Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MORFISTUM

“SEL TUMBUHAN”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
1. IDA NURJATI 03422119141
2. LAILY MASRUROH 03422119160
3. SULTONUN KHASAN 03422119291

AKADEMI FARMASI IKIFA


JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat


dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sel Tumbuhan” yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfistum.
Penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan dalam penyelesaian makalah ini hingga tersusun makalah yang
sampai dihadapan pembaca pada saat ini.
Penyusun juga menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih
banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah
yang lebih baik.

Jakarta, 2 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
SEJARAH SEL ................................................................................................ ii
STRUKTUR SEL ............................................................................................. 1
DINDING SEL ................................................................................................. 2
NOKTAH ......................................................................................................... 2
PROTOPLAS ................................................................................................... 3
INTI SEL .......................................................................................................... 4
SITOPLASMA ................................................................................................. 6
RIBOSOM ........................................................................................................ 7
MIKROTUBUL ............................................................................................... 7
MIKROFILAMEN ........................................................................................... 8
VAKUOLA ...................................................................................................... 8
MIKROBODI ................................................................................................... 9

ii
A. SEJARAH PENEMUAN SEL
Orang yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert
Hooke pada tahun 1665. Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus
dengan menggunakan mikroskop. Hook melihat adanya ruangan-ruangan
kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruang kecil tersebut diberi nama sel.
Nehemiah Grew (1671) tentang jaringan tumbuhan. Hanstein (1880)
menggunakan istilah protoplas untuk menyebut unit protoplasma di suatu
sel. Robert Brown (1831) menemukan inti di dalam sel epidermis
tumbuhan anggrek. Hugo von Mohl (1846) perbedaan antara protoplasma
dan cairan sel. Kolliker (1862) memperkenalkan istilah sitoplasma.

Teori sel menyatakan :

1. Makhluk hidp tersusun dari kumpulan sel-sel yang teroganisir


2. Sel merupakan satuan dasar terkecil yang mempunyai bentuk dan
fungsi tertentu yang menyusun makhluk hidup.
3. Sel merupakan satuan dasar yang dapat menurunkan jenis-jenisnya.

B. STRUKTUR SEL

Secara umum sel memiliki dua jenis utama yaitu:


1. Sel Prokariot: tidak adanya membran inti
2. Sel Eukariot : memiliki membran inti

Untuk sel dewasa dapat mempunyai lebih dari satu inti, sehingga
seluruh multi inti merupakan kelompok unit protoplasma yang membentuk
suatu struktur yang dinamakan coenocytes. Hasil bertambahnya volume

1
sel selama pertumbuhan, jumlah permukaan dinding sel meningkat lebih
dari 14 sehingga menyebabkan berkembangnya ruang antar sel, melalui
beberapa cara yaitu :
1. Skizogen :berpisah dari diding sel tetangganya.
2. Lisigen :terjadi penguraian sel sehingga terbentuk ruangan
seperti rongga minyak pada kulit buah citrus.
3. Skizolisigen :perpaduan antara perkembangan secara szizogen
dan lisigen.

C. DINDING SEL

Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang


membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri
khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun
struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. sebagian besar Terbentuk
oleh selulosa dengan polisakarida (pektin, hemiselulosa, kutin dan lignin).
Berdasarkan perkembangan dan struktur jaringan tumbuhan terdapat 3
lapisan diding :
1. Lamela tengah/ lapisan antar sel/ senyawa antar sel
2. Dinding primer : dinding sel pertama yang berkembang pada sel
baru
3. Dinding sekunder : dibentuk di sebelah dalam dinding primer

D. NOKTAH

Merupakan daerah tertentu didinding sel yang tetap tipis setelah


dinding sekunder. Daerah tempat senyawa dari sel yang satu dapat lewat
ke sel yang lain. Konsentrasi plasmodesmata dalam sel hidup di daerah
selaput noktah merupakan bukti bahwa noktah dapat berubah menjadi
tempat pertukaran. Biasanya nokath mempunyai pasangan tepat
dihadapannya pada dinding sel tetangga. Fungsi plasmodestama adalah

2
sebagai tempat pertukaran zat dan pertukaran gas (oksigen dan
karbondioksida) antar sel.

E. PROTOPLAS

Terdiri atas bagian bermembran dan bagian tanmembran. Meliputi


:
1. RE (reticulum endoplasma) : sebagai jalur yang menghubungkan
nukleus dan sitoplasma.

2. Diktiosom : sebagai alat sekresi pada sel. Di dalamnya terjadi proses


perubahan dari enzim yang tidak aktif menjadi enzim aktif, juga
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekunder protein dan zat-zat
lainnya yang berasal dari retikulum endoplasma.

3
3. Mitokondria : merubah oksigen dan zat gula menjadi karbondioksida
dan energi melalui proses respirasi selular.

4. Plastida : organel yang aman dinamis dan mampu membelah, tumbuh


dan berdiferensiasi menjadi berbagai bentuk
 Kloroplas
 Kromoplas
 Amiloplas

4
F. INTI SEL (NUKLEUS)

Mengandung DNA dalam jumlah besar yang disebut gen. gen


terdapat pada kromosom yang berfungsi untuk sintesa RNA yang

5
mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai
aktivitas enzimatik, serta mengatur reproduksi sel. Terdapat :
1. Membran Nukleus atau Selaput Inti (Karioteka)
2. Nukleoplasma (Kaliolimfa)
3. Kromatin dan Kromosom
4. Nukleolus

G. SITOPLASMA

Sitoplasma adalah cairan kental seperti gel yang mengisi rongga di


dalam sel. Di dalam sitoplasma terkandung banyak air dengan presentase
sebesar 80%. Sitoplasma biasanya tidak berwarna atau bening. Selain itu
di dalamnya juga banyak terkandung garam sehingga dapat dengan baik
menghantarkan arus listrik, Berfungsi sebagai media suspensi bagi
partikel-partikel kecil dan organel-organel sel. Sitoplasma juga berfungsi
untuk menyalurkan dan melarutkan zat-zat makanan yang dibutuhkan
organel-organel sel untuk melakukan aktivitas. Di dalam sel tumbuhan
sitoplasma berguna untuk mengatur posisi kloroplas. Sitoplasma akan
membantu kloroplas berpindah ke bagian yang terkena sinar matahari
lebih banyak. Sehingga bisa memaksimalkan proses fotosintesis. Secara
garis besar sitoplasma bisa dibagi menjadi :

1. Sitosol : cairan kental yang terdiri dari air, garam dan senyawa-
senyawa organik. Sitosol sebagian besar terdiri dari air sebanyak 70%
dan berisi campuran benang-benang sitoskleton (kerangka sel), senyawa

6
organik dan anorganik, berfungsi sebagai sumber bahan makanan bagi
sel dan organel-organel sel. Hal ini karena sitosol juga
mengandung senyawa organik seperti garam, protein, asam lemak.
Sitosol juga berfungsi sebagai tempat terjadinya proses metabolisme
seperti sintesis protein dan asam lemak.

2. Organel sel

H. RIBOSOM
Organel sel yang bentuknya kecil berupa butiran nukleoprotein.
Ribosom sendiri mengandung asam ribonukleat (RNA) sebanyak 60% dan
protein sebanyak 40%. Ada dua jenis ribosom yakni ribosom terikat dan
ribosom bebas. Ribosom terikat pada umumnya bergabung dengan
retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi untuk dapat memproduksi dan
mensintesis zat protein yang ada dalam sel.

I. MIKROTUBUL

7
Sebagai media transportasi zat, menjaga tekanan di dalam sel, dan
membantu replikasi kromosom.

J. MIKROFILAMEN

Sebagai kerangka yang mempertahankan bentuk sel agar tidak


berubah-ubah.

K. VAKUOLA

8
Organel terbesar yang dapat dijumpai pada sel tumbuhan. Vakuola
memiliki lapisan membran yang disebut sebagai tonoplas, berfungsi
sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan seperti protein dan zat gula.
Di dalamnya juga tersimpan pigmen buah, dan daun. Selain itu vakuola
juga berfungsi untuk mengatur tekanan di dalam sel, menstabilkan tingkat
nilai PH dan mengisolasi zat sisa-sisa metabolisme sel. Vakuola berbentuk
seperti karung yang didalamnya terdapat cairan yang mengandung
senyawa organik dan anorganik :
1. Protein
2. Alkaloid
3. Tanin
4. Zat warna atau pigmen

L. MIKROBODI

Mengandung enzim yang berpartisipasi dalam tahap persiapan atau


menengah reaksi biokimia dalam sel. Ini memfasilitasi pemecahan lemak,
alkohol dan asam amino. Merupakan istilah yang diberikan kepada tubuh
kecil yang belum diketahui fungsinya, terdapat dua kelompok :
1. Peroksisom ; menguraikan hidrogen peroksida melalui proses
fotorespirasi. Peroksisom juga berfungsi untuk mengubah racun
menjadi air dan oksigen serta mengubah asam lemak menjadi zat gula.
2. Glioksisom : peroksisom khusus ditemukan pada tumbuhan dan jamur,
yang membantu untuk mengkonversi lemak yang disimpan menjadi
karbohidrat sehingga mereka dapat digunakan untuk pertumbuhan
tanaman. Dalam glyoxysomes asam lemak yang terhidrolisis menjadi

9
asetil-CoA oleh enzim β-peroxisomal oksidasi. Selain fungsi
peroxisomal, glyoxysomes juga memiliki enzim kunci dari siklus
glioksilat.

10

Anda mungkin juga menyukai