Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang
lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya,
pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar
sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan
hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.

Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan
dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan
dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Oleh sebab itu, peserta didik harus
mendapat pendidikan yang layak agar mampu menjadi pribadi yang berguna khususnya
dilingkungan sekitarnya. Setiap waktu pola pikir seseorang pasti mengalami peningkatan, seiring
dengan berkembangnya otak seseorang. Terutama pada Anak Usia Dini, mengalami peningkatan
yang pesat pada fase tertetu. Proses belajar sangat penting untuk menunjang kecerdasan anak di
masa yang akan datang.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta didik baik
dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah perkembangan dari peserta
didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan lancar. Untuk itu,
sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar dari
perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut
1. Apa masalah fisik
2. Apa masalah psikomotorik
3. Apa masalah kognitif
4. Apa masalah kepibadian
5. Apa masalah sosial
6. Apa masalah kognisi
C. Tujuan
1. Mengidentifikasih masalah fisik
2. Mengidentifikasih masalah psikomotorik
3. Mengidentifikasih masalah kognitif
4. Mengidentifikasih masalah kepibadian
5. Mengidentifikasih masalah sosial
6. Mengidentifikasih masalah kognisi
BAB II
PEMBAHASAN

Hakikat Perkembangan Anak Didik A. Perbedaan perkembangan dan pertumbuhan

Perkembangan adalah suatu perubahan yang terjadi pada setiap individu yang berawal pada
masa konsepsi baik dalam struktur maupun fungsi (fisik maupun spikis) yang terjadi secara
teratur dan terorganisasi dan berlangsung sepanjang hayat.

Sebagai contoh : Orang yang sudah lanjut usia, pola pikirnya akan kembali seperti halnya
anak balita.

Sedangkan pertumbuhan adalah suatu perubahan aspek jasmaniah, seperti perubahan struktur
tulang, tinggi dan berat badan, proporsi badan, semakin sempurnanya jaringan syaraf dan
sejenisnya. Dan pertumbuhan bersifat kuantitatif dan terbatas pada pola perubahan fisik yang
dialami individu sebagai hasil dari proses pematangan. Dan pertumbuhan terbatas perubahan-
perubahan yang bersifat evolusi ( menuju kearah yang lebih sempurna )

a. Anak sebagai totalitas

Anak sebagai suatu totalitas, yaitu sebagai organisme atau individu yang merupakan
suatu kesatuan yang terintegasi dari keseluruhan organ fisik dan aspek spikis yang
terdapat dalam dirinya. Keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak tersebut saling
terjalin satu sama lain. Kerena itu, perbedaan anak dengan orang dewasa tidak hanya
terjadi dalam aspek fisik atau psikis, melainkan secara keseluruhan.

Sebagai contoh :

-Anak yang sedang sakit panas bias menjadi lain perilakunya (rewel )

-Anak menjadi tidak berselera makan akibat dimarahi orang tuanya.

-Anak yang sedang marah bias menangis menjerit-jerit

-Anak yang sedang malu, maka pipinya kemerah-merahan

-Anak yang sedang aktif melakukan berbagai aktifitas fisik bisa aktif pula kegiatan
mentalnya.

b. Perkembangan sebagai proses holistik

Holistik adalah menyeluruh. Artinya perkembangan itu terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu,
melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin satu sama lain.
c. Faktor kematangan dan pengalaman dalam perkembangan anak

·Kematangan merupakan suatu urutan perubahan yang dimana setiap individu alami secara
teratur dan berkembang dalam cara yang terpola secara genetic.Artinya, sebagai warisan bialogis
organisme yang dibawa sejak lahir.Kualitas fisik dan psikis individu merupakan hasil dari
pengaruh kematangan ( pembawaan ).

·Pengalaman merupakan suatu peristiwa yang dialami oleh individu yang diperoleh dalam
berinteraksi dengan lingkungan. Artinya pengalaman-pengalamanya individu yang diperoleh
dalam kehidupanya. Dipandangsebagai unsur lingkungan.

d. Kontinuitas vs Diskontinuitas dalam Perkembangan.

·Kontinuitas merupakan perubahan kumulatif yang berlangsung secara

bertahap dari masa konsepsi hingga meningal dunia serta terjadi secara halus

dan stabil dan menekankan pada perubahan yang kuantitatif.

Contoh :

Dalam perkembangan bahasa : dari mulai anak hanya bias mengucapkan suatu

suku kata, kemudian satu kata, dua kata dan seterusnya hingga beribu-ribu kata

·Disontinuitas merupakan proses perkembangan individu dengan melibatkan tahapan-tahapan


yang berbeda dan secara kualitatif. Perkembangan individu dianggap melalui perubahan perilaku
yang relatif tiba-tiba dari suatu tahap ketahap berikutnya.

Contoh : deskripsi tahap-tahap perkembangan berfikir anak

Perkembangan biolaogis dan perceptual anak

A. Faktor hereditas dan lingkungan dalam perkembangan anak

-Faktor hereditas bersifat alami dan merupakan suatu yang diwariskan dari orang tua.

-Dan factor lingkungan sebagai kondisi pengalaman-pengalamn interaksional yang


memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan.

Pengaruh faktor hereditas dan lingkungan tidak lepas dari pembahasan genetika

1. Mekanisme pewarisan secara genetic

Genetik merupakan bagian pendek dari DNA. Dan DNA adalah suatu molekul yang kompleks
yang memuat informasi genetic.
Dalam perkembangan individu, DNA memberikan kontutisi dengan 2 cara:

a)Disaat terkembang, DNA memuat kode informasi genetika yang dibutuhkan oleh
organisme.

Kode informasi genetika ini akan memberikan “guide” tentang arah dan laju
perkembangan 2ygote yang baru tumbuh.

b)DNA dapat memberikan informasi ini melalui kemampuany untuk membelah diri dari
mereproduksi.

Cara yang A menjelaskan terjadinya perbedaan genetika antara individu, sedangkan cara
B menyebabkan terjadinya konsistensi dan keteraturan dalam perkembangan individu.

2. Prinsip-prinsip pewarisan secara genetik

Beberapa prinsip genetika :

1. Prinsip gen-gen domonan-resesif


2. Prinsip gen-gen jenis kelamin
3. Prinsip karakteristik-karakteristik yang diwariskan secara poligenik
4. Prinsip perbedaan genotip-genotip
5. Prinsip rentang reaksi
6. Prinsip kanalisasi

3. Pengaruh Interaksional antara factor Heriditas dan Lingkungan dalam perkembangan

Lingkungan internasional tempat individu tumbuh dan berkembang berperan sebagai sarana yang
dapat memfasilitasi atau membatasi teraktualisaksinya karakteristik-karakteristik potensial yang
diwarisi individu secara genetik.

a. Lingkungan bias berperan dalam mempengaruhi perkembangan seseorang.

Contoh : Perkembangan dari dua anak . misalnya : dua anak tersebut, pada saat sd masih
seimbang prestasinya. Namu karena masalah ekonomi, anak yang satu tidak melanjutkan sekolah
dan tuanya bekerja membantu orang tuanya. Sedangkan yang satu melanjutkan sampai ke
perguruan tinggi hingga jadi dosen.

Nah, sudah terbukti jelas, bahwa penampilan akademik dan pengetahuan mereka sekarang sangat
berbeda.

b. Ketentuan-ketentuan genetic tidak bisa sepenuhnya diubah oleh pengaruh lingkungan.

Contoh : Ada seorang anak yang tergolong terbelakang. Untuk menutupi kelemahan tersebut,
maka orang tuanya berupaya menyekoloahkannya di sekolah yang terbaik di kotanya. Serta di
les- les privat juga.
Setelah dua tahun bersekolah dan les privat, namun anak tersebut belum bias membaca dengan
lancer dan bahkan akan dikeluarkan dari sekolahnaya karena dianggap tidak bias mengikuti
pelajaran.

B. Perkembangan Fisik dan Perseptual Anak SD

1. Perkembangan Fisik

-Tinggi dan Berat Badan

Karena adanya penambahan ukuran dalam kerangka tulang belulang, system otot, dan
ukurnan organ-organ tubuh lainya, maka tinggi dan berat badan anak secara bertahap
terus bertambah.

-Proporsi dan Bentuk Tubuh

Jaringan lemak anak SD berkembang lebih cepat dari pada jaringan ototnya. Jaringan otot
baru berkembang agak awal pubertas. Besarnya jaringan otot-lemak anak SD akan
mengikuti tipe bentuk tubuhnya.

-Otak

Pertumbuhan otak merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan individu.
Bahwa kematangan otak yang dikombinasi dengan perkembangan kondisi anak.
Sehingga bukan sekedar nutrisi yang perlu dipenuhi, namun juga diperlukan rangsangan-
rangsangan yang membuat otak anak berfungsi.

-Ketrampilan Motonik

Untuk mempelajariketrampilan motonik, idealnya adalah saat masa kanak-kanak.


Karena tubuh anak lebih lentur dibanding dengan tubuh remaja / orang dewasa, anak
belum banyak memiliki ketrampilan yang akan berbenturan dengan ketrampilan yang
baru dipelajarinya, dan secara keseluruhan anak lebih berani pada waktu kecil
ketimbang telah besar.

2. Perkembangan Perseptual

Aktifitas perseptual pada dasarnya merupakan proses perkenalan individu terhadap


lingkunganya.

C. Implikasi bagi KBM

Karakteristik perkembangan fisik anak dapat menimbulkan implikasi praktis bagi


penyelengaraan pendidikan di SD.

Diantaranya :
1. Implikasi bagi Penyelengara Pembelajaran

Cara pembelajaran yang diharapkan adalah memiliki karakterisrik-karakteristik, perbedaan


individu anak.

Seperti : - Programnya disusun secara fleksibel dan tidak kaku serta memperhatikan
perbedan individual anak

-Tidak dilakukan secara menonton dan verbalistik,tetapi disajikan secara variatif melalui
banyak aktifitas seperti eksperiment, praktik, observasi langsung, permainan, dan
sejenisnya

-Melibatkan pengunaan berbagai media dan sumber-sumber belajar sehingga


memungkinkan anak terlibat secara penuh dengan mengunakan berbagai proses mental
dan perceptual.

2. Implikasi bagi penyelengaraan pendidikan olah raga

Adapun prinsip yang perlu dipegang dalam pengembangan program olah raga di SD adalah
adanya kesempatan bagi anak untuk melakukan kegiatan secara aktif. Misalnya melalui
permainan-permainan motorik yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Dengan harapaan,
anak menjadi senang dengan olah rag.

3. Implikasi bagi pemeliharaan kesehatan dan nutrisi anak.

Untuk mewujudkan upaya pemeliharaan dan pemenuhan gizi anak, maka upaya yang ditenpuh
oleh sekolah, yaitu :

1. Melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara rutin ( Melalui kerja sama dengan pihak
Depkes )
2. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat melalui penerapan aturan dan disiplin yang
jelas, tegas, dan bijaksana yang disertai dengan unsur keteladanan dari pihak pendidikan (
Guru )
3. Melakukan pembinaan tentang kesehatan terhadap para pedagang makanan yang ada
disekitar sekolah.
4. Menjalin kerja sama dengan pihak orang tua untuk sama-sama membudayakan
berperilaku hidup sehat.
A. Data Pengamatan
(Hasil Observasi dan Wawancara Peserta Didik)

Nama : PATRISCIA PORMES


Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Umur : 15 TAHUN
Kelas : SMA X

NO JENIS HASIL OBSERVASI


PERKEMBANGAN
a. Anak Memiliki rambut berwarna hitam, kulit
FISIK coklat,
b. Anak tidak memiliki penyakit akut atau
menular
c. Anak memiliki bakat melukis
d. Anak tergolong cerdas
PSIKOMOTORIK a. Siswa Tidak perna bergantung kepada teman
disekolah
KOGNITIF a. Siswa kurang Berinteraksi dengan lingkungan
KEPRIBADIAN a. Siswa memiliki sifat muda bosan dan malas
b. Siswa cukup pintar dalam pembelajaran
disekolah
SOSIAL a. Siswa kurang beristeraksi dengan teman kelas
b. Siswa cukup patuh terhadap aturan yang di
berikan orang tua dan guru
KOGNISI a. Siswa cepat mengerti apa yang disampaikan
oleh guru
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai