1.PENGERTIAN
b. Psikososial
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
psikologis dari klien. Sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi
seperti penolakan dan kekerasan.
c. sosial Budaya.
Kehidupan sosial budaya dapat pula mempengaruhi timbulnya waham
seperti kemiskinan. Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan,
kerawanan) serta kehidupan yang terisolasi dan stress yang menumpuk.
Faktor prespitasi yang biasanya menimbulkan waham merupakan
karakteristik umum latar belakang termasuk riwayat penganiayaan fisik /
emosional, perlakuan kekerasan dari orang tua, tuntutan pendidkan yang
perfeksionis, tekanan, isolasi, permusuhan, perasaan tidak berguna
ataupun tidak berdaya.
3.Manifestasi klinis.
Tanda dan gejala yang dihasilkan atas penggolongan waham yaitu:
a.Waham dengan perawatan minimal
1. Berbicara dan berperilaku sesuai dengan realita.
2. Bersosialisasi dengan orang lain.
3. Mau makan dan minum.
4. Ekspresi wajah tenang.
b. Waham dengan perawatan parsial
1. Iritable.
2. Cenderung menghindari orang lain.
3. Mendominasi pembicaraan.
4. Bicara kasar.
c.Waham dengan perawatan total
(http://Keperawatan_blogstar/Waham)
4 POHON MASALAH
1.Pengkajian.
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat.
Isi pengkajiannya meliputi :
.Identifikasi Klien
a. Psikologis
b. Faktor predisposisi
Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan
sistem saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang
maladaptif.
Neurobiologis : Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbic.
Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan
glutamat.
Virus paparan Virus influensa pada trimester III
Psikologis ; ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak
peduli.
c. Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan
perkembangan individu pada prenatal, neonatus dan anak-anak.
Aspek psikososial.
Status mental
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien,
aktivitas motorik klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek
klien, interaksi selama wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir,
tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan berhitung, kemampuan
penilaian dan daya tilik diri.
Dari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien.
Pengetahuan.
Aspek medik
Terapi yang diterima oleh klien : ECT, terapi antara lain seperti terapi
psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi
okupasi, terapi lingkungan. Rehabilitas sebagai suatu refungsionalisasi
dan perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara
wajar dalam kehidupan masyarakat.
(http://Keperawatan_blogstar/Waham)
2. Diagnosa keperawatan
Stuart and Sundeen. Buku saku Keperawatan jiwa. Edisi 3 : jakarta :EGC
1998
Kelliat Budi Ana, 1998. Proses keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC.
http://Keperawatan_blogstar/Waham