Anda di halaman 1dari 16

Dibuat untuk memenuhi tugas

Strategi Belajar Mengajar


Dosen Pengampu : Agus Wismanto, B.Sc., S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Joshua Rachmad
4D
17410134
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas PGRI Semarang


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
karunia yang di berikan-Nya, sehingga tugas Makalah Strategi Pembelajaran ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang diinginkan. Tidak lupa ucapan
terima kasih yang sedalam - dalamnya kepada dosen bidang studi yang bersangkutan serta
teman - teman yang telah membimbingdan membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak
lupa juga ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua yang telah
memberikan dukungan serta do’a dan perhatian yang luar biasa sehingga tugas ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
maka hal itu semua tidak lepas dari ketidak sempurnaan dan kekhilafan yang telah diperbuat.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat ke depannya dan dapat menjadi acuan serta
koreksi untuk lebih baik lagi.

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
...................................................................................................................................1
DAFTAR ISI
...................................................................................................................................2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ....................................................................................................3

1.2 Rumusan masalah ..............................................................................................3

1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN

1.Pendekatan Pembelajaran .....................................................................................4


2.Strategi Pembelajaran ...........................................................................................4
3.Metode Pembelajaran ...........................................................................................7
4.Teknik Pembelajaran ............................................................................................9
5.Taktik Pembelajaran .............................................................................................9
6.Model Pembelajaran .............................................................................................10
7.Desain Pembelajaran ............................................................................................11
8.Gaya Pembelajaran ...............................................................................................11

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan .......................................................................................................13


3.2 Saran .................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami
belajar dalam hidupnya. Setiap manusia perlu proses pendewasaan, baik pendewasaan secara
fisik maupun secara psikis atau kejiwaan. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
pengetahuan atau apresiasi. Pembelajaran hanya bisa dilakukan oleh lebih dari satu orang.
Dalam pembelajaran tidak hanya ada guru dan siswa tetapi juga ada kepala sekolah, staff
sekolah hingga teman sejawat yang saling membantu demi terwujudnya pembelajaran. Studi
tentang Proses belajar Mengajar, sangat penting bahkan merupakan suatu keharusan bagi
setiap tenaga pengajar baik di tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas maupun di
perguruan tinggi. Maka dari itu dalam makalah kami kali ini akan dibahas tentang “Model
Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Strategi Pembelajaran,
Teknik , Taktik Pembelajaran, Gaya dan Desain Pembelajaran”.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Pembelajaran?


2.Apa yang dimaksud dengan Strategi Pembelajaran?
3.Apa yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran?
4.Apa yang dimaksud dengan Teknik Pembelajaran?
5.Apa yang dimaksud dengan Taktik Pembelajaran?
6.Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran?
7.Apa yang dimaksud dengan Gaya Pembelajaran?
8.Apa yang dimaksud dengan Desain Pembelajaran?

1.3 Tujuan

1.Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Pendekatan Pembelajaran


2.Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Strategi Pembelajaran
3.Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran
4.Mampu menjelaskan apa yang dimaksud Teknik Pembelajaran
5.Mampu menjelaskan apa yang dimaksud Taktik Pembelajaran
6.Mampu menjelaskan apa yang dimaksud Model Pembelajaran
7.Mampu menjelaskan apa yang dimaksud Gaya Pembelajaran
8.Mampu menjelaskan apa yang dimaksud Desain Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendekatan pembelajaran

Pendekatan sifatnya umum, tergantung sudut pandang siapa yang akan mendekati.
Pendekatan dapat pula diartikan sebagai titik tolak, awal dari memulai suatu proses.
Pendekatan pembelajaran berarti titik awal cara pandang kita menghadapi suatu
proses pembelajaran. Dari sinilah dimulai dan melahirkan suatu metode, startegi,
teknik pembelajaran. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach), dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach). Pada kurikulum 2013 pendekatan yang digunakan
yaitu pendekatan scientific dimana Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan
pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan
(kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka
diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pendekatan
saintific inilah yang merupakan contoh dari pendekatan yang berpusat pada siswa, karena
kurikulum 2013 ini sesuai dengan apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran
berorientasi pada siswa yang mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan Belajar
mengajar.

2. Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or series of activities
designed to achieves a particular educational goal (J.R. David, 1976). Jadi, dengan demikian
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang perlu
kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berati penyusunan suatu strategi baru sampai
pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun
untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi
adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran,
pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya
pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan
yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam
implementasi suatu strategi (Wina Sanjaya, 2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara melaksanakan kegiatan pembelajaran
agar prinsip dasar pembelajaran dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran bisa dicapai secara
efektif (Mukhamad Murdiono, 2012:28). Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu
diperhatikan guru dalam proses pembelajaran (Hamzah B.Uno, 2006:45).
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran
yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983, Degeng, 1989) (dalam Made
Wena, 2008:5). Kozma (dalam sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu (Hamruni, 2009:3).
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien (Wina Sanjaya, 2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran
dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat
dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran
(Darmansyah, 2010:17).
Cropper (1998) mengataan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai
jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Hamruni,
2009;3).
Moedjiono (1993) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk
memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen
pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu (Abdul
Majid, 2013:8).
Subana dan Sunarti (Iskandarwassid, Dadang Sunendar, 2008:5) memberikan pengertian
strategi pembelajaran sebagai berikut:

1. Pola umum atau karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan pengajar dan peserta
didik dalam perwujudan KBM
2. Rencana menyeluruh mengenai perbuatan pembelajaran yang serasi bagi pencapaian
tujuan pengajaran
3. Rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses pembelajaran,
merancang materi pelajaran, dan memandu pengajaran di kelas
4. Pola umum kegiatan peserta didik yang menggambarkan proses penentuan atau
penciptaan situasi tertentu dalam perwujudan kegiatan pembelajaran sehingga terjadi
perubahan tingkah laku.

Depdiknas (2003) merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara pandang dan pola pikir
guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif. Artinya , rumusan yang dibuat
Depdiknas lebih spesifik dengan tujuan yang jelas, yaitu meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Rumusan Depdiknas tersebut diperkuat dengan pernyataan selanjutnya bahwa
dalam mengembangkan strategi pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal
yang memungkinkan terciptanya pembelajaran efektif dan berhasil baik (Darmansyah,
2010:18-19).
Menurut Wiranataputra (2001) strategi pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Nunan
menafsirkan strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk
mempelajari dan menggunakan bahasa sasaran (Iskandarwassid, Dadang Sunendar, 2008:6 &
7).
Pendapat Dick dan Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah
suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa. (Wina Sanjaya, 2006:126).
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih
untuk menyampaikan materi pemblajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik (Hamruni, 2009:3).
Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkain kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya
atau kekuatan dalam pembelajaran (Abdul Majid, 2013:8).
Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh
komponen materi pembelajaran dan prosedur ataupun tahapan kegiatan belajar yang
digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Menurut mreka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau
tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau pakt program
pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik (Hamruni, 2009:3).
Abizar (1995) menyatakan bahwa strategi pembelajaran diartikan sebagai pandangan yang
bersifat umum serta arah umum dari tindakan untuk menentukan metode yang akan dipakai
dengan tujuan utama agar pemerolehan pengetahuan oleh siswa lebih optimal (Darmansyah,
2010:18).
Mujiono (1992) mengartikan strategi pembelajaran sebagai berikut: kegiatan pengajar untuk
memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dan komponen
pembentuk system instruksional, dimana untuk itu pengajar menggunakan siasat tertentu.
Karena system instruksional merupakan suatu kegiatan, maka pemikiran dan pengupayaan
pengkonsistensian aspek-aspek komponennya tidak hanya sebelum dilaksanakan, tetapi juga
pada saat dilaksanakan. Hal ini didasarkan pada pemiiran bahwa suatu rancangan tidak selalu
tepat pada saat dilakukan. Dengan demikian, strategi pembelajaran memiliki dua dimensi
sekaligus. Pertama, strategi pembelajaran pada dimensi perancangan. Kedua, strategi
pembelajaran pad dimensi pelaksanaan. Pengertian strategi pembelajaran yang agak berbeda
dengan Mujiono dikemukakan oleh Zaini dan Bahri (2003) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi
bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam
mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat
strategi dasar dalam pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih dan
menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, menetapkan norma-norma dan batas
minimal keberhasilan.
(Iskandarwassid, Dadang Sunendar, 2008:8).

Setelah Seorang guru telah menentukan pendekatan yang digunakan dalam


proses pembelajaran, selanjutnya yang harus diperhatikan/dilakukan agar kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih baik yaitu menentukan strategi. Strategi disini dapat diartikan sebagai
suatu rencana dari seorang guru sebelum memulai mengajar. Atau dengan kata lain strategi
merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan
memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya
di akhir kegiatan belajar. Strategi Mengacu pada tata cara penyiapan dan pelaksanaan
pembelajaran, sehingga dikenal ada 3 strategi yaitu: strategi pengorganisasian isi
pembelajaran, strategi pengelolaan, dan strategi penyampaian. Strategi pengorganisasian isi
pembelajaran, mengacu pada penataan cara-cara pengurutan isi bidang studi (mata pelajaran)
agar terjadi keterkaitan antara topik satu dengan topik yang lain yang terdapat dalam bidang
studi tersebut. Keterkaitan antara topik yang satu dengan topik yang lain akan lebih
memberikan makna pada siswa. Strategi penyampaian isi pembelajaran, mengacu pada cara-
cara untuk menentukan metode pembelajaran sekaligus untuk merespon masukan siswa serta
penataan cara-cara menentukan bentuk belajar mengajar. Strategi pengelolaan pembelajaran,
mengacu pada penataan cara-cara untuk terjadinya suatu interaksi antara siswa dengan guru
dan dengan komponen strategi lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi penjadwalan,
pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, pengelolaan motivation, serta kontrol belajar.
Terdapat beberapa macam strategi pembelajaran yang bisa diterapkan dalam proses
mengajar. Berikut ini terdapat beberapa strategi yang akan kami jelaskan secara singkat untuk
memudahkan proses belajar mengajar.

1. Strategi Ekspositori

Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada proses
penyampaian materi secara verbal dari guru kepada anak didiknya. Tujuan strategi yang
menerapkan penyampaian materi secara verbal supaya mampu menguasai materi pelajaran
dari guru sehingga mampu membawa hasil positif yaitu prestasi. Strategi ini merupakan
salah satu bentuk pendekatan pada proses belajar yang berorientasi kepada guru.

2. Strategi Inquiry Didalam

Strategi ini terdapat beberapa konsep yang harus dilakukan sehingga memudahkan proses
pembelajaran. Salah satunya adalah strategi pembelajaran inquiry SPI merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan pada proses pemikiran secara kritis dan analitis
untuk menemukan setiap jawaban dari suatu pertanyaan.

3. Strategi Inquiry Sosial

Strategi pembelajaran dari kelompok sosial untuk sekelompok masyarakat. Strategi ini
bisanya dilakukan pada proses penyuluhan dimana seseorang menjelaskan suatu materi
dengan cara terjun secara langsung pada masyarakat
.
3. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai tujuan. Ketika pendekatan masih
dalam tahap cara pandang, dan strategi tertuang dalam konsep, maka metode adalah bentuk
aplikatifnya. Terdapat beberapa metode pembelajaran, baik sendiri, maupun dikombinasi
dengan motode lainnya, yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, ada banyak sekali metode pembelajaran diantaranya:

1. Metode Pembelajaran Diskusi

Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat, dibanding metode
ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan
keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan
metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah
lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
2. Metode pembelajaran demontrasi

Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk
menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:

Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses


mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru
atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa
memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu
alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya. Kelebihan Metode Demonstrasi :

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.


b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :

d. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
e. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
f. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai
apa yang didemonstrasikan.

3. Metode Ceramah Plus

Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga
macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas


b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

4. Metode Resitasi

Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri. Kelebihan Metode Resitasi adalah :

a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat
lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian,
inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Kelemahan Metode Resitasi adalah :

a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru
hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
5. Peer Theaching Method

Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode
mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

6. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada
menarik kesimpulan.Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir
dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa.
Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan
pendapatnya.

7. Metode Global (ganze method)

Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan
materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi
tersebut

4. Teknik Pembelajaran

Teknik Pembelajaran. Istilah teknik biasa juga digunakan dengan bahasa taktik, meski
sebenarnya ada sedikit perbedaan. Teknik lebih dekat dengan siasat. Artniya
teknik pembelajaran, adalah bagaimana seorang guru mensiasati sebuah keadaan yang
sifatnya sudah spesifik.Teknik lebih mengacu pada cara-cara mengajar untuk mendapatkan
hasil atau maksud tertentu dengan mengupayakan atau memanfaatkan segala taktik yang
dikuasainya (misal mengajak anak dalam suasana tertentu untuk mendapatkan suasana emosi
tertentu). Contohnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada
kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal
ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

5. Taktik Pembelajaran

Mengacu pada persatuan cara mengajar untuk membangkitkan efek tertentu dalam
serangkaian kegiatan pembelajaran (misal menggunakan nyanyian, analogi-analogi, dll).
Taktik Pembelajaran merupakan gaya guru dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Taktik disini lebih mengarah ke
individu tertentu yaitu guru sebagai seorang pendidik haru memiliki skill yang sangat baik
dalam bidangnya masing-masing agar tidak kuwalahan dalam melakukan proses belajar
mengajar, pada sekolah yang belum memiliki fasilitas yang memadai. Taktik sebenarnya
hanya bagian atau variasi dari teknik. Taktik pembelajaran adalah variasi dari
teknik pembelajaran Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam
penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia
memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of
humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat
menguasai bidang itu. Atau contoh dalam bidang kimia yaitu Contoh; Seorang guru
mengajar mengenai materi larutan Elektrolit dan Non elektrolit tersebut para siswa dituntut
untuk dapat membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit, sedangkan sekolah tersebut
tidak memiliki laboraturium, disinilah seorang guru akan menggunakan teknik yang di
ketahuinya dengan cara berinovasi. Seorang guru akan mudah menghadapi masalah-masalah
yang terjadi di lapangan pada saat dia mengajar, jika guru tersebut benar-benar memahami
atau menguasai apa yang dia ajarkan, sehingga terjadi kendala seperti contoh diatas guru
tersebut langsung sigap, dan Kegiatan Belajar Mengajar akan berjalan dengan Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan
kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini,
pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat).

6. Model Pembelajaran

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model
pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata
lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran. Ada berbagai macam model pembelajaran, salah satunya
yaitu model pembelajaran jigsaw. Dalam model pembelajaran jigsaw, peran guru adalah
memfasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami
materi yang diberikan. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap
anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki
tanggunga jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan
informasi dan memecahkan masalah yang diberikan. Langkah-langkah pembelajaran dalam
model pembelajaran Jigsaw ini yaitu:

1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim


2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab
mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal
dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai
dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup

Kelebihan model pembelajaran jigsaw :

1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli
yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
2. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat
3. Model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara
dan berpendapat.

Kekuranagan model pembelajaran jigsaw :


1. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol
jalannya diskusi.
2. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan mengalami
kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli.
3. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.
4. Pembagian kelompok yang tidak heterogen, dimungkinkan kelompok yang
anggotanya lemah semua.
5. Penugasan anggota kelompok untuk menjadi tim ahli sering tidak sesuai antara
kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari.
6. Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti
proses pembelajaran.

7. Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk
membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan
tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya
transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji dan
dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas.
Komponen Utama Desain Pembelajaran :

1. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik
mereka, kemampuan awal dan pra syarat.
2. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi yang akan
dikuasai oleh pembelajar.
3. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan
dipelajari
4. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau
mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar.
5. Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada pembelajar
6. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang sudah
dikuasai atau belum

8. Gaya Pembelajaran

Gaya pembelajaran merujuk cara bagaimana seseorang individu itu boleh belajar dengan
caranya sendiri yang menurutnya paling berkesan. Pendekatan pengajaran yang secocoknya
diperlukan bagi membolehkan murid mencapai pembelajaran yang optimum.

Jenis-jenis Gaya Pembelajaran Menurut Honey dan Murnford, personality individu akan
mempengaruhi gaya pembelajarannya. Mereka mengemukakan empat gaya pembelajaran
seperti berikut

1. Aktiviti
Pelajar kumpulan ini suka mencari pengalaman baru. Mereka berfikiran terbuka dan ingin
mengambil tahu tentang perkara-perkara baru. Mereka suka terlibat dalam perbincangan
seperti sumbangsaran.
2. Reflektor
Pelajar kumpulan ini suka mengumpul dan menganalisa data. Mereka mengambil masa untuk
membuat kesimpulan.

3. Teoris
Pelajar kumpulan ini bersifat objektif. Mereka membuat rumusan berdasarkan bukti, analisa
data dan logic.

4. Pragmatis
Pelajar kumpulan ini suka mencuba idea-idea, teori dan teknik-teknik untuk memastikan
sama ada ia berguna dalam situasi sebenar.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Pendekatan pembelajaran berarti titik awal cara pandang kita menghadapi suatu
proses pembelajaran
2. Strategi adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar
untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik
menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya
tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar
3. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai tujuan.
4. Teknik pembelajaran, adalah bagaimana seorang guru mensiasati sebuah keadaan
yang sifatnya sudah spesifik.
5. Taktik Pembelajaran merupakan gaya guru dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
6. Model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
7. Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi
untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru
dan peserta didik.
8. Gaya pembelajaran merujuk cara bagaimana seseorang individu itu boleh belajar
dengan cara paling berkesan.

3.2 SARAN

Dalam prosese pembelajaran, hendaknya seorang guru dapat menentukan


Model pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan Kemampuan guru dalam
menggunakan metode, Tujuan pengajaran yang akan dicapai, Bahan pengajaran yangperlu
dipelajari siswa, Perbedaan individual dalam memanfaatkan inderanya, Sarana dan prasarana
yang ada di sekolah, Materi yang disampaikan, dan Alokasi waktu/waktu tatap muka.
Sehingga apa yang disampaikan guru akan dapat diterima siswa dan proses pembelajaranpun
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/246091172/Makalah-strategi-pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai