Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

UJI T SATU SAMPEL DAN UJI T DUA SAMPEL

Dosen Pengampu : Ranggi Rahimul Insan,S.P, M.Si

Oleh :

Sarmila (18075048)

PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGER PADANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT , karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “UJI T SATU SAMPEL DAN UJI T
DUA SAMPEL ”
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, terutama untuk Bapak Ranggi
Rahimul Insan,S.P, M.Si Selaku dosen mata kuliah Statistika terapan.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
sempurnanya makalah ini.

Padang, 15 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A.Latar Belakang........................................................................................................1

B.Rumusan Masalah...................................................................................................2

C.Tujuan penulisan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

1.Konsep uji t satu sampel dan uji t 2 sampel........................................................3

2.Kegunaan uji t satu sampel dan 2 sampel...........................................................4

3.Contoh soal dan pembahasan uji t satu sampel dan 2 sampel..........................5

4.Membaca tabel t dan tabel z.................................................................................7

5. Cara Membaca Tabel T atau T Tabel.................................................................8

6. Langkah-langkah pengolahan uji t satu sampel dan dua sampel


menggunakan aplikasi minitab........................................................................21

BAB III PENUTUP.................................................................................................................22

A. Kesimpulan.........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam uji statistik parametrik terdapat beberapa uji yang dapat digunakan
untuk mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut yang diambil.
Seandainya sampel yang diambil merupakan sampel yang saling berhubungan,
maka akan timbul suatu permasalahan bagaimana cara (metode) menganalisisnya
dan uji statistik apa yang digunakan. Salah satu uji statistik parametrik digunakan
adalah uji T-test dependent.
T- test atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran
atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely
Gosset pada tahun 1915. Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan
untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis 2 sempel. Bila duhubungkan dengan kebebasan (independency) sampel
yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi
2, yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan uji t untuk sampel berpasangan
(paired).
Uji t - test dependent adalah pengujian yang mana tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan atau
berkolerasi.Fungsi dari t-test dependent adalahuntuk membandingkan rata-rata dua
grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran
yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah
perlakuan.Syarat jenis uji t – test dependent adalah: (a) data berdistribusi normal;
(b) kedua kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan
(c) jenis data yang digunakan adalah numeric dan kategorik (dua kelompok).

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep uji t satu sampel dan uji t 2 sampel ?
2. Bagaiamaa kegunaan uji t satu sampel dan 2 sampel ?
3. Apa contoh soal dan pembahasan uji t satu sampel dan 2 sampel
1
4. Bagiamana cara membaca tabel t dan tabel z
5. Apa langkah-langkah pengolahan uji t satu sampel dan dua sampel
menggunakan aplikasi minitab?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui dan memahami konsep uji t satu sampel dan uji t 2 sampel ?
2. Mengetahui dan memahami kegunaan uji t satu sampel dan 2 sampel?
3. Mengetahui contoh soal dan pembahasan uji t satu sampel dan 2 sampel?
4. Mengetahui cara Membaca tabel t dan table z ?
5. Mengetahui dan memahami langkah-langkah pengolahan uji t satu sampel
dan dua sampel menggunakan aplikasi minitab?

BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep uji t satu sampel dan uji t 2 sampel
a. Uji t Satu Sampel (One Sample t-Test)
2
Uji ini digunakan untuk persoalan-persoalan dengan sampel data berbentuk
kuantitatif, untuk menguji ratarata sampel dengan nilai rata-rata yang sudah
ditetapkan. Uji “t” atau Test “t” adalah salah satu test statistik yang dipergunakan
kmenguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara
dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak
terdapat perbedaan yang signifikan.(Sudjiono, 2010:278).

Sebagai salah satu test statistik parametrik, Test “t” mula pertama dikembangkan
oleh William Seely Gosset pada 1915. Pada waktu itu dia menggunakan nama
samaran student, dan huruf “t” yang terdapat pada istilah Test “t” itu diambilkan
huruf terakhir nama beliau. Itupun pula sebabnya mengapa Test “t”, sering disebut
dengan nama atau istilah student t.

b. uji t 2 sampel

Uji dua sampel adalah membandingkan dua grup kasus dalam satu variabel.
Uji dua sampel dapat digolongkan menjadi dua golongan berdasarkan datanya. Yaitu
uji sampel dengan dua sampel bebas dan dengan dua sampel berpasangan.Pair
sample t-test merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif (uji beda) bila datanya berskala interval atau rasio pada dua sampel
berhubungan (related). Dalam hal ini, peneliti hanya menggunakan satu kelompok
sampel, namun diberikan perlakuan (treatment) lebih dari satu kali.
c. Rumus uji t
Menurut Sugiyono (2010), rumus uji t-test dependent, yaitu :
Statistik hitung (t hitung):

Dimana:

Keterangan
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
n = Jumlah Sampel
X bar = Rata-rata
Sd = Standar Deviasi dari d.

2. Kegunaan uji t satu sampel dan 2 sampel

a. Uji t Satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata suatu variabel
dengan suatu konstanta tertentu atau nilai hipotesis.
b. Uji t satu sampel (one sample t-test) digunakan untuk menguji apakah suatu
nilai berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel
c. Uji T satu sampel digunakan untuk menguji nilai rata-rata dari suatu sampel
tunggal dengan suatu nilai acuan.
d. Uji ini menghitung selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus dan
menguji apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol.
e. Uji t berpasangan (paired t-test) umumnya menguji perbedaan antara dua
pengamatan Uji seperti ini dilakukan pada Subjek yang diuji untuk situai
sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun
serupa (sejenis)

4
3. Contoh soal dan pembahasan uji t satu sampel dan 2 sampel

1. Contoh uji t satu sampel


Bila seorang peneliti ingin mengetahui efektivitas penggunaan pupuk A
terhadap produktivitas tanaman padi, peneliti tersebut melakukan uji pada 10
petak sawah dan hasilnya masing-masing (ton/ha):

Dan diketahui rata-rata produktivitas nasional adalah 5 ton/ha, serta taraf


kepercayaan yang dikehendaki adalah 0.05. Karena peneliti tidak mengetahui
besarnya standar deviasi populasi serta hanya mengambil sebanyak 10 sampel,
maka uji t bisa digunakandan standar deviasi populasi diestimasi menggunakan
standar deviasi sampel, yaitu 0,10. Sehingga perhitungan ujinya adalah sebagai
berikut:
(a) cari rata-rata sampel:

(b) hitung standar deviasi sampel, dalam hal ini 0,09;

(c) hitung harga t hitung:

(d) cari harga t tabel, dimana t(α,df) t(0.05, 9)= 2,82,

5
(e) tarik kesimpulan, dalam hal ini karena harga t tabel (2,82) < t hitung (4,58),
maka Ho ditolak yang berarti “produktivitas yang diperoleh ketika pupuk A
diaplikasikan berbeda secara signifikan dengan rata-rata produktivitas
nasional”.
2. Contoh soal uji t 2 sampel
Sebuah penelitian memiliki tujuan ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang infuse sebelum dan
sesudah mengikuti pelatihan. Karena itu peneliti mengambil sampel acak terhadap
10 orang perawat. Berikut adalah waktu yang dibutuhkan seorang perawat saat
memasang sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, data berikut dihitung dalam
menit.

Perawat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum 6 8 7 10 9 7 6 7 9 8
Sesudah 5 6 7 8 8 7 5 7 9 7
Jawab :
 Ho: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
 Titik kritis uji - nilai t tabel pada α = 0,05 dan df = 9à = 2.26
 Selisih Waktu sebelum dan sesudah

Sebelum 6 8 7 10 9 7 6 7 9 8

Sesudah 5 6 7 8 8 7 5 7 9 7
Selisih 1 2 0 2 1 0 1 0 0 1
4
 d = 8/10

d = 0,8
Sd = (√10(106) - 64) / 10 (10 -1)
Sd = 3,33
t-hitung = d / (s/√n)
t-hitung = 0,8 / (3,33/√10) t-hitung = 0,76
 Nilai t-hitung = 0,76 < 2,26 (t-tabel) àHo diterima
 Kesimpulan:
Tidak ada perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang
infuse sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah mengikuti pelatihan.

4. Membaca tabel t dan tabel z 6

5. Tabel T

D.F. TINGKAT SIGNIFIKANSI


Dua
20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%
sisi
Satu
10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%
sisi
1 3, 078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 b12,924
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610

7
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819
22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690
28 1,313 1,701 2,048 2,467
8 2,763 3,408 3,674
29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659
30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646
31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633
32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622
33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611
34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601
35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591
36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582
37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574
38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566
39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558
40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551
41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544
42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538
43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532
44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526
45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520
46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515
47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510
48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505
49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500
50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496
9
51 1,298 1,675 2,008 2,402 2,676 3,258 3,492
52 1,298 1,675 2,007 2,400 2,674 3,255 3,488
53 1,298 1,674 2,006 2,399 2,672 3,251 3,484
54 1,297 1,674 2,005 2,397 2,670 3,248 3,480
55 1,297 1,673 2,004 2,396 2,668 3,245 3,476
56 1,297 1,673 2,003 2,395 2,667 3,242 3,473
57 1,297 1,672 2,002 2,394 2,665 3,239 3,470
58 1,296 1,672 2,002 2,392 2,663 3,237 3,466
59 1,296 1,671 2,001 2,391 2,662 3,234 3,463
60 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,232 3,460
61 1,296 1,670 2,000 2,389 2,659 3,229 3,457
62 1,295 1,670 1,999 2,388 2,657 3,227 3,454
63 1,295 1,669 1,998 2,387 2,656 3,225 3,452
64 1,295 1,669 1,998 2,386 2,655 3,223 3,449
65 1,295 1,669 1,997 2,385 2,654 3,220 3,447
66 1,295 1,668 1,997 2,384 2,652 3,218 3,444
67 1,294 1,668 1,996 2,383 2,651 3,216 3,442
68 1,294 1,668 1,995 2,382 2,650 3,214 3,439
69 1,294 1,667 1,995 2,382 2,649 3,213 3,437
70 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435
71 1,294 1,667 1,994 2,380 2,647 3,209 3,433
72 1,293 1,666 1,993 2,379 2,646 3,207 3,431
10
73 1,293 1,666 1,993 2,379 2,645 3,206 3,429
74 1,293 1,666 1,993 2,378 2,644 3,204 3,427
75 1,293 1,665 1,992 2,377 2,643 3,202 3,425
76 1,293 1,665 1,992 2,376 2,642 3,201 3,423
77 1,293 1,665 1,991 2,376 2,641 3,199 3,421
78 1,292 1,665 1,991 2,375 2,640 3,198 3,420
79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 3,197 3,418
80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416
81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 3,194 3,415
82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 3,193 3,413
83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,191 3,412
84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,190 3,410
85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 3,189 3,409
86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,188 3,407
87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,187 3,406
88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 3,185 3,405
89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 3,184 3,403
90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402
91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 3,182 3,401
92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 3,181 3,399
93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 3,180 3,398
94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 3,179 3,397
95 1,291 1,661 1,985 11
2,366 2,629 3,178 3,396
96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 3,177 3,395
97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 3,176 3,394
98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 3,175 3,393
99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 3,175 3,392
100 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390

Cara Membaca Tabel T atau T Tabel

Untuk cara membaca tabel t, langkah pertama yaitu kita amati terlebih
dahulu pada tabel t tersebut di masing – masing kolom, mulai dari kolom angka
nomor 2 yang di cetak tebal yang disebut nilai probalitas atau tingkat
signifikansi. Pada kolom tersebut menunjukan bahwa nilai yang lebih kecil
menunjukan probalita satu arah (satu sisi) sedangkan nilai yang lebih besar
menunjukkan probalita ke dua arah (dua sisi).
Contohnya; pada kolom ke dua angka 0,25 ialah probalita satu arah
sedangkan 0,50 ialah probalita dua arah. Kemudian, dilanjutkan pada bagian
sebelah kiri terdapat degree of freedom (derajat kebebasan) yaitu 1 sampai 200.
Probabilita Pada Tabel T yang dimaksud Probabilita ialah sebuah taraf
signifikansi atau yang sering disebut alpha α.
Probabilita 1 Arah dan Probabilita 2 Arah
Jenis probabilita tersebut bergantung pada sebuah rumusan hipotesis
yang akan di uji. Contoh: apabila kita ingin menguji suatu hipotesis, maka ” Dari
sisi ini, pengujian hipotesis mempunyai dua bentuk pengujian yaitu pengujian

