Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengkajian
1. Identitas klien:
Hemoroid biasanya terjadi pada semua umur dan jenis kelamin
2. Keluhan Utama:
Nyeri pada daerah anus ketika mengejan, adanya darah di feses,
pendarahan saat BAB dan adanya tonjolan di anus.
3. Riwayat penyakit sekarang
Nyeri pada saat mengejen, pendarahan saat BAB.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pernah menderita hemoroid.
5. Pola fungsi kesehatan:
- Pola persepsi dan tatalaksana kesehatan
Kesembuhan merupakan proses dari berobat dan merupakan
kehendak dari tuhan.
- Pola nutrisi dan metabolisme
- Pola eliminasi
Warna urin kecoklatan
- Pola aktivitas
Pasien merasakan lemas dan mudah sekali kelelahan
- Pola istirahat tidur
Pasien merasa terganggu dengan keadaan suhu badan meningkat,
sehingga pasien merasakan gelisah pada waktu tidur.
- Pola kognitif dan persepsi sensori
Klien sudah mengerti untuk pentingnya kesehatan

6. Pemeriksaan fisik:
Status kesadaran umum:
1. Tingkat kesadaran: composmentis
2. Pemeriksaan inpeksi dilakukan untuk melihat adanya benjolan sekitar
anus, benjolan tersebut terlihat pada saat prolapsi, warna benjolan
terlihat kemerahan, benjolan terletak di dalam.
3. Pemeriksaan palpasi melakukan rektal tucher, dengan memasukkan 1
jari kedalam anus. Untuk melihat adaya benjolan dengan konsentrasi
keras, dan pendarahan.
B. Diagnosis
1. Nyeri akut berhubungan
2. Resiko konstipasi
3. Intoleransi aktivitas
4. Resiko infeksi
C. Perencanaan

Nyeri Akut
NOC

1) Kontrol nyeri
- Mengenali kapan nyeri terjadi.
- Menggambarkan faktor penyebab.
- Menggunakan tindakan pencegahan.
- Menggunakan analgesik yang di rekomendasikan.
- Mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri.
2) Tingkat Nyeri
- Ekspresi nyeri wajah.
- Mengeluarkan keringet.
- Menyerang dan menangis.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berkeringat berlebihan.
1. Pemberian analgesik
NIC
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien.
- Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis dan frekuensi obat
analgesik yang dieresepkan.
- Cek adanya riwayat alergi obat.
- Pilih analgesik atau kombinasi analgesik yang sesuai ketika lebih dari
satu diberikan.
- Tentukan analgesik sebelumnya, rute pemberian, dan dosis untuk
mencapai hasil pengurangan nyeri yang optimal.
2. Resiko Konstipasi
NOC
1) Eliminasi usus
- Pola eliminasi
- Warna feses
- Feses lembut dan berbentuk
- Kemudahan BAB
- Tekanan sfringter
NIC
1) Manajemen konstipasi/ inpaksi
- Monitor tanda dan gejala konstipasi.
- Monitor tanda dan gejala insfaksi.
- Monitor (hasil produksi ) pergerakan khusus (feses), meliputi
frekuensi, konsistensi, bentuk, volume, dan warna , dengan cara yang
tepat
- Monitor bising usus.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penurunan/ peningkatan
frekuensi bising usus.
1. Resiko infeksi
NIC
1) Kontrol infeksi
- Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk setiap
pasien.
- Anjurkan pasien mengenai tehnik mencuci tangan dengan tepat.
- Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat meemasuki dan
meninggalkan ruangan.
- Gunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan yang sesuai.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien.
2) Pelindungan infeksi
- Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
- Monitor kerentanan terhadap infeksi.
- Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup.
- Anjurkan asupan cairan dengan tepat.
- Anjurkan istirahat.

Anda mungkin juga menyukai