ID Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas T PDF
ID Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas T PDF
OLEH
Latar Belakang : Tindakan episiotomi seringkali harus dilakukan untuk mencegah terjadinya ruptur
perineum. Ibu nifas dengan luka perineum harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang cara
merawat luka perineum dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka. Selain itu status
gizi ibu nifas harus diperhatikan sejak masa kehamilan. Karena zat gizi sangat dibutuhkan untuk
memulihkan kesehatan ibu setelah melahirkan, untuk memenuhi produksi air susu dan penyembuhan
luka perineum. Bila ibu nifas mampu melakukan perawatan luka perineum dengan benar selama di
rumah ditunjang dengan status gizi yang cukup, maka resiko terjadinya infeksi masa nifas bisa
dihindari. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan luka perineum dan status gizi dengan proses penyembuhan luka di Poli KIA RS.
Pantiwilasa Citarum. Metodologi penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi
dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu-ibu nifas dengan luka perineum di
poli KIA RS Panti Wilasa Semarang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 40 orang. Hasil penelitian : Uji korelasi menggunakan Chi Square diperoleh
hasil sinifikan dengan (P value 0.030) dan (P value 0.008) Kesimpulan : Ada hubungan tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan proses penyembuhan luka. Juga ada
hubungan status gizi dengan proses penyembuhan luka di poli KIA rumah sakit Panti Wilasa
Semarang.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Dan Status Gizi 25
Dengan Proses Penyembuhan Luka
Yayat Suryati, Eni Kusyati, Witry Hastuti
PENDAHULUAN zat gizi. Zat gizi ini berfungsi untuk
membantu proses metabolisme,
Untuk mencegah terjadinya ruptur pemeliharaan dan pembentukan jaringan
pada perineum akibat desakan kepala baru.
janin atau bahu janin yang besar, Menurut survey demografi kesehatan
seringkali perlu dilakukan tindakan Indonesia (SDKI) tahun 2003 angka
episiotomi yaitu sebuah irisan bedah pada kematian ibu bersalin di Indonesia saat ini
perineum untuk memperbesar muara 307 per 100.000 kelahiran hidup. Salah
vagina yang dilakukan tepat sebelum satunya disebabkan oleh infeksi mencapai
keluarnya kepala janin (Sarwono, 2006). 9,6 %. Asuhan masa nifas diperlukan
Tindakan ini bisa mencegah terjadinya dalam periode ini karena merupakan
kerusakan/ruptur yang lebih hebat pada masa kritis baik ibu maupun bayinya.
jaringan lunak daerah perineum. Dengan melakukan pemantauan yang
Episiotomi merupakan tindakan
ketat pada ibu dan bayi, maka dapat
pembedahan yang paling sering dilakukan
mencegah beberapa kematian ibu pada
di seluruh dunia dua dekade terakhir ini. masa nifas (Prawirohardjo,2005 ). Bila ibu
Episiotomi dilakukan pada 30-63 persen nifas mampu melakukan perawatan luka
persalinan. Bahkan,di negara perineum dengan benar selama di rumah,
berkembang,tingkat prevalensi episiotomi ditunjang dengan status gizi yang baik
sangat tinggi dan bisa mencapai 93 persen
maka proses penyembuhan luka akan
pada persalinan anak pertama.
berjalan dengan normal sesuai masa
Ibu nifas yang dilakukan tindakan
penyembuhan luka. dan resiko terjadinya
episiotomi perlu mempunyai pengetahuan
infeksi masa nifas dapat dihindari.
yang cukup tentang perawatan luka TUJUAN
perineum, karena faktor ini sangat
mempengaruhi proses penyembuhan luka Tujuan umum dari
perineum. Pengetahuan adalah merupakan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil dari tahu dan ini setelah orang hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas
melakukan penginderaan terhadap obyek tentang perawatan luka perineum dan
tertentu (Notoatmodjo 2007). Pengetahuan status gizi dengan proses penyembuhan
atau kognitif merupakan domain yang luka di Poli KIA RS. Pantiwilasa Citarum.
sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (Overt Behaviour). METODE PENELITIAN
Pengetahuan adalah sebagai suatu Jenis penelitian ini merupakan penelitian
pembentukan yang terus menerus oleh kuantitatif yang bersifat korelasi antara
seseorang yang setiap saat mengalami tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
reorganisasi karena adanya pemahaman- perawatan luka perineum dan status gizi
pemahaman baru. Pengetahuan ibu nifas dengan proses penyembuhan luka , dengan
tentang perawatan luka perineum harus desain menggunakan pendekatan cross
diajarkan dan ditanamkan dari pertama kali sectional (Sugiyono,2004).
seorang petugas kesehatan ( perawat)
melakukan perawatan luka. Populasi penelitian adalah ibu-ibu nifas
Status gizi ibu nifas sangat berpengaruh dengan luka perineum di poli KIA RS
terhadap proses penyembuhan luka. Status Panti Wilasa Semarang. Populasi
gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat penelitian berjumlah 40 orang ibu nifas di
konsumsi makanan dan penggunaan zat – poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa
Tabel 4.4
Tabel distribusi tingkat pengetahuan tentang perawatan luka di poli KIA Rumah Sakit Panti
Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013
Total 40 100%
Tabel 4.5
Tabel distribusi status gizi ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang
tahun 2012/2013
Status Gizi Frekwensi Prosentase %
Gizi kurang 9 22,5
Gizi baik 31 77,5
Total 40 100%
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 40 c.Variabel Proses penyembuhan luka
orang ibu nifas yang berobat di poli KIA
Berdasarkan distribusi variabel
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Semarang sebagian besar responden proses penyembuhan luka ibu nifas di poli
memiliki status gizi baik yakni sebesar 31 KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
orang (77,5%) Semarang tahun 2012/2013 diperoleh hasil
sebagai berikut :
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Dan Status Gizi 27
Dengan Proses Penyembuhan Luka
Yayat Suryati, Eni Kusyati, Witry Hastuti
Tabel 4.6
Tabel distribusi proses penyembuhan luka ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum Semarang tahun 2012/2013
Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 40 Analisa bivariat digunakan untuk
orang ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit mengetahui hubungan antara variabel
Panti Wilasa Citarum Semarang sebagian bebas dengan variabel terikat lainnya. Pada
besar responden melalui proses analisa bivariat digunakan uji korelasi Chi
penyembuhan luka normal sebesar 25 Square (X2).
orang (62,5%). a. Hubungan tingkat pengetahuan ibu
nifas tentang perawatan luka perineum
2. Analisa bivariat dengan proses penyembuhan luka.
Tabel 4.7
Tabulasi silang tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dengan proses penyembuhan luka
di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013
Penyembuhan luka p
B Pengetahuan Total value
Tidak normal Normal
N % n % N %
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Dan Status Gizi 29
Dengan Proses Penyembuhan Luka
Yayat Suryati, Eni Kusyati, Witry Hastuti
Tabel 4.8
Tabulasi silang status gizi dengan proses penyembuhan luka di poli KIA Rumah Sakit Panti
Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013
Penyembuhan luka p
B Status gizi Tidak normal Normal Total value
N % n % N %
SIMPULAN
Friedman. (1998). Keperawatan keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian dan Jakarta : EGC
pembahasan yang telah dipaparkan pada
bab sebelumnya, maka dapat di simpulkan Francin, P.(2005). Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi. Jakarta : EGC
sebagai berikut :
1. Ada hubungan tingkat pengetahuan Gudang Dokumen. (2011).
ibu nifas tentang perawatan luka perineum Konsep luka avalaibe up
dengan proses penyembuhan luka di poli http://dokumumenqu.blogspot.
KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang com/20011/09/konsep- luka.html cites 21
januari 2012
dengan ( p-value 0,030).
2. Ada hubungan status gizi dengan Hersanti Sulistyaningrum, (2007).
proses penyembuhan luka di poli KIA Hubungan antara status gizi pre operatif
Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang dengan
dengan (p-value 0,008). lama penyembuhan luka
operasi pasien bedah di RSUP Dr.
DAFTAR PUSTAKA Kariadi
Semarang : UNDIP
Alimul, H, Aziz. (2003). Riset
keperawatan dan penulisan ilmiah. Linda V Walsh. (2001). Buku ajar
Jakarta: Salemba Medika Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Almaitser, S. (2003). Prinsip dasar ilmu Mariyatul Qifriyah. (2006). Hubungan
gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama antara pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan luka perineum dengan
Arikuto, Suharsimi. (2006). kecepatan penyembuhan luka perineum di
Prosedur penelitian suatu pendekatan BPS Jatirejo Tuban. KTI. Tuban : AKBID
praktik. Jakarta : Rineka Cipta Nahdatul Ulama
Carrie Sussman, Barbara Bates. Mahadewi, I Gusti Ayu Putri. (2006). Pola
(2007). Wound care collaborative practice konsumsi pangan, paritas dan status gizi
manual for health professionals third ibu post partum 4 dan 6 bulan di
edition. Philadelpia : Mosby kabupaten Bantul Yogyakarta : UGM
Dainur. (1995). Kegiatan KIA di Notoatmodjo, Soekidjo. (2003).
puskesmas. Jakarta : EGC Pendidikan dan prilaku kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta
D IV Kebidanan, (2011). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Masa Nifas. D IV Novia Fatma. (2010). Gambaran tingkat
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang
Karya Husada Semarang
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Dan Status Gizi 31
Dengan Proses Penyembuhan Luka
Yayat Suryati, Eni Kusyati, Witry Hastuti
perawatan luka perineum di BPS ny. D
kecamatan Jiken Blora. KTI. Semarang :
STIKKES Karya Husada