Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

Ruang Widuri

Disusun Oleh Tingkat III A :

1. Nancy Ummi Immarah (17059)

2. Nia Aulia (17060)

3. Peni Siswianti (17076)

4. Sabila Octavirani (17087)

AKADEMI KEPERAWATAN
HERMINA MANGGALA HUSADA
JAKARTA

2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal “ Terapi Bermain :
Mewarnai Gambar Pada Anak Usia Preschool 4-6 Tahun“. Dan tidak lupa kami
juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ns. Suryani Hartati, , M.Kep, Sp.Kep.Mat,


Selaku Direktur Akademi keperawatan hermina manggala husada
2. Ns. Rosa Melita, M.Kep, Sp.Kep.An
Selaku Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Anak II
3. Selaku Pembimbing lahan RSAB Harapan kita Ruang Widuri
4. Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu dalam penyelesain
makalah ini.

Dalam proposal ini penulis membahas tentang terapi bermain : mewarnai gambar.
Harapan penulis semoga proposal ini dapat berguna bagi pembaca sehingga dapat
membantu menunjang proses belajar para pembaca juga menjadi referensi bagi
pembaca. Menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan
banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan kitik serta saran yang
bersifat membangun akan kesempurnaan makalah ini.

Semoga proposal ini dapat memberikan pemikiran serta kelancaran tugas kami
selanjutnya dan dapat berguna bagi semua pihak.

Jakarta, November 2019

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1


1.2 TUJUAN PENULISAN ........................................................................................ 2

BAB II :TINJAUANTEORI

2.1 DEFINISI BERMAIN ........................................................................................... 3


2.2 TUJUAN DAN MANFAAT BERMAIN ............................................................. 3
2.3 JENIS PERMAINAN YANG DIPILIH SESUAI UMUR ................................... 6
2.4 KRITERIA MEMILIH PERMAINAN ................................................................. 6

BAB III :TEKNIS PERMAINAN

DAFTAR PUSTKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bermain merupakan kebutuhan dasar manusia berdasarkan 14 kebutuhan
dasar Virginia Handerson. Terllebih pada anak-anak bermain merupakan
keseluruhan aktivitas anak termasuk bekerja, kesenangannya dan merupakan
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak-anak bermain tidak
hanya sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan,perawatan,cinta kasih, dan lain-lain. Anak memerlukan berbagai
variasi permaianan untukkesehatan fisik,mental, dan perkembangan
emosinya.melalui bermain anak tidak hanya menstimulasi pertumbuhan otot-
ototnya. Anak tidak sekedar melompat, melempar, atau berlari. Tetapi mereka
bermain dengan menggunakan seluruh emosi,perasaan, dan pikirannya.
Kesenangan merupakan elemen pokok dalam bermain. Anak akan bermain
sepanjang aktivitas bermain menghiburnya.pada saat anak bosan mereka akan
berhenti bermain. Bermain bukan berarti membuang-buang waktu dan bukan
berarti membuat anak menjadi sibuk sementara orang tuanya mengerjakan
pekerjaannya sendiri. Melalau bermain anak-anak mendapatkan pengalaman
yang nyata sehingga anak akan menemukan kekuatan dan kelemahannya
sendiri. Jadi bermain merupakan unsur yang penting untuk perkembangan
anak baik fisik, emosi, mental intelektual, kreativitas, dan sosial. Anak yang
mendapat kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang
mudah berteman, kreatif, dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang
masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.
Berdasrkan Kamus Besar Bahasa Indonesi gambar adalah tiruan barang
(orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya.) gambar adalah media visual dua
dimensi diatas bidang yang tidak transparan(Riyanti, 2016). Pada anak usia
pre-school diharapakan mampu untuk mengembangkan kepercayaan dirinya,
mengembangkan kognitifnya, berfikir kritis, dan tidak ragu-ragu dalam
mengeluarkan pendapatnya. Oleh karena itu kelompok memilih terapi bermain
tebak gambar untuk mengembangkan fungsi kognitif dan kreativitas pada
anak.
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Anak di harapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,
mengembangkan aktivitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan
beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat. Serta
mampu mengembangkan kemampuan kognitif dengan menebak gambar
yang telah disediakan oleh perawat.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah mengikuti permainan selama 40 menit anak akan mampu :
- Mengembangkan kreatifitas dan daya pikirnya.
- Mampu mewarnai gambar yang diberikan oleh perawat.
- Mengekspresikan perasaannya selaam menjalani perawatan.
- Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan.
- Beradaptasi dengan lingkungan di rumah sakit.
- Mempererat hubungan antara perawat dan anak.
- Mengetahui cara dan aturan permainan yang diberikan.
- Meningkatakan kemampuan berfikir kritis pada anak

