Anda di halaman 1dari 7

NAMA KELOMPOK

1. ANDIKA RAHMAT HAREFA


2. TENGKU HAMDI

SKENARIO SIMULASI TANGGAP DARURAT

SKENARIO SIMULASI PENANGANAN KEADAAN DARURAT KEBAKARAN.

1. Lokasi kejadian
Keadaan darurat kebakaran terjadi di gedung J tepatnya di pintu masuk area ……. (lihat
lay out kejadian darurat kebakaran).

2. Penyebab
Kebakaran disebabkan kesalahan operator menyimpan drum yang berisi produk yang
masih panas diatas palet kayu, penyimpanan drum tersusun secara vertikal (ditumpuk),
sementara diarea penyimpanan banyak terdapat material yang mudah terbakar, akhirnya
terjadilah keadaan darurat kebakaran berskala sedang sehingga menimbulkan situasi tidak
menentu diantara karyawan.

3. Langkah-Langkah Penanganan Keadaan Darurat Kebakaran


- Ada kesalahan operator Grup 2 melakukan kesalahan menaruh drum berisi produk
yang masih membara/panas diatas palet kayu dan menumpuk drum tersebut,
beberapa saat kemudian Imat Ruhimat, melihat ada palet yang terbakar, kemudian
berteriak “Kebakaran.., kebakaran., kebakaran..,” sambil minta bantuan karyawan
yang lainnya (Fuji S, Tarsim, Sapudin, Karno KW, Muhi M, Kuat BS), Imat
Ruhimat berlari mengambil alat pemadam kebakaran (APAR) terdekat untuk
memadamkan api mula yang berada titik lokasi kebakaran.
- Karyawan yang lain, membantu mengambil APAR yang berada dilokasi lain dan
membantu memadamkan kebakaran.
- Sapudin memecahkan box alarm dan menyalakan alarm (alarm berbunyi) lalu berlari
keluar melalui arah evakuasi untuk menghubungi team komunikasi (security)
karena diduga kebakaran berpotensi akan menjadi besar, Security menghubungi
team keadaan darurat lainnya seperti koordinator, pengawas, team pemadam
kebakaran, team evakuasi dan team P3K.
- Team tanggap darurat mengambil alih penanganan keadaan darurat sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya dibantu karyawan lainnya, jika team pemadam
menganggap potensi kebakaran tidak mungkin bisa ditanggulangi team, segera
mengintruksikan team komunikasi untuk menghubungi pemadam kebakaran DKI.
- Team evakuasi (Lesmana, Minda M, Ujang W, Imat R, Fuji S, Akam, Satim S, Eko S,
Tatang S, Asep S, Ardi R, Enjen), mengarahkan dan memastikan karyawan untuk
keluar melalui jalur evakuasi yang benar dan aman menuju assembly point,
membantu team P3K untuk memastikan para korban yang pingsan dan cidera
keluar mengikuti jalur evakuasi yang benar dan aman menuju assembly point.
- Team P3K (Mirwan, Rudi T, Dito, Ivan E, Irwan S.) mencari korban yang cidera atau
pingsan, ditemukan karyawan logistik (Sahid dan Aris S.) pingsan diduga akibat
shock, maka Team P3K melakukan pertolongan pertama, dengan cara
membaringkan ditempat yang aman lakukan nafas buatan jika perlu, jika keadaan
tidak memungkinkan langsung baringkan di tandu dan bawa melalui jalur evakuasi
yang aman menuju muster point. Ditemukan juga karyawan operator produksi (Fuji
S dan Karno KW) terluka kakinya akibat tertimpa potongan kayu palet, maka
baringkan ditempat aman, namun jika tidak memungkinkan, bawa dengan tandu
atau jika masih bisa berjalan bimbinglah atau gendonglah melalui jalur evakuasi
yang benar dan aman untuk menuju assembly point. Hal ini team P3K bisa
meminta bantuan team evakuasi atau karyawan lain yang selamat.
- Team pemadam memanfaatkan APAR dan APAB untuk berusaha memadamkan api
mengikuti arah angin dan menyingkirkan barang-barang yang mudah terbakar
disekitar sumber api.
- Pengawas HRD/Security, mendata korban yang terluka, dibantu security memeriksa
kamar mandi, toilet dan ruangan lainnya, menyiapkan daftar nama-nama karyawan,
memastikan karyawan yang dievakuasi berada di muster point dengan aman dan
nyaman. Menyiapkan laporan investigasi keadaan darurat
- Koordinatoor, mengkoordinir team tanggap darurat, mengumumkan keadaan aman.
4. Pemulihan Keadaan Darurat
Team Tanggap Darurat, telah selesai melaksanakan kegiatan menangani keadaan darurat
sesuai dengan tugasnya masing-masing, Setelah koordinator mengumumkan keadaan
aman, team berkumpul untuk mendengarkan arahan dari koordinator tentang upaya
pemulihan keadaan darurat, yaitu masing-masing team melakukan upaya pemulihan
dengan cara :
- Team Komunikasi, menyiapkan laporan proses komunikasi secara tertulis (krnologis
komunikasi) kepada koordinator melalui pengawas.
- Team Evakuasi, melakukan pemulihan dengan cara membantu team P3K
memobilisasi korban yang terluka yang mungkin selanjutnya akan di bawa ke
rumah sakit dan lain sebagainya.
- Team P3K, terus memberi pertolongan kepada korban bersama-sama dengan petugas
medis.
- Team pemadam / tumpahan, membersihkan lokasi kebakaran dan tumpahan -
tumpahan yang timbul akibat adanya keadaan emergency.

SIMULASI KEBAKARAN
1. Ada kejadian kebakaran di Gedung A, terdengar teriakan “ kebakaran”. -------
> persiapan titik api dilakukan 30 menit sebelum kebakaran oleh tim LOGO.
2. Usaha pemadaman dilakukan oleh para karyawan / Petugas Peran
setempat,dengan menggunakan APAR yang ada juga ditunjuk 1 orang sebagai biang
petugas APAR
.3. Petugas Peran yang memadamkan dengan APAR, tidak mampu memadamkan
api dan segera menyalakan fire alarm dan meminta para karyawan untuk evakuasi
dengan teriakan “keluar” atau “evakuasi”, “ada kebakaran”.------> 1 orang menyalakan
alarm secara manual, sambil teriak “kebakaran”.
4. Penyelia / Petugas Peran segera menghubungi Security untuk panggil
Satdamkar, sementara satu orang Petugas Peran segera memimpin evakuasi karyawan
dan tamu. Petugas Peran meminta seluruh operator untuk mematikan mesin dan segera
melakukan evakuasi.
5. Petugas Security membantu proses evakuasi karyawan dan tamu.
6. Petugas security meminta evakuasi kepada para tamu dan karyawan
7. Sementara itu, berdasarkan pengecekan thd status pada fire alarm security
sudah melakukan panggilan ke:
-Security support
-Anggota Regu Pemadam Kebakaran
-Koordinator Regu Penanggulangan Kebakaran
-Klinik,
Panel alarm dilakukan mode silent.
8. Tim PengamananLokasi dating untuk membantu proses evakuasi ke lokasi aman.
9. Setiap mobil diminta bersiap bergerak dan menunggu komando dari tim
Security.
10. Tim Security memandu pelaksanaan evakuasi mobil /motor dll, agar
tidak membahayakan karyawan/tamu yang sedang evakuasi. Pergerakan mobil dapatd
ipercepat bila evakuasi karyawan sudah selesai.
11. Koordinator Regu Penanggulangan Kebakaran atau Komandan Satuan Pemadam
Kebakaran memastikan informasi ke Security, Klinik, dan Anggota Regu Pemadam
Kebakaran sudah diterima dan masing – masing sudah bergerak sesuai lingkup tugas dan
tanggung jawabnya. Juga tim Engineering untuk mematikan listrik ke Gedung A.
12. Anggota Regu Pemadam Kebakaran segera datang ke lokasi . Beberapa orang anggota
segera mempersiapkan selang nosle ; dan langsung merangkai selang, dan pilar hydrant.
Ketua regu berkomunikasi dengan security tentang keadaan listrik, apakah sudah aman?
Setelah listrik aman, hydrant siap dinyalakan. Petugas di pilar harus membuka secara
perlahan main valvenya agar tidak membahayakan tim nozzle

Skenario LATIHAN:

Server komputer terbakar di salah satu ruangan , alarm kebakaran berbunyi, seluruh karyawan
stand-by,
tim safety berusaha memadamkan dg peralatan yg ada (APAR], namun api membesar...
Lalu tim safety membunyikan alarm kedua tanda evakuasi, seluruh karyawan bergegas keluar
gedung dipandu oleh "section leader" menuju assembly point (titik berkumpul).
Tim safety segera memanggil pemadam kebakaran di kawasan, datanglah dua unit "Firefighter
Truck"
......dan menyemburlah air dari truck nozzle ke arah lantai dua dimana server terbakar.

Satu karyawan terluka parah karena jatuh/panik saat evakuasi..., tim First Aid menangani dan
memanggil bantuan ambulance dari RS terdekat utk pengobatan lebih lanjut.

Di assembly point, section leader meng-absen seluruh karyawan yg berada dibawah


pengawasannya....
memastikan nggak ada yg tertinggal di dalam, sambil check kalau ada yg terluka

Menurut catatan tim safety, api muncul pada jam 9.20 dan berhasil dipadamkan pada jam 9.50.
Di akhir latihan ini, Building Manager (pimpinan tertinggi di gedung) memberikan briefing
singkat, evaluasi atas fire drill pagi ini.

Pesan beliau....:
a. Ketahui pintu darurat (emergency exit); dan
b. Berjalan cepat dan wasapda, (tidak panik) saat evakuasi.

Demikianlah scenario latihan ini

Latihan Penanganan Insiden Cyber

Kepada Yth,
Anggota APJII

APJII bekerjasama dengan ID-CERT akan mengadakan simulasi Latihan

Penanganan Insiden Cyber atau yang lazim disebut dengan "Security Drill".

Latihan/Simulasi ini akan menguji kesiapan SDM serta SOP dalam menghadapi segala bentuk insiden
Network Abuse/IT Security.
MEKANISME

~~~~~~~~~

Simulasi ini diadakan secara virtual online dari lokasi kerja

masing-masing pada hari dan jam yang telah ditentukan.

Simulasi akan terdiri dari beberapa skenario. Satu skenario dengan

skenario berikutnya dapat berhubungan ataupun tidak berhubungan satu

dengan yang lainnya.

Simulasi ini juga tidak akan mengganggu jaringan rill yang ada (misal:

dalam skenario DNS, tidak ada malware berbahaya/DNS riil yang akan

digunakan).

RENCANA PELAKSANAAN

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Direncanakan pada Awal November 2013 (waktu akan diinformasikan menyusul).

PENDAFTARAN

~~~~~~~~~~~

Setiap organisasi setidaknya akan mendaftarkan 2 kontak dengan tugas

selaku PEMANTAU dan PEMAIN. Adapun fungsi masing-masing dijelaskan sebagai

berikut:

1. PEMANTAU

a. TIDAK BOLEH berpartisipasi dalam setiap kasus


b. Memantau kinerja Pemain

c. Memastikan Pemain tetap mengikuti permainan sesuai arahan yang ada

d. Mendokumentasikan proses Simulasi/Latihan untuk pembelajaran berikutnya;

2. PEMAIN

a. Staf yang merespon dari organisasi yang berpartisipasi dalam

Simulasi/Latihan ini.

b. Harus bereaksi atas setiap kasus yang diskenariokan, mengingat bahwa

Drill dilaksanakan pada hari dan jam kerja.

Untuk dapat ikutserta dalam Simulasi ini, masing2 organisasi diharapkan

mendaftarkan timnya dengan mengisi formulir terlampir.

Anda mungkin juga menyukai