BAB 1
PENDAHULUAN
Gigi tiruan lengkap atau full denture merupakan gigi tiruan yang
menggantikan seluruh gigi pada lengkung rahang atas dan bawah (edentulous)
pembuatannya, gigi tiruan tidak hanya sebatas mengganti gigi yang hilang tetapi
juga memperhatikan kontak dan jaringan lain disekitarnya. Gigi tiruan dibuat
semirip mungkin dengan gigi asli agar dapat meningkatkan rasa nyaman terutama
saat pengunyahan dan bicara serta tidak mengurangi nilai estetika (Fadriyanti,
2010).
derajat kesehatan gigi dan mulut, pencegahan penyakit gigi dan mulut, serta
derajat kesehatan gigi dan mulut tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan
Tugas yang harus dipenuhi yaitu memberikan edukasi bagi pasien yang
akan melakukan insersi gigi tiruan. Memberikan edukasi bagi pasien yang sedang
gigi tiruan. Memberikan edukasi merupakan kompetensi dari dokter gigi, yaitu
bagian dari upaya promotif. Dalam Global Goals for Oral Health 2020, World
dampak dari penyakit mulut dan penyakit kraniofasial terhadap kesehatan dan
aspek psikososial dengan menekankan upaya promotif kesehatan gigi dan mulut,
serta melakukan diagnosa dini terhadap penyakit dan kondisi rongga mulut untuk
mengurangi kejadian penyakit mulut yang ada pada masyarakat (Hobdell dkk.
2003).
penjelasan mengenai akibat yang dapat timbul akibat kelalaian menjaga kesehatan
gigi dan mulut. Keberhasilan suatu perawatan tidak hanya ditentukan dari
dkk. (2010), keberhasilan suatu perawatan juga tergantung pada kesediaan pasien
untuk menerima perawatan, menjaga dan merawat gigi tiruan, serta menjalani
pemeliharaan gigi tiruan dan kebersihan rongga mulut merupakan faktor penting
bagi keberhasilan suatu perawatan. Kebersihan rongga mulut pemakai gigi tiruan
lepasan memang harus diperhatikan karena kebersihan gigi tiruan tersebut akan
1.3 Tujuan
dibersihkan.
lepasan.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
kehilangan gigi. Keadaan ini berdampak pula pada meningkatnya kebutuhan akan
gigi tiruan. Salah satunya adalah gigi tiruan lepasan (GTL). Gigi tiruan lepasan
adalah gigi yang digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang dan
fungsional lainnya serta menggantikan seluruh gigi asli dan struktur pendukungnya
Bahan dari basis gigi tiruan juga merupakan faktor yang mempengaruhi
pemeliharaan kebersihan gigi tiruan. Sebagian besar basis pada gigi tiruan memakai
bahan resin akrilik. Keuntungan bahan resin akrilik yaitu ringan, murah, warna
sama dengan warna gingiva, mudah proses pembuatan, dan mudah dilakukan
preparasi. Sifat resin akrilik yaitu bentuk stabil, tidak mengiritasi, tidak toksik,
sehingga memudahkan sisa makanan dan bakteri masuk ke dalamnya tumbuh dan
Pemasangan gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan penuh akan menimbulkan
perubahan ekologis dalam rongga mulut dan memudahkan penumpukan plak pada
gigi tiruan tersebut. Penumpukan plak ini tidak akan terjadi apabila pasien pemakai
gigi tiruan mengikuti instruksi yang diberikan tentang pemeliharaan kebersihan gigi
Beberapa faktor yang berhubungan dengan kondisi gigi tiruan yang buruk
atau tidak bersih adalah bertambahnya usia, lingkungan tempat tinggal, terbatasnya
interaksi dan dukungan sosial, kesehatan umum yang buruk, serta tingkat
pendidikan dan penghasilan yang rendah (Mundt, 2009). Gigi tiruan yang tidak
1. bau mulut,
3. terjadi peradangan di sekitar jaringan mukosa yang tertutupi gigi tiruan, atau
4. Dampak lain yang dapat terjadi adalah perubahan warna pada gigi tiruan
Dampak buruk dari gigi tiruan yang tidak bersih karena tidak mengikuti
prosedur pembersihan gigi tiruan secara rutin dan teratur setiap hari. Hal ini harus
Menurut survei yang dilakukan di Turki pada tahun 2006, saat pemasangan
gigi tiruan pasien telah diberikan instruksi tentang cara memelihara kebersihan gigi
tiruan, namun pasien sendiri yang tidak peduli dengan kebersihan gigi tiruan dan
yang dilakukan di Pakistan pada tahun 2010, faktor yang sangat memengaruhi
gigi tiruan, yaitu pendidikan. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang tinggi
akan lebih mengerti tentang cara memelihara gigi tiruan dan kesehatan rongga
mulut daripada seseorang dengan tingkat pendidikan yang rendah (Dikbas, 2006).
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan di Medan pada kelurahan Tanjung
Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2012 bahwa tingkat pendidikan serta
perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam memelihara kebersihan gigi tiruan. Hal
ini sangat memengaruhi keberhasilan perawatan gigi tiruan karena peran dari pasien
itu sendiri merupakan faktor yang sangat penting (Am’jad dkk. 2010).
pemakai gigi tiruan tentang bagaimana cara yang tepat untuk menjaga kebersihan
gigi tiruannya. Instruksi secara lisan yang diberikan kepada pasien sebaiknya
diperkuat dengan pemberian instruksi tertulis. Hal ini sangat penting untuk pasien
kombinasi keduanya.
subjek pengguna gigi tiruan sebagian lepasan akrilik dengan metode pembersihan
Meskipun beberapa peneliti telah menyatakan bahwa menyikat dengan pasta gigi
dapat menyebabkan kerusakan pada akrilik, metode ini telah digunakan oleh
seluruh subjek pengguna gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik pada penelitian
ini karena selain pasta gigi mudah didapat dan harganya yang relatif murah, juga
2016).
gigi tiruannya 3 kali atau lebih dalam sehari dimana hal ini cukup memuaskan, akan
pembersihan yang benar jauh lebih penting daripada frekuensi pembersihan dalam
disarankan untuk merendam gigi tiruan dalam larutan pembersih selama 15 menit
setiap satu kali sehari selain membersihkannya dengan penyikatan serta gigi tiruan
tidak boleh digunakan selama 24 jam agar dapat dibersihkan (Sofya, 2016).
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
memiliki hubungan dengan kepedulian pasien itu sendiri merupakan hal terpenting
dan juga memiliki hubungan antara pengetahuan pemeliharaan gigi tiruan lengkap
terhadap kebersihan gigi tiruan pasca insersi. Sebagai dokter gigi, harus mampu
untuk memberikan edukasi dan instruksi lisan dan tertulis tentang cara menjaga
kebersihan gigi tiruan yang efektif kepada pasien yang menggunakan gigi tiruan
DAFTAR PUSTAKA
Am’jad M, Azad AA, Ayub MM, Qureshi MA, Javed M. 2010. Denture hygiene
habits in complete dentures wearers at Armed Forces Institute of Dentistry.
Armed Forces Institute of Dentistry. Pakistan [serial online]; [cited 2017
November 28]; available from: URL: http://www.pafmj.org.
Hobdell, M., Petersen, P.E., Clarkson, J. and Johnson, N. (2003) Global Goals for
Oral Health 2020. International Dental Journal. hal: 53, 285-288.