DI SUSUN OLEH
KELOMPOK:9
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “PENYAKIT JANTUNG KORONER”
ini dapat terselesaikan. Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui pengertian, faktor-faktor
risiko, cara mengatasi dan cara mencegah penyakit jantung koroner.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan permasalahan kesehatan utama yang dihadapi
di berbagai negara di dunia. Banyaknya faktor yang mempengaruhi, menyebabkan diagnosis dan
terapi penyakit tersebut terus berkembang. Meskipun penyakit jantung koroner merupakan
penyakit yang sulit untuk diobati, namun para ilmuwan telah berusaha mengembangkan penelitian
untuk pengobatan penyakit jantung koroner. Dengan selalu menerapkan prinsip hidup sehat maka
masyarakat dapat terhindar dari kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung koroner.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Vanda Hadinata, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.
3. Teman-teman sekelas yang telah menyumbangkan banyak ide terhadap makalah ini.
4. Dan pihak-pihak lain yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Mungkin dalam laporan penelitian ini
terdapat banyak kata yang kurang tepat, untuk itu penulis mohon maaf. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga laporan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.........................................................,,............................................. 1
1.2. Rumusan Masalah...................................................,.............................................. 1
1.3. Tujuan Pembahasan............................................................................................... 1
1.4. Manfaat Pembahasan............................................................................................. 2
1.4.1. Bagi Mahasiswa.................... .........................................................................2
1.4.2. Bagi Dosen..................................................................................................... 2
1.4.3. Bagi Masyarakat............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................3
2.1. Pengertian Penyakit Jantung Koroner..................................................................... 3
2.1.1. Jantung.......................................................................................................... 3
2.1.2. Penyakit Jantung Koroner............................................................................. 5
2.1.3. Aterosklerosis................................................................................................ 5
2.2. Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner .................................................... 6
2.2.1. Faktor Risiko Alami...................................................................................... 7
2.2.2. Faktor Risiko Utama...................................................................................... 7
2.2.3. Faktor Risiko Tidak Langsung....................................................................... 10
2.3. Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner............................................................. 12
2.4. Cara Mengatasi Penyakit Jantung Koroner............................................................. 12
BAB III Askep penyakit Jantung Koroner……………………………………………16
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………….16
3.1. Kesimpulan............................................................................................................. 16
3.2. Saran……………………………………………………………………………….16
3.3. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 17
DAFTAR GAMBAR
2.1.3. Aterosklerosis
Aterosklerosis pembuluh koroner merupakan penyebab penyakit arteri koronaria paling
sering ditemukan. Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri
koronaria, sehingga mempersempit lumen pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka resistensi
terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium. Bila penyakit
ini semakin lanjut, maka penyempitan lumen akan diikuti perubahan pembuluh darah yang
mengurangi kemampuannya untuk melebar. Dan kebutuhan oksigen menjadi tidak stabil sehingga
akan membahayakan miokardium yang terletak di sebelah distal dari daerah lesi. Aterosklerosis
pada arteri besar dan kecil ditandai dengan penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrofil,
monosit, dan makrofag di seluruh kedalaman tunika intima (lapisan sel endothel) dan akhirnya ke
tunika media (lapisan otot polos).
Terhalang atau tersumbatnya pembuluh arteri dapat disebabkan oleh pengendapan kalsium,
kolesterol lemak dan lain-lain substansi, yang dikenal sebagai plak. Dalam periode tersebut deposit
ini tertimbun secara perlahan-lahan yang akhirnya diameter di arteri koroner yang masih dapat
dilalui darah makin lama semakin sempit, sampai pembuluh tersebut tidak dapat dilewati darah
sesuai dengan kebutuhan otot jantung. Terhalangnya aliran darah seperti di atas disebut sebagai
fixed blockage13. Plak sering timbul pada tempat-tempat dimana terjadi turbulensi maksimum
seperti pada percabangan, daerah dengan tekanan tinggi, daerah yang pernah terkena trauma
dimana terjadi deskuamasi endothel yang menyebabkan adesi trombosit.
Gambar 2. Aterosklerosis
2.2. Faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner
Faktor risiko suatu penyakit adalah faktor-faktor yang diyakini meningkatkan risiko
timbulnya penyakit yang bersangkutan. Namun hal itu tidak bersifat absolut. Artinya bila
seseorang memiliki salah satu faktor saja atau kombinasi dari beberapa jenis faktor risiko, tidak
berarti bahwa secara otomatis ia mengidap penyakit jantung koroner. Tetapi ia memiliki
kemungkinan lebih besar terkena penyakit daripada yang tidak memiliki faktor risiko.
2.2.1. Faktor Risiko Alami
2.2.1.1. Genetik
Riwayat keluarga yang positif terhadap PJK (saudara atau orang tua yang menderita
penyakit ini sebelum usia 50 tahun) meningkatkan timbulnya aterosklerosis prematur. Pentingnya
pengaruh genetic dan lingkungan masih belum diketahui. Tetapi, riwayat keluarga dapat juga
mencerminkan komponen lingkungan yang kuat, seperti misalnya gaya hidup yang menimbulkan
stress atau obesitas.
2.2.1.2. Jenis Kelamin
Wanita lebih kebal pada penyakit jantung koroner daripada pria. Hal ini disebabkan karena
wanita memiliki hormon estrogen yang mampu melebarkan pembuluh darah sehingga potensi
terjadi penyempitan lebih kecil. Namun pada wanita yang telah mengalami menopause, memilki
risiko yang sama besar dengan pria
2.2.1.3. Usia
Risiko PJK meningkat dengan bertambahnya usia; penyakit yang serius jarang terjadi
sebelum usia 40 tahun.Tetapi hubungan antara usia dan timbulnya penyakit mungkin hanya
mencerminkan lebih panjangnya lama paparan terhadap faktor-faktor pemicu. Pada masa tua
terjadi degeneratif fungsi jantung dan pembuluh darah.
2.2.1.4. Ras
Orang Amerika-Afrika lebih rentan terhadap PJK daripada orang kulit putih.
2.2.2. Faktor Risiko Utama
2.2.2.1. Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu kata yang sering diucapkan oleh masyarakat umum
terutama bila menyangkut masalah kesehatan, biasanya dengan konotasi negative. Sesungguhnya
kolesterol tidaklah selalu jelek. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak yang
kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk bermacam-macam fungsi kolesterol maka tubuh
membuatnya sendiri di dalam hati (liver).
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah. Sejauh pemasukan ini masih seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap
sehat. Tetapi sangat disayangkan kebanyakan dari kita memasukkan kolesterol lebih dari apa yang
diperlukan, yaitu dengan makan makanan yang mengandung lemak yang kaya akan koelsterol
dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini dapat dimengerti karena hidangan yang lezat umumnya
mengandung banyak lemak. Hasilnya mudah diterka, yaitu kadar kolesterol darah meningkat
sampai di atas angka normal yang diinginkan.
Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di dalam pembuluh darah
arteri, yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang dikenal sebagaiatherosclerosis. Sep
erti telah disebutkan di muka, bila penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyeba
bkan suplai darah ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, maka timbul sakit atau nyeri dada yang
disebut angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung. Di sinilah kolesterol tersebut berperan
negative terhadap kesehatan. Karena alasan tersebut di atas, maka kadar kolesterol yang abnormal
menjadi factor risiko utama PJK.
Parameter kolesterol terdiri dari:
1. Kolesterol total
Kadar kolesterol total darah yang sebaiknya adalah (200mg/dl, bila) 200 mg/dl berarti risiko untuk
terjadinya PJK meningkat.
Kolesterol
Normal Agak tinggi Tinggi
(Pertengahan)
<200 mg/dl 200 – 239 mg/dl >240 mg/dl
Tabel 1. Kolesterol Total
2. LDL kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein) kolesterol biasa disebut kolesterol jahat karena apabila kadar
LDL kolesterol meninggi akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah dan pengendap
an kolesterol di arteri. Kadar LDL kolesterol lebih tepat sebagai petunjuk untuk mengetahui risiko
PJK daripada kadar kolesterol total saja. Kadar LDL kolesterol > 130 mg/dl akan meningkatkan
risiko terjadinya PJK. Kadar LDL kolesterol yang tinggi ini dapat diturunkan dengan diet.
Kadar Kolesterol
Normal Agak tinggi Tinggi
(Pertengahan)
<130 mg/dl 130 – 159 mg/dl >160 mg/dl
Tabel 2. LDL Kolesterol
3. HDL kolesterol
HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol sering disebut kolersterol baik karena mengangkut
kelebihan kolesterol jahat dari pembuluh darah kembali ke hati untuk dibuang sehingga mencegah
penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Jadi makin
rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan terjadinya PJK. Kadar HDL kolesterol
dapat dinaikkan dengan mengurangi berat badan, menambah exercise dan berhenti merokok.
Kadar Kolesterol
Normal Agak tinggi Tinggi
(Pertengahan)
> 45 mg/dl 35 - 45 mg/dl >35 mg/dl
Tabel 3. HDL Kolesterol
4. Kadar trigliserid
Trigliserid merupakan lemak di dalam tubuh yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu lemak jenuh,
lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Kadar trigliserid yang tinggi merupakan
faktor risiko untuk terjadinya PJK. Kadar trigliserid perlu diperiksa pada keadaan sebagai berikut
yaitu bila kadar kolesterol total > 200 mg/dl, ada PJK, ada keluarga yang menderita PJK <55 tahun,
ada riwayat keluarga dengan kadar trigliserid yang tinggi, ada penyakit DM & pankreas.Penguku
ran kadar trigliserid kadang-kadang diperlukan untuk menghitung kadar LDL kolesterol, karena
pemeriksaan laboratorium biasanya langsung dapat mengukur kolesterol total, HDL kolesterol dan
trigliserid.
Kadar Kolesterol
Normal Agak tinggi Tinggi
(Pertengahan)
> 150 mg/dl 150 - 250 mg/dl >500 mg/dl
Tabel 4. Kadar Trigliserid
2.2.2.2. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah merupakan beban yang berat untuk jantung, sehingga menyeb
abkan hipertropi ventrikel kiri atau pembesaran ventrikel kiri (faktormiokard). Serta tekanan darah
yang tinggi menimbulkan trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria,
sehingga memudahkan terjadinya aterosklerosis koroner (factor koroner).
Sistolik Diastolik
Gambar 3. Angioplasti
3. Operasi bypass arteri koroner.
Seorang ahli bedah menciptakan sebuah graft untuk membypass arteri koroner yang tersu
mbat menggunakan pembuluh dari bagian lain dari tubuh Anda. Hal ini memungkinkan
darah mengalir di sekitar arteri koroner yang tersumbat atau menyempit. Karena ini memerl
ukan operasi jantung terbuka, itu yang paling sering dilakukan untuk kasus beberapa arteri
koroner menyempit.
4. Pemberian obat-obatan
a. Resin
Obat golongan resin ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus halus dan mengeluar
kannya melalui tinja sehingga sirkulasi enterohepatik obat ini menurun. Akibatnya, terjadi
peningkatan fungsi reseptor LDL dan peningkatan bersihan LDL plasma.
b. Niasin
Berfungsi enurunkan produksi VLDL yang merupakan prekursor LDL. Dengan dosis besar asam
nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau koleserol baik dalam darah untuk
mencegah serangan jantung.
c. Statin
Bekerja dengan menghambat pembentukan kolesterol di hati dan eningkatkan pembuangan
d. Derivat asam fibrat
Golongan asam fibrat diindikasikan untuk hiperlipoproteinemia tipe IIa, Iib, III, IV dan V. Gemfi
brozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma, sehingga produksi VLDL dan
apoprotein B dalam hati menurun.
e. Ezetimibe
Ezetimibe dapat menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL.Ezetimibe bekerja
dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Ezetimibe dapat digunakan sendiri jika
antihiperlidemik lain tidak bisa ditoleransi tubuh atau dikombinasi denga golongan statin (pengha
mbat HMGCoa reduktase) jika golongan statin tidak dapat menurunka kadar lipid darah sendirian.
BAB III
ASKEP PENYAKIT JANTUNG KORONER
-Kasus:
Seorang laki-laki Usia 38 tahun MRS dengan keluhan nyeri dada menjalar keleher
dan tembus punggung sejak 40 menit yang lalu.keluar keringat dingin,sesak,gelisah. Hasil
pemeriksaan ST elevasi di area inferior,RR :21x/menit, TD: 100/70 MmHg, N:
88x/menit,S:36,5 C,Akral dingin, CRT 4 detik, sinosis.klien di Diagnosa penyakit jantung
koroner.
A. Pengkajian
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien = Tn.D
No RM = 201309
Usia = 38 tahun
Jenis kelamin = laki-laki
Tgl MRS =25-05-2015
Tgl pengkajian = 25-05-2015 ,jam 14.00 WIB
Status pernikahan =belum menikah
Agama =Islam
Suku/bangsa = Jawa , Indonesia
Pendidikan terahir =SMA
Pekerjaan =TNI
Lama bekerja =+
Sumber informasi =Ibu
Nama keluarga dekat yang di hubungi =Ibu (orang tua)
Alamat = Semen Kediri
Pendidikan terahir = SMA
Pekerjaan = IRT
2. Keluhan utama
Ds : Klien mengatakan nyeri dada menjalar keleher dan tembus punggung sejak 40 menit
yang lalu.keluar keringat dingin,sesak,gelisah
3. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan nyeri dada menjalar keleher dan tembus punggung sejak 40 menit yang
lalu,keluar keringat dingin, sesak,dan gelisah.,
Pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit dan tidak pernah memiliki
penyakit menahun. Hanya pernah sakit panas dan di bawa berobat ke dotkter praktik dan di
berikan obat minum sembuh .
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular
,menurun,menahun serta tidak ada dalam keluarga yang mengalami penyakit serupa.
Pemeriksaan fisik
- Mata
Inspeksi : - sclera ≠ ikterus
- perdarahan (-)
Palpasi: - konjugtiva ≠ anemis
-pandsngan jelas
-pembengkakan (-)
Hidung
Inspeksi : bentuk proporsional
-sekresi (-)
-epistaksis (-)
-ganguan penciuman (-)
Palapsi : - Nyeri tekan (-)
-Massa (-)
-Mulut
Inspeksi : - Kebersihan mulut Baik
-Mukosa bibir lembab
- Perdarahan (-)
- Bicara jelas
- Gangguan menelan sering tersedak
- Lesi (-)
- Grimace (+)
- Batuk (+)
-Telinga
Inspeksi : - Batuk simetris , proposional
-Perdarahan (-)
- Serumen (+)
Palpasi : - Nyeri tekan (-)
-Massa (-)
- Gangguan pendengaran (-)
- Telinga
Inspeksi : - Bentuk simetris, proposional
- Perdarahan (-)
- Serumen (+)
- Palpasi: - Nyeri tekan (-)
- Massa (-)
- Gangguan pendengaran (-)
- Leher
Inspeksi : - JVD ≠ terlihat
- Lesi (-)
- Devisiasi trakea (-)
- Massa abnoramal (-)
- Dada/thorax :
-Normal chest
- Lesi (-)
- Retraksi instercosta (-)
Palpasi:
-Nyeri tekan (-)
- Nyeri dada (-)
Perkusi: Paru sonor
Aukulturasi: Paru-paru
Rhonky wheezing
-Abdomen :
Perkusi : Timpani
Genetalia:
Kekuatan otot 3 3
3 3
Akral
CRT < 2dtk
Edema +
Diaforesis / keringat (+)
Lemah (+)
4. Pemeriksaan penunjang
HB 14,0
LEUKOSIT 2500
PCV 41,3
TROMBOSIT 94.000
Urin Lenkap
SG 1,015
PH 5
LELI 25/ul +
NIT PO5
PRO 75 mg/dl +
GLUI 50 Mg/ dl +
KET Neg
Ubg 8 mg/dl +++
Bil 3 mg/dl ++
Ery 25/ul ++
Sedimen
Eritrosit 0-2/ipb
Leukosit 0-1/ipd
Kristal Uric acid 1-3/ ipk
Ephitel Ginjal 0-1/ipk
Silinder Granular cast 0-1 /ipk
Lain-lain
Kateri Coccus
Candida Neg
tricomonas Neg
spermatozoa Neg
5. ANALISA DATA
N :88 /x mnt
S : 36,5 , oC
RR : 21 x/mnt
2 Ds :- Klien mengatakan sesak Beban kerja jantung Gangguan pola
nafas meningkat nafas
-Sulit bergerak bebas
- Gelisah Kebutuhan O2 Jantung
Do : - Berbaring di tempat meningkat
tidur
TTV : TD : 100/70 mmHg Peningkatan respirasi
N :88 /x mnt
S : 36.5 oC Takipnea
RR : 21 x/m
Sesak : (+) Gangguan pola nafas
O2 : (+)
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung.
2. Gangguan pola nafas.
10. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Kesimpulan
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung dimana terjadi penyempitan, penyumba
tan atau kelainan pembuluh nadi koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh nadi yang
mengantarkan darah ke aorta ke jaringan yang melindungi rongga- rongga jantung.Penyakit jantu
ng koroner terjadi bila ada timbunan (plak) yang mengandung lipoprotein, kolesterol, sisa-sisa
jaringan dan terbentuknya kalsium pada intima, atau permukana bagian dalam pembuluh darah.
Aterosklerosis pembuluh koroner merupakan penyebab penyakit arteri koronaria paling sering
ditemukan. Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri koro
naria, sehingga mempersempit lumen pembuluh darah.
Faktor risiko PJK dibagi menjadi faktor risiko alami, utama dan tidak langsung. Faktor
risiko alami terdiri dari genetik, jenis kelamin, usia dan ras. Faktor utama terdiri dari kolesterol,
Hipertensi dan merokok.Faktor risiko tidak langsung terdiri dari diabetes mellitus, obesitas,
aktivitas fisik, stress, diet nutrisi dan alkohol.
Cara mencegah penyakit jantung koroner adalah berhenti merokok sedini mungkin,
berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, menghindari stress
yang berlebihan, menghindari pola hidup tidak sehat, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga
tekanan darah, mengontrol gula darah dan menurunkan berat badan
Cara mengatasi penyakit jantung koroner adalah tes diagnosis,angioplasti, operasi by-pass
dan pemberian obat-obatan.
3.2. Saran
Penyakit Jantung Koroner dapat menyerang kepada siapa saja, bukan hanya kepada usia
lanjut saja, namun pada usia yang masih sangat muda sekalipun penyakit jantung dapat menyerang.
Jadi, apabila kita tidak ingin terkena penyakit berbahaya ini maka kita harus mualai dengan
berperilaku hidup sehat, dari mulai pola makan yang sehat dan teratur hingga mulai membiasakan
untuk teratur berolahraga dan tidak merokok tentunya.
DAFTAR PUSTAKA
Soeharto, Iman. 2001. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Yahya, Fauzi. 2009. Menaklukan Pembunuh NO 1 Mencegah dan Mengatasi PJK dengan Cepat
dan Tepat. Bandung : Mizan.
Soeharto, Iman. 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung. Jakarta :Gramedia
Pustaka Utama.
Rosyani, A. Y. 2012. Makalah penyakit jantung koroner, (http://afryluryanti.blogspot.co.id/
2012/03/makalah-penyakit-jantung-koroner.html), diakses pada 25 Oktober 2015.
Redi. 2012. Makalah penyakit jantung koroner, (http://keperawatan redi.blogspot.co.id/2012/04/
makalah-penyakit-jantung-koroner.html), diakses pada 25 Oktober 2015.