Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th.Djaman


Jalan Jenderal Sudirman no. – Sanggau 78512
Telpon (0564) 21070, Fax (0564) 22959
E-Mail : rsud.sanggau@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TIARA KASIH SEJATI


NOMOR : 76 TAHUN 2017

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH
SAKIT
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT TIARA KASIH SEJATI

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati perlu untuk


selalu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
melalui peningkatan mutu secara berkesinambungan;

b. Bahwa Akreditasi Rumah Sakit merupakan salah satu


Instrumen peningkatan mutu berkelanjutan dan
kewajiban bagi Rumah Sakit sesuai ketentuan
Pemerintah;

c. Bahwa dalam pelaksanaan dan persiapan Akreditasi


diperlukan berbagai pedoman dan kebijakan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

2. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 59.B/MENKES/Per/II/1998 Tentang Pengaturan
cara-cara Akreditasi Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1114/MENKES/SK/VIIX/2004 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Daerah;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1193/MENKES/SK/X/2004 Tentang Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1426/MENKES/SK/XII/2006 Tentang Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Memberlakukan pedoman pengorganisasian promosi


kesehatan rumah sakit di Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati.
Djaman sebagaimana terlampir bersama Surat Keputusan
ini sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan di Rumah
SakitTiara Kasih Sejati.
KEDUA : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal
ditetapkannya dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di pematang Siantar


Pada tanggal 1 Desember 2017

Direktur Rumah Sakit Tiara Kasih


Sejati

dr. Paska Sari Nauli, Tamba

Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati
Nomor : 76
Tanggal : 1 Desember 2017
Tentang : PEDOMAN PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKITDI RUMAH SAKIT TIARA KASIH SEJATI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah
sakit menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna . Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan
preventif di rumah sakit saat ini sudah mulai terlihat adanya perhatian yang serius
setelah upaya ini dijadikan salah satu syarat untuk beroperasionalnya suatu rumah
sakit melalui Akreditasi Rumah Sakit versi 2012.

Standar promosi kesehatan rumah sakit yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Reublik IndonesiaNomor 004/MENKES/II/2012 tentang Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menyatakan bahwa setiap
rumah sakit harus memiliki unit pengelola promosi kesehatan yang memiliki
tugas dan fungsi sebagai perencana, pengorganiasian, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi. Unit pengelola tersebut bertanggung jawab secara langsung kepada
Direktur Rumah Sakit. Ruang lingkup kegiatan unit promosi kesehatan rumah
sakit adalah sebagai koordinator edukasi pasien dan keluarga, edukasi staf,
edukasi pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit, mempromosikan tempat
kerja yang sehat dan melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan secara
berkesinambungan berbasis bukti dalam rangka mendukung pengambilan
keputusan dan upaya promosi kesehatan berkelanjutan.

Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan rujukan harus


melaksanakan pelayanan yang inklusif sehingga Rumah Sakit akan
memberikan kontribusi lebih bagi peningkatan derajat kesehatan masayarakat
melalui upaya pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan sistematis.
Ciri pelayanan kesehatan inklusif adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dari mulai pelayanan kesehatan dasar/ primer, pelayanan
kesehatan rujukan sekunder/ tersier hingga dikembalikan ke pelayanan
kesehatan primer atau langsung ke lingkungan masyarakat yang telah
terkondisikan untuk peningkatan derajat kesehatannya.

Berdasarkan hal tersebut pedoman pengorganisasian promosi kesehatan rumah


sakit ini diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam tata kelola unit
promosi kesehatan sebagai koordinator/ pengelola upaya promosi kesehatan di
Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan pembuatan pedoman pengorganisasian Promosi Kesehatan Rumah
Sakit adalah sebagai acuan tatakelola organisasi Promosi Kesehatan Rumah
Sakit yang terintegrasi sebagai bagaian integral dari struktur organisasi di
Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Pada dasarnya banyak tersedia peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan
di Rumah Sakit. Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Di dalam gedung
Di dalam gedung Rumah Sakit, Promosi Kesehatan Rumah Sakit
dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang diselenggarakan rumah sakit,
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa didalam gedung, terdapat peluang-
peluang:
a. Di ruang pendaftaran/administrasi, yaitu di ruang dimana pasien harus
melapor/mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan Rumah Sakit.
b. Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam pelayanan Rawat Jalan bagi
pasien,yaitu di poliklinik-poliklinik seperti poliklinik kebidanan dan
kandungan, poliklinik anak, poliklinik mata, poliklinik bedah, poliklinik
penyakit dalam dan lain-lain.
c. Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam pelayanan Rawat Inap dan rawat
jalan bagi pasien, yaitu di ruang-ruang gawat darurat, rawat intensif dan
rawat inap.
d. Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam pelayanan Penunjang Medik bagi
pasien yaitu pelayanan obat/apotik, pelayanan laboratorium, dan
pelayanan rehabilitasi medik.
e. Promosi Kesehatan Rumah Sakitdalam pelayanan bagi klien (Orang
sehat), yaitu seperti di pelayanan Keluarga Berencana, konseling gizi, dan
lain-lain.
f. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di ruang Pembayaran rawat inap, yaitu
di ruang di mana pasien rawat inap harus menyelesaikan pembayaran
rawat inap, sebelum meninggalkan Rumah Sakit.
2. Di Luar gedung
Kawasan luar gedung Rumah Sakit yang dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk Promosi Kesehatan Rumah Sakit, yaitu:
a. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di tempat parkir, yaitu pemanfaatan
ruang yang ada di lapangan/gedung parkir sejak dari bangunan gardu
parkir sampai ke sudut-sudut lapangan/ gedung parkir.
b. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di taman Rumah Sakit, yaitu baik taman-
taman yang ada di depan, samping/sekitar maupun di dalam/halaman
dalam Rumah Sakit.
c. Promosi Kesehatan Rumah Sakitdi kantin/warung-warung/kios-kios yang
ada di kawasan Rumah Sakit
d. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di tempat ibadah yang tersedia di sekitar
Rumah Sakit
e. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di pagar pembatas kawasan Rumah Sakit
f. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di dinding luar Rumah Sakit
g. Promosi Kesehatan Rumah Sakitdengan masyarakat sekitar dan instansi
lain

D. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan:
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.
b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan
dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan
diterimanya dari tenaga kesehatan
c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya
memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.

e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan aksed terhadap
informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara derajatkesehatan yang setinggi-tingginya.
f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, meyeluruh dan berkesinambungan.
h. Pasal 55
Pemerintah wajib menentapkan standar mutu pelayana kesehatan.
Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat
(1) diatur dengan peraturan Peraturan pemerintah
i. Pasal 62
Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk
mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan,
penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang
tercapainya hidup sehat. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk
upaya uang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat untuk menghindari atau mengurangi resiko, masalah dan
dampak buruk akibat penyakit. Pemerintah dan pemerintah
daerahmenjamin dan menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ketentuan berlanjut
tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
diaturdengan peraturan Menteri.
j. Pasal 115
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di
wilayahnya.
k. Pasal 168
Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien
diperlukan informasi kesehatan. Informasi kesehatan sebagaimana
dimaksudkan ayat (1)dilakukan melalui sistem informasi dan melalui
lintas sector. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi
sebagaimanadimaskudkan pada ayat (2) diatur oleh Peraturan
Pemerintah

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit
a. Pasal 1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayana rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
b. Pasal 4
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna
c. Pasal 10, ayat 2
Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang, huruf m)
ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit
d. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; huruf a)memberikan
informasi yang benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada
masyarakat.
e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, huruf d) memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan stadar profesi dan standar
prosedur operasional.

3. Surat Keputusan Menteri kesehatan Nomor 267/MENKES/SK II/2010


tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat,dimana
hal ini tidak terpisahkan dengan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan 2010-2014. Salah satu Prioritas Reformasi Kesehatan yang
dimaksud adalah Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class
Hospital).

4. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran


negara Tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3495)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kehatan


(Lembaran Negara Tahun 1996 nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3637)

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


159b/MENKES/PER/ II/ 1988 tentang Rumah Sakit.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


574/MENKES/SK/ VI/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat 2010.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
004/MENKES/ SK/ I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi
bidang Kesehatan.

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


1547/MENKES/SK/X/2004 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/kota.

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1114/MENKES/SK/VIIX/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


nomor1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi
Kesehatan

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004 Tahun


2012 Tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR SATUAN PENGAWAS
INTERNAL (SPI)

BAGIAN UMUM

SUB. BAG SUB. BAG SUB. BAG


UMUM DAN PERENCANAAN KEUANGAN
KEPEGAWAIAN

KELOMPOK BIDANG BIDANG BIDANG


JABATAN PELAYANAN & KEPERAWATAN PENGENDALIAN DAN
FUNGSIONAL PENUNJANG MEDIK PENGEMBANGAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PELAYANAN MEDIK ASUHAN PENYULUHAN DAN
KEPERAWATAN PEMASARAN

SEKSI SEKSI
SEKSI
PENUNJANG MEDIK PENGENDALIAN DAN
SARANA LOGISTIK PENGEMBANGAN MUTU
KEPERAWATAN DAN SARANA
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Struktur Organisasi Pengelola Promosi Kesehatan Rumah Sakit

Kepala Unit
Unit Kerja lainnya
PROMOSI
KESEHATAN RUMAH
SAKIT
Koordinator PROMOSI
KESEHATAN RUMAH SAKIT
di semua Unit Kerja

Koordinator Koordinator
PROMOSIKESEHATA PROMOSIKESEHATA
N RUMAH SAKIT di N RUMAH SAKIT di
dalam gedung luar gedung

Peranserta
URAIAN TUGAS
A. Kepala Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Tugas Pokok
1. Membuat Strategic Action Plan (SAP) kegiatan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
2. Membuat kajian efektifitas, efisiensi, dan inovasi pelayanan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
3. Meningkatkan mutu pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
4. Melakukan advokasi kebijakan dan program yang mendukung upaya
promosi kesehatan berkelanjutan
5. Menggerakkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat Rumah Sakit
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
6. Melakukan kajian kebutuhan edukasi baik bagi pasien & keluarga, staff
dan masyarakat Rumah Sakit
7. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur dalam membantu
terselenggaranya pendidikan pasien dan keluarga, promosi kesehatan
rumah sakit.
8. Bertanggung jawab terhadap penyusunan sistem pendidikan pasien dan
keluarga, promosi kesehatan di Rumah Sakit
9. Bertanggung jawab terhadap penyusunan Pedoman Pendidikan Pasien Dan
Keluarga, promosi kesehatan di Rumah Sakit
10. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemantauan pendidikan pasien
dan keluarga, promosi kesehatan di Rumah Sakit
11. Melaksanakan koordinasi kegiatan pendidikan pasien, promosi kesehatan
dan dengan seluruh unit yang terkait di rumah sakit.
12. Melaksanakan koordinasi teknis dengan koordinatorPromosi Kesehatan
Rumah Sakit di setiap unit
13. Membuat rencana kerja dan kebutuhan anggaran untuk kegiatan
pendidikan pasien dan keluarga, promosi kesehatan Rumah Sakit.
14. Merencanakan jadwal pertemuan tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit
minimal 1 ( satu ) bulan sekali.
15. Meningkatkan peran serta masyarakat Rumah Sakit untuk ber PHBS
16. Melakukan survey cakupan PHBS dilingkungan Rumah Sakit
17. Melakukan kajian kebutuhan pengembangan media dan teknologi Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
18. Merencanakan kebutuhan pegembangan media dan teknologi Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
19. Mengembangkan metode, teknologi dan media Promosi Kesehatan Rumah
Sakit
20. Membuat dan melakukan ujicoba dan evaluasi media Promosi Kesehatan
Rumah Sakitsesuai kebutuhan
21. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
22. Membuat laporan tahunan

Tugas Tambahan :
1. Bertanggungjawab terhadap inventaris barang milik Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
2. Mengidentifikasi kebutuhan kebijakan Rumah Sakit berwawasan kesehatan
3. Membuat kerangka acuan dan bahan kegiatan advokasi kegiatan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
4. Mengidentifikasi dan melakukan kegiatan kemitraan terhadap mitra
potensial di Rumah Sakit dan masyarakat
5. Melakukan pemeliharaan terhadap keberlangsungan media dan teknologi

B. Koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakitdalam gedung


1. Merencanakan kebutuhan program Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam
gedung baik berupa kegiatan, sarana, peralatan dan media atau bahan-
bahan guna penyelenggaraan pelayanan penyuluhan
2. Mengelola dan bertanggungjawab terhadap inventaris barang milik
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
3. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan individu maupun kelompok di
dalam gedung
4. Melakukan penyuluhan individu maupun kelompok di dalam rumah sakit
bersama anggota unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit sesuai profesi
5. Mengkoordinir hasil kegiatan penyuluhan individu maupun kelompok di
dalam rumah sakit menjadi satu kesatuan dalam rekam medis
6. Melaporkan kegiatan penyuluhan individu maupun kelompok di dalam
rumah sakit dari seluruh unit/instalasi
7. Mengadakan koordinasi dengan instalasi/unit terkait untuk kegiatan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
8. Memantau pelaksanaan penyuluhan sampai ke sasaran Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
9. Melaporkan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakitkepada kepala unit
dan penanggungjawab Promosi Kesehatan Rumah Sakit selanjutnya sistem
laporan secara berjenjang sesuai struktur organisasi Rumah Sakit Tiara
Kasih Sejati
10. Menyampaikan informasi pelayanan Rumah Sakit/berita penyuluhan
kesehatan
11. Melakukan evaluasi kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
12. Mengarsipkan semua dokumen
13. Membuat laporan bulanan

C. Koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakit luar gedung


1. Merencanakan kebutuhan program Promosi Kesehatan Rumah Sakit diluar
gedung baik berupa kegiatan, sarana, peralatan dan media atau bahan-
bahan guna penyelenggaraan pelayanan penyuluhan
2. Mengelola dan bertanggungjawab terhadap inventaris barang milik
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
3. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan individu maupun kelompok di
luar gedung
4. Melakukan penyuluhan individu maupun kelompok di luar rumah sakit
bersama anggota tim Promosi Kesehatan Rumah Sakitsesuai profesi
5. Mengkoordinir hasil kegiatan penyuluhan individu maupun kelompok di
luar rumah sakit menjadi satu kesatuan dalam rekam medis
6. Melaporkan kegiatan penyuluhan individu maupun kelompok di dalam
rumah sakit dari seluruh unit/instalasi
7. Mengadakan koordiasi dengan instalasi/unit terkait untuk kegiatan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
8. Memantau pelaksanaan penyuluhan luar gedung sampai ke sasaran
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
9. Melaporkan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit kepada kepala unit
dan penanggungjawab Promosi Kesehatan Rumah Sakit selanjutnya sistem
laporan secara berjenjang sesuai struktur organisasi Rumah Sakit tiara
Kasih Sejati.
10. Menyampaikan informasi pelayanan Rumah Sakit/berita
penyuluhan/materi penyuluhan
11. Melakukan evaluasi kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
12. Mengarsipkan semua dokumen
13. Membuat laporan bulanan
BAB III
TATA HUBUNGAN KERJA

TATA HUBUNGAN KERJA UNIT PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

Direktur

Kepala Bidang Pengendalian


Kepala Unit
dan Pengembangan
Unit Kerja
PROMOSI Lainnya
Kepala Seksi penyuluhan dan KESEHATAN RUMAH
SAKIT
Pemasaran

Koordinator Koordinator
PROMOSI PROMOSI
KESEHATAN RUMAH KESEHATAN RUMAH
SAKIT di dalam SAKIT di luar gedung
gedung Koordinator
PROMOSI
KESEHATAN RUMAH
SAKIT di Unit Kerja
Keterangan :
A. Direktur Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati memberikan pengarahan arah
kebijakan Promosi Kesehatan Rumah Sakit sesuai dengan visi misi Rumah
Sakit Tiara Kasih Sejati dan menunjuk kepala unit Promosi Kesehatan Rumah
Sakit sebagai penanggung jawab operasional/ harian Promosi Kesehatan Rumah
Sakit
B. Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian bertanggungjawab
memberikan pengarahan arah, mengawasi dan mengevaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
C. Kepala seksi penyuluhan dan pemasaran saling berkoordinasi dengan kepala
unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan unit kerja dibawah tanggungjawab
kepala unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
D. Kepala unit Promosi Kesehatan Rumah Sakitsebagai penangungjawab
operasional Promosi Kesehatan Rumah Sakit membagi tugas dengan
koordinator-koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakit (Promosi Kesehatan
Rumah Sakit dalam dan luar gedung) dan berkoordinasi dengan unit terkait
dalam rangka mendukung kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
E. Koordinator kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit(Promosi Kesehatan
Rumah Sakit dalam dan luar gedung) saling berkoordinasi dan juga
berkoordinasi dengan koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakitdi unit kerja
dibawah tanggungjawab kepala unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
F. Koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakit di unit kerja bertanggungjawab
kepada kepala unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan dalam kegiatannya
berkoordinasi dengan koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakit di setiap
unit kerja
BAB IV
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan
Pelayanan promosi kesehatan yang profesional memiliki standar pengelolaan
sumberdaya manusia/ tenaga sebagai bagian penting dalam pelayanan.
Pengaturan tenaga promosi kesehatan bertujuan agar kegiatan pelayanan yang
di berikan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Standar ketenagaan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit telah diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 004/Menkes/SK/II/2012 tentang Petujuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit dan Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI Nomor 66/Menkes-Kesos/SK/I/2001 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan
Angka Kreditnya. Pola ketenagaan meliputi jenis tenaga, sistem rekruitmen,
distribusi tenaga dan pengaturan jadwal di unit promosi kesehatan rumah sakit.
1. Jenis tenaga
Jenis tenaga di unit promosi kesehatan yaitu tenaga pengelola, tenaga
fungsional/operasional dan tenaga teknis. Tenaga pengelola adalah sumber
daya manusia yang memiliki tugas melakukan fungsi pengelolaan dan
tenaga fungsional adalah tenaga operasional promosi kesehatan yang
melakukan pelayanan promosi kesehatan langsung. Tenaga teknis adalah
tenaga pendukung operasional dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

2. Sistem rekruitmen
Pengadaan tenaga promosi kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan
berdasarkan hasil analisis jabatan dan beban kerja. Kegiatan orientasi
dibahas di BAB selanjutnya.

3. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan pelayanan promosi kesehatan di lakukan sesuai
dengan ruang lingkup pelayanan sebagai berikut :

4. Tenaga pengelola Promosi Kesehatan Rumah Sakit


Tenaga pengelola Promosi Kesehatan Rumah Sakit terdiri dari kepala unit
Promosi Kesehatan Rumah Sakit, koordinator Promosi Kesehatan Rumah
Sakit didalam gedung dan koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakit luar
gedung.
5. Pelayanan rawat inap
Pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit di rawat inap meliputi
pendidikan pasien dan keluarga yang dilakukan oleh tenaga fungsional
Promosi Kesehatan Rumah Sakit ataupun tenaga fungsional kesehatan
lainnya yang mendapatkan sertifikasi edukator.

6. Pelayanan rawat jalan


Pelayanan pendidikan pasien dan keluarga di rawat jalan difasilitasi dengan
adanya klinik edukasi terintegrasi. Di klinik tersebut terdapat dokter umum,
perawat dan ahli gizi yang telah tersertifikasi edukator.

B. Kualifikasi Personal
Pada umumnya seluruh petugas rumah sakit adalah tenaga promotor kesehatan
namun untuk tenaga khusus pengelola dan pemberi pelayanan promosi
kesehatan harus memenuhi kulalifikasi sebagai berikut

1. Tenaga khusus pengelola dan pemberi pelayanan Promosi Kesehatan Rumah


Sakit
Tenaga fungsional Promosi Kesehatan Rumah Saki tadalah tenaga yang
memiliki tugas dan fungsi sebagai pengelola dan memberikan pelayanan
langsung sesuai dengan ruang lingkup pelayanan yang ditetapkan. Adapun
kualifikasi tenaga fungsional Promosi Kesehatan Rumah Sakit sebagai
berikut :

a. Fungsional ahli
1) Pendidikan minimal S2/S1 Kesehatan
2) Memiliki sertifikat pelatihan jabatan fungsional penyuluh kesehatan
masyarakat
3) Memenuhi pencapaian angka kredit

b. Fungsional terampil
1) Pendidikan minimal D3 Kesehatan
2) Memiliki sertifikat pelatihan jabatan fungsional
3) Memenuhi pencapaian angka kredit

2. Tenaga Fungsional khusus edukator


a. Minimal S2/S1 Kesehatan
b. Minimal memiliki sertifikat pelatihan edukator dasar
c. Memiliki sertifikat pelatihan komunikasi efektif dan terapeutik
3. Tenaga Teknis lainnya
a. Pendidikan minimal SMA sederajat
b. Memiliki kompetensi desain multimedia
BAB V
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman tentang upaya


promosi kesehatan ditatanan rumah sakit kepada karyawan baru atau tenaga
praktik di rumah sakit

Kegiatan orientasi meliputi pemaparan tentang :


A. Kebijakan rumah sakit yang mempromosikan kesehatan
B. Kegiatan promosi kesehatan
C. Ruang lingkup peran dan tugas peserta orientasi dalam promosi kesehatan

Kegiatan orientasi dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan orientasi di


rumah sakit
BAB VI
PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan atau rapat adalah kegiatan untuk membahas program/ kegiatan yang
akan dilaksanakan dan evaluasi program yang telah dilaksanakan dengan tujuan
program kerja berjalan dengan baik.
Rapat – rapat yang ada di Promosi Kesehatan Rumah Sakit adalah :

A. Rapat kegiatan
Rapat kegiatan adalah pertemuan membahas perencanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Peserta rapat adalah unit terkait dengan kegiatan tersebut.

B. Rapat Bulanan
Rapat bulanan adalah pertemuan internal unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit
yang membahas tentang rencana bulanan dan evaluasi pelaksanaan program
Promosi Kesehatan Rumah Sakit pada bulan berjalan. Kegiatan rapat bulanan
diikuti oleh seluruh staff Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Rapat bulanan
dilaksanakan paling lambat setiap tanggal 5.

C. Rapat monitoring
Rapat monitoring adalah pertemuan yang membahas pelaksanaan dan
pemantauan kegiatan selama 6 bulan yang dihadiri oleh setiap kepala unit
kerja. Pada rapat ini unitPromosi Kesehatan Rumah Sakit memaparkan target
pencapaian kinerja Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan ditanggapi oleh
peserta rapat.

D. Rapat Evaluasi
Rapat evaluasi adalah pertemuan yang membahas tentang capaian indikator
kinerja Promosi Kesehatan Rumah Sakit selama 1 tahun berdasarkan pada
evaluasi kegiatan yang tercantum dalam rencana operasional Promosi
Kesehatan Rumah Sakit.
BAB VII
PELAPORAN

Pelaporan merupakan proses dokumentasi kegiatan sebagai bentuk


pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di unit kerja tersebut. Penyusunan
Pelaporan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dibuat oleh kepala unit, Pelaporan
kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit meliputi :
A. Laporan kegiatan
B. Laporan bulanan
C. Laporan monitoring
D. Laporan evaluasi
BAB XI
PENUTUP

Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit


sebagaimana amanat Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit yang menyatakan bahwa Rumah Sakit harus melakukan upaya
kesehatan perseorangan secara paripurna. Oleh karena itu standar rumah sakit yang
mempromosikan kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari standar
pelayanan minimal Rumah Sakit yang bertujuan untuk memberdayakan seluruh
masyarakat Rumah Sakit untuk dapat meningkatkan dan mempertahankan status
kesehatannya secara aktif.

Pedoman pengorganisasian promosi kesehatan bertujuan untuk memberikan acuan


yang jelas dan profesional dalam mengelola dan melaksanakan pelayanan tentang
tata kelola organisasi promosi kesehatan di rumah sakit agar fungsi promosi
kesehatan bagi klien/pasien, staf dan masyarakat sekitar Rumah dapat dilakukan
sesuai tuntutan dan kebutuhan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terkini. Pedoman pengorganisasian ini perlu dilakukan review minimal 2
tahun sekali untuk mengetahui relevansi pedoman pelayanan yang dibuat dengan
kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

DIREKTUR RUMAH SAKIT TIARA KASIH


SEJATI

dr. Paska Sari Nauli Tamba

Anda mungkin juga menyukai