Oleh
Jonathan
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi (economic development)? Topik ini
cukup sering dibahas di berbagai kesempatan. Artikel ini akan sedikit mengulas tentang pengertian
pembangunan ekonomi, tujuan, faktor yang mempengaruhi, serta dampaknya bagi sebuah negara.
Pembangunan di bidang ekonomi adalah suatu proses ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan perkapita penduduk atau masyarakat di sebuah negara dalam jangka panjang yang disertai
dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapatan bagi penduduk
suatu negara. Economic development tersebut akan memberikan perubahan pada masyarakat, baik itu
dari sisi teknologi, mindset masyarakat, maupun kelembagaan.
Menurut Wikipedia, pengertian pembangunan ekonomi adalah suatu proses untuk menaikkan
pendapatan total dan perkapita melalui perhitungan pertambahan penduduk suatu negara dengan
disertai perubahan fundamental terhadap struktur ekonomi negara dan pemerataan pendapatan
penduduknya.
Daftar Isi
Beberapa ahli ilmu ekonomi pernah menjelaskan tentang economic development, diantaranya adalah:
1. Sadono Sukirno (1996)
Menurut Sadono Sukirno, pengertian pembangunan ekonomi adalah upaya meningkatkan pendapatan
perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi real dengan melakukan
penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan,
penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
2. Adam Smith
Menurut Adam Smith, economic development adalah proses perpaduan atau kombinasi antara
pertumbuhan penduduk (pendapatan perkapita) dan kemajuan teknologi.
3. Prof. Meier
Menurut Prof. Meier, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam
jangka waktu yang panjang.
Menurut Schumpeter, economic development adalah perubahan dalam lapangan industri dan
perdagangan yang berkaitan dengan pendapatan perkapita dan pendapatan nasional dimana proses
tersebut terjadi secara spontan dan tidak terputus-putus.
5. Irawan (2002: 5)
Menurut Irawan, economic development adalah berbagai usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
taraf hidup suatu negara yang diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita.
Pembangunan di bidang ekonomi umumnya memiliki tiga komponen yang harus terpenuhi. Tiga
komponen tersebut meliputi:
1. Pembangunan Bagian dari Suatu Proses
Pembangunan adalah bagian dari proses, yang berarti dalam pembangunan ekonomi memerlukan
tahapan-tahapan yang harus dijalani suatu negara. Tahapan yang dimaksud bisa termasuk keadilan,
kemakmuran dan kesejateraan penduduk suatu bangsa. Bangsa yang membangun ekonominya adalah
bangsa yang mau berproses.
Misi utama dalam economic development adalah untuk meningkatkan pendapatan perkapita dengan
tindakan aktif. Oleh karenya dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan
elemen-elemen lainnya dalam negara untuk saling berpartisipasi melakukan perbaikan ekonomi.
Hal ini penting sebagai suatu upaya untuk mencerminkan kesejahteraan masyarakat melalui kenaikan
pendapatan perkapita.
Suatu negara dapat dikatakan sudah melalui proses peningkatan ekonomi apabila dalam kurun waktu
tertentu pendapatan perkapitanya cenderung meningkat atau secara terus menerus mengalami
peningkatan.
Tolak ukur economic development suatu negara berdasarkan beberapa indikator yang harus terpenuhi
agar bisa digunakan sebagai gambaran bahwa negara tersebut sedang melalui proses pembangunan
ekonomi. Indikator tersebut mencakup indikator ekonomi dan sosial.
Indikator ekonomi meliputi laju pertumbuhan ekonomi sebagai proses adanya kenaikan output
perkapita dalam kurun waktu lama sertaadanya peningkatan produk nasional bruto perkapita.
Sedangan indikator sosialnya meliputi indeks dari pembangunan sumber daya manusianya (harapan
hidup, pendidikan dan standar hidup layak) dan indeks mutu hidup (angka kematian dan harapan hidup
pada usia satu tahun).
Pembangunan ekonomi memiliki beberapa tujuan untuk mencapai kesejahteraan terhadap pendapatan
perkapitanya, yaitu antara lain:
Meningkatkan kesempatan kerja dengan menambah bidang-bidang kerja yang bisa menyerap banyak
tenaga kerja
Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap budaya nilai – nilai luhur termasuk sosial, agama
dan kultur agar tidak mudah terpengaruh dengan budaya lain yang tidak sesuai dengan norma yang
berlaku dalam suatu negara
Economic development tidak selalu memberikan dampak positif bagi negaranya. Bisa jadi pembangunan
yang sedang berlangsung memberikan efek samping tertentu yang bersifat negatif. Berikut ini dampak
positif dan negatif adanya pembangunan di bidang ekonomi:
Peningkatan kualitas sumber daya manusia karena adanya tuntutan pendidikan dan teknologi
Economic development yang tidak direncanakan dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan
lingkungan hidup
Pembangunan di bidang ekonomi sering berorientasi pada pembangunan insfrakstruktur dan industri
yang dapat menyebabkan berkurangnya lahan pertanian dan terbuka hijau.
Ada dua faktor yang mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah:
1. Faktor Ekonomi
Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi berdasarkan faktor ekonomi adalah sumber
daya manusia, sumber daya alam, keahlian, dan entrepreneurship.
Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan tingkat keberhasilan pembangunan nasional melalui
kualitas dan kuantitas produk.
Sumber Daya Alam (SDA) meliputi kesuburan tanah, keadaan iklim/ cuaca, hasil laut, dan hasil tambang,
yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku produksi dan sangat mempengaruhi pertumbuhan
industri suatu negara.
Entrepreneurship/ kewirausahaan dan keahlian sangat diperlukan dalam pengelolaan bahan mentah
hasil alam menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.
2. Faktor Non-ekonomi
Tidak berhubungan dengan sumber daya dan keahlian, namun bisa mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi sebuah negara. Faktor ini diantaranya adalah kondisi kultur sosial masyarakat sebuah negara,
Politik, Kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku di masyarakat.
Dalam praktiknya, pembangunan ekonomi dapat terjadi hambatan-hambatan pada prosesnya. Ini
menjadi hal yang wajar yang bisa timbul kapan saja baik dari internalnya sendiri maupun eksternal.
Hambatan-hambatan yang bisa terjadi antara lain:
Dualisme ekonomi. Bisa terjadi kesenjangan industri yang hanya berorientasi di perkotaan saja.
Masih adanya kebudayaan yang tidak bersifat ekonomis seperti adat yang tidak mendukung
penggunaan SDM secara penuh untuk meningkatkan taraf hidupnya seperti adanya status sosial
penduduk, kebiasaan yang turun temurun dan hambatan filosofis.
Pembangunan di bidang ekonomi umumnya selalu diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, namun tidak
bisa sebaliknya. Beberapa negara meng-klaim dirinya sedang melakukan perkembangan ekonomi,
namun dalam prakteknya hanya memenuhi indikator pertumbuhan ekonomi saja. Itulah sedikit
informasi mengenai pengertian pembangunan ekonomi beserta komponen-komponen di dalamnya.
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
Pembangunan ekonomi
§ Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan
produk per kapita.
§ Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan
kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Tingkat pembangunan ekonomi sangatlah berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara atau wilayah.
Dengan tingkat pembangunan ekonomi yang tinggi, negara dapat mewujudkan program dan kebijakan
yang dibuatnya untuk kemajuan negara itu sendiri.
Advertisement
Sumber daya alam merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan ekonomi
suatu negara. Sumber daya alam meliputi segala sesuatu yang disediakan oleh alam dan dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan penyediaan bahan baku produksi. Sumber daya alam meliputi tanah,
air, dan udara beserta segala hal yang dikandungnya.
Dengan sumber daya alam yang kaya, suatu negara dapat mencapai pembangunan ekonomi dengan
tingkat yang lebih baik. Contohnya adalah negara-negara Timur Tengah yang memiliki bahan tambang
berupa minyak bumi dan gas alam.
Selain sumber daya alam, sumber daya manusia juga merupakan faktor yang mempengaruhi
pembangunan ekonomi suatu negara. Bahkan, faktor ini disebut kunci dari proses pembangunan itu
sendiri. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, proses pengorganisasian dalam tujuan
mencapai tingkat pembangunan ekonomi dapat terwujud.
Advertisement
Negara yang miskin sumber daya alam tapi memiliki sumber daya manusia yang baik bisa menjadi
negara maju dibandingkan negara yang kaya sumber daya alam tapi memiliki sumber daya manusia yang
rendah. Contoh sederhananya adalah negara-negara di Eropa Jepang, Singapura, dan Amerika.
Sumber daya modal memegang peranan penting bagi pertumbuhan laju ekonomi suatu negara. Dengan
modal yang banyak tersedia, maka akan terjadi pertumbuhan kegiatan-kegiatan ekonomi baru di negara
tersebut. Karena kurangnya sumber daya modal, biasanya negara akan membuat peraturan untuk
penanaman modal asing dalam bentuk investasi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah alat yang digunakan manusia untuk mengolah sumber daya
alam yang dimilikinya secara produktif, efektif, dan efisien. Tanpa kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pembangunan ekonomi akan terhambat karena proses produksi dalam menghasilkan barang
dan jasa menjadi boros. Oleh karena itu, faktor ini juga termasuk faktor yang mempengaruhi
pembangunan ekonomi suatu negara. [Baca Juga : Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi]
5. Infrastruktur
Infrastruktur yang lengkap dan merata dapat mendorong efektivitas dan efisiensi kegiatan produksi yang
dilakukan suatu negara. Dengan infrastruktur yang baik, maka setiap pelaku ekonomi dapat mencapai
kemudahan dalam menjalankan kegiatan ekonominya. Dengan kemudahan tersebut, maka proses
pembangunan ekonomi suatu negara akan berjalan secara lebih baik.
6. Keadaan Politik
Keadaan politik termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi di suatu negara.
Bila kondisi politik suatu negara tidak stabil dengan adanya bongkar pasang peraturan, maka akan
semakin sulit masuknya modal ke negara tersebut. Dengan sulitnya modal masuk, maka kegiatan
produksi tidak akan berkembang dengan baik.
7. Sosial Budaya
Nilai-nilai sosial budaya yang terdapat di masyarakat juga tak kalah pentingnya dalam proses
pembangunan ekonomi. Suatu negara yang dihuni oleh penduduk yang sering mengalami konflik
cenderung akan mengalami stagnasi atau kemunduran dalam proses pembangunannya. Dan sebaliknya,
negara dengan penduduk yang ramah dan menjunjung tinggi kesamaan hak dan kewajiban akan
mendorong terciptanya stabilitas untuk investasi.
8. Sistem Pemerintah
Faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi yang terakhir adalah sistem pemerintahan. Sistem
pemerintahan yang mendukung percepatan ekonomi umumnya adalah sistem pemerintahan yang
mengizinkan masuknya modal asing untuk investasi di negara tersebut, misalnya sistem liberalis.
Sementara sistem pemerintahan yang akan menghambat percepatan pembangunan ekonomi misalnya
sistem sosialis.
Nah, demikianlah 8 faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara. dengan dukungan
ke delapan faktor tersebut, suatu negara bisa membangun ekonominya menjadi lebih maju. Sementara,
bila salah satunya tidak tersedia, maka pembangunan ekonomi negara tersebut pasti akan terhambat.
Adapun #8 karateristik masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Negara-negara berkembang umunya sangat tergantung pada sektor pertanian dan pertambangan.
Bahkan ada negara yang sangat tergantung pada hasil satu komuditas pertanian saja. Perekonomian
seperti ini disebut dengan perekonomian monokultur.
Rendahnya tingkat produktivitas dapat dilihat dari pendapatan domestik produk (PDB) per kapita atau
PDB per pekerja yang sangat kecil. Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan
terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi mereka yang berpendidikan rendah.
Karenanya di negara sedang berkembang berlaku lingkaran setan kehidupan yang sulit untuk di putus,
dengan mata rantai pendapatan rata-rata rendah mengakibatkan tabungan dan investasi rendah.
Tabungan dan investasi rendah mengakibatan akumulasi modal yang lambat dan berdampak pada
produktivitas rendah. Produktivitas rendah mengakibatkan pendapatan rata-rata juga rendah.
3. Ketergantungan yang besar dan kerentanan dalam hubungan internasional (dominance, dependence
and vulnerability in international relation)
Kondisi domestik perekonomian negara berkembang sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian
lainnya, khususnya perekonomian negara-negara maju. Hal ini terjadi karena lemahnya pemerintah
domestik yang disebabkan oleh lemahnya permintaan agregat membuat perekonomian sangat
mengandalkan pasar eksport. Tetapi yang di eksport umumnya barang-barang primer.
Ketergantungan pada negara-negara maju juga terjadi dalam bidang industri. Industri hulu atau disebut
juga dengan industri bahan dasarnya berada di negara maju. Sementara itu industri hilirnya berada di
negara berkembang. Hal ini mengakibatkan ketergantungan pada negara-negara maju sebab bahan
bakunya atau bahan dasarnya harus diimpor.
Keberadaan pasar di negara berkembang juga memberi informasi yang tidak lengkap. Struktur pasar
barang dan jasa umumnya tidak sempurna. Monopoli dan oligopoli bisa terjadi di pasar barang.
Monopoli dan oligopsoni dapat terjadi di pasar faktor produksi.
Selain itu, penguasaan informasi juga tidak lengkap. Informasi hanya di kuasai oleh sekelompok kecil
pengusaha yang mempunyai hubungan baik dengan birokrasi. Keadaan ini menyebabkan konsumen
sering di rugikan.
Tingkat pengangguran di negara berkembang sangat tinggi. Angka pengangguran akan semakin besar
bila di ukur dengan angka underemployment. Penyebab tingginya tingkat pengangguran adalah laju
pertumbuhan angkatan kerja yang lebih tinggi di satu pihak dan rendahnya pertumbuhan kesempatan
kerja di pihak lain. Rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja berhubungan dengan rendahnya tingkat
penanaman modal, khususnya di sektor-sektor industri dan jasa modern.
Rendahnya tingkat kehidupan terutama di lihat dari kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya
seperti :
a. Makanan
b. Pakaian
c. Perumahan
d. Kesehatan dan
e. Pendidikan
Laporan United Nations Development Programme (UNDP) yang mengurus peningkatan kehidupan
mengindikasikan bahwa masih lebih satu miliar penduduk negara berkembang hidup dalam kondisi
miskin, kekurangan gizi, dan kondisi kesehatan yang buruk. Selain itu, tingkat pendidikan masih sangat
rendah, bahkan masih banyak penduduk negara berkembang yang masih buta aksara.
Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang dua sampai empat kali lipat pertambahan
penduduk negara-negara maju. Tidak mengherankan jika 75% penduduk dunia ini merupakan penduduk
negara berkembang. Tingginya tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang telah
menimbulkan masalah-masalah besar, terutama berkaitan dengan penyediaan pangan, kesempatan
kerja, perumahan, pendidikan dan kesehatan.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah Indonesia menyusun tiga rencana pembangunan
yang saling terkait dan bergantung:
♦ Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
Rencana yang pertama, RPJPN, adalah rencana yang paling penting secara hirarkis dan
mencakup periode 2005 hingga 2025. Untuk meningkatkan efisiensi dan perencanaan, rencana
jangka panjang ini dibagi menjadi empat tahap, setiap tahap berlangsung selama lima tahun.
Keempat tahap itu adalah empat rencana RPJMN yang berjangka menengah dan sejajar dengan
masa jabatan pemerintah. Melalui rencana jangka menengah ini, pemerintahan yang berbeda
diberi kebebasan untuk menentukan prioritas tersendiri dalam proses pembangunan ekonomi
asalkan sejalan dengan rencana jangka panjang (yaitu RPJPN). Rencana MP3EI diluncurkan
pada tahun 2011 dengan tujuan untuk menunjang percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi Indonesia.
Seksi ini memberikan garis besar ketiga rencana pembangunan pemerintah tersebut dan yang
mencakup peranan penting untuk sektor swasta melalui kemitraan publik-swasta dengan
pemerintah Indonesia.
Rencana jangka panjang pemerintah RPJPN yang ambisius ini digunakan sebagai titik tolak
untuk seluruh Indonesia (termasuk pemerintah, masyarakat dan bisnis) untuk mencapai tujuan
nasional seperti yang telah direncanakan dan diformulasikan oleh pemerintahan terpilih di
Indonesia. Rencana pembangunan jangka panjang ini berjalan hingga tahun 2025 dan dibagi
dalam beberapa rencana berjangka menengah serta ditunjang oleh MP3EI.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015-2019) adalah tahap yang
ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (atau RPJPN 2005-
2025). Rencana ini merupakan asas tunggal untuk kementerian dan lembaga pemerintah
menyangkut perumusan Rencana Strategis mereka. Pemerintah daerah harus mempertimbangkan
rencana ini ketika merumuskan rencana pengembangan daerah.