Anda di halaman 1dari 65

Gemma Apriliano

12116036

Parameter 1: Posisi Silang dan Terbuka

Provinsi Kalimantan Barat termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung
dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan dengan posisi ini,
maka daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara resmi telah
mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara
Kalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara Pontianak - Entikong - Kuching
(Sarawak, Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017 4 Malaysia) sepanjang
sekitar 400 km dan dapat ditempuh sekitar enam sampai delapan jam perjalanan. Batas-batas wilayah
selengkapnya bagi daerah provinsi Kalimantan Barat adalah :

• Utara: Sarawak (Malaysia)


• Selatan: Laut Jawa & Kalimantan Tengah
• Timur: Kalimantan Timur
• Barat: Laut Natuna dan Selat Karimata

Sebelah utara Kalimantan Barat terdapat empat kabupaten yang langsung berhadapan dengan
Negara Malaysia yaitu; Sambas, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu, yang membujur sepanjang
Pegunungan Kalingkang - Kapuas Hulu.

Akses menuju Provinsi Kalimantan Barat dapat melalui jalur darat, air dan udara. Melalui jalur
darat Kalimantan Barat dapat dijangkau dengan Jalan Raya Lintas Kalimantan yang menghubungkan
dengan Kalimantan Tengah dan Jalan Raya Lintas Malindo yang menghubungkan dengan Negara Bagian
Serawak, Malaysia. Dari jalur laut Kalimantan Barat dapat dijangkau melalui beberapa pelabuhan, seperti:
Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Teluk Batang, Pelabuhan Sukadana dan
Pelabuhan Sukabangun. Sedangkan dari jalur udara Kalimantan Barat dapat dijangkaus melalui beberapa
bandara, seperti: Bandara Internasional Supadio, Bandara Susilo, Bandara Rahadi Osman, Bandara Nanga
Pinoh dan Bandara Pangsuma.

Densitas kecelakaan Darat di Kalimantan Barat cukup tinggi dengan Kota Pontianak menjadi Kota
paling rawan kecelakaan darat. Pada tahun 2011 tercatat 1.496 kecelakaan terjadi di Kalimantan Barat
dan menyebabkan 548 orang meninggal dunia. Di jalur laut pada tahun 2010 – 2016 dari 50 kecelakaan
pelayaran yang tercatat di Indonesia, 6 kecelakaan terjadi di Selat Karimata yang berbatasan langsung
dengan Kalimantan Barat. Sedangkan untuk kecelakaan udara dari tahun 2007 – 2014 terjadi 201
kecelakaan udara di Indonesia dan 25 kecelakaan terjadi di Pulau Kalimantan dengan 12 kecelakaan
termasuk dalam kategori serious accident.

Nilai : 65
Guslinda Permata Sari

12116022

Parameter 2: Rawan Bencana

Pulau Kalimantan adalah satu-satunya wilayah di Indonesia yang sangat jarang terkena guncangan
gempa. Minimnya aktifitas tektonik di permukaan tersebut, sehingga Pulau Kalimantan menjadi daerah
yang aman terhadap gempa bumi dan tsunami. Walaupun daerah Kalimantan aman dari gempa bumi dan
tsunami, namun ternyata beradasarkan catatan, Kalimantan sudah beberapa kali mengalami gempa bumi
yang berpotensi kerusakan dan tsunami kecil. Seperti pada Selasa 23 Agustus 2011 di Kota Singkawang,
Kalimantan Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, terjadi lindu dengan
kekuatan 4,4 skala Richter. Pusat gempa diketahui berada di darat, yakni 132 kilometer Barat Laut
Pontianak.

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat memetakan 182 titik potensi terjadinya kebakaran hutan dan
lahan atau karhutla. Jumlah titik potensi tersebut naik lima persen dari tahun lalu yakni sekitar 150 titik.
Kebakaran hutan dan lahan itu, kata Kapolda Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Didi Haryono, sekitar
lebih dari 90 persen dilakukan oleh manusia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pontianak memetakan sejumlah daerah di
Kalimantan Barat (Kalbar) yang rawan banjir selama bulan November 2016. Daerah tersebut di antaranya
Kabupaten Kapuas Hulu, sebagian Sintang, Melawi, Sekadau, Bengkayang, Landak, Sambas, Kubu Raya
dengan intensitas banjir menengah.

Kalimantan barat merupakan provinsi di Kalimantan dengan jumlah gunung yang terbanyak.
Daftar gunung di kalimantan barat lebih dari 20 jumlahnya. Gunung-gunung yang terdapat di kota
Singkawang bahkan menyebar hampir seluruh Kalimantan Barat dan perairan lepas pantai tersebut kini
telah mati total.

Nilai: 78
Kevin Leonardo Limitius

13516049

Parameter 3: Luas Wilayah

Provinsi Kalimantan Barat memiliki luas sebesar 147.307 km2 membuat Kalimantan Barat menjadi
provinsi terbesar keempat di Indonesia setelah Irian Jaya, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
Daerah di Provinsi Kalimantan Barat sebagian besar berupa hutan (42,32%) dan padang/semak
belukar/alang-alang (34,11%) sedangkan dari tekstur tanahnya sebagian besar daerah Kalimantan Barat
terdiri dari tanah podzolik merah kuning sebesar 17,28% dan tanah OGH (Orgosol, gley, dan humus) serta
aluvial sebesar 10,29%.

Pemanfaatan wilayah yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berupa lahan
sawah yang mencapai 358.060 Ha (67,32%) dari total potensi lahan yang dapat dimanfaatkan menjadi
sawah sebesar 531.897 Ha dan juga luas area perkebunan yang mencapai 2.226.473 Ha dari total lahan
potensial perkebunan sebesar 3,5 juta Ha. Selain itu lahan yang dimanfaatkan untuk areal pemukiman
hanya berkisar 121.850 Ha.

Nilai : 70
Edwin Suhardjo

12116033

Parameter 4: Bentuk Geografi

Propinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan atau di antara garis 2o08 LU
serta 3005 LS serta di antara 108o0 BT dan 114o10 BT pada peta bumi. Berdasarkan letak geografis yang
spesifik ini maka, daerah Kalimantan Barat tepat dilalui oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 0o) tepatnya
di atas Kota Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kalbar adalah salah satu daerah tropik
dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi. Batas-batas wilayah selengkapnya
bagi daerah propinsi Kalbar adalah:

 Utara: Sarawak (Malaysia)


 Selatan: Laut Jawa & Kalteng
 Timur: Kalimantan Timur
 Barat: Laut Natuna dan Selat Karimata

Sebelah utara Kalbar terdapat empat kabupaten yang langsung berhadapan dengan negara jiran
yaitu; Sambas, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu, yang membujur sepanjang Pegunungan Kalingkang -
Kapuas Hulu.

Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran rendah dan mempunyai ratusan
sungai yang aman bila dilalui, sedikit berbukit yang menghampar dari Barat ke Timur sepanjang Lembah
Kapuas serta Laut Natuna/Selat Karimata. Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur gambut
dan hutan mangrove. Wilayah daratan ini diapit oleh dua jajaran pegunungan yaitu, Pegunungan
Kalingkang/Kapuas Hulu di bagian Utara dan Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang perbatasan
dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Dilihat dari tekstur tanahnya maka, sebagian besar daerah
Kalimantan Barat terdiri dari jenis tanah PMK (podsolet merah kuning), yang meliputi areal sekitar 10,5
juta hektar atau 17,28 persen dari luas daerah yang 14,7 juta hektar. Berikutnya, tanah OGH (orgosol, gley
dan humus) dan tanah Aluvial sekitar 2,0 juta hektar atau 10,29 persen yang terhampar di seluruh Dati II,
namun sebagian besar terdapat di kabupaten daerah pantai.

Sebagian besar luas tanah di Kalimantan Barat adalah hutan (42,32%) dan padang/semak
belukar/alang-alang (34,11%). Adapun areal hutan terluas terletak di Kabupaten Kapuas Hulu seluas
1.964.491 ha, sedangkan padang/semak belukar terluas berada di Kabupaten Ketapang yaitu seluas
1.374.145 ha. Sementara itu areal perkebunan mencapai 1.574.855,50 atau 10,73 %.

Dari 14,68 ribu ha luas Kalimantan Barat, areal untuk pemukiman hanya berkisar 0,83 persen.
Adapun areal pemukiman terluas berada di Kabupaten Sintang diikuti kemudian oleh Kabupaten Sanggau
dan Kabupaten Ketapang.

Nilai: 75
Aggie Farkhantiansyah

15017112

Parameter 5: Iklim Kalimantan Barat

Berdasarkan Tabel diperoleh suhu maksimum sebesar 31.1oC pada bulan Januari dan suhu
minimum sebesar 5.3 oC pada bulan Juli. Provinsi ini pada bulan Oktober hingga Maret mengalami musim
hujan dan pada bulan April hingga September mengalami musim kemarau.

Menurut laporan kinerja Provinsi Kalimantan Barat tahun 2017, sektor perkebunan mengalami
surplus sebesar 211% dari target. Sedangkan pada sektor pertanian pangan pada produksi padi hanya
95,62%, sedangkan pada komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar tidak menghasilkan
hasil panen yang memuaskan terutama pada kedelai. Kalimantan yang berikilim tropis tidak cocok untuk
pertanian kedelai yang memerlukan daerah yang beriklim sub-tropis.

Anomali perubahan iklim yang ada di Kalimantan Barat bisa dikatakan tidak ada, kecuali
perubahan iklim yang diakibatkan oleh kebakaran hutan. Kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan
Barat juga dapat dibilang memiliki frekuensi yang besar pada setiap tahunnnya yang dapat mengakibatkan
perubahan iklim yang signifikan.

Kalimantan Barat memiliki permasalahan iklim yang serius terutama yang disebabkan oleh
kebakaran hutan yang dikarenakan oleh pembakaran hutan oleh oknum-oknum yang hanya
memintingkan dirinya sendiri.

Nilai: 70
Ihsan Kamil

15017035

Parameter 6: Daerah Inti

Kalimantan Barat merupakan suatu provinsi yang beribu kota di Pontianak. Pontianak yang telah
menjadi ibu kota dari provinsi Kalimantan Barat tentunya memiliki beberapa peran dalam pemerataan
pembangunan baik ekonomi, pendidikan, maupun sosial di Indonesia khususnya provinsi Kalimantan
Barat. Hal tersebut dapat menjadikan Pontianak menjadi daerah pusat bisnis yang terdapat di provinsi
Kalimantan Barat. Hal tersebut didukung oleh data perkembangan nilai Produk Domestik Regional Bruto
perkapita ADHB yang menunjukkan bahwa pada tahun 2013 Kota Pontianak menghasilkan 30,802
juta/jiwa. Angka tersebut memiliki nilai yang jauh lebih besar dari nilai rata-rata Provinsi Kalimantan Barat
itu sendiri yaitu 18,304 juta/jiwa.

Data perkembangan nilai PDRB perkapita ADHB dapat menjadi acuan pemerataan hasil produksi
barang/jasa di setiap daerah yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Hal tersebut dapat menunjukkan
persebaran daerah inti yang dapat dijadikan pusat bisnis di Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan nilai
perkembangan nilai PDRB perkapita ADHB terdapat 5 daerah yang memiliki nilai PDRB perkapita ADHB
terbesar yaitu

1. Kota Pontianak: 13,8%


2. Kubu Raya: 10,79%
3. Ketapang: 8,56%
4. Kota Singkawang: 7,95%
5. Sambas: 7,43%

Beberapa kabupaten/kota yang terdapat di Kalimantan Barat tentunya memiliki beberapa Lembaga
Pendidikan dan penilitian yang dapat dicerminkan oleh perguruan tinggi. Kota Pontianak memiliki 11
perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Kota Pontianak giat dalam melakukan kegiatan pendidikan dan penelitian. Hal
tersebut tentunya berdampak pada perkembangan di daerah tersebut.

Hubungan antara inti bisnis dengan kegiatan pendidikan tidak dapat dihubungkan secara
langsung. Hal tersebut dikarenakan diantara hubungan tersebut terdapat variabel lain yang
menghubungkan keduanya. Menurut saya variabel tersebut adalah jumlah tenaga kerja yang terdidik.
Kegiatan dari Lembaga Pendidikan dan penelitian akan menghasilkan lulusan-lulusan yang siap untuk
menjadi tenaga kerja. Tenaga kerja terdidik yang melimpah merupakan salah satu dari sumber produksi
dari suatu industri. Semakin dekat industri dengan sumber produksinya maka jumlah pengeluaran yang
akan dikeluarkan akan sedikit. Hal tersebut menjadikan industri di Kota Pontianak menjadi banyak dan
menaikkan nilai PDRB perkapita ADHB.

Persebaran daerah inti di Provinsi Kalimantan Barat tentunya sudah menunjukkan adanya
pemerataan walaupun terdapat selisih yang cukup besar antara posisi 1, 2, dan 3. Daerah inti tentunya
dapat menjadi acuan dan motor penggerak agar daerah-daerah lain di Provinsi Kalimantan Barat juga
berkembang. Hal tersebut perlu ditunjang dari infrastrukur yang baik, sehingga pemerataan dapat
tercapai.
Nilai: 60
Ihsan Rizaldi Advianto

12116012

Parameter 7: Struktur, Jumlah, dan Perubahan kuantitas penduduk dan kualitas penduduk
Xl Juleoriansyah Nksrsb

13317005

PARAMETER 8: Kepadatan dan Persebaran Penduduk

Berdasarkan pada sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2017 tercatat bahwa Provinsi
Kalimantan memiliki penduduk sebanyak 4.932.499 jiwa atau sekitar 1,9% dari jumlah penduduk
Indonesia. Sebagian besar dari masyarakat di Kalimantan Barat bermukim di Kota Pontianak diikuti
dengan Kabupaten Kubu Raya dan Sambas. Oleh karena itu pula angka kepadatan peduduk di Kota
Pontianak bisa dibilang cukup tinggi, yakni 5.816 jiwa per km^2 pada tahun 2017. Angka ini berhasil
meletakan kota pontianak pada posisi ke-29 dalam daftar kota terpadat di Indonesia berdasarkan
wikipedia.

Persebaran penduduk yang kurang merata ini utamanya diakibatkan oleh tidak meratanya
pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat. Oleh karna itu masih diperlukan pembangunan pada
kabupaten terpencil agar persebaran penduduk lewat program transmigrasi dapat berjalan lebih baik.
Namun secara umum tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Kalimantan Barat masih cukup baik.

Nilai: 65
Alfandy Bagus P.

15017032

Parameter 9: Kemandirian dan Keterampilan

Menurut data BPS Kalbar tahun 2017, angka melek huruf di Provinsi Kalimantan Barat sebesar
93,25 persen. Salah satu data statistik pendidikan yang dapat menggambarkan kondisi pendidikan
penduduk adalah pendidikan yang ditamatkan oleh penduduk berumur 10 tahun ke atas. Hasil Susenas
2017 menunjukkan, penduduk di Kalimantan Barat umur 10 tahun ke atas yang tidak/belum pernah
sekolah sama sekali masih sebesar 7,00 persen. Persentase terbesar untuk penduduk yang tidak/belum
pernah sekolah adalah untuk perempuan di daerah pedesaaan di mana angka tidak/belum sekolah
mencapai sebesar 11,23 persen. Sedangkan angka persentase paling kecil adalah untuk penduduk laki-laki
di daerah perkotaan yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 2,45 persen. Persentase penduduk daerah
perkotaan yang tidak/belum pernah sekolah ada sebanyak 4,08 persen sedangkan untuk daerah pedesaan
ada sebesar 8,38 persen. Hal yang menarik dikaji di sini adalah bahwa persentase penduduk laki-laki umur
10 tahun ke atas yang masih sekolah dibandingkan dengan persentase penduduk perempuan yang masih
sekolah relatif tidak berbeda jauh yang masing-masing adalah sebesar 21,52 persen untuk penduduk laki-
laki dan untuk penduduk perempuan sebesar 22,35 persen. Kondisi ini mencerminkan bahwa angka
partisipasi sekolah laki-laki dan perempuan relatif tidak berbeda.

BPS mencatat pada Agustus 2016 penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Barat masih didominasi
oleh tamatan yang berpendidikan rendah dengan jenjang pendidikan SD ke bawah yang mendominasi
yaitu sekitar 1.183 ribu orang atau 51,70 persen. Sebaliknya, jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi di
Kalbar masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan diploma hanya sekitar 52 ribu orang atau 2,27 persen
dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 158 ribu orang atau 6,90 persen. Namun secara
umum saat ini kondisi tenaga kerja di Kalbar lebih baik dibandingkan Agustus 2015 karena pekerja dengan
pendidikan rendah seperti SD ke bawah sedikit menurun. Sedangkan pekerja pendidikan tinggi meningkat
mulai tingkat diploma dan sarjana. Dalam upaya mengurangi angka pengangguran, diperlukan pelaku-
pelaku usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja. Pemerhati UMKM, Muhammad Fahmi
mengatakan peningkatan jumlah tenaga kerja di Kalbar saat ini belum dapat diimbangi dengan
penyerapan tenaga kerja yang tersedia.

Nilai: 65
Olivitari Kumala

11515039

Parameter 10: Bahan Makanan

Provinsi Kalimantan Barat merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya, baik didarat,
dilaut maupun diudara. Hal tersebut menjadi peluang besar bagi penduduk Kalimantan Barat untuk
memanfaatkannya sebagai sumber bahan makanan, sebagai berikut:

1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan sangat dipengaruhi serta didominasi oleh
produksi padi. Berdasarkan angka tetap di tahun 2013, produksi padi tahun 2014
mengalami penurunan sebesar 4,80 persen dari tahun sebelumnya 2013. Dimana tahun
2014 produksi padi sebanyak 1.441.877 ton menjadi 1.372.695 ton, terus menurun
sampai tahun 2015 sebesar 7,07 persen, penurunan ini diakibatkan alih fungsi atau
konversi lahan sawah menjadi perkebunan sawit dan lainnya. Namun di tahun 2016
produksi Padi membaik kembali menjadi 1.467.657 ton naik sebesar 0,80 persen
dibandingkan tahun 2013 atau naik sebesar 15,05 persen dari tahun 2015,
perkembangan produksi padi yang sekaligus menarik minat usaha tani melalui
Teknology HAZTON yang merupakan technology menanam padi dengan jumlah bibit
padat tersebut (20 tanaman per lubang), sehingga produktivitas tanaman padi dapat
ditingkatkan menjadi 2 sampai 3 kali lipat. Selanjutnya secara total realisasi produksi tanaman pangan dari
tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 perkembangannya mengalami fluktuasi dari tahun 2013
sampai tahun 2015 perkembanganya terus menurun, namun ditahun 2016 sebesar
1.753.181,00 ton, meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar 1.572.444 atau sebesar
11,49 persen.

2. Sub Sektor Hortikultura dan Florikultura

Sub sektor Hortikultura yang terdiri atas Tanaman Buah sayuran, tanaman sayur
buah semusim dan tanaman biofarmaka, pada tahun 2014 total produksi Hortikultura
mengalami peningkatan 29,99 persen dibandingkan total produksi tahun 2013,
selanjutnya di tahun 2015 total produksinya turun sebesar 21,89 persen dibanding
tahun 2014 dan terus menurun ditahun 2016 sampai 33,72 persen, sehingga rata-rata
pertumbuhan dari total produksi sub sektor hortikultura dari tahun 2013 sampai
dengan 2016 turun sebesar 6,41 persen. Selanjutnya untuk total produksi sub sektor
Florikultura sebagaimana tabel 2.43, untuk produksi Florikultura cenderung
mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai dengan 2016, turun sebesar 17,26
persen.

3. Sub Sektor Perkebunan

Pengelolaan Usaha perkebunan pada umumnya dikelola oleh masyarakat


(kebun rakyat), namun ada beberapa perusahaan swasta dan BUMN yang
mengusahakan perkebunan dalam skala besar. Perkembangan produksi jenis
perkebunan besar dari tahun 2013 sampai dengan 2016 terus menaik adalah dan ratarata produksinya
sebesar 914.560 ton/tahun atau rata-rata pertumbuhannya
meningkat 23,75 persen setiap tahunnya, perkembangan yang dominan adalah pada
komoditi kelapa sawit ditahun 2015 sebanyak 1.120.562 ton, mengalami kenaikan di tahun 2016 sebesar
1.270.497 ton atau pertumbuhannya meningkat sebesar 13,38
persen. Peningkatan pertumbuhan kelapa sawit didukung oleh meningkatnya investasi
disektor perkebunan, terutama investasi di perkebunan besar. Selanjutnya jenis Perkebunan Rakyat, dari
tahun 2013 sampai dengan tahun 2016
mengalami kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata produksinya sebesar 953.868
ton/tahun dengan rata-rata pertumbuhan 7,50 persen dan perkembangan produksinya
dominan pada komoditi kelapa sawit. Berdasarkan total produksi perkebunan dari
tahun 2013 produksinya terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sampai tahun
2016, dengan rata-rata produksi sebesar 1.868.428 ton pertahun atau dengan rata-rata
pertumbuhannya sebesar 14,81 persen.

4. Sub Sektor Peternakan

Sub Sektor peternakan di Kalimantan Barat sebagai penyumbang protein yang


cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Beberapa komoditi yang
sudah dikembangkan seperti Ayam (ayam buras, ayam ras pedaging & petelur) Sapi,
Kambing, Babi, itik. Untuk komoditi ternak besar yakni Sapi, Kambing dan Babi.
Komoditi Babi mendominasi dengan jumlah populasi pada tahun 2016 sebesar 560.808
ekor meningkat sebesar 0.04 persen dibandingkan tahun 2015 sejumlah 560.566 ekor,
perkembangan populasi Babi dari tahun 2013 sampai dengan 2016 terus mengalami
peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar 8,54 persen setiap tahun.
Peningkatan ini diikuti peningkatan total produksi Daging Babi pada tahun 2016 dari
sebelumnya pada tahun 2015 sebesar 22.425 ton meningkat 3,29 persen menjadi
23.163 ton pada tahun 2016. Sedangkan untuk ternak kecil yakni Ayam dan Itik, komoditi Ayam
mendominasi dengan jumlah populasi pada tahun 2016 sebesar 52.640.688 ekor meningkat sebesar
22,31 persen dibanding tahun 2015 sebesar 43.040.048 ekor. Dengan peningkatan
jumlah populasi ayam, juga diikuti peningkatan jumlah produksi ayam tahun 2016
sebesar 53.090 ton, naik sebesar 7,63 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar 49.327
ton.

5. Sub Sektor Perikanan

Sub Sektor Perikanan merupakan salah satu potensi dari Provinsi Kalimantan
Barat. Selama empat tahun terakhir sektor perikanan sudah memberikan kontribusi
baik. Pada tahun 2016, jumlah produksi perikanan didominasi dari perikanan tangkap
sebesar 145.588,90 ton. Untuk jumlah produksi budidaya dari tahun 2013 sampai
dengan 2016 terus mengalami kenaikan pertahunnya sebesar 19,82 persen, begitu juga
nilai produksinya pada perikanan budidaya mengalami kenaikan pertahunnya sebesar
24,72 persen.

Nilai: 70
Fikri Abiyyu Fauzi

15017012

Parameter 11: Mineral, Flora, dan Fauna

Dari sektor pertambangan mineral, Kalimantan Barat memiliki potensi yang sangat tinggi dalam
sektor pertambangan, yaitu besi, perak, tembaga, emas, bauksit, antimoni, timbal, uranium, dan lain-lain.
Namun, pengelolaan sektor pertambangan di Kalimantan Barat dapat dikatakan belum dilakukan secara
maksimal, dilihat dari banyaknya potensi yang dimiliki.

Dari sektor fauna, pemanfaatan sektor pertanian merupakan salah satu upaya peningkatan SKA
disamping menjaga kelestarian fauna. Dari sektor peternakan, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
berhasil mencapai target kinerja daerah dengan besar realisasi 131%. Walaupun begitu, perlu
diperhatikan bahwa mayoritas peternak masih menggunakan pola tradisional dan hanya dijadikan bisnis
sampingan saja. Selain itu, persebaran peternak yang luas, kurangnya keterampilan dari peternak,
keterbatasan SDM teknis, serta rendahnya sarana dan prasarana pendukung yang ada juga menjadi
kendala untuk meningkatkan kapasitas produksi secara maksimal.

Dari sektor fauna, pengembangan flora dan peningkatan produksi tanaman pangan dan
holtikultura telah dilakukan. Meski demikian, realisasi pengembangan holtikultura tanaman buah-buahan
dan tanaman hias masih cukup rendah (dibawah 50%).

Dari luas 2.809.575 ha lahan pertanian yang tersedia untuk dikembangkan, sekitar 1.770.109 ha (63,0%)
diantaranya diarahkan untuk komoditas tanaman tahunan, 856.368 ha (30,5 %) untuk komoditas tanaman
semusim, dan sisanya 183.098 ha (6,5%) diarahkan untuk padi sawah .

Nilai: 66
Maha Wiliiam Chandra

13516040

Parameter 12: Energi

Provinsi Kalimantan Barat berupaya meningkatkan persentase rumah tangga yang menggunakan
listrik melalui Program Pengendalian Ketenagalistrikan. Setelah program dijalankan, terjadi kenaikan rata-
rata pertumbuhan rumah tangga pengguna listrik dari tahun 2013-2017. Pada tahun 2017 persentase
rumah tangga yang mengunakan listrik sebesar 82.21% naik dari tahun 2016 yang hanya sebesar 78,20%
rumah tangga telah menggunakan listrik, meskipun persentase rumah tangga pengguna listrik tahun 2017
mengalami kenaikan tapi belum mencapai target RPJMD tahun 2013-2018 yang ditargetkan sebesar
82.4%. Detil dari pertumbuhan rumah tangga pengguna listrik dapat dilihat pada gambar di lampiran
bagian energi. Persentase Rumah tangga yang menggunakan listrik yang belum mencapai target
disebabkan oleh luasnya cakupan wilayah dan distribusi penduduk yang tidak merata. Penduduk yang
belum menikmati listrik kebanyakan di daerah terpencil.

Upaya pemerintah dalam mengembangkan sumber energi terbarukan dilakukan dengan cara
membangun pembangkit listrik biomassa bersama PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari sejak Desember
2016 dan mulai beroperasi 24 April 2018. Pembangkit listrik berbahan bakar limbah pertanian termasuk
menambah pasokan listrik sebesar 74 juta kWh per tahun.

Nilai: 80
Yusuf Zidan Ramadhan

15117055

Parameter 13: Tingkat Eksplorasi

Di Bidang perikanan, produksi perikanan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dari tahun
ke tahun terjadi peningkatan pada tahun 2015 sebesar 202.062,81 Ton naik di tahun 2016 sebesar 9.34 %
dan ditahun 2017 naik sebesar 8,76 % jadi total pertumbuhan rata-rata tiap tahunnya sebesar 9,05 %. Jika
Kita bandingkan dengan target tahun 2018 maka capaian produksi perikanan sudah mencapai 86,91 %.
Untuk Volume Produksi perikanan tangkap sementara untuk tiga tahun terakhir belum mencapai target
yang ditetapkan, yaitu sebanyak 190.506,96. Hal ini terjadi akibat berbagai faktor yang mempengaruhi:

• Banyaknya kapal nelayan yang tidak melaut disebabkan adanya Permen KP no. Permen
71/Permen-KP/2016 tentang tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan API di WPP-NRI,
yang mana alat tangkap trawl mini atau lampara dasar yang kebanyakan di pergunakan oleh
nelayan pesisir pantai Kalimantan Barat tidak dapat beroperai sedangkan penukaran alat
penangkapan ikan pengganti yang ramah lingkungan belum terealisasi secara optimal;
• Adanya perubahan cuaca terutama tingginya gelombang yang mengakibatkan kapal tidak melaut
terutama pada bulan oktober hingga desember.

Di Bidang Pertambangan, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Barat mencatat,
terdapat sekitar 631 izin pertambangan di Kalbar. Sebanyak 457 izin eksplorasi dan 174 di antaranya
perizinan eksploitasi.

Sementara itu, jumlah unit tambang di Kabupaten Ketapang merupakan yang terbesar di Provinsi
Kalimantan Barat, mencapai 156 unit dengan luasan 1.331.231,50 hektare, menurut hasil riset Swandiri
Insitute. Kabupaten Ketapang menjadi penyuplai bauksit terbesar ke China. Di seantero Kalimantan
Barat, ada 721 unit tambang dengan luasan 5,07 juta hektar lebih yang tersebar di 12 kabupaten (dari
total 14 kabupaten/ kota di Kalbar).

Emas aluvial di Monterado pernah dieksploitasi PT Monterado Mas Mining, dengan sumber daya
terukur 35 juta meter kubik, kadar Au 169 mgr per meter kubik atau 0,005 oz Au per meter kubik. Di
Pangkalan Batu, sumber daya diprediksi 6.703.125 meter kubik (kadar Au 124 miligram tiap meter kubik),
Di Bonglitung, sumber daya terukurnya 72 juta meter kubik dan Capkala.

Tempat lainnya merupakan urat kuarsa mengandung kalkoporit, malakit, bornit, konvelit
berasosiasi dengan galena, sfalerit yang terdapat di tiga desa, yaitu G Bawang, G Hang Mui San, dan
Tanayan Goa Boma-Monterado.Indikasi timah putih ditemukan di daerah Monterado (Bukit Taman) yang
berasosiasi dengan emas aluvial . Ditemukan pula stibnite (Sb2S2) di daerah Tempurung (Monterado),
Gunung Bawang (Lumar), dan G Selabat, sebagai urat kuarsa dalam granit dan granodiorit. Tambang
mangan di Kabupaten Bengkayang dijumpai berupa endapan sedimenter dan residual. Sebaran Mangan
di Kecamatan Lumar terdapat di Bukit Jelatok.

Di Bidang kehutanan, kalbar memiliki kawasan hutan secara resmi di Kalimantan Barat adalah luas
hutan Kalbar sekitar 9,17 juta hektar atau 61,52 persen dari luas seluruh Provinsi Kalimantan Barat yang
mencapai 14,6 juta hektar. Dari 9,17 juta hektar hutan Kalbar tersebut, sekitar 3,1 juta hektar atau 34,12
persen sudah tidak berhutan.
Adapun hutan sekunder 31,13 persen serta kawasan hutan produksi yang masih dikatakan primer
atau hutan perawan hanya tinggal 6,10 persen atau sekitar 557.568 hektar. Keadaan hutan produksi
primer ini tidak berada dalam satu hamparan, tetapi kini tersebar di berbagai wilayah Kalbar. Areal hutan
terluas terletak di Kabupaten Kapuas Hulu. Luas areal ini tidak terlepas dari keberadaan Taman Nasional
Betung Kerihun sebesar 800 ribu hektar dan Taman Nasional Danau Sentarum seluas 132,000 hektar 12
yang berada di kabupaten ini

Potensi-potensi yang ada masih belum bisa dimaksimalkan oleh provinsi Kalbar karena berbagai
macam faktor penghambat mulai dari teknis hingga non teknis.

Nilai: 70
Rika Permatasari Purba

15017119

Parameter 14: Penghayatan Agama dan Kepercayaan

Berdasarkan data dapat dikatakan bahwa kualitas dan tingkat utilitas sarana peribadatan di
Kalimantan Barat sudah cukup memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Pemerintah Kalimantan Barat juga berusaha membangun sarana-sarana peribadatan yang lain,
contohnya Bupati Pontianak, Landak Karolin Margret Natasa saat ditanyakan wartawan dalam suatu
kesempatan mengatakan bahwa Ia mengharapkan masyarakat yang ada di kabupaten itu dapat
bekerjasama dan kompak dalam membangun rumah ibadah yang ada.

Selain itu, Terwujudnya Masyarakat Kalimantan Barat yang Taat Beragama, Berakhlak, Rukun,
Cerdas, Berintegritas, dan Sejahtera Lahir Batin merupakan visi yang akan dicapai oleh Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Kanwil
Kemenag Kalbar Drs. H. Ridwansyah, M.Si saat menyampaikan materi tentang Arah Strategi Kebijakan
Pembangunan Masyarakat Islam.

Arah Kebijakan dan Strategi Kanwil Kementerian Agama Prov. Kalbar Terhadap Pembangunan
Agama Islam adalah mendukung penuh Peran FKUB di seluruh Kalimantan Barat, melakukan penguatan
di bidang pendidikan agama dan keagamaan Islam seperti : pengembangan akses madrasah baru,
peningkatan mutu madrasah, dan penguatan pendidikan agama dan keagamaan serta pondok pesantren,
Melakukan peningkatan kualitas pelayanan di Bidang Haji dan Umrah. Pengembangan ekonomi umat
melalui Pembinaan zakat dan lembaga zakat (Baznas), serta Pembinaan wakaf dan lembaga wakaf (BWI)
dan Melakukan Optimalisasi penguatan Bimbingan Masyarakat Islam.

Nilai:
Muhammad Fikri Annafi Yandril

12116020

Parameter 15: Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Walaupun terletak jauh dari ibukota, anak-anak Kalimantan Barat tetap mampu menghasilkan
karya-karya yang membanggakan. Kamil Onte, entertainer yang berasal dari Kalimantan Barat, membuat
sebuah film pendek documenter yang menampilkan keanekaragaman, kehidupan, dan kekayaan yang ada
di Kalimantan barat, khususnya Kota Pontianak. Film tersebut berlatarkan duara dari Kamil yang
membacakan kutipan-kutipan terkenal dari Ir. Soekarno. Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat
Kalimantan Barat memiliki potensi dan juga kreatif.

Film documenter tersebut berhasil menyabet penghargaan dalam ajang Soekarno’s Quote Film
Festival yang digelar di XXI Lounge Mega Bekasi Hypermall, Bekasi, pada tanggal 8 Januari 2017. Kabar
tersebut dikonfirmasi oleh Kamil sendiri.

Nilai:
Muhammad Iqbal Juristian

13317006

Parameter 17: Kewaspadaan dalam berbangsa

Kalimantan Barat berada di posisi berdekatan dengan negeri tetangga yakni Malaysia. Artinya,
beberapa masayarakat di daerah perbatasan memiliki dua kehidupan antara Indonesia-Malaysia. Seperti
contoh, di daerah Entikong, Sanggau, terdapat keluhan mengenai ketertinggalan pembangunan di taerah
tersebut. Sehingga masyarakat Entikong resah, hal ini bisa menyebabkan masyarakat di Kalimantan Barat
(khuusnya di daerah perbatasan) lebih tergiur dengan negara sebelah. Selain itu, kerap didengar isu
bahwa lebih baik menjalani pengobatan di Malaysia daripada di Indonesia karena biaya dan lokasinya
yang realtif jauh (kebanyakan dokter bagus berada di Jakarta). Hal ini memicu bahwa provinsi Kalimantan
Barat tidak begitu antipati dengan bangsa lain. Akan tetapi, memang perlu diakui ada beberapa sentiment
suku yang terjadi antara suku Dayak dengan suku/ras lain.

Adapun di Kalimantan Barat, konflik HAM kerap terjadi didominasi oleh konflik agrarian dan
keadilan hukum mengingat daerah Kalimantan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah
sehingga mengundang korporasi untuk memanfaatkannya. Dalam prakteknya, tidak jarang untuk
mendapat SDA tersebut melalui langkah serobot lahan sehingga terjadi ketidakadilan

Nilai: 50
Farrell Rasyid Fadhlillah

17517041

Parameter 18: Kewaspadaan terhadap ideologi lain

Tingkat kesenjangan sosial di Kalimantan Barat realtif lebih baik daripada wilayah lain yang ada di
Indonesia. Rasio koefisien yang diukur dari disparitas (upah) tingkat pengeluaran masyarakat satu daerah.
Rasio menunjukkan bahwa semakin kecil rasio koefisien dalam skala 0 sampai 1 tersebut, maka semakin
kecil juga tingkat kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat dan bahkan rasio tersebut lebih kecil
daripada koefisien rasio nasional yang berada di angka 0,398.

Nilai: 70
Naufal Yasykur

15017085

Parameter 20: Sistem Kehidupan Politik

Kalimantan Barat menganut sistem politik etnis. Contohnya beberapa tahun menjelang
berakhirnya rezim Orba, elite Dayak mulai berani unjuk gigi dengan tampil lebih agresif dalam dalam ruang
publik, termasuk dalam percaturan politik local di tingkat kabupaten/kota. Kebangkitan ini tidak bisa
dilepaskan dari suksesnya penyelenggaraan seminar nasional tentang etnis Dayak pada 1993. Pada
pemilihan bupati (Pilbup) Sintang 1994, Golongan Karya (Golkar) sebagai penyokong kepentingan politik
pemerintah pusat, mencalonkan L.H. Kadir, seorang birokrat Dayak, meskipun akhirnya kandas. Baru pada
Pilbup Kapuas Hulu 1995, untuk pertama kalinya selama rezim Orba berkuasa, orang Dayak berhasil
terpilih sebagai bupati. Sejak saat itu, perlahan tapi pasti orang Dayak mulai dapat mengimbangi dominasi
Melayu di tingkat kabupaten/kota di Kalbar.

Berturut-turut sejumlah bupati berlatar belakang orang Dayak berhasil terpilih. Pada 1999
Yacobus Lima terpilih sebagai bupati Bengkayang. Pada 2001 Cornelis yang sempat gagal dalam Pilbup
Pontianak 1998 terpilih sebagai bupati Landak. Elyakim Simon Djalil, calon bupati Sintang pada 2002,
menggenapi keberhasilan orang Dayak dalam memenangkan calonnya pada era sistem pemilihan di
tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Ketika sistem Pilkada secara langsung mulai
diberlakukan sejak 2005, Kabupaten Sintang, Sekadau, Bengkayang, dan Landak berhasil “diamankan”
oleh orang Dayak. Puncaknya ketika Cornelis berhasil memenangkan Pilgub Kalbar dua kali berturut-turut.

Sejumlah peristiwa yang dianggap sebagai upaya mempertahankan dominasi orang Dayak di
Kalbar pada dasarnya dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan yang kini sedang mereka pegang.
Pada 2018 Kalbar akan melaksanakan Pilkada Serentak, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota,
yaitu Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Sanggau, dan
Kabupaten Kubu Raya. Sayangnya upaya mempertahankan dominasi tersebut tidak dibarengi dengan
perbaikan kinerja pemerintahan.

Dalam bidang pemerintahan, dominasi orang Dayak dikukuhkan dengan mengangkat banyak
pegawai pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dari kalangan orang Dayak. Dari perbincangan ringan
penulis dengan dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Hermansyah, diketahui bahwa sekitar
90% kepala dinas (Kadis) di jajaran Pemprov Kalbar adalah orang Dayak, dan sekitar 60-70% jabatan kepala
bagian (Kabag) juga diisi oleh birokrat dari kalangan orang Dayak.

Pada dasarnya upaya mempertahankan dominasi kekuasaan, baik itu kelompok, suku, ataupun
agama, jamak terjadi di wilayah lain. Hanya saja upaya untuk mempertahankan dominasi tersebut
cenderung mengorbankan hal-hal pokok yang lebih prinsip. Dalam kasus Kalbar, pengukuhan dominasi
etnis Dayak di bidang pemerintahan telah mengorbankan beberapa hal, mulai dari indikasi pelayanan
publik yang diskriminatif, hingga menurunnya kebebasan sipil. Hal ini semakin diperparah dengan
absennya peran partai politik, yang sebenarnya mampu memainkan peran yang lebih strategis dalam
mencegah terjadinya disintegerasi sosial di Kalbar.

