Anda di halaman 1dari 14

Makalah Kelompok IV

PEEBUATAN PEMERINTAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah : Hukum Administrasi Negara
Dosen : Novita Angraeni, S.H., M.H

Disusun oleh

AHMAD FAUZI MUHAMMAD RIDA B.


NIM. 1802130223 NIM. 1802130228
ANSYARI AHMAD NOVI MILANDARI
NIM. 1802130191 NIM. 1802130229
PUSPITA ULFAH A.
NIM. 1802130180

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH B
TAHUN 2019 M / 1441 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya lah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah Hukum Administrasi Negara tentang “Perbuatan
Pemerintah” ini. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita

Muhammad ‫ ﷺ‬, keluarga, sahabat dan pengikut Beliau hingga akhir zaman.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Novita Angraeni, S.H., M.H
dosen mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang telah memberikan
bimbingan dan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Serta
semua pihak yang memberikan inspirasi dan motivasi kepada kami dalam menulis
makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Hukum
Administrasi Negara di program studi Hukum Ekonomi Syariah pada IAIN
Palangka Raya, tujuan makalah ini adalah untuk menambah wawasan yang luas
untuk program studi Hukum Administrasi Negara.
Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan yang semestinya.
Masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisannya mengingat kemampuan
penulis yang sangat terbatas. Kami sangat mengharapkan saran, serta masukan
demi tercipta nya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi dan semoga makalah
yang sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya untuk tim penulis.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palangka Raya, November 2019

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar isi ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Kegunaan Penulisan ...................................................................... 1
D. Metode Penulisan .......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbuatan Pemerintah.................................................................... 3
B. Macam-macam Tindakan Hukum Pemerintah.............................. 5
C. Unsur-unsur Tindakan Pemerintah ............................................... 7
D. Pelaksanaan Perbuatan Pemerintah ............................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam bahasa Inggris, govern (pemerintah), sebagai kata kerja, berasal
dari kata latin gubernare atau kybernan yang artinya mengemudikan (sebuah
kapal), sedangkan kata bendanya adalah governance (latin gubernantia),
menunjukkan metode atau sistem pengemudian atau manajemen organisasi.
Hukum administrasi merupakan hukum yang berkaitan dengan aktivitas
perilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi di
antara keduanya. Di saat sistem administrasi negara yang menjadi pilar
pelayanan publik menghadapi masalah yang fundamental maka
rekonseptualisasi, reposisi dan revatalisasi kedudukan hukum administrasi
negara menjadi satu keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
dan penerapan good government.1

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang di maksud dengan perbuatan pemerintah?
2. Apa sajakah macam-macam tindakan hukum pemerintah?
3. Apakah yang di maksud dengan unsur-unsur tindakan pemerintah?
4. Apakah yang di maksud dengan pelaksanaan perbuatan pemerintah?

C. Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami dan menjelaskan perbuatan pemerintah
2. Untuk memahami dan menjelaskan macam-macam tindakan hukum
pemerintah
3. Untuk memahami dan menjelaskan unsur-unsur tindakan pemerintah
4. Untuk memahami dan menjelaskan pelaksanaan perbuatan pemerintah

1
Idad Suhada, Ilmu Sosial Dasar, Bandung: Rosdakarya, 2016, h. 122.

1
D. Metode Penulisan
Adapun dalam pembuatan makalah ini, tim penulis menggunakan metode
library research yang mana dalam pembuatan makalah ini tim penulis
memperoleh referensi dari perpustakaan. Kemudian dikelola kembali menjadi
satu-kesatuan materi yang valid sehingga menghasilkan komponen
pembahasan yang lebih sederhana untuk dipelajari lebih lanjut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbuatan Pemerintah
Pengertian perbuatan pemerintah (bustuurhandeling) menurut Van
Volenhoven adalah pemeliharaan kepentingan Negara dan rakyat secara spontan
dan tersendiri oleh penguasa tinggi dan rendahan. Van Poelje dalam laporannya
Tahun 1972 yang di maksud dengan Publiek Rechtelijke Handeling atau tindakan
dalam hukum publik adalah tindakan-tindakan hukum yang dilakukan oleh
penguasa dalam menjalankan fungsi pemerintahan. Tindakan Hukum Pemerintah
E. Utrecht berpendapat, bahwa tindakan pemerintah itu dapat dilakukan dengan
berbagai cara sebagai berikut:2
1. Yang bertindak adalah administrasi negara itu sendiri.
2. Yang bertindak adalah subyek hukum/badan hukum Iain yang tidak termasuk
administrasi negara dan dilakukan berdasarkan sesuatu hubungan istimewa,
seperti badan hukum yang diberi monopoli.
3. Yang bertindak adalah subyek hukum lain yang tidak termasuk administrasi
negara yang menjalankan pekerjaan berdasarkan suatu konsesi/izin dari
pemerintah. Pekerjaan tersebut diserahkan oleh pemerintah kepada badan
swasta untuk menyelenggarakan kepentingan umum.
4. Yang bertindak adalah subyek hukum lain yang tidak termasuk administrasi
negara.
5. Yang diberi subsidi oleh pemerintah, seperti yayasan-yayasan pendidikan.
6. Yang bertindak adalah pemerintah bersama-sama dengan subyek hukum lain
yang bukan administrasi negara di mana kedua belah pihak tergabung dalam
kerjasama, seperti Bank, Industri Niaga (di mana pemerintah bukan pemegang
saham tetapi di dalam dewan direksinya ada wakil-wakil pemerintah).

2
Philipus Hadjon, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2005, h. 26.

3
7. Yang bertindak adalah yayasan yang didirikan/diawasi oleh pemerintah,
seperti yayasan Supersemar, yayasan Veteran dan sebagainya.
8. Yang bertindak adalah koperasi yang didirikan/diawasi oleh pemerintah. dan
yang bertindak adalah Perusahaan Negara, misalnya PLN.3
Berdasarkan pendapat E.Utrecht di atas, maka tindakan pemerintah yang
merupakan tindakan hukum untuk penyelenggaraan kepentingan umum, yaitu:
1. Membebankan kewajiban pada organ-organ itu untuk menyelenggarakan
kepentingan umum.
2. Mengeluarkan Undang-Undang yang bersifat melarang atau yang ditujukan
pada tiap-tiap warga negara untuk melakukan perbuatan (tingkah laku) yang
perlu demi kepentingan umum.
3. Perintah-perintah atau ketetapan-ketetapan yang bersifat memberikan beban.
4. Memberikan subsidi-subsidi atau bantuan-bantuan kepada swasta.
5. Memberikan kedudukan hukum (recht status) kepada seseorang sesuai dengan
keinginannya, sehingga orang tersebut mempunyai hak dan kewajiban.
6. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan swasta.
7. Bekerjasama dengan perusahaan lain dalam bentuk-bentuk yang ditentukan
untuk kepentingan umum.
8. Mengadakan perjanjian dengan warga negara berdasarkan hal-hal yang diatur
dalam hukum.4
Tindakan pemerintah (bestuurshandeling) adalah tindakan atau perbuatan
yang dilakukan alat perlengkapan pemerintahan (bestuursorgaan) dalam rangka
menjalankan fungsi pemerintahan (bestuursfunctie). Tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah ini ada yang merupakan Tindakan hukum (rechtshandeling) dan
yang berupa tindakan nyata (feitelijkehandeling). Tindakan hukum
(rechtshandeling) berdasarkan sifatnya merupakan tindakan yang dapat
menimbulkan akibat hukum (menciptakan hak dan kewajiban). Tindakan hukum

3
Ibid., h. 26-27.
4
Ibid., h. 28.

4
pemerintahan adalah tindakan yang diambil oleh badan atau pejabat tata usaha
negara dalam melaksanakan urusan pemerintahan.5

B. Macam-macam Tindakan Hukum Pemerintah


Tindakan administrasi negara tidak selamanya menimbulkan akibat hukum
bagi masyarakat, oleh karena tindakan itu sifatnya non yuridis (tidak menciptakan
akibat hukum), namun terdapat tindakan adminsitrasi negara yang menimbulkan
akibat hukum (perbuatan hukum). Perbuatan hukum (rechtshandelingen)
administrasi negara, menurut Atmosudirjo, yaitu:6
1. Penetapan (beschikking, administrative discretion)
2. Rencana (Plan)
3. Norma Jabaran (concreto normgeving)
4. Legislasi Semu (pseudo wetgeving).7
Tindakan hukum yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam hukum
administrasi negara menurut Syahrial, yaitu:
1. Tindakan hukum pemerintah/tata usaha negara berdasarkan hukum perdata
atau hukum privat. Dua pendapat yang timbul tentang diperbolehkannya
administrasi negara mengadakan hubungan hukum berdasarkan hukum privat,
yaitu:8
a. Administrasi negara dalam menjalankan tugas pemerintahan tidak dapat
menggunakan hukum privat, karena sifat hukum privat adalah hubungan
hukum yang mengatur hubungan keinginan pada kedua belah pihak, serta
bersifat perorangan. Hukum administrasi negara sebagai bagian dari
hukum publik, serta merupakan hukum untuk bolehnya tindakan atas
keinginan satu pihak.9

5
Ibid., h. 29.
6
Ridwan, Hukum Adminstrasi Negara, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013, h. 44.
7
Ibid.
8
Ibid.
9
Ibid.

5
b. Administrasi negara dapat menggunakan hukum privat. Akan tetapi, untuk
menyelesaikan suatu soal khusus yang dalam lapangan administrasi
negara telah tersedia peraturan-peraturan hukum publik.10
2. Tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan hukum publik ada 2 macam,
yaitu:
a. Perbuatan Hukum Publik Bersegi Satu adalah perbuatan hukum publik
yang merupakan kehendak satu pihak dari pemerintah, tidak melibatkan
masyarakat.11
b. Perbuatan Hukum Publik yang Bersegi Dua adalah tindakan hukum
pemerintah ada yang berdasarkan hukum publik (Stroink), dan
berdasarkan hukum privat. Tindakan berdasarkan hukum publik (publiek
rechttelijke handeling) merupakan tindakan pemerintahan yang didasarkan
pada hukum publik (bersifat hukum administratif dan memiliki akibat
hukum administratif). Tindakan hukum publik ada yang bersifat sepihak
(eenzijdig publiekrechtelijke handeling) dan yang bersifat dua pihak atau
lebih (meerzijdik publiekrechtelijke handeling). Tindakan hukum publik
yang bersifat sepihak (bersegi satu) yang dilakukan oleh alat-alat
perlengkapan pemerintah ini disebut beschiking, yang dalam bahasa
Indonesia disebut dengan istilah ketetapan atau keputusan, sedangkan
tindakan hukum publik yang bersegi dua atau lebih, misalnya perjanjian
kontrak kerja dengan pemerintah, atau kortverband contract (perjanjian
kerja yang berlaku selama jangka pendek, yang dilakukan antara swasta
dengan pemerintah).12
Tindakan hukum publik yang bersegi satu maupun bersegi dua dapat
dikategorikan menjadi tiga bagian, yakni:
a. Tindakan membuat keputusan (beschikking)

10
Ibid., h. 45.
11
Ibid.
12
Ibid.

6
Tindakan hukum publik yang bersifat sepihak (bersegi satu) dapat
dibedakan menjadi tiga, yakni:
1) Sepihak-konkrit-individual;
2) Sepihak-konkret-umum; dan
3) Lebih dari satu jabatan tata usaha negara-konkret-umum.13
b. Tindakan membuat peraturan (regeling)
Tindakan hukum pemerintah bidang hukum publik ini yang juga
bersifat sepihak (bersegi satu) dan peraturan yang dikeluarkan bersifat
umum-abstrak.Tindakan hukum dapat berbentuk peraturanpemerintah,
peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan gubernur dan lain-lain.14
c. Tindakan materiil (materiele daad)
Tindakan yang dilakukan dalam bentuk tindakan materiil dilakukan
untuk kepentingan umum yang melibatkan dua pihak atau lebih, yakni
pemerintah dan sipil (swasta) maupun pihak-pihak lain. Tindakan hukum
publik ini, misalnya membuat perjanjian kerja, membuat memorandum of
understanding (MOU), vortband contract dan sebagainya.15

C. Unsur-unsur Tindakan Pemerintah


Muchsan menyebutkan unsur-unsur tindakan pemerintahan sebagai berikut:
1. Perbuatan itu dilakukan oleh aparat pemerintahan dalam kedudukanya sebagai
penguasa maupun sebagai alat pemerintahan dengan prakarsa dan tanggung
jawab sendiri.
2. Perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi
pemerintahan.
3. Perbuatan tersebut di maksudkan sebagai sarana untuk menimbulkan akibat
hukum di bidang hukum administrasi.

13
Ibid., h. 46.
14
Ibid.
15
Ibid.

7
4. Perbuatan tersebut menyangkut pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat
dan perbuatan itu harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.16

D. Pelaksanaan Perbuatan Pemerintah


Pada dasarnya semua tindakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah harus
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tindakan tidak
boleh menyimpang atau bertentangan dengan peraturan-peraturan yang
bersangkutan. Dalam hal ini pemerintah memiliki kedudukan yang khusus
(dooverhead als bijzonder persoon), kewajiban untuk mengatur dan
menyelenggarakan kepentingan umum di mana dalam rangka melaksanakan
kewajiban ini kepada pemerintah diberikan wewenang membuat peraturan
perundang-undangan, menggunakan paksaan pemerintahan, atau menerapkan
sanksi-sanksi hukum.17
Pemerintah juga mempunyai kedudukan yang tidak dimiliki oleh seseorang
ataupun badan hukum perdata. Ini menyebabkan hubungan hukum antara
pemerintah dengan seseorang dan badan hukum perdata bersifat ordinatif. Tetapi
meskipun hubungan hukumnya bersifat ordonatif, pemerintah tidak dapat
melakukan tindakan hukum secara bebas dan semena-mena terhadap warga
negara.18

16
Ibid.
17
Ibid., h. 38.
18
Ibid.

8
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Perbuatan pemerintah (bustuurhandeling) menurut Van Volenhoven
adalah pemeliharaan kepentingan Negara dan rakyat secara spontan dan
tersendiri oleh penguasa tinggi dan rendahan. Van Poelje yang di maksud
dengan Publiek Rechtelijke Handeling atau tindakan dalam hukum publik
adalah tindakan-tindakan hukum yang dilakukan oleh penguasa dalam
menjalankan fungsi pemerintahan.
Tindakan administrasi negara tidak selamanya menimbulkan akibat hukum
bagi masyarakat, oleh karena tindakan itu sifatnya non yuridis (tidak
menciptakan akibat hukum), namun terdapat tindakan adminsitrasi negara
yang menimbulkan akibat hukum (perbuatan hukum).
Muchsan menyebutkan unsur-unsur tindakan pemerintahan perbuatan itu
dilakukan oleh aparat pemerintahan dalam kedudukanya sebagai penguasa
maupun sebagai alat pemerintahan dengan prakarsa dan tanggung jawab
sendiri yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi
pemerintahan sebagai sarana untuk menimbulkan akibat hukum di bidang
hukum administrasi dan perbuatan tersebut menyangkut pemeliharaan
kepentingan negara dan rakyat.
Pada dasarnya semua tindakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah
harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka
tindakan tersebut tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan
peraturan-peraturan yang bersangkutan. Dalam hal ini pemerintah memiliki
kedudukan yang khusus (dooverhead als bijzonder persoon), sebagai satu-
satunya pihak yang diserahi kewajiban untuk mengatur dan menyelenggarakan
kepentingan umum di mana dalam rangka melaksanakan kewajiban ini kepada
pemerintah diberikan wewenang membuat peraturan perundang-undangan,
menggunakan paksaan pemerintahan, atau menerapkan sanksi-sanksi hukum.

9
B. Saran
Dengan adanya makalah ini semoga dapat memberikan manfaat bagi
pembaca, dapat menambah wawasan keilmuan pembaca dan dapat digunakan
dalam proses pembelajaran. Semoga makalah ini dapat memperluas wawasan
khususnya dalam mata kuliah Hukum Administrasi Negara.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013.

Suhada, Idad, Ilmu Sosial Dasar, Bandung: Rosdakarya, 2016.

Hadjon, Philipus M., dkk., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia,


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.

Anda mungkin juga menyukai