CERPEN Benang Siul
CERPEN Benang Siul
Selesai solat magrib, Aku dan Adi berjalan pulang dengan posisi adi
dibelakangku sembari bersiul dengan santainya.”Adi,! jangn bersiul, sudah sore
lho..”kataku sambil menoleh kebelakang, tiba-tiba tubuh adi tergeletak ditanah
dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya. Aku ketakutan, aku menangis,
sembari menyebut nama Adi.
5 tahun kemudian....
“ Reza,! Kamu tau tidak,tempat meningalnya Adi 5 tahun yang lalu? ” tanya
rasya kepadaku,
Setelah aku bertemu dengan Adi, Aku terkejut sambil berlari ke arah rumah ,
seakan tak ingin memiliki mata dan telinga.
Sesampainya dirumah...
“halo... Rasya, ada yang ingin aku ceritakan.! Nanti aku katakan padamu esok
di kantin sekolah.! “
Keesokan harinya,
“ Aku ingin menyelidiki sebab kematian Adi, dan Aku butuh bantuanmu, ! “
tanyaku dengan penuh harap.
“ hmm.. Aku mau membantumu, nanti akan Ku ajak Doni dan Rizki “ jawab
Rasya dengan santainya.
Pada sore hari, kami berempat berkumpul ditaman tempat Adi meninggal.
Sambil bersiul, Aku melihat Adi yang tersenyum dibawah pohon dengan
seseorang nenek yang sedang menjahit menggunakan tangan.
Lantas aku menengok pada Rasya sejenak lalu melirik kearah pohon tadi, tanpa
aku sadari, Adi dan Nenek tadi telah menghilang.
Aku berlari kearah Rizki dan Edo, kami memeriksa ayunan misterius yang
kemarin. Dan ternyata tak ada tanda-tanda keberadaan mahluk akstral. Lalu,
kami menyelidiki dibawah pohon tadi, Aku menemukan benang merah darah.
Tiba-tiba tubuhku merinding, keadaan sekitar seketika berhenti, waktu tak
berjalan dan Adi tepat dihadapanku, dan seolah mengatakan sebuah kalimat.
Bersamaan setelah usai, waktu berjalan kembali dan Adi pun menghilang.
Rasya, Edo, dan Rizkipun bersiul, tiba-tiba terlihat seorang nenek dengan
menggenggam benang di belakang mereka bertiga. Aku langsung membuka
tutup guci kaca tadi dan mengarahkan guci kearah Nenek misterius itu. Dan
nenek itu terserap masuk kedalam guci kaca itu. Aku melirik kearah ayunan
misterius, dan nampak Adi tengah tersenyum kearahku dan menghilang dengan
perlahan sambil mengucapkan terima kasih
Sebelum itu..
“tadi aku bertemu dengan Adi, ternyata yang menyebabkan Adi meninggal
adalah arwah dari seorang Nenek. Nenek itu memenggal kepalanya dengan
seutas benang yang sangat tajam, melebihi tajamnya pedang.” Aku menjelaskan
kepada mereka.
“ kalo memang yang membunuhnya adalah arwah, gunakan saja guci setanku,”
saran Edo .
“Adi tadi bilang, saat dia bersiul, ia melihat Nenek itu.! “ jelasku.
“ ooh.. jadi kita tinggal bersiul, setelah arwah Nenek itu muncul, Reza akan
membuka tutup guci setan dan mengarahkannya pada Nenek itu,! “ Rizki yang
tiba-tiba bicara.