DOSEN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1. ANDI HARDIANTI (A062182009)
2. MEGAWANTI (A062182016)
3. NURHIDAYAH BORAHIMA (A062182013)
4. ERIANA MARISSA FIRMAN (A062182020)
Selanjutnya Watt & Zimmerman menyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa
teori akuntansi dalam pendekatan normatif terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis
yang kuat. Untuk mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normatif, Watt & Zimmerman
mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada penelitian empiris dan
menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang sekarang digunakan atau mencari
model baru untuk pengembangan teori akuntansi dikemudian hari.
Dari dua contoh nyata diatas dapat dilihat hubungan antara Teori Akuntansi Positif dan Teori
Akuntasi Normatif yaitu ;
Perbedaan pendekatan dan dasar antara teori akuntansi tersebut menyebabkan dua taksonomi
akuntansi. Pendekatan Teori Akuntansi Positif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai
Sains. Sedangkan pendekatan Teori Akuntansi Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi
sebagai art. Yang keduanya sama sama diakui sebagai sarana pendekatan teori akuntansi.
Teori Akuntansi Normatif yang berbentuk Praktik Akuntansi Berterima Umum (PABU)
merupakan acuan teori dalam memberikan jalan terbaik untuk meramalkan berbagai
fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi antar-variabel akuntansi dalam
dunia nyata yang meruipakan Fungsi pendekatan Teori Akuntansi Positif. Tidak menutup
kemungkinan, fakta yang ada di dunia nyata (praktek akuntansi) akan mempengaruhi Teori
Akuntansi Normatif. Hubungan ini Sesuai dengan paham Dialektika Hegel. Dimana antitasi
dan tesis akan menghasilkan sistesis. Dan sistesis akan menghasilkan antithesis. Begitu
seterusnya.