Kondisi eksisting merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam suatu
kegiatan evaluasi dan advisory pada Penyiapan Readiness Criteria. Data-data pada Kondisi
eksisting yang diperlukan dalam menganalisa adalah data skematik Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) Provinsi Jambi. Kondisi eksisting yang akan coba diuraikan pada bab ini
adalah Capaian Pelayanan, dan Aspek Teknis,. Uraian Tersebut akan menjadi dasar
analisis untuk mengevaluasi dan menentukan kebutuhan PDAM pada setiap
Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sakti Kabupaten Kerinci merupakan
Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Kerinci yang bergerak dalam bidang penyediaan
air bersih. PDAM Tirta Sakti didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah
Kabupaten Kerinci Nomor 10 Tahun 1990 tanggal 1 Agustus 1990. Pada Tahun
1990/1991, BPAM dialih statusnya menjadi PDAM, maka pada Tahun 1990 berdasarkan
Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Kerinci Nomor: 10 Tahun 1990 dibentuklah
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sakti Kabupaten Kerinci yang dikukuhkan atau
disahkan oleh Gubernur KDH Tingkat I Jambi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 485
Tahun 1990. Yang secara Neraca Pembukuan PDAM Tirta Sakti kabupaten Kerinci dimulai
beroperasi pada tanggal 5 Oktober 1991.
CAPAIAN PELAYANAN
3.1.1.1 PERPIPAAN
3 Unit Pulau Tengah Keliling Danau 1.250,00 1.250,00 2.237 97,76 - 6.659
Di Kabupaten Kerinci terdapat 8 Unit layanan PDAM. Jumlah kapasitas unit yang
terpasang sebesar 1.613,50 liter/detik dan jumlah kapasitas produksi mencapai 1.576,25
Liter/detik. Kapasitas terpasang yang tertinggi terdapat di unit Pulau Tengah yaitu
sebesar 1.250 liter/detik di daerah keliling danau dan kapasitas terpasang terendah
terdapat di unit tamiai pada daerah Kecamatan Merangin dan kecamatan Pematang
Lingkung.
Kualitas air PDAM Tirta Sakti telah memenuhi syarat yang ditetapkan
dalam Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. PDAM Tirta Sakti telah melakukan
kegiatan pengawasan secara internal atas kualitas air minum sesuai yang
ditetapkan dalam Permenkes Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 Juni
2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
Pelayanan air minum yang bersumber dari selain PDAM (non PDAM)
dilaksanakan untuk memenuhi keperluan air bersih masyarakat yang bersifat air
minum pedesaan dimana kegiatan pelayanan air minum non PDAM ini
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci. Sumber air yang
digunakan antara lain air tanah dalam namun mengingat kualitas air tanah yang
masih memiliki kandungan Fe yang tinggi maka sebelum air tesebut dikonsumsi
diperlukan pengolahan.
ASPEK TEKNIS
Sumber air baku yang digunakan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci adalah
mata air pegunungan dan air permukaan dengan debit 29.773,26 liter/detik, dan PDAM
telah menggunakan sistem perpompaan dan gravitasi untuk pengambilan air baku dengan
debit 418,5 liter/detik. Khusus sumber air baku dari mata air pegunungan Gunung Tujuh
pada Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci Baru
memanfaatkan 50 liter/detik dari izin yang diberikan sebesar 1.500 liter/detik. Selain itu,
sumber air baku Instalasi Talang Kemulun, debit air yang dapat dimanfaatkan PDAM Tirta
Sakti adalah 80 liter/detik pada musim kemarau dan masih dapat ditingkatkan dari
kapasitas terpasang saat ini yaitu 50 liter/detik.
Penyediaan air minum di Kabupaten Kerinci untuk 20 (dua puluh) tahun kedepan
masih dilayani oleh PDAM Tirta Sakti yang merupakan BUMD di Kabupaten Kerinci. PDAM
Tirta Sakti ini diharapkan pada 20 tahun kedepan mampu melayani kebutuhan air minum
seluruh Kecamatan di Kabupaten Kerinci. Dalam rangka peningkatan pelayanan PDAM
Tirta Sakti di wilayah-wilayah yang belum terlayani oleh sistem perpipaan, maka untuk 20
tahun kedepan direncanakan seluruh wilayah sudah terlayani oleh sistem perpipaan yang
mengikuti sepanjang jaringan jalan utama. Adapun spesifikasi pelayanan air bersih di
Kabupaten Kerinci pada Tabel 3.2.
TABEL 3.2 UNIT AIR BAKU PDAM TIRTA SAKTI KABUPATEN KERINCI
Kapasitas (L/dt)
No Unit Pelayanan Sumber Air Baku
Terpasang Produksi
Sebagai gerbang utama arus ke luar deposit air dari Danau Kerinci, Sungai
Batang Merangin merupakan sungai terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Selain
itu juga terdapat beberapa sungai yang memiliki peran penting di Kabupaten
Kerinci diantaranya adalah Sungai Sikai, Sungai Rumpun, Sungai Tanduk, Sungai
CIbudak, Sungai Dadap, Sungai Simpang Tutup, Sungai Siulak Desar, Sungai Koto
Rendah, Sungai Bukit Sembahyang, Sungai Dusun Baru, Sungai Pendung Mudik,
Sungai Air Patah, Sungai Terung, Sungai Semurup, Sungai Tutung, Sungai Hiang,
Sungai Batang Sangir, Sungai Betung Kuning, Sungai Cupak Raja Seleman, Sungai
Talang Kemulun, Sungai Lubuk Pagar, Sungai Tapan, Sungai Air Jernih, Sungai Air
Terjun, Sungai Air Lintah, Sungai Talang Kemuning, Sungai Rawa Air Lingkat, Sungai
Rumpun dan Sungai Renah Sako. Potensi Sumberdaya Air di Kabupaten Kerinci saat ini
dimanfaatkan untuk pengembangan Daerah Irigasi untuk mengairi areal persawahan,
selain itu sebagian potensi ini juga digunakan untuk pembangunan pembangkit
listrik (PLTA dan PLTMH).
Sumber air baku pada Sistem Penyediaan Air Minum Induk PDAM Tirta Sakti
Kabupaten Kerinci berasal dari sumber air permukaan yaitu air sungai dan mata air. Air
sungai yang digunakan untuk sumber air baku ini berasal dari air sungai Ampuh, Sungai
Jernih, Sungai Batang Merao, dan Sungai Bungkal. Sumber air yang digunakan tersebut
memiliki debit yang cukup besar, dilihat dari topografi daerah Kerinci berada di dataran
paling tinggi di wilayah Provinsi Jambi. Data instalasi unit sumber air baku untuk SPAM
Wilayah Ibukota Kabupaten Kerinci.
UNIT PRODUKSI
PDAM Tirta Sakti Kerinci Kabupaten Kerinci memiliki enam unit instalasi
pengolahan air minum untuk melayani wilayah Ibu Kota Kabupaten yang berada di
Kecamatan Siulak. Kapasitas terpasang instalasi pengolahan air yang berada di Siulak ini
sebesar 80 liter/detik namun baru dioperasikan sebesar 55 l/det. Instalasi ini dibangun
pada tahun 1992 hingga 2013 dan dioperasikan selama 24 jam per hari. Bangunan IPA
Muaro Kerinci ini dengan ketinggian 32 m.
Kapasitas produksi terpasang tahun 2018 sebesar 14.441.932,80 m3, dari jumlah
ini sebesar 2.808.972 m3 atau 19,45% tidak dapat dimanfaatkan dan kapasitas yang
dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) hanya sebesar 11.632.960,80 m3 atau 80,55%.
TABEL 3.3 KAPASITAS PRODUKSI TAHUN 2018 PDAM TIRTA SAKTI KABUPATEN
KERINCI
Kapasitas Kapasitas Produksi (m3)
Terpasang Volume Kapasitas
Kapasitas
No Instalasi / Disain Produksi Menganggur
Tidak Riil (m3)
(liter/detik Terpasang (m3) (m3)
) Dimanfaatkan
Unit Produksi Sistem Penyediaan Air Minum Kota atau IKK Kabupaten Kerinci
terdiri dari unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) lengkap, dan sumur bor dengan total
kapasitas terpasang 463,5 liter/detik. Sampai saat ini unit produksi air minum yang ada di
Kabupaten Kerinci terdiri dari 22 unit Instalasi Pengolahan Air, yaitu 4 unit Broncaptering
Mata Air dan 18 unit Instalasi Pengolahan Beton atau Baja yang berfungsi. Total Instalasi
Pengolahan di Kabupaten Kerinci adalah 616 liter/detik namun saat ini kemampuan
produksinya baru mencapai 476 liter/detik.
Kehilangan air di unit Produksi dari volume air yang diolah dihasilkan air sebesar
10.503.151 m3, telah didistribusikan ke pelanggan sebesar 9.950.033 m3, sehingga
terdapat kehilangan air di unit produksi tahun 2018 sebesar 553.118 m3 atau sebesar
5,27%. Hal ini disebabkan kegiatan pencucian fasilitas IPA terutama pada filter
(backwash) serta pembersihan sedimentasi akibat air yang masih keruh.
UNIT DISTRIBUSI
Sistem distribusi yang digunakan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci sampai
dengan tahun 2018 adalah campuran antara sistem gravitasi dan sistem perpompaan.
Untuk mendistribusikan air yang telah diolah sampai dengan tahun 2018 PDAM Tirta Sakti
memiliki panjang pipa distribusi sepanjang 473.148 m. Sampai pada tahun 2018 jumlah
reservoir yang sejumlah 21 unit dengan kapasitas 4.830 m3 dan tersebar pada 7 lokasi.
PDAM belum melakukan analisis terhadap sistem distribusi atau reservoir dan pipa
distribusi yang dibutuhkan. Pompa distribusi, pipa distribusi dan reservoir yang ada saat
ini dapat dimanfaatkan dan berfungsi dengan baik, sehingga PDAM belum
menganggarkan penggantian atau perbaikan pompa distribusi/pipa distribusi dan
reservoir, baik itu menggunakan dana internal PDAM maupun dari dana APBD/APBN.
Kehilangan air di unit distribusi yang berasal dari volume air yang telah
didistribusikan ke pelanggan sebesar 9.950.033 m3 telah dijual ke pelanggan sebesar
4.379.192 m3 sehingga kehilangan air di unit distribusi tahun 2018 adalah sebesar
5.570.841 m3 atau 55,99%. Kehilangan air di unit distribusi mengalami kenaikan sebesar
4,68% dari kehilangan air tahun 2017 sebesar 51,30%. Persentase kehilangan air di unit
distribusi masih lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sebesar
20%. Masih tingginya tingkat kehilangan air di unit distribusi tahun 2017 disebabkan:
WILAYAH PELAYANAN
Penentuan daerah pelayanan didasari oleh rencana daerah yang akan dilayani
oleh SPAM Perpipaan maupun Bukan Perpipaan yang dibagi berdasarkan sistem
penyediaan air minum baik Ibu Kota Kabupaten, Ibu Kota Kecamatan, dan Perdesaan
untuk SPAM Kabupaten. Adapun penentuan daerah pelayanan ini didasari oleh kebijakan
Pemerintah Daerah yang dalam hal ini disesuaikan dengan kepentingan lainnya sesuai
dengan visi dan misi Kepala Daerah dan Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah baik tingkat
Kabupaten/ Kota maupun Provinsi serta Rencata Tata Ruang Wilayah Tingkat Nasional.
KEUANGAN
Laporan keuangan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci disusun oleh Internal
PDAM. PDAM Tirta Sakti memperoleh laba sebesar Rp. 372.141.799,- di tahun 2018,
sehingga capaian rasio Laba Bersih setelah pajak terhadap Jumlah Ekuitas memperoleh
nilai 0,52 %, namun masih jauh di bawah nilai maksimal >10%. Rasio Biaya Operasi
terhadap Pendapatan Operasi sangat tinggi mencapai 98,10%, jauh di atas standar
maksimal <50%.
Pada aspek keuangan mengalami kenaikan nilai sebesar 1,50 yaitu 27,75 pada
tahun 2017 menjadi 29,25 pada tahun 2018. Selain itu, masih terdapat indikator aspek
keuangan yang capaiannya nilainya di bawah standar, yaitu:
1) Perusahaan PDAM Tirta Sakti memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp.
476.736.092,- dalam tahun 2018, sehingga capaian indikator rasio laba terhadap
Aktiva Produktif dan Rasio Laba terhadap penjualan memperoleh nilai positif, masing-
masing sebesar 1,38% dan 2,74% masih di bawah standar masing-masing 10% dan
20%.
2) Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar mencapai 5,07 kali dari standar 1,75 kali.
3) Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi masih cukup tinggi dengan
capaian 0,98 kali dari standar 0,5 kali.
KELEMBAGAAN
Pada saat kondisi keuangan BPAM telah mencapai Break Event Point (BEP) yaitu
pada Tahun 1990/1991, dengan kemampuan keuangan memungkinkan BPAM dialih
statusnya menjadi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), maka pada Tahun 1990
berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Kerinci Nomor : 10 Tahun 1990
dibentuklah Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sakti Kabupaten Kerinci yang dikukuhkan
atau disahkan oleh Gubernur KDH Tingkat I Jambi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor :
485 Tahun 1990. Yang secara Neraca Pembukuan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Sakti kabupaten Kerinci dimulai beroperasi pada tanggal 5 Oktober 1991. Tujuan utama
pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kerinci ini untuk mewujudkan serta
meningkatkan pelayanan umum, berupa jasa kepada masyarakat dengan jalan memenuhi
dan mengusahakan kebutuhan air minum yang bersih dan sehat bagi kesejahteraan
masyarakat. Disamping tujuan diatas juga berguna untuk melaksanakan pembangunan
daerah khususnya dan pembangunan Nasional pada umumnya.
Pada tanggal 5 Oktober 1991 sampai dengan sekarang Perusahaan Dearah Air
Minum Tirta Sakti Kabupaten Kerinci dengan bantuan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Propinsi dan Pemerintah Kabupaten secara berkesinambungan melalui Direktorat Air
Bersih yaitu Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum melaksanakan
pengembangan dan pembangunan sarana air bersih di Kecamatan-Kecamatan dan
Pedesaan.
1. Sifat Perusahaan Daerah Air Minum Yaitu memberikan jasa yang mempunyai manfaat
secara umum.
2. Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum Yaitu memberikan pelayanan air minum bagi
Secara umum PDAM Kabupaten Kerinci merupakan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) dimana secara hukum perusahaan ini didirikan berdasarkan Peraturan
Daerah.yang diterbitkan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Ditinjau dari
kepemilikan modal, seluruh modal atau sebagiannya dimiliki oleh daerah yang merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan. BUMD ini bersifat semi profit karena selain bersifat
komersial, namun segi sosial juga mendapat perhatian yang sangat besar dimana
pemerintah daerah berkewajiban melayani kebutuhan air minum masyarakat.
Sampai dengan saat ini bentuk badan pengelola masih murni BUMD, dimana
beberapa sifat BUMD antara lain :
masyarakat.
Secara aspek manajemen bersifat Profesional, namun pengaruh pemerintah daerah
selaku pemilik perusahaan masih belum optimal.
Dana investasi yang dipergunakan biasanya berasal dari dana subsidi yang berasal
dari APBN/APBD dan sebagian menggunakan dana perusahaan (PDAM).
Dana operasional biasanya menggunakan dana perusahaan.
Sebagai perusahaan milik daerah, PDAM memiliki kewajiban untuk menyetor
sebagaian laba kepada pemilik perusahaan (pemerintah daerah).
1. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum dan kebutuhan air minum dengan
melaksanakan kegiatan pengelolaan air minum secara lengkap sehingga siap
digunakan oleh masyarakat.
2. Mengusahakan manfaat yang sebesar-besarnya dari seluruh kegiatan perusahaan
sehingga meningkatkansumber serta penambahan pendapatan daerah.
Fungsi PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci adalah mengusahakan penyediaan air
bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Dalam
rangka menjalankan fungsi tersebut kegiatan perusahaan PDAM Tirta Sakti meliputi:
1. Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada
pelanggan.
2. Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka mengoptimalkan
penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekankan
4) Struktur Organisasi
a. Dewan Pengawas
Pengangkatan Dewan Pengawas sesuai dengan Keputusan Bupati Kerinci Nomor
: 821/09/pp-BKD/2016 tanggal 6 Juni 2016 dan Keputusan Bupati Kerinci Nomor :
821/08/BKPSDMD/2016 tanggal 24 juli 2018 dengan susunan sebagai berikut :
Ketua merangkap anggota : H. Saharuddin Ali, S.Pd.,
Sekretaris merangkap anggota : H. Mutris Mukti, S.pd.,
Anggota : H. Jarizal Hatmi, SE.,
b. Direksi
Sesuai dengan bentuk struktur organisasinya PDAM Tirta Sakti termasuk Type B
yang memiliki 3 (tiga) orang direksi. Berdasarkan Keputusan Bupati Kerinci Nomor :
821/10/pp-BKD/2016 tanggal 10 Juni 2016, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Direktur Umum dan Direktur Teknik PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci serta Keputusan
Bupati Kerinci Nomor : 800/45/BKPSDMD/2018 tanggal 27 November 2018 tentang
Pengangkatan Pejabat Sementara Direktur Utama PDAm Tirta Sakti Kabupaten Kerinci,
maka susunan Direksi PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci tahun 2018 sebagai berikut :
Pjs Direktur Utama : Drs. Sahril Hayadi, M.Si.,
Direktur Umum : Apridal S.E.,
Direktur Teknik : Azwar Anas S.Sos.,
Direktur Umum dan Administrasi membawahi 3 (tiga) Kepala Bagian yaitu
Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Keuangan, serta Kepala Bagian Hukum, Humas dan
Hubungan Langganan.
Direktur Teknik membawahi 3 (tiga) Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang
Perencanaan, Kepala Bidang Produksi, dan Kepala Bidang Transmisi Distribusi. Selain itu
juga terdapat unsur Satuan Pengawas.
Jumlah Pegawai PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci tahun 2018 sebanyak
149 orang, jumlah tersebut menurun sebanyak 82 orang dibandingkan jumlah
pegawai tahun 2017 sebanyak 231 orang. Adapun rincian pegawai PDAM Tirta
Sakti Kabupaten Kerinci sebagai berikut:
Jumlah pegawai PDAM Tirta Sakti sebanyak 149 orang dengan rasio karyawan
per 1.000. Pelanggan sebesar 4,68. Nilai aspek administratif mengalami penurunan
sebesar 2,08 menjadi 10,42. Hal ini disebabkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP)belum dipedomani sepenuhnya, standar operasi prosedur baru dipedomani
sebagian dan pelaporan eksternal perusahaan tidak di buat tepat waktu. Selain itu masih
terdapat beberapa indikator kinerja yang capaian nilainya masih dibawah standar, yaitu:
CAPAIAN PELAYANAN
Unit instalasi sistem penyediaan air minum Kabupaten Merangin seluruhnya ada
7 unit pelayanan dengan 10 unit instalasi dan memiliki kapasitas terpasang 202,5 lt/dt.
Produksi air selama bulan Januari – Desember 2010 sebesar 1.965.830 m3, jumlah ini bila
dibandingkan dengan tahun 2009 turun sebesar 70.907 m3 atau 3,4 % hal ini disebabkan
kenaikan TDL dan berkurangnya jam operasi.
Dengan tingkat pelayanan air minum sebesar 37,62 % dari jumlah penduduk
Kabupaten Merangin maka tingkat pelayanan masih dirasa jauh dari target yang
diharapkan sebesar 50 - 60 % penduduk yang dilayani air minum. Pemakaian air ke
masyarakat jauh lebih kecil dibanding kapasitas yang berlebih. Jam operasi pelayanan
yang hanya 18 jam per hari sehingga pelanggan tidak mendapatkan air secara kontinyu
selama 24 jam.
Tingkat pelayanan SPAM Kabupaten Merangin untuk wilayah per kotaan dan IKK
didasarkan atas tingkat kepadatan penduduk, kondisi pelayanan eksisting dan keinginan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan air minum.
• Tingkat pelayanan terhadap kondisi pelayanan eksisting adalah peningkatan
berdasarkan jumlah sambungan dan kepadatan penduduk (rumah) yang ada saat ini
yang diakaitkan dengan rencana perkembangan penduduk (perumahan) di masa
yang akan datang sesuai dengan perkembangan Kota.
Tingkat pelayanan terhadap kepadatan penduduk dan keinginan
masyarakat mendapatkan pelayanan air minum adalah peningkatan
berdasarkan daerah pengembangan yang mempunyai potensi tingkat kepadatan
tinggi seperti lokasi-lokasi pengembangan perumahan serta tingkat pelayanan pada
daerah yang dilalui jalur jaringan pipa distribusi ke daerah prioritas.
PERPIPAAN
Di Kabupaten Kerinci terdapat 12 Unit layanan PDAM. Jumlah kapasitas unit yang
terpasang sebesar 305,00 liter/detik dan jumlah kapasitas produksi mencapai 210,00
Liter/detik. Kapasitas terpasang yang tertinggi terdapat di unit Bangko yaitu sebesar
135,00 liter/detik.
1 Unit Bangko Bangko, Btg Masumai, Nalo Tantan 135,00 115,00 6.565 - 38.450
28,64
2 Unit Pulau Rengas Bangko Barat 10,00 8,00 403 - 2.015
37,03
3 Unit Rantau Panjang Tabir, Tabir Lintas, Margo Tabir 20,00 15,00 745 - 3.915
37,92
NON PERPIPAAN
Didalam operasi dan pelaksanaan sebagai operator sistem penyediaan air minum
masyarakat, SPAM Kabupaten Merangin ternyata belum memiliki standar SOP, sertifikasi
tenaga operator dan penjadualan perawatan terhadap sistem secara berkala. Operasi dan
perawatan baru dilakukan apabila telah terjadi kerusakan atau kelainan terhadap
perlengkapan komponen sistem. Hal ini terlihat dari adanya kerusakan pada beberapa
komponen jaringan dan sistem, terutama di instalasi pengolahan seperti valve,
sambungan pipa, dan tidak berfungsinya sistem filtrasi pada instalasi yang tidak ada
penanganan secara cepat yang dikarenakan tidak tersedianya dana perawatan untuk
memperbaiki sistem.
Sesuai dengan target MDG´s, sampai dengan tahun 2015 tingkat pelayanan
ditargetkan mencapai 80% untuk daerah perkotaan yang terlayani. Pengembangan sistem
penyediaan air minum Kabupaten Merangin dapat dilakukan dengan cara perluasan
daerah pelayanan (memperluas jaringan distribusi) dan meningkatkan jumlah pelanggan
pada daerah yang sudah dilayani.
Untuk program bantuan teknis penyusunan RI SPAM Kabupaten Merangin,
daerah yang diutamakan untuk dilayani sistem penyediaan air minum adalah daerah
dengan kondisi rawan air, arah pengembangan Kota dan kawasan strategis
(perdagangan, industri, pariwisata, dan perumahan). Untuk peningkatan kinerja SPAM
Kabupaten Merangin maka peningkatan cakupan pelayanan masih memungkinkan untuk
dilakukan terhadap wilayah-wilayah pelayanan yang belum mendapatkan sistem
penyediaan air minum (daerah yang belum ada sistem jaringan).
Sistem penyediaan air minum dengan sistem non perpipaan di Kabupaten
Merangin adalah menggunakan sumur air tanah dangkal berupa sumur bor/pompa atau
sumur gali.
Penggunaan sumur air tanah dangkal oleh masyarakat umumnya pada daerah
yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air minum atau sudah ada jaringan pipa air
minum namun masih ada masyarakat yang belum berlangganan dengan sistem
penyediaan air minum setempat.
Penggunaan sumur air tanah dangkal pada lokasi studi (terdapat di desa Sungai
Buluh, Simpang Babeko, Manggis dan desa Sarana Jaya) merupakan sistem non
perpipaan yang terlindungi, kondisi pemilikan sumur cukup baik, secara visual air yang
terkandung cukup jernih dan memadai, perolehan air tidak terlalu dalam dengan
kedalaman rata-rata antara 1 – 6 m dari muka tanah setempat, dari segi kualitas air
sepertinya belum pernah ada pengujian test laboratorium/pemeriksaan air terhadap
penggunaan sumur air tanah dangkal tersebut.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Merangin untuk memenuhi kebutuhan
akan air bersih pada saat ini yaitu dengan memanfaatkan air berupa sumur gali, sumur
pompa tangan, mata air, hidran umum dan lain-lain. Berdasarkan pengalaman, kondisi
kemarau panjang membawa dampak berupa berkurangnya air pada sumur-sumur
penduduk, sehingga masyarakat yang terkena dampak ini terpaksa memanfaatkan
sumber air yang tidak layak sebagian lagi mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi
kebutuhan airnya dengan cara membeli.
ASPEK TEKNIS
• IKK Pamenang
• IKK Sungai Kapas
• IKK Tabir
• IKK Muara Madras
1 Kota Bangko S. Merangin > 1600 Sumuran Beton Gravitasi GIP 250 Pompa Submersible 40 1997
S. Masumai > 1600 Sumuran Beton Gravitasi GIP 150 Pompa Submersible 20 1984
Air Tanah Dalam ± 20 Bor I Casing GIP - GIP 150 Pompa Submersible 20 1985 (rusak)
Air Tanah Dalam ± 10 Bor II Casing GIP - GIP 150 Pompa Submersible 10 2009
2 Kec. Nalo Tantan
IKK Nalo Tantan S. Tantan >5 Sumuran Beton Gravitasi PVC 100 Pompa Submersible 5 2009
3 Kec. Bangko
IKK Bangko Barat S. Merangin > 1600 Sumuran Beton Gravitasi HDPE 150 Pompa Submersible 10 2008
IKK Sungai Kapas S. Belengo > 300 Sumuran Beton Gravitasi GIP 100 Pompa Submersible 5 2006
4 Kec. Pangkalan
Jambu
IKK Sungai Manau S. Supermin > 100 Sumuran Beton Gravitasi GIP 200 Pompa Submersible 10 1996
5 Kec. Tabir Lintas
GIP 100 dan
IKK Rantau Panjang S. Tabir > 720 Sumuran Beton Gravitasi Pompa Submersible 10 1985
HDPE 75
6 Kec. Jangkat
IKK Muara Madras S. Pabung > 25 Sumuran Beton Gravitasi PVC 75 Gravitasi Submersible 2,5 1990
UNIT PRODUKSI
Unit produksi Sistem Penyediaan Air Minum Kota/IKK Kabupaten Merangin terdiri
dari unit instalasi pengolahan Air (IPA) lengkap, dan sumur bor air tanah dalam dan unit
Saringan Pasir Lambat (SPL) dengan total kapasitas terpasang sebesar 202,5 lt/dt. Unit
Produksi Pengolahan air baik untuk sistem penyediaan air minum Kota/IKK di Kabupaten
Merangin dibangun mulai tahun 1984 hingga tahun 2009.
Unit instalasi sistem penyediaan air minum Kabupaten Merangin seluruhnya ada
7 unit pelayanan dengan 10 unit instalasi dan memiliki kapasitas terpasang 202,5 lt/dt.
Produksi air selama bulan Januari – Desember 2010 sebesar 1.965.830 m3, jumlah ini bila
dibandingkan dengan tahun 2009 turun sebesar 70.907 m3 atau 3,4 % hal ini disebabkan
kenaikan TDL dan berkurangnya jam operasi. Data Produksi, Distribusi dan Air Terjual
SPAM Kabupaten Merangin selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel. 3.6. Data
selengkapnya sistem unit produksi/pengolahan air minum kota/IKK di Kabupaten
Merangin dapat dilihat pada dan Tabel 3.7.
TABEL 3.6 SISTEM UNIT PRODUKSI PDAM TIRTA BUANA KAB. MERANGIN
Kapasitas
Sumber Air Type Tahun
No Instalasi Pengolahan Terpasang Konstruksi Kondisi
Baku Instalasi Pembangunan
Ltr/dt
UNIT DISTRIBUSI
Gambar 3.5 Jaringan Pipa Distribusi Eksisting IKK Desa Sungai Kapas
Sistem penyediaan air minum selain dilayani dengan jaringan perpipaan juga
dilayani dengan menggunakan mobil truk tanki air ke daerah pelayanan. PDAM Kota/Kab.
Merangin memiliki layanan mobil tanki air sebanyak 8 unit, dengan kapasitas tanki 3 m3.
Tahun pengadaan kendaraan tersebut diadakan tahun 1991 – 2005. Dari 8 unit yang ada
hanya 1 unit mobil tidak dapat beroperasi, mobil tanki air tersebut tidak hanya digunakan
di perKotaan saja tapi juga digunakan di unit-unit IKK dan wilayah-wilayah yang terjadi
gangguan air. Tabel 3.8 Jumlah dan Pelayanan dengan Mobil Tanki Air.
TABEL 3.8 JUMLAH, TAHUN PENGADAAN DAN WILAYAH PELAYANAN TRUK TANKI
KABUPATEN MERANGIN
Jumlah
Lokasi Truk Truk Tahun Wilayah Pelayanan
No Kondisi
Tangki Tangki Pengadaan Truk Tangki Air
WILAYAH PELAYANAN
Cakupan pelayanan SPAM Kabupaten Merangin sampai dengan tahun 2009 telah
mencapai 12,04% dari jumlah penduduk wilayah Kabupaten Merangin atau sebesar
37.380 jiwa. Tabel. 3.11. memperlihatkan Cakupan pelayanan sistem penyediaan air
minum Kabupaten Merangin.
Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Merangin tahun 2010 sebanyak
310.560 yang telayani oleh PDAM sebanyak sebanyak 37.380 jiwa atau sebesar 12,04
%, dari jumlah total penduduk Kabupaten Merangin, jumlah penduduk yang terlayani
yang tersebut diatas dapat diuraikan sebagai beriktu :
Bangko termasuk wilayah kecamatan jumlah total penduduk sebesar 60.287 yang
terlayani sebanyak 27.354 jiwa atau 45 % dan jumlah penduduk terlayani yang
sudah ada jaringan pipa PDAM sebanyak 56 % dari jumlah penduduk 48.973 jiwa.
Kecamatan Rantau Panjang jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 2.934 jiwa
atau 11% dari jumlah sebesar 27.264 jiwa.
Kecamatan Sungai Manau jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 4.938 jiwa
I KOTA
1.1. Kota Bangko 62.752 23.605 37,62 4.721 - 4.721
II IKK
2.1. IKK Jangkat 8.491 465 5,48 93 - 93
2.2. IKK Lembah Masurai 15.678 625 3,99 125 - 125
2.3. IKK Pamenang 27.072 750 2,77 150 - 150
2.4. IKK Tabir Lintas 6.508 2.465 37,88 493 - 493
2.5. IKK Pangkalan Jambu 6.069 2.235 36,83 447 - 447
Jumlah 126.570 30.145 20,76 6.029 - 6.029
Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin, 2019
Kondisi dan kinerja keuangan PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin tergambar
pada neraca per 31 Desember 2009, 2008, dan 2007, dan laporan laba rugi untuk periode
1 Januari – 31 Desember 2009, 2008, dan 2007, serta perhitungan penilaian kinerja yang
berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 tanggal
31 Mei 1999 perihal Penilaian Kinerja PDAM dan Surat Direktur Jenderal Pemerintahan
Umum Otonomi Daerah Departemen dalam Negeri Nomor: 690/1544/PUOD tanggal 1
Juni 2000 perihal Pelaksanaan Surat Keputusan Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999.
Posisi keuangan PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin yang tergambar pada
laporan neraca per 31 Desember 2009, 2008, dan 2007, menunjukkan bahwa posisi
keuangan PDAM mengalami fluktuatif yang negatif. Terdapat penurunan dalam total
aktiva dan pasiva PDAM. Walaupun demikian, penurunan yang terjadi tidak terlalu
signifikan.
Sedangkan pada laporan laba rugi, diperoleh bahwa PDAM masih tetap
mengalami kerugian tiap tahunnya. Walaupun demikian, kerugian selama 3 (tiga) tahun
terakhir mengalami penuruan tiap tahunnya, sehingga akan ada kemungkinan bagi PDAM
untuk terus berproduksi dan menghasilkan keuntungan yang besar. Pada laporan laba
rugi, terlihat jelas bahwa, besarnya biaya administrasi dan umum yang dikeluarkan oleh
PDAM merupakan salah satu faktor yang menyebabakan PDAM terus mengalami
kerugian. Untuk keterangan lebih lanjut, berikut akan disajikan mengenai posisi keuangan
PDAM, serta hasil penilaian kinerja.
TABEL 3.10 POSISI KEUANGAN DAN PENILAIAN KERJA PDAM TIRTA BUANA
MERANGIN
KELEMBAGAAN
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Buana Kabupaten Merangin adalah
perusahaan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin sesuai dengan Peraturan
Daerah Nomor 3 tahun 1991 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Buana
Kabupaten Sarolangun Bangko yang berkantor induk di Bangko (Kabupaten Merangin).
Struktur organisasi yang ada dan berlaku saat ini adalah struktur organisasi yang
didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Merangin nomor 6 tahun 2002 tentang
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Buana Kabupaten Merangin. Struktur organisasi
perusahaan berbentuk struktural dan fungsional, dimana komando terletak pada Direksi,
struktural melekat pada kepala bagian dan kepala seksi sedangkan fungsional melekat
pada kepala satuan dan pengawas bidang.
Secara rinci organisasi PDAM Kabupaten Merangin terdiri dari unsur direksi,
unsur pelaksana structural dan unsur pelaksana fungsional. Unsur direksi merupakan
pimpinan direktur utama bertanggung jawab kepada Bupati, sedangkan direktur bidang
bertanggung jawab kepada direktur utama. Seluruh kegiatan PDAM Kabupaten Merangin
diawasi oleh badan pengawas yang juga bertanggung jawab kepada Bupati.
Unsur pelaksana struktural dipimpin oleh kepala bagian yang membawahi kepala
seksi dan bertanggung jawab kepada direktur bidang. Unsur pelaksana fungsional terdiri
dari Satuan Pengawas Intern (SPI) yang dipimpin oleh kepala SPI yang membawahi
pengawas bidang bertanggung jawab kepada direktur utama dan panitia poengadaan
barang dan jasa bertanggung jawab kepada direkur utama. Struktur organisasi PDAM
Merangin dapat dilihat dalam Gambar berikut ini.
Kabupaten Sarolangun adalah jalur lintas antar Kabupaten dalam Propinsi yang
memacu perdagangan sehingga kebutuhan air terus bertambah. Penyusunan Penyiapan
readiness Criteria Kabupaten Sarolangun dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan
kebutuhan air bersih sesuai dengan target Universal Access yaitu pelayanan air minum
aman 100 % di tahun 2019. Upaya penyediaan air minum merupakan hal yang serius
yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Sarolangun
melalui PDAM terus meningkatkan upaya pemenuhan air minum secara bertahap.
Produksi Air Minum oleh BPAB (Badan Penyelenggara Air Bersih) Sarolangun dari tahun
2011-2013 mengalami Penurunan sebesar 536 m3 atau hanya 13,79% sedangkan jumlah
pelanggan mengalami penambahan sebanyak 570 pelanggan atau 10,42%.
3.9.1.1 Perpipaan
14 IPA Pelawan Jaya Pelawan Jaya, Singkut, S. merah, 50,00 30,00 168 93,00 - 840
``15 BUTANG BARU Desa Butang Baru dan Sukamaju 5,00 2,50 183 8,50 - 905
TOTAL 285,00 197,50 10.506 33,51 - 53.990
Sistem penyediaan air minum selain dilayani dengan jaringan perpipaan juga
dilayani dengan menggunakan mobil truk tanki air ke daerah pelayanan. PDAM Kota/Kab.
Sarolangun memiliki layanan mobil tanki air sebanyak 4 unit, dengan kapasitas tanki
4000 liter. Tahun pengadaan kendaraan tersebut diadakan tahun 1999 – 2003. Keempat
kendaraan tersebut hingga saat ini masih berfungsi dengan baik dan digunakan untuk
melayani pendistribusian air ke wilayah pelayanan. Mobil tangki ini mendistribusikan air
dari PDAM Induk Sarolangun dari unit IPA Bukit Aur dengan kapasitas rata-rata per bulan
hingga 325 m3. Berikut ini adalah rincian kendaraan yang dimiliki oleh PDAM Tirta Sako
Batuah Kabupaten Sarolangun.
TABEL 3.13 UNIT AIR BAKU PDAM TIRTA SAKO BATUAH KABUPATEN
SAROLANGUN
Kapasitas (L/dt)
No Unit Pelayanan Sumber Air Baku
Terpasang Produksi
1 Sarolangun Sungai Batang Tembesi 120,00 77,00
2 Pauh Sungai Batang Tembesi 10,00 7,50
3 Mandiangin Sungai Batang Tembesi 10,00 7,50
4 Singkut Sungai Singkut/Sumur Bor 25,00 15,00
5 Pelawan Sungai Batang Asai 5,00 5,00
6 Pulau Aro Sungai Batang Tembesi 10,00 10,00
7 Bukit Suban Sumur Bor 5,00 3,00
8 Pulau Pandan Sungai Batang Tembesi 10,00 10,00
9 Limbur Tembesi Sungai Batang Tembesi 5,00 5,00
Kapasitas produksi terpasang sampai dengan tahun 2018 sebesar 8.401.536 m3.
Dari jumlah yang tidak dapat dimanfaatkan sebesar 946.080 atau 11,26 %, sehingga
kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasiatas riil) adalah sebesar 7.455.456 m3 atau
88,74 % . Penyebabnya dipengaruhi karena kerusakan dan penurunan kemampuan
kapasitas pompa dan IPA (umur teknis).
Kapasitas menganggur ataua kapasitas produksi riil yang belum digunakan untuk
produksi sebanyak 5.154.876 m3 atau 69,14 % disebabkan jumlah pelanggan yang masih
sedikit terutama di unit baru Pelawan Jaya yang idle capacity mencapai 98,74 %,
keterbatasan jaringan pipa serta keterbatasan listrik dan pompa. Dari kapasitas tersebut,
volume air yang dihasilkan sebesar 2.300.580 m3 atau 69,14 %. Dari volume air yang
diproduksi dihasilkan air sebesar 2.300.580 m3 dan telah didistribusikan ke pelanggan
sebesar 2.128.558,60 m3 sehingga terdapat Non Revenue Water (NRW) produksi sebesar
172.021,40 m3 atau 7,48 %. Tingkat kehilangan air unit produksi disebabkan adanya
pencucian reservoir, pembersihan sedimentasi dan pencucian filter.
Upaya PDAM Tirta Sako Batuah untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi
adalah menyusun program penambahan sambungan baru, memperluas jaringan transmisi
dan distribusi secara bertahap, menambah jam operasi pada setiap instalasi IPA yang
ada, serta mengusulkan kepada pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk penambahan
investasi jaringan pipa distribusi dan meter air. Upaya yang telah dilakukan PDAM Tirta
Sako Batuah untuk menjamin ketersediaan air untuk kebutuhan masyarakat atau
pelanggan antara lain memaksimalkan fungsi IPA yang telah saat ini khususnya IPA
TABEL 3.13 KAPASITAS PRODUKSI PDAM TIRTA SAKTI BATUAH KABUPATEN SAROLANGUN
Kapasitas Kapasitas Produksi (m3) Kapasitas Riil Volume Kapasitas
Terpasang Produksi
No Instalasi Terpasang Tidak (m3) Menganggur
(liter/detik)
Dimanfaatkan (m3)
(m3)
1 Sarolangun
10 315.360 315.360 - - -
Sistem distribusi yang digunakan PDAM Tirta Sako Batuah sampai dengan tahun
2018 adalah perpompaan sebanyak 14 IPA dan gabungan gravitasi dengan perpompaan
sebanyak 3 IPA. Untuk mendistribusikan air yang telah diolah sampai dengan tahun 2018
PDAM Tirta Sako Batuah memiliki panjang pipa distribusi sepanjang 369.180 m. Sampai
dengan dengan tahun 2018 jumlah reservoir yang aktif sebanyak 16 unit dengan
kapasitas 2.700 m3 dan tersebar pada 14 lokasi.
Unit pelayanan PDAM Tirta Sako Batuah Kabupaten Sarolangun dalam melayani
pemenuhan kebutuhan air minum di Perkotaan Sarolangun dapat dilihat pada tabel
berikut:
Rata-rata harga jual (tarif) air PDAM Tirta Sako Batuah sebesar Rp. 4.956,59 /m3
sedangkan harga pokok air sebesar Rp 6.963,52 10/m3 lebih rendah 28,82 % dari titik
impas (break evenpoint) yang berarti perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.
2.006,93 per m3 air terjual. Tarif rata-rata belum full cost recovery dikarenakan masih
tingginya beban operasional, yaitu beban pegawai, beban listrik/BBM, beban
pemeliharaan dan beban penyusutan.
Upaya PDAM tirta Sako Batuah untuk mencapai full cost recovery antara lain
melakukan efisiensi biaya operasional, meningkatkan pendapatan dengan menambah
sambungan baru dan melakukan inventarisasi aset PDAM.
3.9.1.8 Kelembagaan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sako Batuah Kabupaten Sarolangun
merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 29 Tahun 2004.
PDAM Tirta Sako Batuah merupakan pemisahan dari PDAM Tirta Buana
Kabupaten Merangin Bangko. Pemisahan terjadi karena adanya pemekaran Kabupaten
Sarolangun - Bangko menjadi Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin. Visi PDAM
Tirta Sako Batuah adalah mewujudkan Perusahaan yang Sehat, Mandiri serta dapat
memberikan Kontribusi kepada daerah untuk menuju Sarolangun EMAS.
Tujuan didirikannya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sako Batuah
adalah memperoleh laba selain aspek pelayanan, sesuai dengan Perda Kabupaten
Sarolangun Nomor 29 Tahun 2004. PDAM Tirta Sako Batuah mengemban tugas/fungsi
mengusahakan penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten
Sarolangun. Dalam rangka menjalankan fungsi tersebut, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada
pelanggan.
2) Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka mengoptimalkan
penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
3) Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekan
kebocoran/kehilangan air.
Struktur Organisasi PDAM Tirta Sako Batuah ditetapkan dengan Perda Kabupaten
Sarolangun Nomor 12 Tahun 2012 tentang Struktur Organisasi PDAM Tirta Sako Batuah
dan terjadi perubahan struktur organisasi yang ditetapkan dengan Perda Bupati Nomor 8
Tahun 2017 tanggal 18 Desember 2017, yaitu sebagai berikut:
1. Badan Pengawas
Pengangkatan Badan Pengawas dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati
Sarolangun Nomor : 61/B.ESDA/2017 tanggal 10 Februari 2017 yaitu Drs. H. Thabroni
Rozali, MM.
2. Direksi
Sesuai dengan bentuk struktur organisasinya PDAM Tirta Sako Batuah termasuk
tipe A yang hanya memiliki satu orang Direksi. Pada tanggal 21 Januari 2017 ditetapkan
sebagai Direktur PDAM Tirta Sako Batuah ialah Sargawi, ST dengan SK Bupati Sarolangun
Nomor 60/ESDA/2017. Direktur membawahi 3 (tiga) Kepala Bagian yaitu :
1) Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
2) Kepala Bagian Hubungan Langganan
3) Kepala Bagian Teknik
11 Kepala Seksi serta 11 Kepala Unit, Jumlah pegawai PDAM Tirta Sako Batuah per 31
Desember 2018 berjumlah 78 orang dengan jumlah pelanggan sebanyak 10.745 sehingga
rasio karyawan per 1.000 pelanggan sebesar 7,26.
a) Memperluas jaringan pipa distribusi air ke daerah baru yang potensial untuk
menambah jumlah pelanggan baru.
b) Secara berkesinambungan mengurangi tingkat kehilangan unit distribusi dengan
melakukan pemantauan pipa distribusi yang rusak untuk segera di perbaiki,
melakukan peneraan ulang/perbaikan/Penggatian meter air pelanggan yang sudah
rusak dan melakukan penelusuran risiko sambungan melakukan penelusuran
c) Mengajukan usulan kepada Pemerintah Kabupaten Bungo untuk pemberian subsidi
dan penyertaan modal pemerintah.
Dalam mewujudkan pelayanan maksimal kepada pelanggan, PDAM Pancuran
Telago harus dapat memenuhi kepastian akan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air
distribusi. Saat ini PDAM Pancuran Telago Kabupaten Bungo belum sepenuhnya dapat
memenuhi kepastian mengenai kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
3.9.1.9 Perpipaan
Di Kabupaten Kerinci terdapat 8 Unit layanan PDAM. Jumlah kapasitas unit yang
terpasang sebesar 1.613,50 liter/detik dan jumlah kapasitas produksi mencapai 1.576,25
Liter/detik. Kapasitas terpasang yang tertinggi terdapat di unit Pulau Tengah yaitu
sebesar 1.250 liter/detik di daerah keliling danau dan kapasitas terpasang terendah
terdapat di unit tamiai pada daerah Kecamatan Merangin dan kecamatan Pematang
Lingkung.
Kapasitas terpasang tidak dapat dimanfaatkan disebabkan penurunan debit sumber air
baku, penurunan kemampuan kapasitas pompa dan IPA karena umur teknis serta
keterbatasan daya listrik. Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi
terpasang dengan menambah jam operasi pada setiap instalasi IPA yang ada,
memperluas jaringan distribusi baik menggunakan dana PDAM maupun bantuan pemda
dan menyusun program penambahan sambungan baru.
Dari kapasitas riil tersebut, volume air yang dihasilkan sebesar 3.996.031 m3,
sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur sebesar 1.921.882,11 m3 (32,48
%). Kapasitas menganggur ini terutama disebabkan penyesuaian jumlah pelanggan yang
masih belum terlalu besar di daerah-daerah tertentu dan keterbatasan jaringan pipa.
Upaya PDAM Pancuran Telago Kabupaten Bungo untuk meningkatkan utilitas kapasitas riil
dengan menyusun perencanaan peningkatan jumlah pelanggan baru baik pelanggan
reguler, pelanggan MBR APBN maupun pelanggan sambungan murah APBD/DAK serta
sambung kembali.
Sistem Distribusi yang digunakan PDAM Pancuran Telago sampai dengan tahun
2018 adalah perpompaan sebanyak 13 IPA dan gabungan gravitasi dengan perpompaan
sebanyak 1 IPA. Untuk mendistribusikan air yang telah diolah sampai dengan tahun 2018
PDAM memiliki panjang pipa distribusi yang berfungsi baik sepanjang 491.872 m. Sampai
dengan tahun 2018 jumlah reservoir yang berfungsi baik sebanyak 15 unit dengan
kapasitas 4.300 m3 dan tersebar pada 14 lokasi. Pompa disribusi yang berfungsi baik
berjumlah 26 unit dengan kapasitas total 435 liter/detik. PDAM Pancuran Telago belum
melakukan analisis terhadap sistem distribusi/reservoir dan pipa distribusi yang
dibutuhkan. Pompa distribusi yang tidak dapat digunakan atau rusak berat sebanyak 12
unit dengan total kapasitas 260 liter/detik sedangkan reservoir yang tidak dapat
digunakan sebanyak 2 unit dengan kapasitas 300 m3. PDAM belum menganggarkan
penggantian/perbaikan pompa distribusi dan reservoir.PDAM Pancuran Telago belum
melakukan analisis terhadap sistem distribusi/reservoir dan pipa distribusi yang
dibutuhkan. Pompa distribusi yang berfungsi baik berjumlah 26 unit dengan kapasitas
total 435 liter/detik, sedangkan pompa distribusi tidak dapat digunakan atau rusak berat
sebanyak 12 unit dengan kapasitas total 260 liter/detik.
Sampai dengan 31 Desember 2018 PDAM memiliki pelanggan aktif sebanyak 10.
463 SR. Keseluruhan pelanggan tersebut berasal dari pelanggan reguler karena pada
tahun 2018, PDAM Pancuran Telago tidak mengikuti program MBR Air Minum APBN
maupun sambungan murah DAK/APBD.
Jumlah penduduk yang terlayani di wilayah administrasi sebanyak 62.778 jiwa
atau 17,10 % dari jumlah penduduk sebanyak 367.182 jiwa. Sedangkan penduduk di
wilayah teknis yang terlayani sebanyak 52.315 jiwa atau 31,30 % dari jumlah penduduk
yang berada di jaringan pipa PDAM sebanyak 167.149 jiwa. Pemerintah Kabupaten Bungo
dalam dokumen rencana bisnis menargetkan cakupan pelayanan PDAM sebesar 23,42 %
di akhir tahun 2018. Dengan realisasi cakupan pelayanan sebesar 17,10 % di akhir tahun
2018. Dan dengan memperhatikan trend peningkatan cakupan pelayanan tiga tahun
terakhir sebesar 0,13 % per tahun, serta aspek lainnya seperti:
PDAM Pancuran Telago belum memiliki kebijakan pengelolaan aset. PDAM belum
memiliki Sistem Informasi Geografis (Geographical Information System/GIS). Namun
sudah memiliki peta jaringan perpipaan untuk sebagian besar wialayah pelayanan.
3.9.1.16 Kelembagaan
Tujuan dan Fungsi perusahaan PDAM Pancuran Telago didirikan dengan tujuan:
Pemerintah Kabupaten Tebo telah memiliki Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) untuk periode tahun 2014 - 2034. PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
sudah menyusun corporate plan tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Corporate Plan
atau Rencana Bisnis PDAM Tirta Muaro tahun 2017 - 2021 telah ditandatangani bersama
antara Direktur dan Badan Pengawas serta telah disahkan oleh Bupati Tebo tanggal 12
Juni 2016.
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo telah menyusun RKAP sesuai keputusan
menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000. RKAP belum disusun berdasarkan
Coorporate Plan dan tanpa mempertimbangkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM). Manajemen PDAM belum melakukan evaluasi terhadap pencapaian
coporate plan/rencana bisnis sampai dengan tahun 2018. Realisasi pendapatan usaha
tahun 2018 di bawah anggarannya sebesar Rp 4.922.615.579 atau 36 % dan realisasi
biaya dibawah anggarannya sebesar Rp 7.744.766.964 atau 45 %.
3.5.1.1 Perpipaan
Tabel 3.17 PELAYANAN PDAM TIRTA MUARO KABUPATEN TEBO
Kapasitas
Kapasitas (L/dt) Jumlah SR (Unit) Jumlah Penduduk
No Unit Pelayanan Daerah Pelayanan Pelayanan (%)
Terlayani (Jiwa)
Terpasang Produksi Terpasang Aktif Idle Over
1 PDAM Tirta Muaro Tebo Tengah 50,00 30,00 3.014 - 25,58 35.200
2 IKK Sei Bangkal Kel. Sungai Bengkal 10,00 6,00 445 7,29 - 1.630
3 IKK Wiroto Agung Kel. Wirotho Agung 10,00 10,00 817 - 2,13 885
4 IKK Pulau Temiang Kel. Pulau Temiang 5,00 5,00 303 24,25 - 380
5 IKK Betung Berdarah Betung Bedarah Barat 5,00 4,00 193 39,69 - 310
6 Unit Muara Tabir Muara Tabir 15,00 10,00 848 - 6,00 300
7 Unit Teluk Singkawang Sumay 5,00 5,00 313 21,75 - 2.315
8 Unit Cermin Alam VII Koto Ilir 5,00 5,00 321 19,75 - 2.325
9 Unit Teluk Kuali Desa Teluk Kuali 5,00 5,00 447 - 11,75 4.525
Teluk Rendah Ulu dan Teluk
10 Unit Teluk Rendah 10,00 7,00 569 - 1,61 970
Rendah Ilir
11 Unit Rimbo Ulu Rimbo Ulu 10,00 7,00 295 47,32 - 1.330
12 Unit Rimbo Ilir Rimbo Ilir 10,00 6,00 385 19,79 - 1.180
14 Unit Koto Jayo Tebo Ulu 5,00 5,00 320 20,00 - 880
Total 195,00 135,00 9.759 9,64 - 53.780
Sistem penyediaan air minum dengan sistem non perpipaan di Kabupaten Tebo
adalah menggunakan sumur air tanah dangkal berupa sumur bor/pompa atau sumur gali.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Tebo untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih
pada saat ini yaitu dengan memanfaatkan air berupa sumur gali, sumur pompa tangan,
air kemasan, hidran umum dan lain-lain. Berdasarkan pengalaman, kondisi kemarau
panjang membawa dampak berupa berkurangnya air pada sumur-sumur penduduk,
sehingga masyarakat yang terkena dampak ini terpaksa memanfaatkan sumber air yang
tidak layak sebagian lagi mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi kebutuhan airnya
dengan cara membeli.
Penggunaan sumur air tanah dangkal oleh masyarakat umumnya pada daerah
yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air minum atau sudah ada jaringan pipa air
minum namun masih ada masyarakat yang belum berlangganan dengan sistem
penyediaan air minum setempat.
Pelayanan air minum yang bersumber dari selain PDAM (non PDAM)
dilaksanakan untuk memenuhi keperluan air bersih masyarakat yang bersifat air minum
pedesaan dimana kegiatan pelayanan air minum non PDAM ini dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tebo. Sumber air yang digunakan antara lain air tanah
dalam namun mengingat kualitas air tanah yang masih memiliki kandungan Fe yang
tinggi maka sebelum air tesebut dikonsumsi diperlukan pengolahan.
Unit air baku untuk SPAM Ibu Kota Kabupaten Tebo ini berada di wilayah Tebo Tengah
dimana sumber air yang digunakan adalah dari Sungai Batanghari dengan jenis intake
jembatan dan Ponton.
TABEL 3.18 UNIT AIR BAKU PDAM TIRTA MUARO KABUPATEN TEBO
Kapasitas (L/dt)
No Unit Pelayanan Sumber Air Baku
Terpasang Produksi
1 PDAM Tirta Muaro Sungai Batanghari 50,00 30,00
Dari volume air yang diproduksi dihasilkan air sebesar 2.088.221 m3 dan telah
didistribusikan ke pelanggan sebesar 1.790.697 m3, sehingga terdapat tingkat kehilangan
di unit produksi sebesar 14,25 % atau 297.524 m3 dari volume produksi riil sebesar
2.088.221 m3. Hal ini disebabkan pembersihan sedimentasi dan pencucian filter. PDAM
Tirta Muaro telah melakukan upaya menurunkan tingkat kehilangan di unit produksi
dengan cara mengatur jadwal pencucian filter.
Dari Volume air yang didistribusikan ke pelanggan sejumlah 1.790.697 m3, telah
dijual ke pelanggan sejumlah 1.511.970 m3. Sehingga terdapat NRW (Non Revenue
Water) atau Air tanpa rekening distribusi sebesar 278.727 m3 atau 15,57 %. Persentase
NRW distribusi sudah dibawah standar yang telah ditentukan sebesar 20 %.
Cakupan pelayanan PDAM Tirta Muaro di wilayah Ibu Kota Kabupaten Tebo
meliputi wilayah Kelurahan Muara Tebo, Kelurahan Tebing Tinggi, Desa Bedaro
Rampak, Desa Mangunjayo, Desa Sungai Alai dan Desa Pelayang. Hingga tahun 2013,
jumlah sambungan rumah (pelanggan) PDAM Tirta Muaro yang berada di wilayah
pelayanan Ibu Kota Kabupaten ini mecapai 1.684 sambungan aktif. Berikut ini adalah
tabulasi data wilayah pelayanan SPAM Ibu Kota Kabupaten Tebo
Jumlah
No Kecamatan Unit Pelayanan Pelanggan
1 Tebo Tengah: Muara Tebo 2.236
(SR
Meliputi: )
Kel. Muara Tebo
(Simpang Lima,
Pasar, Desa Baru,
Benteng,
Purwodadi,
Pancuran Gading,
Bungkal)
A. Perkembangan Neraca
Posisi neraca audited PDAM Tirta Muaro periode lima tahun terakhir menunjukan
kecenderungan meningkat berfluktuasi. Nilai asset, kewajiban, dan ekuitas per 31
desember 2015 berada pada nilai masing-masing Rp. 50.226 Juta, RP. 1.128 juta, dan
49.097 juta, mengalami kenaikan signifikan disbanding tahun 2011 dengan nilai maisng-
masing Rp. 2.705 juta, Rp. 1.092 juta, dan Rp. 1.612 juta. Kenaikan tersebut terutama
karena adanya tambahan asset tetap berupa IPA yang diperoleh dari Pemerintah Pusat
yang dibangun di Desa Perintis.
Pada tahun 2015 harga jual rata-rata air sebesar Rp. 3.616,25/ m3 sedangkan
harga pokok air sebesar Rp. 8.118,11/ m3 atau sebesar 44,45% dari harga pokok air,
sehingga harga jual yang berlaku tersebut belum menutup biaya secara penuh (full cost
recovery). Struktur harga pokok air per m3 diperoleh dengan membandingkan total biaya
operasi terhadap volume produksi air setelah dikurangi tingkat kebococran normal 20%
dari produksi air. Berdasarkan perbandingan tarif rata-rata harga jual dengan rata-rata
harga pokok air per m3 dan rasio operasi dalam periode lima tahun terakhir cenderung
berfluktuasi dan belum efisien. Harga jual air masih berada dibawah harga pokok air,
sehingga tariff rata-rata yang berlaku belum dapat menutup biaya secara penuh (full cost
recovery). Pada tahun 2015 harga jual rata-rata air sebesar Rp. 3.616,25/m3 sedangkan
harga pokok air sebesar Rp. 7.823,74/m3 atau sebesar 44,45% dari harga pokok air, jauh
lebih baik, jauh lebih baik dibanding tahun 2011 dengan capaian harga jual rata-rata air
sebesr Rp. 2.342,52 /m3 sedangkan harga pokok air sebesar Rp. 4.822,95/m3 atau
sebesar 48,57%, sehingga harga jual yang berlaku belum dapat menutup biaya secara
penuh (full cost recovery). Hal yang sama ditunjukan oleh rasio operasi. Dalam tahun
2015 capaian rasio operasi mencapai 2,27 kali dari tariff rata-rata, sementara dalam
tahun 2011 capaiannya sebesar 2,36 dari tariff rata-rata.
Dalam tahun 2015, berdasarkan Peraturan Bupati Tebo nomor 10 Tahun 2015
tentang Penetapan Air Minum dan non air minum pada PDAM Tirta Muaro Kabupaten
Tebo, telah diberlakukan tariff dasr baru sebesar Rp. 1.800,00 per m3. Diharapkan
dengan kenaikan tariff dasar yang baru ini, akan berdampak terhadap pemenuhan full
cost recovery dan rasio operasi.
3.5.3.1 Kelembagaan
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo adalah pemisahan dari PDAM Pancuran
Telago Kabupaten Bungo Tebo, setelah pemekaran Kabupaten Bungo dan Kabupaten
Tebo maka dibentuklah PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dengan dasar Hukum sebagai
berikut :
Struktur Organisasi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo adalah Tipe A yang terdiri dari
Badan Pengawas, Direktur dan Kepala Bagian serta Kepala Sub Bagian. Kepala Bagian
terdiri dari Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan serta Kepala Bagian Teknik.