PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
5. Untuk ,engetahui Karakteristik perusahaan dagang.
1.3 PERMASALAHAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perusahaan Dagang
2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan
biaya usaha lainya
5. Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada
perubahan
3
Usaha yang di lakukan oleh perusahaan dagang adalah memberi
barang dagang dan menjualnya tanpa mengadakan perusahaan
(pengelolaan ) terlebi dahulu.barang yang di jual dapat berupa bahan
baku,barang setengah jadi atau barang jadi.contoh perusahaan dagang
yang cuckup terkenal adalah PT . Lion super indo selaku pemilik
rantai toko carrefour.
Tidak menjual barang atau produk Menjual barang yang diperoleh dari
tetapi menjual dalam bentuk jasa pemasok
4
Tidak memiliki persediaan Memiliki persediaan barang dagang
barang. Jika ada persediaan, hanya jadi
berupa bahan habis pakai untuk
menghasilkan jasa
5
2.4.1. Penjualan Barang dagang
Penjualan barang dagang bisa dilakukan secara tunai atapun
secara kredit, bisa juga membayar sebagian dan sebagian dikredit.
Penjualan barang dagang secara tunai dicatat dengan mendebit akun
kas dan mengkredit akun penjualan, jika transaksi secara kredit maka
piutang dagang (debit) dan penjualan (kredit).
2.4.2. Penjualan tunai
Penjualan tunai biasanya dicatat pada Register Kas dan pada akhir
hari kerja dijumlah. Penjualan tunai seperti ini dapat dicatat sebagai
berikut :
Kas Rp XXX
Penjualan Rp XXX
(untuk mencatat transaksi penjualan tunai)
6
Transaksi penjualan & Ph terjadi karena adanya
pengembalian barang dagang yang rusak atau tidak sesuai pesanan
oleh pembeli kepada penjual. Transaksi ini mengakibatkan akun
piutang dagang berkurang. perusahaan dagang akan menerbitkan
bukti transaksi berupa nota kredit. Pencatatan transaksi ini adalah
akun retur penjualan & Ph (debit), dan akun piutang dagang (kredit).
Jika transaksi secara tunai maka akun yang di debit adalah kas.
Contoh:
7
2% jika pembayaran dilakukan 10 hari sesudah tanggal faktur, tapi
tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
Syarat penjualan kadang kala juga ditulis dengan symbol
n/30 (n adalah singkatan dari netto) yang artinya harga faktur neto atau
keseluruhan harga faktur harus dibayar dalam waktu 30 hari sesudah
tanggal faktur, cara lain menyatakan syarat penjualan adalah misal
n,10/EOM (End of Month) atau akhir bulan. Ini berarti faktur harus
dibayar dalam waktu 10 hari sesudah akhir bulan, dihitung dari bulan
yang tertulis pada faktur.
Contoh :
Pada tanggal 20 Januari perusahaan Amazon menjual barang
dagangan kepada seorang pembeli seharga Rp 10.000.000 secara
kredit, dengan syarat 2/10,n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi
penjualan ini adalah :
8
( Pencatatan penerimaan piutang dikurangi potongan 2%)
9
Pembelian bersih Rp 499.400
HargaPokokBarangTersediaUntukDijual Rp 509.400
Dikurangi : Persediaan barang,
31 Desember Rp 60.000
HargaPokokPenjualan Rp 449.400
2.4.7. Pembelian
Apabila perusahaan menggunbakan metode persediaan
periodic, maka pembelian barang dagangan dicatat dengan
mendebet rekening pembelian. Rekening pembelian merupakan
sebuah rekening sementara yang digunakan untuk mengumpulkan
seluruh harga pokok barang yang dibeli selama periode, sehingga
pada tiap akhir peeriode rekening ini harus ditutup.
Misalkan pada tanggal 5 Januari perusahaan membeli barang
dagangan secara kredit (2/10, n/30) seharga Rp 530.000. Transaksi
ini dicatat :
10
Pada tanggal 6 Januari dikembalikan barang sebesar Rp 20.000 yang
dibeli pada tanggal 5 Januari. Maka jurnalnya adalah :
11
contoh;
jurnal:
8 januari Beban angkut pembelian Rp. 250.00
Kas Rp. 250.000
12
3. Menjual barang dagangan
a. Beban penjualan
1. Pembelian
4. Potongan pembelian
5. Penjualan
7. Potongan penjualan
8. Pengeluaran
9. Penerimaan
13
10. Syarat pembayaran
14
2.6. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
Debet Kredit
Kas Rp 9.500
Gedung 80.000
Penjualan 480.000
Pembelian 325.000
15
Biaya angkut pembelian 12.200
2.6.1. PENYESUAIAN
16
Hal ini disebabkan karena dalam metode persedian periodik
rekening persediaan barang dagangan tidak digunakan untuk mencatat
pertambahan persediaan karena adanya transaksian pembelian dan
sebaliknya juga tidak mencatat pengurangan persediaan karena adanya
transakssi penjualan sehingga dalam buku besar rekening persediaan
hanya menunjukkan saldo persediaan barang dagangan pada awal
periode. Rekening ini tidak dapat memberi informasi mengenai jumlah
persediaan yang ada pada saat-saat tertentu. Pada akhir periode
perusahaan melakukan perhitungan atas jumlah fisik persediaan yang
ada digudang (belum terjual) pada akhir periode. Informasi tentang
persediaan akhir yang diperoleh melalui perhitungan fisik ini harus
dimasukkan dalam pembukuan perusahaan, agar pembukuan dapat
memberikan informasi sesuai dengan keadaan keadaan yang
sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Proses untuk memasukkan
data persediaan akhir ini kedalam pembukuan perusahaan dilakukan
dengan membuat jurnal penyesuaian.
Pembelian Rp xxxx
17
Persediaan Rp xxxx
18
Untuk memperjelas, dibawah ini data-data untuk
penyesuaian pembukuan Perusahaan Dagang MUTIARA pada akhir
bulan Desember 2002 (dalam ribuan ):
Tanggal Keterangan
Jumlah
D K
02
Des 31 Harga Pokok Penjualan Rp 36.000
Persediaan Barang Dagangan 36.000
19
Biaya Angkut Pembelian 12.200
20
harus dilakukan dengan memperhatikan cara-cara penyajian yang
lazim.
Berikut ini adalah laporan keuangan Perusahaan Daganga
MUTIARA :
AKTIVA PASSIVA
Aktiva Lancar
Kas
Kewajiban Lancar :
PiutangDagang
Rp 9.500 Utang Dagang
Persediaan Barang Rp 20.400
16.100 Utang Gaji
dagangan 5.000
40.000 Utang Sewa
Asuransi Dibayar Dimuka 4.000
1.800 Jumlah Kewajiban
Jumlah Aktiva Lancar 29.400
67.400 Lancar
MODAL :
Gedung 80.000 94.000
Modal Mutiara
Akum. Dep
Gedung 24.000
56.000
Jumlah Aktiva Tak Lancar
123.400
Jumlah Aktiva 123.400
Jumlah Passiva
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Melalui pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar
setiap perusahaan yang ingin menjalankan usahanya harus memperhatikan
aspek – aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna tercapainya
suatu tujuan perusahaan yang ingin dicapai.
22
23