Anda di halaman 1dari 47

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

DOKTER AHLI PERTAMA

OPTIMALISASI PELAKSANAAN TRIASE OLEH


TENAGA KESEHATAN DENGAN MELAKUKAN
SOSIALISASI DI IGD RSUD MAJALENGKA

NAMA : dr. ANI PURWATI PALIGAR


NDH : 27
NIP : 19900721 201903 2 011
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III


K ABUPATEN MAJALENGKA

i
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
DOKTER AHLI PERTAMA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA

OPTIMALISASI PELAKSANAAN TRIASE OLEH TENAGA


KESEHATAN DENGAN MELAKUKAN SOSIALISASI DI IGD
RSUD MAJALENGKA

NAMA : dr. ANI PURWATI PALIGAR


NDH : 27
NIP : 19900721 201903 2 011
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : BIDANG PELAYANAN DAN
KEPERAWATAN
DINAS/INSTANSI : RSUD MAJALENGKA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III

KABUPATEN MAJALENGKA

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : OPTIMALISASI PELAKSANAAN


TRIASE OLEH TENAGA KESEHATAN
DENGAN MELAKUKAN SOSIALISASI
DI IGD RSUD MAJALENGKA
NAMA : dr. ANI PURWATI PALIGAR
NIP : 19900721 201903 2011
NDH : 27
TEMPAT AKTUALISASI : RSUD MAJALENGKA
ALAMAT : JL. KESEHATAN NO. 77 MAJALENGKA

Disetujui untuk dipresentasikan dalam Seminar Rancangan Aktualisasi


Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang dilaksanakan pada hari JUMAT tanggal
09 AGUSTUS 2019 di PUSDIKLATPOS Jl. Sari Asih No. 54, Sarijadi -
Bandung.

Bandung, 9 Agustus 2019

Mentor, Peserta Diklat,

dr. Dini Azora, MARS dr. Ani Purwati Paligar


NIP 19740915 200501 2 010 NIP 19900721 201903 2 011

Penguji/Narasumber, Coach,

Dr. Ir. MOMON RIVAI, M.Sc ELLY RUSTINY, ST., MT


Widyaiswara Ahli Madya Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 19610323 199303 1 004 NIP. 19630823 199003 2 006

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan III Pemerintah
Kabupaten Majalengka Tahun 2019.
Dalam penyusunan Rancangan aktualisasi, penulis mendapatkan
banyak pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang
tentunya memberikan kelancaran dalam penulisan karya ini. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Kepala BPSDM Provinsi Jawa Berat beserta jajarannya.
2. Kepala BKPSDM Kabupaten Majalengka beserta jajarannya.
3. Dr. Ir. Momon Rivai, M.Sc selaku penguji atas saran masukan yang
diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini.
4. Elly Rustini, ST., MT selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya dalam membuat rancangan aktualisasi.
5. dr. Dini Azora, MARS. selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diaktualisasikan di instansi.
7. Orangtua, suami, anak, serta keluarga yang selalu mendoakan dan
memberi motivasi.
8. Teman-teman peserta Latsar Golongan III Angkatan III tahun 2019
yang selalu saling memberikan semangat.

Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis mengharapkan


kritik dan saran yang membangun karena rancangan aktualisasi ini masih
jauh dari sempurna. Semoga Tuhan yang Maha Esa membalas semua
amal kebaikan kita semua, serta rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang berkepentingan.

Bandung, 9 Agustus 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan dan Manfaat 3
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATERI
PELATIHAN 5
2.1 Profil Organisasi 5
2.1.1 Gambaran Umum Organisasi / Unit Kerja 5
2.1.2 Visi dan Misi Organisasi 8
2.1.3 Tujuan, Sasaran dan Program 9
2.1.4 Nilai-nilai Organisasi 11
2.1.5 Struktur Organisasi 11
2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi / Unit
Kerja 12
2.2 Materi Pelatihan dikaitkan Rancangan Aktualisasi 13
2.2.1 Agenda Nilai-nilai Dasar ANEKA 13
1. Akuntabilitas 13
2. Nasionalisme 14
3. Etika Publik 15
4. Komitmen Mutu 16
5. Anti Korupsi 18
2.2.2 Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI 18
1. Manajemen ASN 18
2. Whole of Government (WoG) 19
3. Pelayanan Publik 20
2.2.3 Role Model 21
2.2.4 Tugas dan Fungsi serta Rincian Kegiatan
Peserta Diklat 21
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS DOKTER AHLI PERTAMA RSUD
MAJALENGKA 22
3.1 Isu dan Gagasan Pemecah Isu 22
3.1.1 Isu dan Prioritas Isu dengan Metoda
Analisis 22
3.1.2 Diagram Alur Isu 24
3.2 Flow Chart Kegiatan 25
3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar

v
PNS 26
BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN DAN
BIMBINGAN 35
4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar 35
4.2 Rencana Jadwal Konsultasi dengan Mentor dan 36
Coach
DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
1. Lembar Pengendalian Mentor
2. Lembar Pengendalian Coach
3. Power Point Presentasi Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Tabel Australian Triage Scale 2
Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia PNS/CPNS Tahun 2019 6
Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran, dan Program RSUD Majalengka 9
Tabel 2.3 Struktur Organisasi 12
Tabel 3.1 Analisis Penilaian Isu dengan USG 23
Tabel 3.2 Diagram Alur Isu 24
Tabel 3.3 Flow Chart Kegiatan 25
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 27
Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Agustus 35
Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan September 35

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai Negeri


Sipil (PNS) adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat
sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Dalam rangka
mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
Negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik
Indonesia yang berdasakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 101 Tahun 2000 tentang


Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS),
ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk
mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional
adalah pendidikan dan pelatihan dasar. Merujuk pada ketentuan Pasal
63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.

Pendidikan dan Pelatihan Dasar bertujuan untuk


mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara integrasi.
Sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar
CPNS yang menggunakan pola baru yaitu peserta diklat mengikuti
proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen
mutu, Anti korupsi).
Saat ini pelayanan publik yang dilakukan ASN dibidang
kesehatan sering mendapat sorotan publik. Sebagai CPNS yang

1
bekerja di Instansi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yaitu RSUD
Majalengka sering sekali mendengar keluhan publik terutama
berkaitan dengan kualitas pelayanan yang kurang memuaskan di
RSUD Majalengka.
Rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat
memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan kualitas
pelayanannya. Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pintu
utama masuknya pasien yang mengalami gawat darurat menjadikan
kunci bagi sebuah pelayanan di rumah sakit. Pelayanan IGD memiliki
perbedaan dengan pelayanan lainnya. Di IGD, pasien ditangani dan
dilayani tidak berdasarkan antrian atau nomor urut seperti halnya
pelayanan yang ada di poli ataupun pada puskesmas. Pelayanan
IGD mengacu pada konsep triase yaitu proses penentuan atau
seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan
terlebih dahulu. Dimana pasien akan dilayani berdasarkan tingkat
kegawatdaruratannya mengacu pada prinsip “time saving is life and
limb saving”. Terdapat beberapa sistem dalam triase , salah satunya
adalah Australian Triage Scale, yaitu pasien diseleksi berdasarkan :
Tabel 1.1 Tabel Australian Triage Scale
Skala Triase Keterangan Respon Time
Skala 1 Resusitasi Segera
Skala 2 Emeregency/Gawat Darurat 10 menit
Skala 3 Urgent/Darurat 30 menit
Skala 4 Semi Darurat 60 menit
Skala 5 Tidak Darurat 120 menit

Secepat apapun pasien datang ke IGD, namun masih ada


kondisi pasien lain yang lebih gawat, maka IGD akan
memprioritaskan pasien yang kondisinya lebih gawat daripada
pasien yang datang dahulu tersebut.
Tujuan dari triase dimanapun dilakukan, bukan saja supaya
bertindak dengan cepat dan waktu yang tepat tetapi juga melakukan
yang terbaik untuk pasien. Ketepatan dalam menentukan kriteria
triase dapat memperbaiki aliran pasien yang datang ke unit gawat

2
darurat, menjaga sumber daya unit agar dapat fokus menangani
kasus yang benar-benar gawat, dan mengalihkan kasus tidak gawat
darurat ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
Dokter dan paramedis yang bertugas di IGD dituntut untuk
dapat melakukan triase secepat dan setepat mungkin agar mampu
memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada masyarakat.
Belum optimalnya pelaksanaan triase tidak hanya berdampak pada
pasien itu sendiri tetapi juga berdampak pada penyedian layanan
karena ketepatan triase berkaitan erat dengan kualitas pelayanan
kesehatan yang ada disuatu rumah sakit.
Di RSUD Majalengka sudah menggunakan sistem Australian
Triage Scale namun dalam pelaksanaannya seringkali masih kurang
tepat sehingga peserta merasa diperlukan optimalisasi sistem triase
oleh tenaga kesehatan untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu
demi terwujudnya visi RSUD Majalengka yaitu “Menjadi Rumah Sakit
Terpercaya dan Pilihan Utama di Kabupaten Majalengka’’.
Berdasarkan hal diatas, maka penulis menyusun rancangan
aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pelaksanaan Triase Oleh
Tenaga Kesehatan Dengan Melakukan Sosialisasi Di IGD RSUD
Majalengka”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah
pada rancangan aktualisasi ini adalah
1. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan triase
di RSUD Majalengka?
2. Bagaimana keterkaitan Nilai Dasar ASN (ANEKA) dengan kegiatan
yang dilakukan selama aktualisasi dan habituasi?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi terhadap
hasil kegiatan dari isu yang diangkat?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah
1. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan triase di IGD RSUD
Majalengka.
2. Untuk mengetahui keterkaitan nilai dasar ASN (ANEKA)
dengan kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi dan
habituasi.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara visi misi dan nilai

3
organisasi.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah
1. Bagi Peserta
- Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
sesuai indikator yang terkandung dalam ANEKA dalam
melaksanakan tugas di unit kerja masing-masing.
- Mampu membawa perubahan perilaku yang berdampak
positif kepada rekan kerja.
2. Bagi Instansi
- Mengoptimalkan pelaksanaan triase di IGD RSUD
Majalengka.
- Membantu mewujudkan visi dan misi RSUD Majalengka.
3. Bagi Masyarakat
- Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan

1. Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Pemerintah Kabupaten


Majalengka Golongan III angkatan III diselenggarakan selama 51 hari
kerja dari tanggal 22 Juli 2019 hingga 20 September 2019 yang
dilaksanakan di BPSDM Provinsi Jawa Barat.
2. Pada tanggal 13 Agustus – 17 September 2019 dilaksanakan kegiatan
aktualisasi di unit kerja masing-masing. Dalam hal ini, penulis
melakukan kegiatan aktualisasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
Sakit Umum Daerah Majalengka.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATERI PELATIHAN

2. 1 Profil Organisasi
2. 1. 1 Gambaran Umum Organisasi/Unit Kerja
Berdasarkan SK Menkes Nomor.
105/Menkes/SK/II/tahun 1988 RSUD Majalengka ditetapkan
sebagai Rumah Sakit kelas C dan pada tahun 2009, RSUD
Majalengka mendapatkan sertifikat Akreditasi Rumah Sakit
berdasarkan nomor YM.01.10/III/2099/09, sertifikat ini diberikan
sebagai pengakuan bahwa rumah sakit telah memenuhi standar
pelayanan rumah sakit yang meliputi administrasi manajemen,
pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan
keperawatan, dan rekam medis. Dan berdasarkan Keputusan
Bupati nomor 48 tahun 2010, RSUD Majalengka dengan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dengan
status BLUD penuh.
Di tahun 2017, Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
mempunyai berbagai macam fasilitas pelayanan, diantaranya
adalah:
1. Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan di RSUD Majalengka
diantaranya klinik penyakit dalam, bedah, klinik kebidanan,
klinik telinga hidung dan tenggorokan, klinik anak, klinik
syaraf, klinik mata, klinik kulit & kelamin, klinik gigi, klinik P2TB
& umum, klinik KB & laktasi, klinik rehabilitasi medik, klinik
gizi, klinik bedah orthopedi dan klinik umum.
2. Fasilitas Rawat Inap berdasarkan Pelayanan
Ruang perawatan neurologi, ruang perawatan internis,
ruang perawatan anak, ruang perawatan bedah, ruang
perawatan nifas, ruang perawatan perinatal
3. Fasilitas tempat tidur (TT) berdasarkan kelas perawatan
Tempat tidur berdasarkan kelas perawatan terdiri dari
kelas 1 30 TT, kelas 2 57 TT, kelas 3 48 TT, VVIP 3 TT, VIP 9
TT, isolasi 17 TT, perinatal 17 TT, Intensive are Unit (ICU)12
TT.
4. Fasilitas Penunjang
Instalasi Gawat Darurat, instalasi rawat jalan, instalasi
rawat inap, instalasi farmasi, instalasi laboratorium, instalasi
radiologi, instalasi gizi, instalasi bedah sentral, instalasi
anesthesi, IPSRS, instalasi rekam medis, instalasi sanitasi,

5
instalasi CSSD, instalasi promkes, instalasi pemulasaran
jenazah.
5. Fasilitas Pelayanan Gawat Darurat
a. Ruang Tindakan Resusitasi : 2 TT
b. Ruang Bedah : 4 TT
c. Ruang Non Bedah : 5 TT
d. Ruang Anak : 2 TT
e. Ruang Kebidanan

Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia PNS/CPNS Tahun 2019


PNS / CPNS
NO JENIS TENAGA
SLA D1 D3 D4 S1 S2 JML
A TENAGA KESEHATAN
I TENAGA MEDIS

1 dr.Spesialis Anak - - - - - 2 2
2 dr.Spesialis Bedah - - - - - 2 2
3 dr.Spesialis Mata - - - - - - -
4 dr.Spesialis Obgyn - - - - - 1 1
5 dr.Spesialis Peny.Dalam - - - - - 2 2
6 dr.Spesialis Anesthesi - - - - - 1 1
7 dr.Spesialis THT - - - - - 1 1
8 dr.Spesialis Saraf - - - - - - -
9 dr.Spesialis Kulit dan Kelamin - - - - - - -
10 dr.Spesialis Patologi Klinik - - - - - 1 1
11 dr.Spesialis Radiologi - - - - - 1 1
12 dr.Spesialis Kesehatan Jiwa - - - - - 1 1
13 dr.Spesialis Orthopaedi - - - - - - -
14 drg. Speialis Bedah Mulut 1 1
Sub.Total - - - - - 13 13
1 Dokter Umum - - - - 11 11
2 Dokter Gigi Umum - - - - 3 3
Sub.Total - - - - 14 - 14
II TENAGA PERAWATAN

1 Perawat 5 - 116 3 41 - 165


2 Perawat Gigi - - 3 1 - - 4
3 Bidan - - 14 11 - - 25
4 Perawat Anestesi - - 2 - - - 2
Sub.Total 5 - 135 15 41 - 196
III TENAGA KEFARMASIAN

1 Apoteker - - - - 4 - 4
2 Asisten Apoteker 7 - 3 - - - 10
Sub.Total 7 - 3 - 4 - 14

6
IV TENAGA KES.MASYARAKAT

1 MKM - - - - - 1 1
2 M.A.P - - - - - 1 1
3 SKM - - - - 6 - 6
4 Sanitarian - 2 1 - - - 3
Sub.Total - 2 1 6 2 11
V. TENAGA GIZI
1 Nutrisionis - - 5 - 1 - 6
2 D-III Okupasi Terapi - - 1 - - - 1
Sub.Total - - 6 - 1 - 7
VI TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

1 Radiografer - - 2 - - - 2
D-III Rekam Medis & Inf.Kes - - 1 - - - 1
D- III Terapi Wicara - - 1 - - - 1
2 Teknisi Elektromedis - - 2 - - - 2
3 Analis Kesehatan - - 11 5 1 - 17
Sub.Total - - 17 5 1 - 23
VII TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1 Fisioterafi - - 2 - - - 2
2 Pasca Sarjana / MARS , MM.RS - - - - - 3 3
3 Sarjana Fisika Medis (Sain) - - - - - 1 1
Sub.Total - - 2 - - 4 6
Sub.Total Tenaga Kesehatan 282
B TENAGA NON KESEHATAN SLA D1 D3 D4 S1 S2 JML
1 S-2 Magister Ilmu Adm. ( Sain) - - - - - 1 1
2 S-2 Magister Manajemen ( MM ) - - - - - 1 1
3 S-1 Sarjana Ekonomi - - - - 3 - 3
4 S-1 Sarjana Ilmu Sosial - - - - 13 - 13
5 Sarjana Teknik Informatika (IT) - - - - - - -
6 D- III Akuntansi - - 1 - - - 1
7 D III Perpajakan - - 1 - - - 1
8 Perekam Medis - - - - - - -
9 D- III Administrasi Kepegawaian - - - - - - -
11 SMA / SLTA Lainnya yg Sederajat 62 - - - - - 62
12 SMP / SLTP Lainnya yg Sederajat - - - - - - 9
13 SD - - - - - - 3
Sub Total Tenaga Non Kesehatan 62 - 2 - 17 2 94
TOTAL 75 2 171 15 82 20 378

7
2. 1. 2 Visi dan Misi Organisasi
VISI:
“Menjadi Rumah Sakit Terpercaya dan Pilihan Utama di
Kabupaten Majalengka’’.
MAKNA VISI:
Definisi operasional : Terpercaya yaitu pelayanan rumah
sakit yang prima, profesional, dan bermutu dengan
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat sehingga
masyarakat/ pelanggan mempercayakan pelayanan
kesehatannya kepada RSUD Majalengka dan pada akhirnya
akan menjadi pilihan utama dari masyarakat Majalengka dalam
memilih rumah sakit dalam mendapakan pelayanan kesehatan
di wilayah Kabupaten Majalengka.
MISI:
Sejalan dengan visi RSUD Majalengka, maka dirumuskan
misi yang pada prinsipnya lebih bersifat tujuan jangka panjang
dari suatu organisasi dan berfungsi memberikan tuntunan yang
teguh dalam pengambilan keputusan. Dengan dasar pemikiran
tersebut, maka RSUD Majalengka merumuskan misi yang sesuai
dengan tugas pokoknya sesuai Peraturan Daerah Kabupaten
Majalengka Nomor 10 Tahun 2009, yaitu:
 Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna.
 Mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan,
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
 Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
pelayanan Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan IPM
Kabupaten Majalengka”.

8
2. 1. 3 Tujuan, Sasaran dan Program
Tujuan, sasaran dan program RSUD Majalengka yaitu :

Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran, dan Program RSUD Majalengka

Tujuan dan Indikator Sasaran dan Indikator


No Program dan Kegiatan
Kinerja Tujuan Kinerja Sasaran

1 Tujuan :Mewujudkan Sasaran : Meningkatnya Program Peningkatan


Tatakelola kualitas pelayanan Publik Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pemerintahan yang RSUD Majalengka
baik
Indikator Tujuan : Indikator Kinerja Sasaran : 1 Pelayanan dan pendukung
Index Reformasi Indek Kepuasaan pelayanan rumah sakit
Birokrasi Masyarakat (BLUD)
2 Standarisasi pelayanan
kesehatan rujukan RSUD
Majalengka
3 Survei Indek Kepuasan
Masyarakat
4 Pembangunan Gedung
Rumah Sakit
a. Pembangunan /
Rehabilitasi Gedung
Laboratorium RSUD
Majalengka
b. Pembangunan /
Rehabilitasi Gedung IGD
RSUD Majalengka
c. Pembangunan /
Rehabilitasi Gedung Rawat
Inap RSUD Majalengka
d. Pembangunan /
Rehabilitasi Gedung Rawat
Jalan RSUD Majalengka
e. Pembangunan /
Rehabilitasi Gedung
Radiologi RSUD
Majalengka
f. Pembangunan Gedung
Perawatan Isolasi
g. Pembangunan Sarana
Penunjang RSUD
Majalengka

9
Tujuan dan Indikator Sasaran dan Indikator
No Program dan Kegiatan
Kinerja Tujuan Kinerja Sasaran

5 Pengadaan Peralatan
Kesehatan Kedokteran dan
peralatan kesehatan
lainnya
a. Pengadaan Peralatan
Kesehatan Medis dan Non
Medis RSUD Majalengka
(DBHCT)
b. Pengadaan Peralatan
Kesehatan Medis dan Non
Medis RSUD Majalengka
(Pajak Rokok)
c. Pengadaan Peralatan
Kesehatan Medis dan Non
Medis RSUD Majalengka
(DAK)
d. Pengadaan Peralatan
Medis dan Non Medis
RSUD Majalengka
(BanProv)
2 Tujuan : Mewujudkan Sasaran : Meningkatnya Program Peningkatan sumber
masyarakat yang Derajat Kesehatan daya aparatur RSUD
cerdas, sehat dan Masyarakat Majalengka
berdaya saing

Indikator Tujuan : Indikator sasaran : Index 1 Pengadaan Dokter Sub


Indek Pembangunan Kesehatan Spesialis
Manusia
2 Pengadaan Dokter
Spesialis

3 Pengadaan tenaga
kesehatan dan non
kesehatan
4 Pendidikan, pelatihan dan
kursus-kursus tenaga
medis, tenaga kesehatan
dan non kesehatan
3 Tujuan : Mewujudkan Sasaran : Meningkatnya Program penyusunan rencana,
masyarakat yang Derajat Kesehatan pengendalian dan evaluasi
cerdas, sehat dan Masyarakat serta pelaporan capaian kinerja
berdaya saing RSUD

10
Tujuan dan Indikator Sasaran dan Indikator
No Program dan Kegiatan
Kinerja Tujuan Kinerja Sasaran

Indikator Tujuan : Indikator sasaran : Index 1 Penyusunan Laporan


Indek Pembangunan Kesehatan Akuntabilitas Instansi
Manusia Pemerintah

2 Tingkat Kesesuaian
perencanaan Daerah dan
Perencanaan Perangkat
Daerah RSUD Majalengka

2. 1. 4 Nilai-Nilai Organisasi
FALSAFAH
“Melayani Dengan Ikhlas”
Definisi Operasional: Melayani pasien dengan Tulus, dan
Ikhlas, dengan dilandasi kejujuran serta bertanggung jawab atas
pelayanan yang diberikan.
MOTO
REMAJA (Ramah, Efektif, Mudah, Aman, terJAngkau)
Definisi Operasional: dalam melaksanakan pelayanan
kepada pelanggan harus mengutamakan keramahan dan efektif
serta mudah, aman dan terjangkau.
NILAI (VALUE)
Rumah sakit mengutamakan peningkatan kinerja
pelayanan kepada masyarakat serta mengutamakan
keselamatan pasien (Pasien Safety).

2. 1. 5 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka
Nomor 10 Tahun 2009 Tanggal 1 Desember tahun 2009 Tentang
Organisasi perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Susunan
Organisasi RSUD Majalengka terdiri atas:

11
Tabel 2.3 Struktur Organisasi
DIREKTUR
dr. H. HARIZAL F HARAHAP, MM

KELOMPOK KEPALA BAGIAN TATA


JABATAN FUNGSIONAL USAHA
1. KOMITE MEDIK SUPARTYNINGSIH,
2. STAF MEDIS SIP.,M.AP
FUNGSIONAL
3. SATUAN PENGAWAS
INTERNAL
4. KOMITE PERAWATAN
5. INSTALASI-INSTALASI SUB BAG SUB BAG SUB BAG
PERLENGKAPAN
IIS Taufik Urrohman M.Si
YULIATININGSI Rd. DEWI LAKSMI,
H, S.KEP AMK. S.Kep

KA BID PELAYANAN KA. BIDANG KA. BIDANG KEUANGAN


DAN KEPERAWATAN PERENCANAAN,

dr. Hj. ERNI HARLENI, dr. EGGA BRAMASTA Hj. IMAS MASLAHAT,
AKIDAPI, MM,RS AMK. SKM
Posisi
SEKSI PELAYANAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI ANGGARAN DAN
MEDIS & NON MEDIS EVALUASI & PELAPORAN AKUNTANSI

dr. DINI AZORA, MARS H. ASEP ZAKI MULYATNO, H. MUMUH MUHYIDIN,


SKM, MKM

SEKSI KEPERAWATAN SEKSI PENELITIAN DAN SEKSI


PENGEMBANGAN PERBENDAHARAAN
IMAS MASUROH, S.Kep, dr. DEASSY ARIFIANI BETTY HERIYAWATI,

2. 1. 6 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi/Unit Kerja


Berdasarkan Undang-Undang Rumah Sakit Bab III pasal
4 Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Sedangkan menurut
Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009
Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka
Bab VIII Bagian Kedelapan Paragraf 1 Pasal 49 ayat (2) Rumah
Sakit Umum Daerah Majalengka mempunyai tugas pokok
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
pelayanan Rumah Sakit.

12
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Rumah Sakit Bab III Pasal 4, Rumah Sakit
mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
menyelenggarakan fungsi seperti yang tercantum Peraturan
Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Bab VIII
Bagian Kedelapan Paragraf 1 Pasal 49 ayat (3) adalah sebagai
berikut meliputi:
1. Pelayanan Medis;
2. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. Pelayanan rujukan;
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);
6. Penelitian dan pengembangan;
7. Pelayanan administrasi umum dan keuangan;

2. 2 Materi Pelatihan dikaitkan Rancangan Aktualisasi


2. 2. 1 Agenda Nilai-Nilai Dasar Aneka
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

13
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan
dapat diandalkan sebagai penyelenggara
pemerintahan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
diperlukan nilai-nilai akuntabilitas diantaranya:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang
lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga

14
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dangan mental
blocknya, tetapi akan senantiasa mementingkan
kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan
publik (kepublikan) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki
oleh setiap pegawai ASN.Untuk itu pegawai ASN harus
memahami dan mampu mengaktualisasikan Pancasila dan
semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam
setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya
masing-masing.Aktualisasi nasionalisme dan dalam
pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai Aparatur Sipil
Negara, yakni terkait dengan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik yang berintegritas, dan
pemersatu bangsa dan negara.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
diperlukan nilai-nilai nasionalisme diantaranya: religius,
humanis, persamaan derajat, rela berkorban, cinta tanah air,
musyawarah mufakat, saling menghormati, toleransi,
mengutamakan kepentingan publik, gotong royong.

