Anda di halaman 1dari 12

Kebudayaan Suku Sunda

Oleh :
Muhammad Rizaldi Nuraulia (270110140158)
Latar Belakang
Masyarakat indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk
yang memiliki keanekaragaman di dalam berbagai aspek
kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukan di dalam
masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di
Indonesia. Tidak dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan
merupakan hasil cipta, rasa, karsa manusia yang menjadi
sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia.
Melihat realita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
plural maka akan terlihat pula adanya berbagai suku bangsa di
Indonesia. Tiap suku bangsa iniliah yang kemudian mempunyai
ciri khas kebudayaan yang berbeda-beda.suku Sunda merupakan
salah satu suku bangsa yang ada di pulau Jawa. Sebagai salah
satu suku bangsa di Indonesia, suku Sunda memiliki
kharakteristik yang membedakannya dengan suku lain. Keunikan
kharakteristik suku Sunda ini tercermin dari kebudayaan yang
mereka miliki baik dari segi agama, mata pencaharian, kesenian
dan lain sebagainya.
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang
memiliki sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam
perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan-kebudayaan
tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Sistem Kepercayaan
2. Kesenian
3. Bahasa
4. Alat Musik
Sistem Kepercayaan
Hampir semua orang Sunda beragama Islam hanya sebagian
kecil yang tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy
yang tinggal di Banten. Tetapi ada juga yang beragama Katolik,
Kristen, Hindu, Budha. Praktek-praktek sinkritisme dan mistik
masih dilakukan namun pada dasarnya seluruh kehidupan orang
Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam
semesta.
Kesenian
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang
unik dan menarik, Jaipong adalah salah satu seni budaya yang
terkenal dari daerah ini. Tarian ini dibawakan berpasangan atau
berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering
dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta
perkawinan.
Alat Musik
• Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang
terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng
Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya
angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal atau
tradisional.
• Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe
dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan
dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah
dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas
(tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga
nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk
pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu
hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu
yang berwarna putih).
Bahasa
Bahasa yanag digunakan oleh suku ini adalah bahasa Sunda,
Bahasa Sunda adalah bahasa yang diciptakan dan digunakan
sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai alat
pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri.
Selain itu, Bahasa Sunda merupakan bagian dari budaya yang
memberi karakter yang khas sebagai identitas Suku Sunda yang
merupakan alah satu Suku dari beberapa Suku yang ada di
Indonesia.
Masalah Sosial
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku
bangsa di Indonesia yang berusia sangat tua dibandingkan
dengan kebudayaan Jawa sekalipun. Kebudayaan Sunda
sebenarnya termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua
setidaknya dalam hal pengenalan terhadap budaya tulis.
“Kegemilangan” kebudayaan Sunda di masa lalu, khususnya
semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam
perkembangannya seringkali digunakan sebagai acuan dalam
memetakan apa yang dinamakan kebudayaan Sunda.
Lemahnya budaya baca, tulis dan lisan ditengarai juga menjadi
penyebab lemahnya daya hidup dan mutu hidup kebudayaan
Sunda. Lemahnya budaya tulis pada komunitas Sunda secara
tidak langsung merupakan representasi pula dari lemahnya
budaya tulis dari bangsa Indonesia. Fakta yang paling menonjol
dari ini adalah minimnya karya-karya tulis kebudayaan Sunda
atau karya tulis yang ditulis oleh orang Sunda.
Sistem Interaksi
Jalinan hunbungan antara individu-individu dalam masyarakat
Suku Sunda dalam kehidupan sehari-hari berjalan relatif positif.
Apalagi masyarakat Sunda memiliki sifat “someah hade ka
semah” ini terbukti banyak pendatang atau tamu tidak pernah
surut berada ke Tatar Sunda termasuk yang enggan kembali ke
tanah airnya. Lebih jauh lagi banyak sekali sektor kegiatan
strategis yang didominasi kaum pendatang dan inilah fakta yang
menunjukan bahwa orang Sunda mempunyai sifat ramah dan
baik hati kepada kaum pendatang atau tamu.
Kesimpulan
Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang
membedakannya dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara
umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda, dikenal sebagai
masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual.
Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo silih asih,
silih asah dan silih asuh; saling mengasihi (mengutamakan sifat
welas asih), saling menyempurnakan atau memperbaiki diri
(melalui pendidikan dan berbagi ilmu), dan saling melindungi
(saling menjaga keselamatan). Selain itu Sunda juga memiliki
sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati terhadap
sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada
yang lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai