Anda di halaman 1dari 64

Laporan

PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara


PROVINSI JAMBI

BAB 3 KONDISI EKSISTING SPAM


PROVINSI JAMBI

Kondisi eksisting merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam suatu
kegiatan evaluasi dan advisory pada Penyiapan Readiness Criteria. Data-data pada Kondisi
eksisting yang diperlukan dalam menganalisa adalah data skematik Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) Provinsi Jambi. Kondisi eksisting yang akan coba diuraikan pada bab ini
adalah Capaian Pelayanan, dan Aspek Teknis,. Uraian Tersebut akan menjadi dasar
analisis untuk mengevaluasi dan menentukan kebutuhan PDAM pada setiap
Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

3.1 KABUPATEN KERINCI

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sakti Kabupaten Kerinci merupakan
Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Kerinci yang bergerak dalam bidang penyediaan
air bersih. PDAM Tirta Sakti didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah
Kabupaten Kerinci Nomor 10 Tahun 1990 tanggal 1 Agustus 1990. Pada Tahun
1990/1991, BPAM dialih statusnya menjadi PDAM, maka pada Tahun 1990 berdasarkan
Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Kerinci Nomor: 10 Tahun 1990 dibentuklah
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sakti Kabupaten Kerinci yang dikukuhkan atau
disahkan oleh Gubernur KDH Tingkat I Jambi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 485
Tahun 1990. Yang secara Neraca Pembukuan PDAM Tirta Sakti kabupaten Kerinci dimulai
beroperasi pada tanggal 5 Oktober 1991.

Pelayanan air minum di Kabupaten Kerinci pada awalnya dilaksanakan oleh


Proyek Penyediaan Air Bersih Propinsi Jambi yang pada tahun anggaran 1976/1977
dilaksanakan pembangunan Sarana Penyediaan Air Bersih yang berloksi di Kota Sungai
Penuh Kabupaten Kerinci. Pada Tahun 1981 dengan Surat Keputusan Menteri Nomor:
104/KPTS/CK/1981 pada tanggal 10 Nopember 1981 dibentuklah Badan Pengelolaan Air
Minum, kemudian pada Tahun 1981/1982 mulai beroperasinya Instalasi Pengolahan Air di
Desa Rawang tepatnya pada bulan September 1982 dengan Kapasitas 20 l/det.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 1


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 2


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

CAPAIAN PELAYANAN
3.1.1.1 PERPIPAAN

Tabel 3.1 PELAYANAN PDAM TIRTA SAKTI KABUPATEN KERINCI


Kapasitas
Kapasitas (L/dt) Jumlah SR (Unit) Jumlah Penduduk
No Unit Pelayanan Daerah Pelayanan Pelayanan (%)
Terlayani (Jiwa)
Terpasang Produksi Terpasang Aktif Idle Over
Air Hangat, depati tujuh, air
1 Unit Semurup 90,00 90,00 9.381 - 30,29 27.334
hangat timur
2 Unit Siulak Gunung Kerinci, Siulak Gedang 75,00 75,00 5.481 8,65 - 10.551

3 Unit Pulau Tengah Keliling Danau 1.250,00 1.250,00 2.237 97,76 - 6.659

Setinjau Laut, tanah kampung,


4 Unit Hiang 80,00 58,00 6.260 - 34,91 0
danau kerinci
Kec. Merangin, Kec. Pematang
5 Unit Tamiai 12,50 13,25 1.362 - 28,49 2.228
Lingkung
Kec. Gunung Tujuh,Kec.Kayu
6 Unit Kayu Aro 86,00 75,00 5.657 5,72 - 12.173
Aro dan Kec.Kayu A
7 Unit Lempur Kec. Gunung Raya 20,00 15,00 1.489 - 24,08 4.895
Unit IKK Gunung
8 0
Kerinci
TOTAL 1.613,50 1.576,25 31.867 74,73 - 63.840
Sumber: RISPAM Kabupaten Kerinci

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 3


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Di Kabupaten Kerinci terdapat 8 Unit layanan PDAM. Jumlah kapasitas unit yang
terpasang sebesar 1.613,50 liter/detik dan jumlah kapasitas produksi mencapai 1.576,25
Liter/detik. Kapasitas terpasang yang tertinggi terdapat di unit Pulau Tengah yaitu
sebesar 1.250 liter/detik di daerah keliling danau dan kapasitas terpasang terendah
terdapat di unit tamiai pada daerah Kecamatan Merangin dan kecamatan Pematang
Lingkung.

3.1.1.2 NON PERPIPAAN

Kualitas air PDAM Tirta Sakti telah memenuhi syarat yang ditetapkan
dalam Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. PDAM Tirta Sakti telah melakukan
kegiatan pengawasan secara internal atas kualitas air minum sesuai yang
ditetapkan dalam Permenkes Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 Juni
2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.

Pemakaian rata-rata pelanggan rumah tangga berkisar 10,20 m3/bulan


atau 111,80 liter/orang/hari dan pemakaian rata-rata untuk keseluruhan
pelanggan adalah berkisar 11,45 m3/bulan, sehingga teah memenuhi peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 yaitu Kebutuhan Rumah Tangga per
bulan berkisar 10 m3.

Kontinuitas air yang didistribusikan oleh PDAM Tirta Sakti Kabupaten


Kerinci berkisar 21,71 jam/hari. Hal ini masih belum dapat memenuhi standar
yang ditetapkan PP Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Pasal 10:3 “Kontinuitas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), wajib memberikan jaminan pengaliran 24 jam per hari”.

Sistem penyediaan air minum dengan sistem non perpipaan di Kabupaten


Kerinci adalah menggunakan sumur air tanah dangkal berupa sumur bor/pompa
atau sumur gali. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Kerinci untuk memenuhi
kebutuhan akan air bersih pada saat ini yaitu dengan memanfaatkan air berupa
sumur gali, sumur pompa tangan, air kemasan, hidran umum dan lain-lain.
Berdasarkan pengalaman, kondisi kemarau panjang membawa dampak berupa

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 4


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

berkurangnya air pada sumur-sumur penduduk, sehingga masyarakat yang


terkena dampak ini terpaksa memanfaatkan sumber air yang tidak layak sebagian
lagi mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi kebutuhan airnya dengan cara
membeli. Penggunaan sumur air tanah dangkal oleh masyarakat umumnya pada
daerah yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air minum atau sudah ada
jaringan pipa air minum namun masih ada masyarakat yang belum berlangganan
dengan sistem penyediaan air minum setempat.

Pelayanan air minum yang bersumber dari selain PDAM (non PDAM)
dilaksanakan untuk memenuhi keperluan air bersih masyarakat yang bersifat air
minum pedesaan dimana kegiatan pelayanan air minum non PDAM ini
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci. Sumber air yang
digunakan antara lain air tanah dalam namun mengingat kualitas air tanah yang
masih memiliki kandungan Fe yang tinggi maka sebelum air tesebut dikonsumsi
diperlukan pengolahan.

ASPEK TEKNIS

UNIT AIR BAKU

Potensi sumber daya air di Kabupaten Kerinci sangat melimpah, karena


letaknya yang berlokasi di dataran tinggi dengan kondisi topografi pergunungan dan
hutan lebat, disertai beberapa alur sungai dan anak sungai. Sebagian aliran sungai dan
anak sungai bermuara ke Danau Kerinci, kemudian mengalir melalui Sungai Batang
Merangin sampai ke pantai timur Jambi. Selain bermuara di Danau Kerinci, sebagian
dari sungai ini mengalir ke Sumatera Barat seperti Sungai Air Terjun ke Kabupaten
Solok Selatan dan Sungai Batang Sako ke Kabupaten Pesisir Selatan. Penyediaan dan
Pelayanan air bersih di Kabupaten Kerinci dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Sakti yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melalui 8
(Delapan) cabang sesuai dengan potensi dan kapasitas yang dimiliki oleh PDAM Tirta sakti
dengan menggunakan sistem Gravitasi dan pompa pengelolaan air bersih.

Sumber air baku yang digunakan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci adalah
mata air pegunungan dan air permukaan dengan debit 29.773,26 liter/detik, dan PDAM

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 5


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

telah menggunakan sistem perpompaan dan gravitasi untuk pengambilan air baku dengan
debit 418,5 liter/detik. Khusus sumber air baku dari mata air pegunungan Gunung Tujuh
pada Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci Baru
memanfaatkan 50 liter/detik dari izin yang diberikan sebesar 1.500 liter/detik. Selain itu,
sumber air baku Instalasi Talang Kemulun, debit air yang dapat dimanfaatkan PDAM Tirta
Sakti adalah 80 liter/detik pada musim kemarau dan masih dapat ditingkatkan dari
kapasitas terpasang saat ini yaitu 50 liter/detik.

Penyediaan air minum di Kabupaten Kerinci untuk 20 (dua puluh) tahun kedepan
masih dilayani oleh PDAM Tirta Sakti yang merupakan BUMD di Kabupaten Kerinci. PDAM
Tirta Sakti ini diharapkan pada 20 tahun kedepan mampu melayani kebutuhan air minum
seluruh Kecamatan di Kabupaten Kerinci. Dalam rangka peningkatan pelayanan PDAM
Tirta Sakti di wilayah-wilayah yang belum terlayani oleh sistem perpipaan, maka untuk 20
tahun kedepan direncanakan seluruh wilayah sudah terlayani oleh sistem perpipaan yang
mengikuti sepanjang jaringan jalan utama. Adapun spesifikasi pelayanan air bersih di
Kabupaten Kerinci pada Tabel 3.2.

TABEL 3.2 UNIT AIR BAKU PDAM TIRTA SAKTI KABUPATEN KERINCI

Kapasitas (L/dt)
No Unit Pelayanan Sumber Air Baku
Terpasang Produksi

1 Unit Semurup Sungai Semurup 90,00 90,00


Siulak Deras, Siulak
2 Unit Siulak 75,00 75,00
Gedang
3 Unit Pulau Tengah Mata Air 1.250,00 1.250,00

4 Unit Hiang Sungai 80,00 58,00

5 Unit Tamiai Sungai 12,50 13,25

6 Unit Kayu Aro Mata Air 86,00 75,00

7 Unit Lempur Sungai 20,00 15,00


Unit IKK Gunung
8
Kerinci
TOTAL 1.613,50 1.576,25
Sumber: PDAM Tirta Sakti, 2018

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 6


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Sebagai gerbang utama arus ke luar deposit air dari Danau Kerinci, Sungai
Batang Merangin merupakan sungai terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Selain
itu juga terdapat beberapa sungai yang memiliki peran penting di Kabupaten
Kerinci diantaranya adalah Sungai Sikai, Sungai Rumpun, Sungai Tanduk, Sungai
CIbudak, Sungai Dadap, Sungai Simpang Tutup, Sungai Siulak Desar, Sungai Koto
Rendah, Sungai Bukit Sembahyang, Sungai Dusun Baru, Sungai Pendung Mudik,
Sungai Air Patah, Sungai Terung, Sungai Semurup, Sungai Tutung, Sungai Hiang,
Sungai Batang Sangir, Sungai Betung Kuning, Sungai Cupak Raja Seleman, Sungai
Talang Kemulun, Sungai Lubuk Pagar, Sungai Tapan, Sungai Air Jernih, Sungai Air
Terjun, Sungai Air Lintah, Sungai Talang Kemuning, Sungai Rawa Air Lingkat, Sungai
Rumpun dan Sungai Renah Sako. Potensi Sumberdaya Air di Kabupaten Kerinci saat ini
dimanfaatkan untuk pengembangan Daerah Irigasi untuk mengairi areal persawahan,
selain itu sebagian potensi ini juga digunakan untuk pembangunan pembangkit
listrik (PLTA dan PLTMH).
Sumber air baku pada Sistem Penyediaan Air Minum Induk PDAM Tirta Sakti
Kabupaten Kerinci berasal dari sumber air permukaan yaitu air sungai dan mata air. Air
sungai yang digunakan untuk sumber air baku ini berasal dari air sungai Ampuh, Sungai
Jernih, Sungai Batang Merao, dan Sungai Bungkal. Sumber air yang digunakan tersebut
memiliki debit yang cukup besar, dilihat dari topografi daerah Kerinci berada di dataran
paling tinggi di wilayah Provinsi Jambi. Data instalasi unit sumber air baku untuk SPAM
Wilayah Ibukota Kabupaten Kerinci.

UNIT PRODUKSI

PDAM Tirta Sakti Kerinci Kabupaten Kerinci memiliki enam unit instalasi
pengolahan air minum untuk melayani wilayah Ibu Kota Kabupaten yang berada di
Kecamatan Siulak. Kapasitas terpasang instalasi pengolahan air yang berada di Siulak ini
sebesar 80 liter/detik namun baru dioperasikan sebesar 55 l/det. Instalasi ini dibangun
pada tahun 1992 hingga 2013 dan dioperasikan selama 24 jam per hari. Bangunan IPA
Muaro Kerinci ini dengan ketinggian 32 m.

Kapasitas produksi terpasang tahun 2018 sebesar 14.441.932,80 m3, dari jumlah
ini sebesar 2.808.972 m3 atau 19,45% tidak dapat dimanfaatkan dan kapasitas yang
dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) hanya sebesar 11.632.960,80 m3 atau 80,55%.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 7


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Kapasitas terpasang tidak dapat dimanfaatkan tersebut terutama disebabkan adanya 3


(tiga) IPA yang rusak berat. Kapasitas menganggur atau kapasitas produksi riil yang
belum digunakan untuk produksi sebesar 1.129.810 m3 per tahun atau 9,71%. Penyebab
utama adanya kapasitas menganggur ini adalah jam operasi IPA tidak penuh sehubungan
dengan rendahnya pertumbuhan kebutuhan pelanggan berkaitan dengan rendahnya
pertambahan pelanggan PDAM karena tidak adanya jaringan pipa serta kondisi air tanah
di sebagian rumah penduduk masih cukup baik.

Kapasitas Produksi yang telah dibangun tidak semuanya dapat dimanfaatkan,


demikian juga terhadap kapasitas produksi riil masih belum dapat dipergunakan
sepenuhnya, yaitu sebagai berikut:

TABEL 3.3 KAPASITAS PRODUKSI TAHUN 2018 PDAM TIRTA SAKTI KABUPATEN
KERINCI
Kapasitas Kapasitas Produksi (m3)
Terpasang Volume Kapasitas
Kapasitas
No Instalasi / Disain Produksi Menganggur
Tidak Riil (m3)
(liter/detik Terpasang (m3) (m3)
) Dimanfaatkan

1 Sungai Penuh 130 696.384 123.876 572.508 648.119 75.611

2 Semurup 107,5 3.455.136 682.992 2.772.144 3.499.086 726.942

3 Hiang 112,5 3.348.000 1.031.184 2.316.816 1.827.617 489.199

4 Siulak 80 2.571.264 274.536 2.296.728 2.060.116 236.612

5 P. Tengah/Jujun 42,5 562.464 93.744 468.720 648.206 179.486

6 Kayu Aro 86 2.764.108,80 66.960 2.697.149 1.252.518 1.444.631

7 Lempur 20 642.816 267.840 374.976 341.946 33.030

8 Tamiai 12,5 401.760 267.840 133.920 225.543 91.623

JUMLAH 591 14.441.932,80 2.808.972 11.632.961 10.503.151 1.129.810

Sumber : PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci, 2018

Kapasitas produksi terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan sebanyak


2.808.972 m3 atau 19,45 %, disebabkan adanya IPA yang rusak berat, yaitu:

a) SSF Beton Pendung dan Broncap S. Medang di Cabang Semurup


b) IPA Beton Hiang di Cabang Hiang

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 8


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

c) SSF Mukai Tinggi di Cabang Siulak


Kapasitas menganggur atau kapasitas produksi riil yang belum digunakan untuk
Produksi sebesar 1.129.809 m3 per tahun atau 9,71 %. Penyebab utama adanya
kapasitas menganggur ini adalah jam operasi IPA tidak penuh sehubungan dengan
rendahnya pertumbuhan kebutuhan pelanggan berkaitan dengan rendahnya pertambahan
pelanggan PDAM. Karena tidak adanya jaringan pipa serta kondisi air tanah di sebagian
rumah penduduk masih cukup baik.
Upaya PDAM Tirta Sakti untuk meningkatkan utilitas kapasitas terpasang maupun
kapasitas riil adalah dengan membangun dan memperluas jaringan serta manambah
1.500 sambungan baru (MBR) pada tahun 2018.

Unit Produksi Sistem Penyediaan Air Minum Kota atau IKK Kabupaten Kerinci
terdiri dari unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) lengkap, dan sumur bor dengan total
kapasitas terpasang 463,5 liter/detik. Sampai saat ini unit produksi air minum yang ada di
Kabupaten Kerinci terdiri dari 22 unit Instalasi Pengolahan Air, yaitu 4 unit Broncaptering
Mata Air dan 18 unit Instalasi Pengolahan Beton atau Baja yang berfungsi. Total Instalasi
Pengolahan di Kabupaten Kerinci adalah 616 liter/detik namun saat ini kemampuan
produksinya baru mencapai 476 liter/detik.

Kehilangan air di unit Produksi dari volume air yang diolah dihasilkan air sebesar
10.503.151 m3, telah didistribusikan ke pelanggan sebesar 9.950.033 m3, sehingga
terdapat kehilangan air di unit produksi tahun 2018 sebesar 553.118 m3 atau sebesar
5,27%. Hal ini disebabkan kegiatan pencucian fasilitas IPA terutama pada filter
(backwash) serta pembersihan sedimentasi akibat air yang masih keruh.

UNIT DISTRIBUSI

Sistem distribusi yang digunakan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci sampai
dengan tahun 2018 adalah campuran antara sistem gravitasi dan sistem perpompaan.
Untuk mendistribusikan air yang telah diolah sampai dengan tahun 2018 PDAM Tirta Sakti
memiliki panjang pipa distribusi sepanjang 473.148 m. Sampai pada tahun 2018 jumlah
reservoir yang sejumlah 21 unit dengan kapasitas 4.830 m3 dan tersebar pada 7 lokasi.
PDAM belum melakukan analisis terhadap sistem distribusi atau reservoir dan pipa
distribusi yang dibutuhkan. Pompa distribusi, pipa distribusi dan reservoir yang ada saat

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 9


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

ini dapat dimanfaatkan dan berfungsi dengan baik, sehingga PDAM belum
menganggarkan penggantian atau perbaikan pompa distribusi/pipa distribusi dan
reservoir, baik itu menggunakan dana internal PDAM maupun dari dana APBD/APBN.

Kehilangan air di unit distribusi yang berasal dari volume air yang telah
didistribusikan ke pelanggan sebesar 9.950.033 m3 telah dijual ke pelanggan sebesar
4.379.192 m3 sehingga kehilangan air di unit distribusi tahun 2018 adalah sebesar
5.570.841 m3 atau 55,99%. Kehilangan air di unit distribusi mengalami kenaikan sebesar
4,68% dari kehilangan air tahun 2017 sebesar 51,30%. Persentase kehilangan air di unit
distribusi masih lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sebesar
20%. Masih tingginya tingkat kehilangan air di unit distribusi tahun 2017 disebabkan:

 Water Meter pelanggan rusak


 Instalasi distribusi rusak akibat tekanan berlebih/bocor
 Pencurian Air
 Kesalahan pencatatan meter pelanggan
 Water Meter induk dan distribusi tidk berfungsi
 Pemakaian sendiri dan pencucian/pengurasan pipa

WILAYAH PELAYANAN

Penentuan daerah pelayanan didasari oleh rencana daerah yang akan dilayani
oleh SPAM Perpipaan maupun Bukan Perpipaan yang dibagi berdasarkan sistem
penyediaan air minum baik Ibu Kota Kabupaten, Ibu Kota Kecamatan, dan Perdesaan
untuk SPAM Kabupaten. Adapun penentuan daerah pelayanan ini didasari oleh kebijakan
Pemerintah Daerah yang dalam hal ini disesuaikan dengan kepentingan lainnya sesuai
dengan visi dan misi Kepala Daerah dan Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah baik tingkat
Kabupaten/ Kota maupun Provinsi serta Rencata Tata Ruang Wilayah Tingkat Nasional.

ASPEK NON TEKNIS

KEUANGAN

Laporan keuangan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci disusun oleh Internal
PDAM. PDAM Tirta Sakti memperoleh laba sebesar Rp. 372.141.799,- di tahun 2018,

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 10


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

sehingga capaian rasio Laba Bersih setelah pajak terhadap Jumlah Ekuitas memperoleh
nilai 0,52 %, namun masih jauh di bawah nilai maksimal >10%. Rasio Biaya Operasi
terhadap Pendapatan Operasi sangat tinggi mencapai 98,10%, jauh di atas standar
maksimal <50%.

Pada aspek keuangan mengalami kenaikan nilai sebesar 1,50 yaitu 27,75 pada
tahun 2017 menjadi 29,25 pada tahun 2018. Selain itu, masih terdapat indikator aspek
keuangan yang capaiannya nilainya di bawah standar, yaitu:

1) Perusahaan PDAM Tirta Sakti memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp.
476.736.092,- dalam tahun 2018, sehingga capaian indikator rasio laba terhadap
Aktiva Produktif dan Rasio Laba terhadap penjualan memperoleh nilai positif, masing-
masing sebesar 1,38% dan 2,74% masih di bawah standar masing-masing 10% dan
20%.
2) Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar mencapai 5,07 kali dari standar 1,75 kali.
3) Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi masih cukup tinggi dengan
capaian 0,98 kali dari standar 0,5 kali.

KELEMBAGAAN

1) Pendirian PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci


Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sakti Kabupaten Kerinci merupakan
Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Kerinci Nomor 10 Tahun 1990 tanggal 1
Agustus 1990 yang disahkan dengan Keputusan Bupati Kerinci Nomor 485 Tahun 1990
tanggal 19 Desember 1990. Bentuk hukum tersebut belum disesuaikan dengan PP Nomor
: 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Pelayanan air minum di Kabupaten Kerinci pada awalnya dilaksanakan oleh


Proyek Penyediaan Air Bersih Jambi (PPSAB) Propinsi Jambi yang pada tahun anggaran
1976/1977 dilaksanakan pembangunan Sarana Penyediaan Air Bersih yang berloksi di
Kota Sungai Penuh Kabupaten Kerinci.

Pada Tahun 1981 dengan Surat Keputusan Menteri Nomor : 104/KPTS/CK/1981


pada tanggal 10 Nopember 1981 dibentuklah Badan Pengelolaan Air Minum (BPAM),
kemudian pada Tahun 1981/1982 mulai beroperasinya Instalasi Pengolahan Air di Desa

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 11


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Rawang tepatnya pada bulan September 1982 dengan Kapasitas 20 l/det.

Terbentuknya BPAM ini adalah untuk mempersiapkan wadah organisasi yang


dapat mengelola pelayanan air minum kepada masyarakat secara mandiri, sesuai dengan
Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 28/KPTS/1984 dan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1984 yang isinya meliputi pedoman-pedoman organisasi,
sistem akuntansi, teknik operasi dan pemeliharaan, teknik perawatan, struktur dan
perhitungan biaya untuk menentukan tarif air minum dan pelayanan air bersih kepada
masyarakat.

Pada saat kondisi keuangan BPAM telah mencapai Break Event Point (BEP) yaitu
pada Tahun 1990/1991, dengan kemampuan keuangan memungkinkan BPAM dialih
statusnya menjadi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), maka pada Tahun 1990
berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Kerinci Nomor : 10 Tahun 1990
dibentuklah Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sakti Kabupaten Kerinci yang dikukuhkan
atau disahkan oleh Gubernur KDH Tingkat I Jambi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor :
485 Tahun 1990. Yang secara Neraca Pembukuan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Sakti kabupaten Kerinci dimulai beroperasi pada tanggal 5 Oktober 1991. Tujuan utama
pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kerinci ini untuk mewujudkan serta
meningkatkan pelayanan umum, berupa jasa kepada masyarakat dengan jalan memenuhi
dan mengusahakan kebutuhan air minum yang bersih dan sehat bagi kesejahteraan
masyarakat. Disamping tujuan diatas juga berguna untuk melaksanakan pembangunan
daerah khususnya dan pembangunan Nasional pada umumnya.

Pada tanggal 5 Oktober 1991 sampai dengan sekarang Perusahaan Dearah Air
Minum Tirta Sakti Kabupaten Kerinci dengan bantuan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Propinsi dan Pemerintah Kabupaten secara berkesinambungan melalui Direktorat Air
Bersih yaitu Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum melaksanakan
pengembangan dan pembangunan sarana air bersih di Kecamatan-Kecamatan dan
Pedesaan.

Secara umum Perusahaan Daeah Air Minum sebagai penyelenggara penyediaan


air minum mempunyai sifat, tujuan dan lapangan usaha sebagai berikut :

1. Sifat Perusahaan Daerah Air Minum Yaitu memberikan jasa yang mempunyai manfaat
secara umum.
2. Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum Yaitu memberikan pelayanan air minum bagi

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 12


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

masyarakat secara adil dan merata, serta memenuhi syarat‐syarat kesehatan.


3. Lapangan Usaha Perusahaan Daerah Air Minum, yaitu :
 Membangun, memelihara dan menjalankan operasi sarana air minum.
 Menyelenggarakan pengaturan untuk mencegah pengambilan air secara liar
 Menyelenggarakan pelayanan air minum kepada masyarakat secara adil dan
merata.

Selaku penyelengaara penyediaan air minum di Kabupaten Kerinci, PDAM harus


memiliki budaya kerja yang berusaha untuk bias diterapkan dan dilaksanakan oleh direksi
dan seluruh karyawan serta steakholder yang terdiri antara lain :

1. Pemerataan pendistribusian air


2. Mengolah air yang yang baik untuk kesehatan
3. Meningkatkan usaha yang effisien
4. Memberikan pelayanan yang optimum
5. Koordinasi antar bagian

Secara umum fungsi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah


mengusahakan penyediaan air bersih untuk kebutuhan amsyatakat di Kabupaten Kerinci
dan sekitarnya, dengan kegiatan perusahaan antara lain :

1. Menyelenggarakan pelayanan air minum secara umum/jasa


2. Menyelenggarakan kemanfaatan umum
3. Memupuk pendapatan

Secara umum PDAM Kabupaten Kerinci merupakan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) dimana secara hukum perusahaan ini didirikan berdasarkan Peraturan
Daerah.yang diterbitkan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Ditinjau dari
kepemilikan modal, seluruh modal atau sebagiannya dimiliki oleh daerah yang merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan. BUMD ini bersifat semi profit karena selain bersifat
komersial, namun segi sosial juga mendapat perhatian yang sangat besar dimana
pemerintah daerah berkewajiban melayani kebutuhan air minum masyarakat.

Sampai dengan saat ini bentuk badan pengelola masih murni BUMD, dimana
beberapa sifat BUMD antara lain :

 Orientasi perusahaan bersifat semi profit diamanatkan perusahaan mentargetkan


keuntungan namun masih berkewajiban untuk memberi pelayanan kepada

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 13


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

masyarakat.
 Secara aspek manajemen bersifat Profesional, namun pengaruh pemerintah daerah
selaku pemilik perusahaan masih belum optimal.
 Dana investasi yang dipergunakan biasanya berasal dari dana subsidi yang berasal
dari APBN/APBD dan sebagian menggunakan dana perusahaan (PDAM).
 Dana operasional biasanya menggunakan dana perusahaan.
 Sebagai perusahaan milik daerah, PDAM memiliki kewajiban untuk menyetor
sebagaian laba kepada pemilik perusahaan (pemerintah daerah).

2) Lokasi PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci


1. Nama PDAM : PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci
2. Alamat : Jl. Siak Lengih No. 1 Sungai Penuh
3. Telp / Faks : (0748) 324047
4. Alamat email : tirtasakti.krc@gmail.com
5. Visi PDAM : Mewujudkan Profesionalitas Pelayanan Menjadi Perusahaan
Sehat

3) Tujuan dan Fungsi Perusahaan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci


Tujuan didirikannya Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta Sakti Kabupaten Kerinci
sesuai Perda Kabupaten Kerinci Nomor 10 Tahun 1990 adalah untuk:

1. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum dan kebutuhan air minum dengan
melaksanakan kegiatan pengelolaan air minum secara lengkap sehingga siap
digunakan oleh masyarakat.
2. Mengusahakan manfaat yang sebesar-besarnya dari seluruh kegiatan perusahaan
sehingga meningkatkansumber serta penambahan pendapatan daerah.
Fungsi PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci adalah mengusahakan penyediaan air
bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Dalam
rangka menjalankan fungsi tersebut kegiatan perusahaan PDAM Tirta Sakti meliputi:
1. Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada
pelanggan.
2. Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka mengoptimalkan
penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekankan

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 14


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

kebocoran atau kehilangan air.

4) Struktur Organisasi
a. Dewan Pengawas
Pengangkatan Dewan Pengawas sesuai dengan Keputusan Bupati Kerinci Nomor
: 821/09/pp-BKD/2016 tanggal 6 Juni 2016 dan Keputusan Bupati Kerinci Nomor :
821/08/BKPSDMD/2016 tanggal 24 juli 2018 dengan susunan sebagai berikut :
 Ketua merangkap anggota : H. Saharuddin Ali, S.Pd.,
 Sekretaris merangkap anggota : H. Mutris Mukti, S.pd.,
 Anggota : H. Jarizal Hatmi, SE.,
b. Direksi
Sesuai dengan bentuk struktur organisasinya PDAM Tirta Sakti termasuk Type B
yang memiliki 3 (tiga) orang direksi. Berdasarkan Keputusan Bupati Kerinci Nomor :
821/10/pp-BKD/2016 tanggal 10 Juni 2016, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Direktur Umum dan Direktur Teknik PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci serta Keputusan
Bupati Kerinci Nomor : 800/45/BKPSDMD/2018 tanggal 27 November 2018 tentang
Pengangkatan Pejabat Sementara Direktur Utama PDAm Tirta Sakti Kabupaten Kerinci,
maka susunan Direksi PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci tahun 2018 sebagai berikut :
 Pjs Direktur Utama : Drs. Sahril Hayadi, M.Si.,
 Direktur Umum : Apridal S.E.,
 Direktur Teknik : Azwar Anas S.Sos.,
Direktur Umum dan Administrasi membawahi 3 (tiga) Kepala Bagian yaitu
Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Keuangan, serta Kepala Bagian Hukum, Humas dan
Hubungan Langganan.
Direktur Teknik membawahi 3 (tiga) Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang
Perencanaan, Kepala Bidang Produksi, dan Kepala Bidang Transmisi Distribusi. Selain itu
juga terdapat unsur Satuan Pengawas.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 15


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Gambar. 3.2 Struktur Organisasi PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci

A. Sumber Daya Manusia

Jumlah Pegawai PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci tahun 2018 sebanyak
149 orang, jumlah tersebut menurun sebanyak 82 orang dibandingkan jumlah
pegawai tahun 2017 sebanyak 231 orang. Adapun rincian pegawai PDAM Tirta
Sakti Kabupaten Kerinci sebagai berikut:

TABEL 3.4 RINCIAN JUMLAH PEGAWAI PDAM TIRTA SAKTI


No. Uraian 2018 (orang) 2017 (orang) Meningkat/Menurun
1 Dikreksi 3 3 -
2 Pegawai 146 228 82
Jumlah 149 231 82
Sumber : PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci, 2017

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 16


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Jumlah pegawai PDAM Tirta Sakti sebanyak 149 orang dengan rasio karyawan
per 1.000. Pelanggan sebesar 4,68. Nilai aspek administratif mengalami penurunan
sebesar 2,08 menjadi 10,42. Hal ini disebabkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP)belum dipedomani sepenuhnya, standar operasi prosedur baru dipedomani
sebagian dan pelaporan eksternal perusahaan tidak di buat tepat waktu. Selain itu masih
terdapat beberapa indikator kinerja yang capaian nilainya masih dibawah standar, yaitu:

a) Perusahaan belum menyusun Rencana Jangka Panjang (Coorporate Plan)


b) Laporan Internal dibuat tidak tepat waktu
c) Laporan eksternal dibuat tidak tepat waktu
d) Temuan audit belum seluruhnya ditindaklanjuti.

3.2 KABUPATEN MERANGIN

Pembangunan prasarana dan sarana air minum Kabupaten Merangin telah di


mulai sejak tahun 1980/1981 melalui Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih Provinsi
Jambi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 31/ KPTS/1993
tertanggal 25 Januari 1993 ditetapkan penyerahan pengelolaan prasarana dan sarana air
bersih Kabupaten Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko kepada Bapak Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jambi, yang selanjutnya diteruskan kepada Bupati Kepala Daerah
Tingkat II Sarolangun Bangko untuk dikelola dalam status Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko yang dilaksanakan pada tanggal
18 Pebruari 1993 dengan nama PDAM Tirta Buana Kabupaten Daerah Tingkat II
Sarolangun Bangko yang berkantor pusat di Bangko. Berdasarkan revisi Perda No 6
Tentang PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin, maka pada tanggal 3 Desember 2010
telah disahkan perubahan nama PDAM Turta Buana Menjadi PDAM Tirta Buana oleh DPRD
kabupaten Merangin.
Dengan adanya pemekaran wilayah Kabupaten Sarolangun Bangko menjadi
Kabupaten Merangin dan Sarolangun, maka PDAM Tirta Buana Kabupaten Sarolangun
Bangko menjadi PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin. Dengan SK Bupati Kabupaten
Merangin No. 80 tahun 2001 tanggal 31 Maret 2001 tentang penyerahan sebagian asset
PDAM Turta Buana, maka asset PDAM Tirta Buana yang berada di Kabupaten Sarolangun
diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang dalam pengelolaannya
menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Sarolangun.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 17


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Gambar 3.3 Peta Administrasi Kabupaten Merangin

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 18


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

CAPAIAN PELAYANAN

Unit instalasi sistem penyediaan air minum Kabupaten Merangin seluruhnya ada
7 unit pelayanan dengan 10 unit instalasi dan memiliki kapasitas terpasang 202,5 lt/dt.
Produksi air selama bulan Januari – Desember 2010 sebesar 1.965.830 m3, jumlah ini bila
dibandingkan dengan tahun 2009 turun sebesar 70.907 m3 atau 3,4 % hal ini disebabkan
kenaikan TDL dan berkurangnya jam operasi.
Dengan tingkat pelayanan air minum sebesar 37,62 % dari jumlah penduduk
Kabupaten Merangin maka tingkat pelayanan masih dirasa jauh dari target yang
diharapkan sebesar 50 - 60 % penduduk yang dilayani air minum. Pemakaian air ke
masyarakat jauh lebih kecil dibanding kapasitas yang berlebih. Jam operasi pelayanan
yang hanya 18 jam per hari sehingga pelanggan tidak mendapatkan air secara kontinyu
selama 24 jam.
Tingkat pelayanan SPAM Kabupaten Merangin untuk wilayah per kotaan dan IKK
didasarkan atas tingkat kepadatan penduduk, kondisi pelayanan eksisting dan keinginan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan air minum.
• Tingkat pelayanan terhadap kondisi pelayanan eksisting adalah peningkatan
berdasarkan jumlah sambungan dan kepadatan penduduk (rumah) yang ada saat ini
yang diakaitkan dengan rencana perkembangan penduduk (perumahan) di masa
yang akan datang sesuai dengan perkembangan Kota.
 Tingkat pelayanan terhadap kepadatan penduduk dan keinginan
masyarakat mendapatkan pelayanan air minum adalah peningkatan
berdasarkan daerah pengembangan yang mempunyai potensi tingkat kepadatan
tinggi seperti lokasi-lokasi pengembangan perumahan serta tingkat pelayanan pada
daerah yang dilalui jalur jaringan pipa distribusi ke daerah prioritas.

PERPIPAAN

Di Kabupaten Kerinci terdapat 12 Unit layanan PDAM. Jumlah kapasitas unit yang
terpasang sebesar 305,00 liter/detik dan jumlah kapasitas produksi mencapai 210,00
Liter/detik. Kapasitas terpasang yang tertinggi terdapat di unit Bangko yaitu sebesar
135,00 liter/detik.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 19


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Tabel 3.4 PELAYANAN PDAM KABUPATEN MERANGIN


Kapasitas
Kapasitas (L/dt) Jumlah SR (Unit) Jumlah Penduduk
No Unit Pelayanan Daerah Pelayanan Pelayanan (%)
Terlayani (Jiwa)
Terpasang Produksi Terpasang Aktif Idle Over

1 Unit Bangko Bangko, Btg Masumai, Nalo Tantan 135,00 115,00 6.565 - 38.450
28,64
2 Unit Pulau Rengas Bangko Barat 10,00 8,00 403 - 2.015
37,03
3 Unit Rantau Panjang Tabir, Tabir Lintas, Margo Tabir 20,00 15,00 745 - 3.915
37,92

4 Unit Pangkalan Jambu Pangkalan Jambu 10,00 7,00 658 - 4.490


17,50

5 Unit Pasar Masurai Lembah Masurai 5,00 5,00 164 - 1.000


59,00
6 Unit Jangkat Jangkat 10,00 5,00 732 - 3.660
83,00
Tjg Benuang, Tambang Emas,
7 Unit Pemenang Selatan 50,00 20,00 1.151 - 5.755
Selango 28,06
8 Unit Sungai Kapas Sungai Kapas 5,00 5,00 422 - 2.110
5,50
9 Unit Sungai Manau Sungai Manau 20,00 10,00 382 - 1.910
52,25
10 Unit Tabir Selatan Tabir Selatan 20,00 10,00 541 - 2.705
32,38
Sungai Limau, Seri Sembilan, Sungai
11 Unit Tabir Timur 20,00 10,00 824 - 4.440
Bulian 3,00
12 Unit Muara Siau Masih Dalam Proses Pembangunan
Total 305,00 210,00 12.587 25,08 - 70.450

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 20


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

NON PERPIPAAN

Didalam operasi dan pelaksanaan sebagai operator sistem penyediaan air minum
masyarakat, SPAM Kabupaten Merangin ternyata belum memiliki standar SOP, sertifikasi
tenaga operator dan penjadualan perawatan terhadap sistem secara berkala. Operasi dan
perawatan baru dilakukan apabila telah terjadi kerusakan atau kelainan terhadap
perlengkapan komponen sistem. Hal ini terlihat dari adanya kerusakan pada beberapa
komponen jaringan dan sistem, terutama di instalasi pengolahan seperti valve,
sambungan pipa, dan tidak berfungsinya sistem filtrasi pada instalasi yang tidak ada
penanganan secara cepat yang dikarenakan tidak tersedianya dana perawatan untuk
memperbaiki sistem.
Sesuai dengan target MDG´s, sampai dengan tahun 2015 tingkat pelayanan
ditargetkan mencapai 80% untuk daerah perkotaan yang terlayani. Pengembangan sistem
penyediaan air minum Kabupaten Merangin dapat dilakukan dengan cara perluasan
daerah pelayanan (memperluas jaringan distribusi) dan meningkatkan jumlah pelanggan
pada daerah yang sudah dilayani.
Untuk program bantuan teknis penyusunan RI SPAM Kabupaten Merangin,
daerah yang diutamakan untuk dilayani sistem penyediaan air minum adalah daerah
dengan kondisi rawan air, arah pengembangan Kota dan kawasan strategis
(perdagangan, industri, pariwisata, dan perumahan). Untuk peningkatan kinerja SPAM
Kabupaten Merangin maka peningkatan cakupan pelayanan masih memungkinkan untuk
dilakukan terhadap wilayah-wilayah pelayanan yang belum mendapatkan sistem
penyediaan air minum (daerah yang belum ada sistem jaringan).
Sistem penyediaan air minum dengan sistem non perpipaan di Kabupaten
Merangin adalah menggunakan sumur air tanah dangkal berupa sumur bor/pompa atau
sumur gali.
Penggunaan sumur air tanah dangkal oleh masyarakat umumnya pada daerah
yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air minum atau sudah ada jaringan pipa air
minum namun masih ada masyarakat yang belum berlangganan dengan sistem
penyediaan air minum setempat.
Penggunaan sumur air tanah dangkal pada lokasi studi (terdapat di desa Sungai
Buluh, Simpang Babeko, Manggis dan desa Sarana Jaya) merupakan sistem non
perpipaan yang terlindungi, kondisi pemilikan sumur cukup baik, secara visual air yang

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 21


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

terkandung cukup jernih dan memadai, perolehan air tidak terlalu dalam dengan
kedalaman rata-rata antara 1 – 6 m dari muka tanah setempat, dari segi kualitas air
sepertinya belum pernah ada pengujian test laboratorium/pemeriksaan air terhadap
penggunaan sumur air tanah dangkal tersebut.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Merangin untuk memenuhi kebutuhan
akan air bersih pada saat ini yaitu dengan memanfaatkan air berupa sumur gali, sumur
pompa tangan, mata air, hidran umum dan lain-lain. Berdasarkan pengalaman, kondisi
kemarau panjang membawa dampak berupa berkurangnya air pada sumur-sumur
penduduk, sehingga masyarakat yang terkena dampak ini terpaksa memanfaatkan
sumber air yang tidak layak sebagian lagi mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi
kebutuhan airnya dengan cara membeli.

ASPEK TEKNIS

UNIT AIR BAKU

1) SPAM Unit Kota Bangko


Sumber air baku pada Sistem Penyediaan Air Minum Kota Muara Merangin
berasal dari sumber air tanah dalam dan sumber air permukaan. Sama halnya dengan
Kabupaten Bungo, pada lokasi sumber air tanah dibuat sumur bor dan sumber air
permukaan dibangunan sadap berupa intake jenis sumuran.
Kualitas air tanah (sumur bor) pada lokasi sumber cukup baik, sedangkan air
permukaan umumnya terlihat keruh dan berwarna kecoklatan yang disebabkan oleh
adanya sedimen yang terkandung didasar sungai, sedangkan kuantitas sumber air tanah
sangat terbatas kurang dari 2,5 lt/detik/km2, tinggi muka air cukup dalam, sedangkan air
permukaan/sungai memiliki kapasitas minimum 38,2 m3/dtk.

2) SPAM Unit IKK


Sistem Penyediaan Air Minum unit IKK yang berada di Kabupaten Merangin,
adalah :
• IKK Rantau Panjang
• IKK Jangkat
• IKK Lembah Masurai

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 22


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

• IKK Pamenang
• IKK Sungai Kapas
• IKK Tabir
• IKK Muara Madras

Pemanfaatan sumber air baku di Kabupaten/Kota Merangin adalah dengan


memanfaatkan sumber air permukaan (sungai/waduk) dan sumber air tanah,
pemanfaatan sumber mata air diprediksi kemungkinan tidak ada, kalaupun ada sumber
mata air tersebut berlokasi jauh dari daerah pelayanan dengan kapasitas sumber yang
belum tentu dipastikan mencukupi kebutuhan pelayanan.
Secara garis besar sumber-sumber air yang terdapat pada kawasan perencanaan
terbagi menjadi :
 Air Tanah : Air tanah dangkal, air tanah dalam
 Mata Air : Air Tanah yang muncul kepermukaan.
 Air Permukaan : Sungai, danau atau waduk.
Sumber air yang digunakan pada unit pelayanan air minum IKK di Kabupaten
Merangin adalah menggunakan air permukaan sungai kecuali di Kecamatan Tabir Selatan
Desa Rawa Jaya menggunakan sumber air baku dari tanah dalam.
Kualitas sumber air permukaan tidak berbeda dengan IKK lainnya perlu dilakukan
pengolahan lengkap. Sedangkan kuantitas sumber air baku yang digunakan Kabupaten
Merangin dapat dilihat pada Tabel 3.5

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 23


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

TABEL 3.5 KUANTITAS SUMBER AIR BAKU PDAM KABUPATEN MERANGIN

Bangunan sadap Sistem transmisi


Kap.
Jenis sumber Tahun
No. Kota / IKK Sumber
air baku Jenis Jenis Kapasitas pembangunan
(l/dtk) Jenis Konstruksi Pengaliran Pengaliran
Diameter (mm) pompa (lt/dt)

1 Kota Bangko S. Merangin > 1600 Sumuran Beton Gravitasi GIP 250 Pompa Submersible 40 1997

S. Masumai > 1600 Sumuran Beton Gravitasi GIP 150 Pompa Submersible 20 1984

Air Tanah Dalam ± 20 Bor I Casing GIP - GIP 150 Pompa Submersible 20 1985 (rusak)

Air Tanah Dalam ± 10 Bor II Casing GIP - GIP 150 Pompa Submersible 10 2009
2 Kec. Nalo Tantan
IKK Nalo Tantan S. Tantan >5 Sumuran Beton Gravitasi PVC 100 Pompa Submersible 5 2009
3 Kec. Bangko
IKK Bangko Barat S. Merangin > 1600 Sumuran Beton Gravitasi HDPE 150 Pompa Submersible 10 2008

IKK Sungai Kapas S. Belengo > 300 Sumuran Beton Gravitasi GIP 100 Pompa Submersible 5 2006
4 Kec. Pangkalan
Jambu
IKK Sungai Manau S. Supermin > 100 Sumuran Beton Gravitasi GIP 200 Pompa Submersible 10 1996
5 Kec. Tabir Lintas
GIP 100 dan
IKK Rantau Panjang S. Tabir > 720 Sumuran Beton Gravitasi Pompa Submersible 10 1985
HDPE 75
6 Kec. Jangkat

IKK Muara Madras S. Pabung > 25 Sumuran Beton Gravitasi PVC 75 Gravitasi Submersible 2,5 1990

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 24


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

S. Mentenang > 480


7 Kec. Lembah
Masurai
IKK Lembah Masurai S. Kelukup > 30 Sumuran Beton Gravitasi GIP 150 Pompa Submersible 5 2005
8 Kec. Pamenang

GIP 150 dan


IKK Pamenang S. Merangin > 1600 Sumuran Beton Gravitasi Pompa Submersible 10 2001
GIP 75

Sumber : PDAM Tirta Buana Kab. Merangin, 2019

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 25


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

UNIT PRODUKSI

Unit produksi Sistem Penyediaan Air Minum Kota/IKK Kabupaten Merangin terdiri
dari unit instalasi pengolahan Air (IPA) lengkap, dan sumur bor air tanah dalam dan unit
Saringan Pasir Lambat (SPL) dengan total kapasitas terpasang sebesar 202,5 lt/dt. Unit
Produksi Pengolahan air baik untuk sistem penyediaan air minum Kota/IKK di Kabupaten
Merangin dibangun mulai tahun 1984 hingga tahun 2009.
Unit instalasi sistem penyediaan air minum Kabupaten Merangin seluruhnya ada
7 unit pelayanan dengan 10 unit instalasi dan memiliki kapasitas terpasang 202,5 lt/dt.
Produksi air selama bulan Januari – Desember 2010 sebesar 1.965.830 m3, jumlah ini bila
dibandingkan dengan tahun 2009 turun sebesar 70.907 m3 atau 3,4 % hal ini disebabkan
kenaikan TDL dan berkurangnya jam operasi. Data Produksi, Distribusi dan Air Terjual
SPAM Kabupaten Merangin selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel. 3.6. Data
selengkapnya sistem unit produksi/pengolahan air minum kota/IKK di Kabupaten
Merangin dapat dilihat pada dan Tabel 3.7.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 26


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

TABEL 3.6 SISTEM UNIT PRODUKSI PDAM TIRTA BUANA KAB. MERANGIN

Kapasitas
Sumber Air Type Tahun
No Instalasi Pengolahan Terpasang Konstruksi Kondisi
Baku Instalasi Pembangunan
Ltr/dt

1 PDAM Induk Bangko :


IPA RPD Sungai 120 Konvensiona Beton 1997 Berfungsi
SPL Merangin
Sungai 20 lKonvensiona Beton 1984 Berfungsi
Masumai
Air Tanah l
Sumir Bor Cassing
Sumur Bor I 20 1985 Tidak Berfungsi
Dalam GIP
Sumur Bor II Air Tanah 10 1990 Berfungsi
Dalam

2 IPA Rantau Panjang S. Tabir 10 Paket Beton 1985 Berfungsi


3 IPA Lembah Masurai S. Kelukup 5 Paket Baja 2005 Berfungsi
4 IPA Pulau Rengas S. Merangin 10 Paket Baja 2008 Berfungsi
5 IPA Sungai Manau S. Masumai 10 Paket Beton 1996 Berfungsi
6 IPA Sungai Kapas S. Belengo 5 Paket Baja 1990 Berfungsi
7 IPA Pamenang S. Merangin 10 Paket Baja 2001 Berfungsi
8 IPA Nalo Tantan S. Tantan 2,5 Paket Baja 2009 Berfungsi
Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin, 2019

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 27


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

UNIT DISTRIBUSI

Unit distribusi merupakan jaringan transfer air (jaringan perpipaan) ke


sambungan langsung pelanggan, kapasitas jaringan transfer air ini tergantung dari
pembebanan air ke wilayah-wilayah/zona pelayanan. Sedangkan jumlah/kapasitas
sambungan langsung dihitung atas kebutuhan air jam puncak.
Pengaliran air ke daerah pelayanan dilakukan dengan cara pompanisasi dari
reservoir distribusi ke daerah pelayanan. Pola jaringan distribusi air Kota/IKK
menggunakan pola jaringan bercabang dan menutup (loop). Jaringan pipa distribusi Kota
Muara Merangin merupakan jaringan pipa yang cukup tua yang terpasang pada tahun
1986 dengan menggunakan pipa terbuat dari jenis Asbes (ACP) dan PVC (Poly Vynil
Chloride), pipa jenis ACP ini sampai sekarang masih terpasang namun kondisinya dalam
keadaan bocor/rusak dan belum dilakukan penggantian.
Total jaringan pipa yang terpasang di Kota/IKK kabupaten Merangin adalah
250.800 m dari berbagai ukuran dan jenis pipa. Unit pendistribusian air Kabupaten
Merangin dapat dilihat dalam beberapa tabel berikut ini.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 28


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

TABEL 3.7 UNIT DISTRIBUSI PDAM TIRTA BUANA KABUPATEN MERANGIN

RESERVOIR TAHUN SISTEM


JENIS KAPASITAS
NO LOKASI KAPASITA PEMBANGUN PENGALIR KONDISI
TYPE POMPA POMPA
S AN AN
Ground (m )
3
1 IPA RPD 1000 1997 Pompa Sentrifugal 60 Baik
Reservoir
Sentrifugal 60 Baik
Ground
2 SSF 600 1984 Pompa Sentrifugal 20 Baik
Reservoir
Submersibl
3 Sumur Bor II - - - - 10 Baik
e
Submersibl
4 Sumur Bor I - - - - 10 Rusak
e
IKK Rantau 10
Ground
5 30 1985 Pompa Sentrifugal Baik
Panjang Reservoir
6 IKK Lembah Ground 100 2005 Pompa Sentrifugal 5 Baik
7 Masurai
IKK Pulau Rengas Reservoir
Ground 125 2007 10
8 IKK Sungai Manau Reservoir
Ground 100 1996 Gravitasi - Baik
9 IKK Sungai Kapas Reservoir
Ground 100 2006 Pompa Sentrifugal 5 Baik
10 IKK Nalo Tantan Reservoir
Ground 125 2006 Pompa Sentrifugal 5 Baik
11 IKK Mu. Madras Reservoir
Ground 10 2006 Gravitasi Baik
Reservoir

Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin, 2019

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 29


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Gambar 3.4 Jaringan Pipa Distribusi Eksisting Perkotaan

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 30


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Gambar 3.5 Jaringan Pipa Distribusi Eksisting IKK Desa Sungai Kapas

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 31


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Gambar 3.6 Jaringan Pipa Distribusi Eksisting IKK Lembah Masurai

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 32


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Gambar 3.7 Jaringan Pipa Distribusi Eksisting IKK Pangkalan Jambu

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 33


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Gambar 3.8 Jaringan Pipa Distribusi Eksisting IKK Pulau Rengas

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 34


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Sistem penyediaan air minum selain dilayani dengan jaringan perpipaan juga
dilayani dengan menggunakan mobil truk tanki air ke daerah pelayanan. PDAM Kota/Kab.
Merangin memiliki layanan mobil tanki air sebanyak 8 unit, dengan kapasitas tanki 3 m3.
Tahun pengadaan kendaraan tersebut diadakan tahun 1991 – 2005. Dari 8 unit yang ada
hanya 1 unit mobil tidak dapat beroperasi, mobil tanki air tersebut tidak hanya digunakan
di perKotaan saja tapi juga digunakan di unit-unit IKK dan wilayah-wilayah yang terjadi
gangguan air. Tabel 3.8 Jumlah dan Pelayanan dengan Mobil Tanki Air.
TABEL 3.8 JUMLAH, TAHUN PENGADAAN DAN WILAYAH PELAYANAN TRUK TANKI
KABUPATEN MERANGIN

Jumlah
Lokasi Truk Truk Tahun Wilayah Pelayanan
No Kondisi
Tangki Tangki Pengadaan Truk Tangki Air

1 Kota 6 unit 2 Unit tahun  Daerah Pematang Rusak


2 Bangko 1 Unit 1991 Kandis Baik
3 Sungai Manau 2 Unit tahun  Daerah Talang Kawuh Baik
Rantau 2003  Daerah Merangin Baru Baik
Panjang 2 Unit tahun  Daerah Sungai Ulak
2004 - untuk supply gangguan
Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin, 2019 air

WILAYAH PELAYANAN

Cakupan pelayanan SPAM Kabupaten Merangin sampai dengan tahun 2009 telah
mencapai 12,04% dari jumlah penduduk wilayah Kabupaten Merangin atau sebesar
37.380 jiwa. Tabel. 3.11. memperlihatkan Cakupan pelayanan sistem penyediaan air
minum Kabupaten Merangin.
Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Merangin tahun 2010 sebanyak
310.560 yang telayani oleh PDAM sebanyak sebanyak 37.380 jiwa atau sebesar 12,04
%, dari jumlah total penduduk Kabupaten Merangin, jumlah penduduk yang terlayani
yang tersebut diatas dapat diuraikan sebagai beriktu :
 Bangko termasuk wilayah kecamatan jumlah total penduduk sebesar 60.287 yang
terlayani sebanyak 27.354 jiwa atau 45 % dan jumlah penduduk terlayani yang
sudah ada jaringan pipa PDAM sebanyak 56 % dari jumlah penduduk 48.973 jiwa.
 Kecamatan Rantau Panjang jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 2.934 jiwa
atau 11% dari jumlah sebesar 27.264 jiwa.
 Kecamatan Sungai Manau jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 4.938 jiwa

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 35


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

atau 29% dari jumlah sebesar 17.026 jiwa.


 Kecamatan Jangkat jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 540 jiwa atau 3%
dari jumlah sebesar 9.093 jiwa.
 Kecamatan Lembah Masurai jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 738 jiwa
atau 6% dari jumlah sebesar 11.407 jiwa.
 Kecamatan Bangko Barat jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 378 jiwa atau
4% dari jumlah sebesar 10.141 jiwa.
 Desa Sungai Kapas jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 498 jiwa atau 24%
dari jumlah sebesar 2.046 jiwa.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 36


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

TABEL 3.9 CAKUPAN PELAYANAN PDAM TIRTA BUANA KAB. MERANGIN


Jumlah Jml Pddk % Jumlah Jumlah Jumlah
No. Kota/IKK Penduduk Terlayani Penduduk Sambungan Sambungan Sambungan
(jiwa) (jiwa) Terlayani Aktif Tidak Aktif

I KOTA
1.1. Kota Bangko 62.752 23.605 37,62 4.721 - 4.721
II IKK
2.1. IKK Jangkat 8.491 465 5,48 93 - 93
2.2. IKK Lembah Masurai 15.678 625 3,99 125 - 125
2.3. IKK Pamenang 27.072 750 2,77 150 - 150
2.4. IKK Tabir Lintas 6.508 2.465 37,88 493 - 493
2.5. IKK Pangkalan Jambu 6.069 2.235 36,83 447 - 447
Jumlah 126.570 30.145 20,76 6.029 - 6.029
Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin, 2019

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 37


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

ASPEK NON TEKNIS


KEUANGAN

Kondisi dan kinerja keuangan PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin tergambar
pada neraca per 31 Desember 2009, 2008, dan 2007, dan laporan laba rugi untuk periode
1 Januari – 31 Desember 2009, 2008, dan 2007, serta perhitungan penilaian kinerja yang
berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 tanggal
31 Mei 1999 perihal Penilaian Kinerja PDAM dan Surat Direktur Jenderal Pemerintahan
Umum Otonomi Daerah Departemen dalam Negeri Nomor: 690/1544/PUOD tanggal 1
Juni 2000 perihal Pelaksanaan Surat Keputusan Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999.
Posisi keuangan PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin yang tergambar pada
laporan neraca per 31 Desember 2009, 2008, dan 2007, menunjukkan bahwa posisi
keuangan PDAM mengalami fluktuatif yang negatif. Terdapat penurunan dalam total
aktiva dan pasiva PDAM. Walaupun demikian, penurunan yang terjadi tidak terlalu
signifikan.
Sedangkan pada laporan laba rugi, diperoleh bahwa PDAM masih tetap
mengalami kerugian tiap tahunnya. Walaupun demikian, kerugian selama 3 (tiga) tahun
terakhir mengalami penuruan tiap tahunnya, sehingga akan ada kemungkinan bagi PDAM
untuk terus berproduksi dan menghasilkan keuntungan yang besar. Pada laporan laba
rugi, terlihat jelas bahwa, besarnya biaya administrasi dan umum yang dikeluarkan oleh
PDAM merupakan salah satu faktor yang menyebabakan PDAM terus mengalami
kerugian. Untuk keterangan lebih lanjut, berikut akan disajikan mengenai posisi keuangan
PDAM, serta hasil penilaian kinerja.
TABEL 3.10 POSISI KEUANGAN DAN PENILAIAN KERJA PDAM TIRTA BUANA
MERANGIN

Nilai Perhitungan Kinerja


No
Uraian Kinerja
. 2009
2005 2006 2007 2008

1 Aspek keuangan 12 15 15 15 15,75


2 Aspek Operasional 17,02 17,87 17,02 17,02 17,87
3 Aspek Administrasi 11,67 11,67 14,17 14,17 14,17
Nilai total kinerja 40,69 44,54 46,19 46,19 47,79
Kualitas tingkat kinerja
Keberhasilan Kurang Kurang Cukup Cukup Cukup
Sumber : PDAM Tirta Buana Kabupaten Merangin, 2019

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 38


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Prakiraan biaya investasi rencana pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum


Kabupaten Merangin dibutuhkan untuk mengantisipasi kebutuhan dana yang harus
disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melaksanakan rencana pengembangan yang
diusulkan. Rencana pelaksanaan pembangunan system akan disusun dengan
memperhitungkan kemampuan pengelola/pemda setempat, beban pelayanan system dan
keekonomisan dari rencana pentahapan.

Pesatnya pertumbuhan Kabupaten Merangin menuntut PDAM untuk dapat


memberikan pelayanan terbaik mereka. Perkembangan tersebut diikuti dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat atas air bersih, salah satunya yang dihasilkan oleh
PDAM. Permintaan untuk membuka sambungan baru, menyebabkan dibutuhkan investasi
yang besar untuk memenuhinya. Oleh karena itu, perkembangan perekonomian
kabupaten menjadi factor penentu kebijakan investasi.
Saat ini, PDAM belum dapat mengoperasikan mesin selama 24 jam. Waktu
operasi yang dilakukan hanya mencapai 18 jam. Keterbatasan kemampuan mesin
menyebabkan rendahnya kuantitas air yang lebih baik. Disamping itu, biaya pemeliharan
mesin yang semakin tinggi akan meningkatkan biaya produksi yang akan berpengaruh
pada jumlah laba yang dihasilkan oleh PDAM.
Kualitas air yang baik juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Peningkatan
kebutuhan atas kualitas dan kuantitas air yang lebih baik menyebabkan PDAM harus
mengambil langkah untuk memperoleh tambahan investasi. Investasi tersebut dapat
digunakan sebagai modal untuk memperbaiki mesin-mesin yang sudah terlalu tua, dan
memiliki biaya pemeliharaanyang terlalu tinggi.

KELEMBAGAAN

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Buana Kabupaten Merangin adalah
perusahaan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin sesuai dengan Peraturan
Daerah Nomor 3 tahun 1991 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Buana
Kabupaten Sarolangun Bangko yang berkantor induk di Bangko (Kabupaten Merangin).
Struktur organisasi yang ada dan berlaku saat ini adalah struktur organisasi yang
didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Merangin nomor 6 tahun 2002 tentang
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Buana Kabupaten Merangin. Struktur organisasi
perusahaan berbentuk struktural dan fungsional, dimana komando terletak pada Direksi,

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 39


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

struktural melekat pada kepala bagian dan kepala seksi sedangkan fungsional melekat
pada kepala satuan dan pengawas bidang.
Secara rinci organisasi PDAM Kabupaten Merangin terdiri dari unsur direksi,
unsur pelaksana structural dan unsur pelaksana fungsional. Unsur direksi merupakan
pimpinan direktur utama bertanggung jawab kepada Bupati, sedangkan direktur bidang
bertanggung jawab kepada direktur utama. Seluruh kegiatan PDAM Kabupaten Merangin
diawasi oleh badan pengawas yang juga bertanggung jawab kepada Bupati.
Unsur pelaksana struktural dipimpin oleh kepala bagian yang membawahi kepala
seksi dan bertanggung jawab kepada direktur bidang. Unsur pelaksana fungsional terdiri
dari Satuan Pengawas Intern (SPI) yang dipimpin oleh kepala SPI yang membawahi
pengawas bidang bertanggung jawab kepada direktur utama dan panitia poengadaan
barang dan jasa bertanggung jawab kepada direkur utama. Struktur organisasi PDAM
Merangin dapat dilihat dalam Gambar berikut ini.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 40


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Gambar. 3.9 Struktur Organisasi PDAM TIRTA BUANA Kabupaten Merangin

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 41


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.3 KABUPATEN SAROLANGUN

Kabupaten Sarolangun adalah jalur lintas antar Kabupaten dalam Propinsi yang
memacu perdagangan sehingga kebutuhan air terus bertambah. Penyusunan Penyiapan
readiness Criteria Kabupaten Sarolangun dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan
kebutuhan air bersih sesuai dengan target Universal Access yaitu pelayanan air minum
aman 100 % di tahun 2019. Upaya penyediaan air minum merupakan hal yang serius
yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Sarolangun
melalui PDAM terus meningkatkan upaya pemenuhan air minum secara bertahap.
Produksi Air Minum oleh BPAB (Badan Penyelenggara Air Bersih) Sarolangun dari tahun
2011-2013 mengalami Penurunan sebesar 536 m3 atau hanya 13,79% sedangkan jumlah
pelanggan mengalami penambahan sebanyak 570 pelanggan atau 10,42%.

3.3.1 Capaian Pelayanan

Sampai dengan 31 desember 2018 PDAM memiliki pelanggan aktif sebanyak


10.745 SR. Dari jumlah pelanggan tersebut sebanyak 1.938 SR berasal dari pemasangan
hibah air minum APBN perkotaan (MBR), sisanya berasal dari pemasangan SR reguler
PDAM dan sambungan murah. Jumlah penduduk yang terlayani di wilayah administrasi
sebanyak 64.470 jiwa atau 21,78 dari jumlah penduduk sebanyak 295.985 jiwa.
Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani sebanyak 42.980 jiwa atau 29,03%
dari jumlah penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak 148.053 jiwa.

Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam dokumen Corporate Plan menargetkan


peningkatan cakupan pelayanan PDAM sebesar 28,78% di akhir tahun 2018. Dengan
realisasi cakupan pelayanan sebesar 21,78% di akhir tahun 2018, dan dengan
memperhatikan trend peningkatan cakupan pelayanan 3 tahun terakhir sebesar 1,09%
pertahun, serta aspek lainnya dapat disimpulkan bahwa PDAM belum siap mendukung
target 100% akses air minum nasional. Kualitas air PDAM belum seluruhnya memenuhi
syarat yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor : 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. PDAM Tirta Sako Batuah belum melakukan pengawasan
internal atas kualitas air minum sesuai dengan Permenkes No. 736/MENKES/PER/VI/2010
tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 42


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.9.1.1 Perpipaan

Tabel 3.11 PELAYANAN PDAM TIRTA SAKO BATUAH KABUPATEN SAROLANGUN


Kapasitas
Kapasitas (L/dt) Jumlah SR (Unit) Jumlah Penduduk
No Unit Pelayanan Daerah Pelayanan Pelayanan (%)
Terlayani (Jiwa)
Terpasang Produksi Terpasang Aktif Idle Over
1 Sarolangun Kota Sarolangun 120,00 77,00 5.061 17,84 - 25.330
2 Pauh Pauh 10,00 7,50 408 32,00 - 2.400
3 Mandiangin Mandiangin 10,00 7,50 416 30,67 - 2.840
4 Singkut Singkut 25,00 15,00 856 28,67 - 4.460
5 Pelawan Pelawan 5,00 5,00 349 12,75 - 2.305
6 Pulau Aro Pelawan 10,00 10,00 627 21,63 - 3.735
7 Bukit Suban Air Hitam 5,00 3,00 209 12,92 - 1.630
8 Pulau Pandan Pl. Pandan 10,00 10,00 423 47,13 - 2.280
9 Limbur Tembesi Lb. Tembesi 5,00 5,00 192 52,00 - 1.425
10 IKK Tanjung Tanjung 5,00 5,00 331 17,25 - 1.140
11 Cermin Nan Gadang Cerminan Gadang 10,00 7,50 524 12,67 - 1.890

12 Temenggung Temenggung 5,00 5,00 284 29,00 - 1.330

13 Semaran Semaran 10,00 7,50 475 20,83 - 1.480

14 IPA Pelawan Jaya Pelawan Jaya, Singkut, S. merah, 50,00 30,00 168 93,00 - 840

``15 BUTANG BARU Desa Butang Baru dan Sukamaju 5,00 2,50 183 8,50 - 905
TOTAL 285,00 197,50 10.506 33,51 - 53.990

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 43


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.9.1.2 Non Perpipaan

Sistem penyediaan air minum selain dilayani dengan jaringan perpipaan juga
dilayani dengan menggunakan mobil truk tanki air ke daerah pelayanan. PDAM Kota/Kab.
Sarolangun memiliki layanan mobil tanki air sebanyak 4 unit, dengan kapasitas tanki
4000 liter. Tahun pengadaan kendaraan tersebut diadakan tahun 1999 – 2003. Keempat
kendaraan tersebut hingga saat ini masih berfungsi dengan baik dan digunakan untuk
melayani pendistribusian air ke wilayah pelayanan. Mobil tangki ini mendistribusikan air
dari PDAM Induk Sarolangun dari unit IPA Bukit Aur dengan kapasitas rata-rata per bulan
hingga 325 m3. Berikut ini adalah rincian kendaraan yang dimiliki oleh PDAM Tirta Sako
Batuah Kabupaten Sarolangun.

Tabel 3.12 Jumlah, Tahun pengadaan Dan kapasitas pelayanan


Truk Tanki Kabupaten Sarolangun

No Jenis Kendaraan Kapasitas Tahun Pengadaan


1 Mobil Tangki (Isuzu) 4000 1991
2 Mobil Tangki (Mitsubishi) 4000 2001
3 Mobil Tangki (Mitsubishi) 4000 2002
4 Mobil Tangki (Mitsubishi) 4000 2003
Sumber : PDAM Tirta Sako Batuah Kab. Sarolangun, 2018

3.3.2 Aspek Teknis


3.9.1.3 Unit Air Baku

TABEL 3.13 UNIT AIR BAKU PDAM TIRTA SAKO BATUAH KABUPATEN
SAROLANGUN
Kapasitas (L/dt)
No Unit Pelayanan Sumber Air Baku
Terpasang Produksi
1 Sarolangun Sungai Batang Tembesi 120,00 77,00
2 Pauh Sungai Batang Tembesi 10,00 7,50
3 Mandiangin Sungai Batang Tembesi 10,00 7,50
4 Singkut Sungai Singkut/Sumur Bor 25,00 15,00
5 Pelawan Sungai Batang Asai 5,00 5,00
6 Pulau Aro Sungai Batang Tembesi 10,00 10,00
7 Bukit Suban Sumur Bor 5,00 3,00
8 Pulau Pandan Sungai Batang Tembesi 10,00 10,00
9 Limbur Tembesi Sungai Batang Tembesi 5,00 5,00

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 44


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

10 IKK Tanjung Sungai Batang Tembesi 5,00 5,00

11 Cermin Nan Gadang Sungai Batang Tembesi 10,00 7,50

12 Temenggung Sungai Batang Tembesi 5,00 5,00

13 Semaran Sungai Batang Tembesi 10,00 7,50

14 IPA Pelawan Jaya - 50,00 30,00

15 BUTANG BARU Sumur Bor Ds Butang Baru 5,00 2,50

TOTAL 285,00 197,50


Sumber: PDAM Tirta Sakti, 2018

3.9.1.4 Unit Produksi

Kapasitas produksi terpasang sampai dengan tahun 2018 sebesar 8.401.536 m3.
Dari jumlah yang tidak dapat dimanfaatkan sebesar 946.080 atau 11,26 %, sehingga
kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasiatas riil) adalah sebesar 7.455.456 m3 atau
88,74 % . Penyebabnya dipengaruhi karena kerusakan dan penurunan kemampuan
kapasitas pompa dan IPA (umur teknis).
Kapasitas menganggur ataua kapasitas produksi riil yang belum digunakan untuk
produksi sebanyak 5.154.876 m3 atau 69,14 % disebabkan jumlah pelanggan yang masih
sedikit terutama di unit baru Pelawan Jaya yang idle capacity mencapai 98,74 %,
keterbatasan jaringan pipa serta keterbatasan listrik dan pompa. Dari kapasitas tersebut,
volume air yang dihasilkan sebesar 2.300.580 m3 atau 69,14 %. Dari volume air yang
diproduksi dihasilkan air sebesar 2.300.580 m3 dan telah didistribusikan ke pelanggan
sebesar 2.128.558,60 m3 sehingga terdapat Non Revenue Water (NRW) produksi sebesar
172.021,40 m3 atau 7,48 %. Tingkat kehilangan air unit produksi disebabkan adanya
pencucian reservoir, pembersihan sedimentasi dan pencucian filter.
Upaya PDAM Tirta Sako Batuah untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi
adalah menyusun program penambahan sambungan baru, memperluas jaringan transmisi
dan distribusi secara bertahap, menambah jam operasi pada setiap instalasi IPA yang
ada, serta mengusulkan kepada pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk penambahan
investasi jaringan pipa distribusi dan meter air. Upaya yang telah dilakukan PDAM Tirta
Sako Batuah untuk menjamin ketersediaan air untuk kebutuhan masyarakat atau
pelanggan antara lain memaksimalkan fungsi IPA yang telah saat ini khususnya IPA

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 45


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Pelawan Jaya yang memiliki kapasitas produksinya belum optimal.

Kapasitas Produksi yang telah dibangun belum semuanya dapat dimanfaatkan,


demikian juga terhadap kapasitas produksi riil juga belum dapat dipergunakan
sepenuhnya, yaitu sebagai berikut :

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 46


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

TABEL 3.13 KAPASITAS PRODUKSI PDAM TIRTA SAKTI BATUAH KABUPATEN SAROLANGUN
Kapasitas Kapasitas Produksi (m3) Kapasitas Riil Volume Kapasitas
Terpasang Produksi
No Instalasi Terpasang Tidak (m3) Menganggur
(liter/detik)
Dimanfaatkan (m3)
(m3)

1 Sarolangun

Bukit Aur 60 1.892.160 630.720 1.261.440 693.504 567.936

Gunung Kembang 60 1.892.160 - 1.892.160 716.904 1.175.256

2 Pauh 10 315.360 - 315.360 61.497 253.863

3 Mandiangin 10 315.360 - 315.360 75.276 240.084

4 Singkut 15 473.040 - 473.040 168.858 304.182

10 315.360 315.360 - - -

5 Pelawan 7,5 236.520 - 236.520 76.140 160.380

6 P. Aro 10 315.360 - 315.360 156.276 159.084

7 Limbur Tembesi 5 157.680 - 157.680 27.774 129.906

8 Bukit Suban 5 157.680 - 157.680 34.830 122.850

9 Pulau Pandan 10 315.360 - 315.360 71.424 243.936

10 Tanjung 7,5 236.520 - 236.520 35.766 200.754

11 Cermi Nan Gedang 10 315.360 - 315.360 55.188 260.172

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 47


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

12 Temenggung 5 157.680 - 157.680 45.612 112.068

13 Samaran 10 315.360 - 315.360 64.260 251.100

14 Pelawan Jaya 50 924.480 - 924.480 11.628 912.852

15 Butang Baru 5 66.096 - 66.096 5.643 60.453

JUMLAH 290 8.401.536 946.080 7.455.456 2.300.580 5.154.876

Sumber : PDAM Tirta Sakti Batuah Kabupaten Sarolangun, 2019

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 48


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.9.1.5 Unit Distribusi

Sistem distribusi yang digunakan PDAM Tirta Sako Batuah sampai dengan tahun
2018 adalah perpompaan sebanyak 14 IPA dan gabungan gravitasi dengan perpompaan
sebanyak 3 IPA. Untuk mendistribusikan air yang telah diolah sampai dengan tahun 2018
PDAM Tirta Sako Batuah memiliki panjang pipa distribusi sepanjang 369.180 m. Sampai
dengan dengan tahun 2018 jumlah reservoir yang aktif sebanyak 16 unit dengan
kapasitas 2.700 m3 dan tersebar pada 14 lokasi.

PDAM belum melakukan analisis terhadap sistem distribusi/reservoir dan pipa


distribusi yang dibutuhkan. Pompa distribusi yang tidak dapat digunakan/rusak berat
sebanyak 9 unit dengan kapasitas 87 liter/detik sedangkan reservoir yang tidak dapat
digunakan sebanyak 1 unit dengan kapasitas 100 m3. PDAM telah menganggarkan
penggantian/perbaikan pompa distribusi dan reservoir sebesar Rp 532.750.000,00.

Volume air yang didistribusikan ke pelanggan sebesar 2.128.558,60 m3, telah


dijual ke pelanggan sebesar 1.635.549 m3, sehingga terdapat NRW distribusi sebesar
493.009 m3 atau 23,16 %, terjadi kenaikan sebesar 7,48 % jika dibandingkan NRW tahun
2017 sebesar 15,68 %.

Persentase kehilangan air unit distribusi lebih tinggi dibandingkan dengan


standar yang telah ditentukan sebesar 20 %. Tingkat kehilangan air unit distribusi tahun
2018 disebabkan water meter pelanggan rusak, belum keseluruhannya water meter
dilakukan peneraan (peneraan dilakukan secara manual), pencurian air (illegal
connecting), water meter induk distribusi tidak semua berfungsi dengan baik dan adanya
bantuan air tangki dengan gratis.

3.9.1.6 Wilayah Pelayanan

Unit pelayanan PDAM Tirta Sako Batuah Kabupaten Sarolangun dalam melayani
pemenuhan kebutuhan air minum di Perkotaan Sarolangun dapat dilihat pada tabel
berikut:

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 49


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Tabel 3.14 KAPASITAS PRODUKSI PDAM TIRTA SAKTI BATUAH KABUPATEN


SAROLANGUN

3.3.3 Aspek Non Teknis


3.9.1.7 Keuangan

Rata-rata harga jual (tarif) air PDAM Tirta Sako Batuah sebesar Rp. 4.956,59 /m3
sedangkan harga pokok air sebesar Rp 6.963,52 10/m3 lebih rendah 28,82 % dari titik
impas (break evenpoint) yang berarti perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.
2.006,93 per m3 air terjual. Tarif rata-rata belum full cost recovery dikarenakan masih
tingginya beban operasional, yaitu beban pegawai, beban listrik/BBM, beban
pemeliharaan dan beban penyusutan.

Upaya PDAM tirta Sako Batuah untuk mencapai full cost recovery antara lain
melakukan efisiensi biaya operasional, meningkatkan pendapatan dengan menambah
sambungan baru dan melakukan inventarisasi aset PDAM.

3.9.1.8 Kelembagaan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sako Batuah Kabupaten Sarolangun
merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 29 Tahun 2004.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 50


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

PDAM Tirta Sako Batuah merupakan pemisahan dari PDAM Tirta Buana
Kabupaten Merangin Bangko. Pemisahan terjadi karena adanya pemekaran Kabupaten
Sarolangun - Bangko menjadi Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin. Visi PDAM
Tirta Sako Batuah adalah mewujudkan Perusahaan yang Sehat, Mandiri serta dapat
memberikan Kontribusi kepada daerah untuk menuju Sarolangun EMAS.
Tujuan didirikannya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sako Batuah
adalah memperoleh laba selain aspek pelayanan, sesuai dengan Perda Kabupaten
Sarolangun Nomor 29 Tahun 2004. PDAM Tirta Sako Batuah mengemban tugas/fungsi
mengusahakan penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten
Sarolangun. Dalam rangka menjalankan fungsi tersebut, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada
pelanggan.
2) Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka mengoptimalkan
penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
3) Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekan
kebocoran/kehilangan air.
Struktur Organisasi PDAM Tirta Sako Batuah ditetapkan dengan Perda Kabupaten
Sarolangun Nomor 12 Tahun 2012 tentang Struktur Organisasi PDAM Tirta Sako Batuah
dan terjadi perubahan struktur organisasi yang ditetapkan dengan Perda Bupati Nomor 8
Tahun 2017 tanggal 18 Desember 2017, yaitu sebagai berikut:

1. Badan Pengawas
Pengangkatan Badan Pengawas dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati
Sarolangun Nomor : 61/B.ESDA/2017 tanggal 10 Februari 2017 yaitu Drs. H. Thabroni
Rozali, MM.
2. Direksi
Sesuai dengan bentuk struktur organisasinya PDAM Tirta Sako Batuah termasuk
tipe A yang hanya memiliki satu orang Direksi. Pada tanggal 21 Januari 2017 ditetapkan
sebagai Direktur PDAM Tirta Sako Batuah ialah Sargawi, ST dengan SK Bupati Sarolangun
Nomor 60/ESDA/2017. Direktur membawahi 3 (tiga) Kepala Bagian yaitu :
1) Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
2) Kepala Bagian Hubungan Langganan
3) Kepala Bagian Teknik

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 51


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

11 Kepala Seksi serta 11 Kepala Unit, Jumlah pegawai PDAM Tirta Sako Batuah per 31
Desember 2018 berjumlah 78 orang dengan jumlah pelanggan sebanyak 10.745 sehingga
rasio karyawan per 1.000 pelanggan sebesar 7,26.

3.4 KABUPATEN BUNGO

3.4.1 Capaian Pelayanan


Upaya PDAM Pancuran Telago Kabupaten Bungo untuk mencapai full cost
recovery antara lain meningkatkan pendapatan penjualan air dan secara kontinu
mengurangi tingkat kehilangan air. Terhadap kondisi tersebut disarankan bagi PDAM
Pancuran Telago agar :

a) Memperluas jaringan pipa distribusi air ke daerah baru yang potensial untuk
menambah jumlah pelanggan baru.
b) Secara berkesinambungan mengurangi tingkat kehilangan unit distribusi dengan
melakukan pemantauan pipa distribusi yang rusak untuk segera di perbaiki,
melakukan peneraan ulang/perbaikan/Penggatian meter air pelanggan yang sudah
rusak dan melakukan penelusuran risiko sambungan melakukan penelusuran
c) Mengajukan usulan kepada Pemerintah Kabupaten Bungo untuk pemberian subsidi
dan penyertaan modal pemerintah.
Dalam mewujudkan pelayanan maksimal kepada pelanggan, PDAM Pancuran
Telago harus dapat memenuhi kepastian akan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air
distribusi. Saat ini PDAM Pancuran Telago Kabupaten Bungo belum sepenuhnya dapat
memenuhi kepastian mengenai kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

3.9.1.9 Perpipaan

Di Kabupaten Kerinci terdapat 8 Unit layanan PDAM. Jumlah kapasitas unit yang
terpasang sebesar 1.613,50 liter/detik dan jumlah kapasitas produksi mencapai 1.576,25
Liter/detik. Kapasitas terpasang yang tertinggi terdapat di unit Pulau Tengah yaitu
sebesar 1.250 liter/detik di daerah keliling danau dan kapasitas terpasang terendah
terdapat di unit tamiai pada daerah Kecamatan Merangin dan kecamatan Pematang
Lingkung.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 52


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Tabel 3.15 PELAYANAN PDAM PANCURAN TELAGO KABUPATEN BUNGO


Kapasitas
Kapasitas (L/dt) Jumlah SR (Unit) Jumlah Penduduk
No Unit Pelayanan Daerah Pelayanan Pelayanan (%)
Terlayani (Jiwa)
Terpasang Produksi Terpasang Aktif Idle Over
Pasar Ma. Bungo, Bungo
1 Unit Pancuran Telago 100,00 93,73 7.040 6,11 - 35.200
Dani, Rimbo tengah
2 Unit Lubuk Landai Tn. Sepenggal, 5,00 2,33 326 - 74,89 1.630
3 Unit Tanah Tumbuh Tanah Tumbuh 5,00 1,35 177 - 63,89 885
Unit Embacang
4 Embacang Gedang 5,00 0,60 76 - 58,33 380
Gedang
5 Unit Dusun Danau Koto Jayo 5,00 0,65 62 - 19,23 310
6 Unit Kuamang Kuning Purwasari 5,00 0,96 60 21,88 - 300
7 Unit Tanjung Candi Candi 5,00 2,63 463 - 120,06 2.315
8 Unit Tanjung Agung Tanjung Agung 10,00 3,02 465 - 92,47 2.325
9 Unit Manggis Pasar Ma.Bungo, Bathin III 50,00 5,20 905 - 117,55 4.525
10 Unit Bedaro Muko-muko, Bathin VII 5,00 1,28 194 - 89,45 970
11 Unit Teluk Pandak Tn. Sepenggal, Bathin III 10,00 1,29 266 - 157,75 1.330
Sirih sekapur, rantau ikil
12 Unit Rantau Ikil 10,00 1,00 236 - 195,00 1.180
dan ujung tanjung
13 Unit Pulau Batu desa pulau batu, jujuhan 10,00 1,60 310 - 142,19 1.550
14 Unit Tebing Tinggi Tanah Sepenggal Lintas 10,00 1,70 176 - 29,41 880
Total 235,00 117,34 10.756 - 14,58 53.780

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 53


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.9.1.10 Non Perpipaan

... (masih dalam proses)..

3.4.2 Aspek Teknis


3.9.1.11 Unit Air Baku

Upaya Pemerintah Kabupaten Bungo dalam memenuhi ketersediaan air baku


adalah melakukan upaya meminimalisir dampak pencemaran air yang diakibatkan oleh
aktivitas pertambangan yang ada di Kabupaten Bungo.

TABEL 3.16 UNIT AIR BAKU PDAM PANCURAN TELAGO KABUPATEN


SAROLANGUN
Kapasitas (L/dt)
No Unit Pelayanan Sumber Air Baku
Terpasang Produksi
1 Unit Pancuran Telago Sungai Batang Tebo 100,00 93,73
2 Unit Lubuk Landai Sungai Batang Tebo 5,00 2,33
3 Unit Tanah Tumbuh Sungai Batang Tebo 5,00 1,35
4 Unit Embacang Gedang Sungai Batang Tebo 5,00 0,60
5 Unit Dusun Danau Sungai Batang Pelepat 5,00 0,65
6 Unit Kuamang Kuning Sungai Embung Tabir 5,00 0,96
7 Unit Tanjung Candi Sungai Batang Tebo 5,00 2,63
8 Unit Tanjung Agung Sungai Batang Bungo 10,00 3,02
9 Unit Manggis Sungai Batang Tebo 50,00 5,20

10 Unit Bedaro Batang Mampun 5,00 1,28

11 Unit Teluk Pandak Sungai Batang Tebo 10,00 1,29

12 Unit Rantau Ikil Sungai Batang Jujuhan 10,00 1,00

13 Unit Pulau Batu Sungai Batang Jujuhan 10,00 1,60

14 Unit Tebing Tinggi - 10,00 1,70

TOTAL 235,00 117,34


Sumber: PDAM Tirta Sakti, 2018

3.9.1.12 Unit Produksi

Kapasitas produksi terpasang sampai dengan tahun 2018 sejumlah 7.414.416 m3


dari jumlah ini sejumlah 1.496.502,89 m3 (20,18 %) tidak dapat dimanfaatkan dan
kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) sebesar 5.917.913,11 m3 (79,82 %).

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 54


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Kapasitas terpasang tidak dapat dimanfaatkan disebabkan penurunan debit sumber air
baku, penurunan kemampuan kapasitas pompa dan IPA karena umur teknis serta
keterbatasan daya listrik. Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi
terpasang dengan menambah jam operasi pada setiap instalasi IPA yang ada,
memperluas jaringan distribusi baik menggunakan dana PDAM maupun bantuan pemda
dan menyusun program penambahan sambungan baru.
Dari kapasitas riil tersebut, volume air yang dihasilkan sebesar 3.996.031 m3,
sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur sebesar 1.921.882,11 m3 (32,48
%). Kapasitas menganggur ini terutama disebabkan penyesuaian jumlah pelanggan yang
masih belum terlalu besar di daerah-daerah tertentu dan keterbatasan jaringan pipa.
Upaya PDAM Pancuran Telago Kabupaten Bungo untuk meningkatkan utilitas kapasitas riil
dengan menyusun perencanaan peningkatan jumlah pelanggan baru baik pelanggan
reguler, pelanggan MBR APBN maupun pelanggan sambungan murah APBD/DAK serta
sambung kembali.

3.9.1.13 Unit Distribusi

Sistem Distribusi yang digunakan PDAM Pancuran Telago sampai dengan tahun
2018 adalah perpompaan sebanyak 13 IPA dan gabungan gravitasi dengan perpompaan
sebanyak 1 IPA. Untuk mendistribusikan air yang telah diolah sampai dengan tahun 2018
PDAM memiliki panjang pipa distribusi yang berfungsi baik sepanjang 491.872 m. Sampai
dengan tahun 2018 jumlah reservoir yang berfungsi baik sebanyak 15 unit dengan
kapasitas 4.300 m3 dan tersebar pada 14 lokasi. Pompa disribusi yang berfungsi baik
berjumlah 26 unit dengan kapasitas total 435 liter/detik. PDAM Pancuran Telago belum
melakukan analisis terhadap sistem distribusi/reservoir dan pipa distribusi yang
dibutuhkan. Pompa distribusi yang tidak dapat digunakan atau rusak berat sebanyak 12
unit dengan total kapasitas 260 liter/detik sedangkan reservoir yang tidak dapat
digunakan sebanyak 2 unit dengan kapasitas 300 m3. PDAM belum menganggarkan
penggantian/perbaikan pompa distribusi dan reservoir.PDAM Pancuran Telago belum
melakukan analisis terhadap sistem distribusi/reservoir dan pipa distribusi yang
dibutuhkan. Pompa distribusi yang berfungsi baik berjumlah 26 unit dengan kapasitas
total 435 liter/detik, sedangkan pompa distribusi tidak dapat digunakan atau rusak berat
sebanyak 12 unit dengan kapasitas total 260 liter/detik.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 55


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.9.1.14 Wilayah Pelayanan

Sampai dengan 31 Desember 2018 PDAM memiliki pelanggan aktif sebanyak 10.
463 SR. Keseluruhan pelanggan tersebut berasal dari pelanggan reguler karena pada
tahun 2018, PDAM Pancuran Telago tidak mengikuti program MBR Air Minum APBN
maupun sambungan murah DAK/APBD.
Jumlah penduduk yang terlayani di wilayah administrasi sebanyak 62.778 jiwa
atau 17,10 % dari jumlah penduduk sebanyak 367.182 jiwa. Sedangkan penduduk di
wilayah teknis yang terlayani sebanyak 52.315 jiwa atau 31,30 % dari jumlah penduduk
yang berada di jaringan pipa PDAM sebanyak 167.149 jiwa. Pemerintah Kabupaten Bungo
dalam dokumen rencana bisnis menargetkan cakupan pelayanan PDAM sebesar 23,42 %
di akhir tahun 2018. Dengan realisasi cakupan pelayanan sebesar 17,10 % di akhir tahun
2018. Dan dengan memperhatikan trend peningkatan cakupan pelayanan tiga tahun
terakhir sebesar 0,13 % per tahun, serta aspek lainnya seperti:

a) Keterbatasan jaringan perpipaan PDAM Pancuran Telago


b) Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan air bersih dan kondisi
perekonomian yang
c) Masih banyak masyarakat yang menggunakan sumber air alternatif
d) Penyebaran penduduk di kabupaten Bungo yang tidak merata sehingga diperlukan
investasi yang tinggi untuk memperluas jaringan yang belum tentu berdampak
pada peningkatan pendapatan perusahaan
PDAM Pancuran Telago Kabupaten Bungo perlu adanya persiapan dalam
mendukung target 100% akses air minum nasional. Di masa mendatang PDAM Pancuran
Telago akan mengajukan kepada pemerintah daerah, baik Kabupaten maupun Propinsi
untuk membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru di daerah potensial dan bantuan
pemasangan jaringan pipa transmisi dan distribusi serta memanfaatkan Program Hibah Air
Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memperluas cakupan
pelayanan.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 56


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.4.3 Aspek Non Teknis


3.9.1.15 Keuangan

PDAM Pancuran Telago belum memiliki kebijakan pengelolaan aset. PDAM belum
memiliki Sistem Informasi Geografis (Geographical Information System/GIS). Namun
sudah memiliki peta jaringan perpipaan untuk sebagian besar wialayah pelayanan.

3.9.1.16 Kelembagaan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pancuran Telago Kabupaten Bungo


merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Bungo yang bergerak dalam bidang
penyediaan air bersih. PDAM Pancuran Telago didirikan berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bungo Nomor 2 Tahun 1993 yang disahkan dengan Keputusan Gubernur
Jambi Nomor 212 Tahun 1993 tanggal 27 Mei 1993.

Tujuan dan Fungsi perusahaan PDAM Pancuran Telago didirikan dengan tujuan:

1) Mengusahakan dengan pemanfaatan yang sebesar-sebesarnya dari seluruh kegiatan


sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2) Melayani kebutuhan air minum bagi masyarakat secara adil dan merata serta terus
menerus dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan.
3) Berusaha untuk memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah dengan
memperhatikan fungsi sosial.
PDAM Pancuran Telago mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan
air minum dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek
ekonomi, kesehatan, sosial dan pelayanan umum. Untuk melaksanakan tugas PDAM
Pancuran Telago mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan air minum
2) Pelaksanaan pelayanan umum di bidang penyediaan air minum
3) Pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait di bidang pengelolaan
dan penyediaan air minum
4) Penyelenggaraan kegiatan tat usaha dan rumah tangga PDAM.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 57


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.5 KABUPATEN TEBO

Pemerintah Kabupaten Tebo telah memiliki Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) untuk periode tahun 2014 - 2034. PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
sudah menyusun corporate plan tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Corporate Plan
atau Rencana Bisnis PDAM Tirta Muaro tahun 2017 - 2021 telah ditandatangani bersama
antara Direktur dan Badan Pengawas serta telah disahkan oleh Bupati Tebo tanggal 12
Juni 2016.

PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo telah menyusun RKAP sesuai keputusan
menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000. RKAP belum disusun berdasarkan
Coorporate Plan dan tanpa mempertimbangkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM). Manajemen PDAM belum melakukan evaluasi terhadap pencapaian
coporate plan/rencana bisnis sampai dengan tahun 2018. Realisasi pendapatan usaha
tahun 2018 di bawah anggarannya sebesar Rp 4.922.615.579 atau 36 % dan realisasi
biaya dibawah anggarannya sebesar Rp 7.744.766.964 atau 45 %.

3.5.1 Capaian Pelayanan


Pada 31 Desember 2018 PDAM Tirta Muaro memiliki pelanggan aktif sebanyak
9.751 SR dan merupakan pemasangan SR reguler PDAM. SR program MBR dan SR
program sambungan murah. Jumlah Penduduk yang terlayani di wilayah administrasi
sebanyak 58.506 jiwa atau 17,06 % dari jumlah penduduk sebanyak 343.003 jiwa.
Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani sebanyak 39.004 jiawa atau
29,28% . dari jumlah penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak 133.217 jiwa.

Pemerintah Kabupaten Tebo dalam dokumen RISPAM menargetkan cakupan


pelayanan PDAM sebesar 80 % di akhir tahun 2018. Dengan cakupan pelayanan sebesar
17,06 % di akhir tahun 2018, dan dengan memperhatikan trend peningkatan cakupan
pelayanan 3 (Tiga) Tahun terkahir berfluktuatif serat besarnya nilai investasi yang
dibutuhkan untuk membangun jaringan pada seluruh wilayah Kabupaten Tebo, dapat
disimpulkan bahwa PDAM belum siap mendukung target 100 % akses air minum nasional.
PDAM telah berupayauntuk meningkatkan cakupan pelayanannya yaitu denganikut serta
dalam program MBR untuk memperluas cakupan pelayanan.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 58


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.5.1.1 Perpipaan
Tabel 3.17 PELAYANAN PDAM TIRTA MUARO KABUPATEN TEBO
Kapasitas
Kapasitas (L/dt) Jumlah SR (Unit) Jumlah Penduduk
No Unit Pelayanan Daerah Pelayanan Pelayanan (%)
Terlayani (Jiwa)
Terpasang Produksi Terpasang Aktif Idle Over
1 PDAM Tirta Muaro Tebo Tengah 50,00 30,00 3.014 - 25,58 35.200
2 IKK Sei Bangkal Kel. Sungai Bengkal 10,00 6,00 445 7,29 - 1.630
3 IKK Wiroto Agung Kel. Wirotho Agung 10,00 10,00 817 - 2,13 885
4 IKK Pulau Temiang Kel. Pulau Temiang 5,00 5,00 303 24,25 - 380
5 IKK Betung Berdarah Betung Bedarah Barat 5,00 4,00 193 39,69 - 310
6 Unit Muara Tabir Muara Tabir 15,00 10,00 848 - 6,00 300
7 Unit Teluk Singkawang Sumay 5,00 5,00 313 21,75 - 2.315
8 Unit Cermin Alam VII Koto Ilir 5,00 5,00 321 19,75 - 2.325
9 Unit Teluk Kuali Desa Teluk Kuali 5,00 5,00 447 - 11,75 4.525
Teluk Rendah Ulu dan Teluk
10 Unit Teluk Rendah 10,00 7,00 569 - 1,61 970
Rendah Ilir
11 Unit Rimbo Ulu Rimbo Ulu 10,00 7,00 295 47,32 - 1.330

12 Unit Rimbo Ilir Rimbo Ilir 10,00 6,00 385 19,79 - 1.180

13 Unit Perintis Rimbo Bujang 50,00 30,00 1.489 37,96 - 1.550

14 Unit Koto Jayo Tebo Ulu 5,00 5,00 320 20,00 - 880
Total 195,00 135,00 9.759 9,64 - 53.780

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 59


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

3.5.1.2 Non Perpipaan

Sistem penyediaan air minum dengan sistem non perpipaan di Kabupaten Tebo
adalah menggunakan sumur air tanah dangkal berupa sumur bor/pompa atau sumur gali.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Tebo untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih
pada saat ini yaitu dengan memanfaatkan air berupa sumur gali, sumur pompa tangan,
air kemasan, hidran umum dan lain-lain. Berdasarkan pengalaman, kondisi kemarau
panjang membawa dampak berupa berkurangnya air pada sumur-sumur penduduk,
sehingga masyarakat yang terkena dampak ini terpaksa memanfaatkan sumber air yang
tidak layak sebagian lagi mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi kebutuhan airnya
dengan cara membeli.

Penggunaan sumur air tanah dangkal oleh masyarakat umumnya pada daerah
yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air minum atau sudah ada jaringan pipa air
minum namun masih ada masyarakat yang belum berlangganan dengan sistem
penyediaan air minum setempat.

Pelayanan air minum yang bersumber dari selain PDAM (non PDAM)
dilaksanakan untuk memenuhi keperluan air bersih masyarakat yang bersifat air minum
pedesaan dimana kegiatan pelayanan air minum non PDAM ini dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tebo. Sumber air yang digunakan antara lain air tanah
dalam namun mengingat kualitas air tanah yang masih memiliki kandungan Fe yang
tinggi maka sebelum air tesebut dikonsumsi diperlukan pengolahan.

3.5.2 Aspek Teknis


3.9.1.17 3.5.2.1 Unit Air Baku

Unit air baku untuk SPAM Ibu Kota Kabupaten Tebo ini berada di wilayah Tebo Tengah
dimana sumber air yang digunakan adalah dari Sungai Batanghari dengan jenis intake
jembatan dan Ponton.

TABEL 3.18 UNIT AIR BAKU PDAM TIRTA MUARO KABUPATEN TEBO
Kapasitas (L/dt)
No Unit Pelayanan Sumber Air Baku
Terpasang Produksi
1 PDAM Tirta Muaro Sungai Batanghari 50,00 30,00

2 IKK Sei Bangkal Sungai Batanghari 10,00 6,00

3 IKK Wiroto Agung Sungai Alai 10,00 10,00

4 IKK Pulau Temiang Sungai Batanghari 5,00 5,00

5 IKK Betung Berdarah Sungai Batanghari 5,00 4,00

6 Unit Muara Tabir Sungai Tabir 15,00 10,00

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 60


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

7 Unit Teluk Singkawang Sungai Batanghari 5,00 5,00

8 Unit Cermin Alam Sungai Tabir 5,00 5,00

9 Unit Teluk Kuali Sungai Batanghari 5,00 5,00

10 Unit Teluk Rendah Sungai Batanghari 10,00 7,00

11 Unit Rimbo Ulu Sungai Alai 10,00 7,00

12 Unit Rimbo Ilir Sungai Batanghari 10,00 6,00

13 Unit Perintis Sungai Batanghari 50,00 30,00

14 Unit Koto Jayo - 5,00 5,00

TOTAL 195,00 135,00


Sumber: PDAM Tirta Sakti, 2018

3.5.2.2 Unit Produksi

Dari volume air yang diproduksi dihasilkan air sebesar 2.088.221 m3 dan telah
didistribusikan ke pelanggan sebesar 1.790.697 m3, sehingga terdapat tingkat kehilangan
di unit produksi sebesar 14,25 % atau 297.524 m3 dari volume produksi riil sebesar
2.088.221 m3. Hal ini disebabkan pembersihan sedimentasi dan pencucian filter. PDAM
Tirta Muaro telah melakukan upaya menurunkan tingkat kehilangan di unit produksi
dengan cara mengatur jadwal pencucian filter.

3.5.2.3 Unit Distribusi

Dari Volume air yang didistribusikan ke pelanggan sejumlah 1.790.697 m3, telah
dijual ke pelanggan sejumlah 1.511.970 m3. Sehingga terdapat NRW (Non Revenue
Water) atau Air tanpa rekening distribusi sebesar 278.727 m3 atau 15,57 %. Persentase
NRW distribusi sudah dibawah standar yang telah ditentukan sebesar 20 %.

3.5.2.4 Wilayah Pelayanan

Cakupan pelayanan PDAM Tirta Muaro di wilayah Ibu Kota Kabupaten Tebo
meliputi wilayah Kelurahan Muara Tebo, Kelurahan Tebing Tinggi, Desa Bedaro
Rampak, Desa Mangunjayo, Desa Sungai Alai dan Desa Pelayang. Hingga tahun 2013,
jumlah sambungan rumah (pelanggan) PDAM Tirta Muaro yang berada di wilayah
pelayanan Ibu Kota Kabupaten ini mecapai 1.684 sambungan aktif. Berikut ini adalah
tabulasi data wilayah pelayanan SPAM Ibu Kota Kabupaten Tebo

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 61


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

Tabel 3.19 Wilayah Pelayanan SPAM Ibu Kota Kabupaten Tebo

Jumlah
No Kecamatan Unit Pelayanan Pelanggan
1 Tebo Tengah: Muara Tebo 2.236
(SR
Meliputi: )
Kel. Muara Tebo
(Simpang Lima,
Pasar, Desa Baru,
Benteng,
Purwodadi,
Pancuran Gading,
Bungkal)

Total Kel. Tebing 2.236


Sumber : PDAM Tirta Muaro,
Tinggi
2016
(Pelayang,
Tingkat produksi air minum di unit SPAM Ibu Kota Kabupaten ini hingga tahun 2016
Perumnas,
mencapai 85.251 m3/bln dan terdistribusikan sebesar 65.197 m3/bln. Dan hingga tahun
Bogo Rejo)
2016 ini tingkat pemakaian air berdasarkan jumlah air yang terjual adalah sebesar 47.911
Ds. Bedaro
m3/bln.
Rampak, Ds.
Dari besaran tingkat air yang terjual dapat diketahui pemakaian air rata-rata di wilayah
Mangun Jayo,
pelayanan unit SPAM Ibu Kota Kabupaten ini adalah sebesar 21,43 m3/SR/bln atau setara
Ds. Sungai Alai
dengan 120 liter/orang/hari.
(KM 4 s/d KM 12)

3.5.3 Aspek Non Teknis


3.9.1.18 3.5.3.1 Keuangan

A. Perkembangan Neraca

Posisi neraca audited PDAM Tirta Muaro periode lima tahun terakhir menunjukan
kecenderungan meningkat berfluktuasi. Nilai asset, kewajiban, dan ekuitas per 31
desember 2015 berada pada nilai masing-masing Rp. 50.226 Juta, RP. 1.128 juta, dan
49.097 juta, mengalami kenaikan signifikan disbanding tahun 2011 dengan nilai maisng-
masing Rp. 2.705 juta, Rp. 1.092 juta, dan Rp. 1.612 juta. Kenaikan tersebut terutama
karena adanya tambahan asset tetap berupa IPA yang diperoleh dari Pemerintah Pusat
yang dibangun di Desa Perintis.

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 62


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

B. Perkembangan Laba Rugi

Pada tahun 2015 harga jual rata-rata air sebesar Rp. 3.616,25/ m3 sedangkan
harga pokok air sebesar Rp. 8.118,11/ m3 atau sebesar 44,45% dari harga pokok air,
sehingga harga jual yang berlaku tersebut belum menutup biaya secara penuh (full cost
recovery). Struktur harga pokok air per m3 diperoleh dengan membandingkan total biaya
operasi terhadap volume produksi air setelah dikurangi tingkat kebococran normal 20%
dari produksi air. Berdasarkan perbandingan tarif rata-rata harga jual dengan rata-rata
harga pokok air per m3 dan rasio operasi dalam periode lima tahun terakhir cenderung
berfluktuasi dan belum efisien. Harga jual air masih berada dibawah harga pokok air,
sehingga tariff rata-rata yang berlaku belum dapat menutup biaya secara penuh (full cost
recovery). Pada tahun 2015 harga jual rata-rata air sebesar Rp. 3.616,25/m3 sedangkan
harga pokok air sebesar Rp. 7.823,74/m3 atau sebesar 44,45% dari harga pokok air, jauh
lebih baik, jauh lebih baik dibanding tahun 2011 dengan capaian harga jual rata-rata air
sebesr Rp. 2.342,52 /m3 sedangkan harga pokok air sebesar Rp. 4.822,95/m3 atau
sebesar 48,57%, sehingga harga jual yang berlaku belum dapat menutup biaya secara
penuh (full cost recovery). Hal yang sama ditunjukan oleh rasio operasi. Dalam tahun
2015 capaian rasio operasi mencapai 2,27 kali dari tariff rata-rata, sementara dalam
tahun 2011 capaiannya sebesar 2,36 dari tariff rata-rata.

Dalam tahun 2015, berdasarkan Peraturan Bupati Tebo nomor 10 Tahun 2015
tentang Penetapan Air Minum dan non air minum pada PDAM Tirta Muaro Kabupaten
Tebo, telah diberlakukan tariff dasr baru sebesar Rp. 1.800,00 per m3. Diharapkan
dengan kenaikan tariff dasar yang baru ini, akan berdampak terhadap pemenuhan full
cost recovery dan rasio operasi.

3.5.3.1 Kelembagaan

PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo adalah pemisahan dari PDAM Pancuran
Telago Kabupaten Bungo Tebo, setelah pemekaran Kabupaten Bungo dan Kabupaten
Tebo maka dibentuklah PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dengan dasar Hukum sebagai
berikut :

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 9 Tahun 2003 tentang Direksi


2. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 10 Tahun 2003 tentang Ketentuan-

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 63


Laporan
PENYIAPAN READINESS CRITERIA KEGIATAN SPAM TA. 2020 Antara
PROVINSI JAMBI

ketentuan Pokok Kepegawain Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro


Kabupaten Tebo.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 11 Tahun 2002 tentang Badan
Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
6. Surat Keputusan Bupati Tebo tanggal 20 September 2011 Nomor 332/Adm
Perekonomian tentang Pengangkatan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Muaro Kabupaten Tebo.

Struktur Organisasi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo adalah Tipe A yang terdiri dari
Badan Pengawas, Direktur dan Kepala Bagian serta Kepala Sub Bagian. Kepala Bagian
terdiri dari Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan serta Kepala Bagian Teknik.

GAMBAR 3.7 STRUKTUR ORGANISASI PDAM TIRTA MUARO KABUATEN TEBO

CV. KARINA GRAHA KONSULTAN BAB III - 64

Anda mungkin juga menyukai