i
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
DOKTER AHLI PERTAMA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA
KABUPATEN MAJALENGKA
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Penguji/Narasumber, Coach,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan III Pemerintah
Kabupaten Majalengka Tahun 2019.
Dalam penyusunan Rancangan aktualisasi, penulis mendapatkan
banyak pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang
tentunya memberikan kelancaran dalam penulisan karya ini. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Kepala BPSDM Provinsi Jawa Berat beserta jajarannya.
2. Kepala BKPSDM Kabupaten Majalengka beserta jajarannya.
3. Dr. Ir. Momon Rivai, M.Sc selaku penguji atas saran masukan yang
diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini.
4. Elly Rustini, ST., MT selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya dalam membuat rancangan aktualisasi.
5. dr. Dini Azora, MARS. selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diaktualisasikan di instansi.
7. Orangtua, suami, anak, serta keluarga yang selalu mendoakan dan
memberi motivasi.
8. Teman-teman peserta Latsar Golongan III Angkatan III tahun 2019
yang selalu saling memberikan semangat.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan dan Manfaat 3
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATERI
PELATIHAN 5
2.1 Profil Organisasi 5
2.1.1 Gambaran Umum Organisasi / Unit Kerja 5
2.1.2 Visi dan Misi Organisasi 8
2.1.3 Tujuan, Sasaran dan Program 9
2.1.4 Nilai-nilai Organisasi 11
2.1.5 Struktur Organisasi 11
2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi / Unit
Kerja 12
2.2 Materi Pelatihan dikaitkan Rancangan Aktualisasi 13
2.2.1 Agenda Nilai-nilai Dasar ANEKA 13
1. Akuntabilitas 13
2. Nasionalisme 14
3. Etika Publik 15
4. Komitmen Mutu 16
5. Anti Korupsi 18
2.2.2 Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI 18
1. Manajemen ASN 18
2. Whole of Government (WoG) 19
3. Pelayanan Publik 20
2.2.3 Role Model 21
2.2.4 Tugas dan Fungsi serta Rincian Kegiatan
Peserta Diklat 21
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS DOKTER AHLI PERTAMA RSUD
MAJALENGKA 22
3.1 Isu dan Gagasan Pemecah Isu 22
3.1.1 Isu dan Prioritas Isu dengan Metoda
Analisis 22
3.1.2 Diagram Alur Isu 24
3.2 Flow Chart Kegiatan 25
3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar
v
PNS 26
BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN DAN
BIMBINGAN 35
4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar 35
4.2 Rencana Jadwal Konsultasi dengan Mentor dan 36
Coach
DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
1. Lembar Pengendalian Mentor
2. Lembar Pengendalian Coach
3. Power Point Presentasi Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tabel Australian Triage Scale 2
Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia PNS/CPNS Tahun 2019 6
Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran, dan Program RSUD Majalengka 9
Tabel 2.3 Struktur Organisasi 12
Tabel 3.1 Analisis Penilaian Isu dengan USG 23
Tabel 3.2 Diagram Alur Isu 24
Tabel 3.3 Flow Chart Kegiatan 25
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 27
Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Agustus 35
Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan September 35
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bekerja di Instansi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yaitu RSUD
Majalengka sering sekali mendengar keluhan publik terutama
berkaitan dengan kualitas pelayanan yang kurang memuaskan di
RSUD Majalengka.
Rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat
memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan kualitas
pelayanannya. Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pintu
utama masuknya pasien yang mengalami gawat darurat menjadikan
kunci bagi sebuah pelayanan di rumah sakit. Pelayanan IGD memiliki
perbedaan dengan pelayanan lainnya. Di IGD, pasien ditangani dan
dilayani tidak berdasarkan antrian atau nomor urut seperti halnya
pelayanan yang ada di poli ataupun pada puskesmas. Pelayanan
IGD mengacu pada konsep triase yaitu proses penentuan atau
seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan
terlebih dahulu. Dimana pasien akan dilayani berdasarkan tingkat
kegawatdaruratannya mengacu pada prinsip “time saving is life and
limb saving”. Terdapat beberapa sistem dalam triase , salah satunya
adalah Australian Triage Scale, yaitu pasien diseleksi berdasarkan :
Tabel 1.1 Tabel Australian Triage Scale
Skala Triase Keterangan Respon Time
Skala 1 Resusitasi Segera
Skala 2 Emeregency/Gawat Darurat 10 menit
Skala 3 Urgent/Darurat 30 menit
Skala 4 Semi Darurat 60 menit
Skala 5 Tidak Darurat 120 menit
2
darurat, menjaga sumber daya unit agar dapat fokus menangani
kasus yang benar-benar gawat, dan mengalihkan kasus tidak gawat
darurat ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
Dokter dan paramedis yang bertugas di IGD dituntut untuk
dapat melakukan triase secepat dan setepat mungkin agar mampu
memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada masyarakat.
Belum optimalnya pelaksanaan triase tidak hanya berdampak pada
pasien itu sendiri tetapi juga berdampak pada penyedian layanan
karena ketepatan triase berkaitan erat dengan kualitas pelayanan
kesehatan yang ada disuatu rumah sakit.
Di RSUD Majalengka sudah menggunakan sistem Australian
Triage Scale namun dalam pelaksanaannya seringkali masih kurang
tepat sehingga peserta merasa diperlukan optimalisasi sistem triase
oleh tenaga kesehatan untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu
demi terwujudnya visi RSUD Majalengka yaitu “Menjadi Rumah Sakit
Terpercaya dan Pilihan Utama di Kabupaten Majalengka’’.
Berdasarkan hal diatas, maka penulis menyusun rancangan
aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pelaksanaan Triase Oleh
Tenaga Kesehatan Dengan Melakukan Sosialisasi Di IGD RSUD
Majalengka”.
3
organisasi.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah
1. Bagi Peserta
- Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
sesuai indikator yang terkandung dalam ANEKA dalam
melaksanakan tugas di unit kerja masing-masing.
- Mampu membawa perubahan perilaku yang berdampak
positif kepada rekan kerja.
2. Bagi Instansi
- Mengoptimalkan pelaksanaan triase di IGD RSUD
Majalengka.
- Membantu mewujudkan visi dan misi RSUD Majalengka.
3. Bagi Masyarakat
- Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATERI PELATIHAN
2. 1 Profil Organisasi
2. 1. 1 Gambaran Umum Organisasi/Unit Kerja
Berdasarkan SK Menkes Nomor.
105/Menkes/SK/II/tahun 1988 RSUD Majalengka ditetapkan
sebagai Rumah Sakit kelas C dan pada tahun 2009, RSUD
Majalengka mendapatkan sertifikat Akreditasi Rumah Sakit
berdasarkan nomor YM.01.10/III/2099/09, sertifikat ini diberikan
sebagai pengakuan bahwa rumah sakit telah memenuhi standar
pelayanan rumah sakit yang meliputi administrasi manajemen,
pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan
keperawatan, dan rekam medis. Dan berdasarkan Keputusan
Bupati nomor 48 tahun 2010, RSUD Majalengka dengan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dengan
status BLUD penuh.
Di tahun 2017, Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
mempunyai berbagai macam fasilitas pelayanan, diantaranya
adalah:
1. Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan di RSUD Majalengka
diantaranya klinik penyakit dalam, bedah, klinik kebidanan,
klinik telinga hidung dan tenggorokan, klinik anak, klinik
syaraf, klinik mata, klinik kulit & kelamin, klinik gigi, klinik P2TB
& umum, klinik KB & laktasi, klinik rehabilitasi medik, klinik
gizi, klinik bedah orthopedi dan klinik umum.
2. Fasilitas Rawat Inap berdasarkan Pelayanan
Ruang perawatan neurologi, ruang perawatan internis,
ruang perawatan anak, ruang perawatan bedah, ruang
perawatan nifas, ruang perawatan perinatal
3. Fasilitas tempat tidur (TT) berdasarkan kelas perawatan
Tempat tidur berdasarkan kelas perawatan terdiri dari
kelas 1 30 TT, kelas 2 57 TT, kelas 3 48 TT, VVIP 3 TT, VIP 9
TT, isolasi 17 TT, perinatal 17 TT, Intensive are Unit (ICU)12
TT.
4. Fasilitas Penunjang
Instalasi Gawat Darurat, instalasi rawat jalan, instalasi
rawat inap, instalasi farmasi, instalasi laboratorium, instalasi
radiologi, instalasi gizi, instalasi bedah sentral, instalasi
anesthesi, IPSRS, instalasi rekam medis, instalasi sanitasi,
5
instalasi CSSD, instalasi promkes, instalasi pemulasaran
jenazah.
5. Fasilitas Pelayanan Gawat Darurat
a. Ruang Tindakan Resusitasi : 2 TT
b. Ruang Bedah : 4 TT
c. Ruang Non Bedah : 5 TT
d. Ruang Anak : 2 TT
e. Ruang Kebidanan
1 dr.Spesialis Anak - - - - - 2 2
2 dr.Spesialis Bedah - - - - - 2 2
3 dr.Spesialis Mata - - - - - - -
4 dr.Spesialis Obgyn - - - - - 1 1
5 dr.Spesialis Peny.Dalam - - - - - 2 2
6 dr.Spesialis Anesthesi - - - - - 1 1
7 dr.Spesialis THT - - - - - 1 1
8 dr.Spesialis Saraf - - - - - - -
9 dr.Spesialis Kulit dan Kelamin - - - - - - -
10 dr.Spesialis Patologi Klinik - - - - - 1 1
11 dr.Spesialis Radiologi - - - - - 1 1
12 dr.Spesialis Kesehatan Jiwa - - - - - 1 1
13 dr.Spesialis Orthopaedi - - - - - - -
14 drg. Speialis Bedah Mulut 1 1
Sub.Total - - - - - 13 13
1 Dokter Umum - - - - 11 11
2 Dokter Gigi Umum - - - - 3 3
Sub.Total - - - - 14 - 14
II TENAGA PERAWATAN
1 Apoteker - - - - 4 - 4
2 Asisten Apoteker 7 - 3 - - - 10
Sub.Total 7 - 3 - 4 - 14
6
IV TENAGA KES.MASYARAKAT
1 MKM - - - - - 1 1
2 M.A.P - - - - - 1 1
3 SKM - - - - 6 - 6
4 Sanitarian - 2 1 - - - 3
Sub.Total - 2 1 6 2 11
V. TENAGA GIZI
1 Nutrisionis - - 5 - 1 - 6
2 D-III Okupasi Terapi - - 1 - - - 1
Sub.Total - - 6 - 1 - 7
VI TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
1 Radiografer - - 2 - - - 2
D-III Rekam Medis & Inf.Kes - - 1 - - - 1
D- III Terapi Wicara - - 1 - - - 1
2 Teknisi Elektromedis - - 2 - - - 2
3 Analis Kesehatan - - 11 5 1 - 17
Sub.Total - - 17 5 1 - 23
VII TENAGA KESEHATAN LAINNYA
1 Fisioterafi - - 2 - - - 2
2 Pasca Sarjana / MARS , MM.RS - - - - - 3 3
3 Sarjana Fisika Medis (Sain) - - - - - 1 1
Sub.Total - - 2 - - 4 6
Sub.Total Tenaga Kesehatan 282
B TENAGA NON KESEHATAN SLA D1 D3 D4 S1 S2 JML
1 S-2 Magister Ilmu Adm. ( Sain) - - - - - 1 1
2 S-2 Magister Manajemen ( MM ) - - - - - 1 1
3 S-1 Sarjana Ekonomi - - - - 3 - 3
4 S-1 Sarjana Ilmu Sosial - - - - 13 - 13
5 Sarjana Teknik Informatika (IT) - - - - - - -
6 D- III Akuntansi - - 1 - - - 1
7 D III Perpajakan - - 1 - - - 1
8 Perekam Medis - - - - - - -
9 D- III Administrasi Kepegawaian - - - - - - -
11 SMA / SLTA Lainnya yg Sederajat 62 - - - - - 62
12 SMP / SLTP Lainnya yg Sederajat - - - - - - 9
13 SD - - - - - - 3
Sub Total Tenaga Non Kesehatan 62 - 2 - 17 2 94
TOTAL 75 2 171 15 82 20 378
7
2. 1. 2 Visi dan Misi Organisasi
VISI:
“Menjadi Rumah Sakit Terpercaya dan Pilihan Utama di
Kabupaten Majalengka’’.
MAKNA VISI:
Definisi operasional : Terpercaya yaitu pelayanan rumah
sakit yang prima, profesional, dan bermutu dengan
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat sehingga
masyarakat/ pelanggan mempercayakan pelayanan
kesehatannya kepada RSUD Majalengka dan pada akhirnya
akan menjadi pilihan utama dari masyarakat Majalengka dalam
memilih rumah sakit dalam mendapakan pelayanan kesehatan
di wilayah Kabupaten Majalengka.
MISI:
Sejalan dengan visi RSUD Majalengka, maka dirumuskan
misi yang pada prinsipnya lebih bersifat tujuan jangka panjang
dari suatu organisasi dan berfungsi memberikan tuntunan yang
teguh dalam pengambilan keputusan. Dengan dasar pemikiran
tersebut, maka RSUD Majalengka merumuskan misi yang sesuai
dengan tugas pokoknya sesuai Peraturan Daerah Kabupaten
Majalengka Nomor 10 Tahun 2009, yaitu:
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna.
Mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan,
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
pelayanan Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan IPM
Kabupaten Majalengka”.
8
2. 1. 3 Tujuan, Sasaran dan Program
Tujuan, sasaran dan program RSUD Majalengka yaitu :
9
Tujuan dan Indikator Sasaran dan Indikator
No Program dan Kegiatan
Kinerja Tujuan Kinerja Sasaran
5 Pengadaan Peralatan
Kesehatan Kedokteran dan
peralatan kesehatan
lainnya
a. Pengadaan Peralatan
Kesehatan Medis dan Non
Medis RSUD Majalengka
(DBHCT)
b. Pengadaan Peralatan
Kesehatan Medis dan Non
Medis RSUD Majalengka
(Pajak Rokok)
c. Pengadaan Peralatan
Kesehatan Medis dan Non
Medis RSUD Majalengka
(DAK)
d. Pengadaan Peralatan
Medis dan Non Medis
RSUD Majalengka
(BanProv)
2 Tujuan : Mewujudkan Sasaran : Meningkatnya Program Peningkatan sumber
masyarakat yang Derajat Kesehatan daya aparatur RSUD
cerdas, sehat dan Masyarakat Majalengka
berdaya saing
3 Pengadaan tenaga
kesehatan dan non
kesehatan
4 Pendidikan, pelatihan dan
kursus-kursus tenaga
medis, tenaga kesehatan
dan non kesehatan
3 Tujuan : Mewujudkan Sasaran : Meningkatnya Program penyusunan rencana,
masyarakat yang Derajat Kesehatan pengendalian dan evaluasi
cerdas, sehat dan Masyarakat serta pelaporan capaian kinerja
berdaya saing RSUD
10
Tujuan dan Indikator Sasaran dan Indikator
No Program dan Kegiatan
Kinerja Tujuan Kinerja Sasaran
2 Tingkat Kesesuaian
perencanaan Daerah dan
Perencanaan Perangkat
Daerah RSUD Majalengka
2. 1. 4 Nilai-Nilai Organisasi
FALSAFAH
“Melayani Dengan Ikhlas”
Definisi Operasional: Melayani pasien dengan Tulus, dan
Ikhlas, dengan dilandasi kejujuran serta bertanggung jawab atas
pelayanan yang diberikan.
MOTO
REMAJA (Ramah, Efektif, Mudah, Aman, terJAngkau)
Definisi Operasional: dalam melaksanakan pelayanan
kepada pelanggan harus mengutamakan keramahan dan efektif
serta mudah, aman dan terjangkau.
NILAI (VALUE)
Rumah sakit mengutamakan peningkatan kinerja
pelayanan kepada masyarakat serta mengutamakan
keselamatan pasien (Pasien Safety).
2. 1. 5 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka
Nomor 10 Tahun 2009 Tanggal 1 Desember tahun 2009 Tentang
Organisasi perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Susunan
Organisasi RSUD Majalengka terdiri atas:
11
Tabel 2.3 Struktur Organisasi
DIREKTUR
dr. H. HARIZAL F HARAHAP, MM
dr. Hj. ERNI HARLENI, dr. EGGA BRAMASTA Hj. IMAS MASLAHAT,
AKIDAPI, MM,RS AMK. SKM
Posisi
SEKSI PELAYANAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI ANGGARAN DAN
MEDIS & NON MEDIS EVALUASI & PELAPORAN AKUNTANSI
12
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Rumah Sakit Bab III Pasal 4, Rumah Sakit
mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
menyelenggarakan fungsi seperti yang tercantum Peraturan
Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Bab VIII
Bagian Kedelapan Paragraf 1 Pasal 49 ayat (3) adalah sebagai
berikut meliputi:
1. Pelayanan Medis;
2. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. Pelayanan rujukan;
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);
6. Penelitian dan pengembangan;
7. Pelayanan administrasi umum dan keuangan;
13
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan
dapat diandalkan sebagai penyelenggara
pemerintahan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
diperlukan nilai-nilai akuntabilitas diantaranya:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang
lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
14
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dangan mental
blocknya, tetapi akan senantiasa mementingkan
kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan
publik (kepublikan) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki
oleh setiap pegawai ASN.Untuk itu pegawai ASN harus
memahami dan mampu mengaktualisasikan Pancasila dan
semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam
setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya
masing-masing.Aktualisasi nasionalisme dan dalam
pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai Aparatur Sipil
Negara, yakni terkait dengan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik yang berintegritas, dan
pemersatu bangsa dan negara.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
diperlukan nilai-nilai nasionalisme diantaranya: religius,
humanis, persamaan derajat, rela berkorban, cinta tanah air,
musyawarah mufakat, saling menghormati, toleransi,
mengutamakan kepentingan publik, gotong royong.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik mencakup:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
15
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu sendiri merupakan bagaimana kita
sebagai ASN mampu menjaga kualitas kinerja kita dalam
melakukan pelayanan kesehatan yang diindikatori oleh
menghargai efektifitas, efisiensi, inovasi dan kinerja oritntasi
mutu.Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil
mencapai apapun yang coba dikerjakannya.Efektivitas
organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang
dihargai oleh pelanggan.Hal tersebut menunjukkan bahwa
efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performan untuk
16
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu,
dan alokasi sumberdaya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan
(customers).
Efsiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. Efsiensi
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang,
dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu. Efsiensi dapat dihitung sebagai jumlah
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang
atau jasa.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
efsiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga
dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur.
Inovasi barang dan jasa adalah cara utama dimana
suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan. Inovasi
dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya perubahan
produk barang/jasa yang dihasilkan, proses produksi, nilai-
nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang
digunakan, layanan sistem manajemen, serta mindset
orang-orang yang ada di dalam organisasi. Gagasan kreatif
yang lahir dari hasil pemikiran individu akan mendorong
munculnya berbagai prakarsa, sehingga dapat memperkaya
program kerja dan memunculkan diferensiasi produk/jasa,
seiring dengan berkembangnya tuntutan kebutuhan
pelanggan. Demikian juga halnya inovasi dalam layanan
publik mestinya mencerminkan hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mind-set baru sebagai apartur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin. Demikian juga di lingkungan
lembaga pemerintahan, aparatur dapat mengembangkan
daya imajinasi dan kreativitasnya, untuk melahirkan
terobosanterobosan baru dalam meningkatkan efektivitas
dan efsiensi layanan, sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang undangan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
17
diperlukan nilai-nilai etika publik diantaranya: kualitas,
kuantitas, responsif, inovasi, dapat dipercaya, teliti, cermat,
kerjasama, pasti, kontrol, profesional, nyaman, aman, efektif
dan efisien.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio
yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras
dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik
dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tersebut tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi
antara lain:
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung Jawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
18
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka
pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
Pelayan publik
19
digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit
dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau
keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya,
multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan
dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan
pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.
a. Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang
efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan
kegiatan kelembagaan
b. Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem
antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh
c. Sinkronisasi
Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua
kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber ,
dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut
d. Simplifikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu
baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk
mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan
kepadamasyarakat, sebenarnya sudah diatur dalam
beberapa pedoman, antara lain adalah Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)
Nomor 63 Tahun 2003 yang mengemukakan tentang prinsip-
prinsip pelayanan publik sebagai berikut:
1. Kesederhanaan.
2. Kejelasan.
20
3. Kepastian
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab
7. Kelengkapan
8. Kemudahan Akses
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
10. Kenyamanan
2. 2. 3 Role Model
Nama : dr. R. Dody Muhamad Turmudzi
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 28 April 1977
Pendidikan : Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Padjajaran
Jabatan : Kepala Instalasi IGD RSUD
Majalengka
Nilai Teladan : Integritas, Kepemimpinan, Tanggung
Jawab, Disiplin, Adil, Religius, Peduli,
Santun.
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
DOKTER AHLI PERTAMA RSUD MAJALENGKA
22
Tabel 3.1 Analisis Penilaian Isu dengan USG
Pemilihan Isu
Pokok Identifikasi Isu Total
Bahasan Isu U S G Isu Ranking
Terpilih
Membludaknya Belum optimalnya 4 4 5 13 1
pasien di IGD pelaksanaan triase
RSUD oleh tenaga kesehatan
Majalengka di IGD RSUD
Majalengka.
Belum optimalnya 3 4 4 11 3
SDM, sarana dan
prasarana di RSUD
Majalengka.
Belum optimalnya 3 3 4 10 5
SDM, sarana dan
prasaran di Fasilitas
Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP).
Belum optimalnya 3 4 4 11 4
sistem rujukan dari
FKTP ke IGD RSUD
Majalengka.
Belum optimalnya 4 4 4 12 2
kinerja dokter jaga IGD
RSUD Majalengka.
Keterangan: U : Urgency, S : Seriousness, G : Growth
Skor 5 : Sangat USG
Skor 4 : USG
Skor 3 : Cukup USG
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : Tidak USG
23
3. 1. 2 Diagram Alur Isu
Tabel 3.2 Diagram Alur Isu
Isu :
Membludaknya pasien di IGD RSUD Majalengka
Tujuannya :
Menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan
kedaruratan dalam rangka mencegah kematian dan kecacatan lebih lanjut
24
3. 2 Flow Chart Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan dalam rancangan aktualiasi ini
adalah sebagai berikut :
Perumusan soal
Pelaksanaan Persiapan materi
pre test dan post
Sosialisasi sosialisasi
test
Evaluasi sosialisasi
dengan post test
dan penerapannya
25
3. 3 Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Unit kerja : RSUD Majalengka
26
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
27
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
c. Menganalisis fakta Output : Fakta pelaksanaan Akuntabilitas :
di IGD RSUD sistem triase Kerja keras, jujur,
Majalengka kejelasan, tanggung
Hasil : Saya akan bekerja jawab
keras dan jujur dalam
melakukan analisis fakta
sehingga didapatkan
informasi data yang jelas
dan dapat dipertanggung
jawabkan
Evidance : Foto
29
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Persiapan a. Mencari referensi Output : Literatur Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
materi mengenai sistem Kerja keras, sesuai dengan akan melakukan
sosialisasi triase IGD Hasil : Saya akan bekerja Tanggung jawab misi RSUD menguatkan persiapan materi
sistem triase keras dan teliti untuk Majalengka yaitu: nilai-nilai sosialisasi sistem
di IGD mempersiapkan materi Komitemen Mutu : melaksanakan RSUD triase tidak
sosialisasi sehingga referensi Teliti pelayanan yang Majalengka menjunjung nilai-
Tujuan : dapat dipertanggung bermutu untuk yaitu : nilai ANEKA maka
Untuk jawabkan kebenarannya mewujudkan visi peningkatan akan menghasilkan
memperoleh RSUD kinerja ketidaksesuaian
materi Majalengka pelayanan dan materi yang
sosialisasi Output : Draft materi Akuntabilitas : mengutamakan disampaikan
b. Menyusun sosialisasi Kerja Keras keselamatan dengan referensi
kerangka materi pasien yang didapat
sosialisai Hasil : Saya akan bekerja Komitmen Mutu :
keras dalam penyusunan Kreatif
materi sosialisasi dan
menyusun draft materi
sosialisasi yang menarik
dan mudah dipahami
Nasionalisme :
c. Konsultasi dengan Output : Soal evaluasi Musyawarah dan
Kepala IGD mufakat
mengenai draft soal Hasil : Saya akan bersikap
evaluasi sopan dan berdiskusi Etika Publik :
dengan mentor dan kepala Sopan santun
IGD mengenai rancangan
soal evaluasi untuk
mencapai kesepakatan
31
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Sosialisasi a. Mengatur jadwal Output : Jadwal sosialisai Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
sistem triase sosialisai sistem Keadilan sesuai dengan akan melaksanakan
yang baik triase yang baik Hasil : Saya akan membuat misi RSUD menguatkan sosialisai sistem
kepada jadwal kegiatan tidak Komitmen Mutu : Majalengka yaitu: nilai-nilai triase tidak
tenaga bersamaan dengan Efektifitas melaksanakan RSUD menjunjung nilai-
kesehatan di kegiatan lain dan mencari pelayanan yang Majalengka nilai ANEKA maka
IGD RSUD waktu yang disepakati bermutu untuk yaitu : akan menghasilkan
Majalengka bersama agar semua dapat mewujudkan visi peningkatan tidak tersampaikan
dan mengikuti kegiatan RSUD kinerja materi secara baik
pembagian sosialisai Majalengka pelayanan dan kepada tenaga
soal pretest mengutamakan kesehatan
keselamatan
Tujuan : b. Menginformasikan Output : Undangan Akuntabilitas : pasien
Untuk kegiatan yang akan Bertanggung jawab
melaksanakan dilakukan kepada Hasil : Saya akan membuat
sosialisasi tenaga kesehatan di undangan berdasarkan
dan pretest IGD RSUD waktu yang disepakati
Majalengka
32
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
d. Melakukan Output : Dokumentasi dalam Akuntabilitas :
sosialisasi sistem bentuk foto, daftar hadir Kerja keras
triase kepada tenaga peserta Kejelasan,
kesehatan IGD Partisipatif,
RSUD Majalengka Hasil : Saya akan Tanggung jawab
mempresentasikan materi
sosialisai dengan sopan, Nasionalisme :
kerja keras, jelas dan Menghargai
bertanggung jawab serta pendapat
menciptakan suasan
partispatif dengan peserta Etika Publik :
dan menghargai pendapat Sopan santun
peserta. Dan dapat
menambah pemahaman Komitmen Mutu :
tenaga kesehatan mengenai Berorientasi mutu
sistem triase yang baik
33
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Tujuan : b. Melaksanakan Output : Nilai pretest Akuntabilitas :
Untuk post test Kejelasan,
melakukan Hasil : Saya akan Bertanggung jawab
evaluasi menjelaskan pengisian soal
dalam simulasi secara jelas,
penerapan mengawasi kegiatan denan
materi penuh tanggung jawab
sosialisasi
c. Melakukan Output : Data analisis Akuntabilitas :
pengolahan data dan Kerja Keras,
analisis dari semua Hasil : Saya kan bekerja Tanggung jawab
data yang diperoleh keras, jujur, bekerja sama,
dan bertanggung jawab Nasionalisme :
dalam mengolah dan Kerjasama
menganalisis data untuk
meningkatkan mutu Komitmen Mutu :
pelayanan Berorientasi mutu
34
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN DAN BIMBINGAN
35
4. 2 Rencana Jadwal Konsultasi dengan Mentor dan Coach
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR
Mentor,
38
LEMBAR PENGENDALIAN COACH
Keterangan :
Komunikasi antara Peserta dengan Coach bisa melalui
Telepon/WA/SMS/Email/dll.
Coach,