Semoga Bermanfaat
Semoga Bermanfaat
id
BAB II
LANDASAN TEORI
terdispersi bersama saliva tanpa perlu adanya air. FDT hancur dalam waktu 30
detik dengan uji disintegrasi (FDA, 2008). Sebagian obat akan terabsorpsi di
mulut, faring, dan esophagus sebagian lagi akan turun bersama saliva (Jain &
Naruka, 2009).
keuntungan dari bentuk sediaan padat dalam stabilitas, dan sediaan cair dalam hal
Aturan umum yang menjadi dasar dalam penggunaan eksipien atau bahan
tambahan adalah tidak boleh terjadi inkompabilitas campuran, baik secara fisika
1.1. Bahan pengisi. Zat pengisi adalah suatu zat inert secara farmakologis
kemudahan dalam pembuatan tablet dan meningkatkan mutu tablet. Dosis tablet
besar, diperlukan sedikit atau tidak perlu bahan pengisi (Siregar & Wikarsa,
2010). Filler binder merupakan suatu bahan pengisi tablet yang juga mampu
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tablet yang keras serta tidak rapuh. Salah satusolusi untuk meningkatkan
dengan menggunakan filler binder yang larut atau dapat menarik air (digunakan
berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi selama proses kompresi tablet
(lubricant), mampu meningkatkan sifat alir granul (glidant) atau mencegah bahan
yang dikempa agar tidak melekat pada dinding ruang cetak dan permukaan tablet
formulasi FDT antara lain magnesium stearate, sodium stearyl fumarate, talc,
bahan penghancur yang telah dimodifikasi agar menghasilkan suatu bahan yang
lebih murah, tidak mengiritasi dan tidak toksik. Contoh dari superdisintegrant
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang biasa digunakan adalah croscarmellose sodium, sodium starch glycolate dan
digunakan lebih sedikit dibandingkan alami, sifat alir dan kompresibilitas yang
lebih tinggi dan lebih efektif secara intragranular (Mangal et al., 2012).
Mekanisme aksi bahan penghancur dalam proses penghancuran tablet antara lain:
mekanisme bahan penghancur yang berasal dari pati. Kontak dengan air, bahan
penghancur yang ada di dalam tablet akan mengembang dan mendesak bahan-
bahan lainnya yang ada di dalam tablet menyebabkan tablet terpecah (Mangal et
al., 2012).
sangat berpori sehingga air akan sangat cepat masuk ke dalam tablet, sehingga
akan mengakibatkan ikatan antar partikel di dalam tablet terputus sehingga tablet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perubahan bentuk yang diakibatkan oleh proses pengempaan tablet. Bentuk ini
dapat bertahan lama sampai dengan tablet terpapar oleh air dan menyebabkan
al., 2012).
tidak mengembang tetapi dengan adanya air yang masuk melalui jaringan kapiler
yang tersusun didalam tablet maka partikel akan tolak menolak sehingga akan
saling memisahkan diri kemudian lepas dari susunannya di dalam tablet. Proses
FDT dapat dibuat dengan berbagai macam metode pembuatan, mulai dari
air dari produk setelah didinginkan sehingga menghasilkan struktur yang sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
berpori dan dapat terdisintegrasi secara cepat. Zat aktif dilarutkan pada cairan
yang terdapat di matriks, lalu ditimbang dan dituangkan pada cetakan. Cetakan
yang telah terisi dilewatkan pada terowongan pembekuan yang terdiri dari
nitrogen cair agar larutan dalam cetakan menjadi beku. Menempatkan cetakan
udara dingin.Tablet dilepas dari cetakannya dan dikemas dengan pengemas yang
sesuai. Metode freeze drying dapat mempercepat absorpsi dan bioavailibilitas dari
obat, akan tetapi memiliki kerugian berupa biaya pembuatan yang mahal, waktu
pembuatan yang lama, dan stabilitas tablet yang buruk (Nikam et al., 2011).
2.2. Moulding. Terdapat dua metode yang digunakan pada proses moulding,
yaitu solvent moulding method dan heat moulding method. Solvent moulding
method adalah metode dengan cara membasahi campuran serbuk dengan pelarut
hydro alcohol yang diikuti dengan pengempaan pada tekanan rendah dan
udara. Tablet yang diproduksi dengan metode ini menghasilkan tablet yang
dalam cetakan. Menutupi rasa yang kurang menyenangkan adalah masalah yang
moulding lebih mudah untuk dikembangkan di bidang industri (Nayak & Manna,
2011).
2.3. Spray drying. Metode ini dapat digunakan gelatin sebagai matriks,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
dengan metode ini dapat terdisintegrasi kurang dari 20 detik dalam media air.
Tablet yang dihasilkan dapat dengan cepat terdisintegrasi ataupun melarut (Fu et
al., 2004)
teknik yang memformulasi FDT dengan bahan padat yang mudah menyublim,
sehingga akan diperoleh tablet dengan porositas yang tinggi. Porositas yang tinggi
inilah yang akan memperantarai waktu disintegrasi yang cepat (Neeta et al.,
2012).
yang merupakan campuran bahan aktif dan bahan tambahan yang sesuai dikempa
sederhana, murah dan juga membutuhkan peralatan yang tidak rumit. Metode ini
kompresibilitas yang tinggi agar dapat dihasilkan tablet yang baik (Gohel &
Jogani, 2002).
in-vitro.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode
bobot dapat diterapkan pada produk kapsul lunak berisi cairan, atau pada produk
yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang merupakan 50% atau lebih dari
bobot satuan sediaan. Keseragaman dari zat aktif lain jika ada dalam jumlah lebih
keseragaman kandungan dipenuhi jika jumlah zat aktif dari 10 satuan sediaan
seperti yang ditetapkan dari cara keseragaman bobot atau dalam keseragaman
kandungan terletak antara 85,0% hingga 115,0% dari yang tertera pada etiket dan
simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0% (DepKes, 2014).
Jika 1 satuan terletak di luar rentang 85,0% hingga 115,0% seperti yang
tertera pada etiket dan tidak ada satuan yang terletak antara rentang 75,0% hingga
125,0% dari yang tertera pada etiket, atau jika simpangan baku relatif lebih besar
dari 6,0% atau jika kedua kondisi tidak dipenuhi, lakukan uji 20 satuan tambahan.
Persyaratan dipenuhi jika tidak lebih dari 1 satuan dari 30 terletak di luar rentang
85,0% hingga 115,0% dari yang tertera pada etiket dan tidak ada satuan yang
terletak di luar rentang 75,0% hingga 125,0% dari yang tertera pada etiket dan
simpangan baku relatif dari 30 satuan sediaan tidak lebih dari 7,8% (DepKes,
2014).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
dan ketahanan tabet dipengaruhi oleh tekanan kompresi, porositas, sifat dari bahan
tablet diukur dengan menggunakan hardness tester (Ansel, 2005). Kekerasan FDT
transportasi. Tekanan dapat membuat tablet menjadi rusak, oleh karena itu tablet
harus mampu menahan tekanan agar tidak timbul kerusakan. Kerapuhan suatu
Nilai kerapuhan dinyatakan sebagai persen kerapuhan, yaitu tidak boleh lebih dari
diperlukan oleh tablet untuk dapat terdisintegrasi menjadi partikel kecil. Prosedur
standar yang biasa dilakukan untuk pengujian waktu disintegrasi pada tablet
mempunyai waktu disintegrasi cepat seperti FDT. Uji waktu disintegrasi yang
dilakukan tanpa air dan meniru disintegrasi dicairan saliva (Prajapati & Patel,
digunakan dalam pengujian adalah meniru cairan saliva yang mengandung NaCl,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
tablet dan hidrofilisitas dari eksipien, sehingga dapat dilihat seberapa cepat FDT
dan kecepatan disintegrasi dari tablet. Waktu pembasahan yang semakin cepat,
maka suatu tablet akan memiliki kemampuan disintegrasi yang semakin cepat (Sri
et al., 2012).
Disolusi adalah proses melarutnya zat aktif (bahan obat) dalam sediaan
obat ke dalam suatu medium. Tablet akan mengalami proses disintegrasi pada saat
obat kontak dengan cairan tubuh, yaitu hancurnya tablet menjadi suatu granul dan
mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk optimasi formula dan kontrol rutin
setelah fabrikasi (Fudholi, 2013). Uji disolusi juga merupakan salah satu
pengujian yang penting dilakukan, bertujuan untuk mengetahui profil dan kinetika
pelepasan obat dari bentuk sediaan yang selanjutnya dapat untuk mengetahui
Menurut Sadray et al. (2010) ada beberapa cara yang digunakan untuk
1. Waktu yang diperlukan sejumlah zat aktif tertentu untuk terlarut dalam
medium disolusi, misalnya T30 artinya waktu yang diperlukan agar 30% zat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
2. Jumlah atau konsentrasi zat aktif yang terlarut dalam medium pada waktu
tertentu, misalnya C30 artinya berapa jumlah zat aktif yang melarut dalam medium
dibagi luas persegi empat yang menunjukan 100% zat terlarut pada waktu
y adalah persentase dari produk terlarut (luas area di bawah kurva pada waktu t).
y100 (t2-t1) adalah luas bidang pada kurva yang menentukan semua zat telah
terlarut pada selisih waktu (t2-t1). DE merupakan daerah di bawah kurva disolusi
antara titik waktu t1 dan t2 yang dinyatakan sebagai persentase dari kurva
maksimum disolusi.
B. Kompleks Inklusi
tamu (guest) yang terperangkap dalam rongga atau dalam kanal molekul tuan
rumah (host) karena gaya van der Waals tanpa adanya ikatan kovalen yang
inklusi terbentuk dengan memasukkan seluruh molekul obat atau beberapa bagian
darinya yang bersifat nonpolar ke dalam rongga eksipien, dalam hal ini
siklodekstrin yang memiliki sisi hidrofilik di bagian permukaan luar dan sisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
1. Molekul air keluar dari rongga siklodekstrin dan berubah menjadi bentuk gas.
Akibatnya, interaksi van der waals dan jumlah ikatan hidrogen menurun.
-siklodekstrin.
3. Molekul guest melepaskan cangkang hidratnya yang juga menjadi bentuk gas
ideal.
aspek-aspek tertentu seperti sifat-sifat obat, eksipien alami yang dipilih dan
yang dapat membentuk kompleks stabil dengan berbagai senyawa kimia lainnya.
untuk membuat kompleks inklusi antara obat yang kelarutan dalam airnya rendah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
bersama dengan triturasi dalam mortar dan dilewatkan melalui ayakan yang sesuai
untuk mendapatkan ukuran partikel yang diharapkan pada produk akhirnya (Patil
et al., 2010).
b. Metode kneading
air atau larutan hidroalkohol untuk mengubahnya menjadi pasta. Obat kemudian
ditambahkan ke pasta dan diaduk selama waktu tertentu. Campuran ini kemudian
laboratorium kneading dibuat menggunakan mortar dan alu (Mosher et al., 2002).
Kneading merupakan metode yang paling umum dan sederhana yang digunakan
untuk membuat kompleks inklusi dan berbiaya rendah dalam produksinya (Patil et
al., 2010).
farmasi untuk menghasilkan serbuk kering dari fase cair. Campuran dihasilkan
melalui eliminasi pelarut secara cepat metode ini menghasilkan partikel dalam
bentuk yang terkontrol sehingga memperbaiki laju disolusi obat dalam bentuk
kompleks (Moyano et al., 1997). Interaksi yang efisien dan tepat antara obat dan
metode atomisasi atau spray drying sedangkan tekanan dan rendahnya hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
produk final merupakan batasan yang berhubungan dengan teknik ini (Patil et al.,
2010).
kontinyu yang dapat dikontrol secara manual maupun otomatis (Patil &
Gaikwad, 2009)
C. Factorial Design
variabel respon dengan satu atau lebih variabel bebas. Desain faktorial digunakan
dalam percobaan untuk menentukan efek secara simultan dari beberapa faktor
yang interaksinya signifikan. Level dari faktor desain faktorial secara bebas
bervariasi setiap faktor dengan dua level atau lebih. Efek dapat dihubungkan
dengan faktor dan interaksinya dinilai dari efisiensi maksimal pada desain
lubrikan, perlakuan obat, dan makanan. Pemilihan faktor yang termasuk dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
peneliti. Faktor dapat berupa kualitatif ataupun kuantitatif. Level merupakan suatu
nilai batasan yang ditetapkan pada sebuah faktor. Sebuah percobaan dengan
desain faktorial semua percobaan harus terdiri dari semua level dan semua faktor.
Suatu faktor yang menggunakan 2 level terdiri dari level atas (high level) dan
level bawah (low level). Efek dari faktor merupakan respon yang dapat berubah
tergantung perbedaan level dari faktor. Efek utama merupakan rata-rata dari
semua efek yang dihasilkan oleh pengaruh faktor dan level yang ada. Interaksi
dapat dianggap sebagai batas dari penambahan efek-efek faktor. Interaksi dapat
bersifat sinergis atau antagonis (Bolton & Bon, 2004; Armstrong, 2006). Interaksi
yang sinergis merupakan interaksi yang mempunyai efek lebih besar dari pada
yang lebih kecil dari masing-masing efek faktor (Bonton & Bon, 2004).
Menurut Bolton dan Bon (2004) beberapa keuntungan dari desain faktorial
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain dalam percobaan serta faktor yang digunakan
dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif. Percobaan dengan desain faktorial harus
diketahui dan diperoleh faktor yang akan diteliti (misal: suhu, konsentrasi, waktu),
level yang diteliti (level tinggi atau high level dan level rendah atau low level),
dan respon yang diukur harus dapat dikuantitatifkan (Kurniawan & Sulaiman,
level dan faktor yang digunakan, untuk 2 faktor dengan 2 level digunakan
percobaan sebanyak 2n, dimana 2 adalah banyak level yang digunakan, dan n
adalah banyak faktor yang digunakan. Desain faktorial dengan 2 faktor dan 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
diliihat pada Persamaan 2. B1, B2, dan B12 merupakan koefisien regresi hasil
Y= B0 + B1 X1 + B2 X2 + B12 X1 X2
Nilai level berada pada rentang baku -1 sampai +1, sehingga nilai dalam
Nilai interaksi dapat dihitung dengan hasil respon yang diperoleh dari percobaan,
+ ( +1)
Interaksi a = 4
ab +b (a+1)
Interaksi b = 4
ab +1 (a+b)
Interaksi a dan b = 4
(ab +a+b+1)
Intersep = 4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
faktor dengan respon. Interaksi antar faktor tidak ada jika ditunjukkan dengan
kurva hubungan yang sejajar, dan ada interaksi jika kurva tersebut tidak sejajar
atau berpotongan. Persamaan yang diperoleh dapat dibuat contour plot tiap
D. Monografi Bahan
1. Meloksikam
karakteristik berupa serbuk hablur berwarna kuning pucat, praktis tidak larut
dalam air, sangat sedikit larut dalam alkohol dan metil alkohol, sedikit larut dalam
hambat enzim COX-2 lebih kuat dibandingkan dengan COX-1 sehingga tidak
2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
yang efektif digunakan dalam pembuatan tablet secara granulasi maupun secara
tinggi dibandingkan Primellose® dengan tekanan kempa yang sama dan dengan
merupakan hasil modifikasi dari carboxy methyl cellulose sodium dan diproduksi
oleh DFE Pharma. Bahan ini mempunyai beberapa sinonim seperti crosslinked
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
penyerapan air dan pembengkakan secara cepat sehingga banyak digunakan pada
bersifat higroskopis. Tablet atau serbuk harus disimpan pada wadah tertutup rapat
waktu hancur yang cepat, sedangkan dengan konsentrasi lebih dari 5% akan
Primojel® yaitu waktu disintegrasi yang cepat dan jumlah pelepasan obat yang
melalui spray drier dengan ukuran diameter 180 µm. Pearlitol® 200 SD memiliki
rasa manis, sifat alir dan compressibility yang baik serta sangat cepat larut dalam
air karna bentuk partikel kristal yang berpori. Pearlitol® 200 SD dapat digunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
hexahydryc yang terikat pada mannose dan merupakan isomer dari sorbitol
dengan rumus struktur C6H14O6 dan bobot molekul 182,17 g/mol. Pearlitol® 200
SD memiliki pemeriaan berupa kristal putih, tidak berbau, free flowing, larut
dalam air, terasa manis seperti glukosa, setengah manis dari sukrosa diameter 180
Manitol digunakan secara luas dalam formulasi sediaan obat dan makanan.
Manitol dalam farmasi biasa digunakan bahan pengisi, pemanis dan filler binder
(Rowe et al., 2009). Filler binder merupakan bahan tambahan yang dapat
digunakan sebagai bahan pengisi dan bahan pengikat. Filler binder dapat
digunakan sebagai bahan pengikat karena sifat deformasi plastik. Sifat deformasi
diberikan dengan meningkatkan luas area ikatan antar partikel sehingga antar
berbentuk serbuk, putih, tidak berasa, tidak berbau, dan kristal tersusun atas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
ukuran partikelnya (Guy, 2009). Avicel® PH 102 merupakan nama dagang dari
larutan asam mineral encer. Avicel® PH 102 digunakan sebagai bahan pengisi
tablet yang dibuat secara granulasi maupun cetak langsung, bahan penghancur
tablet, adsorben, dan bahan anti lekat. Avicel® PH 102 mempunyai sifat alir dan
6. - siklodekstrin
hidroksil primer terletak pada sisi yang lebih sempit sedangkan gugus hidroksil
sekunder terletak pada sisi lain yang lebih lebar. Bagian luar senyawa ini bersifat
siklodekstrin diperkirakan sama dengan 40% campuran etanol dalam air (Loftsson
et al., 2005)
D glukosa dengan bentuk kursi akan membentuk geometri seperti silinder yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
tersusun atas bagian luar dan bagian dalam (lorong), serta sisi atas atau hidroksi
sekunder dan sisi bawah atau hidroksi primer secara jelasnya. Adanya distribusi
disebabkan adanya gugus hidrogen serta gugus eter, sedangkan bagian luar akan
bersifat hidrofil karena adanya gugus hidroksil baik sekunder atau primer, oleh
karena itu di dalam larutan, lorong tersebut akan bersifat sebagai matriks yaitu
hidrofob dikelilingi oleh lingkungan yang hidrofil (Brewster & Loftsson, 2007).
siklodekstrin mempunyai
tersebut akan terinklusi pada lorong bagian dalam siklodekstrin yang bersifat non
pemekatan asam lemak tidak jenuh, penghilangan uap pelarut organik dari udara,
bahan beracun dari limbah industri, penghilangan rasa pahit dari juice jeruk atau
inklusi yang terbentuk mudah terjadi dan sangat stabil pada berbagai ukuran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Sodium stearyl fumarate (SSF) merupakan lubricant yang larut dalam air
bersifat inert, dan hidrofilik. SSF ini memilik kemampuan sebagai lubricant yang
dirancang khusus yang berfungsi untuk memberikan stabilitas fisik tablet yang
baik dalam kekerasan, keseragaman bobot, disintegrasi dan laju disolusi. SSF
Gambar 11. Struktur kimia sodium stearyl fumarate (Rowe et al., 2009)
8. Aspartam
phenylalanine 1-methyl ester dengan rumus kimia C14H18N2O5 dan bobot molekul
sebesar 294,30. Aspartam memiliki pemerian berupa bubuk putih, hampir tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
berbau dengan rasa yang sangat manis.Aspartam digunakan untuk menutupi rasa
yang tidak enak dari suatu obat karena memiliki rasa manis 180-200 kali lebih
E. Kerangka Pemikiran
dalam sediaan FDT akan memberikan kemudahan dalam penggunaan serta aksi
yang cepat dan biovailibilitas yang tinggi (Suresh et al., 2011). Kebanyakan FDT
eter pati yang digunakan sebagai bahan penghancur (Rowe et al., 2009).
waku hancur lebih lama dan kerapuhan lebih dari 1%. Primojel® dan CCS
menghasilkan waktu hancur yang lebih lama ketika digunakan dalam konsentrasi
yang lebih tinggi (Desai et al., 2014). Kekurangan Primojel® dibandingkan CCS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
dengan konsentrasi yg sama CCS lebih efektif digunakan pada konsentrasi yang
konsentrasi yang optimum pada waktu hancur, kekerasan dan kerapuhan FDT
konsentrasi kurang dari 10% memberikan waktu pembasahan tablet yang lebih
dan waktu hancur tablet FDT (Kim et al., 2013). Penggunaan Primojel® lebih
yang cukup pada FDT. Kekerasan menunjukan pengaruh pada waktu hancur
menghasilkan waktu hancur tablet yang lebih lama (Rahman et al., 2013).
waktu pembasahan yang cukup dan kerapuhan rendah (Stoltenberg & Breitkreutz,
waktu hancur dan wetting time lebih lama (Zhang et al., 2010).
diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik dari pelepasan obat dari fast
disintegrating tablet yang memiliki kekerasan cukup dengan waktu hancur cepat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
F. Hipotesis
yang optimum.
commit to user