Anda di halaman 1dari 9

Teknologi Informasi

Pemanfaatan TI dan Inovasi Kreatif


Kebutuhan Perangkat Digital dalam PerIndustrian
di Era Industri 4.0

Muhammad Mukti Ali


191910101055
Teknik Mesin
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi telah memicu penggunaan cara modern terbaru dan
meninggalkan cara-cara konvensional dalam proses dan kegiatan bisnis dalam industri agar menjadi lebih
efisien, mudah dan cepat dalam berlangsungnya produksi.

Berbagai Negara telah mengakui dan mengesahkan dari pentingnya suatu teknologi dalam
penggunaan di bidang industry sebagai acuan produktivitas produksi dalam bidang industry dan juga
dalam bidang pembangunan dari suatu kontruksi. Pakar Negara dalam bidang teknologi, industry, dan
pembangunan telah memperkirakan bahwa dimasa mendatang akan menjadi lebih penting dan sangat
dibutuhkan untuk kemajuan suatu Negara agar memiliki akomodasi dan produsen bagi konsumen yang
mana itu adalah neagra-negara lain.

Teknologi dan akses yang mudah serta untuk memasarkan suatu bisnis mengubah cara organisasi
maupun individu di berbagai Negara dalam melakukan bisnis. Biaya untuk transaksi bisnis yang lebih
murah dan sesuai target. Peraturan pemerintah dalam bisnis global dan peningkatan infrsatruktur antar
berbagai Negara juga mendukung suatu praktik bisnis yang disebut globalisasi.

Tingginya kebutuhan perangkat digital dalam berbagai aspek kehidupan manusia secara tidak
langsung telah menciptakan sebuah industry raksasa di biang teknologi digital yang mencakup seluruh
dari penjuruh dunia tanpa terkecuali untuk mempercepat dan meningkatkan produktivitas dari indsutri dan
pembangunan berskala nasional untuk pembangunan Negara.

Berbagai studi dan riset telah menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
perkembangan industry dengan pertumbuhan ekonomi suatu Negara yang didasari atas kemajuan
perkembangan industry dengan acuan teknologi penyusun nya. Sehingga, kontribusi dandampak positif
antara pertumbuhan industry dengan peningkatan produktivitas. Hal ini semakin memperlihatkan betapa
pentingnyadan strategisnya pernana industry dalam peningkatan kualitas kehidupan masyrakat.
Menjadikan teknologi informasi sebagai pilar pembangunan penting dalam proses kinerja.

Sumbangan industri ekonomi kreatif berbasis teknologi terus meningkat. Meskipun pada awalnya
banyak pro dan kontra dalam menghadapi dan menyikapi perubahan dalam pemakaian teknologi industri
usaha, tetapi masyarakat lambat laun akan beradaptasi dalam menerima sebuah teknologi dan
memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha. Namun perlu diperhatikan dimana tetap harus ada
sebuah mekanisme yang berstrategi dalam menghadapi revolusi industri agar menjadi usaha yang efektif,
inovatif, kreatif dan kompetitif. Yang nantinya akan memicu sebuah tindakan agar dapat membentuk
produk unggulan dan dapat bersaing pada tingkat nasional atau global secara universal. Industri ekonomi
kreatif merupakan basis dari karakter dan symbol bagi bangsa bahwa siap dan mampu menghadirkan diri
dalam persaingan antar bangsa-bangsa. Industri kreatif yang bergerak dengan pengimplementasi
teknologi sangatlah dibutuhkan dan perkembangannya sangat pesat dari waktu ke waktu.
Pembahasan
Apa kah yang dimaksud dengan teknologi informasi? Teknologi informasi adalah suatau
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, meamanipulasi datda dalam berbagai cara untuk menghasilkan infromasi yang berkualitas,
yaitu infromasi yang relevan, akurat dan tepat, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini
menggunakan seperangkat computer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu
computer dengan computer lalu perangkat lain nya untuk disinkronasikan agar menghasilkan informasi
dan perintah yang tepat dan layak tuju lalu dapat diakses.

Dalam konteks bisnis, pengolahan penyimpanan dan penyebaran vocal informasi bergambar teks
dan numeric oleh mikroelektronika berbasi kombinasi computer dan telekomunikasi (Leavitt dan Whisler
1958). Beberapa bidang modern yang muncul dari teknologi informasi adalah generasi berikutnya
teknologi web, bioinformatika, system informasi global, skala besar basis pengetahuan dan lain lain.

Apa kah yang dimaksud dengan industry? Industry adalah bidang yang menggunakan
keterampilan, ketekunan kerja dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industry pad aumumnya dikenal
sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usah mencukupi kebutuhan yang berhubungan dengan bumi,
yaitu sesudah pertanian, perkebunan,dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.

Apa kah yang dimaksud dengan industry barang? Industry barang merupakan usaha mengolah
bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industry ini menghasilkan
berbagai jenis barang seperti, pakaian, sepatu, mobil, motor, obat-obatan, dan material.

Apakah yang dimaksud dengan industry jasa? Industry jasa merupakan kegiatan ekonomi dengan
cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa pelayanan transportasi seperti bus, kereta, pesawat dan
pelayaran seperti kapal. Lalu banyak nya perusahaan jasa yang membantu proses produksi, contohnya
industry perbankan, pelayanan jasa penduduk sipil dan pergudangan hingga perusahaan jasa asuransi jiwa
dan kesehatan.

Industry 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah
ini mencakup system siber-fisik, internet untuk segala, computer awan dan komputasi kognitif (Hannover
Fair 2011)

Industry 4.0 menghasilkan “pabrik cerdas”. Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, system siber-
fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan
yang tidak terpusat. Lewat internet system siber-fisik berkomunikasi den bekerja sama dengan satu sama
lain dan manusia secara bersamaan. Lewat computer lain maka layanan internal mampu disediakan dan
dimanfaatkan oleh berbagai dan beragam pihak.

Arti dari revolusi industry? Secara simple artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap
cara manusia memproduksi barang dan jasa.
Dampak revolusi industry 4.0 bagi bidang industry? Pertama, kemajuan yang paling terasa
adalah internet. Semua perangkat dan computer terhubung, terkoneksi, tersambung ke dalam sebuah
jaringan bersam. Komputrer juga semakin kecil sehingga dapat dan mampu untuk dibawa dan dijinjing
kemana mana. Menyebabkan kita semua dapat dan mampu tersambung kepada kubah raksasa yang biasa
disebut internet karana mencakup seluruh dunia. Inilah pengaruh dalam industry 4.0 adalah “Internet of
Things” saat computer-komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke internet, maka setiap ,asalah yang
ada di lini masa bisa diketahui saat itu juga. Kedua, kemajuan teknologi juga dapat menciptakan 1001
sensor baru dan 1001 cara untuk memanfaatkan informasi yang didapati dari sensor-sensor tersebut yang
merekam segalanya selama 24 jam sehari. Informasi ini bahkan menyangkut kinerja pegawai manusia.
Misalnya, kini perusahaan bisa melacak geraakan semua dan setiap pegawai nya selama berada untuk
meninjau aktif dan kreatif gerakan pegawai-pegawai tersebut apabila menghabiskan waktu terlalu
banyak. Ketiga, hubungan dengan yang pertama dan kedua adalah Cloud Computing. Perhitungan-
perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang besar, tapi karena sudah terhubung dengan
internet, kareana ada banyak data yang bisa dikirim melalui internet semua perhitungan tersebut bisa
dilakukan ditempat lain, tidak hanya dalam suatu tempat atau pabrik atau kantor industry saja. Jadi,
sebuah perusahaan yang mempunyai 10 pabrik di 7 negara berbeda dapat dijangkau tanpa harus hadir di
tempat kejadian tapi hanya perlu memiliki supercomputer untuk mengolah data yang diperlukan secara
bersamaan untuk 10 pabriknya yang ditempat berbeda. Selain tidak perlu hadir ke tempat industry atau
pabriknya maka pemilik juga tidak perlu mempunyai 10 komputer untuk mengolah data melainkan 1
supercomputer saja dapat me rekap data yang diperoleh. Keempat, ini adalah pengaruh terbesar dimana
adalah Machine Learning, yaitu mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar, yang bisa sadar bahwa
dirinya melakukan kesalahan sehingga membutuhkan koreksi dan melakukan evaluasi yang tepat untuk
memperbaiki hasil berikutnya. Ini dapat dilukiskan “Alpha Zero AI”. Sebeulum Machin Learning,
sebuah computer melakukan tugasnya dengan “diperintahkan” atau “diinstruksikan” oleh manusia.

Mengkombinasikan keseluruhan atau keempat hal tersebut artinya perhitungan yang rumit, luar biasa, dan
tidak terpikirkan tentang hal apapun bisa dilakukan oleh supercomputer dengan kemampuan di luar batas
kemampuan manusia. Kenyataannya tentu saja saat ini belum secanggih itu. Point keempat, yaitu AI dan
Machine Learning masih amat sangat terbatas untuk dijangkau secara umum ataupun tugas tertentu yang
lebih spesifik. Negara-negara besar, maju, dan berkembang masih memperdebatkan konsekuensi dan
dampak dari perkembangan Industri 4.0 yang sangat merevolusi tatanan kehidupan manusia, sebab
revolusi ini baru berlangsung dan menjadi awal permulaan saja dari sekian banyaknya tantangan yang
akan dijalankan bersama. Untuk sebagai contoh adalah koneksi internet belum universal, banyak kawasan
atau daerah yang belu terjangkau oleh internet dan menjadi kawasan terbelakang atau gagap teknologi.
Contoh kasus lagi perkembangan teknologi dalam industry adalah dimana persaingan bisnis pabrik makin
ketat dan makin saling menjatuhkan satu dengan lain nya bahkan tidak menutup kemungkinan pencurian
data antar sesame pesaing bidang industry. Masih banyak dan besar sekali dampak dan konsekuensi dari
perkembangan kehidupan dunia yang bergantung pada teknologi. Kita sebagai penikmat dan pengguna
revolusi teknologi tidak boleh menutup mata pada realita yang terjadi pada sekitaran kita dan hidup
individualis karna semua saling membutuhkan untuk keberlangsungan kehidupan.
Pada revolusi keempat ini, industry manufaktur telah beralih menjadi bisnis digital. Teknologi
digital telah menguasai industry media dan ritel secara keseluruhan. Revolusi industry mengubah pola
relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer. Revolusi ini telah mempersingkat jarak dan waktu,
revolusi ini mengedepankan sisi real time.teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya
dan model bisnis mengalami perubahan besar, tidak hanya dalam proses produksi tetapi juga di seluruh
rantai nilai industry.

Roadmap Industri 4.0

Roadmap Industri 4.0 Indonesia berkomitmen untuk membangun indsutri manufaktur yang
berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran
roadmap dan strategi Indonesia dalam memasuki era digitalmyang tengah berjalan saat ini. Kementrian
Perindustriaan merancang Making Indonesia 4.0 sebagai roadmap untuk diimplementasikan dengan
system yang terintegrasi dalam pengaplikasikan nya dengan tujuan dan maksud untuk menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Dalam roadmap tersebut terdapat 5 industri yang
menjadi focus implementasi, yaitu : makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik dan kimia.
Kelima industry ini merupakan tulang punggu perekonomian yang diharapkan akan mampu memberikan
dampak yang amat besar bagi industry dengan basis teknologi, meningkatkan daya saing, serta
memberikan kontribusi nyata terhadap ekonomi Indonesia. Selain itu, Making Indonesia 4.0 memuat 10
inisiatif nasional yang bersifat lintas sektoral untuk mempercepat industry manufaktur. Indonesia telah
mengawali proses adaptasi terhadap Industri 4.0 dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
melalui program link and match antara pendidikan dengan industri. Upaya ini dilaksanakan secara
sinergis antara kementrian Perindustrian dengan Kementrian dan lembaga terkait seperti Bappenas,
BUMN, Kementrian Ketenagakerjaan, Kementrian Pendidikan dan Budaya, serta Kementrian Riset dan
Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Kementrian Perindustrian telah menetapkan 4 langkan strategis dalam menghadapi Industri 4.0. Langkah-
langkah yang akan dilaksanakan tersebut adalah : Pertama,mendorong agar angkatan kerja di Indonesia
terus menerus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, terutama dalam menggunakan teknologi
Internet of things atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri. Kedua,
pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan
menengah (IKM) agar mampu menembus pasar ekspor melalu program E-smart IKM. Ketiga,
pemanfaatan teknologi digital lebih optimal dalam perindustrian nasional seperti Big Data, Autonomus
Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Keempat, mendorong inoivasi teknologi melalui
pengembangan starts up dengan memfasilitasi inkubasi bisnis agar lebih banyak terciptanya wirausaha
berbasi teknologi di wilayah Indonesia. Dengan menerapkan Industri 4.0, Menteri Perindustrian
menargetkan, visi besar nasional dapat tercapai. Visi tersebut secara 21 garis besar yaitu : membawa
Indonesia menjadi 10 besar ekonomi pada tahun 2030; mengembalikan angka net export industri 10%;
peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat dibandingan peningkatan biaya tenaga kerja;
dan pengalokasikan 2% dari GDP untuk aktivitas research and development teknologi dan inovasi atau
tujuh kali lipat dari saat ini.
Peluang dan Tantangan di Era Industri 4.0

Survey McKinsey (2017) terhadap 300 pemimpin perusahaan terkemuka di Asia Tenggara
menunjukkan sebanyak 9 dari 10 responden percaya terhadap efektivitas Industri 4.0 dan hamper tidak
ada yang meragukan nya. Akan tetapi ketika ditanya apakah mereka siap untuk perusahaan tersebut,
hanya 48% yang merasa siap. Sesungguhnya langkah menuju Industri 4.0 ini akan memberikan manfaat
bagi sektor swasta. Produsen besar yang terintegrasi akan dapat mengoptimalkan sekaligus
menyederhanakan rantai suplai nya. Disisi lain, system manufaktur yang dioperasikan secara digital juga
akan membuka peluang-peluang pasar baru bagi UKM penyedia teknologi seperti sensor, robotic, 3D
printing, atau teknologi komunikasi antar-mesin. Bagi Negara-negara maju, Industri 4.0 dapata menjadi
cara untuk mendapatkan kembali daya saing infrastruktur. Bagi Negara berkembang maka Industri 4.0
dapat menjadi cara agar membantu menyederhanakan rantai suplai produksi, yang dalam hal ini sangat
dibutuhkan guna menyiasati biaya tenaga kerja yang kian meningkat. Untuk itu, dalam menghadapi era
revolusi industri keempat, sektro industri nasional perlu banyak berbenah, terutama dalam aspek
penguasaan teknologi yang menjadi kunci penentu daya saing. Setidaknya terdapat 5 teknologi utama
yang menopang pembangunan system Industri 4.0, yaitu Internet of Things, Artificial Intellegience,
Human-Machine Interface, teknologi robotic dan sensor, serta teknologi 3D printing. Kelima unsure
tersebut harus mampu dikuasai oleh pemerintahan dan perusahaan manufaktur Indonesia agar dapat
bersaing. Pemerintah juga harus mengantisipasi dampak negative dari Industri 4.0 seperti disruptive
technology. Kehadiran disruptive technology ini akan membuat perubahan besar dan secara bertahap akan
mematikan bisnis tradisional. Peran Industri 4.0 juga ini masih dipertanyakan bila dilihat dari gejalaa
deindustrialisasi global yang terjadi akhir-akhir ini. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya peran
sektor jasa. Kombinasi antara proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tidak bertambah dengan cepat dan
penurunan peran sektro manufaktur telah menimbulkan keraguan tentang kehebatan industri 4.0. Selain
itu Industri 4.0 juga berdampak negative terhadap penciptaan lapangan pekerjaan. Di kawasan ASEAN,
hanya singapura yang telah siap menghadapi era industri baru ini. Pada saat pemerintah memutuskan
untuk beradaptasi dengan system Industri 4.0, maka pemerintah juga harus memikirkan
keberlangsungannya. Jangan sampai penerapan system industri digital ini hanya menjadi beban karena
tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Banyak hal yang harus dipersiapkan seperti : peran para
pengambil keputusan, tata kelola, manejemen risiko implementasi system, akses public pada teknologi,
dan factor keamanan system yang diimplementasikan. Selain itu pemerintah juga harus mempersiapkan
paying hukum dan mekanisme perlindungan terhadap data pribadi, menetapkan standar tingkat pelayanan,
menyusun peta jalan strategis yang bersifat aplikatif dan antisipatif, serta memiliki design thinking untuk
menjamin keberlangsungan industri.

Masyarakat juga berperan penting dalam pengambilan keputusan walau tidak ber impact besar pada
proses dan produktivitas, namun rakyat jangan hanya menjadi penikmat industri tanpa andil dan
kontribusi pembangunan Negara yang mana artian Negara sedang bertujuan meng evaluasi dan
memperbaiki kinerja dari kemajuan bangsa itu sendiri maka keputusan demi keputusan di praktik kan
guna menciptakan suasana yang menyebabkan kehadiran dan keberagaman system informasi dan
teknologi itu sendiri.
Dalam industri kreatif khususnya peranan teknologi informasi menjadi dominan dalam menghasilkan
karya kreatif. Bahan produk inovasi kreatif telah diciptakan mulai dari bahan material hingga estetika
dengan kecanggihan teknologi masa kini. Pembuatan beberapa tahapan seperti proses desain produk,
prototyping, pengadaan komponen, komponen perakitan, finishing, branding dan pengemasan. Saat ini,
berbagai produk industri kreatif yang dibina dan dikembangkan sektor ini mulai menarik perhatian
investor nasional dan internasional serta siap produksi secara masal.

Beberapa teknologi dalam bidang industri yang mampu dikembangkan adalah :

1. Souvenir cetak logam 3D berbasis teknologi CAD/CAM


2. Periklanan
3. Pasar seni dan barang antic
4. Arsitektur
5. Sepeda tandem 2 fungsi
6. Edision lamp dengan teknologi bamboo laminasi
7. Desain
8. Video, film dan fotografi
9. Permainan interaktif
10. Music
11. Penerbitan dan percetakan
12. Layanan computer dan piranti canggih
13. Riset dan pengembangan

Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan
penerapan ilmu dan pengetahuan untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses efisien, metode
modern yang mampu bersaing di pasaran global karya anak bangsa.
Penutup

Dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri keempat. Pada revolusi industri ini terjadi lompatan
besar dalam sektor industri, di mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Agar
mampu bersaing, Indonesia harus mampu mengadopsi Industri 4.0 ini dan mempersiapkan strategi yang
tepat di semua sektor. Indonesia telah berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya
saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran Makin
Indonesia 4.0 sebagai roadmap dan strategi Indonesia memasuki era digital. Kementrian Perindustrian
merancang itu sebagai sebuah roadmap untuk mengimplementasikan sejumlah strategi secara terintegrasi.
Bukan hanya itu, revolusi ini juga member dampak negative bagi bisnis konvensional karena akan
mengacaukan dan mengurangi peminatnya dalam permintaan. Untuk itu pemerintah harus
mempersiapkan strategi inspiratif terhadap beberapa kemungkinan yang akan berdampak terhadap
perekonomian nasional.

Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi telah memicu penggunaan cara modern terbaru dan meninggalkan
cara-cara konvensional dalam proses dan kegiatan bisnis dalam industri agar menjadi lebih efisien, mudah
dan cepat dalam berlangsungnya produksi

Teknologi dan askses yang mudah serta untuk memasarkan suatu bisnis mengubah cara organisasi
maupun individu di Negara dalam melakukan bisnis. Biaya untuk trasnsaksi bisnis yang lebih mudah dan
sesuai target. Peraturan pemerintah dalam bisnis global dan peningkatan infrastruktur antar berbagai
Negara juga mendukung praktik bisnis yang memajukan suatu bangsa dalam pembangunan.

Revolusi industri adalalah perubahan besar dan sistematis terhadap cara manusia memproduksi barang
dan memberikan jasa bagi konsumen hingga semua terstruktur.

Roadmap Industri 4.0 Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing
global melalui percepatan implementasi Industri 4.0

Masih banyak dan besar sekali dampak dan konsekuensi dari perkembangan kehidupan dunia yang
bergantung pada teknologi. Contoh salah satu kasus yang akan terjadi dalam industri adalah dimana
persaingan bisnis dan jasa yang makin lama makin ketat bersaing hingga saling menjatuhkan satu dengan
lain nya dan bahkan tidak menutup kemungkinan pencurian data antar sesame pesaing industri.
Referensi

“Hannover Fair 2011”

“Leavitt and Whisler 1958”

“Revolusi Industri 4.0”

“Making Indonesia 4.0”

“Fokus 5 Pilar Industri”

“Strategi-RIMasuki Industri K-4”

“Dampak Revolusi Industri 4.0 Peluang atau Ancaman”

“Strategi Hadapi Dampak Negative Revolusi Industri 4.0”

Anda mungkin juga menyukai