1. Data demografi
a. Identitas klien
Nama klien : Ny A
Tanggal lahir : 27 September 1950
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kp Air Raya Kec Serasan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
No RM : 06.54.29
Diagnosa medis : Unstable angina pectoris,CHF,ALO
c. Keluhan utama
Sesak nafas
d. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
PBM via UGD jam 18.15 wib diantar oleh anaknya dengan keluhan sesak nafas sejak
2 hari SMRS, klien juga mengeluh nyeri dada tembus sampai kebelakang, mual ( + ) ,
muntah ( - ), pasien biasa tidur menggunakan 2 bantal. Pada saat pengkajian didapat
data kesadaran compos mentis, RR 40x/mnt, Spo2 88-92%, HR 96x/mnt, TD
129/74x/mnt, T 36’4 C dengan menggunakan NRM 10 LPM, terdapat retraksi dinding
dada, batuk-batuk, berdahak ( - ), wheezing ( - ), ronchi (+), di ICS 3-6 dextra, BB saat
dikaji 50 kg, TB 155 cm,mukosa bibir kering,pasien terlihat lemah.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga mengatakan klien pernah dirawat dengan keluhan yang sama 22 agustus
2019 sampai 2 September 2019. Riwayat stroke, DM type II,HT st II pada tahun 2012.
2. Pengkajian
Inspeksi
Bentuk dada normal, diameter anteroposterior dengan diameter transversal
adalah 1:2, gerakan pernafasan saat inspirasi dan ekspirasi simetris, nafas pendek
dan sesak, RR 40x/mnt.
Batuk tidak efektif.
Palpasi
Tidak dilakukan palpasi karena keadaan pasien sesak.
Perkusi
Terdapat suara redup ( hiposonor) karena adanya cairan dilobus medius dextra.
Auskultasi
Suara nafas ronchi, terdengar di ics 3-6 dexstra.
B 2 ( Blood ) Kardiovaskular/sirkulasi
a. Inspeksi
TD 130/70 mmHg MAP 87
CRT < 2 detik sianosis (-) akral hangat,kering,merah
b. Palpasi
c. Auskultasi
Bunyi jantung normal, dilakukan rekam jantung EKG. Terdapat ST depresi di lead
I,II,AVL,V5,V6 anteroseptal.
B 3 ( Brain ) Persyarafan / Neurologik
Keadaan umum lemah, kesadaran composmentis. GCS 4/6/5, reaksi pupil +/2 isokor,
reflek cahaya (+).
T 37,2 derajat celcius
Ekspresi wajah tampak gelisah, meringis pada pengkajian nyeri
P nyeri dirasakan saat mobilisasi mika-miki
Q nyeri dirasakan seperti tertimpa beban berat
R nyeri disebelah kiri dan meyebar ke bahu kiri sampai kebelakang
S nyeri bertambah pada saat menarik nafas. Skala nyeri pada 6
T nyeri dirasakan setiap 4-5 detik.
Inspeksi
Terpasang NGT no 16, mual ( - ).
Palpasi
Turgor kulit normal, keriput.
Tidak ada nyeri tekan perut.
Tidak ada pembesaran hepar.
Auskultasi
Bising usus 20-24xmnt.
B 6 ( Bone ) Tulang, otot, integument
3. Data Penunjang
Laboratorium
Intepretasi ECG
Terdapat ST depresi di lead l,II, AVL, V5, V6 ( anterior lateral
Tanggal 7 -9 – 2019 jam 06.00 wib.
Hasil ECG
Intepretasi ECG :
Terdapat ST depresi dilead l, V5, V6.
ST elevasi di V2-V3.
RONTGENT THORAX
Ekspertise
Cardiomegaly CTR > 60%.
Sinus phrenicocotalis tajam.
Patchy infiltrate dominan sebelah kanan mengarah ke pneumonia.
Tulang – tulang dan organ dalam batas normal.
Therapy :
Ceftriaxone 2x1 gr iv.
Ranitidine 2x50 mg iv.
Furosemid 1-1-0 mg iv.
Paracetamol 3x500 mg iv po.
ISDN 2x5 mg po.
CPG 1x75 mg po.
Aspilet 1x80 mg po.
Diet ML 2100 kkalori.
Analisa Data
HR 129x/mnt.
TD 130/70 mmHg MAP 87.
6. 6-9-2019 DS : Resiko
18.00 wib DO : Therapy lasix 3x40 mg ketidakseimbangan
Tidak ada eodeme volume cairan
Ekstremitas atas dan bawah
Urine pertama masuk 120 cc
Warna kuning tua
Tampak jernih
Analisa Data
No Tanggal Data fokus Masalah keperawatan
Dan
Jam
1. 7 – 9 – 2019 DS : - Penurunan curah
08.00 wib DO : Kelelahan. jantung.
Sesak nafas RR 40x/mnt.
Batuk.
Takikardi 130x/mnt.
ECG terdapat ST depresi di Lead l,V5, V6.
HR 84x/mnt.
TD 120/67 mmHg MAP .
3. 7 – 9 – 2019 DS : - Bersihan jalan nafas
12.00 wib DO : Nafas cepat, batuk efektif kurang, ronchi (+) tidak efektif.
suara paru hiposonor. RR 26-30x/mnt, Spo2 99%
dengan on ventilator.
3.
Analisa Data
No Tanggal dan Data fokus Masalah keperawatan
Jam
1. 8-9-2019 DS : - Nyeri akut
10.00 wib DO : Tampak meringis (-), gelisah (-), HR
80x/mnt. TD 110/70 mmHg. Pengkajian BPS pada
nilai 3 (tidak nyeri).
3333 3333
Tidak ada oedema ekstremitas atas bawah.
Vital sign:
Monitor TD, Nadi, Suhu, dan
RR
Monitor vital sign saat pasien
berbaring dan duduk
Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
dan Jam NOC NIC
6-9-2019 Nyeri akut b.d agen Pain level. Pain Management :
injuri biologi, nyeri dada Pain control. Lakukan pengkajian nyeri
(arterosklerosis) Comfort level. secara komprehensif
Kriteria hasil : termasuk
Mampu mengontrol nyeri lokasi,karateristik,durasi,
(mengetahui penyebab nyeri) frekuensi,kualitas dan faktor
Mampu menggunakan teknik pesipitasi.
non farmakologi untuk Observasi reaksi nonverbal
mengurangi nyeri mencari dari ketidaknyaman.
bantuan. Gunakan teknik komunikasi
Mampu mengenali nyeri terapeutik untuk
(skala,intensitas, frekuensi mengetahui pengalaman
dan tanda nyeri). nyeri klien kaji pengalaman
Menyatakan rasa nyaman nyeri masa lalu.
setelah nyeri berkurang. Kontrol lingkungan yang
Tanda vital dalam rentang dapat mempengaruhi nyeri
normal. seperti suhu ruangan,
Tidak mengalami gangguan pencahayaan dan
tidur. kebisingan.
Ajarkan teknik pernafasan /
relaksasi.
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
Anjurkan klien untuk
beristirahat.
Kolaborasi dengan dokter
jika keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil.
Analgetic Administration :
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
frekuensi.
Riwayat alergi.
Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
Berikan analgetik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat.
Evaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan gejala
(efek samping).
Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Respiratory Monitoring :
Monitor rata – rata kedalaman,
irama dan usaha ekspirasi.
Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostals.
Monitor suara nafas seperti
dengkur.
Monitor pola nafas : bradipnea,
takipnea, kusmaul, hiperventilasi.
Catat lokasi trakea.
Monitor kelelahan otot diafragma
( pergerakan paradoksis ).
Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi
atau suara tambahan.
Tentukan kebutuhan suction
dengan mengauskultasi crackles
dan rochi pada jalan nafas utama.
auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui hasil.
Catatan Perkembangan
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
Bersihan jalan S : Klien mengatakan batuk, dahak ada
nafas tidak
efektif O : Terpasang o2 NRM 12 LPM, ronchi (+),batuk efektif (+),dahak(+), RR
20x/mnt spo2 90-93%. HR 98x/mnt TD 118/68 mmHg Temp 36,5 celcius
Kesadaran compos mentis GCS 4/6/5 Reaksi pupil +/2 isokor
P : intervensi dilanjutkan
Intervensi keperawatan
Vital sign:
Monitor TD, Nadi, Suhu,
dan RR.
Monitor vital sign saat
pasien berbaring dan
duduk.
Intervensi Keperawatan
Analgetic Administration :
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
frekuensi.
Riwayat alergi.
Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
Berikan analgetik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat.
Evaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan gejala
(efek samping).
Intervensi keperawatan
Respiratory Monitoring :
Monitor rata – rata
kedalaman, irama dan
usaha ekspirasi.
Catat pergerakan dada,
amati kesimetrisan,
penggunaan otot
tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan
intercostals.
Monitor suara nafas seperti
dengkur.
Monitor pola nafas :
bradipnea, takipnea,
kusmaul, hiperventilasi.
Catat lokasi trakea.
Monitor kelelahan otot
diafragma ( pergerakan
paradoksis ).
Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan / tidak
adanya ventilasi atau suara
tambahan.
Tentukan kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi crackles
dan rochi pada jalan nafas
utama.
auskultasi suara paru
setelah tindakan untuk
mengetahui hasil.
Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan
Respiratory Monitoring :
Monitor rata-rata
kedalaman,irama dan usaha
respirasi.
Catat pergerakan dada, amati,
kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan
intercostal.
Monitor suara nafas, seperti
dengkur.
Monitor pola nafas, bradpnea,
takipnea,
kusmaul,hiperventilasi.
Catat lokasi trakea.
Monitor kelelahan otot
diagfragma (gerakan
paradoksis).
Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan/tidak
adanya ventilasi dan suara
tambahan.
Tentukan kebutuhan seuction
dengan mengauskultasi
crackles, ronchi, pada jalan
nafas utama.
Auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasilnya.
Implementasi
Evaluasi
P : intervensi dilanjutkan
P : intervensi dilanjutkan
P : intervensi dilanjutkan
P : intervensi di lanjutkan
P : intervensi dilanjutkan
Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
dan Jam NOC NIC
8-9-2019 Nyeri akut b.d agen Pain level. Pain Management :
injuri biologi, nyeri dada Pain control. Lakukan pengkajian nyeri
(arterosklerosis) Comfort level. secara komprehensif
Kriteria hasil : termasuk
Mampu mengontrol nyeri lokasi,karateristik,durasi,
(mengetahui penyebab nyeri) frekuensi,kualitas dan faktor
Mampu menggunakan teknik pesipitasi.
non farmakologi untuk Observasi reaksi nonverbal
mengurangi nyeri mencari dari ketidaknyaman.
bantuan. Gunakan teknik komunikasi
Mampu mengenali nyeri terapeutik untuk
(skala,intensitas, frekuensi mengetahui pengalaman
dan tanda nyeri). nyeri klien kaji pengalaman
Menyatakan rasa nyaman nyeri masa lalu.
setelah nyeri berkurang. Kontrol lingkungan yang
Tanda vital dalam rentang dapat mempengaruhi nyeri
normal. seperti suhu ruangan,
Tidak mengalami gangguan pencahayaan dan
tidur. kebisingan.
Ajarkan teknik pernafasan /
relaksasi.
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
Anjurkan klien untuk
beristirahat.
Kolaborasi dengan dokter
jika keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil.
Analgetic Administration :
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
frekuensi.
Riwayat alergi.
Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
Berikan analgetik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat.
Evaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan gejala
(efek samping).
Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
dan jam NOC NIC
8-9-2019 Penurunan curah Kriteria Hasil : Cardiac care:
jantung b.d gangguan Klien tidak mengalami Evaluasi adanya nyeri dada
kontraktilitas jantung penurunan cardiac output: (intensitas,lokasi dan durasi)
Tanda vital dalam rentang Catat adanya distritmia
normal (TD,N,RR) jantung
Dapat mentoleransi aktivitas, Catat adanya tanda dan
tidak ada kelelahan gejala penurunan cardiac
Tidak ada oedema output
paru,perifer, dan tidak ada Monitor status kardiovaskuler
asites Monitor balance cairan
Tidak ada penurunan Monitor adanya perubahan
kesadaran tekanan darah
Monitor toleransi aktivitas
pasien
Vital sign:
Monitor TD, Nadi, Suhu, dan
RR
Monitor vital sign saat pasien
berbaring dan duduk
Intervensi Keperawatan
Intervensi
Activity Therapy :
Kolaborasi dengan tenaga
rehabilitasi medic dalam
merencanakan program
terapi yang tepat.
Bantu pasien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang dapat dilakukan.
Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan social.
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan.
Bantu untuk mendapatkan
alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, dan krek.
Bantu untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang disukai
Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas.
Intervensi keperawatan
Implementasi
Melakukan suction
09.00 Defisit Perawatan Diri b.d - Menyedot steril sputum via ETT. Riatur
nyeri, Kelemahan. Memberi diit via ngt
- Diet saring 100 cc
Memotivasi pasien untuk mengatur
nafasnya agar tidak melawan mesin.
Memonitor balance cairan, mengukur
urine
- I:123 O 82 B +41 U/J 10,6cc/jam
11.00 Adid
P : intervensi dilanjutkan
Penurunan curah jantung S:-
O: nafas dengan bantuan ventilator mode sim.v peep
10, ps 15 frekwensi 14 fio2 35% Sat 98%
HR 72x/I Td 115/59 mmhg, crt <2” perfusi HKM
Kesadaran composmentis GCS 4/6/x, terpasang morfine
pump 1 mg/jam. T 37,2 celcius
Terpasang dawer catether n0 16 urine +
I:823 O:2502 B:(-)1229 U/J 85 cc/jam D 1,7 cc/kgbb/jam
Terpasang NGT, diit lunak 6x100cc, retensi (-) muntah
(-), mual (-)
P : intervensi dilanjutkan
P : intervensi dilanjutkan
Intoleransi aktivitas
S:-
O: nafas dengan bantuan ventilator mode sim.v peep
10, ps 15 frekwensi 14 fio2 35% Sat 98%
HR 72x/I Td 115/59 mmhg, crt <2” perfusi HKM
Kesadaran composmentis GCS 4/6/x, terpasang morfine
pump 1 mg/jam. T 37,2 celcius
Terpasang dawer catether n0 16 urine +
I:823 O:2502 B:(-)808 U/J 85 cc/jam D 1,7 cc/kgbb/jam
Terpasang NGT, diit lunak 6x100cc, retensi (-) muntah
(-), mual (-)
ADLs dibantu
P : intervensi dilanjutkan
Defisit perawatan diri
S:-
P : intervensi dilanjutkan