Anda di halaman 1dari 12

Notes:

24

1
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4

Pemimpin : Pemimpin : Pemimpin : Pemimpin :

Kelompok 5 Kelompok 6
Pemimpin : Pemimpin :

Kelompok 7 Kelompok 8
Pemimpin : Pemimpin :

22

Tujuan :
1. Mahasiswa menyadari akan pentingnya mengasihi akan sesama sebagai
perwujudan dari kasih Kristus kepada setiap orang.
2. Mahasiswa dapat merealisasikan bentuk dari kasih itu sendiri secara
langsung.
3. Mahasiswa dapat melayani dengan hati yang tulus agar dapat menjadi
berkat bagi diri sendiri maupun bagi orang yang dilayani.
























3

3 Juni 2018

Tujuan Penderitaan Orang Kristen
1 Petrus 4 : 12 – 19

Bila Anda melihat tayangan fear factor (sesuatu yang


menyebabkan ketakutan) di salah satu televisi swasta maka Anda
akan menyaksikan bagaimana para peserta ditantang untuk
melakukan berbagai kegiatan yang berbahaya, menakutkan bahkan
menjijikkan. Mengapa mereka mau melakukannya? Karena ada hadiah
sebesar $ 50.000 AS (empat ratus juta rupiah) yang diberikan
kepada peserta yang juara. Dalam acara fear factor ini, para peserta
rela menderita sesaat ketika mereka berlomba untuk mendapatkan
hadiah uang $ 50.000 AS itu.

Penderitaan sesaat di dunia ini yang juga dialami oleh orang


Kristen berbeda dengan perlombaan tersebut. Orang Kristen rela
menjalani penderitaan sesaat ini bukan untuk mendapatkan sebuah
pujian atau penghargaan dunia. Tentu saja penderitaan sesaat yang
dimaksudkan di sini bukanlah hukuman akibat tindakan kejahatan
(ayat 15). Sebab jika ini yang terjadi, penderitaan sesaat itu ialah
hukuman atas dosa. Ada dua alasan mengapa orang Kristen mengalami
penderitaan sesaat tersebut. Pertama, melalui penderitaan orang
Kristen dapat ambil bagian dalam penderitaan yang telah dialami
Kristus (ayat 13). Kedua, kalau orang Kristen menderita karena nama
Kristus berarti hal ini bertujuan supaya Tuhan dimuliakan (ayat
14,16). Sejarah gereja mula-mula membuktikan bahwa justru melalui
penderitaan nama Tuhan semakin dikenal di Yerusalem (Kis. 4:1-4).

Diskusi:

20



Sebagai saudara seiman

Di dalam Tubuh Kristus

Menyerahkan sluruh hidupNya

Berbagi kasih bersama

Kadang tawa dan kadang tangis

Suka duka bersama

Yang kuat menanggung yang lemah

Dalam anugrahNya

reff

Kita bertumbuh, bertumbuh di dalam kasih

Sehati sepikir setujuan melangkah bersama

Tuaian besar tlah menanti di hadapan kita

Siapkanlah dirimu songsonglah hari esok

Dan Tuhan dimuliakan melalui gerejaNya

5
2 Juni 2018


Semakin Giat Dalam Melayani
1 Petrus 4 : 7 – 11

Hidup melayani Tuhan tanpa pengharapan dalam iman adalah


hidup yang kurang bergairah. Dengan adanya pengharapan dalam iman
ini, kita hidup dengan tujuan yang jelas yaitu pengharapan
menantikan kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

Seruan Petrus ini mengadopsi tradisi orang Yahudi. Orang


Yahudi memiliki pemahaman bahwa kesudahan dari segala sesuatu
diawali dengan periode penderitaan yang hebat, dan kesengsaraan
yang tiada akhir. Oleh karena itu, Petrus menasihati jemaat untuk
senantiasa tenang dan berdoa (ayat 7). Petrus mendorong supaya
jemaat tetap siap sedia menantikan kedatangan Tuhan. Kedatangan
Tuhan kedua kali yang digambarkan "dekat" bukan berarti kita hanya
tinggal menanti dan tidak melakukan kegiatan apa pun baik pelayanan
maupun pekerjaan sehari-hari. Sebaliknya, justru Petrus mendorong
jemaat untuk: Pertama, tetap memiliki kasih yang "bertumbuh" baik
kepada Tuhan maupun kepada sesama manusia (ayat 8). Kedua,
memberikan tumpangan kepada orang lain dengan tidak bersungut-
sungut (ayat 9). Kedua hal ini sulit dilakukan karena memberikan
tumpangan kepada orang lain bukanlah suatu hal yang lazim pada saat
itu. Tumpangan hanya berlaku untuk sanak saudara saja. Demikian
juga kasih secara manusiawi terbatas hanya pada orang dan dalam
hubungan khusus. Namun, kasih Tuhan membuat jemaat menjadi satu
keluarga sehingga bisa memberikan tumpangan kepada orang lain
yang bukan saudara. Ketiga, agar jemaat saling melayani satu sama
lain sesuai dengan karunia yang mereka miliki sehingga Tuhan
dimuliakan (ayat 10-11).

18
Kegiatan
Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis
05.00 – 06.00 - Saat Teduh dan Doa Pagi
Kumpul +
06.00 – 07.00 Mandi + Mandi + Mandi +
Registrasi
Sarapan Sarapan Sarapan
07.00 – 08.00
08.00 – 09.00 Gotong Royong Gotong Royong Gotong Royong
09.00 – 10.00 + Mengajar + Mengajar + Mengajar
10.00 – 10.15 Coffee Break
Gotong Royong Gotong Royong Gotong Royong
Pelepasan +
10.15 – 12.00 + Masak + Masak Makan + Masak
Keberangkatan
Makan Siang Siang Makan Siang
12.00 – 13.00 Makan Siang Makan Siang Makan Siang
13.00 – 14.00 Gotong Royong Gotong Royong Gotong Royong
14.00 – 15.00 + Masak + Masak Makan + Masak
15.00 – 16.00 Makan Malam Malam Makan Malam
Mandi + Mandi +
16.00 – 17.00
Istirahat Mandi + Istirahat Mandi +
Masak Makan Istirahat Istirahat
17.00 – 18.00 Makan Malam
Malam
18.00 – 19.00 Makan Malam Makan Malam Makan Malam
19.00 – 20.00 Ramah Tamah
Opening KKR
NOBAR + Training
20.00 – 21.00 Ceremony
Pelayan
21.00 – 22.00 Evaluasi + Briefing
22.00 – ….. Tidur



7
1 Juni 2018

Penderitaan Memperdalam Kerohanian
1 Petrus 4 : 1-6

Ayat 1 mudah disalahfahami, seolah Petrus mengajarkan bahwa


penderitaan melepaskan orang dari dosa, atau bahwa tubuh adalah
letak kedudukan dosa. Jika kita pernah berpandangan demikian,
sadarilah bahwa ajaran itu tidak alkitabiah. Alkitab tidak pernah
mengajarkan bahwa tubuh jahat adanya dan bahwa keselamatan
harus dengan jalan menyiksa tubuh. Oleh karena itu, orang Kristen
tidak perlu memegang anggapan negatif tentang tubuh, materi atau
unsur dunia lainnya.

Setelah di bagian sebelumnya ini ia menjadikan penderitaan


Kristus sebagai teladan orang beriman, kini ia menjelaskan apa arti
penderitaan dalam hidup rohani orang beriman. Jika seseorang telah
berani menanggung penderitaan badani karena kebenaran, berarti
orang itu sedang membayar harga demi keinginannya untuk hidup
kudus. Dengan kata lain, Petrus kini mendorong orang-orang percaya
untuk berjuang demi kekudusan sampai ke resiko menanggung
penderitaan badani (ayat 2). Ketika seseorang masuk ke dalam
anugerah Tuhan, orang itu harus meninggalkan masa lalu hidup
berdosanya, apa pun resiko yang harus dipikul (ayat 3,4). Nah, bila
kita telah memiliki sikap sedemikian, kekuatan daya tarik dosa sudah
teramat lemah atas kita!

Ayat 6 sulit dipahami sebab mirip dengan ayat 3:19,20, tetapi


berbeda maksud. Di ayat 5, Petrus sudah menyinggung soal orang
hidup dan orang mati, semua akan dihakimi Tuhan. Di ayat 6 ini
Petrus menyebut tentang orang-orang yang (karena imannya)
dihakimi dan dihukum mati. Seperti halnya Kristus, orang beriman

16
Tinjauan Acara

1. Menyadarkan
mahasiswa bahwa
Kristus terlebih
Diberkati Priska, Sola,
dahulu mengasihi
Untuk Pdt. Eri Willy P,
Opening manusia .
Menjadi Laka Kase, Samuel, Yosua
Ceremony 2. Mengajak mahasiswa
Berkat (1 S.Th P., Jerry,
untuk dapat
Petrus 3:9b) Andre
mewujudkan kasih
Kristus melalui
Kegiatan Baksos
1. Mengajak mahasiswa
Kristen untuk rendah
hati.
2. Mengajak mahasiswa
Kristen untuk
melayani dengan tulus
seperti Tuhan yang
melayani kita bahkan Willy P, Gelora,
Heart Of
Kebaktian rela berkorban demi Pdt. Eri Priska, Samuel,
Servant
Kebangunan menyelamatkan kita Laka Kase, William,
(Lukas
Rohani dari dosa. S.Th Frederick,
22:26-27)
3. Mengajak mahasiswa Yosua P.
Kristen untuk
memberikan berkat
yang diberikan Tuhan
untuk menjadi berkat
bagi diri sendiri dan
orang yang dilayani.

Myis, Nia, Rut,


Appreciation
Klinton, Sri,
+ Closing - - -
William, Yosua
Ceremony
P.


9
31 Mei 2018

Respons Atas Penderitaan
1 Petrus 3 : 18 – 22

Banyak orang yang berpendapat bahwa jika kita hidup sesuai


dengan prinsip-prinsip Alkitab, maka kita akan mengalami hidup yang
penuh dengan sukacita dan bebas dari segala kesulitan. Pendeknya
kita akan memiliki sebuah hidup yang berbahagia.

Petrus berkata bahwa berbuat baik memang berdampak baik


bagi kita dan dapat menghindarkan kita dari berbagai dampak yang
akan muncul apabila kita berlaku tidak baik (1 Petrus 3:13). Namun
tidak semua hal bisa dihindarkan meskipun kita telah berlaku baik.
Ada kalanya kita akan mengalami penderitaan justru karena kita
memilih untuk tetap berdiri tegak di atas kebenaran (1 Petrus 3:14).
Bagi Petrus, penderitaan karena kebenaran jauh lebih baik daripada
penderitaan yang harus dialami karena orang berbuat jahat (1 Petrus
3:17).

Menderita karena kebenaran adalah sebuah berkat. Sukacita


tidak serta merta terhenti ketika penderitaan karena kebenaran
harus dialami. Sukacita yang dimaksud bukanlah semacam perasaan
yang menyenangkan, tetapi sukacita karena tahu bahwa kita telah
melakukan sesuatu yang diperkenan Tuhan. Memang bisa saja terjadi
bahwa penderitaan yang terjadi karena berbuat baik merupakan
kehendak Tuhan (1 Petrus 3:17). Maka hal yang perlu kita ingat
adalah bahwa dunia ini telah membuat Kristus menderita padahal Dia
hidup sesuai kehendak Allah. Oleh karena itu selalu ada kemungkinan
bagi para pengikut Kristus untuk menanggung penderitaan karena
kebenaran. Dan penderitaan semacam itu mengidentifikasi
kedekatan kita dengan Tuhan kita.

14
Tuhan pada masa kini bagaikan bangsa Israel rohani yang
dikhususkan Tuhan untuk memberkati dunia ini.

Kita dipanggil untuk menjadi saksi hidup kudus dalam bentuk


persekutuan imamat yang rajani (tugas pertama), dan untuk
membawa setiap orang yang belum percaya bertemu dengan Tuhan
Yesus dan memperoleh keselamatan (tugas kedua).

Diskusi :
Apa yang anda pahami mengenai “menjadi teladan” ? Adakah
orang yang menjadi figur teladan bagi saudara ? Jika ada, siapa ?
sharingkan.
Tugas kita sebagai orang Kristen adalah menjadi teladan bagi orang
disekitar dan memberitakan Kristus bagi yang belum mengenal Dia.
Status kita sebagai mahasiswa tentu memiliki tugas utama adalah
belajar dan kemudian setelah selesai akan mengimplementasikan ilmu
tersebut ke dalam masyarakat. Bagaimana anda dapat mengerjakan
tugas sebagai mahasiswa namun tetap tidak kehilangan tanggung
jawab mengerjakan tugas sebagai orang Kristen ?

Aplikasi pribadi :
Aku akan hidup kudus supaya dapat menjadi teladan di
keluarga, pekerjaan, dan lingkunganku. Aku siap membawa mereka
dan memperkenalkan Kristus kepada mereka.

11

Anda mungkin juga menyukai