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik mencakup:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar

15
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis perangkat sistem karir.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel


diperlukan nilai-nilai etika publik diantaranya: simpati,
toleransi, respek, empati, arif, santun, tanggap, tanggung
jawab, jujur, kepedulian.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu sendiri merupakan bagaimana kita
sebagai ASN mampu menjaga kualitas kinerja kita dalam
melakukan pelayanan kesehatan yang diindikatori oleh
menghargai efektifitas, efisiensi, inovasi dan kinerja oritntasi
mutu.Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil
mencapai apapun yang coba dikerjakannya.Efektivitas
organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang
dihargai oleh pelanggan.Hal tersebut menunjukkan bahwa
efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performan untuk

16
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu,
dan alokasi sumberdaya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan
(customers).
Efsiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. Efsiensi
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang,
dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu. Efsiensi dapat dihitung sebagai jumlah
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang
atau jasa.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
efsiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga
dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur.
Inovasi barang dan jasa adalah cara utama dimana
suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan. Inovasi
dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya perubahan
produk barang/jasa yang dihasilkan, proses produksi, nilai-
nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang
digunakan, layanan sistem manajemen, serta mindset
orang-orang yang ada di dalam organisasi. Gagasan kreatif
yang lahir dari hasil pemikiran individu akan mendorong
munculnya berbagai prakarsa, sehingga dapat memperkaya
program kerja dan memunculkan diferensiasi produk/jasa,
seiring dengan berkembangnya tuntutan kebutuhan
pelanggan. Demikian juga halnya inovasi dalam layanan
publik mestinya mencerminkan hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mind-set baru sebagai apartur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin. Demikian juga di lingkungan
lembaga pemerintahan, aparatur dapat mengembangkan
daya imajinasi dan kreativitasnya, untuk melahirkan
terobosanterobosan baru dalam meningkatkan efektivitas
dan efsiensi layanan, sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang undangan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel

17
diperlukan nilai-nilai etika publik diantaranya: kualitas,
kuantitas, responsif, inovasi, dapat dipercaya, teliti, cermat,
kerjasama, pasti, kontrol, profesional, nyaman, aman, efektif
dan efisien.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio
yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras
dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik
dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tersebut tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi
antara lain:
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung Jawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil

2. 2. 2 Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memilikinilai
dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman.

18
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka
pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:

 Pelaksana kebijakan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk


melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuanperaturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik,

 Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk


memberikan pelayanan publik yang profesional da
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturanperundang-undangan bagi setiap warga
negaradan pendudukatas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
 Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, negara danpemerintah. ASN senantiasa
menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan
dan kesatuan.

2. Whole of Goverment (WoG)


Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi
empiris di lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang

19
digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit
dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau
keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya,
multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan
dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan
pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.
a. Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang
efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan
kegiatan kelembagaan
b. Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem
antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh
c. Sinkronisasi
Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua
kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber ,
dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut
d. Simplifikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu
baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk
mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan
kepadamasyarakat, sebenarnya sudah diatur dalam
beberapa pedoman, antara lain adalah Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)
Nomor 63 Tahun 2003 yang mengemukakan tentang prinsip-
prinsip pelayanan publik sebagai berikut:
1. Kesederhanaan.
2. Kejelasan.

20
3. Kepastian
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab
7. Kelengkapan
8. Kemudahan Akses
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
10. Kenyamanan

2. 2. 3 Role Model
Nama : dr. R. Dody Muhamad Turmudzi
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 28 April 1977
Pendidikan : Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Padjajaran
Jabatan : Kepala Instalasi IGD RSUD
Majalengka
Nilai Teladan : Integritas, Kepemimpinan, Tanggung
Jawab, Disiplin, Adil, Religius, Peduli,
Santun.

2. 2. 4 Tugas dan Fungsi serta Rincian Kegiatan Peserta Diklat


Uraian tugas dan fungsi dokter umum sesuai dengan yang
tercantum dalam Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat
sederhana
2. Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sedang
3. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
4. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
5. Melakukan tindakan darurat medik/P3K tingkat sederhana
6. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
7. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
8. Melakukan tugas jaga di tempat/Rumah Sakit

21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
DOKTER AHLI PERTAMA RSUD MAJALENGKA

3. 1 Isu dan Gagasan Pemecah Isu


3. 1. 1 Isu dan Prioritas Isu dengan Metoda Analisis
Isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang
diartikan sebagai masalah. Isu merepresentasikan suatu
kesenjangan antara praktik organisasi dengan harapan-
harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu
merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di
luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan
memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat
berlanjut pada tahap krisis. Berkaitan dengan rancangan
aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari tugas
pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
kegiatan yang diinisiatif oleh penulis melalui persetujuan
coach dan mentor, serta penugasan dari atasan. Berdasarkan
kaitannya dengan Manajemen ASN, Whole of Government
(WoG), dan Pelayanan Publik.
Isu yang ada di RSUD Majalengka adalah mengenai
membludaknya pasien di IGD RSUD Majalengka. Berikut
adalah daftar identifikasi core isu yang muncul di IGD RSUD
Majalengka :
1. Belum optimalnya pelaksanaan triase oleh tenaga
kesehatan di IGD RSUD Majalengka. (Pelayanan Publik)
2. Belum optimalnya SDM, sarana dan prasarana di RSUD
Majalengka. (Whole of Government)
3. Belum optimalnya SDM, sarana dan prasaran di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). (Whole of
Government)
4. Belum optimalnya sistem rujukan dari FKTP ke IGD RSUD
Majalengka. (Whole of Government)
5. Belum optimalnya kinerja dokter jaga IGD RSUD
Majalengka. (Manajeman ASN)
Untuk mendapatkan isu prioritas, maka dilakukan
analisis isu berdasarkan kriteria USG sebagai berikut :

22
Tabel 3.1 Analisis Penilaian Isu dengan USG
Pemilihan Isu
Pokok Identifikasi Isu Total
Bahasan Isu U S G Isu Ranking
Terpilih
Membludaknya Belum optimalnya 4 4 5 13 1
pasien di IGD pelaksanaan triase
RSUD oleh tenaga kesehatan
Majalengka di IGD RSUD
Majalengka.
Belum optimalnya 3 4 4 11 3
SDM, sarana dan
prasarana di RSUD
Majalengka.
Belum optimalnya 3 3 4 10 5
SDM, sarana dan
prasaran di Fasilitas
Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP).
Belum optimalnya 3 4 4 11 4
sistem rujukan dari
FKTP ke IGD RSUD
Majalengka.
Belum optimalnya 4 4 4 12 2
kinerja dokter jaga IGD
RSUD Majalengka.
Keterangan: U : Urgency, S : Seriousness, G : Growth
Skor 5 : Sangat USG
Skor 4 : USG
Skor 3 : Cukup USG
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : Tidak USG

Berdasarkan penilaian di atas maka didapatkan isu


prioritas yang harus dicarikan solusinya. yaitu “Belum
Optimalnya Pelaksanaan Triase Oleh Tenaga Kesehatan di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Majalengka”.

23
3. 1. 2 Diagram Alur Isu
Tabel 3.2 Diagram Alur Isu

Isu :
Membludaknya pasien di IGD RSUD Majalengka

Gagasan pemecah Isu :


Optimalisasi Pelaksanaan Triase Oleh Tenaga
Kesehatan dengan Melakukan Sosialisai Di IGD RSUD

Kegiatan SKP : Kegiatan Kreatif/Inovasi :


1. Melakukan tindakan khusus oleh dokter 1. Pengumpulan data tentang fakta sistem
umum tingkat sederhana triase di IGD RSUD Majalengka
2. Melakukan tindakan khusus oleh dokter 2. Telaah SPO sistem triase
umum tingkat sedang 3. Pemasangan label ruangan
3. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana 4. Persiapan materi sosialisasi
4. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang 5. Perumusan soal pre test dan post test
5. Melakukan tindakan darurat medik/P3K tingkat 6. Pelaksanaan sosialisasi dan pre test
sederhana 7. Evaluasi sosialisasi SPO dengan post test
6. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana dan penerapannya di IGD
7. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
8. Melakukan tugas jaga di tempat/Rumah Sakit

Tujuannya :
Menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan
kedaruratan dalam rangka mencegah kematian dan kecacatan lebih lanjut

24
3. 2 Flow Chart Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan dalam rancangan aktualiasi ini
adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Flow Chart Kegiatan

Pengumpulan data Telaah SPO sistem Pemasangan label


fakta sistem triase triase ruangan

Perumusan soal
Pelaksanaan Persiapan materi
pre test dan post
Sosialisasi sosialisasi
test

Evaluasi sosialisasi
dengan post test
dan penerapannya

25
3. 3 Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Unit kerja : RSUD Majalengka

Isu yang diangkat : Belum optimalnya sistem triase oleh tenaga


kesehatan di RSUD Majalengka

Judul : Optimalisasi Sistem Triase Oleh Tenaga


Kesehatan di RSUD Majalengka

Dampak jika : Sistem triase belum dilaksanakan dengan


isu tidak optimal, dapat memberikan dampak berupa:
diatasi 1. Meningkatkan perburukan penyakit bagi
pasien
2. Meningkatkan resiko kecacatan bagi
pasien
3. Pasien yang cacat menjadi beban bagi
keluarga
4. Meningkatkan risiko kematian
5. Meningkatkan kemungkinan adanya
tuntutan hukum dari pasien maupun
keluarga pasien
Pemecahan isu : Optimalisasi sistem triase oleh tenaga
kesehatan di IGD RSUD Majalengka adalah
mengoptimalkan peran tenaga kesehatan
dalam melakukan pemilahan pasien
berdasarkan prioritas penyakitnya.

26
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pengumpulan a. Menginformasikan Output : Jadwal kegiatan Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
data tentang jadwal kegiatan diterima oleh Kepala IGD Kejelasan sesuai dengan akan melakukan
fakta sistem kepada kepala IGD misi RSUD menguatkan pengumpulan data
triase di IGD dan tenaga Hasil : Saya akan membuat Etika Publik : Majalengka yaitu: nilai-nilai fakta sistem triase
RSUD kesehatan IGD janji dengan tenaga Sopan melaksanakan RSUD tidak menjunjung
Majalengka RSUD Majalengka kesehatan IGD RSUD pelayanan yang Majalengka nilai-nilai ANEKA
Majalengka dengan jelas bermutu untuk yaitu : maka akan
Tujuan : dan menginformasikan mewujudkan visi peningkatan menghasilkan data
Untuk jadwal dengan sopan RSUD kinerja yang tidak akurat
memperoleh Majalengka pelayanan dan
data tentang mengutamakan
fakta sistem b. Melakukan Output : Data Fakta di IGD Akuntabilitas : keselamatan
triase di IGD pengamatan sistem tentang penempatan pasien Tanggung jawab pasien
RSUD triase di IGD RSUD sesuai prioritasnya
Majalengka Majalengka Etika Publik : Teliti
Hasil : Saya akan melakukan
pengamatan keadaan di IGD Anti Korupsi : Jujur
dengan teliti dan jujur serta
mempertanggungjawabkan
hasil pengamatannya

27
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
c. Menganalisis fakta Output : Fakta pelaksanaan Akuntabilitas :
di IGD RSUD sistem triase Kerja keras, jujur,
Majalengka kejelasan, tanggung
Hasil : Saya akan bekerja jawab
keras dan jujur dalam
melakukan analisis fakta
sehingga didapatkan
informasi data yang jelas
dan dapat dipertanggung
jawabkan

Evidance : data fakta sistem


triase
2 Telaah SPO a. Mengumpulkan Output : Literatur Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
sistem triase referensi dari jurnal Kerja keras, sesuai dengan akan melakukan telaah
IGD RSUD mengenai sistem Hasil : Saya akan bekerja Kejelasan, misi RSUD menguatkan SPO sistem triase
Majalengka triase IGD keras dan teliti untuk Tanggung jawab Majalengka yaitu: nilai-nilai tidak menjunjung
mengumpulkan referensi melaksanakan RSUD nilai-nilai ANEKA
Tujuan : data yang jelas sehingga Komitemen Mutu : pelayanan yang Majalengka maka akan
Untuk dapat dipertanggung Teliti bermutu untuk yaitu : menghasilkan SPO
memperoleh jawabkan kebenarannya mewujudkan visi peningkatan yang tidak akurat
SPO yang RSUD kinerja
sesuai b. Menganilisis Output : SPO yang sesuai Etika Publik : Majalengka pelayanan dan
kesesuaian SPO Sopan santun mengutamakan
berkoordinasi dengan Hasil : Saya akan bersikap keselamatan
Kepala IGD sopan kepada Kepala IGD Nasionalisme : pasien
saat berkoordinasi dalam Kerja sama,
menganalisis SPO secara musyawarah
musyawarah. Hal ini untuk
meningkatkan mutu Komitmen Mutu :
pelayanan kepada pasien Berorientasi mutu

Evidence : SPO yang sesuai


28
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Pemasangan a. Mencari referensi Output : Literatur Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
label ruangan tentang sistem Kerja keras, sesuai dengan akan melakukan
di IGD RSUD pelabelan di IGD Hasil : Saya akan bekerja Kejelasan, misi RSUD menguatkan pemasangan label
Majalengka keras dan teliti untuk Bertanggung jawab Majalengka yaitu: nilai-nilai ruangan tidak
mencari referensi dari melaksanakan RSUD menjunjung nilai-
Tujuan : sumber yang jelas sehingga pelayanan yang Majalengka nilai ANEKA maka
Untuk hasilny dapat Komitmen Mutu : bermutu untuk yaitu : akan menghasilkan
memberikan dipertanggung jawabkan Teliti mewujudkan visi peningkatan ketidaksesuaian
label ruangan RSUD kinerja pemasangan label
sesuai kriteria Majalengka pelayanan dan dengan SPO
sistem triase b. Membuat label Output : Draft label ruangan Akuntabilitas : mengutamakan
penamaan ruangan Kerja keras, keselamatan
Hasil : Saya akan bekerja Kejelasan, pasien
keras dan teliti untuk Bertanggung jawab
membuat label penamaan
ruangan dengan jelas
sehingga hasilnya dapat Komitmen Mutu :
dipertanggung jawabkan Teliti

c. Menempel label Output : Dokumentasi berupa Komitmen Mutu:


ruangan sesuai lokasi foto Teliti, Berorientasi
mutu
Hasil : Saya akan menempel
label dengan teliti untuk
memudahkan tenaga
kesehatan dalam
memberikan pelayanan
berdasarkan prioritas

Evidance : Foto

29
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Persiapan a. Mencari referensi Output : Literatur Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
materi mengenai sistem Kerja keras, sesuai dengan akan melakukan
sosialisasi triase IGD Hasil : Saya akan bekerja Tanggung jawab misi RSUD menguatkan persiapan materi
sistem triase keras dan teliti untuk Majalengka yaitu: nilai-nilai sosialisasi sistem
di IGD mempersiapkan materi Komitemen Mutu : melaksanakan RSUD triase tidak
sosialisasi sehingga referensi Teliti pelayanan yang Majalengka menjunjung nilai-
Tujuan : dapat dipertanggung bermutu untuk yaitu : nilai ANEKA maka
Untuk jawabkan kebenarannya mewujudkan visi peningkatan akan menghasilkan
memperoleh RSUD kinerja ketidaksesuaian
materi Majalengka pelayanan dan materi yang
sosialisasi Output : Draft materi Akuntabilitas : mengutamakan disampaikan
b. Menyusun sosialisasi Kerja Keras keselamatan dengan referensi
kerangka materi pasien yang didapat
sosialisai Hasil : Saya akan bekerja Komitmen Mutu :
keras dalam penyusunan Kreatif
materi sosialisasi dan
menyusun draft materi
sosialisasi yang menarik
dan mudah dipahami

c. Mendiskusikan Output : Materi sosialisasi Akuntabilitas :


draft materi Integritas, Tanggung
sosialisasi bersama Hasil : Saya akan jawab
mentor dan Kepala mendiskusikan draft materi
IGD dengan sopan, bekerja Nasionalisme :
sama, dan Kerja sama,
menerima masukan dari Musyawarah
mentor dan kepala IGD
sehingga materi sosialisasi Etika Publik :
dapat Sopan santun
dipertanggungjawabkan

Evidence : Power point


30
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
5 Perumusan a. Mencari referensi Output : Literatur Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
soal pre test pertanyaan mengenai Kerja keras, sesuai dengan akan membuat soal pre
dan post test sistem triase IGD Hasil : Saya akan bekerja Tanggung jawab misi RSUD menguatkan test dan post test
keras dan teliti untuk Majalengka yaitu: nilai-nilai tidak menjunjung
Tujuan : mempersiapkan materi soal Komitemen Mutu : melaksanakan RSUD nilai-nilai ANEKA
Untuk pre test dan post test Teliti pelayanan yang Majalengka maka akan
memperoleh sehingga referensi dapat bermutu untuk yaitu : menghasilkan
soal-soal pre dipertanggung jawabkan mewujudkan visi peningkatan ketidaksesuaian
test dan post kebenarannya RSUD kinerja materi pada soal
test Majalengka pelayanan dan dengan literatur
Akuntabilitas : mengutamakan
b. Merancang draft Output : Draft soal evaluasi Kerja Keras, keselamatan
soal evaluasi Tanggung jawab pasien
Hasil : Saya akan bekerja
keras dalam penyusunan
materi draft soal evaluasi
sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan

Nasionalisme :
c. Konsultasi dengan Output : Soal evaluasi Musyawarah dan
Kepala IGD mufakat
mengenai draft soal Hasil : Saya akan bersikap
evaluasi sopan dan berdiskusi Etika Publik :
dengan mentor dan kepala Sopan santun
IGD mengenai rancangan
soal evaluasi untuk
mencapai kesepakatan

Evidence : soal evaluasi

31
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Sosialisasi a. Mengatur jadwal Output : Jadwal sosialisai Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
sistem triase sosialisai sistem Keadilan sesuai dengan akan melaksanakan
yang baik triase yang baik Hasil : Saya akan membuat misi RSUD menguatkan sosialisai sistem
kepada jadwal kegiatan tidak Komitmen Mutu : Majalengka yaitu: nilai-nilai triase tidak
tenaga bersamaan dengan Efektifitas melaksanakan RSUD menjunjung nilai-
kesehatan di kegiatan lain dan mencari pelayanan yang Majalengka nilai ANEKA maka
IGD RSUD waktu yang disepakati bermutu untuk yaitu : akan menghasilkan
Majalengka bersama agar semua dapat mewujudkan visi peningkatan tidak tersampaikan
dan mengikuti kegiatan RSUD kinerja materi secara baik
pembagian sosialisai Majalengka pelayanan dan kepada tenaga
soal pretest mengutamakan kesehatan
keselamatan
Tujuan : b. Menginformasikan Output : Undangan Akuntabilitas : pasien
Untuk kegiatan yang akan Bertanggung jawab
melaksanakan dilakukan kepada Hasil : Saya akan membuat
sosialisasi tenaga kesehatan di undangan berdasarkan
dan pretest IGD RSUD waktu yang disepakati
Majalengka

c. Melaksanakan Output : Nilai pretest Akuntabilitas :


pretest kepada Kejelasan,
tenaga kesehatan Hasil : Saya akan Bertanggung jawab
tentang sistem triase menjelaskan pengisian soal
simulasi secara jelas,
mengawasi kegiatan dengan
penuh tanggungjawab

32
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
d. Melakukan Output : Dokumentasi dalam Akuntabilitas :
sosialisasi sistem bentuk foto, daftar hadir Kerja keras
triase kepada tenaga peserta Kejelasan,
kesehatan IGD Partisipatif,
RSUD Majalengka Hasil : Saya akan Tanggung jawab
mempresentasikan materi
sosialisai dengan sopan, Nasionalisme :
kerja keras, jelas dan Menghargai
bertanggung jawab serta pendapat
menciptakan suasan
partispatif dengan peserta Etika Publik :
dan menghargai pendapat Sopan santun
peserta. Dan dapat
menambah pemahaman Komitmen Mutu :
tenaga kesehatan mengenai Berorientasi mutu
sistem triase yang baik

Evidence : Foto, nilai pretest


7 Evaluasi a. Mengamati sistem Output : Dokumentasi berupa Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini Jika saya dalam
sosialisasi triase IGD setelah foto Tanggung jawab sesuai dengan akan melakukan evaluasi
SPO dengan dilakukan sosialisasi misi RSUD menguatkan sosialisai dan
post test dan Hasil : Saya akan teliti dan Etika Publik : Teliti Majalengka yaitu: nilai-nilai penerapannya tidak
penerapannya jujur dalam melakukan melaksanakan RSUD menjunjung nilai-
di IGD RSUD pengamatan sehingga Anti Korupsi : Jujur pelayanan yang Majalengka nilai ANEKA maka
Majalengka hasilnya dapat bermutu untuk yaitu : akan menghasilkan
dipertanggungjawabkan mewujudkan visi peningkatan tidak optimalnya
RSUD kinerja pelaksanaan triase
Majalengka pelayanan dan
mengutamakan
keselamatan
pasien

33
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Tujuan : b. Melaksanakan Output : Nilai pretest Akuntabilitas :
Untuk post test Kejelasan,
melakukan Hasil : Saya akan Bertanggung jawab
evaluasi menjelaskan pengisian soal
dalam simulasi secara jelas,
penerapan mengawasi kegiatan denan
materi penuh tanggung jawab
sosialisasi
c. Melakukan Output : Data analisis Akuntabilitas :
pengolahan data dan Kerja Keras,
analisis dari semua Hasil : Saya kan bekerja Tanggung jawab
data yang diperoleh keras, jujur, bekerja sama,
dan bertanggung jawab Nasionalisme :
dalam mengolah dan Kerjasama
menganalisis data untuk
meningkatkan mutu Komitmen Mutu :
pelayanan Berorientasi mutu

Anti Korupsi : Jujur

c. Membuat hasil Output : Laporan Akuntabilitas :


laporan kegiatan Kerja Keras,
Hasil : Saya akan bekerja Tanggung jawab
keras, teliti, tanggung
jawab, disiplin dan jujur Komitmen Mutu :
dalam membuat laporaan Teliti
hasil kegiatan
Anti Korupsi :
Evidance : Foto, nilai post Disiplin, Jujur
test, makalah laporan

34
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN DAN BIMBINGAN

4. 1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar


Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan Agustus
Timeline Agustus
No. Kegiatan
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pengumpulan
data tentang
fakta sistem
triase di IGD
RSUD
1 Majalengka
Telaah SPO
sistem triase
IGD RSUD
2 Majalengka
Pemasangan
label ruangan di
IGD RSUD
3 Majalengka
Persiapan
materi
sosialisasi
sistem triase di
4 IGD
Perumusan soal
pre test dan
5 post test

Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Bulan September


Timeline September
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Sosialisasi
sistem triase
yang baik
kepada tenaga
kesehatan di
IGD RSUD
Majalengka dan
pembagian soal
1 pretest
Evaluasi
sosialisasi SPO
dengan post test
dan
penerapannya di
IGD RSUD
2 Majalengka

35
4. 2 Rencana Jadwal Konsultasi dengan Mentor dan Coach

36
DAFTAR PUSTAKA

1. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil.Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
2. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
3. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti-Korupsi. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
4. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
5. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
6. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
7. LembagaAdministrasi Negara. 2017. Manajemen ASN . Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
8. LembagaAdministrasi Negara. 2017. Whole of Government.Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
9. Lembaga Administrasi Negara. 2017. PelayananPublik.Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

37
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR

Nama Peserta : dr. Ani Purwati Paligar


Instansi : RSUD Majalengka
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Pelaksanaan Triase Oleh Tenaga
Kesehatan Dengan Melakukan Sosialisasi Di
IGD RSUD Majalengka
Tempat Aktualisasi : RSUD Majalengka
Paraf
No. Tanggal Kegiatan/Bimbingan Output
Mentor
1 29 Juli Pengajuan judul Judul rancangan
2019 rancangan aktualisasi aktualisasi
2 6 Konsultasi laporan Revisi laporan
Agustus rancangan aktualisasi rancangan
2019 via whatsapp aktualisasi
3 7 Konsultasi laporan Revisi laporan dan
Agustus rancangan aktualisasi lanjut membuat
2019 setelah di revisi via power point
whatsapp

Bandung, 9 Agustus 2019

Mentor,

dr. Dini Azora, MARS


NIP 19740915 200501 2 010

38
LEMBAR PENGENDALIAN COACH

Nama Peserta : dr. Ani Purwati Paligar


Instansi : RSUD Majalengka
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Pelaksanaan Triase Oleh Tenaga
Kesehatan Dengan Melakukan Sosialisasi Di
IGD RSUD Majalengka
Tempat Aktualisasi : RSUD Majalengka
No. Tanggal Kegiatan/Bimbingan Output Paraf
Coach
1 2 Pengajuan judul Judul rancangan
Agustus rancangan aktualisasi aktualisasi
2019
2 3 Konsultasi judul Judul rancangan
Agustus rancangan aktualisasi aktualisasi
2019
3 5 Konsultasi laporan Revisi laporan
Agustus rancangan aktualisasi rancangan
2019 setelah di revisi via aktualisasi
whatsapp
4 8 Diskusi tentang
Agustus pembuatan power
2019 point di grup
whatsapp

Keterangan :
Komunikasi antara Peserta dengan Coach bisa melalui
Telepon/WA/SMS/Email/dll.

Bandung, 9 Agustus 2019

Coach,

ELLY RUSTINY, ST., MT


NIP. 19630823 199003 2 006
39
40

Anda mungkin juga menyukai