a. Teori Biologis :
Teori yang merupakan teori biologis adalah sebagai berikut :
1) Teori jam genetik
Menurut Hay ick (1965), secara genetik sudah terprogram bahwa material di
dalam inti sel dikatakan bagaikan memiliki jam genetis terkait dengan frekuensi
mitosis. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa spesies-spesies tertentu
memiliki harapan hidup
(life span) yang tertentu pula. Manusia yang memiliki rentang kehidupan
maksimal sekitar 110 tahun, sel-selnya diperkirakan hanya mampu membelah
sekitar 50 kali, sesudah itu akan mengalami deteriorasi.
Teori cross-linkage (rantai silang)
Kolagen yang merupakan unsur penyusun tulang diantara susunan
molecular, lama kelamaan akan meningkat kekakuannya (tidak elastis).
Hal ini disebabkan oleh karena sel-sel yang sudah tua dan reaksi kimianya
menyebabkan jaringan yang sangat kuat.
Teori radikal bebas
Radikal bebas merusak membrane sel yang menyebabkan kerusakan dan
kemunduran secara fisik.
Teori genetic
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies
spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia
yang diprogram oleh molekul-molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya
akan mengalami mutasi.
Teori immunologi
o Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu
zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak dapatbtahan
terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah.
o System immune menjadi kurang efektif dalam mempertahankan
diri , regulasi dan responbilitas.
Teori stress-adaptasi
o Menua terjadi akibat hilangnya sel sel yang biasa digunakan
tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan
kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress
menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
Teori wear and tear (pemakaian dan rusak)
o Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel sel tubuh lelah
(terpakai).
b. Teori psikososial
Teori yang merupakan teori Psikososial adalah sebagai berikut :
Teori integritas ego
Teori perkembangan ini mengidentifikas tugas tugas yang harus dicapai
dalam tiap tahap perkembangan. Tugas perkembangan terakhir
merefleksikan kehidupan seseorang dan pencapaiannya. Hasil akhir dari
penyelesaian konflik antara integritas ego dan keputusasaan adalah
kebebasan.
Teori stabilitas personal
Kepribadian seseorang terbentuk pada msa kanak kanak dan tetap
bertahan secara stabil. Perubahan yang radikal pada usia tua bisa jadi
mengindikasikan penyakit otak.
c. Teori sosiokultural
Teori yang merupakan teori sosiokultural adalah sebagai berikut :
Teori pembebasan (disengagement theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang
berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya, atau
menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Hal ini mengakibatkan interaksi
sosial lanjut usia menurun, sehingga sering terjadi kehilangan ganda
meliputi :
o Kehilangan peran
o Hambatan kontak sosial
o Berkurangnya komitmen
Teori aktifitas
Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses tergantung dari
bagaimana seorang usia lanjut merasakan kepuasan dalam beraktifitas
dan mempertahankan aktifitas tersebut selama mungkin. Adapun kualitas
aktifitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas aktifitas yang
dilakukan.
d. Teori Konsekuensi Fungsional
Teori yang merupakan teori Fungsional adalah sebagai berikut :
Teori ini mengatakan tentang konsekuensi fungsional usia lanjut yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan karena usia dan faktor risiko
tambahan.
Tanpa intervensi maka beberapa konsekuensi fungsional akan negatif,
dengan intervensi menjadi positif.
5. Aspek legal dan Etik dalam keperawatan gerontik
Landasan Penanganan Lanjut Usia :
a. Filsafat Negara/P4
b. UUD 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34.
c. UU No.9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan bab 1 pasal 1 ayat 1.
d. UU No.4 tahun 1965 , tentang pemberian bantuan penghidupan orangtua.
e. UU No.5 tahun 1974, tentang pokok-pokok pemerintah didaerah.
f. UU No. 6 tahun 1974, tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraaan
sosial.
g. Keputusan Presiden RI No. 44 Tahun 1974.
h. Program PBB tentang lanjut usia, anjuran kongres internasional WINA 1983.
i. GBHN 1983/Repelita IV.
j. Keputusan Mentri Sosial RI No. 44 tahun 1974, tentang organisasi dan tata
kerja departemen sosial provinsi.