Sap TB Paru 1
Sap TB Paru 1
Topik : TB Paru
Waktu : 20 Menit
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai TB Paru, maka kelurga maupun pasien mampu:
III. Sasaran
Pasien dan Keluarga pasien TB Paru di Ruang 23 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
IV. Materi
1. Pengertian TB Paru
2. Penyebab TB Paru
3. Gejala TB Paru
5. Pengobatan TB Paru
6. Cara pencegahan TB Paru.
V. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
VI. Setting
1) Setting Waktu
1 5 Menit Pembukaan:
2 20 Menit Pelaksanaan :
5.Menjelaskan tentang
Pengobatan TB Paru
6.Menjelaskan tentang
pencegahan TB Paru
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi Proses :
3. Kriteria Hasil :
I. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh tuberkulosis sehingga
menyebabkan gangguan pada paru–paru. TBC ditularkan lewat batuk dan dahak.
II. Penyebab
a. Demam
Salah satu keluhan utama penderita TB paru adalah demam seperti gejala influenza.
Biasanya demam dirasakan pada malam hari disertai dengan keringat malam, kadang-
kadang suhu badan mencapai 40°- 41°C. Serangan seperti influenza ini bersifat hilang
timbul, dimana ada masa pulih diikuti dengan serangan berikutnya setelah 3 bulan, 6 bulan,
9 bulan (dikatakan sebagai multiplikasi 3 bulan).
Dapat ditemukan rasa tidak enak bada (malaise), nafsu makan berkurang yang menyebabkan
penurunan berat badan, sakit kepala dan badan pegal-pegal. Pada wanita kadang-kadang
dapat dijumpai gangguan siklus haid.
1) Batuk
Awal terjadinya penyakit, kuman akan berkembangbiak di jaringan paru, batuk baru terjadi
bila bronkus telah terlibat. Batuk merupakan akibat dari terangsangnya bronkus, kemudian
akibat peradangan batuk menjadi produktif karena diperlukan untuk membuang produk-
produk eksresi dari peradangan. Sputum dapat bersifat mukoid atau purulen.
2) Batuk darah
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah, berat atau ringannya batuk darah tergantung dari
besarnya pembuluh darah yang pecah. Gejala ini tidak selalu terjadi pada setiap TB paru,
kadang-kadang merupakan perluasan proses TB paru.
3) Sesak napas
Terjadi akibat luasnya kerusakan jaringan paru, didapatkan pada penyakit paru yang sudah
lanjut. Sedangkan pada penyakit yang baru tidak akan dijumpai gejala ini.
4) Nyeri dada
Biasanya terjadi bila sistem saraf terkena,dapat bersifat lokal atau pleuritik.
5) Malaise
Sering ditemukan berupa tidak ada nafsu makan, badan makin kurus, sakit
kepala, meriang, nyeri otot dan keringat malam.
IV. Penularan
Sumber utama penularan penyakit ini adalah sputum (dahak). Batuk dan meludah akan
menyebabkan kuman tuberkulosis menular pada orang lain lewat udara. Penderita TBC
ketika batuk, bersin, atau berbicara, akan memercikkan kuman TBC atau bacilli ke udara.
Seseorang dapat terpapar dengan kuman TBC hanya dengan menghirup sejumlah kecil
kuman TBC (penularan melalui udara). Keluarga yang tinggal dekat penderita memiliki
kemungkinan lebih banyak untuk tertular. Bayi dari ibu yang terinfeksi tuberkulosis berisiko
tinggi untuk terserang, oleh sebab itu penderita harus dilatih untuk menutup mulutnya dan
menghadapkan wajah ke arah lain saat batuk.
V. Pengobatan
1). Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis (Isoniasid, Rifampisin,
Pirasinamid, Streptomisin, Etambutol) dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8
bulan, supaya semua kuman (termasuk kuman persisten) dapat dibunuh.
2). Dosis tahap intensif dan tahap lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal, sebaiknya pada saat
perut kosong.
3). Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung
untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua OAT. Bila pengobatan tahap intensif
tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu
2 minggu. Sebagian besar penderita TB Paru BTA positif menjadi BTA negatif (konversi)
pada akhir pengobatan intensif.
4). Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka
waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten sehingga
mencegah terjadi kekambuhan.
VI. Pencegahan
a. Bila batuk tutup mulut agar keluarga dan orang sekitar tidak tertular
Mutaqin, Arif.2008: Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.Jakarta:Salemba Medika
IRNA 1
DISUSUN OLEH :
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan yang berjudul “TB PARU” di Ruang 23 RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang yang akan silaksanakan pada hari kamis tanggal 28 November 2019 yang disusun
oleh :
MAHASISWA:
BAGUS PUSPITA
CAHYA ARIP.F
DANANG SISWANTO .P
Hari : Kamis
Mengetahui,
(.................................) (.......................................)
Kepala Ruangan
(...........................................)
DAFTAR HADIR
PENYULUHAN
C. Gejala sistemik (umum) , Demam, Gejala yang tidak spesifik dan Gejala respiratorik
(paru): batuk , batuk darah ,sesak nafas ,nyeri dada ,
A. sputum (dahak) kuman tuberkulosis menular pada orang lain lewat udara
A. pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung dan untuk
B. pengobatan paduan OAT dalam jangka pendek dalam pengawasan langsung oleh
keteraturan pengobatan.
C. pengobatan paduan OAT dalam jangka pendek meruapakan pengawasan yang langsung