PPK-pedoman Organisasi PKRS
PPK-pedoman Organisasi PKRS
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH
SAKIT
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT TIARA KASIH SEJATI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati
Nomor : 76
Tanggal : 1 Desember 2017
Tentang : PEDOMAN PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKITDI RUMAH SAKIT TIARA KASIH SEJATI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah
sakit menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna . Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan
preventif di rumah sakit saat ini sudah mulai terlihat adanya perhatian yang serius
setelah upaya ini dijadikan salah satu syarat untuk beroperasionalnya suatu rumah
sakit melalui Akreditasi Rumah Sakit versi 2012.
Standar promosi kesehatan rumah sakit yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Reublik IndonesiaNomor 004/MENKES/II/2012 tentang Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menyatakan bahwa setiap
rumah sakit harus memiliki unit pengelola promosi kesehatan yang memiliki
tugas dan fungsi sebagai perencana, pengorganiasian, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi. Unit pengelola tersebut bertanggung jawab secara langsung kepada
Direktur Rumah Sakit. Ruang lingkup kegiatan unit promosi kesehatan rumah
sakit adalah sebagai koordinator edukasi pasien dan keluarga, edukasi staf,
edukasi pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit, mempromosikan tempat
kerja yang sehat dan melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan secara
berkesinambungan berbasis bukti dalam rangka mendukung pengambilan
keputusan dan upaya promosi kesehatan berkelanjutan.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan pembuatan pedoman pengorganisasian Promosi Kesehatan Rumah
Sakit adalah sebagai acuan tatakelola organisasi Promosi Kesehatan Rumah
Sakit yang terintegrasi sebagai bagaian integral dari struktur organisasi di
Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Pada dasarnya banyak tersedia peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan
di Rumah Sakit. Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Di dalam gedung
Di dalam gedung Rumah Sakit, Promosi Kesehatan Rumah Sakit
dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang diselenggarakan rumah sakit,
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa didalam gedung, terdapat peluang-
peluang:
a. Di ruang pendaftaran/administrasi, yaitu di ruang dimana pasien harus
melapor/mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan Rumah Sakit.
b. Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam pelayanan Rawat Jalan bagi
pasien,yaitu di poliklinik-poliklinik seperti poliklinik kebidanan dan
kandungan, poliklinik anak, poliklinik mata, poliklinik bedah, poliklinik
penyakit dalam dan lain-lain.
c. Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam pelayanan Rawat Inap dan rawat
jalan bagi pasien, yaitu di ruang-ruang gawat darurat, rawat intensif dan
rawat inap.
d. Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam pelayanan Penunjang Medik bagi
pasien yaitu pelayanan obat/apotik, pelayanan laboratorium, dan
pelayanan rehabilitasi medik.
e. Promosi Kesehatan Rumah Sakitdalam pelayanan bagi klien (Orang
sehat), yaitu seperti di pelayanan Keluarga Berencana, konseling gizi, dan
lain-lain.
f. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di ruang Pembayaran rawat inap, yaitu
di ruang di mana pasien rawat inap harus menyelesaikan pembayaran
rawat inap, sebelum meninggalkan Rumah Sakit.
2. Di Luar gedung
Kawasan luar gedung Rumah Sakit yang dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk Promosi Kesehatan Rumah Sakit, yaitu:
a. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di tempat parkir, yaitu pemanfaatan
ruang yang ada di lapangan/gedung parkir sejak dari bangunan gardu
parkir sampai ke sudut-sudut lapangan/ gedung parkir.
b. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di taman Rumah Sakit, yaitu baik taman-
taman yang ada di depan, samping/sekitar maupun di dalam/halaman
dalam Rumah Sakit.
c. Promosi Kesehatan Rumah Sakitdi kantin/warung-warung/kios-kios yang
ada di kawasan Rumah Sakit
d. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di tempat ibadah yang tersedia di sekitar
Rumah Sakit
e. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di pagar pembatas kawasan Rumah Sakit
f. Promosi Kesehatan Rumah Sakit di dinding luar Rumah Sakit
g. Promosi Kesehatan Rumah Sakitdengan masyarakat sekitar dan instansi
lain
D. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan:
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.
b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan
dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan
diterimanya dari tenaga kesehatan
c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya
memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan aksed terhadap
informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara derajatkesehatan yang setinggi-tingginya.
f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, meyeluruh dan berkesinambungan.
h. Pasal 55
Pemerintah wajib menentapkan standar mutu pelayana kesehatan.
Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat
(1) diatur dengan peraturan Peraturan pemerintah
i. Pasal 62
Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk
mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan,
penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang
tercapainya hidup sehat. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk
upaya uang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat untuk menghindari atau mengurangi resiko, masalah dan
dampak buruk akibat penyakit. Pemerintah dan pemerintah
daerahmenjamin dan menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ketentuan berlanjut
tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
diaturdengan peraturan Menteri.
j. Pasal 115
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di
wilayahnya.
k. Pasal 168
Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien
diperlukan informasi kesehatan. Informasi kesehatan sebagaimana
dimaksudkan ayat (1)dilakukan melalui sistem informasi dan melalui
lintas sector. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi
sebagaimanadimaskudkan pada ayat (2) diatur oleh Peraturan
Pemerintah
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR SATUAN PENGAWAS
INTERNAL (SPI)
BAGIAN UMUM
SEKSI SEKSI
SEKSI
PENUNJANG MEDIK PENGENDALIAN DAN
SARANA LOGISTIK PENGEMBANGAN MUTU
KEPERAWATAN DAN SARANA
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Kepala Unit
Unit Kerja lainnya
PROMOSI
KESEHATAN RUMAH
SAKIT
Koordinator PROMOSI
KESEHATAN RUMAH SAKIT
di semua Unit Kerja
Koordinator Koordinator
PROMOSIKESEHATA PROMOSIKESEHATA
N RUMAH SAKIT di N RUMAH SAKIT di
dalam gedung luar gedung
Peranserta
URAIAN TUGAS
A. Kepala Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Tugas Pokok
1. Membuat Strategic Action Plan (SAP) kegiatan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
2. Membuat kajian efektifitas, efisiensi, dan inovasi pelayanan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
3. Meningkatkan mutu pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
4. Melakukan advokasi kebijakan dan program yang mendukung upaya
promosi kesehatan berkelanjutan
5. Menggerakkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat Rumah Sakit
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
6. Melakukan kajian kebutuhan edukasi baik bagi pasien & keluarga, staff
dan masyarakat Rumah Sakit
7. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur dalam membantu
terselenggaranya pendidikan pasien dan keluarga, promosi kesehatan
rumah sakit.
8. Bertanggung jawab terhadap penyusunan sistem pendidikan pasien dan
keluarga, promosi kesehatan di Rumah Sakit
9. Bertanggung jawab terhadap penyusunan Pedoman Pendidikan Pasien Dan
Keluarga, promosi kesehatan di Rumah Sakit
10. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemantauan pendidikan pasien
dan keluarga, promosi kesehatan di Rumah Sakit
11. Melaksanakan koordinasi kegiatan pendidikan pasien, promosi kesehatan
dan dengan seluruh unit yang terkait di rumah sakit.
12. Melaksanakan koordinasi teknis dengan koordinatorPromosi Kesehatan
Rumah Sakit di setiap unit
13. Membuat rencana kerja dan kebutuhan anggaran untuk kegiatan
pendidikan pasien dan keluarga, promosi kesehatan Rumah Sakit.
14. Merencanakan jadwal pertemuan tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit
minimal 1 ( satu ) bulan sekali.
15. Meningkatkan peran serta masyarakat Rumah Sakit untuk ber PHBS
16. Melakukan survey cakupan PHBS dilingkungan Rumah Sakit
17. Melakukan kajian kebutuhan pengembangan media dan teknologi Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
18. Merencanakan kebutuhan pegembangan media dan teknologi Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
19. Mengembangkan metode, teknologi dan media Promosi Kesehatan Rumah
Sakit
20. Membuat dan melakukan ujicoba dan evaluasi media Promosi Kesehatan
Rumah Sakitsesuai kebutuhan
21. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
22. Membuat laporan tahunan
Tugas Tambahan :
1. Bertanggungjawab terhadap inventaris barang milik Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
2. Mengidentifikasi kebutuhan kebijakan Rumah Sakit berwawasan kesehatan
3. Membuat kerangka acuan dan bahan kegiatan advokasi kegiatan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
4. Mengidentifikasi dan melakukan kegiatan kemitraan terhadap mitra
potensial di Rumah Sakit dan masyarakat
5. Melakukan pemeliharaan terhadap keberlangsungan media dan teknologi
Direktur
Koordinator Koordinator
PROMOSI PROMOSI
KESEHATAN RUMAH KESEHATAN RUMAH
SAKIT di dalam SAKIT di luar gedung
gedung Koordinator
PROMOSI
KESEHATAN RUMAH
SAKIT di Unit Kerja
Keterangan :
A. Direktur Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati memberikan pengarahan arah
kebijakan Promosi Kesehatan Rumah Sakit sesuai dengan visi misi Rumah
Sakit Tiara Kasih Sejati dan menunjuk kepala unit Promosi Kesehatan Rumah
Sakit sebagai penanggung jawab operasional/ harian Promosi Kesehatan Rumah
Sakit
B. Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian bertanggungjawab
memberikan pengarahan arah, mengawasi dan mengevaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
C. Kepala seksi penyuluhan dan pemasaran saling berkoordinasi dengan kepala
unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan unit kerja dibawah tanggungjawab
kepala unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
D. Kepala unit Promosi Kesehatan Rumah Sakitsebagai penangungjawab
operasional Promosi Kesehatan Rumah Sakit membagi tugas dengan
koordinator-koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakit (Promosi Kesehatan
Rumah Sakit dalam dan luar gedung) dan berkoordinasi dengan unit terkait
dalam rangka mendukung kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
E. Koordinator kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit(Promosi Kesehatan
Rumah Sakit dalam dan luar gedung) saling berkoordinasi dan juga
berkoordinasi dengan koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakitdi unit kerja
dibawah tanggungjawab kepala unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
F. Koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakit di unit kerja bertanggungjawab
kepada kepala unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan dalam kegiatannya
berkoordinasi dengan koordinator Promosi Kesehatan Rumah Sakit di setiap
unit kerja
BAB IV
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Pola Ketenagaan
Pelayanan promosi kesehatan yang profesional memiliki standar pengelolaan
sumberdaya manusia/ tenaga sebagai bagian penting dalam pelayanan.
Pengaturan tenaga promosi kesehatan bertujuan agar kegiatan pelayanan yang
di berikan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Standar ketenagaan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit telah diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 004/Menkes/SK/II/2012 tentang Petujuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit dan Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI Nomor 66/Menkes-Kesos/SK/I/2001 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan
Angka Kreditnya. Pola ketenagaan meliputi jenis tenaga, sistem rekruitmen,
distribusi tenaga dan pengaturan jadwal di unit promosi kesehatan rumah sakit.
1. Jenis tenaga
Jenis tenaga di unit promosi kesehatan yaitu tenaga pengelola, tenaga
fungsional/operasional dan tenaga teknis. Tenaga pengelola adalah sumber
daya manusia yang memiliki tugas melakukan fungsi pengelolaan dan
tenaga fungsional adalah tenaga operasional promosi kesehatan yang
melakukan pelayanan promosi kesehatan langsung. Tenaga teknis adalah
tenaga pendukung operasional dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
2. Sistem rekruitmen
Pengadaan tenaga promosi kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan
berdasarkan hasil analisis jabatan dan beban kerja. Kegiatan orientasi
dibahas di BAB selanjutnya.
3. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan pelayanan promosi kesehatan di lakukan sesuai
dengan ruang lingkup pelayanan sebagai berikut :
B. Kualifikasi Personal
Pada umumnya seluruh petugas rumah sakit adalah tenaga promotor kesehatan
namun untuk tenaga khusus pengelola dan pemberi pelayanan promosi
kesehatan harus memenuhi kulalifikasi sebagai berikut
a. Fungsional ahli
1) Pendidikan minimal S2/S1 Kesehatan
2) Memiliki sertifikat pelatihan jabatan fungsional penyuluh kesehatan
masyarakat
3) Memenuhi pencapaian angka kredit
b. Fungsional terampil
1) Pendidikan minimal D3 Kesehatan
2) Memiliki sertifikat pelatihan jabatan fungsional
3) Memenuhi pencapaian angka kredit
Pertemuan atau rapat adalah kegiatan untuk membahas program/ kegiatan yang
akan dilaksanakan dan evaluasi program yang telah dilaksanakan dengan tujuan
program kerja berjalan dengan baik.
Rapat – rapat yang ada di Promosi Kesehatan Rumah Sakit adalah :
A. Rapat kegiatan
Rapat kegiatan adalah pertemuan membahas perencanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Peserta rapat adalah unit terkait dengan kegiatan tersebut.
B. Rapat Bulanan
Rapat bulanan adalah pertemuan internal unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit
yang membahas tentang rencana bulanan dan evaluasi pelaksanaan program
Promosi Kesehatan Rumah Sakit pada bulan berjalan. Kegiatan rapat bulanan
diikuti oleh seluruh staff Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Rapat bulanan
dilaksanakan paling lambat setiap tanggal 5.
C. Rapat monitoring
Rapat monitoring adalah pertemuan yang membahas pelaksanaan dan
pemantauan kegiatan selama 6 bulan yang dihadiri oleh setiap kepala unit
kerja. Pada rapat ini unitPromosi Kesehatan Rumah Sakit memaparkan target
pencapaian kinerja Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan ditanggapi oleh
peserta rapat.
D. Rapat Evaluasi
Rapat evaluasi adalah pertemuan yang membahas tentang capaian indikator
kinerja Promosi Kesehatan Rumah Sakit selama 1 tahun berdasarkan pada
evaluasi kegiatan yang tercantum dalam rencana operasional Promosi
Kesehatan Rumah Sakit.
BAB VII
PELAPORAN