MUKADIMAH
Maka tujuan utama dari diadakannya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ini adalah
untuk:
Berlandaskan tujuan tersebut di atas, maka Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ini
dibuat dengan harapan akan tercapainya kondisi pengembangan kemampuan dan
keterampilan Karyawan dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas
kerja. Kesemuanya itu pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan Karyawan,
dan juga dalam rangka meningkatkan daya saing perusahaan.
Semoga Tuhan YME membimbing langkah dan menunjukkan jalan pada kita
semua.
1
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Istilah-istilah
3. Pengusaha adalah pemilik perusahaan atau orang yang diberi kuasa untuk
mengelola jalannya perusahaan dan melakukan tindakan atas nama pemilik
perusahaan.
6. Karyawan adalah semua orang yang terikat dalam hubungan kerja dan
menandatangani surat perjanjian kerja dengan PT XYZ dengan mendapat
imbalan upah secara bulanan.
8. Ahli Waris adalah keluarga atau orang yang ditunjuk oleh Karyawan untuk
menerima setiap pembayaran/santunan, dan melakukan tindakan lainnya atas
nama Karyawan, apabila Karyawan meningal dunia. Dalam hal tidak ada
penunjukkan ahli warisnya, maka pelaksanaannya diatur menurut hukum yang
berlaku.
9. Atasan adalah Karyawan yang jabatan dan atau pangkatnya lebih tinggi.
10. Atasan langsung adalah Karyawan yang jabatan atau pangkatnya lebih tinggi
secara langsung di unit kerjanya.
11. Pengurus Serikat Pekerja adalah Karyawan yang dipilih dari dan oleh anggota
Serikat Pekerja yang diterima dan diakui oleh Perusahaan dan terdaftar secara
resmi sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku.
12. Anggota Serikat Pekerja adalah Karyawan yang terikat dalam hubungan kerja
dengan PT XYZ dan terdaftar sebagai anggota pada Serikat Pekerja PT XYZ.
13. Hari Besar atau Hari Raya adalah hari libur nasional yang ditetapkan oleh
pemerintah, dimana Karyawan tidak bekerja namun tetap menerima upah.
15. Hari Kerja adalah hari-hari yang didasarkan pada jadwal hari kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, pada saat mana Karyawan harus melakukan
pekerjaannya.
16. Jam Kerja adalah waktu/jam-jam yang ditentukan oleh perusahaan untuk
melaksanakan pekerjaan yaitu 7 (tujuh) atau 8 (delapan) jam per hari dan 40
(empat puluh) jam per minggu.
17. Jam kerja lembur adalah jam kerja yang dilakukan di luar jam kerja biasa yang
telah ditetapkan, sesuai ketentuan yang berlaku, dan berdasarkan
prosedur/ketentuan yang telah ditetapkan.
18. Masa Kerja adalah jangka waktu seorang Karyawan bekerja di perusahaan
secara tidak terputus dan dihitung sejak tanggal diterima sebagai Karyawan.
19. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi atau timbul dalam akibat
hubungan kerja.
21. Upah adalah pendapatan Karyawan yang terdiri dari gaji ditambah dengan
tunjangan-tunjangan yang bersifat tetap.
22. Gaji Pokok adalah balas jasa berupa uang yang diterima Karyawan secara tetap.
23. Rawat Inap adalah suatu keadaan dimana Karyawan atau keluarga Karyawan
tinggal di Rumah Sakit (Opname) karena sakit, dan yang membutuhkan
perawatan intensif.
25. Karyawan Harian (kontrak) adalah Karyawan yang bekerja pada ‘labour
supplier’ (telah dipilih oleh perusahaan) dan diperbantukan di perusahaan tanpa
ikatan apapun dengan Perusahaan.
B A B II
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
Pihak-Pihak yang mengadakan Perjanjian
3
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
dengan
Serikat Pekerja PT XYZ, yang terdaftar di Bagian Tenaga Kerja RI dengan nomor:
…………………………….. untuk selanjutnya disebut Serikat Pekerja.
Pasal 3
Maksud dan Tujuan Perjanjian Kerja Bersama
Maksud dan tujuan pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ini adalah untuk
mengatur hubungan kerja dan syarat-syarat kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 4
Lingkup Perjanjian Kerja Bersama
1. Pada dasarnya Perjanjian Kerja Bersama ini hanya mengatur hal-hal pokok
yang bersifat umum.
5. Apabila Pengusaha tidak dapat melaksanakan isi PKB ini, maka Pihak
Pengusaha akan merundingkan terlebih dahulu dengan Pihak Serikat Pekerja
secara bipartit, dan dalam hal-hal yang sifatnya normatif maka hasil
perundingan tersebut harus didaftarkan kepada Pihak Dinas Tenaga Kerja
setempat.
Pasal 5
Wewenang Pengusaha
4
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
BAB III
HUBUNGAN KERJASAMA PENGUSAHA DENGAN SERIKAT PEKERJA
Pasal 6
Pengakuan terhadap Serikat Pekerja
3. Dalam hubungan yang harmonis antara Pengusaha dan Serikat Pekerja maka
dengan seijin Pengusaha, Pengurus Serikat Pekerja dapat memasuki bagian-
bagian/unit-unit produksi dalam rangka menunaikan tugasnya mengenai
masalah ketenagakerjaan.
Pasal 7
Fungsi Serikat Pekerja
Pasal 8
Fasilitas dan Bantuan untuk Serikat Pekerja
5
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
6. Dalam hal seorang pengurus Serikat Pekerja menjadi anggota pimpinan Serikat
Pekerja di perangkat yang lebih tinggi, maka dispensasi untuk menghadiri rapat-
rapat dan kegiatan-kegiatan lainnya dapat diberikan oleh perusahaan.
Pasal 9
Rapat Serikat Pekerja
Rapat Serikat Pekerja hanya dapat dilakukan di luar jam kerja, kecuali dalam
keadaan mendesak dan seijin Pengusaha rapat Serikat Pekerja dapat dilakukan
dalam jam kerja.
Pasal 10
Jaminan Bagi Serikat Pekerja
Pasal 11
Jaminan Bagi Pengusaha
2. Tidak akan mencampuri urusan Pengusaha yang tidak ada kaitannya dengan
hubungan ketenagakerjaan.
4. Secara positif ikut menegakkan disiplin dalam semua aspek, termasuk waktu
jam kerja dan dalam soal hirarki kepemimpinan.
BAB IV
HUBUNGAN KERJA
Pasal 12
Penerimaan Karyawan Baru, Masa Percobaan dan Pengangkatan Karyawan
6
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
7. Calon yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
akan diterima sebagai calon Karyawan dengan masa percobaan selama 3 (tiga)
bulan.
Pasal 13
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
3.
7
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 14
Tenaga Kerja Asing (TKA)
2. Tenaga kerja asing yang dipekerjakan agar dapat menghayati dan memahami
adat istiadat bangsa Indonesia.
Pasal 15
Promosi Karyawan
4. Bagi Karyawan yang dipromosikan untuk suatu jabatan tertentu maupun yang
tidak lagi memegang jabatan akan diberikan Surat Keputusan, dengan
tembusan kepada Serikat Pekerja.
Pasal 16
Mutasi Karyawan
2. Dalam hal ini perusahaan tidak akan mengurangi gaji pokok Karyawan.
Pasal 17
Demosi Karyawan
8
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 18
Usia Karyawan di Perusahaan
2. Karyawan yang telah mencapai usia 40 (empat puluh) tahun dan telah
menempuh masa kerja minimal 15 (lima belas) tahun dapat mengajukan
permohonan pensiun dipercepat. Karyawan yang bersangkutan baru dapat
menjalani masa pensiunnya setelah permohonan pensiunnya disetujui oleh
Perusahaan.