Nilai: 71
Pramudya Tri Nanda

15017093

Parameter 21: Pembagian Wilayah

Di Kalimantan Barat itu sendiri dibagi atas 12 Kabupaten dan 2 Kota. Dari pembagian wilayah
yang terdapat pada Kalimantan Barat dapat kita analisis mengenai persebaran penduduk, dimulai dari
pemerataan ekonomi, pembangunan, angka kemkiskinan dan lain-lain pada wilayah yang ada di
Kalimantan Barat. Dalam persebaran wilayah didapatkan belum terjadinya pemerataan terhadap
pembangunan infrastruktur, akses kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat, semua hal yang telah
disebutkan tadi masih terfokus pada daerah ibu kota, sehingga masih dapat dilihat dengan adanya macet
danm akses jalan yang penuh membuktikan bahwa pemerataan terhadap kota di Kalimantan Barat masih
belum tercapai secara optimal. Akan tetapi proses pengembangan daerah wilayah masih terus
dikembangkan dengan pembangunan infrastruktur dan peningkatan akses terhadap pelayanan kepada
masyarakat.

Nilai: 50
Faiz Alfianto

12116071

Parameter 23: Dukungan Internasional

Wilayah Kalimantan Barat termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung
dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan dengan posisi ini,
maka daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara resmi telah
mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara
Kalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara Pontianak - Entikong - Kuching
(Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar 400 km dan dapat ditempuh sekitar enam sampai delapan jam
perjalanan. Batas-batas wilayah selengkapnya bagi daerah provinsi Kalimantan Barat adalah Utara :
Sarawak (Malaysia), Selatan : Laut Jawa & Kalteng , Timur : Kalimantan Timur, Barat : Laut Natuna dan
Selat Karimat. Walaupun sudah terjadi 6 kali pemekaran wilayah Kabupaten diantaranya yaitu Kabupaten
Bengkayang, Landak, Melawi, Sekadau, Kayong Utara, dan terdapat usulan 3 pemekaran kabupaten lagi
yang masih diajukan, nampaknya tidak ada peran dunia internasional walaupun Prov. Kalimantan Barat
berbatasan dengan beberapa negara bagian Malaysia. Menurut data statistik politik dan keamanan
Kalimantan Barat, juga tidak terdapat gejala-gejala intervensi berupa dukungan atau ancaman dari negara
batas mengenai dukungan untuk pemekaran wilayah di Prov. Kalimantan Barat.

Nilai : 90
Kevin Leonardo Limitius

13516049

Parameter 24: Pertanian (ternak, perikanan, dan perkebunan)

Dari sektor peternakan, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berhasil mencapai target kinerja
daerah dengan besar realisasi 131%, walaupun begitu perlu diperhatikan bahwa kebanyakan peternak
masih menggunakan pola tradisional dan hanya dijadikan bisnis sampingan saja. Selain itu, persebaran
peternak yang luas, kurangnya keterampilan dari peternak serta rendahnya sarana dan prasarana
pendukung yang ada juga menjadi kendala untuk meningkatkan kapasitas produksi secara maksimal.

Dari sektor perkebunan, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berhasil mencapai target kinerja
daerah dengan besar realisasi 211%, namun perlu dicatat serangan hama, kekeringan, kebanjiran, dan
kebakaran menjadi masalah yang belum dapat diatasi serta kurangnya SDM dan juga infrastruktur juga
menghambat pengawasan dan pengembangan produktivitas dari kebun.

Dari sektor perikanan, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat hanya dapat merealisasikan target
kinerja daerah sebesar 90,01%. Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi kegagalan tercapainya target
kinerja, yaitu masih maraknya pemancingan illegal, BBM bersubsidi yang belum tepat sasaran, harga
pakan yang mahal, sarana produksi yang masih bergantung dari luar daerah, kualitas SDM yang masih
rendah serta usaha perikanan yang umumnya masih berskala kecil.

Dari sektor pertanian, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat masih belum dapat mencapai target
kinerja daerah dengan besar realisasi yang mencapai 96,66% dari target yang diharapkan. Faktor-faktor
yang yang menjadi penyebab kegagalan tercapainya target kinerja adalah distribusi sarana dan prasarana
serta pembinaan yang terhambat akibat kondisi wilayah yang luas dan akses yang sulit ke wilayah
tertentu, pemanfaatan lahan yang masih kurang optimal, infrastruktur pengairan yang belum memadai,
penyaluran pupuk bersubsidi yang kurang diawasi, rendahnya kualitas SDM serta orientasi bertani yang
masih bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Nilai : 68
Parameter 25: Perindustrian

Dari sektor perindustrian, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berhasil mencapai target kinerja
daerah dengan besar realisasi:

• Program Industri Kimia, Agro, dan Hasil Hutan (IKAHH) 97,70%


• Program Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Aneka (ILMEA) 95,32%
• Program Pengembangan IKM dan Industri Kreatif 99,31%
• Program Dukungan Manajemen Pengembangan Industri dan Perdagangan 93,70%

Nilai impor Kalimanta Barat pada Tahun 2017 menurun bila dibandingkan dengan tahun 2016 (BPS
Kalbar, 2018) terutama pada HS 84 impor mesin-mesin/pesawat mekanik yang turun. Penurunan impor
barang modal atau mesin-mesin menunjukkan bahwa industri yang menggunakan barang modal tersebut
telah mempunyai mesin yang memadai untuk melakukan produksi. Faktor-faktor yang yang menjadi
penyebab kegagalan tercapainya target kinerja adalah lesunya perekonomian dunia, distribusi sarana dan
prasarana serta pembinaan yang terhambat akibat kondisi wilayah yang luas dan akses yang sulit ke
wilayah tertentu, rendahnya kualitas SDM serta orientasi pelaku industri yang masih bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri

Nilai : 75
Guslinda Permata Sari

12116022

Parameter 26: Modal

Investasi merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong perekonomian daerah. Pemerintah
Daerah terus berupaya untuk meningkatkan investasi melalui regulasi, diantaranya kemudahan serta
efisiensi waktu dalam mengajukan perijinan tanpa mengurangi aturan yang berlaku. Apabila dilihat dari
target indikator di dalam RPJMD Perubahan Tahun 2013-2018, indikator Peningkatan Nilai Investasi telah
mencapai target yang ditetapkan. Nilai realisasi investasi Kalimantan Barat pada tahun 2017 adalah
tercatat sebesar Rp.19,96 Triliun, jumlah serapan tenaga kerja 55.396 orang dan jumlah proyek sebanyak
552 proyek. Pencapaian sasaran bisa dikatakan berhasil.

Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 99,38% dan realisasi capaian
kinerja sasaran sebesar 89,34%, maka pada sasaran ini tingkat efisiensi penggunaan sumber daya ekonomi
dari desa ke kota belum dapat terukur dikarenakan capaian kinerja belum mencapai 100%.

Nilai: 84
Faisal Rizziq

10117036

Parameter 27: Manajemen

Pada tahun 2017 lalu, Kalimatan Barat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,13 persen
dibandingkn dengan tahu sebelumnya. Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu
sektor konstruksi sebesar 23,94 persen, diikuti sektor pertambangan dan penggalian sebesar 13,21
persen; dan jasa pendidikan sebesar 8,60 persen.

Meningkatnyanya pertumbuhan ekonomi di Kalimatan Barat pada triwulan ke III/2017


dibanding sebelumnya dipengaruhi oleh faktor musiman dimana terjadiya panen raya, da mulai
terealisasikannya anggaran pemeritah untuk belanja modal yang mewarnai pertumbuhan ekonomi
pada periode itu. Disamping itu, adanya perayaan hari nasional dan libur sekolah turut mendorong
pertumbuhan beberapa lapangan usaha, seperti Transportasi-Perdagangan, informasi-Komunikasi, dan
jasa lainnya.

Sedangkan perekonomia kalimantan Barat pada triwulan IV/2017 tumbuh 5,8 persen,
dibandingkan triwulan III. Dari sisi permintaan, peningkatan laju tersebut didorong oleh peningkatan
yang terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga dan investasi. Dari penawaran, peningkata laju
pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwukan ke IV/2017 terutama didorong oleh
peningkatan kinerja lapangan usaha perdagangan, industri pengolahan dan jasa keuangan.

Memasuki triwula pertama 2018, perekonomian Kalimantan Barat diproyeksikan tumbuh


melambat, seiring terhambatnya konsumsi rumah tangga pasca menurunya permitaan selepas momen
akhir tahun.Pemerintah Kalbar mempunyai dua penopang utama dalam mempertahankan
pertumbuhan ekonomi ini, yang pertama, pemerintah akan semaksimal mungkin mengguakan
instrumen kebijakan anggaran untuk menggelontorkan subsidi langsung maupun tak langsung kepada
berbagai segme masyarakat, disamping itu pemeritah akan lebih waspada terhadap ancaman kenaikan
harga kebutuhan pokok. Kedua, Anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang bersifat padat karya
juga tampaknya akan diperbesar. Jika serangkaian langkah tersebut berlangsung mulus, ancaman
terhadap kemerosotan pertumbuha investasi dan ekspor akan bisa teredam oleh konsumsi domestik.
Apalagi mengingat porsi konsumsi masyarakat dan pemerintah yang sangat dominan, yakni lebih dari
65,61 persen PDRB. Dengan kerja keras dan perubahan pola pikir yang melandasi kebijakan pemerintah,
maka pertumbuhan ekonomi pada 2018 di atas 5 persen tampaknya masih mungkin tergapai.

Jadi berdasarkan data data yang ada, pemerintah Kalimantan Barat dalam pertumbuhan
ekonomi sudah cukup baik dimana terbukti dengan meningkatya pertumbuhan ekonomi daripada
periode sebelumnya. Namun, pemerintah masih mengandalkan sektor konsumsi domestiknya dan
kurang berfokus pada investasi. Dengan seluruh potensi yang dimiliki, manejemen pada sektor investasi
harus mulai ditingkatkan.

Nilai: 80
Edwin Suhardjo

12116033

Parameter 28: Daya Saing

Berdasarkan berita yang tersebar, saat ini Kalimantan Barat memiliki prestasi yang buruk dalam
daya saing dalam negeri. Kalimantan Barat berada pada peringkat 28 dari 34 provinsi, hal ini secara
langsung menunjukkan bahwa infrastruktur dan prasarana yang tersedia bisa jadi tidak teroptimalkan dan
mengalami hal-hal yang tidak dinginnkan. Menurut berita yang tersebar, pembangunan infrastruktur dan
kesehatan yang dimiliki oleh Kalimantan Barat sangatlah rendah. Selian itu juga disebabkan hilangnya
beberapa ekonomi makro di Kalimantan Barat serta pelayanan jasa serta infrastruktur yang masih kurang.

Nilai: 65
Aggie Farkhantiansyah

15017112

Parameter 28: Moneter

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan IV 2017 tumbuh 5,80% (yoy), meningkat
dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,13%, yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan laju
pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan IV 2017 terutama didorong oleh peningkatan
yang terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga dan investasi.

Dari penawaran, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat triwulan IV 2017
terutama didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha perdagangan, industri pengolahan dan
jasa keuangan.

Memasuki triwulan I 2018, perekonomian Kalimantan Barat diproyeksikan tumbuh melambat,


seiring dengan tertahannya konsumsi rumah tangga pasca menurunnya permintaan selepas momen
akhir tahun. Selain itu, konsumsi pemerintah juga diperkirakan akan melambat seiring dengan masih
berjalannya koordinasi dan konsolidasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di awal tahun. Pada
sisi penawaran, perlambatan terutama diprakirakan terjadi pada lapangan usaha perdagangan dan
konstruksi.

Presentasi realisasi pendapatan APBD Provinsi Kalimantan Barat hingga triwulan IV 2017
tercatat sebesar 98,91% atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV 2016 yang sebesar 95,22%.
Demikian halnya dengan presentasi realisasi belanja APBN di Kalimantan Barat hingga triwulan IV 2017
tercatat sebesar 95,26%, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2016 yang sebesar 91,95%. Di sisi lain,
presentase realisasi belanja kementrian/lembaga di Kalimantan Barat hingga triwulan IV 2017 tercatat
sebesar 94,74% dari pagu anggaran.

Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan IV 2017 tercatat sebesar 4,09% (yoy) atau menurun
dibandingkan triwulan III 2017 yang sebesar 4,70% (yoy). Melambatnya inflasi administered prices dan
volatile foods mendorong turunnya inflasi pada triwulan IV 2017.

Pada triwulan IV 2017, DPK perbankan Kalimantan Barat tumbuh 11,84% (yoy) dengan total
nominal sebesar Rp51,87 triliun. Kredit berlokasi di Kalimantan Barat tumbuh 7,75% (yoy) dengan posisi
baki debet sebesar Rp68,29 triliun. Risiko kredit berada di bawah batas aman dengan rasio NPL sebesar
1,87%, lebih rendah dari triwulan III 2017 dengan NPL yang sebesar 2,50%.

Perekonomian pada triwulan II 2018 diperkirakan meningkat pada kisaran 6,18 – 6,58% (yoy)
seiring dengan momen Ramadhan-Idul Fitri serta pelaksanaan Pilkada serentak di Kalimantan Barat
pada Juni 2018. Adapun perekonomian Kalimantan Barat pada tahun 2018 diperkirakan tumbuh pada
kisaran 5,40 – 5,80% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 2017 yang tumbuh 5,17% (yoy).

Tekanan inflasi Kalbar pada triwulan II 2018 diproyeksikan melambat sebagai dampak dari
semakin baiknya koordinasi pengendalian inflasi volatile foods untuk menjaga kelancaran distribusi
pasokan bahan pangan serta kondisi cuaca yang kondusif. Pengendalian inflasi administered prices di
daerah relatif terbatas. Secara kumulatif, inflasi 2018 diperkirakan berada dalam kisaran antara 3,78%-
4,18% (yoy).
Berdasarkan data diatas bisa dikatakan bahwa Kalimantan Barat memiliki kemoneteran yang
baik. Dikarenakan kuatnya pasokan bahan pangan dan memiliki cuaca yang kondusif. Baiknya keuangan
Kalimantan Barat menyebabkan provinsi ini memiliki daya saing yang baik.

Nilai: 85
Ihsan Kamil

15017035

Parameter 30: Devisa

Devisa merupakan sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi
pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional. Kalimantan Barat
dikenal sebagai penghasil kelapa sawit di Indonesia. Komoditi kelapa sawit di Kalimantan Barat menjadi
penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Selain kelapa sawit terdapat komoditi ekspor lainnya yang
dihasilkan di Kalimantan Barat yaitu kimia anorganik, bijih besi, kerak, abu logam, bahan kayu barang.
Devisa yang dihasilkan dari ekspor barang-barang tersebut adalah US$102,12 juta pada Mei 2018.

Kalimantan Barat memiliki tanah yang menghasilkan sumber daya alam yang melimpah. Sumber
daya ini tentunya harus dikelola dengan baik oleh pusat maupun daerah. Hal tersebut bertujuan untuk
menaikkan hasil ekspor yang dapat dijual dengan begitu devisa yang dihasilkan Kalimantan Barat dapat
meningkat. Peningkatan tersebut bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja tetapi pihak
swasta maupun masyarakat juga ikut menanggung hal tersebut.

Selain itu pergerakan ekonomi dari desa ke kota perlu digiatkan lagi. Hal tersebut bertujuan agar
terjadinya pemerataan ekonomi dan adanya pemasukan untuk daerah, sehingga daerah tersebut dapat
melakukan pembangunan. Pada bulan Maret 2017, tercatat bahwa jumlah penduduk miskin ada 387,43
ribu jiwa, sebagian besar penduduk tersebut bekerja di sektor pertanian. Hal tersebut sangat bertolak
belakang dengan hasil ekspor yang beraal dari sektor pertanian yang menjadi slaah satu penumbang
devisa begara terbesar bagi Indonesia.

Perbaikan yang dapat dilakukan adalah pembangunan infrastruktur berupa akses jalan dari desa
ke kota sehingga biaya saat menuju kota dapat ditekan sehingga nilainya rendah. Selain itu, pelu dibuatnya
kebijakan yang melibatkan pihak swasta dalam hal ini masyarakat guna meningkatkan devisa negara dan
perekonomian masyarakat. Contohnya saja dengan diberikannya pinjaman modal bagi Usaha Kecil dan
Menengah sehingga banyak lapangan kerja baru yang terbuka dan dapat memperluas dan memperbanyak
komoditas ekspor dari Kalimantan Barat.

Nilai: 70
Ihsan Rizaldi Advianto

12116012

Parameter 31: Moneter

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan II 2018 tumbuh 5,18% (yoy), meningkat
dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,09%, yoy). Dari sisi permintaan, meningkatnya laju
pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan II 2018 disebabkan oleh peningkatan kinerja yang
terjadi pada komponen konsumsi (rumah tangga & LNPRT) serta investasi. Dari sisi penawaran,
peningkatan terutama didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha transportasi dan pergudangan,
pertambangan dan penggalian serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 3,46% (yoy) atau meningkat
dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar 3,44% (yoy). Meningkatnya inflasi komoditas kelompok bahan
makanan mendorong peningkatan inflasi pada triwulan II 2018. Berdasarkan komoditasnya, peningkatan
inflasi triwulan II 2018 disebabkan oleh meningkatnya tarif angkutan udara, harga telur ayam ras, serta
sayur-sayuran (wortel, sawi hijau dan kangkung). Di sisi lain, koreksi harga beras, ikan kembung, bawang
putih, celana panjang jeans dan sepatu menahan peningkatan laju inflasi lebih jauh pada triwulan II 2018.

Pada akhir triwulan II 2018, posisi DPK perbankan Kalimantan Barat tumbuh 8,03% (yoy) dengan
total nominal sebesar Rp53,61 triliun, dibandingkan dengan posisi DPK pada akhir triwulan I 2018 yang
sebesar Rp52,45 triliun. Posisi kredit berdasarkan lokasi proyek di Kalimantan Barat pada akhir triwulan II
2018 tumbuh 11,63% (yoy) dengan posisi baki debet sebesar Rp72,88 triliun. Kualitas kredit sedikit
menurun yang tercermin dari meningkatnya rasio NPL yaitu dari 1,83% pada akhir triwulan I menjadi
1,88% pada akhir triwulan II 2018.

Perekonomian pada triwulan IV 2018 diprakirakan berada pada kisaran 5,4-5,8% (yoy) seiring
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang momen akhir tahun. Adapun perekonomian
Kalimantan Barat pada tahun 2018 diprakirakan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5% (yoy). Tekanan inflasi
Kalimantan Barat pada triwulan IV 2018 diproyeksikan meningkat sebagai dampak dari meningkatnya
kebutuhan masyarakat seiring dengan momen akhir tahun serta kemungkinan cuaca yang kurang
kondusif. Namun demikian, secara keseluruhan inflasi 2018 diperkirakan masih berada dalam rentang
target inflasi nasional, 3,5+1% (yoy).

Nilai: 68
Xl Juleoriansyah Nksrsb

13317005

PARAMETER 32: Devisa

Devisa Provinsi Kalimantan Barat utamanya datang dari bidang ekspor-impor. Alumina, karet, dan
kayu olahan dikenal sebagai komoditas utama dari Provinsi Kalimantan Barat. Malaysia menjadi tujuan
ekspor terbesar di angka 23,51% diikuti oleh Tiongkok pada angka 23.28%. Dalam bidang Impor Malaysia
kembali menjadi rekanan utama Provinsi Kalimantan Barat dengan angka 50,68%.

Pada kuartal kedua tahun 2018 indeks ekspor Provinsi Kalimantan Barat dinyatakan menurun
sebesar 5,56% dari kuartal sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh melemahnya kinerja ekspor karet,
utamanya karet olahan, yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama Kalimantan Barat. Nilai
Ekspor Karet Kalimantan Barat menurun menjadi USD71,34 juta dari sebelumnya USD71,51 juta.
Penurunan Harga Jual Karet Internasional maupun Domestik dinilai menjadi penyebab utamanya. Selain
karet, ekspor alumina pun ikut melemah.

Secara umum nilai ekspor Provinsi Kalimantan Barat berada pada kisaran USD 393 Juta dan nilai
impornya pada kisaran USD 76 juta. Namun Sayangnya angka tersebut belum dapat menjadikan
Kalimantan Barat sebagai salah satu Provinsi dengan Devisa terbesar di Indonesia.

Nilai: 50
Alfandy Bagus P.

15017032

Parameter 33: Kerukunan

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Kalimantan Barat, H Ridwansyah
menilai kondisi kerukunan antarumat beragama sudah terjalin harmonis di Kalbar selama ini. Ia
menambahkan semua umat beragama saling menghargai dan menghormati di Kalbar. Kendati ada riak-
riak kecil yang terjadi, ia mengatakan itu merupakan hal biasa lantaran dinamika umat beragama sangat
dinamis di Kalbar. “Ini menjadi tanggung jawab kita semua menjaga dan merawat keharmonisan yang
sudah ada selama ini,” katanya.

Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin menyatakan salut atas toleransi
antar umat beragama yang ada di Kalimantan Barat. “Di tengah masyarakat Kalbar yang heterogen, yang
terdiri atas berbagai suku dan agama, bisa tercipta keharmonisan yang sangat baik di sini,” ucap beliau.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengatakan, dirinya selalu meminta
masyarakat Kalbar tetap menjaga toleransi beragama dan tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang
hendak memecah belah rakyat di Kalbar. Ia mengajak secara bersama-sama saling menghormati,
menghargai, antarpemeluk agama, sehingga kedamaian dan kebersamaan, tetap tercipta di Kalimantan
Barat. Ia pun meminta masyarakat untuk tidak menjelek-jelekkan agama satu dengan yang lainnya, antara
suku satu dengan suku lainnya.

Kesimpulannya, kerukunan umat beragama di Provinsi Kalimantan Barat tergolong baik. Hal ini
dapat dilihat dari sedikitnya konflik antarumat beragama yang terjadi di provinsi tersebut. Selain itu,
pemerintah Kalbar yang berperan aktif menjaga kerukunan menjadikan kerukunan di provinsi tersebut
tetap terjaga dengan baik.

Penilaian: 85
Olivitari Kumala

11515039

Parameter 34: Persatuan Bangsa

Persatuan Bangsa pada Provinsi Kalimantan Barat masih sangat kental, dilihat dari etnis yang
dominan yaitu Melayu dan Dayak. Penduduk masih menerapkan etika dan moral dari budaya-budaya
zaman dulu. Hal ini menyebabkan persatuan dan pemahaman mereka belum terpecahkan.

Nilai: 74
Fikri Abiyyu Fauzi

15017012

Parameter 35: Pendidikan

Dalam sektor pendidikan, Provinsi Kalimantan Barat telah mencapai target sasaran strategis
berdasarkan LKJ Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017. Angka realisasi partisipasi kasar untuk
tingkat SD/MI/Paket A adalah 112,67%, untuk tingkat SMP/MTs/Paket B adalah 100,42% , dan untuk
SMA/SMK/MA/Paket C adalah 101,48%.

Angka rata-rata partisipasi sekolah mencapai 7,35 tahun atau sesuai (100%) dengan angka dalam
sasaran strategis. Hal ini masih belum mencapai target nasional, yaitu program wajib pendidikan 9 tahun.
Selain itu faktor ekonomi dan keterbatasan guru menjadi salah satu pemicu putus sekolah. Diperlukan
berbagai upaya peningkatan infrastruktur sekolah, pendanaan, dan penambahan jumlah guru layak
mengaajar secara merata di wilayah Kalimantan Barat.

Disamping angka partisipasi kasar, dialokasikan DAK Fisik Reguler untuk sektor pendidikan dan
Dana Alokasi Non-Fisik.

Nilai: 65
Maha William Chandra

13516040

Parameter 36: Kesehatan

Kesehatan memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat khususnya di Kalimantan Barat.
Kesehatan diukur melalui jumlah Rumah Sakit yang tersedia dibandingkan dengan jumlah penduduk,
angka usia harapan hidup, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, prevalensi gizi buruk
pada balita, dan prevalensi HIV pada remaja berusia 15 – 24 tahun. Detil data yang dapat dilihat dari tabel
dan grafik di lampiran bagian kesehatan. Jumlah penduduk Kalimantan Barat diperkirakan sebesar 5,4 juta
pada tahun 2018 dan terdapat 48 Rumah Sakit. Angka tersebut sudah melebihi target yang ingin dicapai.
Angka usia harapan hidup yang berhasil dicapai adalah 69,87 – 69,90 tahun pada tahun 2015 – 2016,
melebihi target yaitu 69,3 tahun. Angka prevalensi gizi buruk pada balita juga sudah berhasil ditekan
sampai 6,5% yang sesuai dengan target. Namun, dua faktor lain belum mencapai target yang ditetapkan.
Nilai angka kematian ibu melahirkan tidak menurun selama 3 tahun terakhir yaitu angka 240 kematian
per 100.000 kelahiran dengan target 220 kematian per 100.000 kelahiran. Nilai angka kematian bayi
meningkat dari 31 kematian per 1000 per kelahiran menjadi 22.2 kematian per 1000 kelahiran tetapi
belum mencapai target 21 kematian per 1000 kelahiran.

Tidak tercapainya target disebabkan karena masyarakat masih kurang memahami pentingnya
kesehatan. Mayoritas masyarakat masih berorientasi pada pengobatan (kuratif) dan bukan pada
pencegahan (preventif). Hal tersebut terjadi karena kurangnya sosialisasi tentang kesehatan dan belum
meratanya akses pelayanan kesehatan dan distribusi tenaga kesehatan khususnya pada masyarakat di
daerah terpencil perbatasan dan kepulauan. Selain itu, kesadaran masyarakat masih sangat rendah untuk
ikut serta menyokong kesehatan umum.

Nilai: 72
Yusuf Zidan Ramadhan

15117055

Parameter 37: Kesadaran Hukum

103 desa dan kelurahan di Kalbar ditetapkan sebagai desa dan kelurahan sadar hukum tahun 2016
dan mendapatkan penghargaan Anubhawa Sasana dari Kemenkum Ham RI. Adapun yang dimaksud
dengan desa dan kelurahan sadar hukum, yakni desa dan kelurahan yang telah dibina atau karena
swakarsa dan swadaya memenuhi kriteria sebagai desa atau kelurahan sadar hukum sesuai dengan
peraturan kepala badan pembinaan hukum nasional No. PHN.HN.03.05-73/2008 tentang Pembentukan
dan Pembinaan Keluarga Desa /Kelurahan Sadar Hukum.

Menurut dia, bisa dikatakan sadar hukum apabila kewajiban membayar PBB mencapai 90 persen,
tidak terdapat perkawinan di bawah usia, angka kriminalitas dan kasus narkoba rendah, tingginya
kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan lain-lain.

Namun, hal tersebut masih belum dapat menunjukan efek yang signifikan terhadap peningkatan
Kepatuhan Hukum Masyarakat. Faktor-faktor yang menyebabkan pembentukan kelurahan sadar hukum
belum efektif dalam meningkatkan kepatuhan hukum masyarakat serta upaya untuk mengatasinaya
antara lain keterbatasan anggaran untuk melakukan pembinaan dan melaksanakan kegiatan dalam
rangka pembentukan dan pembinaan kelurahan sadar hukum di kota Pontianak, keterbatasan sarana dan
prasarana, keterbatasan sumber daya manusia, belum dibangunnya pola komunikasi antara stake holder,
koordinasi dan komunikasi kurang bersinergis antar instansi terkait.

Nilai: 80
Rika Permatasari Purba

15017119
Muhammad Fikri Annafi Yandril

12116020

Parameter 39: Generasi Muda dan Pengurus Utama Gender

Generasi muda di Kalimantan Barat telah difasilitasi dalam berkegiatan dengan adanya kegiatan
kepramukaan. Kegiatan ini juga didukung oleh Bupati Kabupaten Sintang, Jarot Winarno. Dalam
peringatan HUT Pramuka tahun 2018, beliau berharap gerakan pramuka dapat menjadi perekat persatuan
dan kesatuan bangsa serta tetap konsisten dan fokus untuk mendidik karakter muda Indonesia.

Untuk kesetaraan gender, daerah yang difokuskan di Kalimantan Barat adalah Kabupaten Kapuas
Hulu. Selama ini, perempuan di kabupaten tersebut belum mendapatkan kesempatan yang sama karena
banyak kaum perempuan yang belum percaya diri sehingga mereka masih belum isa bersaing dengan
kaum laki-laki, terutama dalam pembangunan.

Oleh karena itu, Dinas Sosial Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DSP3P2KB) Kapuas Hulu bertekad untuk terus
meningkatkan kesetaraan gender di Kabupaten Kapuas Hulu dengan cara menggelar pelatihan. Pelatihan
dengan judul Pelatihan Peningkatan Pengembangan Kepribadian Perempuan bagi Organisasi Wanita
Kapuas Hulu digelar di Gedung Bank Kalbar pada tanggal 26 Agustus 2017. Dengan pelatihan tersebut,
perempuan Kapuas Hulu mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di segala bidang.
Muhammad Iqbal Juristian

13317006

Parameter 41: Kesadaran Global

Kalimantan Barat didominasi dengan etnis Dayak (49.91%), disusul Melayu (16.50%) lalu Jawa
(8.66%). Etnis Dayak merupakan etnis di daerah pedalaman adapun Melayu mayoritas menempati di
kawasan peisir. Hiingga sekarang, suku Dayak tetap mempertahankan kebudayaannya sehingga dapat
diamati bahwa tribalisasi di Kalimantan Barat cukup kuat (hal ini juga menjadi salah satu alasan konflik
Dayak-Madura beberapa periode lalu) serta beberapa kecamatan di wilayah Kalimantan dipmpin kepala
adat dari suku Dayak, artinya pengaruh kuat tribalisasi masih cukup tinggi.

Nilai: 45
Farrell Rasyid Fadhlillah

17517041

Parameter 42: Kepimpinan

Implementasi Sishankamrata dalam bentuk peran dan jumlah pamongpraja beserta


penyimpangan yang dominan

Peran Pamongpraja sebagaimana visi dan misi mereka diantaranya; Menciptakan suatu kondisi
daerah yang tentram, tertib, dan teratur dan menegakkan peraturan daerah. Selain melaksanakan tugas
utama, mereka juga ikut membantu merealisasikan program Smart City yang dicetuskan pemerintahan
Kalimantan Barat.

Namun, dikarenakan kurangnya personil Satpol PP menjadikan perkara tersebut menjadi


permasalahan pokok. Penyebab kurangnya personil dikarenakan tidak adanya bantuan dana yang
maksimal sehingga pekerjaan pun terhambat. Walau jumlah personil di Kalimantan Barat sekitar 1000
personil, namun bagian kabupaten/kota masih kekurangan personil yakni hanya sekitar 147 dari yang
seharusnya 250. Hal ini disebabkan karena operasional difokuskan lebih banyak di daerah.

Nilai = 68
Naufal Yasykur

15017085

Parameter 44: Keamanan Lingkungan


Pramudya Tri Nanda

15017093

Parameter 21: Industri Pertahanan

Industri pertahanan Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 yang
dimana terdapat KKIP sebagai perwakilan Pemerintah yang memiliki tugas untuk
mengkoordinasikan kebijakan nasional dalam perencanaan, perumusan, pelaksasanaan,
pengendalian, sinkronisasi dan evaluasi industri pertahanan negeri.
Terdapat beberapa tujuan pada industri pertahanan yaitu:
1. mewujudkan Industri Pertahanan yang profesional, efektif, efisien, terintegrasi inovatif
2. mewujudkan kemandirian pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan
3. meningkatkan kemampuan memproduksi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan, jasa
pemeliharaan yang akan digunakan dalam rangka membangun kekuatan pertahanan dan
keamanan yang andal.
Penyelenggaraan Industri Pertahanan berfungsi untuk:
a. memperkuat Industri Pertahanan;
b. mengembangkan teknologi Industri Pertahanan yang bermanfaat bagi pertahanan,
keamanan, dan kepentingan masyarakat;
c. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja;
d. memandirikan sistem pertahanan dan keamanan negara;
e. membangun dan meningkatkan sumber daya manusia yang tangguh untuk mendukung
pengembangan dan pemanfaatan Industri Pertahanan.
Dalam perkembangan industri pertahanan Kalimantan Barat, sedang gencar
dikembangkannya industri pertahanan sehingga menghasilkan pertahanan yang baik di angkatan
darat maupun angkatan laut. Hal ini dkarenakan Kalimantan Barat merupakan wilayah yang paling
rawan untuk dicuri wilayah darat dan wilayah laut dikarenakan wilayah tersebut berbatasan dengan
wilayah Malaysia. Beberapa kendala dalam mengembangkan industri pertahanan di Kalimantan
Barat, yaitu mengenai masalah pengembangan infrastuktur yang kurang memadai dalam
pemenuhan perkembagan industri pertahanan di Kalimantan Barat. Pendayagunaan dana pada
Kalimantan Barat sangat baik dan tersalurkan dengan tepat dalam perkembangan industri
pertahanan. Kekurangan dalam Industri Pertahanan di Kalimantan Barat ialah kurangnya
kerjasama dan keberpihakan dengan pihak swasta,padahal perkembagan pada pihak swasta perlu
dorongan dari pemerintah untuk perkembangan Industri Pertahanan.
Nilai: 70
Daftar Pustaka
kalbarprov.go.id/file/dokumen/lap_perkembangan/LKj%202017.pdf

knkt.dephub.go.id

https://www.bps.go.id/pencarian.html?searching=Kalimantan+barat&yt2=Cari

http://geospasial.bnpb.go.id/wp-content/uploads/2010/06/2010-03-19_risk_flood_kalbar.pdf

http://geospasial.bnpb.go.id/wp-content/uploads/2015/10/2015-10-21_PantauanHotspot.jpg

http://kalbarprov.go.id/berita.php?landing=478

https://news.okezone.com/bmkg-petakan-daerah-rawan-banjir-di-kalimantan-barat

https://id.climate-data.org/location/708316/

https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/kalbar/Pages/Kajian-Ekonomi-dan-
Keuangan-Regional-Provinsi-Kalimantan-Barat-Februari-
2018%E2%80%8B%E2%80%8B%E2%80%8B%E2%80%8B%E2%80%8B%E2%80%8B.aspx

Aditya, Agri. 2015. Daftar Perguruan Tinggi di Kalimantan Barat. (Online),


(http://www.infokalbar.com/2015/09/daftar-perguruan-tinggi-di-kalimantan.html, diakses 6 Oktober
2018)

Bappenas. 2015. Analisis Pembangunan Wilayah. (Online),


(https://simreg.bappenas.go.id/assets/temaalus/document/Publikasi/DokPub/Analisis%20Provinsi%20K
alimantan%20Barat%202015_ok.pdf, diakses 6 Oktober 2018)

https://dukcapil.kalbarprov.go.id/statistik

https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/kalbar/Pages/KEKR-Provinsi-Kalimantan-
Barat-Agustus-2018.aspx

http://kalbarprov.go.id/file/dokumen/lap_perkembangan/Rekapan%20DPA%202018.pdf (Tabel 2
Pendidikan)

http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2017/10/Alokasi-DAK-Fisik-2018-Upload1.pdf
(Tabel 1 Pendidikan)

http://distan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf

http://www.litbang.pertanian.go.id/special/ketersediaanlahan/kalbar.jpg

http://www.pln.co.id/media/warta-pln/2018/02/pln-kalimantan-barat-dapat-tambahan-listrik-10-mw-
dari-pembangkit-listrik-biomassa

https://kalbar.antaranews.com/berita/344099/103-desa-kelurahan-kalbar-sebagai-daerah-sadar-hukum

https://www.bps.go.id/subject/56/perikanan.html#subjekViewTab3
http://suarapemredkalbar.com/berita/kalbar/2016/01/25/potensi-emas-di-kalbar-mencapai-5416-juta-
ton

http://pontianak.tribunnews.com/2018/01/10/keren-karya-anak-pontianak-menang-di-ajang-
soekarnos-quote-film-festival-2017

https://kalbar.antaranews.com/berita/364279/gerakan-pramuka-perekat-nkri

http://www.suarapemredkalbar.com/berita/kapuas-hulu/2017/08/28/dsp3p2kb-tingkatkan-kesetaraan-
gender-di-kapuas-hulu

https://thetanjungpuratimes.com/2016/04/13/pelanggaran-ham-didominasi-konfilk-agraria-dan-
keadilan-dalam-proses-hukum/

https://beritagar.id/artikel/piknik/kehidupan-di-entikong-antara-bangga-dan-ringgit

http://pontianak.tribunnews.com/2018/09/09/bocah-ini-sekolah-di-entikong-tinggal-di-malaysia-
hampir-tiap-hari-melintasi-plbn-entikong

https://www.liputan6.com/pilkada/read/3529458/bertemu-sutarmidji-warga-entikong-curhat-
menderitanya-tinggal-di-perbatasan

https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat

http://populicenter.org/upaya-dominasi-orang-dayak-politik-identitas-dalam-dinamika-politik-
lokal-di-kalimantan-barat/
Lampiran

Lampiran 1. Ketinggian Permukaan Kalimantan Barat

Lampiran 2. Densitas Kecelakaan


Lampiran 3. Peta Persebaraan Kecelakaan Penerbangan Yang Diinvestigasi KNKT Tahun 2007-2014

Lampiran 4. Gunung di Kalimantan Barat


Lampiran 5. Tabel Iklim Kalimantan Barat

Lampiran 6. Persentase Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Jenis
Kelamin
Lampiran 7. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

Lampiran 8. Sub Sektor Hortikultura dan Florikultura


Lampiran 9. Sub Sektor Perkebunan
1. Sub Sektor Perikanan
Lampiran 10. Sub Sektor Peternakan

Lampiran 11. Sub Sektor Perikanan

Lampiran 12. SKA Fauna


Lampiran 13. SKA Flora

Lampiran 14. SKA Mineral

Lampiran 15. Persentasse Penggunaan Listrik Pada Tahun 2013-2017


Lampiran 16. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Rumah Ibadah

Pusat Kanwil
Masjid Gereja Gereja Pure Vihara Kelenteng Masjid Gereja Gereja Pure Vihara Kelenteng
Kristen Katolik Katolik Kristen

1407 11335 20 314 3501 3036 2321 23 456 200

Lampiran 17. Kualitas dan Tingkat Utilitas Sarana Peribadatan

Lampiran 18. Capaian Kinerja

Lampiran 19. Investasi


Lampiran 20. Pergerakan Kegiatan Ekonomi

Lampiran 21. Kehutanan

Lampiran 22.Daya Saing


Lampiran 23. Tingkat Ekspor-Impor

Lampiran 24. 1. Rincian Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK) Reguler Sektor Pendidikan Tahun 2018
Lampiran 25. Pencapaian Pendidikan Menurut LKJ 2017

Lampiran 26. Perbandingan Realisasi Kinerja 2016-2017 dan targer 2018 Sasaran Strategis 3

SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN


STRATEGIS KINERJA

Menurunnya Penurunan Jumlah 5.780 766 186,75%


laju kerusakan Hotspot Kebakaran
lingkungan
Hutan dan Lahan
(Spot)
Lampiran 27. Keamanan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai