Disusun Oleh :
Kelompok 2
Gian Dwi Putra (1811316010)
Siti Nurhikmah (1811316011)
Meri Yusnita (1811316012)
Diva Elika (1811316013)
Andry Hutama Ihsan (1811316014)
Nidya Sari (1811316015)
Edisyah Putra Sambas (1811316016)
Yolanda Putri Abdari (1811316018)
Dosen Pembimbing :
Ns. Zifriyanti Minanda Putri, M.Kep
Sesuai dengan tujuan tersebut maka tugas dan tanggung jawab keperawatan
harus benar benar di arahkan dan di rencanakan secara matang untuk keberhasilan
asuhan keperawatan. sebagaimana di ketahui bahwa satu tim keperawatan terdiri dari
dua orang perawat atau lebih yang bekerja sama dalam pemberian asuhan
keperawatan. ketua tim seharusnya perawat profesional yang sudah berpenngalaman
dalam memberikan asuhan keperawatan dan di tunjuk oleh perawat kepala ruang
(nurse unit manager). selanjutnya, ketua tim akan melaksanakan tugas yang di
delegasikan oleh perawat kepala ruang bersama sama denga anggota tim. tugas dan
tanggung jawab ketua tim menjadi hal
yang harus di perhatikan secara cermat. tugas dan tanggung jawab tersebut diarahkan
untuk melakukan pengkajian dan penyusunan rencana keperawatan untuk setiap
pasien yang berada di bawah tanggung jawabnya, membagi tugas kepada semua
anggota tim dengan mempertimbangkan kemampuan yang di miliki anggota tim dan
kebutuhan pasien yang harus dipenuhi, mengontrol dan memberikan bimbingan
kepada anggota tim dalam melaksanakan tugasnya apabila diperlukan, melakukan
evaluasi terhadap hasil kerja anggota tim, menerima laporan tentang perkembangan
kondisi pasien dan anggota tim.
KEPALA RUANGAN
Gambar 1. Sistem Asuhan Keperawatan “Team Nursing” (Nursalam edisi 5, 2015 : 174)
A. Role Play
Role Play Bermain Peran MAKP Metode Tim
Kepala ruangan
Elsiana Putri
Pasien/klien Pasien/klien 1
Desi Ermayanti Eri Junantara
KETERANGAN
“Kepala ruangan bersama kedua kelompok perawat yang bertugas pada pagi
hari dan sore hari berkumpul bersama di nurse station. Operan pasien dilakukan di
Ruang Bedah Rumah Sakit Umum pada hari Senin, 15 April 2019 pukul 13.30 siang,
operan diberikan oleh perawat pagi kepada perawat sore.”
Kepala ruangan bersama kedua tim perawat yang bertugas pada pagi hari dan sore
hari berkumpul bersama di nurse station, kemudian kepala ruangan membuka kegiatan
timbang terima pasien.
KARU : Baik, lalu implementasi apa saja yang sudah dilakukan pada
(Elsi) kasus Ny. Desi ini?
Perawat Sore : Baik, saya akan melanjutkan intervensi yang telah dibuat.
(Eka)
Perawat Sore : Tidak perawat Gina, saya sudah cukup mengerti dengan
(Eka) laporan yang anda sampaikan, terimakasih.
KARU : Baik kalau begitu, sekarang kita lanjut ke perawat tim II.
(Elsi) Katim II silahkan menyampaikan laporannya.
Perawat Pagi II : Implementasi yang sudah dilakukan pagi ini antara lain :
(Dita)
- Mengobservasi TTV pasien.
- Melakukan perawatan luka bakar.
- Memberikan HE kepada pasien dan keluarga pasien
tentang perkembangan kesehatan pasien.
- Delegatif dalam pemberian obat antibiotic.
Sedangkan intervensi yang belum dilakukan adalah :
- Observasi tanda-tanda infeksi.
- Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi pada pasien.
P : Lanjutkan intervensi.
Perawat Sore : Baik saya akan melanjutkan intervensi yang sudah dibuat
(Dian)
Perawat Sore : Iya, saya ingin menanyakan tentang keadaan pasien Tn. Eri.
(Dian) Apakah beliau sudah diberikan obat antipiretik? Karena
beliau mengalami hipertermi.
Perawat Pagi I : Iya, kami sudah memberikan obat antipiretik. Namun kami
(Genah) belum melakukan pengukuran suhu kembali pada beliau.
Selanjutnya perawat sore yang menerima operan dari perawat pagi langsung melakukan
validasi ke pasien kelolaan timnya.
Pasien 1 :
Perawat Sore : Selamat Sore bu, saya perawat eka, saya yang akan
(Eka) merawat ibu dari pukul 14.00 – 20.00, bagaimana perasaan
ibu hari ini? Apakah ibu sudah merasa lebih baik dari
sebelumnya?
Pasien : Luka bekas operasi usus buntu saya nyeri sus, saya juga
(Desi) ingin miring ke kanan dan ke kiri, karena berada dalam satu
posisi saya merasa bosan.
Perawat Sore : Rasa nyeri yang ibu rasakan akan berkurang sejalan dengan
(Eka) sembuhnya luka ibu. Luka ini masih rawan bu, karena luka
ini baru ibu dapatkan kemarin. Saya sarankan ibu untuk
tidak miring ke kanan dan ke kiri dulu, atau jika ibu sangat
ingin melakukannya, ibu harus meminta bantuan ke perawat
yang bertugas.
Pasien :
(Desi) Baik, sus saya mengerti.
Pasien 2 :
Perawat Sore : Selamat sore bapak, saya Dian perawat yang akan merawat
(Dian) bapak dari pukul 14.00 – 20.00, bagaimana kabar bapak?
Pasien : Sore sus, luka di kaki saya terasa sakit dan gatal sus, tadi
(Eri) badan saya juga terasa panas, tapi saya sudah diberi obat
penurun panas.
Perawat Sore : Baik bapak, tadi bapak mengatakan bahwa telah diberikan
(Dian) obat penurun panas. Sekarang lebih baik bapak beristirahat
dahulu. Kalau bapak perlu bantuan, bisa memanggil saya di
ruang perawat ya pak.
(Anggota timbang terima meninggalkan kamar pasien dan menuju nurse station)
Di ruang perawat
KARU : Baik jika tidak ada yang dibahas lagi, saya tutup timbang
terima hari ini.
(Elsi)
BAB III
PENUTUP
7.1. KESIMPULAN
Keperawatan merupakan suatu profesi yang salah satu pekerjaan dari Tim
Kesehatan, yang dimana ikut bertanggung jawab dalam membantu pasien/ klien sebagai
individu, keluarga, maupun masyarakat baik dalam kondisi sehat maupun sakit, yang
bertujuan untuk tercapainya kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi
kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan
pada ilmu pengetahuan, komunikasi inter personal, serta memiliki keterampilan yang
jelas dalam keahliannya.
Pengembangan metode tim di dasarkan pada falsafah mengupayakan tujuan
dengan menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota kelompok. metode ini juga
didasari atas keyakinan bahwa setiap pasien berhak memperoleh pelayanan terbaik.
Selain itu, setiap staf berhak menerima bantuan dalam melaksanakan tugas memberi
asuhan keperawatan yang etrbaik sesuai kemampuannya, dalam keperawatan, metode
tim diterapakan dengan menggunakan kerja sama tim perawat yang heterogen, terdiri
dari perawat profesional, non pofesional, dan pembantu perawat untuk memberikan
asuhan keperawatan kepada sekelompok pasien. ketua tim (perawat profesional)
memiliki tangguang jawab dalam perencanaan, kelancaran,dan evaluasi dan asuhan
keperawatan untuk semua pasien yang dilakukan oleh tim di bawah tanggung
jawabnya. disamping itu, ketua tim juga mempunyai tugas untuk melakukan supervisi
kepada semua anggota tim dalam implementasi dan tindakan keperawatan, dan
melakukan evaluasi hasil dan asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA