Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan


oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara
berkembang yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis.1,2,3
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2003,terdapat sekitar 17 juta
kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian/ tahun. 6
Angka rata rata kesakitan demam tifoid di Indonesia mencapai 500/100.000
penduduk dengan angka kematian antara 0,6 – 5%. Berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 2007,
prevalensi demam tifoid di‐ Indonesia mencapai 1,7%. Di Indonesia kasus ini
tersebar secara merata di seluruh propinsi dengan insidensi di pedesaan 358/100.000
penduduk/tahun dan di perkotaan 760/100.000 penduduk/ tahun atau sekitar 600.000 dan
1.5 juta kasus/tahun.3,4,5

Manifestasi klinis pada penyakit‐ ini adalah demam tinggi (>380 C) selama

7-14 hari dengan rentang 3-30 hari. Demam disertai berbagai gejala
gastrointestinal seperti nyeri perut, diare, konstipasi, maupun ‐mual dan muntah.
Sebagai salah satu penyakit infeksi yang endemis di negara negara berkembang,
demam tifoid berkaitan erat dengan kondisi sanitasi tempat tinggal maupun
higiene makanan yang dikonsumsi, lingkungan yang kumuh, kurangnya
kebersihan tempat makan umum serta perilaku makan makanan yang dibeli di
pinggir jalan.6
Pada daerah endemik, infeksi paling banyak terjadi pada musim kemarau
atau permulaan musim hujan. Dosis yang infeksius adalah 103-106 organisme
yang tertelan secara oral.Infeksi dapat ditularkan melalui makanan atau air yang
terkontaminasi oleh‐ feses. 7,8
Pendekatan diagnosis demam tifoid di Indonesia adalah meliputi diagnosis
klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisik) untuk mendapatkan sindroma klinis dan
pemeriksaan penunjang untuk menentukan definisi kasus. Case definition
diagnosis demam tiofid berdasarkan guideline World Health Organization.

Confirmed case bila pasien demam (> 380C) selama minimal 3 hari dengan hasil

kultur darah, bone marrow atau cairan usus yang positif Salmonella typhi.
Probable case apabila pada kasus demam tersebut didapatkan positif
serodiagnostik maupun deteksi antigen tanpa dilakukan isolasi bakteri.6,9

Anda mungkin juga menyukai