Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................2
B. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lalat buah (Drosophila melanogaster)........................................................4
B. Medium lalat buah (Drosophila melanogaster)...........................................5
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas medium lalat buah
(Drosophila melanogaster)..........................................................................6
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan tempat........................................................................................7
B. Alat dan bahan.............................................................................................7
C. Prosedur kerja..............................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan.......................................................................................10
B. Pembahasan ...............................................................................................10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................12
B. Saran ..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lalat buah (Drosophila melanogaster) telah banyak digunakan dalam
penelitian Genetika karena lalat ini mudah dipelihara pada medium makanan yang
sederhana. Selain itu, lalat buah juga mudah didapatkan di alam bebas dan
biasanya berkerumun pada buah-buahan yang telah busuk karena makanannya
berupa jamur yang tumbuh pada buah.
Bahan yang digunakan dalam membuat medium pemeliharaan lalat buah
(Drosophila melanogaster) ialah campuran antara pisang ambon, gula merah,
nipagin, sorbic acid, agar-agar, ragi dan aquadest. Bahan ini telah dimodifikasi
dari resep-resep sebelumnya sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi
Indonesia. Ada banyak resep medium yang digunakan untuk memelihara jenis-
jenis Drosophila melanogaster namun pada lima tahun terakhir ini digunakan
resep yang baru yaitu sesuai dengan resep yang digunakan saat praktikum ini. Hal
ini disebabkan karna resep sebelumnya yaitu pisang dan tape baik sebagai sumber
energi lalat buah, sehingga diperlukan medium yang lebih padat dan dapat
diandalkan. resep baru yang dipakai merupakan modifikasi dari resep yang telah
ada dan yang disesuaikan untuk kondisi Indonesia.
Lalat buah (Drosophilla sp) merupakan lalat yang suka sekali mengerumuni
buah yang masak atau busuk, terutama pada buah yang memiliki aroma khas.
Oleh karena itu bahan yang digunakan ialah pisang ambon karna memiliki aroma
khas yang dapat menarik lalat buah dan gula merah berfungsi agar dapat memberi
rasa yang lebih manis. Sehingga dapat menjadi sumber energi bagi lalat buah saat
berada didalam medium pemeliharaan. Lalat buah sangat mudah dipelihara, dan
tidak memerlukan tempat yang luas cukup dalam botol saja, mempunyai siklus
hidup pendek.
Medium campuran yang digunakan pada praktikum kali ini sangat berpengaruh
besar bagi aktivitas lalat buah untuk dapat memproduksi telur. Oleh karena itu
untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan medium pemeliharaan lalat buah,
2
maka dilakukanlah praktikum ini.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui cara menyiapkan wadah medium pemeliharaan lalat buah
(Drosophila melanogaster)
2. Mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila
melanogaster)
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui cara
pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila melanogaster) yang baik
dan dapat diandalkan. Sehingga lalat buah dapat berkembang biak dan
berkativitas dengan baik.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Lalat buah (Drosophila melanogaster)


Lalat buah adalah serangga yang berasal dari sub ordo Cyclorrapha. Secara
morfologi lalat dibedakan dari nyamuk berdasarkan ukuran antenanya, lalat
berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang. Lalat umumnya
mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang berguna untuk
menjaga stabilitas saat ia terbang. Lalat sering hidup diantara Manusia dan
sebagian jenis dapat menyebabkan penyakit yang serius.Lalat disebut penyebar
penyakit karena setiap ekor lalat yang hinggap disuatu tempat maka kurang lebih
125.000 kuman yang ikut terjatuh di tempat itu (Safitri dan Bachtiat, 2017).
Kepala lalat buah penting sebagai integrator informasi lingkungan dan genetik.
Sistem saraf pusat merasakan lingkungan melalui organ sensorik yang
terkonsentrasi di kepala, dan menghasilkan hormon penting seperti insulin. Selain
itu, lemak tubuh sebagai penyimpanan energi organ yang juga menyediakan
fisiologis penting sinyal. Setidaknya beberapa ekspresi gen di kepala
menunjukkan dimorfisme seksual (Jaime dkk, 2017).
Lalat buah mengalami metamorfosis sempurna (Holometabola) dari telur, larva
(belatung), pupa dan akhirnya menjadi serangga dewasa (Imago). Umur imago
atau lalat buah dewasa bisa mencapai satu bulan. Telur yang berumur 2-3 hari
ditusukkan oleh serangga betina ke dalam kulit buah menggunakan alat
bertelurnya (ovipositor). Setelah itu, telur akan berdiam di bawah permukaan kulit
buah dan menetas menjadi larva atau belatung (Kardinan, 2012).
Keuntungan lain dari lalat buah adalah lalat ini hanya mempunyai empat
pasang kromosom, yang dapat dengan mudah dibedakan melalui yang dapat
dengan mudah dibedakan melalui mikroskop cahaya. Terdapat tiga pasang
kromosom autosom dan satu pasang kromosom seks. Lalat buah (Drosophila
melanogaster) betina mempunyai sepasang kromosom X yang homolog,
sedangkan lalat buah (Drosophila melanogaster) yang jantan mempunyai satu
kromosom X dan satu kromosom Y (Campbell, 2002).
4
B. Medium lalat buah (Drosophila melanogaster)
Pemeliharaan stok lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat digunakan
bermacam-macam medium. Medium yang mula dipergunakan ialah campuran
antara pisang ambon dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6:1. Medium ini
dipakai selama lebih dari 15 tahun. Pada tahun 1984 mulai digunakan beberapa
medium yang dicobakan untuk dapat pula pemeliharaan jenis-jenis lalat buah
lainnya dan beberapa tahun terakhir ini telah digunakan resep yang baru. Hal ini
disebabkan oleh karena kualitas pisang dan tape yang tidak pernah seragam,
sehingga dirasakan perlu untuk memperoleh medium yang lebih padat dan dapat
digunakan. Resep baru yang digunakanmerupakan modifikasi dari resep yang
telah ada dan disesuaikan untuk kondisi indonesia (Hartati dan Irawan, 2017).
Banyak pakan yang dapat digunakan untuk mengembangbiakan lalat buah
(Drosophila melanogaster), salah satunya adalah pisang. Nilai energi pisang 136
kalori untuk setiap 100 gram, namun kandungan protein dan lemak dalam pisang
sangat rendah yaitu hanya 2,3 persen dan 1,3 persen. Pisang banyak mengandung
mineral seperti magnesium, kalium, fosfor, kalsium dan zat besi. Kandungan
vitamin dalam pisang adalah vitamin A, yaitu sekitar 0,003-1,0 mg/100 gram
pisang, B, B6, C, kandungan vitamin C pada pisang meja (pisang yang siap
dimakan tanpa diolah) adalah sekitar 10 mg/100 gram sedangkan pisang olahan
sekitar 20-25 mg/100 g buah pisang juga mengandung serotonin. Pisang juga
mengandung asam-asam yaitu meliputi asam malat, asam sitrat dan asam
oksalat.Sewaktu pisang masih mentah asam organik utamanya adalah asam
oksalat, tetapi setelah tua dan matang asam organik yang utama adalah asam
malat. Sementara itu pH menurun dari 5,4 (mentah) menjadi 4,5 ketika pisang
menjadi matang (Safitri dkk, 2017)
Sejarah alami spesies lalat buah (Drosophila melanogaster) ini beragam.
Beberapa sangat khusus dan hidup di bawah kondisi iklim yang ekstrim. Lainnya
diadaptasi untuk diet tinggi atau rendah protein atau karbohidrat. Mikrobioma
mereka berbeda seperti halnya genomik mereka mesin untuk menangani berbagai
lingkungan tantangan. Sehingga medium lalat buah harus berada pada kondisi
iklim yang normal (Markow, 2015).
5
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas medium lalat buah
(Drosophila melanogaster)
Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan serangga. Pertama, faktor
dalam yang meliputi kemampuan berkembang biak, perbandingan jenis kelamin,
sifat mempertahankan diri dan siklus hidup. Faktor kedua yaitu, faktor luar yang
meliputi suhu, kelembaban, cahaya, pakan atau nutrisi serta predator. Lalat buah
termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosis sempurna
(holometabola) dengan empat stadium perkembangan yaitu telur – larva – pupa –
imago. Telur-telur lalat buah (Drosophila melanogaster) diletakkan oleh betina
dewasa dalam jaringan buah (Wahyuni, 2014).
Hasil analisis pada kondisi cahaya berpengaruh terhadap fekunditas lalat buah
(Drosophila melanogaster). kondisi cahaya memengaruhi perilaku serta
keberhasilan kawin lalat buah (Drosophila melanogaster). Kondisi DD diketahui
dapat meningkatkan lama waktu pacaran serta menurunkan lama waktu kopulasi
pada beberapa spesies lalat buah (Drosophila melanogaster). Kondisi DD juga
menyebabkan individu jantan menjadi kurang aktraktif; sementara individu betina
menjadi kurang responsif, sehingga berdampak pada penurunan frekuensi kawin
serta peningkatan waktu laten kopulasi pada lalat buah, serta berkorelasi secara
langsung dengan komponen lainnya seperti fekunditas, fertilitas, dan lama hidup
hidup lalat buah (Ramadani dkk, 2016)
Kandungan karbohidrat sangat berpengaruh terhadap aktivitas lalat buah
(Drosophila melanogaster). Di alam bebas larva dan lalat buah (Drosophila
melanogaster) dewasa memakan substansi kaya karbohidrat yang mengalami
fermentasi. Karbohidrat memegang peranan penting dalam dalam pertumbuhan
Drosophila karena karbohidrat merupakan komponen utama dalam buah-buahan
dan merupakan bagian dari zat gizi utama penghasil energi. Kandungan protein
dan lemak sangat rendah dalam buah-buahan. Seperti yang kita ketahui bahwa zat
yang diperlukan dalam pertumbuhan adalah protein, sedangkan dalam buah-
buahan kandungan protein sangat rendah, dengan demikian lalat buah (Drosophila
melanogaster) memerlukan protein yang diubah dari karbohidrat untuk
pertumbuhannya (Wahyuni, 2014)
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Jumat/13 September 2019
Waktu : 14.10-15.50 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai 2 Barat FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Botol kultur 7 buah
b. Tutup busa 7 buah
c. Gelas ukur 1 buah
d. Panci 1 buah
e. Belender 1 buah
f. Kompor 1 buah
g. Batang pengaduk 1 buah
h. Penyemprot 1 buah
i. Timbangan 1 buah
2. Bahan
a. Pisang ambon 2 sisir
b. Nipagin 0,4 gram
c. Agar-agar 3 bungkus
d. Gula merah secukupnya
e. Ragi secukupnya
f. Sorbid acid 0,4 gram
g. Alkohol 70% 50 ml
h. Aquadest secukupnya
i. Plastik gula 10 buah
j. Karet secukupnya
C. Prosedur Kerja

7
Cuci bersih botol dari kotoran Pisang dipotong kecil lalu tambahkan
Bukus tutup botol medium dengan air gula lalu blender hingga halus
Plastik. Lalu kukus selama
15 menit

pisang yang telah dihaluskan Gula merah di masak dengan aquades


dimasukkan ke dalam air gula
yangtelah dilelehkan

Nipagin, nitrad acid di timbang 0,4 gr Agar-agar dicampurkan


alkohol 70% diukur sebanyak 50 ml lalu terlebih dahulu lalu sorbid
disatukan dalam gelas beker acid, nipadin dan alkohol
yang telah di homogenkan
tadi

8
Ragi ditaburkan di atas adonan secukupnya Adonan di tuangkan ke dalam
botol kultur

Alkohol di semprotkan ke tutup plastik Letakkan kertas serbet ke


secukupnya dalam botol kultur

Botol di tutup dengan plastik gula dan diikat karet gelang

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan

No. Gambar Medium Keterangan

1 1. Plastik penutup
2. Karet Gelang
1
3. Botol Kultur
4. Kertas Serbet
5. Ragi
2
6. Medium
3

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan medium pemeliharaan lalat buah
(Drosophila Melanogaster) dengan resep pisang ambon, agar-agar, nipagin,
sorbic acid, aquadest, gula merah dan ragi. Sebelum pengamatan ini dilakukan
maka diperlukan pensterilan pada media yang digunakan. Pensterilan ini berfungsi
agar bakteri yang terdapat pada media dapat berkurang sehingga dapat mencegah
pembusukan lebih cepat pada medium pemeliharaan lalat buah. Pensterilan ini
dilakukan dengan cara mengkukus botol yang telah dicuci bersih dan ditutup

10
dengan plastik pada panci dengan suhu sekitar 121 C selama 15 menit.
Bahan yang digunakan yaitu pisang ambon karna memiliki aroma khas yang
dapat menarik lalat buah, gula merah berfungsi agar dapat memberi rasa yang
lebih manis, nipagin berfungsi untuk mencegah tumbuhnya jamur pada botol,
agar-agar berfungsi untuk membuat bahan menjadi lebih padat didalam botol, ragi
berfungsi agar adonan dalam botol menjadi mengembang, sorbic acid berfungsi
untuk pengawet didalam medium dan kertas serbet berfungsi sebagai tempat
bertelur lalat buah.
Pembuatan medium ini juga menggunakan alkohol 70 % yang berfungsi untuk
melarutkan nipagin dan sorbic acid. Alkohol 70 % digunakan karna
konsentrasinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Adapun air tidak dapat
digunakan untuk menjadi pelarut nipagin dan sorbic acid.
Pembuatan medium tersebut merupakan hasil penelitian dari para ahli. Yang
sebelumnya menggunakan campuran pisang ambon dan tape ketela pohon.
Namun kualitas pisang dan tape tidak pernah seragam sehingga dilakukan
penelitian selanjutnya untuk penemuan resep baru. Maka digunakanlah resep
pisang ambon dan gula merah yang merupakan modifikasi dari resep yang telah
ada dan yang disesuaikan untuk kondisi Indonesia.
Pembuatan medium lalat buah (Drosophila melanogaster) yang telah dilakukan
mengandung nutrient yang mudah digunakan. Seperti karbohidrat, protein,
mineral dan vitamin. Karbohidrat dan air merupakan sumber energi bagi aktivitas
lalat buah. Protein dibutuhkan untuk kematangan seksual dan produksi telur.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Media pertumbuhan Drosophilla melanogaster menggunakan bahan-bahan
meliputi gram pisang ambon, gram gula merah, aquadest dan gram agar-agar.
Media dibuat sebagai sumber nutrisi dan pendukung hidup. Seperti
karbohidrat, protein, mineral dan vitamin.
2. Medium pemeliharaan lalat buah dapat dibuat dengan cara melakukan
pensterilan wadah, lalu memotong pisang yang kemudian dimasak bersama
gula dgn agar-agar dan nipagin yang telah ditimbang. Setelah itu
meletakkannya kedalam wadah yang telah disterilkan. Terakhir, kertas serbet
diletakkan di dalam medium lalu ditutup rapat menggunakan plastik.
B. Saran
1. Untuk praktikan
Praktikan diharapkan agar sebelum melakukan praktikum dapat
mengetahui hal-hal apa yang akan dipraktikumkan.
2. Untuk laboratorium
Laboratorium diharapkan agar lebih melengkapi fasilitas yang diperlukan
dalam praktikum terutama bahan yang digunakan.
3. Untuk Asisten
Asisten diharapkan agar dapat membimbing praktikan dengan sesungguh-
sungguhnya dan lebih maksimal untuk dapat meminimalisir kesalahan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Hartati dan Irawan, 2017. Modul Genetika Berbasis Pendekatan Saintifik.


Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Jaime, Hurtado, Laclette, Oliver, and Markow. 2017. Exploring Effects of Sex
and Diet on Drosophila melanogaster Head Gene. Journal of Genomics
Vol 5 (1): 128-131.

Kardinan, Agus, 2012. Tanaman Pengendali Lalat Buah. Tangerang : PT.


Agromedia Pustaka

Markow, ann. 2015. The Secret Lives of Drosophila Flies. Journal of The Natural
History of Model Organisms Vol 20 (1) : 1-9.

Ramadani, Corebima dan Zubaidah. 2016. Pemanfaatan Drosophila melanogaster


Sebagai Organisme Model untuk Mempelajari Pengaruh Faktor
Lingkungan Terhadap Ekspresi Sifat Mahluk Hidup pada Perkuliahan
Genetika. Malang: Jurnal pendidikan Universitas Negeri Malang Vol 1 (5)
: 806-813.

Safitri dan bachtiat. 2017 Pengaruh Penambahan Ragi pada Media Terhadap
Perkembangbiakan Drosophila melanogaster”. Jurnal Jurusan Pendidikan
Biologi Universitas Muhammadiyah Makassar Vol 6 (1) : 45-51.

Wahyuni, Sri. 2014. Pertumbuhan Lalat Buah (Drosopilla sp.) pada Berbagai
Media dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi di SMA. Jurnal
Universitas Tanjungpura Vol 4 (1) : 1-5.

13

Anda mungkin juga menyukai