Anda di halaman 1dari 14

SAP TB PARU

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : TB Paru

Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien TB Paru

Tempat : Ruang 23 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang

Hari/Tanggal : Kamis, 28 November 2019

Waktu : 20 Menit

I. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai TB Paru selama 20 menit, pasien maupun


keluarga pasien dengan TB Paru mampu memahami tentang TB Paru.

II. Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai TB Paru, maka kelurga maupun pasien mampu:

1. Menjelaskan tentang pengertian TB Paru

2. Menjelaskan tentang penyebab TB Paru

3. Menjelaskan gejala TB Paru

4. Menjelaskan cara penularan TB Paru

5. Menjelaskan pengobatan TB Paru

6. Melaksanakan cara pencegahan TB Paru.

III. Sasaran

Pasien dan Keluarga pasien TB Paru di Ruang 23 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang

IV. Materi

1. Pengertian TB Paru

2. Penyebab TB Paru

3. Gejala TB Paru

4. Cara Penularan TB Paru

5. Pengobatan TB Paru
6. Cara pencegahan TB Paru.

V. Metode

- Ceramah

- Tanya jawab

VI. Setting

1) Setting Waktu

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 Menit Pembukaan:

1.Memperkenalkan diri 1. Menyambut salam dan


mendengarkan
2.Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan. 2. Mendengarkan

3.Melakukan kontrak waktu. 3.Mendengarkan

4.Menyebutkan materi 4.Mendengarkan


penyuluhan yang akan diberikan.

5.Menggali pegetahuan tentang


5. Menjawab
TB Paru

2 20 Menit Pelaksanaan :

1.Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan


pengertian TB Paru memper-hatikan

2.Menjelaskan tentang etiologi 2. Bertanya dan Menjawab.


TB Paru

3.Menjelaskan tentang gejala TB


Paru

4.Menjelaskan tentang Cara


Penularan TB Paru

5.Menjelaskan tentang
Pengobatan TB Paru

6.Menjelaskan tentang
pencegahan TB Paru

7.Sesi tanya Jawab


3 5 Menit Penutupan :

1. Menanyakan pada peserta 1.Menjawab & menjelaskan


tentang materi yang diberikan pertanyaan.
dan reinforcement kepada
peserta bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/ma-teri

2.Mengucapkan terima kasih


kepada peserta.
2.Mendengarkan
3. Mengucapkan salam
3.Menjawab salam

IX. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

1) Kesiapan media dan tempat

2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 23 Rumah Sakit Saiful Anwar


Malang .

2. Evaluasi Proses :

1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

2) Peserta mengajukan pertanyaan.

3) Tidak ada peserta yang mrninggalkan tempat penyuluan.

3. Kriteria Hasil :

1) Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik.

2) Peserta yang hadir 75% dari undangan.

3) Peserta mampu menjelaskan kembali tentang :

1. Menjelaskan tentang pengertian TB Paru

2. Menjelaskan tentang penyebab TB Paru

3. Menjelaskan gejala TB Paru

4. Menjelaskan cara penularan TB Paru

5. Menjelaskan pengobatan TB Paru

6. Melaksanakan cara pencegahan TB Paru.


MATERI PENYULUHAN

I. Pengertian

Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh tuberkulosis sehingga
menyebabkan gangguan pada paru–paru. TBC ditularkan lewat batuk dan dahak.

II. Penyebab

Tuberkulosis disebabkan oleh basil TB (Mycobacterium tuberculosis humanis) yang


termasuk famili Mycobacteriaceae yang mempunyai beberapa genus, satu diantaranya
adalah Mycobacterium, salah satu spesiesnya adalah Mycobacterium Tuberculosis. Basil TB
mempunyai dinding sel lipoid sehingga tahan asam, sifat ini dimanfaaatkan oleh Robert
Koch untuk mewarnai secara khusus. Oleh karena itu, kuman ini disebut BTA (Basil Tahan
Asam). Basil TB sangat rentan terhadap sinar matahari sehingga dalam beberapa menit saja
akan mati karena gelombang cahaya ultraviolet. Basil TB juga rentan terhadap panas/basah,
sehingga dalam 2 menit Basil TB yang ada di lingkungan basah akan mati bila terkena air
dalam suhu 100°C. Basil TB juga akan terbunuh dalam beberapa menit bila terkena alkohol
70 % atau lisol 5%.

III. Tanda dan Gejala

1. Gejala sistemik (umum)

a. Demam

Salah satu keluhan utama penderita TB paru adalah demam seperti gejala influenza.
Biasanya demam dirasakan pada malam hari disertai dengan keringat malam, kadang-
kadang suhu badan mencapai 40°- 41°C. Serangan seperti influenza ini bersifat hilang
timbul, dimana ada masa pulih diikuti dengan serangan berikutnya setelah 3 bulan, 6 bulan,
9 bulan (dikatakan sebagai multiplikasi 3 bulan).

b. Gejala yang tidak spesifik

Dapat ditemukan rasa tidak enak bada (malaise), nafsu makan berkurang yang menyebabkan
penurunan berat badan, sakit kepala dan badan pegal-pegal. Pada wanita kadang-kadang
dapat dijumpai gangguan siklus haid.

2. Gejala respiratorik (paru)

1) Batuk

Awal terjadinya penyakit, kuman akan berkembangbiak di jaringan paru, batuk baru terjadi
bila bronkus telah terlibat. Batuk merupakan akibat dari terangsangnya bronkus, kemudian
akibat peradangan batuk menjadi produktif karena diperlukan untuk membuang produk-
produk eksresi dari peradangan. Sputum dapat bersifat mukoid atau purulen.
2) Batuk darah

Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah, berat atau ringannya batuk darah tergantung dari
besarnya pembuluh darah yang pecah. Gejala ini tidak selalu terjadi pada setiap TB paru,
kadang-kadang merupakan perluasan proses TB paru.

3) Sesak napas

Terjadi akibat luasnya kerusakan jaringan paru, didapatkan pada penyakit paru yang sudah
lanjut. Sedangkan pada penyakit yang baru tidak akan dijumpai gejala ini.

4) Nyeri dada

Biasanya terjadi bila sistem saraf terkena,dapat bersifat lokal atau pleuritik.

5) Malaise

Sering ditemukan berupa tidak ada nafsu makan, badan makin kurus, sakit
kepala, meriang, nyeri otot dan keringat malam.

IV. Penularan

Sumber utama penularan penyakit ini adalah sputum (dahak). Batuk dan meludah akan
menyebabkan kuman tuberkulosis menular pada orang lain lewat udara. Penderita TBC
ketika batuk, bersin, atau berbicara, akan memercikkan kuman TBC atau bacilli ke udara.
Seseorang dapat terpapar dengan kuman TBC hanya dengan menghirup sejumlah kecil
kuman TBC (penularan melalui udara). Keluarga yang tinggal dekat penderita memiliki
kemungkinan lebih banyak untuk tertular. Bayi dari ibu yang terinfeksi tuberkulosis berisiko
tinggi untuk terserang, oleh sebab itu penderita harus dilatih untuk menutup mulutnya dan
menghadapkan wajah ke arah lain saat batuk.

V. Pengobatan

Menurut Dep.Kes (2003) tujuan pengobatan TB Paru adalah untuk menyembuhkan


penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan.
Salah satu komponen dalam DOTS adalah pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan
pengawasan langsung dan untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang
Pengawas Menelan Obat (PMO).

Prinsip pengobatan TB Paru :

1). Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis (Isoniasid, Rifampisin,
Pirasinamid, Streptomisin, Etambutol) dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8
bulan, supaya semua kuman (termasuk kuman persisten) dapat dibunuh.
2). Dosis tahap intensif dan tahap lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal, sebaiknya pada saat
perut kosong.

3). Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung
untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua OAT. Bila pengobatan tahap intensif
tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu
2 minggu. Sebagian besar penderita TB Paru BTA positif menjadi BTA negatif (konversi)
pada akhir pengobatan intensif.

4). Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka
waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten sehingga
mencegah terjadi kekambuhan.

VI. Pencegahan

1. Mencegah dengan menjalankan pola hidup sehat dengan cara :

a. Makan bergizi seimbang

b.Istirahat cukup dan jangan tidur larut malam

c.Tidak merokok (pasif atau aktif)

d.Menjemur kasur atau alas tidur teratur agar tidak lembab

e. Membuka jendela rumah waktu pagi hari sampai sore hari

2. Mencegah penularan pada pasien TBC dengan cara :

a. Bila batuk tutup mulut agar keluarga dan orang sekitar tidak tertular

b.Jangan meludah di sembarang tempat

c. Meludah dengan menggunakan tempolong atau kaleng yang tertutup dan


diisi air sabun atau Lysol untuk menampung dahak

d.Membuang tampungan dahak ke lubang WC atau timbun di tempat yang jauh


dari keramaian

3. Mencegah TB pada anak dengan cara :

a.Mencegah kontak antara anak dengan penderita TB yang menular

b.Memberikan gizi yang cukup (terutama protein dan Fe yang cukup)

c.Vaksinasi BCG sebagai perlindungan bagi anak terhadap TB primer serta


komplikasi-komplikasinya dengan syarat bahwa vaksinnya baik, penyimpanan
dan handling-nya baik, teknik penyuntikannya baik dan anak yang
bersangkutan mempunyai respons imun seluler yang baik pula. (WHO, 1980)
DAFTAR PUSTAKA

Mutaqin, Arif.2008: Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.Jakarta:Salemba Medika

Nurarif.2013: Satuan Acara Penyuluhan Sistem Pernapasan dengan


Tubercolosis.Jakarta:Salemba Medika
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TB PARU
DI RUANG 23 UMUM RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
JAWA TIMUR

Tim PKRS Ruang 23 Umum

IRNA 1

DISUSUN OLEH :

APRILLIA EKA DIAN.N


BAGUS PUSPITA
CAHYA ARIP.F
DANANG SISWANTO .P

Pemerintah Provinsi jawa Timur Rumah Sakit Daerah

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan yang berjudul “TB PARU” di Ruang 23 RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang yang akan silaksanakan pada hari kamis tanggal 28 November 2019 yang disusun
oleh :

MAHASISWA:

APRILLIA EKA DIAN.N

BAGUS PUSPITA

CAHYA ARIP.F

DANANG SISWANTO .P

Telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 28 November 2019

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(.................................) (.......................................)

Kepala Ruangan

(...........................................)
DAFTAR HADIR

PENYULUHAN

NO. NAMA LENGKAP ALAMAT TANDA


TANGGAN
SOAL-SOAL PRE TES

1. Menjelaskan tentang pengertian TB Paru


A. suatu penyakit tuberkulosis yang menyebabkan gangguan pada paru–paru
B. suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh tuberkulosis sehingga menyebabkan gangguan
pada paru–paru
C. suatu penyakit infeksi oleh tuberkulosis sehingga menyebabkan gangguan pada paru–paru

2. Menjelaskan tentang penyebab TB Paru

A. Tuberkulosis disebabkan (Mycobacterium tuberculosis humanis) yang termasuk famili

B. Tuberkulosis disebabkan oleh basil TB (Mycobacterium tuberculosis humanis) yang


termasuk famili Mycobacteriaceae .

C. Tuberkulosis disebabkan oleh basil TB (Mycobacterium tuberculosis humanis) yang


termasuk famili Mycobacteriaceae yang mempunyai beberapa genus, satu diantaranya
adalah Mycobacterium, salah satu spesiesnya adalah Mycobacterium Tuberculosis

3. Menjelaskan gejala TB Paru

A. Gejala sistemik (umum): Demam, Gejala yang tidak spesifik

B. Gejala sistemik (umum) , Gejala respiratorik (paru)

C. Gejala sistemik (umum) , Demam, Gejala yang tidak spesifik dan Gejala respiratorik
(paru): batuk , batuk darah ,sesak nafas ,nyeri dada ,

4. Menjelaskan cara penularan TB Paru

A. sputum (dahak) kuman tuberkulosis menular pada orang lain lewat udara

B. batuk darah melalu udara

C.melalui batuk berdahak lewat udara

5. Menjelaskan pengobatan TB Paru

A. pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung dan untuk

menjamin keteraturan pengobatan

B. pengobatan paduan OAT dalam jangka pendek dalam pengawasan langsung oleh

keteraturan pengobatan.

C. pengobatan paduan OAT dalam jangka pendek meruapakan pengawasan yang langsung

oleh menjamin keteraturan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai