Anda di halaman 1dari 2

.

6 Tip Meredam Hipertensi


Tips: Friday, 11 Feb 2005 11:40:30
WIB

Hipertensi alias tekanan darah tinggi dijuluki pembunuh diam (the silent killer).
"Kehadirannya" sering tanpa gejala. Pengidap tidak selalu gampang marah-marah atau
sering pusing seperti pusing seperti yang selama ini dimitoskan. Kita baru mengetahui
mengidap hipertensi setelah memeriksakan tekanan darah. Penderita yang datang ke dokter
umumnya sudah parah, karena tidak tahu dirinya mengidap hipertensi. Jadi, sangat penting
memeriksakan tekanan darah secara berkala.

Tekanan darah 14./90 (sistolik/diastolik) mm Hg atau lebih, menandakan kita mengidap


hipertensi. Tekanan darah yang sehat adalah 120/80 mm Hg. Jika tekanan darah antara
120/80 mm Hg dan 139/89 mm Hg, beresiko dua kali lipat berkembang menjadi hipertensi.

Penderita usia muda (di bawah 30 tahun) umumnya mengidap hipertensi sekunder, yang
penyebabnya sudah diketahui pasti. Seperti minum pil KB, gangguan fungsi ginjal,
gangguan keseimbangan hormon. Hipertensi yang muncul bersamaan dengan meningkatnya
usia, stres, dan faktor keturunan, lazim disebut hipertensi primer. Pengidapnya biasanya
berusia tengah baya (30-50 tahun). Sembilan puluh persen pengidap hipertensi termasuk
kategori ini. Perilaku buruk, seperti merokok, kurang berolahraga, suka makanan asin dan
fast food, makan dengan kalori berlebihan, dan kegemukan, memberi andil terhadap
munculnya hipertensi.

Nah, berikut anjuran ringkas menangkal dan meredakan hipertensi.

1. Santap buah segar 20-30 menit sebelum makan Kunyah buah secara perlahan.
Minum jus buah perlahan, seteguk demi seteguk, tidak dihabiskan sekaligus. Buah
banyak mengandung air, serat dan senyawa antioksidan betakaroten, likopen,
klorofil, vitamin C, yang mampu meredam kenaikan tekanan darah.

2. Jangan lupakan tempe! Enzim protease yang dihasilkan ragi selama pemeraman
kedelai akan menguraikan protein kedelain menjadi asam-asam amino. Sebagian
dari asam-asam amino tersebut (5-10 asam amino) bekerja sama menghambat kerja
angiotensin-1 covertting enzyme (ACE), sumber pemicu naiknya tekanan darah.
3. Batasi garam dan "garam" Jangan royal menggunakan garam dan mengkonsumsi
makanan asin. Batasi makanan mengandung garam natrium, diantaranya makanan
olahan (corned beef, ikan kalengan, lauk/sayur instant), saus botolan (saus cabai,
saus tomat, kecap), makanan instan (mi, lauk instant), cake dan kue kering yang
dibubuhi soda kue/baking powder seperti biskuit.
4. Turunkan berat badan jika kegemukan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 25
menandakan kita kelebihan berat badan. Jika sudah melebihi 30, kita kegemukan,
Untuk menghitung IMT: bagi berat badan (kilogram) dengan kuadrat tinggi badan
(meter). Contoh: tinggi 170 cm, berat 72 kg, maka IMT= 72:(1,70)2 = 25.
5. Meditasi Dalam journak of Personality and Social Psychology, 57: 1989 disebutkan
sekelompok pasien hipertensi dan prehipertensi diteliti dengan membaginya secara
acak menjadi dua kelompok. Sayu kelompok dibimbing bermeditasi, sisanya
dibebaskan bersantai sesuai minat masing-masing. Setelah 3 bulan, kelompok
meditasi mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik masing-masing
10,6 dan 5,9 mm Hgm, sedangkan kelompok bersantai hanya 4,0 dan 2,1 mm Hg.

6. Olahraga Berlatih olahraga isotonik, seperti jalan kaki, jogging, berenang, dapat
meredam hipertensi. Olahraga isotonik mampu menyusutkan hormon noradrenalin
dan hormon-hormon lain penyebab menciutnya pembuluh darah, yang dapat
mengakibatkan naiknya tekanan darah,. Hindari olahraga isometrik, seperti angkat
beban, karena justru dapat menaikkan tekanan darah.
Sumber: Majalah Nirmala

Anda mungkin juga menyukai