12
satu arah dan pengujian dua arah. Pengujian satu arah atau dua arah ini
tergantung pada perumusan hipotesis yang akan kita uji.
Contoh: apabila hipotesis kita berbunyi, “ pendidikan berpengaruh positif
terhadap sebuah pendapatan”. Maka artinya semakin tinggi pendidikan semakin
besar pendapatannya”. Maka pengujiannya kita gunakan uji satu arah.
Atau, misal contoh: “ sebuah umur berpengaruh negatif terhadap
pendapatan”. Itu artinya semakin tua umur semakin rendah pendapatan”. Ini juga
yang digunakan yaitu pengujian satu arah.
Tetapi apabila hipotesisnya berbunyi, “ terdapat sebuah pengaruh umur terhadap
pendapatan”. Itu artinya umur bisa berpengaruh positif , tetapi juga bisa
berpengaruh negatif terhadap pendapatan. Maka, pengujiannya menggunakan
sebuah uji dua arah.
Kalau kita melakukan sebuah pengujian satu arah. Maka pada tabel t, kita lihat
pada judul kolom bagian paling atasnya yaitu: angka yang kecilnya. Begitu
sebaliknya, kalau kita melakukan pengujian dua arah, maka yang dilihat pada
judul kolom yaitu: angka yang besarnya. Selanjutnya yaitu: bagaimana cara
menentukan derajat bebas atau degree of freedom (df) tersebut ?
Dalam pengujian sebuah hipotesis untuk model regresi, derajat bebas
ditentukan dengan sebuah rumus n – k. Yang mana n = banyak observasi
sedangkan k = banyaknya variabel (bebas dan terikat).
Catatan: Untuk pengujian lain misalkan uji hipotesis rata-rata dan lainnya rumus
nya dapat berbeda!
Tabel z
Format tabel z yang disajikan berikut ini adalah gambar. Silahkan perbesar agar
lebih jelas

Z 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
0.00
0.0 0.004 0.008 0.012 0.016 0.020 0.024 0.028 0.032 0.036
0
0.04
0.1 0.044 0.048 0.052 0.056 0.060 0.064 0.068 0.071 0.075
0
0.2 0.07 0.083 0.087 0.091 0.095 0.099 0.103 0.106 0.110 0.114

13
9
0.11
0.3 0.122 0.126 0.129 0.133 0.137 0.141 0.144 0.148 0.152
8
0.15
0.4 0.159 0.163 0.166 0.170 0.174 0.177 0.181 0.184 0.188
5
0.19
0.5 0.195 0.199 0.202 0.205 0.209 0.212 0.216 0.219 0.222
2
0.22
0.6 0.229 0.232 0.236 0.239 0.242 0.245 0.249 0.252 0.255
6
0.25
0.7 0.261 0.264 0.267 0.270 0.273 0.276 0.279 0.282 0.285
8
0.28
0.8 0.291 0.294 0.297 0.300 0.302 0.305 0.308 0.311 0.313
8
0.31
0.9 0.319 0.321 0.324 0.326 0.329 0.332 0.334 0.337 0.339
6
0.34
1.0 0.344 0.346 0.349 0.351 0.353 0.355 0.358 0.360 0.362
1
0.36
1.1 0.367 0.369 0.371 0.373 0.375 0.377 0.379 0.381 0.383
4
0.38
1.2 0.387 0.389 0.391 0.393 0.394 0.396 0.398 0.400 0.402
5
0.40
1.3 0.405 0.407 0.408 0.410 0.412 0.413 0.415 0.416 0.418
3
0.41
1.4 0.421 0.422 0.424 0.425 0.427 0.428 0.429 0.431 0.432
9
0.43
1.5 0.435 0.436 0.437 0.438 0.439 0.441 0.442 0.443 0.444
3
0.44
1.6 0.446 0.447 0.448 0.450 0.451 0.452 0.453 0.454 0.455
5
14
1.7 0.45 0.456 0.457 0.458 0.459 0.460 0.461 0.462 0.463 0.463
5
0.46
1.8 0.465 0.466 0.466 0.467 0.468 0.469 0.469 0.470 0.471
4
0.47
1.9 0.472 0.473 0.473 0.474 0.474 0.475 0.476 0.476 0.477
1
0.47
2.0 0.478 0.478 0.479 0.479 0.480 0.480 0.481 0.481 0.482
7
0.48
2.1 0.483 0.483 0.483 0.484 0.484 0.485 0.485 0.485 0.486
2
0.48
2.2 0.486 0.487 0.487 0.488 0.488 0.488 0.488 0.489 0.489
6
0.48
2.3 0.490 0.490 0.490 0.490 0.491 0.491 0.491 0.491 0.492
9
0.49
2.4 0.492 0.492 0.493 0.493 0.493 0.493 0.493 0.493 0.494
2
0.49
2.5 0.494 0.494 0.494 0.495 0.495 0.495 0.495 0.495 0.495
4
0.49
2.6 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496
5
0.49
2.7 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497
7
0.49
2.8 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498
7
0.49 15
2.9 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.499 0.499 0.499 0.499
8
0.49
3.0 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499
9
Untuk menentukan nilai z , pelajarilah contoh-contoh dibawah ini :
Contoh 1 :
Ingin mencari nilai z untuk uji dua arah dengan nilai peluang 0.1, maka
ikuti langkah-langkah di bawah ini:
Karena uji dua arah, maka dicari nilai z satu arah saja, yaitu dengan nilai
peluang (0,5)(0,1) = 0,05
1. Carilah 0.05 pada deretan angka pada tabel diatas. jika tidak bisa menemukan
angka yang persis sebesar 0.05, maka carilah angka yang setidaknya
mendekati angka 0.05. (pada table di atas yang mendekati adalah 0.049985.)
2. Dari angka 0.049985, tarik garis ke kiri dahulu mencapai deretan angka
dikolom ujung kiri dan catatlah angkanya. Dalam kasus ini yaitu 1.6.
3. Lalu kembali pada posisi angka 0.049985, tarik garis ke atas sampai deretan
ujung kolom pada bagian atas dan catatlah angkanya yaitu 0.045..
4. Nilai z yang dicari yaitu 1.6 + 0.045 = 1.645
Contoh 2 :
Misal ingin mencari nilai z untuk uji di satu arah dengan nilai peluang
0.025, maka ikuti langkah berikut ini:
1. carilah angka 0.025 di deretan angka pada tabel di atas. Jika tidak bisa
menemukan angka yang sama sebesar 0.05, carilah angka yang setidaknya
mendekati angka 0.05. (pada table di atasyang mendekati adalah 0.024998.)
2. Dari angka 0.024998, tarik garis ke kiri dahulu hingga sampai deretan angka
pada kolom kiri dan catatlah angkanya. Dalam kasus ini yaitu 1.9.
3. Lalu kembali ke posisi angka 0.024998, tarik garis ke atas hingga sampai
deretan ujung kolom bagian atas lalu catat angkanya (yaitu 0.060).. dinilai z
yang dicari yaitu 1.9 + 0.060 = 1.960

16

5. Langkah-langkah pengolahan uji t satu sampel dan dua sampel menggunakan


aplikasi minitab

1. Langkah-langkah pengolahan uji t satu sampel


Buka aplikasi Minitab
Klik menu Stat > pilih Basic Statistics > klik 1-Sample t
Pada kotak dialog 1-sample t, pilih / klik Summarized Data. Klik pada
kotak Sample size lalu masukkan banyaknya sampel, klik pada kotak Mean lalu
masukkan rata-rata data sampel, dan klik pada kotak Standard deviation lalu
masukkan standar deviasi/simpangan baku sampel.
Catatan : Jika data anda mempunyai angka desimal, maka tanda koma (,) diganti
dengan tanda titik (.). Misalnya angka 2,5 maka ketik di minitab menjadi 2.5.
Klik pada kotak Test mean lalu masukkan rata-rata data populasi

17

Jika anda ingin mengganti taraf kepercayaan dan arah hipotesis alternatif,
klik tombol Options. Klik pada kotak Confidence level lalu masukkan taraf
kepercayaan, lalu pilih arah hipotesis alternatif pada kotak Alternatif, lalu
klik OK

Klik OK pada kotak dialog 1-sample t.


Hasilnya

output Minitab diatas diperoleh nilai T hitung = 2,64 dan P-Value =


0,036.
Pengambilan keputusan:
Jika P-Value ≤ α, maka tolak hipotesis nol
18
Jika P-Value > α, maka terima hipotesis nol
2. Langkah-langkah pengolahan uji t 2 sampel
Pada menu, klik Stat, Basic Statistics, 2 sampel T. Kemudian
centang Samples in different column, masukkan kelompok A ke kotak First,
masukkan kelompok B ke kotak Second, centang Assume Equal Variance jika
kedua data Homogen dan jangan centang jika tidak Homogen.
Independen T Test Minitab
Klik tombol Graphs, centang semuanya: Individual value
plot dan Boxplots of data. Tekan OK.

Independen T Test Minitab Graph


Klik tombol Options, tentukan derajat kepercayaan penelitian,
standartnya adalah 95,0 (95%). Biarkan Test difference tetap 0 dan Alternatif
not equal. Tekan OK.

19

Independen T Test Minitab CI


Pada jendela utama tekan OK dan lihat output!
Independen T Test Minitab Individual Plot
Individual value plot di atas diatas menunjukkan nilai-nilai sampel
masing-masing kelompok dan perbedaan Mean (rata-rata) kedua kelompok di
mana kelompok B lebih besar dari pada kelompok A.

Independen T Test Minitab Boxplot


Boxplot di atas juga perbedaan Mean kedua kelompok serta
menunjukkan variance masing-masing kelompok.
20
Independen T Test Minitab Output
Output di atas menunjukkan bahwa Mean kelompok A sebesar 25,3
dengan standart deviasi 15,9 sedangkan kelompok B Mean sebesar 56,3 dengan
standart deviasi 25,6. Maka Mean kelompok B lebih tinggi dari Mean
kelompok B dengan selisih -31.
Apakah besarnya selisih -31 di atas dapat membuktikan secara statistik
bahwa memang terdapat perbedaan antara kelompok A dan B, maka
digunakanlah uji independen t test. Hasilnya nilai t hitung sebesar -3,25 pada
degree of freedom (df) 18 dengan p value sebesar 0,004 di mana lebih kecil dari
pada batas kritis 0,05 sehingga jawaban hipotesis adalah menerima H1 atau
yang berarti terdapat perbedaan Mean yang bermakna/signifikan antara
kelompok A dan B.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
21
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Uji ini digunakan untuk persoalan-persoalan dengan sampel data berbentuk
kuantitatif, untuk menguji ratarata sampel dengan nilai rata-rata yang sudah
ditetapkan. Uji “t” atau Test “t” adalah salah satu test statistik yang
dipergunakan kmenguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang
menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random
dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan
2. Hipotesis statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti. Jika
menguji hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan
hipotesis tersebut perlu diubah ke dalam rumusan hipotesis statistik.
3. Uji dua sampel adalah membandingkan dua grup kasus dalam satu variabel. Uji
dua sampel dapat digolongkan menjadi dua golongan berdasarkan datanya
4. Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-
masalah praktis statistika. Uji-t digunakan untuk menguji apakah rata-rata
suatu sampel sama dengan suatu harga tertentu atau apakah rata-rata dua sampel
sama/berbeda secara signifikan. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian
hipotesis. Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk
pengujian hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis 2-sampel.
5. Uji – t satu sampel ini tergolong hipotesis deskriptif, yaitu untuk menguji
apakah satu sampel sama/berbeda dengan rata-rata populasinya

DAFTAR PUSTAKA

Heryanto. (2006). Dasar-Dasar Statistik. Bandung:


22
Alfabeta.

Nasrul, Setiawan.2013. “Uji t Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok berpasangan


(dependent) parametrik” (online),
(http://statistikceria.blogspot.com/2013/12/Pengujian-Perbedaan-Rata-
rata-Dua-kelompok-berpasangan-dependent-parametrik.html, diakses
tanggal 1 Desember 2014)
Nurizzati, Y. (2016). EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STATISTIK DASAR . e-
Journal IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Holistik 1(1): 36-48.
Popham.W Jame. Sirotnik, Kenneth.A. (1973). Educational Statistics. Ne York :
Universitas California, Los Angeles.

23

Anda mungkin juga menyukai