Anda di halaman 1dari 6

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah

BAB IV
KRITERIA
Pasal 6
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
4. Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan ayat (2) huruf a, huruf b, serta
ayat (3) huruf a, huruf b nilai nominalnya dapat diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian
yang diatur dengan Peraturan Presiden.
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-20-tahun-2008-tentang-usaha-mikro-kecil-dan-menengah

UMKM adalah usaha yang berskala kecil, bersifat padat karya yang melibatkan banyak aktivitas ekonomi
dan bisnis baik dari segi teknologi, managemen, investasi dan perlindungan hak cipta.
http://wikipintar.com/pengertian-umkm-adalah/
TUGAS PRAKTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA UMKM

DISUSUN OLEH : IMAM RIFQI FAUZAN GINTING (17051510

MIKHA GRACELA LUMBAN TOBING (1705151013)

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


TAHUN AJARAN 2019/2020
PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERNAL

Dalam teori akuntasi dan organisasi, pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses, yang
dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk
membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian ini bertujuan untuk
mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi,yang berperan penting
untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik
yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan
intelektual seperti merek dagang).

TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL


Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan atau organisi untuk:

 Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.


 Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya
 Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
 Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis
 Informasi bisnis akurat
 Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya
perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja
perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan
sebagai pedoman dalam perencanaan.

ELEMEN PENGENDALIAN INTERNAL


Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), memperkenalkan
adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi:
1.Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan adalah perilaku manajemen dan
karyawan secara keseluruhan mengenai pentingnya pengendalian.
2.Penilaian Risiko (Risk Assesment)
dalam kondisi apapun suatu risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan
dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis.Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat
di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat
meminimalkannya.
3.Aktivitas Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin
tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya kesalahan.
4.Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan menemukan kekurangan dan dapat
meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian internal dapat dilakukan dengan cara
mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh system akuntansi.
5.Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dari pengendalian internal perusahaan.
Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring
diperlukan oleh manajemen untuk menjamin ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di
perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi
jenis ini untuk menilai standar eksternal,hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada
pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern

siklus operasional mengacu pada hari-hari yang diperlukan bagi


perusahaan untuk menerima persediaan, menjual persediaan itu dan
mengumpulkan uang tunai dari penjualan persediaan itu. Siklus ini
memainkan peran penting dalam menentukan efisiensi kinerja bisnis.

Berikut siklus akuntansi perusahaan jasa:

1. Identifikasi dan Analisis Transaksi


Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi dan
menganalisis transaksi. Akuntan harus mengidentifikasi transaksi sehingga
dapat dicatat dengan benar.Transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi
yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan, memiliki bukti
dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif. Setelah
mengidentifikasi transaksi,selanjutnya adalah menentukan pengaruhnya
terhadap posisi keuangan.

2. Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal


Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat dalam buku jurnal.
Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang
terjadi dalam suatu periode akuntansi.

3. Posting ke Buku Besar


Langkah selanjutnya yaitu mem-posting transaksi yang sudah dicatat dalam
jurnal ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening
pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi
tentang aktiva tertentu.

4. Penyusunan Neraca Saldo


Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode
tertentu. Cara menyusun neraca saldo yaitu dengan memindahkan saldo
yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada
neraca saldo harus sama jumlahnya.

5. Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo Penyesuaian


Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat,
atau ada transaksi yang salah dan perlu disesuaikan maka dicatat dalam
jurnal penyesuaian. Penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik,
biasanya saat laporan akan disusun,kemudian membuat neraca saldo kedua
dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke
dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-akun pada buku besar
dikelompokkan kedalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok
aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang.

6. Penyusunan Laporan Keuangan


Langkah selanjutnya yakni menyusun neraca saldo. Berdasarkan informasi
pada neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun
laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun seperti:

 Laporan laba rugi


 Laporan perubahan modal
 Neraca
 Laporan arus kas

7. Penyusunan Jurnal Penutup


Setelah membuat laporan keuangan,yang selanjutnya adalah membuat jurnal
penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja.
Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi.
Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan
untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang terjadi pada
periode berjalan.

Anda mungkin juga menyukai