BAB V
PERATURAN KERJA
Pasal 19
Hari dan Jam Kerja
1. Hari kerja normal adalah 5 hari kerja dalam seminggu, kecuali bagi Karyawan
yang mendapatkan tugas tertentu sesuai dengan jenis/bidang pekerjaannya
yang akan diatur dengan kebijakan Perusahaan tersendiri dengan tetap
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Jam kerja normal yang berlaku adalah 8 (delapan) jam sehari dan 30 (tiga
puluh) menit waktu istirahat setelah 4 (empat) jam bekerja secara terus
menerus, kecuali bagi Karyawan tertentu yang karena kebutuhan tugasnya
menyebabkan waktu istirahatnya diatur secara bergiliran dengan tetap
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Khusus bagi Karyawan wanita yang bekerja di malam hari maka perusahaan
akan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 20
Kerja Shift dan Kerja Lembur
1. Perusahaan memberlakukan kerja shift dan bagi Karyawan yang terkena kerja
shift akan mendapatkan uang shift.
2. Uang shift sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini akan diatur
dengan ketentuan sebagai berikut:
9
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
6. Apabila perusahaan memerlukan Karyawan untuk masuk kerja pada saat cuti
bersama, maka harus atas persetujuan terlebih dahulu antara Karyawan yang
bersangkutan dengan Pengusaha, dan untuk itu Pengusaha akan memberikan
uang kompensasi masuk kerja kepada Karyawan yang bersangkutan
berdasarkan kebijakan Perusahaan yang akan diatur tersendiri.
7. Khusus bagi Karyawan yang karena tugas dan tanggung jawabnya tidak
memperoleh upah kerja lembur, apabila bekerja melebihi jam kerja normal
akan mendapatkan kompensasi/penggantian uang transport yang besarnya
akan diatur tersendiri dan akan disesuaikan dari waktu ke waktu.
10
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
BAB VI
PEMBEBASAN DARI KEWAJIBAN BEKERJA
Pasal 21
Istirahat Mingguan dan Hari Libur
Pasal 22
Istirahat Tahunan/Cuti Tahunan
1. Setiap Karyawan yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut
berhak atas istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan
mendapatkan upah penuh.
2. Periode masa pengambilan cuti tahunan ditetapkan selama enam bulan setelah
Karyawan mempunyai masa kerja satu tahun. Hak cuti tahunan itu dianggap
gugur atau batal dengan sendirinya apabila selama tenggang waktu tersebut
tidak diambil oleh Karyawan.
3. Bagi Karyawan yang belum mempunyai hak cuti dan atau hak cutinya telah
habis dan diharuskan cuti bersama sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan,
maka cuti tsb. dianggap sebagai hutang cuti dan akan diperhitungkan pada saat
hak istirahat tahunan Karyawan tersebut terbit.
11
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 23
Cuti Melahirkan, Gugur Kandungan & Haid
1. Karyawan wanita yang akan melahirkan, berhak atas cuti melahirkan selama
1,5 (satu setengah) bulan sebelum melahirkan dan 1,5 (satu setengah) bulan
sesudah melahirkan dengan tetap mendapat gaji dan tunjangan (berdasarkan
surat keterangan dokter, atau bidan yang merawatnya).
5. Karyawan wanita tidak diwajibkan untuk bekerja pada hari pertama dan kedua
pada waktu haid (yang disertai sakit) dengan mendapat upah penuh. Yang
bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis/resmi kepada bagian
Sumber Daya Manusia (SDM).
Pasal 24
Ijin Meninggalkan Pekerjaan Dengan Mendapat Upah (Dispensasi)
12
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 25
Ijin Meninggalkan Pekerjaan karena Menunaikan Ibadah Agama
2. Untuk kegiatan tersebut di atas, Karyawan tetap berhak mendapat upah penuh
dan tidak mengurangi hak cutinya.
