Alex Nelson dan Christina Wallace merupakan cofounders dari Quincy Apparel, sebuah
retail online yang beroperasi di kota New York. Quincy Apparel sedang mengalami kekurangan
dana untuk dapat melanjutkan operasinya dan mengeluarkan koleksi pakaian musim semi. Quincy
Apparel kini hanya memiliki dana untuk tujuh minggu ke depan. Quincy Apparel menghadapi
tantangan operasional yang menyebabkan sulit untuk memberikan better fit secara konsisten dan
merchandise return rates tinggi. Masalah yang terjadi disebabkan oleh kemampuan produksi yang
belum memadai, performa tim yang buruk, kurangnya kepemimpinan dari cofounders, dan faktor
eksternal.
Faktor Eksternal
Hambatan operasional yang dihadapi oleh Quincy Apparel disebabkan oleh terjadinya
Hurricane Sandy yang melanda area metropolitan kota New York. Sebanyak lebih dari 100 orang
meninggal, transportasi publik yang berhenti beroperasi, dan pemadaman listrik dalam waktu
lama. Nelson dan Wallace menawarkan ruang kerja untuk startup lain yang kurang beruntung.
Selain itu, fokus Wallace dalam memimpin Quincy Apparel terpecah karena adanya
masalah pribadi yang dihadapinya. Nenek dari Wallace yang telah membesarkannya mengalami
sakit kritis sehingga Wallace harus kembali ke kampung halamannya dan menghabiskan waktu
bersama neneknya sebelum akhir hayatnya. Setelah prosesi pemakaman dan thanksgiving yang
penuh kesedihan, Wallace kembali bekerja dan harus menyelesaikan masalah permodalan untuk
mendanai kegiatan operasional.
Action Plan
Tujuan dari action plan adalah memperbaiki masalah dari kekurangan dana yang dihadapi oleh
Quincy Apparel. Action plan dibagi menjadi dua, yakni jangka pendek dan jangka panjang.
Jangka pendek
● Membangun hubungan relasi yang baik antar karyawan dengan atasan
● Meningkatkan komunikasi internal dan implementasi chain of commands yang lebih baik
Jangka panjang
●