Anda di halaman 1dari 4

PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN DALAM UPAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT DARI PEDESAAN

A.Latar Belakang

Memperhatikan kondisi dan situasi pada saat ini, begitu banyak


terdengar iklan politik yang begitu syahdu dan sangat memabukan bagi orang
awam saparti saya ini. Mereka begitu lantang dalam meneriakan sebagai
pengayon masyarakat yang berlagak sebagi malaikat penyelamat dalam
mengatasi problem ekonomi yang sedang di hadapi oleh masyarakat Indonesia
pada umumnya. Jargon ekonomi merupakan makanan empuk bagi para calon
presiden dan wakil presiden dalam meyakinkan mayarakat untuk memilih mereka
pada saat nanti hari pencoblosan. Dari sekian banyak potesi ekonomi mereka
saling berlomba menyuguhkan Jargon Ekonomi kerakyatan dan seolah-oleh
mereka yakin akan bisa mewujudkan janji manis yang selama ini di beberkan.
Apakah mereka sadar atau tidak, bahwa selama ini perekonomian Indonesia
banyak dipengaruhi oleh kegiatan perekonomian masyarakat pedesaan yang
merupakan basis masyarakat Indonesia.

Namun kenyataannya dewasa ini, masyarakat pedesaan seolah-olah tidak


bisa berperan dalam membangun perekonomiaan Indonesia dan tenggelam dalam
bayang-bayang ketidakjelasan arah pembangunan pemerintah dalam menguatkan
peran pedesaan sebagai basis ekonomi kerakyatan. bahkan semenjak krisi
moneter menghantam Indonesia tahun 1997 peran pemerintah terhadap kegiatan
perekonomian pedesaan kurang sebab mereka lebih memprioritaskan wilayah
perkotaan. Bimbingan dan penyuluhan dirasa kurang dan sama sekali tidak ada,
lebih-lebih untuk pedesaan terpencil yang jauh dari ibukota kabupaten
atauibukota kecamatan serta akses transfortasi yang sulit terjangkau oleh
kendaraan. Jumlah desa di Indonesia berjumlah ribuan dengan tekstur dan
karakter Sumber Daya Manusia serta Sumber Dalam Alam berbeda yang
merupakan potensi untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasiskan
pertanian, peternakan, perikanan, usaha kecil dan menengah. Oleh karena itu,
pemerintah yang akan datang harus jeli dan konsisten dalam menggali,
memberdayakan serta mengembankan potensi ekonomi pedesaan sehingga
tercipta sebuah dinamika perekonomian yang benar-benar pro rakyat. Walaupun
selama ini pemerintah terus-terusan memberikan bantuan untuk masyarakat di
pedesaan namun ada banyak beberapa hal yang kurang diperhatiakan dan
dijalankan pemerintah.

Dalam memberdayakan ekonomi pedesaan maka diperlukan kebijakan,


strategi dan system ekonomi yang berpihak kepada rakyat serta didesain secara
sistematis. Salah satu kebijakan dan strategi yaitu menganut system
pembangunan yang beroreintasi kerakyatanyang berpihak pada kepentingan
rakyat, tidak berarti akan menghambat upaya mempertahankan atau
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan tetapi pertumbuhan hanya
akan berkesinambungan dalam jangka panjang jika sumber utamanya berasal dari
rakyat itu sendiri, baik berupa produktivitas rakyat maupun sumber daya yang
berkembang melalui penguatan ekonomi rakyat.

Maka untuk membangun pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan


yang berbasis Ekonomi pedesaan pemerintah harus : 1. Membangun kembali
jaringan penyuluhan dan pembinaan yang benar-benar berkelanjutan, terorganisir
serta tepat sasaran. 2. Membangun lahan pertanian,perikanan, peternakan, usaha
kecil dan menengah sesuai dengan karakteristik desa tersebut. 3. Membangun dan
memperbaiki saluran irigasi dengan memampaatkan alam sekitar dan tidak
merusak lingkungan. 4. Membangun jaringan pemasaran hasil produk dengan
memberdayakan koperasi secara mandiri dan professional. Mewujudkan tujuan
itu, pemberdayaan dan pembangunan harus di tunjang dengan melaksanakan
program organisasi, manajemen, keuangan, permodalan dan pengembangan
usaha menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya dan juga meninjau serta menata
kembali langkah-langkah peningkatan tersebut sebagai jalan menuju visi masa
depan yang lebih baik.
Didalam menjalankan Pemberdayaan Ekonomi pedesaan, mempunyai
tujuan yang harus dicapai yaitu mensejahterakan masyarakat pedesaan serta
untuk tetap berdiri eksis di tengah gempuran ekonomi kapitalis dan neoliberalis.
Salah satu contohnya yaitu pengembangan usaha yang efesien, mandiri dan
handal melalui kegiatan produksi, perdagangan, pelayanan jasa dan transaksi
lainnya. Namun itu semua harus di dukung oleh stockholder yang benar-benar
konsisten tidak memandang suku, agam,dan ras, di samping itu juga, masyarakat
harus bisa menjalankan yang sesuai dengan yang telah di programkan pemerintah
dengan kemauan yang ihlas daan menginginkan perubahan terhadap kehidupan
perekonomian yang sejahtera.

B. Berbagai Persoalan di Masyarakat di Pedesaan

Dari rendah tingkatan pendapatan masyarakat merupakan persoalan


utama, yang mendominasi keseluruhan persoalan di pedesaan. Dan juga tingginya
angka ank putus sekolah, dan juga ketinggian angka kematian bayi dan ibu
melahirkn serta banya warga yang sakit-sakitan karna tempat yang belum
menjamin kemakmuran, dan bahkan banyak pula yang tanpa perhatian orang
tuanya. Tidak jarang punya kartu tanda penduduk yang lebih dari satu. Karena
kunjungan dari desa sebelah tak juga ada dari keputusan desa, dan bahkan utuk
memenuhi kebutuhganya saja mereka terpaksa harus menyebrang ke Negara
tetangga.

C. Solusi Permasalahan di Pedesaan

Dilihat dari pesoalan putusnya sekolahan pada tingkat masyarakat dan


juga kematian bayi dan ibu melahirkan.

Pembangunan pedesaan hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang


menjadi kendala di pedesaan itu;

1. Sulitnys akses di pedesaan terpencil,sehingga mempersulit


transportasi kedaerah terpencil.
2. Rendahnya SDM yang siap menjalankan program teesebut
3. Mental yang malas di masyarakat pedesaan yang cenderung
menggagalkan program tersebut.
4. Rendahnya rasa tanggung jawab untuk mengembalikan pinjaman
atau keredit, yang bisa macetnya dana untuk pembangunan
program tersebut.
5. Kurang pengentahuan kewirausahaan dan kiurangnya kreatifitas
serta daya inovasi dlam menjalankan usahanya.

Dan ketika masyarakat pedesaan mengetahui apa penyebab dari semua


kekurangan serta apa yang harus di tegaskan.

D. Langkah-Langkah Penerapan Prograam

1. Sosialisasi program pada tingkat kabupaten kota


2. Pembuatan INDUK KOPERASIN di kabupaten atau kota
3. Pembentukan badan pendamping usaha pedesaan
4. Pelatihan untuk manager dan pengurus koperasi seryta tenaga
konsultan
5. Membuat penyertan modal usaha
6. Kerjasama antara pihak yang berangkutan
7. Meminimalisir resiko

Ketika semua yang dilakukan banyak menerima kekuatan maka


masyarakat pedesaan akan mengetahui apa saja yang ingin di
perlakukan kembali demi kesejahteraan masyarakat pesesaan.

Anda mungkin juga menyukai