Abstrak
Pengangguran di negara Indonesia merupakan permasahan yang sulit dihilangkan dari kehidupan manusia, akan tetapi
permasalahan pengangguran tidak dibiarkan begitu saja. Tingginya tingkat pengangguran disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja serta tingkat pendidikan dan
ketrampilan yang dimiliki masyarakat Indonesia sangat rendah. Penelitian ini memberikan gambaran tentang
pemberdayaan masyarakat dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Sampang sekaligus menemukan
faktor pendukung dan faktor penghambat. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian dapat disimpulkan bahwa
program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui pelayanan publik dengan anggaran APBN dimana jenis
kegiatan meliputi Teknologi Tepat Guna (TTG), Padat Karya dan Tenaga Kerja Mandiri(TKM) yang bertujuan untuk
mengupayakan ketersediaan kesempatan kerja disektor informal bagi para pencari kerja melalui pembentukan
kelompok usaha kecil dengan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia. Fokus kegiatan ini adalah memfasilitasi
pelayanan program kegiatan pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan dengan
beberapa tahapan yaitu tahap seleksi lokasi, sosialisasi pemberdayaan masyarakat, proses pemberdayaan masyarakat,
pemandirian masyarakat, monitoring dan evaluasi. Hasil yang dicapai dari keseluruhan program kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasimampu mengurangi angka
pengangguran di Kabupaten Sampang lebih kurang 3%. Faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan
masyarakat dalam mengurangi angka pengangguran adalah : faktor pendukung meliputi ketersediaan anggaran APBN,
adanya komitmen Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, adanya semangat kebersamaan dan gotong royong,
adanya pihak lain seperti UPT BLK Kabupaten Sumenep. Sedangkan faktor penghambat meliputi lemahnya koordinasii
kerja, kurang optimalnya sosialisasi dan kurangnya tenaga pendamping/fasilitator.
Abstract
Unemployment in Indonesia is a problem which is difficult to be erased from human life, but this does not mean the
problem of unemployment unpunished. The high level of unemployment is caused by several factors, including the size
of the labor force that is not balanced with available job, the low of education levels and skills of Indonesian people.
This study provides an overview of community empowerment in reducing number of unemployment in Sampang
Regency while finding the supporting and obstacle factors. Based on the results of discussion of this study, its concludes
that community empowerment programs are conducted through the state public service with the Indonesian Budget in
which these types of activities include Teknologi Tepat Guna (TTG), Padat karya and Tenaga Kerja Mandiri (TKM) which
aims to pursue the availability of informal sector job opportunities for job seekers through the establishment small
business groups to exploit the potential of locally available. Focus of this activity is to facilitate the community
empowerment service program. These community empowerment programs are implemented by several stages that are
: selection stage of location, socialization community empowerment, community empowerment process, the
independence of society, monitoring and evaluation. The outcome of the overall community empowerment programs
conducted by the Social, Manpower and Transmigration Departementto reduce number of unemployment in Sampang
Regency less than 3%. Enabling and obstacle factors in empowering community to reduce number of unemployment
are : contributing factors involve the availability of the Indonesian Budget, the commitment of Social, Manpower and
Transmigration Departement, the great spirit of togetherness and mutual assistance, the presence of other parties
such as the UPT BLK Sumenep Regency. Meanwhile obstacle factors include the lack of coordination, lack of optimal
socialization and lack of facilitator.
203
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat sebanyak 3,1 juta orang dibandingkan dengan
masih dirasakan menyimpang dari yang tahun 2012 sebanyak 780 ribu orang, sedangkan
seharusnya, terdapat bias yang terjadi pada penduduk yang bekerja pada tahun 2013
pemberdayaan masyarakat[1].Jadi sasaran bertambah sebanyak 3,2 juta orang dibandingan
penerima kegiatan di pedesaan adalah orang dengan tahun 2012 bertambah sebanyak 1,2 juta
atau kelompok yang telah menerima kegiatan orang. Sementara, jumlah penganggur pada
yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Bisa tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 440
dikatakan bahwa sebenarnya proyek tersebut ribu orang dibadingkan dengan keadaan tahun
kurang berhasil tetapi tetap dilakukan ditahun 2012[2]. Meskipun jumlah angkatan kerja
berikutnya. bertambah, tetapi dalam satu tahun terakhir
Peran serta masyarakat dapat dijadikan terjadi penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan
alternatif untuk meminimasi ketidakpuasan Kerja (TPAP) sebanyak 0,45%. Sebagaimana
masyarakat terhadap program pembangunan perkembangan yang terjadi pada skala Nasional,
yang dilaksanakan oleh pemerintah, selain itu angka pengangguran di Kabupaten Sampang
meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan mengalami peningkatan. Berdasarkan data BPS di
dalam bernegara dan bermasyarakatmenurut Kabupaten Sampang pada tahun 2013
Chesterman (1992) dalam [1]. Keterlibatan dan menunjukkan penduduk Kabupaten Sampang
keikutsertaan masyarakat menjadi alat tercatat sebesar 871.534 jiwa. Sedangkan jumlah
monitoring dan evaluasi bagi pemerintah untuk pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial
melaksanakan program dan kegiatan dengan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
benar. Demi tercapainya keberhasilan Sampang pada tahun 2013 adalah 783 orang,
pemberdayana masyarakat segala program namun jumlah tenaga kerja yang berhasil
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi harus ditempatkan pada lapangan kerja yang tersedia
melibatkan masyarakat karena mereka yang sebanyak 272 orang.
mengetahui permasalahan dan kebutuhan dalam Pemberdayaan masyarakat saat ini menjadi
rangka mengurangi pengangguran sebab mereka istilah yang berkembang dalam dimensi ilmu
nantinya yang memanfaatkan dan menilai administrasi, juga berkembang dengan berbagai
tentang keberhasilan atau tidaknya konsep, Kabupaten Sampang merupakan salah
pemberdayaan masyarakat. satu Kabupaten di Pulau Madura yang mengalami
Di negara Indonesia pengangguran adalah kesenjangan sosial ekonomi akibat perbedaan
permasalahan yang ada sejak peradaban manusia pendapatan masyarakat, oleh karena itu
lahir karena kehadirannya merupakan sebuah pemerintah berupaya untuk mengurangi angka
kondisi diluar kesejahteraan. Oleh karena itu pengangguran di Kabupaten Sampang dengan
pengangguran adalah suatu hal yang sulit berbagai program seperti PNPM Mandiri,
dihilangkan dari kehidupan umat manusia. Akan Program UMKM, P2KP, PPKH ataupun program
tetapi hal ini tidak berarti bahwa permasalahan pemberdayaan lainnya. Akan tetapi dengan
pengangguran dibiarkan begitu saja, karena kegiatan program tersebut jumlah pengangguran
pengangguran adalah sumber dari masalah sosial di Kabupaten Sampang setiap tahunnya belum
lainnya. Tingginya tingkat pengangguran ada penurunan. Dengan pertumbuhan ekonomi
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yang signifikan di setiap tahunnya maka
besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang Pemerintah Provinsi melalui Dinas Sosial Tenaga
dengan kesempatan kerja serta tingkat Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sampang
pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki berupaya untuk mengurangi angka
masyarakat Indonesia masih sangat rendah. pengangguran dengan kegiatan program
Permasalah tentang kesempatan kerja menjadi Pemberdayaan Masyarakat. Program
semakin penting karena pertumbuhan angkatan pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan
kerja lebih cepat daripada pertumbuhan dalam bentuk Teknologi Tepat Guna (TTG), Padat
kesempatan kerja yang tersedia, artinya jumlah Karya dan Tenaga Kerja Madiri (TKM).
tenaga kerja yang diserap oleh lapangan kerja Penelitian ini membahas dan menganalisis
semakin sedikit. Akibatnya tingkat pengangguran pemberdayaan masyarakat dalam mengurangi
semakin meningkat. angka pengangguran di Kabupaten Sampang
Di Indonesia merupakan negara dengan berdasarkan karakteristik individu, diantaranya
jumlah penduduk terbesar keempat didunia. umur, pendidikan dan jenis kelamin. Tujuannya
Berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2013 adalah untuk menunjukkan bahwa jumlah
jumlah angkatan kerja di Indonesia bertambah penganggur dalam memilih pekerjaan
204
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
205
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
206
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
yang dihadiri oleh para Camat. Setelah itu, Camat Satu cara cara untuk mengurangi angka
mensosialisasikan padat karya insfrastruktur pengangguran adalah pemberian latihan kerja
kepada para Kepala Desa. Selanjutnya aparat secara institutional berupa ketrampilan dasar
desa yang didampingi Satuan Pelaksana (Satlak) bagi tenaga kerja yang tidak memiliki ketrampilan
dari LKMD membuat proposal program yang [9], maka dalam kegiatan TKM para penganggur
diajukan kepada Kecamatan untuk disampaikan diberikan pelatihan ketrampilan mengenai
kepada Pemerintah melalui TKPP.Alokasi dana teknologi baru yang akan digunakan agar tenaga
APBN dalam bentuk pengadaan material non kerja tidak mengalami gagap teknologi.Tenaga
lokal diarahkan untuk pengadaan material, Kerja Mandiri adalah pemberdayaan masyarakat
seperti semen dan aspal. Sedangkan dalam betuk penganggur, setelah mengaggur dan pencari
swadaya masyarakat penerima program kerja melalui pelatihan dan bantuan sarana
dilakukan konversi atas kontribusi tenaga dan usaha sebagai stimulan kegiatan wirausaha.
penyediaan lahan dalam bentuk uang rupiah Dengan kerjasama yang dilakukan dengan UPT
secara tunai.Terbukanya akses jalan secara lebih BLK Kabupaten Sumenep beserta Dinas Sosial
baik di Pedesaan berdampak pada kelancaran Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
transportasi lokal, yang secara tidak langsung Sampang ada beberapa kegiatan TKM adalah
pula membuka peluang bagi semakin pelatihan pembuatan tahu/tempe, pelatihan
meningkatnya akses ekonomi lokal. pembuatan krupuk udang, pelatihan menjahit,
3. Tenaga Kerja mandiri (TKM) pelatihan membordil, pelatihan service sepeda
Dalam penelitiannya yang berjudul Usaha motor.Tujuan dari Tenaga Kerja Mandiri (TKM)
Kecil Menengah (UKM) dan Upaya Mengatasi itu sendiri memberikan bekal pengetahuan
Pengangguran menyebutkab bahwa Usaha kecil ketrampilan serta menumbuhkan sikap
Menengah (UKM) dapat mengatasi masalah kewirausahaan pada pencari kerja melalui
ketenaga kerjaan dan terutama dalam mengatasi pengembangan kewirausahaan.Penganggur
pengangguran, dengan mendirikan usaha sendiri sebaiknya memiliki ciri-ciri dan watak wirausaha,
dapat memainkan peran dalam mengatasi diantaranya sebagai berikut: (1). Percaya diri; (2).
persoalan ketenaga kerjaan,peran yang dilakukan Berorientasi pada tugas dan hasil; (3).
cukup penting, walaupun penyerapan tenaga kerj Pengambilan resiko; (4). Kepemimpinan; (5)
nampak masih kurang teramati. Meskipun Keorisinilan; (6). Berorientasi ke masa depan
diketahui bahwa serapan tenaga kerja dalam [10].
membuka lapangan usaha sendiri sangat kecil per
unitnya, akan tetapi akumulasinya menunjukkan Sasaran Program Pemberdayaan Masyarakat
bahwa sektor ini pantas diberdayakan guna Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di
mengatasi pengangguran. Untuk itu dibutuhkan Kabupaten Sampang
suatu perhatian dan kebikjaksanaan dari Di dalam buku pedoman
pemerintah secara nyata dalam memaksimalkan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten
pemberdayaan sektor infrastruktur, agar kendala Sampang menyebutkan bahwa sasaran dari
yang dihadapi sektor ini dapat dihilangkan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah :
pada akhirnya pengangguran akut yang dapat 1. Masyarakat
mengakibatkan krisis sosial dapat dicegah dan Kelompok sasaran penerima manfaat
dapat diatasi[8]. pemberdayaan masyarakat adalah warga
Melalui wawancara yang dilakukan dengan masyarakat yang menganggur sesuai dengan
Bapak Ludfi Staf Nakertrans menjelaskan bahwa : kriterian pengangguran setempat tang disepakati
Program pemberdayaan masyarakat melalui oleh warga, termasuk di dalamnya adalah
Tenaga Kerja Madiri (TKM) adalah suatu masyarakat yang telah lama menganggur yang
kegiatan yang dilakukan secara profesional penghasilannya merosot dan tidak berarti akibat
yang dimana Dinas Sosial Tenaga Kerja dan inflasi serta kehilangan sumber nafkahnya karena
Transmigrasi Kabupaten Sampang krisis ekonomi dan lain-lain.
bekerjasama dengan UPT BLK Kabupaten Sesuai dengan wawancara Bapak Teguh
Sumenep, beserta Pondok pesantren di selaku Kasi Nakertrans menjelakan bahwa :
Kabupaten Sampang, sehingga memperoleh Dalam penentuan sasaran penerima kegiatan
hasil yang cukup baik dan bermanfaat bagi program pemberdayaan masyarakat adalah
masyarakat pengangguran yang berdomisili di dengan menentukan warga masyarakat yang
Pedesaan.(Wawancara tanggal 16 Juli 2014) menganggur/tidak memiliki pekerjaan serta
yang tidak memiliki ketrampilan sehingga
207
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
dibina dan diberi pelatihan guna dalam Tahapan Program Pemberdayaan Masyarakat
kesejahteraan perekonomian dalam rumah Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di
tangganya. (wawancara tanggal 23 Juli 2014). Kabupaten Sampang
2. Proses penetapan lokasi sasaran Tahapan yang dilakukan dalam program
Lokasi sasaran kegiatan program pemberdayaan masyarakat antara lain adalah:
pemberdayaan masyarakat sebanyak 14 wilayah 1. Seleksi Lokasi
kecamatan yang diseleksi dan ditentukan Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria
beberapa kelurahan saja setiap kecamatannya. yang disepakati oleh lembaga, pihak-pihak terkait
Penetapan lokasi sasaran program ini adalah dan masyarakat. Penetapan kriteria penting agar
kelurahan yang memiliki masyarakat penganggur pemilihan loaksi dilakukan sebaik mungkin,
yang cukup banyak dan kondisi kelurahan yang sehingga tujuan pemberdayaan masyarakat akan
masih belum sejahtera dalam kehidupan tercapai seperti yang diharapkan.Sebelum
perekonomiannya sehingga sangat penting untuk melakukan kegiatan, seleksi lokasi perlu
mendapatkan program pemberdayaan memperoleh kesepakatan antara Tim Fasilitator,
masyarakat ini. Aparat Pemerintah setempat, masyarakat
Penentuan sasaran program kegiatan (perwakilan) setempat, dan pemangku
pemberdayaan masyarakat adalah dengan cara kepentingan yang lain. (pelaku Bisnis, tokoh
penentuan perserta kegiatan yang dianggap masyarakat, aktifis LSM, akademisi, dll.). Hal ini
menganggur dan tidak memiliki ketrampilan tidak saja untuk menghindari gesekan atau
sehingga dapat tercapai kesejahteraan konflik kepentingan antar semua pemangku
ekonominya, selain itu sasaran selanjutnya kepentingan, tetapi juga membangun sinergi dan
adalah dalam penentuan lokasi wilayah memperoleh dukungan berupa partisipasi dari
kelurahan yaitu ditentukan beberapa wilayah seluruh pemangku kepentingan, demi
kelurahan yang dianggap banyak penduduk yang keberhasilan program dan kegiatan
menganggur dan dilihat dari kondisi wilayah pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan.
kelurahan yang belum sejahtera dalam 2. Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat
kehidupan perekonomiannya. Sosialisasi, merupakan upaya
Pemberdayaan merupakan suatu mengkomunikasikan kegiatan untuk menciptakan
kuasa, maka pemberdayaan masyarakat dialog dengan masyarakat. Melalui sosialisasi
bertujuan untuk mempengaruhi atau mengontrol akan membantu untuk meningkatkan
manusia selaku individu atau kelompok, sehingga pemahaman masyarakat dan pihak terkait
sasaran utamanya adalah penganggur yang dengan program dan atau kegiatan
mempunyai cukup usia kerja dalam lokasi terpilih pemberdayaan masyarakat yang telah
pelaksanaan program pemberdayaan direncanakan. Proses sosialisasi menjadi sangat
masyarakat[11].Dalam hal ini program penting, karena akan menentukan minat atau
pemberdayaan masyarakat harus diawalai ketertarikan masyarakat untuk berpartisipasi
menciptakan iklim dan potensi masyarakat yang (berperan dan terlibat) dalam program
dapat dikembangkan. Titik tolaknya adalah pemberdayaan masyarakat yang
pengenalan wilayah yang memiliki sumberdaya dikomunikasikan.
yang diperlukan dalam kegiatan pemberdayaan. 3. Proses Pemberdayaan Masyarakat
Artinya tidak ada masyarakat yang sama sekali Hakikat pemberdayaan masyarakat adalah
tanpa daya karena jika demikian maka untuk meningkatkan kemampuan dan
masyarakat tersebut sudah punah. Dengan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan
demikian maka pemberdayaan merupakan suatu taraf hidupnya. Dalam proses tersebut maka
upaya untuk membangun daya atau potensi yang bersama-sama melakukan hal-hal tersebut:
dimiliki serta berupaya untuk a. Mengidentifikasi dan mengkaji potensi
mengembangkannya sehingga orang atau wilayah, permasalahan serta peluang-
masyarakat menjadi berdaya, lepas dari peluangnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar
ketergantungan, kemiskinan, pengangguran dan masyarakat mampu dan percaya diri dalam
keterbelakangan[12]. mengidentifikasi dan menganalisa
keadaannya, baik potensi maupun
permasalahannya.
b. Menyusun rencana kegiatan kelompok,
berdasarkan hasil kajiannya. Yang meliputi :
Memprioritaskan dan menganalisa masalah-
208
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
209
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan diindikasikan oleh tenaga kerja dan nilai
pihak UPT BLK Kabupaten Sumenep sebagai tambahnya.
fasilitator dan masyarakat penganggur sebagai Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
pelaku utama pembangunan. Sejalan dengan menunjukkan bahwa program Pemberdayaan
pendapat Pearson et al, terhadap pemberdayaan Masyarakat telah berhasil mengurangi angka
masyarakat di Kabupaten Sampang merupakan pengangguran mencapai lebih kurang 3% dari
sebuah proses dengan nama orang menjadi jumlah penganggur di Tahun 2013 adalah dari
cukup kuat dalam berpartisipasi, berbagi jumlah pencari kerja yang mendaftar
pengontrolan atas dan mempengaruhi terhadap berdasarkan AK1 adalah sebanyak 783 orang,
kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang sedangkan jumlah tenaga kerja yang berhasil
mempengaruhi kehidupannya[15]. Konsep ditempatkan di Kabupaten Sampang adalah 272
pemberdayaan menekankan bahwa orang orang, dengan demikian perlu adanya perluasan
memperoleh ketrampilan, pengetahuan, dan kesempatan kerja dalam kegiatan pelatihan dan
kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi ketrampilan di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang Transmigrasi Kabupaten Sampang. Dalam
menjadi perhatiannya.Berdasarkan tujuan yang pelaksanaan Program pemberdayaan masyarakat
ingin dicapai oleh peneliti, maka hasil yang bisa hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan
diharapkan adalah sebagai berikut: secara berkala dari 127 peserta pelaku
(1) Pengembangan model pendidikan pemberdayaan masyarakat yang kegiatannya
kewirausahaan yang sesuai bagi penganggur yang mencakup TTG, padat karya dan TKM ± 3% dari
berada di wilayah kabupaten Sampang. semua jumlah peserta yang sudah terbentuk
(2) Terlaksana pelatihan kewirausahaan guna perkembangan usaha kelompok maupun
menciptakan jiwa wirausaha bagi penganggur individu.
supaya dapat menciptakan pekerjaan baru
supaya memperoleh penghasilan untuk Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
menghidupi keluarganya. (3) Terlaksananya Program Pemberdayaan Masyrakat Dalam
pendidikan kewirausahaan dalam sebagai bekal Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten
pengalaman lapangan untuk persiapan Sampang
mendirikan Wirausaha Baru (WUB) yang akan a. Faktor Pendukung
didirikan oleh penganggur. (4) Terbentuknya 1. Adanya anggaran melalui APBN yang
WUB yang tersebar di Kabupaten Sampang. (5) disediakan oleh pemerintah dalam
Dapat menginventarisir kebutuhan dan berbagai melaksanakan program pemberdayaan
hambatan pelaksanaan pendidikan dan praktik masyarakat.
usaha yang dilakukan untuk penyempurnaan 2. Adanya komitmen dari Dinas Sosial Tenaga
model pendidikan kewirausahaan bagi Kerja dan Transmigrasi untuk mensukseskan
penganggur. (6) Dapat melakukan evaluasi program pemberdayaan masyarakat.
pelaksanaan kegiatan dan praktik usaha yang 3. Adanya semangat kebersamaan serta gotong
dilakukan sehingga menghasilkan usaha baru royong yang tinggi antar peserta kegiatan
bagi masyarakat penganggur yang ada di program pemberdayaan masyarakat di
Kabupaten Sampang. Sesuai dengan pendapat Kabupaten Sampng.
Nanga, pengangguran merupakan suatu keadaan 4. Adanya keterlibatan pihak lain seperti UPT
dimana seseorang tergolong dalam kategori BLK Kabupaten Sumenep dalam mendukung
angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan pelaksanaan program pemberdayaan
secara aktif tidak sedang mencari kerja, program masyarakat, sehingga pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat mempunyai pemberdayaan masyarakat berjalan dengan
kemampuan menjadi pilar penting bagi baik.
perekonomian masyarakat dalam menghadapi b. Faktor Penghambat
pengangguran. Tentunya hal ini tidak terlepas 1. Lemahnya koordinasi kerja
dari kemampuan kegiatan pemberdayaan Sebenarnya instansi pemerintah yang terkait
masyarakat untuk merespon jumlah dengan kegiatan program pemberdayaan
pengangguran secara cepat dan masyarakat cukup komprehensif, namun pola
fleksibel[16].Pemberdayaan masyarakat pada pelaksanaan tugasnya dan wewenang antar
dasarnya adalah aktivitas ekonomi, sedangkan instansi belum terpadu. Selain itu untuk
aktivitas ekonomi sendiri secara umum dapat lingkup penyelenggaraan program ini
koordinasinya belum berjalan dengan baik.
210
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
211
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengurangi Angka Pengangguran di Kabupaten Sampang (Azizah, et al.)
212