Anda di halaman 1dari 3

ANALISA PERTUMBUHAN EKONOMI

KABUPATEN SARMI

A. KEPENDUDUKAN
Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang diperlukan
dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi
modal pembangunan jika sumber daya manusianya berkualitas, namun
sebaliknya akan menjadi beban pembangunan jika kualitasnya rendah.
Oleh karena itu, perkembangan penduduk harus diarahkan pada
peningkatan kualitas, pengendalian kuantitas, serta pengarahan
mobilitasnya

https://sarmikab Penduduk dalam suatu daerah merupakan potensi Sumber


Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan dalam proses pembangunan, di
samping
juga sebag konsumen dalam pembangunan. Dalam konteks penduduk
sebagai potensi SDM, mengandung arti bahwa penduduk/manusia
memiliki peranan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA). Peranan
penduduk dalam pembangunan akan berhasil apabila memiliki kemampuan
dalam menjawab semua tantangan pembangunan baik posisinya sebagai
pengelola sumber daya alam maupun sebagai pengguna/konsumen sumber
daya alam.

Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk BPS Kabupaten Sarmi, jumlah


penduduk Kabupaten Sarmi pada tahun 2017 berjumlah 38.210 jiwa,
dengan sex ratio di Kabupaten Sarmi sebesar 114,48. Angka sex ratio ini
menunjukan bahwa dari 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 114 jiwa
penduduk laki – laki.

B. KETIMPANGAN PENDAPATAN
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak dipungkiri merupakan salah
satu indikator ekonomi yang ingin dicapai oleh setiap daerah. Namun
demikian, yang tidak kalah penting adalah menganalisis lebih jauh
bagaimana pertumbuhan ekonomi tersebut dirasakan oleh seluruh lapisan
masyarakat.

Indikator yang bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat


ketidakmerataan (ketimpangan) pendapatan penduduk antara lain adalah
gini ratio dan kriteria Bank Dunia. Data tentang pendapatan penduduk
hingga saat ini masih sulit untuk dikumpulkan. Hal ini antara

https://sarmikab lain disebabkan oleh kecenderungan responden yang


enggan untuk memberikan informasi yang benar tentang pendapatan yang
diterima oleh rumah tangganya. Untuk mengatasi keterbasan ini maka
digunakan pendekatan pengeluaran per kapita sebulan yang diperoleh tiap
tahunnya dari Susenas.

C. PENDIDIKAN
Kualitas sumber daya manusia sangat berperan penting dalam
meningkatkan kemajuan bangsa. Salah satu upaya yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan
meningkatkan kualitas di bidang pendidikan. Pembangunan di bidang
pendidikan meliputi pembangunan pendidikan formal maupun informal.

Pendidikan merupakan proses pemberdayaan peserta didik sebagai subjek


sekaligus objek dalam pembangunan kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan sangat berperan sebagai faktor kunci dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Keseriusan pemerintah dalam memajukan

https://sarmikab pendidikan tercermindari usaha menyediakan sarana dan


prasarana pendidikan seperti gedung sekolah, kelas, penyediaan buku
termasuk
peningkatan kemapuan guru.
Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Sarmi Tahun
Ajaran 2017/2018

SMK 5

SMA 4

SMP 18

SD 65

PAUD 48

TK 4

0 10 20 30 40 50 60 70
Sumber Sarmi Dalam Angka 2018

Tahun 2017, Kabupaten Sarmi memiliki 86 unit sekolah (SD hingga


SMA/SMK). Dari jumlah tersebut, 65 unit diantaranya adalah SD, 18 unit
sekolah SMP , 4 unit sekolah SMA dan 5 unit sekolah SMK. Selain itu, erdapat
pula 4 sekolah TK dan 48 sekolah PAUD.
Rasio murid-guru merupakan gambaran perbandingan antara jumlah
murid dengan guru yang tersedia. Semakin kecil angka rasio menunjukkan
beban guru terhadap murid binaannya semakin ringan. Rasio murid-guru untuk
SD merupakan rasio yang paling tinggi dibandingkan jenjang pendidikan
lainnya, yaitu sebesar 15,13 murid per satu orang guru.
Rasio Murid-Guru Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Sarmi
Tahun Ajaran 2017/2018
Jenjang Pendidikan Tahun Ajaran 2017/2018
(1) (2)
SD 15,13
SMP 14,20
SMA 12,27
SMK 7,75
Sumber: Sarmi Dalam Angka 2018

Pada tahun 2017, penduduk 15 tahun ke atas di Kabupaten Sarmi memiliki


ijazah tertinggi paling banyak adalah ijazah SD/sederajat, yaitu sebesar 30,68
persen. Terdapat 9,91 persen penduduk 15 tahun ke atas yang tidak memiliki
ijazah SD.

Anda mungkin juga menyukai