Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN

DENGAN PERUBAHAN PROSES PIKIR :WAHAM

1.PENGERTIAN

a.Perubahan proses pikir adalah suatu keadaan dimana individu


mengalami kerusakan dalam pengoperasian kogmitif dan aktivitas.
(Tonwsend,`1998 : 158)

b.Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian


realitas yang salah.(Maramis, 2004 :221)

c. Waham adalah merupakan keyakinan tentang suatu isi pikir yang


tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi
dan latar belakang budaya, biarpun dibuktikan kemustahilannya.
(Maramis, 2004 : 117)
d. Menurut Gail W. Stuart, Waham adalah keyakinan yang salah dan
kuat dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan
bertentangan dengan realitas sosial.
(http:// Keperawatan _blogstar/Waham)
2. ETIOLOGI

Faktor predisposisi yang mungkin mengakibatkan timbulnya waham


adalah:
a. Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak / SSp. Yang menimbulkan.
1. Hambatan perkembangan otak khususnya kortek prontal,
temporal dan limbik.
2. pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal,
perinatal, neonatus dan kanak-kanak.

b. Psikososial
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
psikologis dari klien. Sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi
seperti penolakan dan kekerasan.

c. sosial Budaya.
Kehidupan sosial budaya dapat pula mempengaruhi timbulnya waham
seperti kemiskinan. Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan,
kerawanan) serta kehidupan yang terisolasi dan stress yang menumpuk.
Faktor prespitasi yang biasanya menimbulkan waham merupakan
karakteristik umum latar belakang termasuk riwayat penganiayaan fisik /
emosional, perlakuan kekerasan dari orang tua, tuntutan pendidkan yang
perfeksionis, tekanan, isolasi, permusuhan, perasaan tidak berguna
ataupun tidak berdaya.
3.Manifestasi klinis.
Tanda dan gejala yang dihasilkan atas penggolongan waham yaitu:
a.Waham dengan perawatan minimal
1. Berbicara dan berperilaku sesuai dengan realita.
2. Bersosialisasi dengan orang lain.
3. Mau makan dan minum.
4. Ekspresi wajah tenang.
b. Waham dengan perawatan parsial

1. Iritable.
2. Cenderung menghindari orang lain.
3. Mendominasi pembicaraan.
4. Bicara kasar.
c.Waham dengan perawatan total

1. Melukai diri dan orang lain


2. Menolak makan / minum obat karena takut diracuni
3. Gerakan tidak terkontrol
4. Ekspresi tegang
5. Iritable
6. Mendominasi pembicaraan
7. Bicara kasar
8. Menghindar dari orang lain
9. Mengungkapkan keyakinannya yang salah berulang kali
10.Perilaku bazar.

(http://Keperawatan_blogstar/Waham)
4 POHON MASALAH

PERILAKU Kerusakan komunikasi


KEKERASAN verbal

Gangguan proses pikir : Resiko mencederai


CP Waham Orang lain

Gangguan konsep diri:


Harga diri rendah

Gangguan interaksi social


Menarik diri

Koping individu inefektif


5,JENIS-JENIS WAHAM

Waham agama adalah keyakinan klien terhadap suatu agama secara


berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
Waham kebesaran adalah keyakinan klien secara berlebihan bahwa
klien memiliki kebesaran / kekuasaan khusus diucapkan beulang kali
tetapi tidak sesui dengan kenyataan.
Waham curiga adalah klien yakin bahwa ada seseorang / kelompok
yang berusaha merugikan / mencederai dirinya diucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Waham nihilistik adalah klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia / meninggal, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Waham dosa adalah klien yakin bahwa dirinya merasa berdosa dan
selalu dibayangi perasaan bersalah dengan perbuatannyadiucapkan
berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.
Waham kejar adalah klien menganggap orang lain atau institusi
mempunyai rencana untuk melawan atau menyerang seseorang
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham yang bizar:
a. Sisip pikir : Keyakinan klien terhadap suatu pikiran
orang lain yang disisipkan kedalam pikirannya secara
berlebihan dan diucapkan berulang kali tapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
b. Siar pikir adalah : keyakinan klien terhadap sesuatu
atau orang lain mengetahui apa yang ia pikirkan walau
ia tidak mengatakannya kepada orang tersebut dan di
ucapkan secara berulang-ulang tetapi tidak sesuai
kenyataan.
c. Kontrol pikir : Waham pengaruh adalah klien yakin
bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan diluar
dirinya atau kekuatan aneh yang diucakan berulang-
ulang tapi tidak sesuai dengan kenyataan.
(Budi, Anna Keliat. 1998 :51)
6 PENATALAKSANAAN

Perawatan dan pengobatan harus secepat mungkin dilaksanakan


karena, kemungkinan dapat menimbulkan kemunduran mental. Tetapi
jangan memandang klien dengan waham pada gangguan skizofrenia ini
sebagai pasien yang tidak dapat disembuhkan lagi atau orang yang aneh dan
inferior bila sudah dapat kontak maka dilakukan bimbingan tentang hal-hal
yang praktis. Biar pun klien tidak dapat sembuh sempurna, dengan
pengobatan dan bimbingan yang baik dapat ditolong untuk bekerja
sederhana di rumah aaupun di luar rumah. Keluarga atau orang lain di
lingkungan klien diberi penjelasan (manipulasi lingkungan) agar mereka
lebih sabar menghadapinya.

Penatalaksanaan klien dengan waham meliputi farmako terapi, ECT


dan terapi lainnya seperti : terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi somatik,
terapi seni, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual dan twerapi
okupsi yang semuanya bertujuan untuk memperbaiki prilaku klien dengan
waham pada gangguan skizofrenia. Penatalaksanaan yang terakhir adalah
rehabilitasi sebagai suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan bagi
klien agar mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam
kehidupan masyarakat.
(http://Keperawatan_blogstar/Waham)
ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengkajian.

Menurut tim Depkes RI (1994), pengkajian adalah langkah awal dan


dasar proses keperawatan serta menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang
dibutuhkan dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan.
Patricia A Potter et al (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa
pengkajian terdiri dari 3 kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengelompokan
data atau analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan. Data dapat di
kumpulkan dari berbagai sumber data yaitu sumber data primer (klien) dan
sumber data sekunder seperti keluarga, teman terdekat klien, tim kesehatan,
catatan dalam berkas dokumen medis klien dan hasil pemeriksaan. Untuk
mengumpulkan data dilakukan dengan berbagai cara yaitu : dengan
obsevasi, wawancara dan pemeriksaan fisik.

Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat.
Isi pengkajiannya meliputi :

 .Identifikasi Klien

1) Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak

dengan klien tentang: Nama klien, panggilan klien, Nama perawat,


tujuan, waktu pertemuan, topik pembicaraan.

 Keluhan utama / alasan masuk


Tanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien dan
keluarga datang ke rumah sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk
mengatasi masalah dan perkembangan yang dicapai.

 Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami

gangguan jiwa pada masa lalu, pernah melakukan, mengalami,


penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan,
kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin
mengakibatkan terjadinya gangguan :

a. Psikologis

Keluarga, pengasuh, dan lingkungan klien sangat mempengaruhi


respon psikologis dari klien.

b. Faktor predisposisi
 Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan
sistem saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang
maladaptif.
 Neurobiologis : Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbic.
 Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan

glutamat.
 Virus paparan Virus influensa pada trimester III
 Psikologis ; ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak
peduli.
c. Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan
perkembangan individu pada prenatal, neonatus dan anak-anak.

 Aspek fisik / biologis

Mengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital : TD, nadi, suhu,


pernafasan. Ukur tinggi badan dan berat badan kalau perlu kaji fungsi
organ kalau ada keluhan.

 Aspek psikososial.

1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang


dapat menggambarkan hubungan klien dan keluarga, masalah yang
terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.
2) Konsep diri
 Citra tubuh : mengenai persepsi klien terhadap tubuhnya,
bagian yang disukai dan yang tidak disukai.
 Identitas diri : starus dan posisi klien sebelum dirawat,
kepuasan klien sebagai laki-laki / perempuan.
 Peran : tugas yang dilemban dalam keluarga / kelompok dan
masyarakat dan kemampuan klien dalam melaksanakan
tugas tersebut.
 Ideal diri : harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas,
lingkungan dan penyakitnya.
 Harga diri : hubungan klien dan orang lain, penilaian dan
pengharapan orang lain terhadap dirinya, biasanya terjadi
pengungkapan kekecewaan terhadap dirinya sebagai wujud
haega diri rendah.

3) Hubungan sosial dengan orang lain yang terdekat dalam


kehidupan, kelompokyang diikuti dalam masyarakat.
4) Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah.

 Status mental
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien,
aktivitas motorik klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek
klien, interaksi selama wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir,
tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan berhitung, kemampuan
penilaian dan daya tilik diri.

 Kebutuhan persiapan pulang.


 Kemampuan makan klien, klien mampu menyiapkan dan
membersihkan alat makan.
 Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan
membersihkan wc serta membersihkan dan merapikan
pakaian.
 Mandi klien dengan cara berpakain, observasi kebersihan
tubuh klien.
 Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalam dan di luar
rumah.
 Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksi yang
dirasakan setelah minum obat.

 Masalah psikososial dan lingkungan

Dari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien.

 Pengetahuan.

Data didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap


bagian yang dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.

 Aspek medik

Terapi yang diterima oleh klien : ECT, terapi antara lain seperti terapi
psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi
okupasi, terapi lingkungan. Rehabilitas sebagai suatu refungsionalisasi
dan perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara
wajar dalam kehidupan masyarakat.
(http://Keperawatan_blogstar/Waham)
2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian atau kesimpulan yang diambil


dari pengkajian (Gabie,dikutip oleh Carpenito, 1983).
Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan aktual atau potensial
dan berdasarkan pendidikan dan pengalamannya perawat mampu mengatasi
(Gordon dikutip oleh carpenito, 1983).

Masalah keperawatan yang sering muncul yang dapat disimpulkan


dari hasil pengkajian adalah :
 Kerusakan komunitas verbal
 Gangguan proses pikir; waham
 Gangguan konsep diri; harga diri rendah
 Resiko menciderai orang lain
 Gangguan interaksi sosial; menarik diri
 Tidak efektifnya koping individu.
DAFTAR PUSTAKA

Stuart and Sundeen. Buku saku Keperawatan jiwa. Edisi 3 : jakarta :EGC
1998

Isaaes A. Panduan belajar keperawatan kesehatan jiwa & Psikiatrik. Edisi 3.


Jakarta :EGC 2004.

Kelliat Budi Ana, 1998. Proses keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC.

Townsend, Mary C. 1998. Buku saku Diagnosa keperawatan pada


keperawatan psikiatri. Jakarta :EGC

http://Keperawatan_blogstar/Waham

Anda mungkin juga menyukai