Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KIMIA DENGAN TITRASI PENETRALAN (ASIDIMETRI)

a. Tujuan praktikum
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat menentukan kandungan
karbonat dan hydrogen dalam soda kue dengan titrasi asidimetri.

b. Prinsip dasar
Titrasi asam basa adalah dimana reaksi antara analit dan titrannya adalah merupakan reaksi
asam basa. Titrasi asidimetri yaitu titrasi terhadap larutan basa bebas dan larutan garam-garam
terhidrolisis yang berasal dari asam lemah dengan larutan standar garam. Reaksi antara asam
dan basa pada dasarnya termasuk reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara donor proton (asam)
dan penerima proton disebut akseptor proton (basa). Jika asam dan basa sama-sama kuat, maka
saat titik akhir titrasi larutan akan netral, sedangkan jika salah satu lemah maka garam akan
terhidrolisa maka larutan sedikit asam ataupun basa.
Aplikasi dari konsep ini adalah pada penentuan kaar karbonatdan hydrogen karbonat dalam
campurannya. Karbonat dan hydrogen karbonat dalam campurannya dapat ditentukan dengan
titrasi asam basa menggunakan dua buah indicator. Pada percobaan ini digunakan indicator
fenolftalien dan metiljingga. Karena karbonat lebih basa dari hydrogen karbonat maka pada
titrasi, HCl akan bereaksi terlebih dahulu dangan karbonat menurut reaksi berikut :
CO32- (aq) + H+(aq) → HCO3-(aq)
Setelah seluruh karbonat ang ada dalam sampel berubah menjadi hydrogen karbonat,
penambahan HCl lebih lanjut akan menyebabkan terjadinya reaksi antara hydrogen karbonat
dengan HCl menurut reaksi berikut :
HCO3- (aq) + H+ (aq) → H2CO3 (aq)
Hydrogen karbonat yang beraksi dengan HCl adalah HCO3- hasil reaksi (1) dan HCO3-
yang sudah ada dalam sampel, jika digunakan fenolftalien sebagai indicator maka reaksi titrasi
adalah reaksi (1). Volume HCi untuk titrasi ini adalah volume titrasi yang menggunakan
indicator fenolftalien (Vpp) dapat digunakan untuk menghitung kadar karbonat yang terdapat
di dalam sampel. Jika digunakan metil jingga pada titrasi, (Vmj) digunakan untuk beraksi
dengan :
1. Karbonat yang ada dalam sampel menurut reaksi (1)
2. Hydrogen karbonat hasil reaksi (1)
3. Hydrogen karbonat yang ada dalam sampel
Volume HCl yang digunakan untuk bereaksi dengan hydrogen karbonat uang ada dalam
sampel adalah (Vmj) – 2Vpp). Dengan perhitungan Normalitas standarisasi sebagai berikut :
(NNa2CO3 x VNa2CO3) = (NHCl x VHCl)
(𝑁 𝑁𝑎2𝐶𝑂3 𝑥 𝑉 𝑁𝑎2𝐶𝑂3)
NHCl = 𝑉 𝐻𝐶𝑙
Sedangkan perhitungan kadar sampel :

(𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻) 𝑥 𝐵𝐸 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝐹𝑝


% kadar sampel = x 100%
𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Dengan Fp = factor pengenceran, yaitu volume yang diambil dibagi dengan volume
pelarut.

c. Alat dan bahan

No Nama bahan/alat Jumlah No Nama bahan/alat Jumlah


1. Pipet volumetric 25 ml 3 buah 11. Kaki tiga 1 buah
2. Labu ukur 1 L 1 buah 12. Kassa asbes 1 buah
3. Labu ukur 250 ml 2 buah 13. Statif 1 buah
4. Neraca analitik 1 buah 14. Klem buret 1 buah
5. Labu erlenmeyer 3 buah 15. HCl 36 % 8-9 ml
6. Pipet filter 1 buah 16. Na2CO3 1,3 gram
7. Buret 50 ml 1 buah 17. Indicator (PP) Secukupnya
8. Gelas kimia 250 ml 3 buah 18. Indicator (MJ) 300 ml
9. Pipet tetes 1 buah 19. aquadest 10 ml
10. Pembakar spiritus 1 buah 20. Soda kue 10 gram

d. Prosedur pembuatan
a) Pembuatan larutan standar Na2CO3 0,1 N
1. Timbang dengan tepat Na2CO3 sebanyak 1.3 gram pada kaca arloji
2. Larutkan dalam gelas kimia kemudian pindahkan ke dalam labu ukur 250 ml dan
tambahkan aquadest sampai tanda batas
3. Simpan larutan standar Na2CO3 0,1 N yang telah dibuat pada gelas kimia yang telah
diberi label.
b) Standarisasi larutan HCl
1. Pipet 8,3 ml larutan HCl pekat dan larutan dalam gelas kimia dengan sedikit
aquadest
2. Masukan kedalam labu ukur 1 L dan tambahkan aquadest sampai tanda batas
3. Tempatkan larutan HCl 0,1 N ke dalam buret.
4. Pipet 25 ml larutan standar Na2CO3 ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan 3
tetes indicator MJ dan 25 ml aquadest
5. Titrasi larutan HCl hingga terjadi perubahan warna. Lakukan triplo
c) Penentuan kadar hydrogen karbonat dalam sampel
1. Timbang dengan tepat sampel hydrogen karbonat sebanyak 10 gram kemudian
encerkan ke dalam labor ukur 250ml.
2. Pipet 25 ml larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan 3 tetes
indicator PP dan sedikit aquadest, kemudian titrasi dengan HCl sampai terjadi
perubahan warna (Vpp, TE1). Lakukan triplo
3. Pipet 25 ml larutan sampel ke dalam Erlenmeyer, kemuadian tambahkan 3 tetes
indicator MJ dan sedikit aquadest, kemudian titrasi dengan laturan HCl hingga
larutan terjadi perubahan warna (Vmj, TE 2) lakukan triplo
4. Jika warna pada TE 2 tidak jelas, maka larutan didihkan pada saat mendekati atau
sebelum TE2 dicapai, dan setelah di didihkan, larutan di dinginkan kembali
kemudian titrasi dilanjutkan sampai terjadi perubahan warna.
5. Tentukan kadar hydrogen karbonat yang ada dalam sampel

e. Data hasil pengamatan

 Standaridadi HCl
Percobaan Volume Volume HCl Perubahan Kimia
ke - Na2CO3
Sebelum Sesudah
1 25 ml 3.3 ml Kuning Merah
2 25 ml 3.8 ml Kuning Merah
3 25 ml 4.8 ml Kuning Merah
Rata - rata 25 ml 3.97 ml

 Penentuan kadar hydrogen karbonat dalam soda kue


Percobaan Volume Volume HCl Perubahan Kimia
ke- sampel
Sebelum Sesudah
Indicator PP
1 25 ml 0 ml Bening Bening
2
3
Rata - rata
Indicator MJ
1 25 ml 93.5 ml Kuning Jingga
jingga kemerahan,endapan
merah
2
3
Rata - rata

f. Reaksi pengamatan

g. Diskusi dan pembahasan


Pada praktikum kali ini, mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai