5 Julita Nainggolan PDF
5 Julita Nainggolan PDF
ABSTRAK
Pengetahuan gizi Ibu dan sikap gizi Ibu sangat berhubungan dengan status gizi balita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap gizi ibu
dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa
Raya Bandar Lampung.
Hasil penelitian penelitian terdapat 100 (46,9%) yang memiliki status gizi kurang, 59 (37,1%)
siswa dengan status gizi baik, 87 (54,7%) responden yang pengetahuan kurang, 72 (45,3%)
responden dengan baik, 82 (51,6%) responden yang memiliki sikap kurang, 77 (48,4%)
responden dengan sikap baik.
Analisis Bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi Ibu
dengan status gizi balita dan ada hubungan yang signifikan antara sikap gizi Ibu dengan
status gizi balita (p=0,000).
Analisis Multivariat menunjukkan ada pengaruh antara pengetahuan gizi Ibu, dan sikap gizi
Ibu dengan status gizi balita hal ini dapat dilihat dari nilai odds ratio (EXP{B}) masing-
masing variabel. (EXP{B}) variabel pengetahuan gizi Ibu (0,22), dan sikap gizi Ibu (0,15).
Variabel pengetahuan gizi Ibu merupakan faktor yang paling kuat pengaruhnya terhadap
status gizi balita.
Kata kunci : Status Gizi Balita, Pengetahuan Gizi Ibu, Sikap Gizi Ibu
gizi. Menurut Williams (1993), masalah kekurangan gizi pada balita. Keadaan
yang menyebabkan malnutrisi adalah tidak sosial ekonomi dan kebudayaan banyak
pengertian tentang kebiasaan makan yang pedesaan. Terdapat pantangan makan pada
baik. Kebiasaan makan dalam rumah balita misalnya anak kecil tidak diberikan
tangga penting untuk diperhatikan, karena ikan karena dapat menyebabkan cacingan,
pemilihan dan penggunaan pangan dan karena dapat menyebabkan sakit perut atau
Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan kurangnya energi yang diperoleh dari
kesehatan pada orang tua, khususnya ibu makanan dan pengetahuan juga sikap ibu
merupakan salah satu penyebab terjadinya sangat penting untuk mencegah terjadinya
64
angka gizi kurang pada balita. Untuk itu Mengetahui hubungan pengetahuan gizi
perlu diukur dari pengetahuan dan sikap Ibu dengan status gizi balita di wilayah
ibu akan status gizi balita melalui tahapan kerja Puskesmas Rajabasa Indah
Tujuan umum penelitian ini adalah terhadap status gizi balita di wilayah kerja
ibu dan sikap gizi ibu dengan status gizi Rajabasa Raya.
pengetahuan dan sikap gizi ibu dengan ketelitian 0,1 cm, pengambilan data
status gizi balita di wilayah kerja Rajabasa mengenai pengetahuan dan sikap gizi
responden disajikan dalam Tabel 7. Dapat 159 responden terdapat 87 (54,7%) orang
diketahui bahwa dari 159 responden, yang memiliki pengetahuan kurang dan 72
sebanyak 60 balita yang berjenis kelamin (45,3%) orang yang memiliki pengetahuan
baik.
68
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari baik. Selain itu, dari 87 orang responden
(48,4%) orang yang memiliki sikap baik. dengan status gizi kurang, sedangkan 20
159 responden terdapat 100 (62,9%) balita memiliki balita dengan status gizi baik.
yang memiliki status gizi kurang dan 59 Hasil analisis bivariat untuk mengetahui
(37,1%) balita yang memiliki status gizi hubungan sikap gizi ibu dengan status gizi
baik. Status gizi balita diukur menurut balita dapat diketahui bahwa dari 77 orang
indikator IMT/U dari WHO (World Health responden yang bersikap baik, 33
Berdasarkan Tabel Z Score standar baku dengan status gizi kurang, sedangkan 44
dikategorikan kurang menurut indikator memiliki balita dengan status gizi baik.
IMT/U apabila Z-Score= <-2,0 SD Selain itu, dari 82 orang responden yang
apabila Z-Score= -2,0 SD s/d +2,0 SD. memiliki balita dengan status gizi kurang,
hubungan pengetahuan ibu dengan status (18,3%) memiliki balita dengan status gizi
baik, 33 di antaranya (45,8%) memiliki odds ratio atau (EXP{B}) dari semua
balita dengan status gizi kurang, variabel, yaitu (EXP{B}) pengetahuan gizi
sedangkan 39 orang responden lainnya ibu (0,22), (EXP{B}) sikap gizi ibu (0,15)
(54,2%) memiliki balita dengan status gizi dari hasil ini dapat dilihat bahwa p< 0,000
69
sehingga variabel ini memenuhi syarat sebab sikap yang baik memiliki kontribusi
status gizi, hal ini ditunjukkan dengan nilai Berdasarkan analisis regresi logistik
dibandingkan dengan koefisien regresi pengetahuan gizi ibu dan sikap gizi ibu
Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda pengetahuan gizi ibu merupakan faktor
dengan hasil penelitian sebelumnya yang yang paling kuat hubungannya dengan
dilakukan oleh Rinda Sari (2009), respon status gizi balita, hal ini ditunjukkan
yang mempunyai sikap positif terhadap dengan nilai koefisien regresi yang lebih
sebesar 75% dan responden yang variable sikap gizi dan dari nilai Area
mempunyai sikap negatif sebesar 25%. Under Curve bahwa sebesar 21,8%
Dari data hasil penelitian tersebut (lemah) dikarenakan dari data yang
responden mempunyai sikap positif gizi masih rendah dan sikap gizi ibu juga
nutrisi balita, hal ini sejalan dengan tingkat hasil dari area under curve, dan 78,2%
pengetahuan yang baik dan berpengaruh lainya oleh faktor lain yang
terhadap sikap yang baik pula. Sikap mempengaruhinya bisa dari faktor
positif ini merupakan asset yang dapat pendidikan orang tua balita, ekonomi yang
Dalam penelitian ini, pengetahuan gizi ibu menyerap dan memahami pengetahuan
dan pengetahuan gizi ibu merupakan Depkes RI. 2004. Analisis Situasi Gizi dan
Kesehatan Masyarakat. Direktorat
faktor yang paling kuat hubungannya
Jenderal Bina Kesehatan
dengan status gizi balita, hal ini
Masyarakat Direktorat Gizi
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi Masyarakat. Jakarta.