Ruang Widuri
AKADEMI KEPERAWATAN
HERMINA MANGGALA HUSADA
JAKARTA
2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal “ Terapi Bermain :
Mewarnai Gambar Pada Anak Usia Preschool 4-6 Tahun“. Dan tidak lupa kami
juga mengucapkan terimakasih kepada :
Dalam proposal ini penulis membahas tentang terapi bermain : mewarnai gambar.
Harapan penulis semoga proposal ini dapat berguna bagi pembaca sehingga dapat
membantu menunjang proses belajar para pembaca juga menjadi referensi bagi
pembaca. Menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan
banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan kitik serta saran yang
bersifat membangun akan kesempurnaan makalah ini.
Semoga proposal ini dapat memberikan pemikiran serta kelancaran tugas kami
selanjutnya dan dapat berguna bagi semua pihak.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II :TINJAUANTEORI
DAFTAR PUSTKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Menurut (Wong, 2009), bermain sangat penting bagi mental, emosional dan
kesejahteraan sosial anak. Seperti kebutuhan perkembangan mereka, dan
kebutuhan bermain tidak berhenti saat anak-anak sakit atau di rumah sakit.
Sebaliknya bermain di rumah sakit membrikan manfaat utama yaitu
meminimalkan munculnya masalah perkembangan anak, selain itu tujuan
terapi bermain anak adalah menciptakan suasan aman bagi anak-anak untuk
mengekspresikan diri mereka, memahami bagaimana sesuatu dapat terjadi,
mempelajari aturan sosial dan mengatasi masalah mereka serta memberikan
kesempatan bagi anak-anak untuk berekspresi dan mencoba sesuatu yang
baru. Permainan juga sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan
anak, yaitu diantaranya :
3
2.2.1.3 Anak memiliki kesempatan untuk menemui dan mengatasi
permasalahan-permasalahan yang sebenarnya.
2.2.2 Untuk perkembangan sosial dan emosional
2.2.2.1 Anak mengembangkan keahlian berkomunikasi secara verbal
maupun non verbal melalui negoisasi peran, mencoba untuk
memperoleh akses untuk permainan yang berkelanjutan atau
menghargai perasaan orang lain.
2.2.2.2 Anak merespon perasaan teman sebaya sambil menanti giliran
bermain dan berbagi pengalaman.
2.2.2.3 Anak bereksperimen dengan peran orang-orang di rumah, di
sekolah, dan masyarakat di sekitarnya melalui hubungan
langsung dengan kebutuhan-kebutuhan dan harapan di
sekitarnya.
2.2.2.4 Anak belajar menguasai perasannya ketika dia marah, sedih
atau khawatir dalam keadaan terkontrol.
2.2.3 Untuk perkembangan bahasa
2.2.3.1 Dalam permainan dramatik, anak menggunakan pernyataan-
peryataan peran, infleksi (perubahan nada atau suara) dan
bahasa komunikasi yang tepat
2.2.3.2 Selama bermain, anak belajar menggunakan bahasa untuk
tujuan-tujuan yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda
dengan orang-orang yang berbeda pula
2.2.3.3 Anak menggunakan bahasa untuk meminta alat bermain,
bertanya, mengekspresikan gagasan atau mengadakan dan
menerukan permainan
2.2.3.4 Melalui bermain, anak bereksperimen dengan kata-kata, suku
kata bunyi, dan struktur bahasa.
4
2.2.4.2 Anak mampu memungut dan menghitung benda-benda kecil
menggunakankeahlian motorik halusnya.
5
2.3.6 Nilai-niali moral: anak mempelajari nilai benar dan salah dari
lingkungannya, terutama dari orang tua dan guru. Dengan
melakukan aktivitas bermain, anak akan mendapatkan kesempatan
untuk meneraplan nilai-nilai tersebut sehingga dapat diterima
dilingkungannya dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan
kelompok yang ada dilingkungannya
2.3.7 Bermain sebagai terapi: pada saat anak dirawat dirumah sakit, anak
akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan
sepert: marah, takut, cemas, sedih dan nyeri. Persaan tersebut
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stresor yang ada dilingkungan rumah sakit.
6
BAB III
TEKNIS PERMAINAN
2. Sabilla Octavirani
3.4.1 Organisasi
Tugas :
8
a. Mengucapkan selamat pagi / Assalamualaikum
b. Memperkenalkan nama terapis yaitu Destyan Shinta
2. Tujuan terapi bermain adalah mengenal objek-objek
sekitar,mengerti aturan permainan, sportifitas dalam
permainan, percaya diri dan berani berlomba
3. Aturan permainannya siapkan gambar yang akan diwarnai
oleh peserta, siapkan pensil warna,dan crayon. Anak diminta
untuk mewarnai secara rapih, anak yang mewarnai secara
rapih adalah pemenangnya.
3.4.1.5 Fasilitator :
9
3.4.1.6 Tugas :
1. Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan
2. Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
3. Sebagai role model selama kegiatan
1. Pembukaan :
a) Leader membuka 5 menit Menjawab salam
kegiatan dengan
mengucapkan salam Mendengarkan
b) Leader memperkenalkan
nama terapis yang lain Memperhatikan
c) Leader menjelaskan
tujuan dari permainan Menyetujuai dan
d) Kontrak waktu memperhatian
2. Pelaksanaan :
a) Leader dibantu oleh Co- 15 Berpindah posisi
Leader dan fasilitator menit
untukmengatur duduk
setiap anak
b) Leader menjelaska cara Menyimak
permainan pada anak :
Aturan permainannya
pertama siapkan gambar Bermain
yang akan diwarnai oleh
peserta, siapkanp pensil Bermain
warna,dan crayon. Anak
diminta untuk mewarnai
secara rapih, anak yang
10
mewarnai secara rapih
adalah pemenangnya.
c) Memulai permainan
didampingi oleh
fasilitator
d) Leader dan Co-Leader
memberikan semangat
pada anak selama proses
bermain
3. Evaluasi : 5 Menit
Menanyakan tentang Menjawab
perasaan anak setelah
diberi terapi bermain
4. Penutup:
a) Leader menutup acara Memperhatikan
permainan dengan 5 Menit
memberikan reward
kepada seluruh peserta
b) Salam penutup
11
DAFTAR PUSTAKA
Saputro, Heri. ( 2017 ). Anak sakit wajib bermain dirumah sakit .Ponorogo :
FORIKES.