Disusun Oleh :
Agustina Sitorus (13334046)
Dosen : Drs.Syarif hidayatullah,M.Komp
1
2
PENDAHULUAN
kesehatan sejak 1943 telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat infeksi secara tajam Antibiotik merupakan obat yang paling banyak
digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Berbagai studi menemukan
bahwa sekitar 40-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat antara lain untuk
penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik. (1), (2). Formatted: Superscript
Penggunaan antibiotik yang berlebihan dan pada beberapa kasus yang tidak
dengan 80% tidak didasarkan pada indikasi. (2), (3), (4) Formatted: Superscript
Formatted: Superscript
pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit, dapat diukur secara retrospektif dan
3
prospektif melalui data rekam medik dan Rekam Pemberian Antibiotik (RPA).
waktu dan disesuaikan dengan hasil monitoring kepekaan kuman yang mutakhir
serta masukan yang dapat diberikan oleh para klinikus (Nelwan, 2009). (5), (6) Formatted: Superscript
Salah satu indikator penggunaan antibiotik telah rasional adalah penurunan Formatted: Indent: First line: 0"
serta disajikan dengan suatu sistem atau metode yang terstandar. Salah satu
Pada tahun 1996, World Health Organization (WHO) mengakui bahwa Formatted: Font: Italic
klasifikasi Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) Formatted: Font: Italic
Formatted: Font: Italic
perlu dikembangkan sebagai standar penggunaan obat dan dapat diaplikasikan
obat. (Hutchinson et al., 2004; Wertheimer & Santella, 2007). (9) Formatted: Superscript
Dari latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian terhadap Formatted: Space After: 10 pt
tersebut merupakan salah satu rumah sakit pemerintah dan rumah sakit rujukan
nasional dengan klasifikasi rumah sakit tipe A. Alasan kedua yaitu rumah sakit
yang diperkuat dengan akreditasi oleh Joint Commission International (JCI).. Formatted: Font: Italic
ingin mengetahui profil defined daily dose antibiotik di RSUPN Dr. Cipto
1. Bagaimana profil Defined Daily Dose (DDD) antibiotik di RSUPN Dr. Formatted: Indent: Left: 0.31"
Cipto Mangunkusumo pada periode Januari – Desember 2014? Formatted: Font: Bold
Mangunkusumo?
bermanfaat untuk :
6
1.2. Dapat dijadikan sebagai kontrol penggunaan antibiotik Formatted: List Paragraph, Indent: Left: 0.3", Hanging:
0.2", Adjust space between Latin and Asian text, Adjust space
between Asian text and numbers, Tab stops: Not at 0.5"
di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
2.
Formatted: List Paragraph, Indent: Left: 0.3", Hanging:
0.2", No bullets or numbering, Adjust space between Latin
3. Menjadi bahan pembanding dan pelengkap bagi penelitian selanjutnya and Asian text, Adjust space between Asian text and numbers
3.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
suatu infeksi karena bakteri. Akan tetapi, istilah antibiotik sebenarnya mengacu
pada zat kimia yang dihasilkan oleh satu macam organisme, terutama fungi, yang
menghambat pertumbuhan atau membunuh organisme yang lain. (10), (11) Formatted: Superscript
(imipenem, meropenem).
levofloksasin.
kloramfenikol.
membuat asam folat dari PABA (asam para amino benzoat), pteridin,
dan kita tidak dapat menyintesis asam folat. Hal ini menjadi suatu
menyebabkan sel menjadi lisis. Obat- obat yang memiliki aktivitas ini
sensitifitas.
berspektrum luas
lainnya. Terapi ini berdasarkan tidak hanya karakteristik pasien dan obat,
11
untuk mengobati infeksi lebih rumit daripada memilih obat untuk patogen
pada
kasus bersangkutan.
c. Toksisitas rendah.
anestesi.
e. Bersifat bakterisidal.
f. Harga terjangkau
4. Rute pemberian
5. Waktu pemberian
6. Dosis pemberian
13
kadar terapi.
7. Lama pemberian
kombinasi.
dapat
lainnya
penunjang lainnya.
sebagai berikut :
seftriakson.
II.D Sistem Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose Formatted: Font: Bold
(ATC/DDD)
II.D.1 Sejarah Sistem ATC/DDD Formatted: Tab stops: 0.3", Left + Not at 0.25" + 0.5"
Penelitian penggunaan obat semakin meningkat sejak kelahiran Formatted: Indent: Left: 0.79"
Drugs di Oslo tahun 1969 dan The Drug Utilization Research Group
Sistem Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) dimodifikasi dan Formatted: Indent: Left: 0.79", Tab stops: 0.79", Left +
Not at 0.69"
tradisional untuk digunakan dalam studi penggunaan obat. (9) Formatted: Superscript
ATC/DDD untuk studi penggunaan obat direkomendasikan oleh Formatted: Indent: Left: 0.79"
Tujuan dari sistem ATC/DDD adalah sebagai sarana untuk Formatted: Indent: Left: 0.69"
obat. Salah satu komponen ini adalah presentasi dan perbandingan dari
dibuat oleh kelompok kerja bentukan WHO yaitu Centre and Working Formatted: Font: Italic
Obat diklasifikasikan menjadi kelompok-kelompok pada lima level Formatted: Indent: Left: 0.69"
yang berbeda. Contoh: ATC J01CA01 adalah kode utuk Ampicilin. (6) Formatted: Superscript
Struktur ATC Formatted: Indent: Left: 0.69", Tab stops: Not at 0.25" +
0.69"
J01CA01 Ampicillin
Prinsip umum klasifikasi: Formatted: Indent: Left: 0.98", Tab stops: Not at 0.25" +
0.69"
2)
3) 3) Suatu zat dapat mempunyai kode ATC lebih dari satu bila Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
DDD diasumsikan sebagai dosis pemeliharaan rata-rata Formatted: Indent: Left: 0.69", Space After: 0 pt, Tab
stops: Not at 0.25"
dalam berbagai bentuk sediaan seperti tablet, injeksi vial, dan botol
Keuntungan pengukuran DDD : Formatted: Indent: Left: 0.69", Tab stops: Not at 0.25"
i.1. Unit tetap yang ada tidak dipengaruhi perubahan harga dan mata Formatted: Indent: Left: 0.73", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5", Tab stops: Not at 0.25"
uang serta bentuk sediaan. + 0.69"
1.3. Dapat memeriksa tren penggunaan obat dari waktu ke waktu dan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Keterbatasan pengukuran DDD : Formatted: Indent: Left: 0.69", Tab stops: Not at 0.25"
g. Tidak menggambarkan penggunaan yang sebenarnya Formatted: Normal, Indent: Left: 0.69", No bullets or
numbering, Tab stops: Not at 0.25"
Belum lengkap untuk semua obat: topical, vaksin, anestesi Formatted: Indent: Left: 0.69", Tab stops: Not at 0.25"
1) 1) Mengetahui prinsip-prinsip ATC/DDD Formatted: List Paragraph, Indent: Left: 0.73", Numbered +
Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5", Tab
stops: 0.98", Left + Not at 0.25" + 0.69"
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
2) Perhatikan perubahan-perubahan
21
2) Perhatikan perubahan-perubahan
3)
mengevaluasi hasil
DDD/1000 pasien/hari atau ketika di rumah sakit penggunaan obat Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.69", Tab stops: Not at 0.25"
dianggap, sebagai DDD/ 100 tempat tidur/ hari. Konsumsi obat yang Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
disajikan dalam DDD/1000 pasien/ hari atau DDD/100 hari rawat dapat
parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%. (15). Rumus : Formatted: Superscript
Perhitungan Kuantitas Penggunaan obat dengan unit pengukuran DDD Formatted: Indent: Left: 0.69", Tab stops: Not at 0.25"
dengan ATC
g. Dibagi kuantitas total (DDD) dengan jumlah total hari Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.69", No bullets or
rawatkuantitas penggunaan antibiotika dapat dihitung dengan rumus numbering, Tab stops: Not at 0.25"
a. Jumlah antibiotik terjual adalah jumlah antibiotik terjual dalam waktu 1 Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: List Paragraph, Numbered + Level: 1 +
tahun Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
c. Angka 100 untuk 100 hari rawat Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
d. Jumlah populasi: (jumlah tempat tidur x dengan Bed Occupation Rate Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
e. Angka 365: lamanya hari dalam 1 tahun. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Recordrd (EHR) di instalasi rawat inap RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) : ruang ICU dan High Care Unit
(HCU)
4. Intensive Care Unit (ICU) : ICU dan Intensif Coronary Care Unit
(ICCU)
III.C.1 Populasi
24
penelitian ini populasi yang diperlukan adalah semua data Electronic Health
III.C.2 Sampel
yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Pada penelitian ini, banyak nya
III.D.1 Inklusi
III.D.2 Eksklusi
penggunaan antibiotik per periode pemakaian (100 hari rawat), dan golongan
penggunaan antibiotik
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rawat Inap Terpadu (gedung A), Pelayanan
Jantung Terpadu (PJT), dan Intensive Care Unit (ICU) RSUPN Dr. Cipto
dan variabel terikat dapat digambarkan dalam kerangka konsep penelitian seperti
mengukur suatu variabel yang juga merupakan informasi ilmiah yang sangat
penjabaran dari definisi operasional pada penelitian ini antara lain pada Tabel
III.1.
Surat penelitian terlebih dahulu diajukan kepada Direktur RSUPN Dr. Cipto
Kepala Unit Rekam Medik, Kepala Instalasi Gawat darurat (IGD), Kepala UPT
Pelayanan Jantung Terpadu (PJT), Kepala Unit Rawat Inap Terpadu (gedung A),
Kepala ICU IBP, dan Kepala Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo
penelitian dan lolos keterangan kaji etik dari FKUI-RSCM. Alur pengambilan
Rawat Inap
Interpretasi data
28
Dilakukan pengolahan data untuk variabel bebas dan variabel antara yaitu
setelah semua data yang diperlukan terkumpul maka dilakukan pengolahan data