Pasal 26
Ijin Meninggalkan Pekerjaan Lain-lain
4. Karyawan diberi Ijin Pulang Awal (IPA) untuk urusan pribadi maksimal 7 jam
dalam sebulan. Apabila IPA lebih dari 7 jam atau kelipatannya maka akan
diperhitungkan ke dalam pengurangan gaji. Untuk 7 jam pertama
diperhitungkan 1 (satu) hari, 7 jam kedua menjadi 2 (dua) hari, dan seterusnya.
Perhitungan jam IPA berlaku kumulatif per bulan dan pelaksanaan
pemotongan setelah selesai satu tahun, dan atau pada akhir masa kerja.
5. Apabila Karyawan tidak masuk bekerja karena sakit lebih dari satu hari harus
dengan Surat Keterangan Dokter. Jika tidak dengan Surat Keterangan Dokter
13
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
dianggap mangkir, dan akan dikenakan sanksi dan/atau tidak berhak atas upah
pada hari tersebut.
BAB VII
PENGUPAHAN DAN
TUNJANGAN-TUNJANGAN
Pasal 27
Karyawan Tetap, Tunjangan-tunjangan dan Pengupahan
1. Karyawan Tetap:
1.1. Karyawan tetap dibagi dalam golongan kepangkatan yang diatur tersendiri.
1.2. Pendapatan/gaji terdiri dari gaji pokok dan tunjangan-tunjangan
1.3. Pembayaran gaji dilakukan setiap akhir bulan; apabila tanggal pembayaran
gaji jatuh pada hari Minggu atau hari libur, pembayaran gaji dilakukan
sehari sebelumnya.
2. Tunjangan-tunjangan:
2.1. Tunjangan tetap yaitu tunjangan yang diberikan tanpa memperhitungkan
kehadiran. Tunjangan tetap antara lain: tunjangan jabatan.
2.2. Tunjangan Tidak tetap yaitu tunjangan yang diberikan berdasarkan
kehadiran. Tunjangan tidak tetap antara lain: tunjangan makan, tunjangan
transport.
2.3. Besarnya tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap tersebut akan diatur
dan ditetapkan dalam ketentuan tersendiri. Khusus untuk tunjangan
jabatan akan ditinjau setiap 3 (tiga) tahun sekali.
Pasal 28
Insentif Kehadiran
14
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Karyawan harus masuk kerja terus menerus pada tiap bulannya dan atau tidak
pernah:
3.3. mangkir, ijin (termasuk cuti mendadak yang diajukan kemudian) dan sakit
tanpa surat keterangan dokter; atau
3.4. Sakit dengan surat keterangan dokter lebih dari 3 hari (termasuk haid dan
cuti melahirkan); atau
3.5. Masuk kerja terlambat dari waktu yang telah ditetapkan lebih dari 50 menit
dalam sebulan.
2. Besarnya insentif kehadiran tersebut ditetapkan sebesar Rp. 35.000,- (tiga puluh
lima ribu rupiah) dan hanya diberikan kepada Karyawan yang termasuk dalam
golongan C & D.
Pasal 29
Fasilitas Makan Karyawan
1. Pengusaha menyediakan fasilitas makan bagi Karyawan sekali sehari pada hari
Senin – Jumat dalam bentuk pemberian konsumsi yang disediakan di kantin
perusahaan.
Pasal 30
Tunjangan Transport
2. Penggantian biaya transport per hari hadir kerja ditetapkan dari waktu ke
waktu.
15
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 31
Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK), Bonus dan
Penghargaan Masa Kerja
Pada dasarnya baik Pengusaha maupun Serikat Pekerja menyadari bahwa sesuai
dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka THRK ini sifatnya
wajib, sementara untuk Pemberian Bonus merupakan kebijakan dari Pengusaha.
Oleh karena itu pemberian THRK dan Bonus diatur sebagai berikut:
1. Pengusaha memberikan THRK pada setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri dan
memberikan Bonus pada setiap akhir tahun.
Pasal 32
Bantuan Untuk Keluarga
Selama Karyawan Dalam Tahanan Yang Berwajib
1. Karyawan yang ditahan oleh pihak yang berwajib karena tindak pidana tidak
mendapat upah.
16
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
BAB VIII
PENGOBATAN, PERAWATAN DAN
PEMBAYARAN GAJI SELAMA SAKIT
Pasal 33
Pengobatan
17
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 34
Jaminan/Bantuan Biaya Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Karyawan
1. Hanya berlaku bagi keluarga Karyawan pria, dan Karyawan wanita janda sah
dan tidak menikah lagi.
2. Hanya diberikan kepada maksimum 1 (satu) orang isteri sah dan sampai dengan
anak sah yang ketiga, yang belum berkeluarga, tidak bekerja dan usia
maksimum 21 (dua puluh satu) tahun, serta terdaftar di perusahaan.
4. Untuk biaya rawat inap dan biaya persalinan isteri Karyawan, maka
Perusahaan akan menunjuk Perusahaan lain sebagai penyelenggara fasilitas
kesehatan bagi keluarga Karyawan yang memenuhi syarat sesuai dengan
Perjanjian Kerja Bersama ini yang biayanya akan ditanggung oleh Perusahaan.
5. Segala mekanisme termasuk tata cara, besarnya biaya yang ditanggung dan hal-
hal lainnya akan mengacu pada ketentuan Perusahaan penyelenggara fasilitas
Karyawan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 (empat) pasal ini. Ketentuan
tersebut akan dibagikan kepada Karyawan.
Pasal 35
Upah Selama Sakit
1. Dalam hal Karyawan sakit dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan
dokter maka upahnya dibayar.
2. Apabila Karyawan sakit dalam jangka waktu yang lama dan dibuktikan dengan
surat keterangan dokter, maka upahnya dibayar sesuai dengan ketentuan:
2.1. 4 (empat) bulan pertama dibayar ……………………100 % upah sebulan
2.2. 4 (empat) bulan kedua dibayar ………………………75 % upah sebulan
2.3. 4 (empat) bulan ketiga dibayar ………………………50 % upah sebulan
2.4. Bulan selanjutnya (selama proses PHK) dibayar ……25 % upah sebulan
Pasal 36
Program Keluarga Berencana (KB) di Perusahaan
18
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
BAB IX
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pasal 37
Keselamatan dan Perlengkapan Kerja
2. Perusahaan akan memberikan pakaian seragam minimal 2 (dua) setel per tahun
dan sepatu kerja (khusus Karyawan produksi dan teknik) minimal 1 (satu)
pasang setiap dua (2) tahun. Karyawan diwajibkan untuk memakainya dan
merawatnya.
Pasal 38
Keamanan dalam Hubungan Kerja
4. Di luar waktu yang telah ditentukan oleh Perusahaan, setiap Karyawan tidak
diperbolehkan memakai/menggunakan alat-alat atau perlengkapan milik
perusahaan untuk kepentingan pribadi.
19
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
8. Setiap Karyawan harus bekerja sama satu sama lain jika terjadi sesuatu
bahaya/kecelakaan untuk menghindari seminimal mungkin kecelakaan yang
timbul.
BAB X
JAMINAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Pasal 39
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Merupakan kewajiban Pengusaha dan Karyawan untuk turut aktif dalam program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), oleh karena itu baik Pengusaha dan
Karyawan wajib ikut dalam program JAMSOSTEK.
Pasal 40
Tunjangan Kecelakaan Kerja & Pelanggaran Tata Tertib Lalu Lintas
20
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 41
Tunjangan Kematian Bukan Oleh Karena Kecelakaan Kerja
Pasal 42
Fasilitas Ibadah
Pasal 43
Rekreasi dan Olah Raga
Pasal 44
Pendidikan dan Pelatihan Kerja
21
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
BAB XI
TATA TERTIB KERJA
Pasal 46
Bukti Kehadiran
Pasal 47
Berhalangan Hadir Kerja
3. Berhalangan hadir kerja karena sakit harus dibuktikan dengan Surat Keterangan
Dokter atau diketahui oleh atasannya.
Pasal 48
Tata Tertib Dalam Jam Kerja
1. Dalam jam kerja Karyawan tidak dibenarkan untuk meninggalkan ruang tempat
bekerja tanpa seijin atasannya atau melakukan pekerjaan lain yang bukan
tugasnya atau bukan untuk kepentingan perusahaan.
2. Karyawan tanpa ijin atasannya tidak dibenarkan menerima tamu pribadi selama
waktu bekerja, baik di dalam maupun di luar daerah kerja perusahaan.
22
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 49
Kewajiban-Kewajiban Karyawan
6. Setiap Karyawan wajib bersikap sopan, ramah dan rapih di dalam perusahaan.
7. Setiap Karyawan wajib menjaga kebersihan mushola, kamar kecil, dan lain-lain
serta menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
Pasal 50
Disiplin dan Sanksi
25
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Catatan: Dalam Surat Peringatan II & III akan ada tenggang waktu sebelum
berlanjut pada sanksi berikutnya.
Pasal 51
Pemberian Surat Peringatan dan Masa Berlakunya
4. Surat Peringatan tersebut dapat diberikan tidak berurutan tetapi dinilai menurut
besar kecilnya kesalahan yang dilakukan Karyawan.
Pasal 52
Mangkir
1. Apabila Karyawan tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat diterima oleh
Perusahaan, maka Karyawan tersebut dianggap mangkir.
2. Karyawan yang mangkir selain mendapatkan sanksi sesuai yang termuat dalam
pasal 50 Perjanjian Kerja Bersama ini, juga akan dikenai sanksi berupa denda
sebesar:
upah sehari x jumlah hari mangkir
Sementara cara penghitungan upah sehari adalah upah sebulan dibagi 21 (dua
puluh satu) untuk Karyawan yang hari kerjanya 5 (lima) hari dalam seminggu.
3. Apabila Karyawan mangkir selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut dan telah
dipanggil oleh Pengusaha selama 2 kali secara patut dan tertulis tetapi
26
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Karyawan tidak dapat memberikan keterangan tertulis dengan bukti yang sah,
maka Pengusaha dapat melakukan proses PHK sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 53
Mengundurkan Diri
3. Pemberian uang pisah tidak berlaku bagi Karyawan dengan jabatan Manajer ke
atas yang mengundurkan diri dan bagi setiap Karyawan yang mengundurkan
diri tanpa mengikuti prosedur sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) dalam
pasal ini.
Pasal 54
Uang Pisah
1. Uang pisah diberikan bagi Karyawan yang dikenai sanksi Pemutusan Hubungan
Kerja oleh Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 dan bagi
Karyawan yang mengundurkan diri sesuai dengan pasal 53 dalam Perjanjian
Kerja Bersama ini.
2. Besarnya uang pisah sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 adalah sebagai
berikut:
Uang Pisah karena
Uang Pisah karena
Mangkir
Masa Kerja Mengundurkan diri
5 (lima) hari kerja
Secara patut
berturut-turut
½ (setengah) bulan
5 tahun atau lebih tetapi 1 (satu) bulan upah
upah
kurang dari 10 tahun
10 tahun atau lebih tetapi 2 (dua) bulan upah 1 (satu) bulan upah
kurang dari 15 tahun
1 ½ (satu setengah)
15 tahun atau lebih tetapi 3 (tiga) bulan upah
bulan upah
kurang dari 20 tahun
20 tahun atau lebih tetapi 4 (empat) bulan upah 2 (dua) bulan upah
kurang dari 25 tahun
27
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 55
Skorsing
1. Skorsing dapat dikenakan kepada setiap Karyawan yang sedang dalam proses
Pemutusan Hubungan Kerja oleh Pengusaha.
2. Selama dalam skorsing Karyawan tetap akan mendapatkan upah beserta hak-
hak lainnya yang biasa yang biasa diberikan.
Pasal 56
Pemutusan Hubungan Kerja
1. Bagi Karyawan yang melakukan kesalahan berat seperti tersebut dalam pasal
50 ayat 3.5, maka Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
terhadap Karyawan yang bersangkutan melalui prosedur sesuai dengan
peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
28
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Karyawan yang telah mencapai usia 40 (empat puluh) tahun dan telah
menempuh masa kerja minimal 15 (lima belas) tahun dan mengajukan
permohonan pensiun dipercepat (sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat 2
Perjanjian Kerja Bersama ini):
akan mendapatkan 2 (dua) kali uang pesangon, 1 (satu) kali uang
penghargaan masa kerja dan 1 (satu) kali uang penggantian hak sesuai pasal
57 Perjanjian Kerja Bersama ini.
12. Apabila sesama Karyawan perusahaan terjadi ikatan perkawinan, maka salah
satu Karyawan harus mengundurkan diri selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
setelah ikatan perkawinan, dan dalam hal ini Pengusaha akan memberikan
uang kompensasi dengan ketentuan sebagai berikut:
12.1.Masa kerja kurang dari 1 tahun, sebesar 1 (satu) x bulan upah.
12.2.Masa kerja 1 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 3 tahun, sebesar 2 (dua) x
bulan upah.
29
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
12.3.Masa kerja 3 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 5 tahun, sebesar 3 (tiga) x
bulan upah.
12.4.Masa kerja di atas 5 tahun sebesar 2 (dua) x uang penghargaan masa kerja
sesuai Pasal 57 Perjanjian Kerja Bersama ini.
Pasal 57
Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja
dan Uang Penggantian Hak
b. Masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan)
tahun sebesar 3 (tiga) bulan upah;
c. Masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua
belas) tahun sebesar 4 (empat) bulan upah;
d. Masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima
belas) tahun sebesar 5 (lima) bulan upah;
e. Masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18
(delapan belas) tahun sebesar 6 (enam) bulan upah;
f. Masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21
(dua puluh satu) tahun sebesar 7 (tujuh) bulan upah;
g. Masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24
(dua puluh empat) tahun sebesar 8 (delapan) bulan upah;
h. Masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih sebesar 10
(sepuluh) bulan upah.
BAB XII
PENYELESAIAN KELUH KESAH KARYAWAN
Pasal 58
Tata Cara Penyelesaian Keluh Kesah
31
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
3.3. Jika langkah kedua tidak dapat menghasilkan penyelesaian, maka masalah
tersebut akan diselesaikan dengan Direksi dengan melibatkan Bagian
Sumber Daya Manusia (SDM).
3.4. Jika langkah ketiga tersebut tidak dapat menghasilkan penyelesaian, maka
masalah tersebut akan diselesaikan secara bipartit, dalam hal ini Serikat
Pekerja diwakili oleh Pengurus Serikat Pekerja sedangkan perusahaan
diwakili oleh pejabat yang ditunjuk perusahaan.
3.5. Jika langkah keempat tersebut belum juga menyelesaikan masalah, maka
Serikat Pekerja dan Perusahaan (bersama-sama) akan menyelesaikan
masalah tersebut ke Dinas Tenaga Kerja setempat untuk diproses sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XIII
PERATURAN PERALIHAN, MASA BERLAKU PERUBAHAN DAN
PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA
Pasal 59
Peraturan Peralihan
1. Hal-hal yang belum diatur dalam PKB ini akan ditetapkan dengan peraturan
tersendiri setelah melalui berbagai pertimbangan.
2. Apabila di kemudian hari terjadi masalah yang harus diselesaikan secara hukum
di Pengadilan, maka kedua belah Pihak memiliki domisili yang tetap di
Pengadilan Negeri ………………
3. Selama masa berlakunya PKB ini, apabila salah satu atau kedua belah Pihak
yang menandatanganinya tidak lagi memegang jabatan atau tidak lagi bekerja di
Perusahaan, maka segala isi PKB ini tetap berlaku sebagaimana mestinya.
32
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
Pasal 60
Masa Berlaku
1. Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerja Bersama ini.
2. Setelah jangka waktu berlakunya berakhir seperti yang dimaksud pada ayat 1
di atas, maka Perjanjian Kerja Bersama ini dianggap diperpanjang untuk
waktu paling lama 1 (satu) tahun kecuali jika salah satu Pihak menghendaki
perundingan baru. Pihak yang menghendaki perundingan untuk pembaharuan
PKB ini harus memberitahukan kepada Pihak lainnya dalam waktu 90
(sembilan puluh) hari sebelum masa berlaku PKB ini berakhir.
Pasal 61
Perubahan dan Perpanjangan
Jika di dalam pelaksanaan atau masa berlakunya PKB ini diperlukan perubahan
ataupun pembaharuan/perpanjangannya maka kedua belah Pihak bersepakat
merundingkan dan memberitahukan perubahannya kepada Karyawan, serta
mendaftarkan perubahan/pembaharuan tersebut ke Kantor Dinas Tenaga Kerja
setempat.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 62
Ketentuan Penutup
3. Jika terjadi salah penafsiran akan isi Perjanjian Kerja Bersama ini akan
diselesaikan secara musyawarah dan bila tidak tercapai persesuaian paham,
maka persoalannya akan diserahkan ke Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat.
33
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
__________________ ____________________
Ketua Direktur
__________________ ____________________
Sekretaris Manajer HRD
Menyaksikan:
Penandatanganan PKB tersebut di atas
Kantor Wilayah Dinas Tenaga Kerja
…………………………
Kepala,
_______________________
34
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
UANG SHIFT
LAMPIRAN C
35
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
LAMPIRAN D
36
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
LAMPIRAN E
A. RAWAT JALAN
Tingkat Lanjutan:
1. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis
2. Pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan
3. Pemberian obat-obatan DOEN Plus atau generik
4. Tindakan khusus lainnya.
37
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
B. RAWAT INAP
1. Pemeriksaan rawat inap meliputi:
1.1. Pemeriksaan Dokter
1.2. Tindakan medis
1.3. Penunjang Diagnostik:
- Pemeriksaan Electro Encephalography (EEG)
- Pemeriksaan Cardiography (ECG)
- Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
- Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan Radiologi
- Pemeriksaan Diagnostik lanjutan lainnya.
1.4. Pemberian obat-obatan DOEN atau generic
1.5. Menginap dan makan.
2. Jumlah hari rawat inap ditetapkan maksimal 60 (enam puluh) hari termasuk
perawatan ICCU/ICU untuk setiap jenis penyakit dalam setiap tahun.
39
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
E. PELAYANAN KHUSUS
Yang dimaksud dengan pelayanan khusus adalah pelayanan kacamata, dapat
dilaksanakan sesuai resep/rujukan dokter spesialis mata dan dapat dibeli di optik
yang ditunjuk atau semua optik dan ditetapkan satu tahun sekali dengan
penggantian maksimum sebagai berikut:
a. Golongan Manajer maksimum Rp. 450.000,-
b. Golongan Asisten Manajer maksimum Rp. 325.000,-
c. Golongan Kepala Seksi, Supervisor, Superintendent Rp. 225.000,-
d. Golongan Karyawan Utama Rp. 175.000,-
e. Golongan Karyawan Madya Rp. 150.000,-
F. LAIN-LAIN
1. Perusahaan tidak memberikan penggantian biaya pelayanan kesehatan
kepada Karyawan yang masih status masa percobaan.
40
FX Djoko Soedibjo & Associates, Management Consultants
DAFTAR ISI i
MUKADIMAH 1
BAB I : PENGERTIAN
Pasal 1 : Istilah-istilah 2
43