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Bermain

Bermain adalah suatu kegiatan yang di lakukan dengan atau tanpa


menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi,
memberikan kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak
(Sudono, 2016)

Bermain merupakan kegiatan anak-anak yang dilakukan berdasarkan


keinginanya sendiri untuk mengatasi kesulitan, stress, dan tantangan yang
ditemui serta berkomunikasi untuk mencapai kepuasan dalam berhubungan
dengan orang lain (Wong, 2009).

2.2 Tujuan Bermain

Menurut (Wong, 2009), bermain sangat penting bagi mental, emosional dan
kesejahteraan sosial anak. Seperti kebutuhan perkembangan mereka, dan
kebutuhan bermain tidak berhenti saat anak-anak sakit atau di rumah sakit.
Sebaliknya bermain di rumah sakit membrikan manfaat utama yaitu
meminimalkan munculnya masalah perkembangan anak, selain itu tujuan
terapi bermain anak adalah menciptakan suasan aman bagi anak-anak untuk
mengekspresikan diri mereka, memahami bagaimana sesuatu dapat terjadi,
mempelajari aturan sosial dan mengatasi masalah mereka serta memberikan
kesempatan bagi anak-anak untuk berekspresi dan mencoba sesuatu yang
baru. Permainan juga sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan
anak, yaitu diantaranya :

2.2.1 Untuk perkembangan kognitif


2.2.1.1 Anak mulai mengerti dunia
2.2.1.2 Anak mampu mengembangkan pemikiran yang fleksibel dan
berbeda

3
2.2.1.3 Anak memiliki kesempatan untuk menemui dan mengatasi
permasalahan-permasalahan yang sebenarnya.
2.2.2 Untuk perkembangan sosial dan emosional
2.2.2.1 Anak mengembangkan keahlian berkomunikasi secara verbal
maupun non verbal melalui negoisasi peran, mencoba untuk
memperoleh akses untuk permainan yang berkelanjutan atau
menghargai perasaan orang lain.
2.2.2.2 Anak merespon perasaan teman sebaya sambil menanti giliran
bermain dan berbagi pengalaman.
2.2.2.3 Anak bereksperimen dengan peran orang-orang di rumah, di
sekolah, dan masyarakat di sekitarnya melalui hubungan
langsung dengan kebutuhan-kebutuhan dan harapan di
sekitarnya.
2.2.2.4 Anak belajar menguasai perasannya ketika dia marah, sedih
atau khawatir dalam keadaan terkontrol.
2.2.3 Untuk perkembangan bahasa
2.2.3.1 Dalam permainan dramatik, anak menggunakan pernyataan-
peryataan peran, infleksi (perubahan nada atau suara) dan
bahasa komunikasi yang tepat
2.2.3.2 Selama bermain, anak belajar menggunakan bahasa untuk
tujuan-tujuan yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda
dengan orang-orang yang berbeda pula
2.2.3.3 Anak menggunakan bahasa untuk meminta alat bermain,
bertanya, mengekspresikan gagasan atau mengadakan dan
menerukan permainan
2.2.3.4 Melalui bermain, anak bereksperimen dengan kata-kata, suku
kata bunyi, dan struktur bahasa.

2.2.4 Untuk perkembangan fisik (jasmani)


2.2.4.1 Anak terlibat dalam permainan yang aktif menggunakan
keahlian-keahlian motorik kasar.

4
2.2.4.2 Anak mampu memungut dan menghitung benda-benda kecil
menggunakankeahlian motorik halusnya.

2.2.5 Untuk perkembangan pengenalan huruf (literacy)


2.2.5.1 Proses membaca dan menulis anak sering kali pada saat
bermain permainan dramatik, ketika ia membaca cetak yang
tertera,membuat daftar belanja atau bermain sekolah-
sekolahan.
2.2.5.2 Permainan dramatik membantu anak belajar memahami cerita
dan struktur cerita.
2.2.5.3 Dalam permainan dramatik anak memasuki dunia bermain
seolah-olah mereka adalah karakter atau benda lain.
2.3 Manfaat Bermain
Menurut (Heri, 2017) adapun fungsi bermain pada anak yaitu:
2.3.1 Perkembangan sensorik motorik: komponen yang digunakan anak
dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan fungsi otot
2.3.2 Perkembangan intelektual: anak melakukan eksplorasi dan
manipulasi terhadap segala sesuatu yag ada dilingkungan sekitarnya,
terutama mengenal warna, ukuran, bentuk, tekstur dan membedakan
objek.
2.3.3 Perkembangan sosial: ditandai dengan kemampuan berinteraksi
dengan lingkungannya.melalui kegiatan bermain, anak akan belajar
memberi dan menerima
2.3.4 Perkembangan kreativitas: berkreasi adalah kemampuan untuk
memciptakan sesuatu dan mewujudkannya kedalam bentuk objek
atau kegiatan yang dilakukannya
2.3.5 Perkembangan kesadaran diri: melalui bermain, anak akan
mengembangkan kemampuannya dalam mengatur tingkah laku.
Anak juga akan belajar mengenal kemampuannya dan
membandingkannya dengan orang lain dan menguji kemampuannya
dengan mencoba peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah
lakunya terhadap orang lain

5
2.3.6 Nilai-niali moral: anak mempelajari nilai benar dan salah dari
lingkungannya, terutama dari orang tua dan guru. Dengan
melakukan aktivitas bermain, anak akan mendapatkan kesempatan
untuk meneraplan nilai-nilai tersebut sehingga dapat diterima
dilingkungannya dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan
kelompok yang ada dilingkungannya
2.3.7 Bermain sebagai terapi: pada saat anak dirawat dirumah sakit, anak
akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan
sepert: marah, takut, cemas, sedih dan nyeri. Persaan tersebut
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stresor yang ada dilingkungan rumah sakit.

2.4 Jenis permainan yang dipilih sesuai umur


Jenis permainan yang dipilih kelompok untuk terapi bermain anak
berdasarkan umur 4-6 tahun yaitu mewarnai gambar. Mewarnai gambar
adalah membubuhkan warna atau catpada suatu gambar.Mewarnai gambar
adalah media visual dua dimensi diatas bidang yang tidak transparan. Cara
bermainnya yaitu siapkan alat mewarnai seperti pensil warna, crayon,
spidol warna atau cat air . Ajak atau buat kompetisi dalam permainan ini
yaitu siapa yang mewarnai gambar yang telah disediakan lalu warnai
gambar tersebut dengan rapih, anak yang mewarnai dengan rapih dan indah
sebagai pemenangnya.

2.5 Kriteria memilih permainan


2.5.1 Peserta bermain berumur 4-6 tahun
2.5.2 Dirawat diruang perawatan
2.5.3 Tidak bertentangan dengan program pengobatan
2.5.4 Keadaan umum anak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan
bermain
2.5.5 Telah terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2.5.6 Anak Kooperatif

6
BAB III

TEKNIS PERMAINAN

3.1 Data Pasien

3.1.1 Nama pasien : An. D, An. F

3.1.2 Usia : 4 dan 5 tahun

3.1.3 Diagnosa medis :

3.1.4 Jenis permainan : Puzzle

3.1.5 Sasaran peserta

3.1.5.1 Perawat : 1. Nia Aulia

2. Sabilla Octavirani

3.1.5.2 Klien : 2 anak

3.2 Tempat dan waktu pelaksanaan

3.2.1 Tempat : Diruang bermain Ruang Widuri RSAB.Harapan Kita

3.2.2 Hari/Tanggal : kamis, 21 November 2019

3.3.3 Pukul : 10.00 – 10.40 Wib

3.3 Metode dan media

3.3.1 Metode : Bermain puzzle

3.3.2 Media : Puzzle

3.4 Pelaksanaan terapi bermain

3.4.1 Organisasi

3.4.1.1 Leader : Nancy Ummi Immaroh

Tugas :

1. Membuka acara, memperkenalkan nama terapis

8
a. Mengucapkan selamat pagi / Assalamualaikum
b. Memperkenalkan nama terapis yaitu Destyan Shinta
2. Tujuan terapi bermain adalah mengenal objek-objek
sekitar,mengerti aturan permainan, sportifitas dalam
permainan, percaya diri dan berani berlomba
3. Aturan permainannya siapkan gambar yang akan diwarnai
oleh peserta, siapkan pensil warna,dan crayon. Anak diminta
untuk mewarnai secara rapih, anak yang mewarnai secara
rapih adalah pemenangnya.

3.4.1.2 Co-Leader : Nancy Ummi Immaroh


Tugas :
1. Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
2. a) Perawat menyiapkan alat-alat,
b) Perawat menjelaskan permainana yang akan dimainkan
anak-anak,
c) Perawat memanggil beberapa anak untuk mengikuti
permainan yang sudah dijelaskan secara bergiliran,
d) Anak berlomba menebak gambar,
e) Perawat mencari pemenang anak yang paling rapih dalam
mewarnai gambar,
f) Demikian seterusnya sampai semua anak mengikuti
permainan tersebut.
3. Menyampaikan informasi dari fasilitator

3.4.1.3 Observer : Peni Siswianti


3.4.1.4 Tugas :
1. Mengevaluasi jalannya kegiatan
2. Mengamati janannya dan respon anak selama permainan
berlangsung

3.4.1.5 Fasilitator :

9
3.4.1.6 Tugas :
1. Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan
2. Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
3. Sebagai role model selama kegiatan

3.5 Susunan Kegiatan


No Kegiatan Waktu Respon Anak

1. Pembukaan :
a) Leader membuka 5 menit Menjawab salam
kegiatan dengan
mengucapkan salam Mendengarkan
b) Leader memperkenalkan
nama terapis yang lain Memperhatikan
c) Leader menjelaskan
tujuan dari permainan Menyetujuai dan
d) Kontrak waktu memperhatian

2. Pelaksanaan :
a) Leader dibantu oleh Co- 15 Berpindah posisi
Leader dan fasilitator menit
untukmengatur duduk
setiap anak
b) Leader menjelaska cara Menyimak
permainan pada anak :
Aturan permainannya
pertama siapkan gambar Bermain
yang akan diwarnai oleh
peserta, siapkanp pensil Bermain
warna,dan crayon. Anak
diminta untuk mewarnai
secara rapih, anak yang

10
mewarnai secara rapih
adalah pemenangnya.
c) Memulai permainan
didampingi oleh
fasilitator
d) Leader dan Co-Leader
memberikan semangat
pada anak selama proses
bermain
3. Evaluasi : 5 Menit
Menanyakan tentang Menjawab
perasaan anak setelah
diberi terapi bermain
4. Penutup:
a) Leader menutup acara Memperhatikan
permainan dengan 5 Menit
memberikan reward
kepada seluruh peserta
b) Salam penutup

11
DAFTAR PUSTAKA

Anggerda, N. ( 2014 ). Pengaruh bermain terapeutik terhadap tingkat kecemasan


pada usia pra sekolah yang menjlani hospitlisasi di RSU PKU
Muhammadiyyah Bantul. Yogyakarta : Program studi ilmu keperawatan
sekolah tinggi ilmu

Saputro, Heri. ( 2017 ). Anak sakit wajib bermain dirumah sakit .Ponorogo :
FORIKES.

Yulianti, Rani (2009). Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak. Jakarta :


Laskar askara

Anda mungkin juga menyukai