Disusun oleh :
M. Alfarizi (19010085)
KELAS 19 B KELOMPOK 2
2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan mnyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syuku ratas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, daninayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapa
tmenyelesaikan makalah tentang Kebutuhan Istirahat Pada Anak .
Makalah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuandari
berbagai pihak sehingg adapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu
saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang kebutuhan tidur pada
anak dapat bermanfaat bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perlu waktu istirahat 10-11 jam yang didapat dari tidur malam tanpa perlu tidur
siang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. FISIOLOGI TIDUR
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu
: Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR).
RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus
visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada
saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi
pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2012).
Ritme Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada
manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor
lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik).
Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yang melengkapi siklus
selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan darah, temperature,
sekresi hormon, metabolisme dan penampilan serta perasaan individu bergantung
pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat
kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun
yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis
paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.
Tahapan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro ensefalo
gram (EEG), elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada
dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement
(REM). (Asmadi, 2008).
1) Tidur NREM
Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena
gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada
gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar.
Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Di
samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital, metabolism, dan
kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II
4
disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur
dalam (deep sleep atau delta sleep)
2) Tidur REM
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30
menit.Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi
pada tahap ini. Selama tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya
meninggkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau
justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung
meningkat,dan frekuensi jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama
tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet
normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat
hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM
yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit,
kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali
melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan
berlangsung selama 10 menit.
5
Pertengah 10-11 Jam 1. Kadar yang rendah dari 1. onset tidur hingga
an masa mengantuk saat siang hari peningkatan tidur REM
anak-anak 2. peningkatan ketidak sesuaian masi dalam keadaan laten
(6-12 antara jumlah tidur malam saat 2. efisiensi tidur (waktu
tahun) sekolah / tidak sekolah tertidur/waktu ditempat
tidur)
6
Kafein : meningkatkan saraf simpais
Beta-bloker : menimbulkan insomnia
Narkotika : menyupresi REM
h) Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam
amino dari protein yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat
mampercepat terjadinya proses
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua
orang. Setiap individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda.
Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan
efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf
yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan
diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan
memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.
3.2. Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya
sesuai kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat
melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengandengan prosedur
yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik
terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien
dapat berjalan dengan baik dan benar.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-
tidur4ns/
http://jovian.yours.tv/t944-konsep-dasar-kebutuhan-istirahat-dan-tidur-manusia
http://sofiakurniati.blogspot.com/2012/06/makalah-keperawatan-pola-istirahat-
dan.html
http://dinkes.agamkab.go.id/?agam=informasi&se=detil&id=147