Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori Manajemen Pendidikan yang diampu oleh
Dr. Sitti Roskina Mas, M.M., M.Pd.
DISUSUN OLEH :
RISAL NURDIN
PASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-orang dan memerlukan
kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau non profit oriented, pasti
sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola, mengatur organisasi (sekolah), ormas
atau perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara formal,
modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah to manage, bagaimana
mengatur, apa yang di atur dan siapa yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.
Manajemen adalah salah satu bagian terpenting dalam suatu lembaga atau organisasi
pendidikan. Tugasnya sangat krusial dalam suatu organisasi yakni, menentukan dan
mengawasi kinerja suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
manajemen itu sendiri. Dari sini dapat diketahui bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam
suatu organisasi karena merupakan pusat kinerja dari organisasi itu sendiri.
Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan
mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa
pemimpin boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan
kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja,
namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi dalam hal ini tujuan
pendidikan. Kepemimpinan berkaitan dengan proses yang mempengaruhi orang sehingga
mereka mencapai sasaran dalam keadaan tertentu. Kepemimpinan telah digambarkan
sebagai penyelesaian pekerjaan melalui orang atau kelompok dan kinerja manajer akan
tergantung pada kemampuannya sebagai manajer. Hal ini berarti mampu mempengaruhi
terhadap orang atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan
bersama
Seiring waktu dan kemajuan ilmu pengetahun, teori tentang manajemen dan
kepemimpinan pun berkembang begitu pesat. Oleh karena itu, agar pembahasan dan
pemahaman tentang manajemen dan kemepimpinan pendidikan mengenai sasaran, perlu
diketahui terlebih perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen yang akan
memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan selanjutnya. Begitu juga teori-
teori dan prinsip-prinsip kepemimpinan pendidikan membuat lebih mudah dalam
menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
dapat tercepai secara efektif dan efisien. Namun pada makalah ini hanya akan membahas
tentang teori manajemen kontemporer.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
a. Pendekatan Sistem
Pendekatan Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-subsistem yang
saling berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem akan dipandang secara keseluruhan,
terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan (subsistem), dan sistem/organisasi tersebut
akan berinteraksi dengan lingkungan. Pandangan yang menyeluruh semacam itu akan
lebih bermanfaat dibandingkan dengan pandangan yang terisolasi. Model sistem dapat
digambarkan sebagai berikut ini.
Ada beberapa istilah kunci dalam pendekatan sistem: sistem terbuka, subsistem,
sinergi, aliran (flow), feedback, dan entropi
1) Sistem terbuka
Sistem yang terbuka berarti sistem tersebut berinteraksi dengan lingkungan.
Sebaliknya, sistem yang tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi dengan
lingkungan. Semua organisasi merupakan sistem terbuka meskipun dengan tingkat yang
berbeda-beda. Organisasi perusahaan barangkali lebih terbuka dibandingkan dengan
organisasi terlarang.
Tidak menyesuaikan lingkungan kadang-kadang dapat berakibat fatal terhadap
organisasi. Perusahaan yang tidak mampu mengikuti perkembangan konsumen tidak
mampu menjual produknya dan akibatnya akan mati.
2) Subsistem
Subsistem merupakan bagian dari sistem, yaitu subsistem pemasaran, keuangan,
dan produksi membentuk sistem perusahaan. Subsistem tersebut saling berkaitan.
Perubahan pada subsistem produksi akan memengaruhi subsistem pemasaran dan
keuangan. Pada akhirnya, sistem secara keseluruhan. Manajer dengan demikian harus
melihat, tidak hanya subsistem, tetapi juga keterkaitan antarsubsistem.
3) Sinergi
Jika subsistem bekerja sama, hasil yang diperoleh akan lebih efektif dibandingkan
mereka bekerja sendiri-sendiri. Sinergi sering dikaitkan dengan merger, yaitu dua
perusahaan yang bersatu akan lebih efisien dibandingkan dengan dua perusahaan berjalan
sendiri-sendiri.
4) Batasan system
Batasan sistem berhubungan dengan lingkungannya. Dalam sistem yang terbuka,
batas tersebut fleksibel. Dalam sistem yang tertutup, batas tersebut kaku. Semakin lama
ada kecenderungan organisasi harus mempunyai batasan sistem yang fleksibel karena
tuntutan dari lingkungan semakin keras.
5) Aliran
Input mengalir ke sistem, kemudian diproses oleh sistem dan keluar sebagai
output. Bahan baku masuk ke pabrik, diproses, dan menjadi produk yang bisa dijual di
pasar.
6) Feedback
Feedback atau umpan balik merupakan elemen penting dalam pengendalian.
Umpan balik informasi diberikan ke orang-orang yang tepat dalam organisasi, kemudian
diproses lebih lanjut. Jika ada sesuatu yang melenceng dari rencana, perbaikan bisa
dilakukan.
7) Entropi
Entropi merupakan proses ketika sistem menuju kehancuran. Jika organisasi tidak
mampu memproses feedback dengan baik dan tidak bisa menyesuaikan diri terhadap
lingkungan, organisasi tersebut akan mati. Beberapa contoh perusahaan yang tidak
mampu menyesuaikan perubahan selera konsumen atau lingkungan akan mengalami
kebangkrutan dan mati.
Aliran sistem percaya bahwa aliran sistem akan menyerap aliran lainnya atau
berkembang menjadi aliran yang dominan dengan definisi aliran yang jelas. Sampai saat
ini, tampaknya aliran sistem akan masuk dalam aliranaliran pemikiran manajemen yang
sudah ada. Aliran sistem selama ini sudah masuk dalam pemikiran manajemen yang
sudah ada meskipun barangkali belum berbentuk dengan jelas.
1. Kepemimpinan adalah kekuatan (power) yang didasarkan atas tabiat atau watak yang
memiliki kekuasaan lebih, biasanya bersifat normatif (Etzoni),
2. Pemimpin adalah individu di alam kelompok yang memberikan tugas- tugas
pengarahan dan pengordinasian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok
(Fiedler),
3. Kepemimpinan dalam organisasi-organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan
pembuatan keputusan-keputusan (Dubin),
4. Hakikat kepemimpinan organisasi adalah penambahan pengruh terhadap dan di atas
pelaksanaa mekanis pengarahan-pengarahan rutin dari suatu organisasi (Ketz dan
Kahn),
5. Kepemimpinan terjadi di dalam kelompok dua orang yang lebih, dan pada umumnya
melibatkan pemberian pengaruh terhadap tingkah laku anggota kelompok dalam
hubungannya dengan pencapaian tujuan-tujuan kelompok (House dam Baetz).
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah
sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di
dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang
dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya.
Hakikat dan arti kepemimpinan dapat didasarkan atas tiga komponen yaitu (1) ciri
atau sifat lembaga atau jabatan, (2) tabiat atau watak seseorang, dan (3) kategori tingkah
laku aktual. Katz dan Kahn (dalam Purwanto, 2012:27).
1) Kecerdasan
Berdasarkan sebuah hasil penelitian, pemimpin yang memiliki
kecerdasan rata – rata dari anggotanya akan mempunyai kesempatan berhasil
yang lebih tinggi juga. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat
kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan anggotanya yang lain.
2) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Pada umumnya didalam melakukan interaksi socsal dengan lingkungan
internal ataupun eksternal, seorang pemimpin yang akan berhasil yaitu
pemimpin yang mempunyai emosi matang dan stabil. Hal ini membuat
pemimpin tidak mudah panik dan teguh pendirian dalam mepertahankan
keputusan yang diyakini kebenarannya.
3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil pada umumnya memiliki motivasi yang
tinggi untuk anggotanya maupun dirinya sendiri. Selain itu ia selalu terdorong
untuk mmenjadi seseorang yang berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian
tercermin pada hasil kerja yang maksimal, efektif serta efisien.
4) Sikap hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin hendaknya memngakui terhadap harga diri dan
kehormatan para anggotannya. Sehingga para pengikutnya mampu berpihak
kepada dirinya.
Berdasarkan hasil penelitian perilaku seorang pemmpin yang mendasari teori ini
mempunyai kecenderungan kearah 2 hal yaitu: Pertama yang disebut Konsiderasi, yaitu
kecenderungan seorang pemimpin yang menunjukkan sikap akrab dengan bawahan.
Misalnya, sorang pemimpin yang memberi masukan kepada bawahannya serta bersedia
berkonsultasi dengan bawahannya. Kedua yang disebut dengan Struktur Inisiasi, yaitu
kecenderungan seorang pemimoin yang memberikan batasan antara pemimpin dan
bawahannya. Misalnya, pemimpin tersebut selalu memandang bawahannya tidak mampu
untuk melakukan sesuatu sehingga dia akan memberikan instruksi terus – menerus
kepada bawahannya
Seorang pemimpin harus mampu mendiagnosa yang baik serta harus bersifat
fleksibel, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kedewasaan bawahan atau pengikut.
Misalnya, gaya direktif cocok diterapkan pada bawahan dengan tingkat pengetahuan yang
masih relatif rendah.
e. Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) bisa tercapai maka harus ada pertukaran yang
positif antara pemimpin dan pengikutnya. Karena keberhasilan suatu kelompok atau
organisasi tidak mungkin tercapai jika tidak ada kerjasama yang baik antara pemimpin
dengan bawahannya atau pengikutnya.
Manajemen adalah salah satu bagian terpenting dalam suatu lembaga atau organisasi
pendidikan. Tugasnya sangat krusial dalam suatu organisasi yakni, menentukan dan mengawasi
kinerja suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen itu
sendiri.
Salah satu teori manajemen yang berkembang saat ini adalah teori manajemen
kontenporer. Manajemen kontemporer merupakan pergeseran ilmu manajemen yang disesuaikan
dengan keadaan sekarang, dan dukungan teknologi dalam sebuah manajemen perusahaan. Yang
mendasari munculnya teori manajemen kontemporer yaitu perkembangan zaman yang disertai
dengan perkembangan sistem, hubungan manusia yang baru dan pendekatan situasional. Di
dalam teori manajemen kontenporer dikenal beberapa pendekatatan yakni pendekatan system,
pendekatan situasional (Contingency) dan Pendekatan Hubungan Manusia Baru (Neo-Human
Relation).
Dalam kepemimpina dikenal beberapa teori yaitu teori kepemimpinan sifat, Teori
kepemimpinan perilaku dan situasi, teori kewibawaan pemimpin,teori kepemimpinan situasi dan
teori kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Mamduh. 2003. Manajemen. Yogyakarta: Unit penerbit dan percetakan akademi
manajemen perusahaan YKPN.