Anda di halaman 1dari 7

PENANGANAN INSTRUKSIONAL

BAGI ANAK LAMBAT BELAJAR (SLOW LEARNER)

NUR KHABIBAH
Guru SMA Semen Gresik
habibah_kim@ymail.com

ABSTRACT:
Each child has a unique and different character. If in one class there are twenty-eight students,
then there are twenty-eight different treatments that must be given by an educator. However, such
treatment should not cause any jealousy among learners. All children have special needs, but when
viewed in general, children with special needs is a child who really needs special handling because of
its behavior or deviate from the kids in general. Slow learners child have unique characteristics with a
variety of learning problems faced in school. To optimize their potential, it needs a special program
designed to suit the educational needs of each individual.

Key words: learning management, slow learner child

A. PENDAHALUAN Slow learner adalah anak yang memiliki prestasi


belajar rendah (di bawah rata-rata anak pada
Slow Learner (lambat belajar) merupakan umumnya) pada salah satu atau seluruh area
salah satu anak berkebutuhan khusus (ABK) akademik, tapi tidak tergolong anak yang
yang tidak dapat dikenali dari penampilan mempunyai keterbelakangan mental. Skor tes IQ
fisiknya namun membutuhkan layanan mereka menunjukkan skor antara 70 dan 90
pendidikan yang bersifat khusus, yaitu layanan (Cooter & Cooter Jr., 2004; Wiley, 2007).
yang berbentuk program pendidikan khusus Kemampuan akademik maupun kemampuan
yang bertujuan untuk membantu mengurangi koordinasinya (kesulitan menggunakan alat
keterbatasannya hidup dalam bermasyarakat. tulis, olahraga, atau mengenakan pakaian) lebih
Sebagai manusia, setiap anak yang memiliki lambat dibandingkan dengan teman sebayanya.
kemampuan di bawah rata-rata memiliki hak dan Perilaku mereka cenderung pendiam dan
layak untuk bersekolah sama seperti saudara pemalu, sehingga mereka kesulitan untuk
lainnya yang mempunyai kemampuan normal bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
atau di atas rata-rata. Warga negara yang Slow Learner cenderung kurang percaya diri,
memiliki kelainan fisik, mental, intelektual, kemampuan berpikir abstraknya lebih rendah
emosional dan sosial berhak memperoleh dibandingkan dengan anak pada umumnya.
pendidikan khusus (UUSPN, pasal 5 ayat 2) Mereka memiliki rentang perhatian yang pendek
bahkan di hadapan Allah SWT, manusia tidak dan memiliki ciri fisik normal namun sulit
berbeda dengan manusia lainnya kecuali akhlak menangkap materi, responnya lambat, kosa
yang dimilikinya. katanya kurang sehingga bila berbicara kurang

26
Nur Khabibah : Penanganan Instruksional 27

jelas sehingga mereka memerlukan layanan Pendidikan diselenggarakan untuk memberikan


pendidikan khusus. pengakuan terhadap derajat kemanusiaan.
Berdasarkan fungsi dan tujuan tersebut maka
Tujuan setiap warga negara memiliki hak untuk
Tujuan penulisan artikel tentang Penanganan mendapatkan pendidikan seperti yang tertuang
Instruksional Bagi Anak Lambat Belajar dalam UU RI no 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 1
dimaksudkan sebagai sebuah tinjauan kritis yang menyatakan bahwa setiap warga negara
terhadap aspek-aspek pendidikan terhadap anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh
bangsa yang tergolong slow learner untuk pendidikan. Hal ini berarti suatu satuan
mendapatkan kesempatan belajar seperti halnya pendidikan yang diselenggarakan tidak
anak berkemampuan normal. membedakan jenis kelamin, suku , ras dan
kedudukan sosial serta tingkat kemampuan
Manfaat ekonomi dan tidak terkecuali kepada para
Manfaat yang dapat dipetik dari mengkritisi penyandang cacat. Khusus bagi para
Penanganan Instruksional Bagi Anak Lambat penyandang cacat disebutkan dalam UU RI
Belajar adalah untuk memahami bagaimana cara Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 2 bahwa
memberikan pelayanan pembelajaran yang warga negara yang memiliki kelainan fisik,
efektif bagi anak yang tergolong slow learner emosional, mental, intelektual dan atau sosial
dan untuk meningkatkan kesadaran para orang berhak memperoleh pendidikan khusus.
tua, masyarakat dan pendidik tentang Pendidikan khusus yang dimaksud adalah
pentingnya pengetahuan dan pemahaman yang pendidikan luar biasa. Pendidikan luar biasa
benar terhadap penanganan pembelajaran bagi seperti yang termuat dalam PP no 72 tahun 1991
anak slow learner sehingga dapat menggali adalah pendidikan yang khusus diselenggarakan
potensi yang dimiliki. bagi peserta didik yang menyandang kelainan
fisik ataupun kelainan mental. Pendidikan luar
Berdasarkan latar belakang di atas, biasa bertujuan membantu peserta didik yang
permasalahan yang akan dibahas yaitu : menyandang kelainan fisik ataupun kelainan
1. Bagaimana penanganan pembelajaran saat mental agar mampu mengembangkan sikap,
ini bagi anak lambat belajar (slow learner). pengetahuan dan ketrampilan sebagai pribadi
2. Bagaimana penanganan pembelajaran yang ataupun anggota masyarakat dalam mengadakan
ideal bagi anak lambat belajar (slow learner). hubungan timbal balik dengan lingkungan
sosial, budaya dan alam sekitar, serta dapat
Pembahasan mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja
Pendidikan dan kemanusiaan merupakan dua hal atau mengikuti pendidikan lanjutan. Pendidikan
yang saling berkaitan, karena pendidikan selalu luar biasa diberikan kepada warga negara yang
berhubungan dengan tema tema kemanusiaan. memiliki kelainan fisik ataupun kelainan mental
28 Didaktika, Vol. 19 No. 2 Februari 2013

agar nantinya bisa kembali bersosialisasi ke keunikan yang berbeda dengan anak-anak
masyarakat secara normal. Namun dalam lainnya, dimana setiap anak perlu mendapatkan
kenyataannnya presentase ABK yang penanganan yang berbeda sesuai dengan
mendapatkan layanan pendidikan jumlahnya karakternya.
sangat sedikit. Banyak kasus yang terjadi berkenaan dengan
Mulanya pengertian anak berkebutuhan khusus keberadaan anak lambat belajar di sekolah-
adalah anak cacat, baik cacat fisik maupun cacat sekolah umum. Anak-anak tersebut memerlukan
mental, kemudian berkembang menjadi anak perhatian dan layanan pendidikan yang sesuai
yang memiliki kebutuhan individual yang tidak dengan kondisi dan keadaannya agar dapat
bisa disamakan dengan anak yang normal. mengembangkan kemampuannya seperti anak-
Pengertian anak berkebutuhan khusus akhirnya anak normal lainnya. Pada dasarnya setiap anak
mencakup anak yang berbakat, anak yang cacat adalah pribadi yang unik yang harus
dan anak yang mengalami kesulitan. Slow diperlakukan sesuai dengan keunikannya. Untuk
Learner termasuk ABK yang mengalami dapat memberikan perlakuan yang tepat
kelambatan dalam pembelajaran. terhadap anak yang bersangkutan, seorang guru
Selama ini cara pemenuhan layanan anak lambat harus mengetahui apa keunikan atau kelainan
belajar belum memperoleh hak yang sama yang dimiliki oleh anak didiknya.
dengan anak-anak lainnya. Sehubungan dengan
itu, maka guru sebagai ujung tombak pendidikan Penanganan Terhadap Anak Slow Learner
formal perlu memberikan layanan secara yang ideal :
optimal bagi semua peserta didik termasuk anak 1. Pengulangan isi materi dengan penguatan
lambat belajar karena dalam jenjang sekolah kembali melalui aktivitas praktek dapat
umum terkadang ditemui peserta didik yang membantu proses generalisasi dalam
termasuk anak lambat belajar yang memerlukan memahami materi yang diajarkan sangat
perhatian dan layanan pendidikan yang sesuai dibutuhkan dibandingkan dengan teman
dengan kondisi dan kebutuhannya. Anak-anak sebayanya yang berkemampu- an rata-
tersebut kebutuhan belajarnya tidak dapat rata.
dilayani seperti anak-anak normal pada 2. Pembimbingan secara individual atau privat,
umumnya. bertujuan untuk membantu optimis
Guru di sekolah umum diharapkan mampu terhadap kemampuan dan harapan dicapai
memberikan layanan pendidikan pada setiap secara realistik.
anak berkebutuhan khusus termasuk anak 3. Waktu penyampaian materi pelajaran tidak
lambat belajar, namun masih banyak guru yang panjang dan pemberian tugas lebih sedikit
belum memahami tentang hal tersebut sehingga dibandingkan dengan teman-temannya.
mereka tidak dapat memberikan layanan 4. Membangun pemahaman dasar mengenai
pendidikan yang optimal. Setiap anak memiliki konsep baru lebih penting daripada
Nur Khabibah : Penanganan Instruksional 29

menghafal dan mengingat materi. anak didik, ada yang mengandalkan


5. Demonstrasi/peragaan dan petunjuk visual kemampuan visual, auditori atau kinestetik.
lebih efektif dibanding verbalisasi. Pengetahuan ini memudahkan penerapan
6. Konsep-konsep atau pengertian-pengertian metode belajar yang tepat bagi mereka.
disajikan secara sederhana. Strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh
7. Jangan memaksa anak berkompetisi dengan seorang pendidik antara lain:
anak yang memiliki kemampuan lebih 1. Pembimbingan bagi anak dengan masalah
tinggi. Belajar kerjasama dapat konsentrasi
mengoptimalkan pembelajaran, baik bagi a) Mengubah cara mengajar dan jumlah
anak berprestasi maupun tidak. materi yang akan diajarkan.
8. Pemberian tugas terstruktur dan kongkrit, Jika materi yang diberikan terlalu banyak
slow learner dalam belajar kelompok dapat dan kompleks. Hendaknya :
ditugaskan untuk bertanggung jawab pada ? memperlambat laju presentasi materi.
bagian yang konkret, sedang anak lain ? menjaga agar peserta didik tetap terlibat
dapat mengambil tanggung jawab pada dengan memberi pertanyaan pada saat
komponen yang lebih abstrak. materi diberikan.
9. Berikan kesempatan kepada anak untuk ? menggunakan perangkat visul seperti
bereksperimen dan praktek langsung bagan/skema garis besar materi untuk
tentang berbagai konsep dengan memberikan gambaran pada peserta
menggunakan bahan-bahan kongkrit atau didik mengenai langkah-langkah
dalam situasi simulasi. diajarkan.
10. Untuk mengantarkan pengajaran materi b) Mengadakan pertemuan dengan peserta
baru maka kaitkan materi tersebut dengan didik.
materi yang telah dipahaminya sehingga Dalam pertemuan dijelaskan dengan
familiar untuknya. cara memberikan hukuman tanpa
11. Instruksi yang sederhana memudahkan ancaman sehingga berguna bagi peserta
anak untuk memahami dan mengikuti didik .
instruksi tersebut. Diusahakan saat c) Pembimbingan peserta didik ke proses
memberikan arahan berhadapan langsung pengajaran.
dengan anak. Tanpa disadari kita telah mengalihkan
12. Berikan dorongan kepada orangtua untuk perhatian kita dari peserta didik,
terlibat dalam pendidikan anaknya di dengan membawa mereka dekat
sekolah. Membimbing mengerjakan PR, dengan kita secara fisik maka secara
menghadiri pertemuan-pertemuan di harfiah akan membawa si anak lebih
sekolah, berkomunkasi dengan guru, dll. dekat kepada proses pengajaran.
13. Mengetahui gaya belajar masing-masing
30 Didaktika, Vol. 19 No. 2 Februari 2013

d) Memberikan dorongan secara langsung dengan cara menggaris bawahi topik


dan berulang-ulang. bacaan, kalimat dan istilah kunci untuk
? biarkan peserta didik tahu kalau kita membantu ingatan, kemudian
memperhatikannya ketika di kelas. mereview bacaan yang sudah digaris
? kontak mata ketika pembelajaran bawahi.
berlangsung sangat penting. b) Memperbolehkan menggunakan alat
? berikan penghargaan atas bantu memori (memory aid), karena
kehadirannya. alat-alat itu berfungsi sebagai alat
e) Mengutamakan ketekunan perhatian pengingat dan juga sebagai alat
daripada kecepatan menyelesaikan pengajaran.
tugas. c) Membantu peserta didik yang
? peserta didik mungkin merasa kecil mengalami masalah sulit mengingat
hati dan tidak diperhatikan bila untuk mengambil tahapan yang lebih
mereka dihukum karena tidak kecil dalam pengajaran.
menyelesaikan tugas secepat orang d) Mengajarkan peserta didik untuk
lain. berlatih mengulang dan mengingat,
? membuat penyesuaian jumlah tugas dengan memberikan tes langsung
yang harus diselesaikan dan waktu setelah pelajaran disampaikan.
yang disediakan untuk 3. Pembimbingan bagi anak dengan masalah
menyelesaikan tugas berdasar kognisi
kemampuan individu. a) Memberikan materi yang dipelajari
f) Ajarkan self-monitoring of attention. dalam konteks “high meaning”
? melatih peserta didik untuk untuk mengetahui peserta didik
memonitor perhatian mereka sendiri memahami arti bacaan atau arti
sewaktu-waktu dengan pertanyaan mengenai materi baru
menggunakan jam alarm. menggunakan contoh, analogi atau
? mengajarkan untuk mencatat kontras.
interval, apakah mereka perhatian b) Menunda ujian akhir dan penilaian.
atau tidak pada saat pengajaran. Cara terbaik dengan memberikan
Catatan ini akan berguna dalam umpan balik dan dorongan yang lebih
strategi untuk memperkokoh sering bagi peserta didik lambat
keterampilan memperhatikan belajar, dengan menunda ujian akhir
“attention skill”. sampai menguasai materi yang
2. Pembimbingan bagi anak dengan masalah dipelajari.
daya ingat. c) Menempatkan peserta didik dalam
a) Mengajarkan untuk memberi tanda konteks pembelajaran yang “tidak
Nur Khabibah : Penanganan Instruksional 31

pernah gagal”. mereka dan penggunaan metode yang


d) Peserta didik lambat belajar seringkali berbeda dengan siswa reguler dapat lebih
mempunyai sejarah kegagalan leluasa.
disekolah. Pada setiap tugas atau 4. Memberikan pelajaran tambahan, sekolah
kemampuan peserta didik harus ditarik dapat mengatur atau menambah guru
kembali kepada masalah dimana tugas khusus untuk menolong kebutuhan belajar
dapat dilakukan tanpa kegagalan. anak, seperti menyediakan program belajar
melalui komputer. Dengan demikian,
Penyelesaian Masalah bagi Slow-learner mereka dapat belajar tanpa tekanan dan
1. Pemeliharaan sejak dini dapat menjadi memperoleh kemajuan yang sesuai dengan
penyebab utama yang mempengaruhi kemampuan diri sendiri.
inteligensi, sehingga pencegahan awal 5. Latihan indra bagi anak yang lamban
dengan mengubah lingkungan masyarakat berhubungan erat dengan
dan lingkungan belajarnya. Perawatan sejak intelektualitasnya. Jadi, penting juga untuk
dini bermanfaat untuk pencegahan. memberikan beberapa teknik latihan indra
2. Mengembangkan bakat secara keseluruhan kepada mereka. Anak memiliki gaya
sebagai upaya mengalihkan perhatian dari belajarnya masing-masing, seperti visual,
kelemahan pribadi yang telah membuat auditori atau kinestetik. Dengan mengasah
mereka kecewa dan apatis. kemampuan indera yang dominan pada
3. Lembaga pendidikan, kelas atau kelompok mereka akan mempermudah proses
belajar khusus. Dalam pergaulan, mereka pemahaman dalam belajar mereka.
yang ada di lembaga pendidikan umum 6. Semua usaha yang melatih anak untuk
mungkin mengalami perasaan seperti meningkatkan daya belajarnya, sebaiknya
diasingkan oleh teman-temannya, tetapi memperhatikan prinsip dan keterampilan
mereka dapat memiliki harga diri yang lebih belajar :
tinggi daripada mengikuti pendidikan di ? usahakan anak lebih banyak mengalami
lembaga khusus. Bagi anak lambat belajar sukacita karena keberhasilannya.
bukan di mana mereka disekolahkan, tetapi Hindarkan kegagalan yang berulang-
bagaimana mereka mendapatkan ulang.
pengaturan lingkungan belajar yang ideal. ? dorong anak untuk mencari tahu jawaban
Dalam sekolah umum dapat dibentuk kelas yang benar atau salah dengan usahanya
khusus bagi anak slow learner. Anak slow sendiri. Dengan demikian, anak dapat
learner membutuhkan perhatian yang lebih dipacu semangatnya untuk belajar.
intensive dalam proses belajar mereka. ? beri dukungan moral setiap perubahan
Dengan dibentuk kelas atau kelompok yang sikap anak agar mereka puas. Suatu
relatif kecil, pembelajaran akan fokus pada waktu, berilah hadiah kepada anak.
32 Didaktika, Vol. 19 No. 2 Februari 2013

? perhatikan taraf kemajuan belajar anak. Rujukan


? lakukan latihan secara sistematis dan
bertahap sehingga mencapai kemajuan Ahmadi, Abu dkk. (2004). Psikologi Belajar.
belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
? boleh memberikan pengalaman berulang
yang cukup, tetapi jangan diberikan Anonim. (2012). Deklarasi Bandung Menuju
dalam jangka pendek. Pendidikan Inklusi 2004. Diakses Kamis,
? jangan merencanakan pelajaran yang 22 Nopember 2012 dari www.idp-
terlampau banyak bagi peserta didik. europe.org.
? lebih banyak menggunakan teknik Anonim. (2012). Identifikasi ABK dalam
bahasa indra. Pendidikan Inklusif. Diakses Kamis, 22
? aturlah tempat duduk sedemikian rupa N o p e m b e r 2 0 1 2 d a r i
agar mereka merasa nyaman dan tidak http://www.ditplb.or.id/profile.
terganggu. Bendi Delphie. (2006). Pendidikan Anak
7. Dukungan, dorongan dan bantuan orangtua Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Rineka
erat hubungannya dengan hasil belajar anak Cipta.
yang lamban. Bila dalam mengulangi apa http://abisavitdemulf.blogspot.com/2012/04/slo
yang dipelajari di sekolah, orangtua bekerja w-learner.html
sama dengan guru dalam memberikan Nursalim mochamad. (2007). Psikologi
metode dan pengarahan yang sama, tentu Pendidikan .Surabaya
akan diperoleh hasil yang lebih baik. Bila
memungkinkan, orangtua dapat meminta Salim, Agus. (2006). Teori dan paradigma
izin untuk mengamati proses belajar Penelitian Sosial : Tiara wacana,
mengajar di sekolah. Yogyakarta
Wimmer and Dominick. (1987). Mass
Kesimpulan Communication Research : Wadsworth
Anak slow learner memiliki karakteristik yang Publisher Company, California.
unik dengan berbagai permasalahan belajar yang
dihadapi di sekolah. Untuk mengoptimalkan Yin K, Robert. (2005). Studi Kasus, Desain dan
potensinya, maka perlu dirancang program Metode : Raja Grafindo Persada, Jakarta.
khusus yang sesuai dengan kebutuhan
pendidikan masing-masing individu yang
mungkin selama ini masih mengikuti program
umum di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai