Anda di halaman 1dari 6

ISU – ISU PERUSAHAAN PERTANIAN

1. Konflik Luas Lahan dengan Masyarakat Sekitar


Sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/3405902/konflik-rebutan-lahan-
perusahaan-sawit-dan-petani-300-hektare-sawah-terancam-hilang
Masalah luas lahan perusahaan sawit memang sering jadi topik hangat
untuk diangkat ke publik. Tidak transparannya luas lahan perusahaan sawit,
terutama soal jumlah Hak Guna Usaha (HGU) yang dimiliki membuat perusahaan
sawit kerap berkonflik dengan masyarakat setempat. Seperti contoh konflik luas
lahan antara masyarakat di Desa Toluonua dan Peohuko, Kecamatan Mowila,
Kabupaten Konawe Selatan dengan perusahaan sawit PT Merbau Jaya. Diketahui,
PT Merbau sudah merambah wilayah sejumlah desa di Kecamatan Mowila sejak
2017. Sejak dua pekan lalu, PT Merbau menggerakkan sembilan unit alat berat di
wilayah persawahan milik warga. Padahal warga yang lahannya diserobot pemilik
perusahaan rata-rata memiliki sertifikat tanah. Namun wilayah ini juga diklaim
perusahaan masuk dalam lokasi Hak Guna Usaha (HGU) PT
Merbau. Ketidakjelasan HGU yang berada diatas tanah milik warga ini, telah
membuat konflik antara perusahaan pertanian dengan warga. Akhirnya konlik ini
diselaikan dengan antar dua belah pihak mengunjungi BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Konsel.
2. Kerusakan Lingkungan
Sumber : https://investigasi.tempo.co/271/masalah-lingkungan-ancam-ekspor-
sawit-indonesia
Soal lingkungan perusahaan sawit kerap disorot karena masih ada
langkah deforestasi dan kebakaran lahan yang menimpa areal konsesi
perusahaan sawit. Baru-baru ini, tepatnya sejak Agustus, kebakaran hutan
kembali meningkat di Sumatera dan Kalimantan. Bahkan, di Kalimantan Barat,
terdapat 102 titik api yang berada di perkebunan kelapa sawit. Menurut catatan
Greenpeace, ada sekitar 30 perusahaan besar di Papua yang merambah hutan
untuk perkebunan sawit. Berdasarkan data yang dihimpun oleh WALHI, ada
sekitar 193 dari 291 perusahaan kelapa sawit yang menjadi aktor dibalik
rusaknya 4 juta lebih ekosistem gambut. Di sini, terlihat bahwa perusahaan-
perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit telah secara
signifikan mengakibatkan kerusakan lahan gambut. Lebih luas dari kerusakan
lingkungan, kebakaran hutan yang salah satunya disebabkan oleh perkebunan
kelapa sawit ini juga berdampak pada aspek kehidupan lain seperti aspek
ekonomi dan sosial. Fakta ini juga yang mendasari langkah uni eropa memboikot
minyak kelapa sawit (crude palm oil) asal Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai