Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi dalam masyarakat. Dengan bahasa

memungkinkan setiap orang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya

karena kebiasaan, kebudayaan, adat istiadat, serta latar belakang suatu

masyarakat dapat dipelajari.

Pada prinsipnya bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan

bahasa tulis yang masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan.

Dalam bahasa lisan, gerak gerik, mimik, dan intonasi ikut berperan sehingga

memungkinkan lawan bicara akan mudah memahami isi pembicaraan dengan

cepat serta komunikatif. Sedangkan bahasa tulis memungkinkan seorang

pembaca memahami maksud penulis tanpa harus tergesa-gesa.

Di sekolah-sekolah, keterampilan berbahasa yang disajikan dalam

pengajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek, yaitu keterampilan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut

dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu keterampilan yang bersifat

menerima (reseptif) yang meliputi keterampilan menyimak dan membaca,

serta keterampilan yang bersifat mengungkapkan (produktif) yang meliputi

keterampilan menulis dan keterampilan membaca.

Dalam kehidupan sehari-hari, peranan membaca tidak dapat dipungkiri

lagi. Kegiatan membaca dapat membantu memecahkan masalah, dapat

memperkuat suatu keyakinan pembaca sebagai suatu pelatihan, memberi

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 1


pengalaman estetis, meningkatkan prestasi, memperluas pengetahuan dan

sebagainya (Imam Rejana dalam Muchlisoh, 1992:119).

Kegiatan membaca tidak timbul secara alami tetapi ada faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi yaitu faktor intern pembaca dan faktor ekstern

pembaca. Faktor yang berasal dari dalam diri pembaca antara lain tuntutan

kebutuhan membaca dan adanya rasa persaingan antar sesama, sedangkan

faktor yang berasal dari luar pembaca meliputi tersedianya waktu, sarana dan

prasarana, motivasi dari luar, dan hadiah.

Pelajaran membaca di SMA, merupakan landasan untuk tingkat

pendidikan yang lebih tinggi. Apabila dasar tersebut kurang kuat, pengaruhnya

akan terasa pada para siswa itu sendiri maupun para guru.

Oleh karena itu, kegemaran membaca perlu ditanamkan pada anak sejak

dini. Sejak kecil anak diberi kesempatan untuk berakrab dengan buku

walaupun bacaan yang diberikan barn bersifat hiburan saja. Apabila hal ini

diterapkan sesudah dewasa mereka akan menjadikan buku sebagai salah satu

kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan.

Pelajaran membaca yang meliputi membaca teknik, membaca dalam hati,

membaca bahasa, membaca cepat, dan membaca indah, pada dasarnya

bertujuan untuk mengetahui dan memahami isi dari bacaan tersebut.

Mengingat begita pentingnya ketrampilan membaca bagi setiap orang

khususnya siswa SMA Negeri 1 Sukadana, guru perlu mendorong minat baca

siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan sarana maupun prasarana

yang diperlukan untuk membaca, misalnya buku-buku perpustakaan.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 2


Berdasarkan kenyataan di atas, maka penulis melakukan penelitian

dengan judul "Meningkatkan Kemampuan Memahami informasi Dari

Berbagai Laporan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Siswa Kelas XII

SMA Negeri 1 Sukadana tahun 2010.

Penelitian tindakan kelas ini memiliki jangkauan masalah yang luas dan

kompleks. Masalah-masalah itu antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan minat membaca?

2. Apa saja jenis membaca yang diberikan di SMA?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan memahami informasi

dari berbagai laporan?

4. Bacaan yang bagaimana yang dapat diberikan untuk anak kelas XII SMA?

5. Tujuan apa saja yang akan dicapai dalam kegiatan membaca?

6. Adakah hubungan antara minat membaca dengan kemampuan memahami

informasi dari berbagai laporan .3iswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukadana?

Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang sangat luas tersebut, peneliti

perlu membatasi masalah yang meliputi:

1. Minat baca terbatas pada minat baca terhadap prosa non fiksi.

2. Pemahaman isi bacaan, yaitu pemahaman terhadap isi dan kalimat topik

setiap paragraph.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

"Apakah Melalui Metode Diskusi Kelompok Dapat Meningkatkan

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 3


Kemampuan Memahami Informasi Dari Berbagai Laporan Siswa Kelas XII

SMA Negeri 1 Sukadana Tahun 2010 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya, penelitian dengan tema ini adalah:

1. Agar siswa dapat memahami tentang minat membaca

2. Agar siswa memahami jenis membaca yang diberikan di SMA.

3. Agar siswa mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan

memahami informasi dari berbagai laporan

4. Agar siswa mengetahui tujuan apa saja yang akan dicapai dalam kegiatan

membaca.

5. Agar siswa mengetahui hubungan antara minat membaca dengan

kemampuan memahami informasi dari berbagai laporan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

a. Memberi masukan bagi guru tentang hubungan antara minat membaca

dengan kemampuan memahami informasi dari berbagai laporan di

kelas XII

b. Memberi kemudahan dalam pemahaman suatu konsep materi.

c. Sebagai variasi dalam mengajar.

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar sehingga meningkatan hasil belajar di masa yang

akan datang.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 4


2. Bagi siswa

a. Memudahkan siswa dalam memahami materi

b. Dapat mengembangkan kemampuan untuk berfikir.

c. Siswa lebih kreatif dalam mengungkapkan kesulitan-kesulitan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia.

d. Dapat dijadikan bahan informiasi tentang pentingnya minat baca bagi

anak-anak.

3. Bagi Sekolah

a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat dicapai.

b. Meningkatkan prestasi belajar siswa

c. Adanya kesesuaian antara media dan materi yang disampaikan dan

melancarkan proses belaiar mengajar.

d. Dapat dijadikan bahan masukan yang diperlukan dalam rangka

pengembangan pengajaran Bahasa Indonesia yang pada akhirnya

dapat meningkatkan minat baca dan pemahaman terhadap isi bacaan.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 5


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Bahasa Indonesia

1. Hakekat Bahasa Indonesia

Merupakan suatu Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa

Nasional Bangsa Indonesia untuk alat komunikasi antar penduduk dari

pulau satu dengan pulau yang lain.

2. Hakekat Belajar

Belajar adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mengetahui dan memahami suatu ilmu yang dapat dimengerti dan di

evaluasi melalui daya pikir yang realistis. Hakekat belajar merupakan

suatu minat bagi para pelajar untuk memahami suatu ilmu yang pernah

diajarkan oleh guru.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud disini merupakan hasil evaluasi yang

diberikan oleh guru pada setiap akhir pembelajaran, sehingga dapat

digunakan mengukur prestasi pembelajaran siswa.

4. Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Hasil yang diperoleh pada waktu akhir pembelajaran yang didapat

dari ulangan harian yang didapat pada saat akhir pembelajaran.

Pembelajaran dengan strategi diskusi kelompok ini dilakukan pada mata

pelajaran bahasa Indonesia.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 6


B. Minat dan Kemampuan Membaca

Minat pada diri seseorang sangat besar pengaruhnya dan peranannya

dalam menentukan tingkah laku, gerak dan cara berfikir seseorang. Dengan

adanya minat, maka akan muncul perhatian dan akhirnya menimbulkan suatu

aktivitas. Sedang aktivitas ditentuan pula oleh motif yang ada pada diri

seseorang.

Minat sangat besar manfaatnya bagi seseorang karena minat yang tinggi

dapat mempengaruhi peningkatan pemahaman terhadap sesuatu hal. Supaya

minat baca dapat meningkat, pembaca harus berusaha menyediakan waktu

untuk membaca dan memilih materi bacaan yang baik, ditinjau dari norma-

norma kekritisan yang mencakup norma estetika, sastra, dan moral.

Keberadaan minat baca spontan dan minat baca terpola pada dasamya

tidak dapat dipisahkan karena minat baca spontan pada awainya secara relatif

juga terbentuk lewat minat baca terpola, sementara, minat baca terpola

berlangsung dengan disertai motivasi personal itu sendiri.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah

salah satu aspek kejiwaan, yakni kecenderungan siswa untuk melakukan

tindakan mrmbaca terhadap teks suatu bacaan dengan tujuan tertentu.

Rumusan pengertian membaca dari berbagai ahli bahasa sangat

beragam, namun intinya tetap sama yaitu menyangkut pemahaman isi bacaan.

Sebab pemahaman maupun interpretasi isi bacaan merupakan bagian dari

proses membaca, baik membaca dalam hati maupun bersuara. Jadi kegiatan

yang paling penting dari membaca adalah pemahaman isinya. Jenis membaca

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 7


yang lebih tinggi tingkatannya adalah kemampuan membaca kritis.

Kemampuan ini adalah kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara

kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan baik yang tersurat

maupun yang bersifat melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, dan

menilai.

Dalam menyampaikan pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi bahan

bacaan, terlebih dahulu guru harus membuat dan menentukan pemilihan

metode pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan materi dan kondisi

siswa. Karena dengan metode pembelajaran yang tepat dapat mempermudah

siswa dalam memahaminya, salah satu metode yang dapat digunakan adalah

diskusi kelompok. Dengan diskusi kelompok siswa jadi lebih aktif dalam

memecahkan masalah, dan mereka bisa kerjasama/ sharing dengan siswa lain.

Metode ini sangat membantu dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dengan

demikian diperoleh informasi tentang perkembangan dalam memilih metode

pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa

SMA kelas XII.

C. Metode Pembelajaran

Machfudz (2000) mengutip penjelasan Edward M. Anthony (dalam H.

Allen and Robert, 1972) menjelaskan bahwa istilah metode dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia berarti perencanaan secara menyeluruh untuk

menyajikan materi pelejaran bahasa secara teratur. Istilah ini lebih bersifat

prosedural dalam arti penerapan suatu metode dalam pembelajaran bahasa

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 8


dikerjakan dengan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap,

dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran,

proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan menurut

Salamun (2002) metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk

mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah sebuah cara untuk

perencanaan secara utuh dalam menyajikan materi pelajaran secara teratur

dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai hasil pembelajaran yang

berbeda di bawah kondisi yang berbeda.

D. Hasil pembelajaran

Hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai

indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran (Salamun,

2002). Variabel hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga

bagian, yaitu keefektifan, (2) efisiensi, dan (3) daya tarik.

Hasil pembelajaran dapat berupa hasil nyata (actual outcomes), yaitu

hasil nyata yang dicapai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi

tertentu, dan hasil yang diinginkan (desired outcomes), yaitu tujuan yang

ingin dicapai yang sering mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran

dalam melakukan pilihan metode sebaiknya digunakan klasifikasi variabel-

variabel pembelajaran tersebut secara keseluruhan ditunjukkan dalam

diagram berikut.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 9


Kondisi Tujuan dan Kendala dan Karakteristik siswa
karekteristik bidang karakteristik bidang
studi studi

Metode Strategi Strategi penyampaian Strategi


pengorganisasian pembelajaran pengelolaan
pembelajaran : pembelajaran
strategi makro dan
Hasil strategi mikro

Keefektifan, efisien, dan daya tarik pembelajaran

Diagram 1: Taksonomi variabel pembelajaran (diadaptasi dari Reigeluth dan

Stein: 1983)

Keefektifan pembelajaran dapat diukur dengan tingkat pencapaian

pembelajar. Efisiensi pembelajaran biasanya diukur rasio antara keefektifan

dan jumlah waktu yang dipakai pembelajar dan atau jumlah biaya

pembelajaran yang digunakan. Daya tarik pembelajaran biasanya juga dapat

diukur dengan mengamati kecenderungan siswa antuk tetap terns belajar.

Adapaun daya tarik pembelajaran erat sekali dengan daya tarik bidang studi,

yang keduanya dipengaruhi kualitas belajar.

E. Metode Diskusi Keloinipok

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, diskusi diartikan sebagai suatu

pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Sebagai

metode penyuluhan berkelompok, diskusi biasanya membahas satu topik

yang menjadi perhatian umum dimana musing-musing anggota kelompok

mempunyai kesempatan yang sama untuk bertanya atau memberikan

pendapat. Berdasarkan hal tersebut diskusi dapat dikatakan sebagai metode

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 10


partisipatif.

Jumlah anggota diskusi kelompok biasanya terdiri dari 5 (lima) sampai

20 (dua puluh) orang. Jumlah ini memudahkan anggota untuk berinteraksi

dan merludahkan penyul,ah untuk mengkoordinasi jalannya diskusi.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “ Melalui Metode

Diskusi Kelompok Dapat Meningkatkan Kemampuan Memahami Informasi

Dari Berbagai Laporan Siswa Kelas XII SMA Negeii I Sukadana Tahun

2010".

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 11


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2010 sampai

dengan 24 Nopember 2010, Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Tempat Penelitian

Penulis memilih SMA Negeri 1 Sukadana sebagai tempat pelaksanaan

penelitian tindakan kelas, dengan alasan bahwa penulis bertugas sebagai

guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Sukadana.

B. Subyek Penelitian

Subjek Penelitian adalah siswa kelas XII SMA Negeri I Sukadana

Neger I tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri atas 36 siswa, terdiri dari

20 siswi perempuan dan 16 siswa laki-laki.

C. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

Instrumen Observasi. Penyusunan instrument observasi dilakukan dengan

berdasarkan pada kisi-kisi, indikator, dan jenis item skala pengukuran.

Observasi yang dilaksanakan oleh peneliti dalam penelitian ini sering disebut

dengan observasi berperan atau partisipatif Observasi dilakukan secara formal

pada proses aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Menurut Suharsimi Arikunto (2003: 136) instrumen penelitian adalah

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 12


suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar observasi/ pengamatan

Lembar observasi/ pengamatan, yaitu lembar yang berisi indikator-

indikator proses pembelajaran dalam ,nelaksanakan pengamatan di kelas.

Lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran

dengan menggunakan metode diskusi kelomppok.

2. Tes akhir siklus

Berupa tes yang diberikan setiap akhir siklus yang akan digunakan

sebagai umpan batik untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat

metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumen hasil kerja Portofolio siswa

Adalah tugas membuat tulisan infonnasi dalam bentuk proposal,

Surat dagang, karangan ilmiah yang diberikan kepada siswa pada

setiap pertemuan sesuai dengan materi.

2. Aktivitas belajar siswa.

Sumber data aktivitas belajar siswa adalah untuk menilai keaktifan

siswa dalam proses belajar, yang meliputi:

a. Pemahanan terhadap tugas

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 13


b. Kemampuan bertanya

c. Keaktifan mencatat, menulis

d. Interaksi dengan teman

e. Interkasi dengan guru

f. Kemampuan mengerjakan post tes.

3. Hasil belajar siswa, sesuai dengan materi yang dibahas setiap siklus.

D. Teknik dan Alat Pengunipul Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang kuantitatif

berupa nilai yang berkisar antara 0% - 100%. Sumber data dalam penelitian ini

diambil dari tes awal dan ulangan harian sebanyak 2 kali pada Semester 1

tahun pelajaran 2010/2011. Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini

berasal dari subyek penelitian atau dari siswa yang merupakan sumber data

primer yaitu nilai ulangan harian siswa baik nilai ulangan harian sebelum

tindakan kelas maupun setelah dilakukanya tindakan kelas oleh guru.

Data diambil dengan mengadakan tes, soal berbentuk essay tes. Cara

menentukan tes essay melihat tingkat kesulitan tiap, skor. Skor yang diperoleh

siswa, adalah skor tiap soal.

Teknik pengumpulan data dapat berbentuk tes maupun non tes. Namun

dalam penelitian tindakan kelas ini yang dipergunakan adalah teknik

pengumpulan data berbentuk tes. Pengertian tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok (Suharsimi, 1996:138). Adapun tes yang digunakan dalam

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 14


penelitian ini adalah tes prestasi atau achievement test yaitu test yang

digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu

(Suharsimi Arikunto, 1996:139).

Tes diberikan sesudah siswa yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai

dengan yang akan diteskan, yaitu tes ulangan. harian. Mengingat penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas maka juga dipergunakan metode

pengamatan (observer). Maksudnya bahwa data dikumpulkan dari hasil

kegiatan yang dilaksanakan dari satu siklus ke siklus berikutnya.

Keberhasilan dari tindakan dapat dilihat dari hasil peningkatan nilai rata-

rata, ulangan harian. Hasil ulangan harian mencapai keberhasilan dengan nilai

65% benar dari jurnlah soal tes. Sedangkan secara klasikal mencapai nilai

85% dari jumlah siswa peserta tes yang memiliki nilai 65% benar dari jumlah

soal tes.

Hasil ulangan harian yang diperoleh pada akhir pokok bahasan, dianalisis

dengan statistik sederhana, inenggunakan analisis ulangan harian dengan

rencana tabel sebagai berikut:

Tabel 2 Rencana Analisis Ulangan Harian

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan : Memahami inrormasi dari berbagal taporan
Banyaknya Soal :5
Kelas/Semester : XII/1
Banvak peserta tes : 36

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 15


Nomor Soal dan Skor % Keter
No Nama Siswa Jumlah Ketuntasan
1 2 3 4 5 capaian
Skor
20 20 20 20 20 Ya Tidak
1.
2.
3.
Jumlah Skor
Jumlah Skor Maksimum
% Ketercapaian

Keterangan:

Perseentase ketercapaian didapat dari : skor x 100% = skor n maksimum

ketuntasan :

% ketercapaian > 65% maka ya (tuntas belajar)

% ketercapaian < 65% maka tidak (tidak tuntas belajar)

% skor tercapai, jumlah peserta tuntas_x 100% jumlah

E. Rencana Penelitian

Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi

pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan

kelas (Class Action Research).

Penulis memilih SMA Negeri 1 Sukadana sebagai tempat pelaksanaan

penelitian tindakan kelas, dengan alasan bahwa penulis bertugas sebagai guru

Bahasa Indonesia di SMA Negeri I Sukadana. Adapun uraian pelaksanaan

kegiatan penelitian tersebut sebagai berikut:

No Hari/tanggal Tahapan Aktivitas Keterangan


1 12 Agustus 2010 Persiapan pembuatan proposal
penelitian
2 15 September Pelaksanaan melaksanakan
2010 penyusunan instrumen

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 16


3 2 Oktober 2010 Pelaksanaan melaksanakan penelitian
tindakan untuk
mengumpulkan data
yang akan digunakan
dalam penelitian
4 14 Nopember 2010 Analisa data penelitian terkumpul
Data kemudian dilakukan
analisis data
5 24 Nopember 2010 Penyusunan
Penyusunan laporan
laporan
(menyusun konsep laporan,
perbaikan laporan,
penggandaan

Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan

tindakan, observasi, dan evaluasi. Refleksi dalam tahap siklus dan akan

berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya. Rencana tindakan ini akan

dibagi menjadi beberapa tindakan, antara lain:

1. Tahap Persiapan

1) Menetapkan jumlah siklus, yaitu 2 siklus yang terdiri dari:

a. Satu siklus pada standar kompetensi mengungkapkan informasi

dalam bentuk laporan, Surat dinas, dan petunjuk.

b. Satu siklus pada standar kompetensi menanggapi pementasan

drama

2) Menetapkan kelas objek penelitian, yaitu siswa kelas XII IPA SMA

Negeri 1 Sukadana Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011.

3) Menetapkan metode yang digunakan, yaitu menggunakan metode

diskusi.

4) Menetapkan jenis media yang digunakan sesuai dengan rencana

pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 17


5) Menetapkan fokus observasi

6) Merencanakan observasi, yaitu dengan metode diskusi kelompok.

7) Menetapkan jenis data dan cara pengumpulan data, yaitu data kualitatif

dari hasil ulangan harian dan ulangan umum semester. Dalam

kuantitatif dari hasil angket yang disebar kepada siswa sebagai obyek

penelitian.

8) Menentukan alat bantu observasi (peraga) berupa buku pegangan dan

peraga lainnya yang mendukung.

9) Menentukan cara refleksi, yaitu dilakukan setiap akhir siklus.

2. Tahap Pelaksanaan

Sebelum siklus-siklus dalam penelitian tindakan dilaksanakan, kelas

target dibeii angket aktivitas dan guru pelaku tindakan mengisi angket

kineja guru dalam KBM. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan masukan

awal yang akan diperbandingkan pada penyebaran angket berikutnya,

yaitu pelaksanaan tindakan pada akhir siklus.

3. Tahap-tahap pelaksanaan siklus

a. Pelaksanaan Siklus Pertama

1. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16

September 2010.

a. Kegiatan Awal

 Mengkondisikan kelas

 Apersepsi

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 18


b. Kegiatan Inti

– Siswa menyimak dengan seksama rekaman pidato presiden

yang berisi laporan pertanggung jawaban kegiatan.

– Siswa mengerjakan Geladi Diri, mengidentifikasi

pernyataan yang sesuai dan tidak sesuai dengan isi laporan.

– Siswa berdiskusi kelompok untuk menanggapi

(memberikan kritikan dan usulan) atas isi laporan.

– Secara bergantian, siswa wakil kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan

Guru memberikan ulasan

– Siswa mengerjakan Uji Kompetensi Diri, memberikan

tanggapan (kritikan dan saran) atas beberapa permasalahan

dalam laporan yang telah dildentifikasi.

– Guru memberikan ulasan atas tanggapan siswa.

Menunjukkan tanggapan yang sudah baik dan menjelaskan

alasannya.

c. Kegiatan Akhir

– Guru menyampaikan tugas mandiri kepada siswa untuk

mengikuti rapat laporan pertanggungjawaban kegiatan

OSIS.

– Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview

konsep-konsep penting yang telah dipelajari

– Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 19


skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran.

2. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23


September 2010
a. Kegiatan Awal
 Memberi salam

 Mengabsen

 Apersepsi

 Motivasi

b. Kegiatan Inti

– Siswa menyimak dengan seksama rekaman pidato presiden

yang berisi laporan pertanggung jawaban kegiatan.

– Siswa mengerjakan Geladi Diri, mengidentifikasi

pernyataan yang sesuai dan tidak sesuai dengan isi laporan.

– Siswa berdiskusi kelompok untuk menanggapi

(memberikan kritikan dan usulan) atas isi laporan.

– Secara bergantian, siswa wakil kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan

Guru memberikan ulasan

– Siswa mengerjakan Uji Kompetensi Diri, memberikan

tanggapan (kritikan dan saran) atas beberapa permasalahan

dalam laporan yang telah diidentifikasi.

– Guru memberikan ulasan atas tanggapan siswa. Menunjuk-

kan tanggapan yang sudah baik dan menjelaskan

alasannya.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 20


c. Kegiatan Akhir

– Guru menyanipaikan tugas mandiri kepada siswa untuk

mengikuti rapat laporan pertanggungjawaban kegiatan

OSIS.

– Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview

konsep-konsep penting yang telah dipelajari

– Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live

skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran

3. Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Kainis tanggal 30

September 2010

a. Kegiatan Awal

 Mengkondisikan kelas

 Apersepsi

b. Kegiatan Inti

– Siswa menyimak dengan seksama rekaman pidato presiden

yang berisi laporan pertanggung jawaban kegiatan.

– Siswa mengerjakan Geladi Diri, mengidentifikasi

pernyataan yang sesuai dan tidak sesuai dengan isi laporan.

– Siswa berdiskusi kelompok untuk menanggapi

(memberikan kritikan dan usulan) atas isi laporan.

– Secara bergantian, siswa wakil kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan

Guru memberikan ulasan

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 21


– Siswa mengerjakan Uji Kompetensi Diri, memberikan

tanggapan (kritikan dan saran) atas beberapa permasalahan

dalam laporan yang telah diidentifikasi.

– Guru memberikan ulasan atas tanggapan siswa.

Menunjukkan tanggapan yang sudah baik dan menjelaskan

alasannya.

c. Kegiatan Akhir

– Guru menyampaikan tugas mandiri kepada siswa untuk

mengikuti rapat laporan pertanggungjawaban kegiatan

OSIS.

– Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview

konsep-konsep penting yang telah dipelajari

– Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live

skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran.

b. Pelaksanaan Siklus Kedua

Pelaksanaan siklus kedua ini dapat dilakukan berdasarkan hasil

data sebelumnya dan hasil refleksi pada siklus sebelumnya serta

menggunakan metode diskusi atau metode yang sesuai dengan

perencanaan sehingga kekurangan dalam silkus sebelumnnya dapat

diperbaiki. Adapun urutan pelaksanaannya sebagai berikut:

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 22


1. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Oktober

2010

a. Kegiatan Awal

 Siswa dan guru bertanya jawab mengenai berita yang baru

ditayangkan.

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang proses siswa

menonton berita.

b. Kegiatan Inti

 Siswa menyimak dengan seksama rekaman pidato presiden

yang berisi laporan pertanggung jawaban kegiatan.

 Siswa mengerjakan Geladi Diri, mengidentifikasi pernyataan

yang sesuai dan tidak sesuai dengan isi laporan.

 Siswa berdiskusi kelompok untuk menanggapi (memberikan

kritikan dan usulan) atas isi laporan.

 Secara bergantian, siswa wakil kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas dan Guru memberikan ulasan

 Siswa mengerjakan Uji Kompetensi Diri, memberikan

tanggapan (kritikan dan saran) atas beberapa permasalahan

dalam laporan yang telah diidentifikasi.

 Guru memberikan ulasan atas tanggapan siswa. Menunjukkan

tanggapan yang sudah baik dan menjelaskan alasannya.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 23


c. Kegiatan Akhir

– Guru menyampaikan tugas mandiri kepada siswa untuk

mengikuti rapat laporan pertanggungjawaban kegiatan OSIS.

– Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview

konsep-konsep penting yang telah dipelajari

– Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live

skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran.

2. Pertemuan ke -2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14

Oktober 2010

a. Kegiatan Awal

 Siswa dan guru bertanya jawab.

 Siswa dan guru bertanya jawab dengan siswa tentang proses

laporan.

b. Kegiatan Inti

– Siswa menyimak dengan seksama rekaman pidato presiden

yang berisi laporan pertanggung jawaban kegiatan.

– Siswa mengerjakan Geladi Diri, mengidentifikasi pernyataan

yang sesuai dan tidak sesuai dengan isi laporan.

– Siswa berdiskusi kelompok untuk menanggapi (memberikan

kritikan dan usulan) atas isi laporan.

– Secara bergantian, siswa wakil kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas dan Guru memberikan ulasan

– Siswa mengerjakan Uji Kompetensi Diri, memberikan

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 24


tanggapan (kritikan dan saran) atas beberapa permasalahan

dalam laporan yang telah diidentifikasi.

– Guru memberikan ulasan atas tanggapan siswa. Menunjukkan

tanggapan yang sudah baik dan menjelaskan alasannya.

c. Kegiatan Akhir

– Guru menyampaikan tugas mandiri kepada siswa untuk

mengikuti rapat laporan pertanggunglawaban kegiatan OSIS.

– Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview

konsep-konsep penting yang telah dipelajari

– Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakanan hidup (live

skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran.

3. Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21

Oktober 2010

a. Kegiatan Awal
 Siswa dan guru bertanya jawab tentang karakter tokoh yang

terdapat dalam teks drama

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara menentukan

karakter tokoh dan menghayati karakternya berdasarkan teks

drama

 Siswa membentuk kelompok

b. Kegiatan Inti

– Siswa menyimak dengan seksama rekaman pidato Presiden

yang berisi laporan pertanggung jawaban kegiatan.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 25


– Siswa mengerjakan Geladi Diri, mengidentifikasi pernyataan

yang sesuai dan tidak sesuai dengan isi laporan.

– Siswa berdiskusi kelompok untuk menanggapi (memberikan

kritikan dan usulan) atas isi laporan.

– Secara bergantian, siswa wakil kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas dan Guru memberikan ulasan

– Siswa mengerjakan Uji Kompetensi Diri, memberikan

tanggapan (kritikan dan saran) atas beberapa permasalahan

dalam laporan yang telah diidentifikasi.

– Guru memberikan ulasan atas tanggapan siswa. Menunjukkan

tanggapan yang sudah baik dan menjelaskan alasannya.

c. Kegiatan Akhir

– Guru menyampaikan tugas mandiri kepada siswa untuk

mengikuti rapat laporan pertanggungjawaban kegiatan OSIS.

– Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview

konsep-konsep penting yang telah dipelajari

– Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live

skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran.

3. Tahap Observasi
Beberapa tahapan observasi yang dilakukan pada siklus pertama

antara lain pedoman penilaian kemampuan siswa dalam menyusun

kerangka laporan berdasarkan urutan waktu. Mampu mengembangkan

kerangka laporan ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan

bahasa baku sebagaimana tampak pada tabel berikut:

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 26


Tabel 3.2 Pedoman Penilaian

Aspek Penilaian Skor


1. Kelengkapan isi laporan 25
2. Tingkat kebenaran fakta 25
3. Kelogisan dalam pembahasan 25
4. Penggunaan ejaan dan tanda baca 25
Jumlah skor 100

Pada pertemuan kedua dilakukan pengarnatan dan penilaian berupa tes

tertulis dengan indikator seperti tampak pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian

Aspek Penilaian Skor


1. Mampu menentukan sistematika surat dinas 25
2. Mampu menulis surat dinas (Surat permohonan) 25
3. Mampu menyunting surat dinas 25
4. Penggunaan ejaan dan tanda baca 25
Jumlah skor 100

Pada pertemuan ketiga dilakukan pengamatan dan penilaian berupa tes

tertulis dengan indikator seperti tampak pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian

Aspek Penilaian Skor


1. Mampu menentukan data urutan bahasa petunjuk 25
2. Mampu menyimpulkan ciri-ciri bahasa petunjuk 25
3. Mampu menulis bahasa petunjuk 25
4. Mampu menyunting bahasa petunjuk 25
Jumlah skor 100

Pada siklus kedua, beberapa tahapan observasi yang dilakukan antara

lain tampak pada tabel berikut:

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 27


Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan dan tes Unjuk kerja (tes Simulasi)

No. Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen

1. Tes lisan Daftar pertanyaan a. Tentukan karakter tokoh!

2. Tes Unjuk kerja Tes Simulasi b. Identifikasi masing masing


karaketr setiap tokoh yang
diperankan tokoh sesuai
dengan karakternya

Tabel 3.6 Pedoman Rubrik Penilaian

Nama Kelompok:

Skor
No Aspek Penilaian Skor Maksimal
Perolehan
1. Ketepatan urutan peristiwa (alur cerita) 2
2. Ketepatan membawakan karakter tokoh 3
3. Kejelasan vocal atau suara, lafal, dan 2
intonasi
4. Ketepatan ekspresi wajah (gesture) 2
5. Kelengkapan perangkat pendukung 1
pementasan bermain peran (Properti)

Nilai Siswa/Kelompok diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

N = Skor perolehan x 100


Skor maksimal

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 28


Tabel 3.7 Format Observasi

ASPEK YANG DINILAI


Siswa/
No Keseriusan Kedasama Keberanian Keaktifan
Kelompok
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Keterangan:
Sangat balk =5 Kurang =2
Balk =4 Sangat Kurang = 1
Cukup =3

4. Tahap Refleksi
Adalah tahapan yang akan dilakukan oleh tim kolaborasi dengan

segera setelah selesai pelaksanaan tindakan observasi. Hal ini berguna

untuk menganalisa data yang diperoleh sepanjang proses tindakan kelas

dan observasi yang akan dijadikan bahan kegiatan penelitian berikutnya.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar observasi/ pengamatan

Lembar observasi/pengamatan, yaitu lembar yang berisi indikator-

indikator proses pembelajaran dalam melaksanakan pengamatan di

kelas, untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran dengan

menggtmakan metode diskusi kelompok.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 29


Tabel 3.8 Lembar Penilaian pengamatan

Perorangan

Nama : Nomor Absen :

No PERNYATAAN Score
SL SR JR TP
1 Disiplin
2 Kerja sama
3 Mendiskusikan materi
4 Jujur
5 Saling menghormati
6 Tanggung jawab
7 Mengumpulkan tugas dengan tepat
8 Peduli terhadap permasalahan yang dibahas
9 Mencari referensi

Keterangan

NO PERNYATAAN SCORE PERNYATAAN

I SL : SELALU 100

2 SR : SERING 80

3 JR : JARANG 60

4 TP : TIDAK PERNAH 50

A : ISTIMEWA (90-100 point)

I : SL SELALU (80-89 point)

2 : SR SERING (70-79 point)

3 : JR JARANG (60-69 point)

4 : TP TIDAK PERNAH (0-59 point)

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 30


Tabel 3.9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Kelas : XII Hari/Tanggal


Pertemuan/Siklus :
Pokok Bahasan :

No Nama Jenis Aktivitas %


1 2 3 4 5
1 Adi Akbar Setiawan
2 Aditya Haeka Saputra
3 Ardiyansah
4 Ari Akbar Setiawan
5 Baru Hermawan
6 Bisma Lutfi Oktavianto
7 Cintya Dewi Wulandari
8 Delia Anisa
9 Della Aulia
10 Dista Agung Priantoro
11 Dita Novita Sari
12 Donny Satrio Nirmansyah
13 Laila Chairani
14 M.Sahrul Buang
15 Maidasari
16 Maimunah
17 Median Utami
18 Nanda Aditya
19 Nopiyanti
20 Redo septian erlangga
21 Restia yuni erlangga
22 Riko evindo
23 Rivaldi
24 Safaat
25 Shandri rhymeer
26 Siti neneng soleha
27 Susanti
28 Tedi Muhammad setiawan
29 Winda safitri
30 Yully frantika
31 Putrid intan sari
32 Risma eryanti
33 Sofyan rudi
34 Siska ayudyawati
35 Wendiana
36 Yuni kismawati

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 31


Keterangan :
Jenis Aktivitas yang diamati
1. Memperhatikan guru menerangkan
2. Mengerjakan tugas
3. Mempertanggungjawabkan tugas yang dikerjakan
4. Mencatat dan merangkum konsep
5. Keaktifan bertanya

D. Teknik Pembahasan

Dalam teknik pembahasan ditentukan kriteria penilaian sebagai berikut:


Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 – 79
Cukip 2 56-67
Kurang 1 < 55

Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan setelah dilaksanakan akan

dapat meningkatkan prestasi belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan pengalaman, pembelajaran yang lalu perlu dipertimbangkan

dalam menentukan indikator kinerja. Dalam hal ini nilai rata-rata kelas yang

ditentukan adalah 68, maka indikator kinerja yang dicapai dalam ulangan

harian hendaknya mencapai sama dengan nilai rata-rata KKM yang

ditentukan.

Data yang diperoleh dari penggunaan metode mengajar diskusi kelompok

pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami informasi dari

berbagai laporan melalui metode diskusi kelompok siswa kelas XII SMA

Negeri 1 Sukadana dengan cara :

1. Menyimpulkan hasil pengamatan dari setiap siklus yang, dilakukan;

2. Melakukan pengamatan pada proses diskusi kelompok.

Melakukan tes pada siswa yang berbentuk tes tertulis untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa dan peningkatan prestasi/ nilai yang dicapai.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 32


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Sekolah Tempat penelitian

SMA Negeri 1 Sukadana terletak di JI. Raya Negeri Tua Kecamatan

Sukadana Kabupaten Lampung Timur. SMA Negeri 1 Sukadana berdiri pada

tahun 2002. Jarak antara sekolah ke pusat pemerintahan kecamatan 2 Km, dan

jarak antara sekolah ke pusat pemerintahan otonomi daerah 26 Km. Proses

belajar mengajar di SMA Negeri 1 Sukadana dilaksanakan seluruhnya pada

pagi hari yang mulai dari pukul 07.15 WIB. Dengan alokasi jam 35 menit

untuk satu jam pelajarannya yang diselingi dengan waktu istirahat dua kali 15

menit. Alasan SMA Negeri I Sukadana sebagai tempat penelitian tindaka kelas

karena peneliti sebagai salah satu tenaga pendidik di sekolah tersebut,

sehingga peneliti mengetahui situasi dan kondisi serta perkembangan peserta

didik. Dengan penelitian ditempat kerja, peneliti dapat melakukan efisiensi

baik tenaga, dana dan waktu sehingga penelitian dapat terlaksana efektif dan

efisien.

Penelitian dilakukan dikelas XI IPA dengan jumlah siswa 32 orang

yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 21 orang perempuan.

Visi SMA Negeri I Sukadana : Unggul dalam mute akademik dan non

akademik berlandaskan Imtaq, Hygenis serta mampu bersaing di Era Global.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 33


Misi SMA Negeri 1 Sukadana adalah:

1. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan terhadap Tuhan Yang Mafia Esa.

2. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya

meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Meningkatkan komitmen seluruh tenaga kependidikan terhadap tugas,

pokok dan fungsinya dengan melaksanakan model pembelajaran yang

efektif dan efisien.

4. Mengembangkan Seni dan Olah raga sesuai dengan kemampuan dan

bakat siswa sehingga inenjadi sekolah yang diperhitungkan dalam setiap

kompetisi.

5. Menerapkan management partisipasi dalam meningkatkan kinerja dengan

meningkatkan peran serta orang tua dan masyarakat.

6. Menumbuhkembangkan wawasan teknologi informasi kepada warga

sekolah dengan melengkapi sarana/prasarana dan fasilitas sekolah.

B. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode diskusi

kelompok siswa akan lebih meningkatkan prestasi pembelajaran. Hal ini

penulis akan mengadakan tindakan penelitian dengan menggunakan siklus I

dan siklus II, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran nilai

KKM dan dapat melampaui target yang ditentukan. Kondisi akhir hasil

pembelajaran Bahasa Indonesia dapat berhasil seteiah dilaksanakan tindakan

pada siklus II yang hasilnya telah dapat terpenuhi sesuai target KKM yang

telah ditentukan oleh sekolah. Hal ini diharapkan pembelajaran Bahasa

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 34


Indonesia dapat meningkat.

1. Deskripsi Hasil Siklas I

1) Perencanaan Tindakan

Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh

guru dengan berpegang pada perencanaan yang telah disusun dengan

skenario RPP pertama (lampiran) dengan materi yang disampaikan

tentang mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, Surat Dinas,

dan petunjuk.

Pada pelaksanaan metode diskusi siklus I, tujuan metode diskusi

tersebut belum tercapai, hal ini disebabkan karena.

a. Pada saat guru menjelaskan tentang topik yang akan dibahas dalam

metode diskusi, sebagian siswa sibuk dengan dirinya sendiri. tidak

menyimak penjelasan guru dan sutra bercanda.

b. Sebagian siswa masih memiliki rasa takut untuk bertanya kepada

guru.

c. Sebagian siswa yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi

Bahasa Indonesia tidak menggunakannya dengan baik.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka dirumuskan

langkah-langkah perbaikan pada siklus II, diantaranya:

a. Mernberi dorongan dan motivasi. Hal ini dilakukan dengan cara

guru memberi pujian kepada siswa yang telah mengeluarkan

pendapat pada siklus I, sedangkan yang belum mengeluarkan

pendapat diberi dorongan dan semangat untuk dapat mengeluarkan

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 35


pendapat dalam kegiatan belajar.

b. Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan

rangsangan dan dorongan kepada siswa untuk aktif bertanya dan

menyampaikan pendapat.

c. Perhatian khusus, cara memberi dorongan guru mengendalikan

suasana kelas agar situasi pembelajaran berlangsung lebih kondusif

dan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang suka

bercanda dan sibuk dengan dirinya sendiri pada saat kegiatan

pembelaajaran berlangsung.

2) Pelaksanaan Tindakan

Untuk mendapatkan hasil yang lebih balk, maka dirumuskan

langkah-langkah perbaikan pada siklus II, diantaranya:

a) Memberi dorongan dan motivasi. Hal ini dilakukan dengan cara

guru memberi pujian kepada siswa yang telah mengeluarkan

pendapat pada siklus I, sedangkan yang belum mengeluarkan

pendapat diberi dorongan dan semangat untuk dapat mengeluarkan

pendapat dalam kegiatan belajar.

b) Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan

rangsangan dan dorongan kepada siswa untuk aktif bertanya dan

menyampaikan pendapat.

3) Hasil Pengamatan

Perhatian khusus cara memberi dorongan guru mengendalikan

suasana kelas agar situasi pembelajaran berlangsung lebih kondusif

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 36


dan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang suka bercanda

dan sibuk dengan dirinya sendiri pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Dari hasil observasi yang dilakukan guru, dari jumlah anak

sebanyak 36 anak, ada beberapa anak yang kurang memperhatikan

penjelasan guru dalam, pembelajaran. Anak tersebut adalah anak yang

tidak tertarik pada kegiatan pembelajaran ini, sehingga akan

mengakibatkan prestasi belajar anak menurun. Dalam observasi

peneliti monggunakan format observasi penilaian sebagai berikut:

Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Guru Dalam Pembelajaran pada Siklus I
Tanggal 16 September -30 September 2010

No Aktivitas Score Jumlah


a b c
1 Keaktifan siswa 2 16 18 36
2 Kerjasama dalam Kelompok - 17 19 36
3 Interaksi dengan teman 2 22 13 36
4 Interaksi dengan guru 3 13 20 36
Keterangan score : a=amat baik b=baik c=cukup

Hasil observasi yang dilakukan guru, dari jumlah anak sebanyak

36 siswa ada beberapa anak yang kurang memperhatikan penjelasan

guru dalam pembelajaran dan mengalami kesulitan. Hasil belajar anak

tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kegiatan anak merasa

bosan, malas dan ribut serta tidak dapat berdiskusi dan menjawab

pertanyaan yang diberikan guru.

Analisis terhadap hasil tes siklus I diperoleh hasil yang belum

memuaskan secara kuantitatif. Masih ada 16 anak yang nilainya

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 37


kurang dari 70, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2.
Hasil Penilaian Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus 1

Nilai Jumlah Siswa


< 60 16
70 4
90 3
90 -

4) Refleksi

Pada siklus pertama ini masih terdapat hambatan-hambatan antara

lain:

1) Suasana kelas agak ramai karma ada beberapa siswa yang tidak

terkondisikan;

2) Masih ada anak yang kurang aktif dan kerjasama dalam

kelompoknya. Adapun hasil yang diperoleh dari siklus I ini

adalah:

a) Meningkatkan keakraban dan kerjasama antar siswa;

b) Melatih siswa aktif mencari informasi tanpa bergantung dari

guru;

c) Melatih kebenaran siswa dengan melaporkan hasil

diskusinya.

Kesimpulan umum sebagai refleksi pada siklus pertama ini adalah

kemampuan pemahaman siswa dan hasil belajar siswa dalam proses

belajar mengajar sudah cukup. Namun masih ada beberapa siswa yang

nilainya rendah. Hal ini disebabkan masih ada beberapa anak yang

kurang aktif dan bekerjasama dalam diskusi kelompoknya. Dengan

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 38


kesimpulan tersebut maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus

kedua.

Rencana untuk siklus kedua adalah mengusahakan keaktifan dan

kerjasama yang bail: pada semua kelompok. Guru membimbing siswa

yang dilihat kurang aktif dan kurang bekerjasama dengan anggota

kelompoknya.

2. Deskripsi Hasil Siklus Kedua

a. Perencanaan

Pada siklus kedua, guru melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah perbaikan pada siklus I. Pada siklus kedua ini

dengan skenario RPP materi yang disampaikan adalah "Menanggapi

pementasan drama". Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim

seperti pada siklus 1. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi

berbeda yang ditugaskan. Anggota dari tim yang berbeda yang telah

mempelajari bagian yang sama bertemu dalam kelompok baru

(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka. Setelah selesai

diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali kepada kelompok asal

dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang

mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan

sungguh-sungguh. Kemudian tiap tim ahli mempresentasikan hasil

diskusi guru.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 39


b. Tindakan

Setelah guna menyampaikan tujuan pembelajaran, memasuki

inti pembelajaran, siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim. Tiap

orang dalam tim diberi bagian materi berbeda yang ditugaskan.

Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian yang

sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk

mendiskusikan sub bab mereka. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli

tiap anggota kembali kepada kelompok asal dan bergantian mengajar

teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap

anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tiap tim

ahli mempresentasikan hasil diskusi. Guru memberi evaluasi dan

membimbing pelaksanan diskusi kelompok, dan menilai keaktifan dan

kerjasama dalam kelompoknya.

Setelah selesai melakukan diskusi kelompok, tiap kelompok

melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. Setelah masing-masing

kelompok selesai mempresentasikan hasilnya dan ditanggapi oleh

kelompok yang lain, selanjutnya hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok

tersebut dievaluasi dengan bantuan guru untuk memperoleh

kesimpulan, setelah itu siswa diberi tes untuk mengetahui tingkat

pemahamannya.

c. Observasi dan Penilaian

Observasi dilakukan pada saat kegiatan. Dari hasil observasi

yang dilakukan guru, sasaran pada siklus ini lebih lancar jika

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 40


dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I. Diskusi yang dilakukan

sesuai dengan petunjuk guru. Keaktifan dan kerjasama anak meningkat

dibandingkan dengan siklus I (pada lampiran).

Hasil observasi yang dilakukan guru menunjukkan dari jumlah

anak sebanyak 36 anak, sebagian besar anak sudah mulai

memperhatikan penjelasan guru dalam pembelajaran. Sehingga

diharapkan prestasi belajar anak meningkat. Dalam observasi, peneliti

menggunakan format observasi penilaian sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru Dalam Pembelajaran pada Siklus II


Tanggal 7 Oktober - 21 Oktober 2010
Score
No Aktivitas Jumlah
a b c
1 Keaktifan siswa 26 9 2 36
2 Kerjasama dalam
28 5 4 36
Kelompok
3 Interaksi dengan Leman 24 9 4 36
4 Interaksi dengan guru 29 5 3 36
Keterangan score : a=amat baik b=baik c=cukup

Diskusi kelompok berjalan tertib. Setelah semua kelompok

melaporkan hasil diskusinya di depan kelas, dengan dibantu guru siswa

membuat kesimpulan analisa terhadap hasil tes kedua yang

menunjukkan angka peningkatan seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus II

Nilai Jumlah Siswa


< 55 Tidak ada
60 16
65 8
70 -
75 -

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 41


Hasil belajar yang berupa keaktifan dan kerjasama siswa dalam

diskusi kelompok juga meningkat (pada lampiran).

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan kemampuan

pemahaman siswa meningkat bahkan, pada siklus kedua tidak ada

siswa yang nilainya di bawah 60. hal ini menunjukkan bahwa

keaktifan dan kerjasama siswa dalam diskusi kelompok telah

menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Tabel 4.4 Data hasil penilaian tentang memahami informasi dari


berbagai laporan pada siklus 1 dan siklus 11
Presentase Siklus
No Aspek Awal
Siklus I Siklus II
1 Kemampuan
pemahaman Kurang dari 50% 60% 70%

2
Minat Siswa dalam
Kurang dari 60% 70% 80%
PBM

Kriteria angket kemampuan pemahaman siswa dalam PBM:

80% : sangat tinggi

65-70% : tinggi

55-64 : sedang

55% : rendah

Kriteria hasil belajar siswa dalam PBM:

90% : sangat tinggi

70-80% : tinggi

60-79% : sedang

50% : rendah

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 42


Guru di sini adalah pelaku peneliti tindakan kelas yang juga

berperan sebagai guru kelas. Guru dituntut memiliki karakteristik

berbeda, maka secara otomatis melakukan perubahan dalam mengelola

KBM sesuai yang direncanakan. Dengan kata lain, melakukan action

reasearch ini kinerja guru diharapkan juga meningkat secara bertahap,

sehingga mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif

dalam pengaruh pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode

diskusi dapat berhasil dengan baik.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja guru dalam

mengelola PBM adalah angket kinerja guru. Adapun kriteria

penilaiannya sebagai berikut:

50-60% : kinerja sedang

61-80% : kinerja baik

81-100% : kinerja amat baik.

Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, tercapainya metode

diskusi tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Guru melaksanakan semua langkah perbaikan yang telah

dirumuskan bersama-sama dengan guru lain pada keputusan dan

refleksi pada siklus II.

2. Semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan seksama,

sehingga suasana pembelajaran berlangsung kondusif.

3. Sebagian besar siswa mulai terlatih untuk bertanya dan memiliki

keberanian untuk menyampaikan pendapat;

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 43


4. Hampir semua siswa terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran.

Upaya guru dalam meningkatkan keberanian siswa berpendapat

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, adalah guru berupaya

memberikan motivasi supaya siswa merasa terdorong untuk

mengeluarkan pendapat, motivasinya berupa memberikan pujian

dengan kata “ jawaban bagus ” dengan memainkan jempol, anggukan

kepala. Dalam memberikan motivasi diberikan secara klasikal dan

individu. Pujian yang diberikan guru akan selalu diingat dan siswa

bangga sehingga lain kali siswa akan berusaha lagi untuk

mengeluarkan pendapat. Memberi motivasi yang dilakukan guru tanpa

membedakan antara siswa yang pandai dan kurang pandai tidak akan

menimbulkan kecemburuan sosial.

Guru berupaya mengelola suasana pembelajaran kelas yang

menarik sehingga siswa merasa aman dan nyaman dalam mengikuti

pembelajaran Bahasa Indonesia.

Guru memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan oleh guru merupakan pertanyaan dari materi yang

disampaikan minggu lalu. Hal ini dilakukan guru untuk mengetahui

tingkat penguasaan materi, tujuan yang telah disampaikan minggu lalu,

kadang pertanyaan yang diberikan oleh guru berupa pertanyaan yang

jawabannya merupakan pengalaman dari siswa. Pertanyaan yang

diberikan oleh guru ditunjukkan untuk kelas tidak hanya individu

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 44


sehingga semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

dengan demikian guru tidak terkesan pilih kasih. Guru memberi

penguatan yang diberikan kepada anak yang sudah mengeluarkan

pendapat maupun yang belum. Anak yang sudah mengeluarkan

pendapat diberi pujian sehingga anak akan merasa bangga, dan hal ini

ditunjukan dengan senyuman dan raut wajah yang terlihat gembira.

Sedangkan untuk pendapat guru tidak marah tetapi memberikan

penguatan, contohnya "ayo jawab kamu pasti bisa", jika sudah

dijawab tetapi jawabannya salah atau kurang tepat guru memberi

nasehat supaya besok belajar lebih rajin agar lain kali siswa menjawab

dengan benar. Dengan penguatan seperti itu maka anak tidak akan

merasa takut, tapi sebaliknya anak akan berlatih dan berusaha untuk

mengeluarkan pendapat. Cara mengemukakan keberanian, siswa

berpendapat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya, menjawab suatu pertanyaan dan membesarkan hati siswa

dengan memberikan pujian kepada siswa, guru bersifat simpatik dan

tidak menakutkan, guru bersifat adil dalam memberikan kesemptan

kepada anak yang belum mengeluarkan pendapatnya.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 45


Tabel 4.5 Data Nilai Tes Siswa Kelas XII Siklus I dan Siklus 2

Nilai Hasil Ulangan Harian


NO NAMA
Sebelum Siklus I Siklus II
1 Adi Akbar Setiawan 52 58 62
2 Aditya Haeka Saputra 55 57 64
3 Ardiyansah 53 58 65
4 Ari Akbar Setiawan 52 57 65
5 Baru Hermawan 55 60 62
5 Bisma Lutfi Oktavianto 55 60 65
7 Cintya Dewi Wulandari 55 60 65
8 Della Anisa 55 60 65
9 Della Aulia 54 60 65
10 Dista Agung Priantoro 54 58 62
11 Dita Novita Sari 52 58 63
12 Donny Satrio Nirmansyah 52 58 63
13 Laila Chairani 55 60 62
14 M.Sahrul Buang 55 60 64
1 Maidasari 53
5 57 62
6 Maimunah 52 58 63
17 Median Utami 55 58 64
18 Nanda Aditya 55 60 62
19 Nopiyanti 53 60 65
20 Redo Septian Erlangga 58 62 65
21 Restia Yuni Erlangga 57 60 65
22 Riko Evindo 56 60 65
23 Rivaldi 55 60 65
24 Safaat 55 60 65
25 Shandri Rhymeer 55 60 65
26 Siti Neneng Soleha 55 60 65
27 Susanti 55 60 65
28 Tedi Muhammad Setiawan 56 60 65
29 Winda Safitri 52 58 63
30 Yully Frantika 55 60 65
31 Putri Intan Sari 53 58 64
32 Risma Eryanti 55 60 65
33 Sofyan Rudi 56 60 65
34 Siska Ayudyawati 52 58 63
35 Wendiana 55 60 65
36 Yuni Kismawati 53 58 64

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 46


Nilai rata-rata 54,3 59,17 64,00
Nilai Tertinggi 58 62 65
Nilai Terendah 52 57 62

Dari tabel di atas dijelaskan bahwa tingkat keaktifan siswa yang

masih kurang pada siklus I terdapat 6 siswa, setelah pada siklus II

sudah tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keaktifan

siswa dalam proses diskusi kelompok terhitung sedikit.

Adapun tingkat kerjasama siswa dalam kegiatan diskusi

kelompok pada siklus I siswa yang masih kurang bisa mengikuti ada 4

anak, setelah diadakan perbaikan pada siklus II tidak ada lagi anak

yang kesulitan mengikuti diskusi kelompok tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat keaktifan dan kerjasama dalarn diskusi

kelompok telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia untuk memahami informasi dari

berbagai laporan pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukadana Tahun

2010.

C. Pembahasan

Pada pra tindakan (sebelum menggunakan metode diskusi) siswa yang

sering, menjawab pertanyaan yang diajukan guru ada 11 orang. Sedangkan

siswa yang tidak mengeluarkan pendapat sebanyak 19 siswa. Ini berarti masih

kurang memiliki perhatian pada materi pelajaran. Dari jumlah 36 siswa Kelas

XII SMA Negeri 1 Sukadana. yang mengeluarkan pendapat hanya 6 siswa.

Pada pelaksanaan metode diskusi siklus I, belum tercapainya tujuan

metode diskusi tersebut disebabkan sebagai berikut:

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 47


a. Pada saat guru menjelaskan tentang topik yang akan dibahas dalam diskusi

kelompok, sebagian siswa sibuk dengan dirinya sendiri, tidak menyimak

penjelasan guru dan suka bercanda.

b. Sebagian siswa masih ragu-ragu untuk bertanya kepada guru.

c. Sebagian siswa yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi tidak

menggunakan kesempatannya dengan baik.

Pada pra tindakan (sebelum menggunakan metode diskusi) siswa yang

mencapai nilai rata.-rata tertinggi adalah 75 adapun nilai terendah 52.

Sedangkan siswa yang nilainya di bawah 55 sebanyak 5 siswa. Ini berarti

masih kurang memiliki perhatian pada materi pelajaran. Dari jumlah 36 siswa

Kelas XII SMA Negeri 1 Sukadana yang mendapat nilai 75 hanya 3 siswa,

dengan demikian nilai rata-rata sebelum diadakan tindakan adalah 52,13.

Setelah diadakan tindakan pada siklus 1, nilai rata-rata yang dicapai

menjadi 59,96. Matra dapat dijelaskan bahwa pada siklus I siswa yang

mendapat nilai diatas 60 menjadi 21 siswa, dan 15 orang lainnya mendapat

nilai di bawah 60, sedangkan nilai rata-rata kelas yang dicapai adalah 73,63

pada siklus II. Hal ini juga dapat dikategorikan siswa dapat melampaui nilai

rata-rata KKM. Jadi dapat disimpulkan bahwa inetode diskusi dapat

meningkatkan kemampuan memahami informasi Bari berbagai laporan pada

siswa kelas XII SMA Negeri I Sukadana.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 48


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode diskusi

kelompok akan lebih bermakna sehingga penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut:

a. Dapat mengaktifkan, komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan

antara siswa dan sesamanya dalam kegiatan belajar mengajar;

b. Dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa agar

dapat mendorong kegiatan belajar mengajar, sehingga pengalaman belajar

yang diperoleh akan lebih bermakna bagi siswa;

c. Dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa sehingga

perhatian siswa dapat terpusat pada bahan pelajaran yang diberikan guru;

d. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih lama diingat;

e. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

mandiri di kalangan siswa.

B. Saran

Penggunaan metode diskusi kelompok sangatlah penting pada setiap

pembelajaran, apalagi pembelajaran Bahasa Indonesia. Belajar dengan

pemahaman memungkinkan peserta didik mengetahui konsep yang diajarkan,

sehingga apapun permasalahannya akan dapat terselesaikan dengan baik.

Belajar dengan hapalan hanya cenderung merangsang peserta didik untuk

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 49


mengingat apa yang telah diajarkan tanpa mengetahui konsep dasar yang

relevan dengan bahan ajaran yang diterima. Hal ini menyebabkan peserta

didik kurang terampil dalam menghadapi permasalahan yang kompleks

meskipun dalam konteks yang sama.

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 50


DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1993. Kamas Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Dalat Pustaka.

_______, 2006, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006

tentang Standar Isi, Jakarta

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta, Bina Aksara

Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rhineka Cipta.

Ahmad, Rohani. 1993. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktvk.

Jakarta: Asbi Mahastya.

Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penerbit

Fakultas Psikologi UGM.

Nana, Sudjana. 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Sardinian, 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengvjar. Jakarta: CV. Rajawali

Pers

Penelitian Tindakan Kelas Adam, U 2010 51

Anda mungkin juga menyukai