DAN
TATA TERTIB
DIREKSI
a. Meminjamkan uang atau memberikan fasilitas kredit atau fasilitas perbankan lain yang
menyerupai atau mengakibatkan timbulnya pinjaman uang:
Kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK);
Yang melebihi jumlah tertentu yang dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan
Komisaris.
b. Memberikan jaminan atau penanggungan hutang (borgtocht):
Guna menjamin kewajiban pembayaran pihak terkait kepada pihak lain sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit.
Guna menjamin kewajiban pihak lain untuk jumlah yang melebihi jumlah tertentu yang
dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
Direksi wajib mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS yang dihadiri oleh (para)
pemegang saham Perseroan dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili paling
sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham Perseroan dengan hak suara
yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan dan usul yang diajukan disetujui secara sah
dalam rapat yang bersangkutan.
5. a. Seorang anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan dalam hal atau
transaksi di mana anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan Perseroan;
b. Dalam hal tersebut dalam point 5.a di atas ini, Perseroan harus diwakili oleh anggota
Direksi lain (dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggran Dasar Perseroan).
Jika semua anggota Direksi mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan Perseroan, maka dalam hal atau transaksi tersebut Dewan Komisaris
Perseroan berhak bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Perseroan.
c. Ketentuan dalam point 5.a dan 5.b di atas ini tidak mengurangi ketentuan mengenai
“Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan” yang tercantum dalam Anggran
Dasar Perseroan.
7. Tanpa mengurangi tanggung jawab Direksi, untuk perbuatan tertentu Direksi berhak
mengangkat seorang atau lebih sebagai kuasa dengan wewenang dan syarat-syarat yang
ditentukan oleh Direksi Dalam suatu surat kuasa khusus.
8. Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi sebagaimana diuraikan dalam butir 1
di atas:
a. Direksi wajib, antara lain:
Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai
dengan tujuan Perseroan dan lapangan usahanya;
10. Apabila dipandang perlu, Direksi dapat membentuk Komite-(Komite) Penunjang Direksi
/Eksekutif untuk membantu Direksi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
11. Direksi wajib memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap
anggota Direksi.
12. Dalam melaksanakan kewajiban, tugas, tanggung jawab dan wewenangnya, Direksi wajib
memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan serta Pedoman dan Tata Tertib Direksi Perseroan
dan peraturan perundang-udangan yang berlaku.
G. PELATIHAN DIREKSI
Program pelatihan Direksi merupakan hal yang penting agar Direksi dapat selalu mengikuti
perkembangan terkini tentang perbankan, perekonomian, keuangan, dan lain-lain agar siap
mengantisipasi dan meningkatkan keberlanjutan dan kemajuan Perseroan. Anggota Direksi wajib
mengikuti program pelatihan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun guna menunjang
pelaksanaan tugas dan kewajibannya.
I. RAPAT DIREKSI