Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR -DASAR PENANGKAPAN PERIKANAN


POLE AND LINE

OLEH
NAMA : RISKAYANTI
NIM : L021181019
PRODI: MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat tangkap jenis pole and line terkenal di daerah indonesia timur di mana di daerah
indonesia sumber daya ikan seperti cakalang dan tongkol masih melimpah. Untuk
mendapatkan ikan tersebut para nelayan menggunakan alat tangkap yang bernama pole and
line atau yang sering di sebut di sana dengan nama huhate. Alat tangkap jenis pole atau rod
dan line atau sering disebut bіаѕа јugа dеngаn nama pancing gandar. Penyebutan pancing
gandar karena pole and line atau pancing іnі menggunakan gandar, walesan, joran atau
tangkal ( rod atau pole ).jadi bisa di artikan juha bahwa ѕеmuа pancing уаng menggunakan
joran, walesan, tongkal atau gandar ѕеbеnаrnуа аdаlаh pole and line, wаlаuрun terakhir salah
kaprah karena sebutan pole and line hаnуа untuk penagkapan cakalang.pada
pengoperasiannya alat tangkap pole and line dilengkapi dеngаn menggunakan umpan, baik
umpan dari ikan benar ( true bait ) dalam bentuk mati atau hidup maupun umpan tipuan atau
buatan ( imitasi ). Pole and line) atau umumnya lebih dikenal dengan “pole and line” adalah
cara pemancingan dengan menggunakan pancing yang dikhususkan untuk menangkap ikan
cakalang yang banyak digunakan di perairan indonesia. Selanjutnya dikatakan juga menurut
ayodhoya, (1981), pole and line umum digunakan untuk menangkap ikan cakalang
(katsuwonus pelamis) sehingga dengan kata perikanan pole and line sering pengertian kita ke
arah perikanan cakalang, sungguhpun dengan cara pole and linejuga dilakukan penangkapan
albacore, mackerel dan lain sebagainya.
Alat tangkap yang umum digunakan oleh para nelayan di kawasan timur indonesia salah
satunya adalah pole and line. Studi yang dilakukan bustaman s dan hurasan (1997)
menunjukkan bahwa ada tujuh jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan
tuna/cakalang. Diantara ketujuh jenis alat tangkap tersebut, pole and line, long line dan trawl
line merupakan tiga jenis alat tangkap yang paling produktif untuk menangkap ikan tersebut
(winarso, 2004).
Di antara sekian banyak alat tangkap ikan untuk tujuan komersial yang paling sederhana dan
murah harganya adalah pole and line ini. Peralatan yang hanya terdiri dari tiga komponen
pokok yang ukurannya juga tidak terlalu besar dan khusus ini adalah joran, tali dan pancing
saja. Joran bisa dibuat dari bambu yang ruasnya tidak terlalu panjang, tebal dan lurus,
panjangnya sekitar 4-6 meter. Memang ada jenis bambu yang untuk joran pole and line ini
sangat baik, karena mempunyai daya lentur yang tinggi (surur, 2007).
Huhate atau pole and line khusus dipakai untuk menangkap cakalang. Oleh karena digunakan
hanya untuk menangkap cakalang, maka alat ini sering disebut “pancing cakalang”. Huhate
dioperasikan sepanjang siang hari pada saat terdapat gerombolan ikan di sekitar kapal. Alat
tangkap ini bersifat aktif, kapal akan mengejar gerombolan ikan, setelah gerombolan ikan
berada di sekitar kapal lalu diadakan pemancingan
Menurut ditjen perikanan (1989), sebagai penangkap ikan, alat ini sangat sederhana
desainnya. Hanya terdiri dari joran, tali dan pancing. Tetapi sesungguhnya sangat komplek
karena dalam pengoperasiannya memerlukan umpan hidup untuk merangsang kebiasaan
menyambar pada ikan sebelum pemancingan dilakukan serta semprotan air untuk
mempengaruhi visibility ikan terhadap kapal dan para pemancing.
Untuk cakalang, alat yang berperan besar dalam penangkapan adalah pole and line, tonda dan
pancing ulur (ditjen perikanan, 1989).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
a.Untuk mengetahui defenisi dan cara kerja alat tangkap pole and line
b.Untuk mengetahui deskripsi alat tangkap pole and line
c.Untuk mengetahui jenis jenis dan bagian bagian alat tangkap pole and line
d.Untuk mengetahui metode penangkapan dan hasil tagkapan dan alat tangkap pole and line .
e. Untuk mengetahui hal – hal yang mempengaruhi operasi penangkapan
BAB 2

ISI

1 Definisi Alat Tangkap

Pole / rod and line atau disebut biasa juga dengan “pancing gandar” karena pancing ini
menggunakan gandar, walesan, joran atau tangkal ( rod or pole ). Jadi semua pancing yang
menggunakan gandar sebenarnya adalah pole and line, walaupun terakhir salah kaprah karena
sebutan pole and line hanya untuk penagkapan cakalang. Pada pengoperasiannya ia
dilengkapi dengan umpan, baik umpan benar ( true bait ) dalam bentuk mati atau hidup
maupun umpan tipuan ( imitasi ).

2 Sejarah Alat Tangkap

Ikan tuna sudah dikenal manusia sejak zaman batu, hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya alat penangkap ikan dengan menggunakan pancing dari tanduk dan perahu
jukung kuno. Pada awalnya pole atau gandar terbuat dari bahan tradisional seperti bambu
atau kayu namun seiring dengan kemajuan zaman, bahan pole atau gandar berkembang
sehingga terbuat dari metal atau fiberglaas.

Di jepang, pancing pertama dikenalkan pada abad 8 yang terbuat dari metal, dan kemudian
ditemukan jaring untuk skipjack atau cakalang pada abad 12. Pada awalnya penangkapan
ikan menggunakan pole and line menggunakan perahu jukung kemudian berkembang
menjadi perahu dayung, perahu layar dan akhirnya berkembang menjadi kapal layar besar
pada abad 19. Dan sekarang kapal pole and line sudah menggunakan mesin/motor yang
modern.

3 Prospektif Alat Tangkap

Seperti yang telah diketahui indonesia memiliki lautan yang sangat luas, meliputi
kurang lebih duapertiga dari seluruh luas wilayah negara. Disamping itu sebagai negara
kepulauan indonesia memiliki 13.607 buah pulau. Dan memiliki kuranglebih 90.000 km
garis pantai.

Lautan indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa, beriklim tropis ternyata


membawa konsekuensi kaya akan jenis-jenis maupun potensi sumberdaya perikanan. Untuk
ikan saja diperkirakan ada 6000 jenis dimana 3000 jenis diantaranya telah diidentifikasikan

Sehubungan dengan hal diatas, penggunaan pole and line di indonesia masih memiliki
kesempatan yng besar karena wilayah indonesia masih menyimpan potensi yang besar untuk
perikanan tangkap, yaitu sekitar 1,8 juta ton pertahun (kompas; 3-04-04 ) terutama di wilayah
timur indonesia seperti laut arafura, laut seram, laut banda, dan laut flores serta perairan
lainnya seperti laut cina selatan, samudera pasifik dan lautan hindia.namun demikian perlu
adanya kewaspadaan akan terjadinya pencurian ikan oleh pihak asing. Menurut harian
kompas ( 3-04 2004 ), pada tahun 2003 sebanyak 144 kapal ikan asing tertangkap di perairan
indonesia dan 28 kapal diantaranya berada di kalbar. Dan salah satu kelemahan utama
penegakan hukum dilaut, menurut rohmin adalah terlalu lemahnya proses hukum.

Untuk itu diperlukan ketegasan pihak keamanan di laut, agar kekayaan alam indonesia
dapat bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat indonesia.

Dan pencanangan program gerakan nasional memasyarakatkan makan ikan (


gemarikan) oleh presiden megawati dan menteri kelautan dan perikanan pada 4 april 2004
silam, diharapkan dapat meningkatkan konsunsi ikan untuk masyarakat indonesia. Dengan
demikian diharapkan pula akan meningkatkan harga ikan di pasaran. Dan alat tangkap pole
and line menjadi salah satu alternatif alat tangkap yang menjanjikan.

B. Konstruksi alat tangkap

1. Konstruksi umum

Pole and line terdiri dari gandar yang bisanya terbuat dari bambu ( bamboes pole ), tali
pancing dan mata pancing. Bentuk kapal pole and line memiliki beberapa kekhususan antara
lain :

1. Bagian atas dek kapal bagian depan terdapat plataran ( flat form ) yang digunakan sebagai
tempat memancing.

2. Dalam kapal harus tersedia bak-bak untuk penyimpanan ikan umpan yang masih hidup.

3. Pada kapal pole and line ini harus dilengkapi sistem semprotan air ( water splinkers
system) yang dihubungkan dengan suatu pompa.

Sedangkan tenaga pemancing jumlahnya bervariasi misalnya saja untk kapal ukuran 20 gt
dengan kekuatan 40-60 hp, tenaga pemancingnya berjumlah 22-26 orang, dengan ketentuan
sebagai berikut 1 orang sebagai kapten, 1 motoris, 1-2 orang pelempar umpan, 1 orang
sebagai koki dan sisanya sebagai pemancing.
2.detail konstruksi

Panjang galah biasanya tergantung ukuran perahu yaitu semakin besar ukuran perahu
yang digunakan, ukuran gandar / joran juga semakin panjang dan terbuat dari bambu maupun
fiberglass karena ringan dan lentur tali utama terbuat dari bahan nylon monofilament warna
merah atau hijau dan panjangnya 2/3 dari panjang galah/ gandar.

Mata pancing untuk pole and line ini ada 2 macam yaitu yang berkait balik dan tidak
berkat balik, namun yang sering digunakan adalah yang tidak berkait balik. Mata pancing ini
diselipkan seakan akan disembunyikan pada umpan tiruan / palsu, sehingga tidak secara
langsung kelihatan menyolok. Untuk mata pancing yang berkait balik memakai umpan, yaitu
umpan hidup atau masih segar. Penggunaan mata pancing ini hanya dilakukan kalau nantinya
ikan yang akan ditamgkap tidak suka menyambar umpan tiruan.

3.karakteristik

Pole and line atau pancing gandar ini memiliki beberapa jenis antara lain mackerel pole
and line, skipjack pole and line dan squid pole and line atau pole and line untuk cumi-cumi.
Dan berikut ini dalah penjelasannya:

1.mackerel pole and line

Untuk di jepang metode pemancingan ikan makarel yang efisien pada malam hari. Berat
kapal sekitar 1-50 ton.lama pelayaran dari satu malam hingga dua minggu. Nelayan lebih
suka menggunakan galah bambu, buatan jepang, karena ringan dan lentur. Jarak galah
biasanya 1,5 sampai 2 meter panjangnya tergantung ukuran perahu. Tali utama panjangnya
hampir sama dengan panjang galah. Pengait atau ikan yng dipasang pada mata pancing
dihubungkan dengan tali utama oleh tali mata pancing sepanjang 10-15 cm dan warnanya
sama dengan tali utama. Ada dua jenis umpan ( untuk pengait dan untuk ditabur ) umpan
untuk pengait yaitu terbuat daridaging makarel bagian luar dengan lebar 10mm, panjang 50-
60 mm, dan tebal 2 sampai 3 mm. Untuk pemasangannya , bagian kulit di sisi dalam
sedangkan bagian daging di sisi luar.

2.skipjack pole and line

Pemancingan skipjack dengan pole and line di perairan jepang menggunakan tangkai
bambu dengan panjang 4,5 sampai 6 meter unuk di jepang dan 3,5 sampai 4 meter untuk di
kep pasifik dan tahiti. Pada kapal skipjack ini biasanya memiliki banyak awak kapal namun
dengan ditemukannya mesin untuk penangkapan cakalang maka mengurangi sejumlah awak
kapal. Mesin yang digunakan untuk tiap-tiap kapal antara 4 sampai 12 unit mesin. Mesin ini
dirancang untuk melakukan gerakan sebagai mana yang dilakukan nelayan, contohnya untuk
menarik ikan dengan cara gerakan vertikal dari tangkai dan untuk membuka tangkapan ikan.

Sedangkan untuk ukuran kapal bervariasi antara 20 sampai 500 gt. Kapal yang
berukuran lebih dari 70 gt terbuat dari baja, sedangkan yang kurang dari 60 gt terbuat dari
fiberglass. Umpan hidup dari jenis ikan sardin sangatlah diperlukan, agar sardin tersebut teap
hidup untuk masa 50-60 hari sampai kapal sampai di tempat pemancingan, maka sarden
disimpan di tangki air laut dn air diganti 4 sampai 6 kali tiap jamnya oleh sistem sirkulasi air
mekanik dengan pompa air laut.
3. Squid pole and line

Pemancingan ikan cumi- cumi dilakukan malam hari dengan bantuan lampu. Sepanjang
operasi spanker digunakan untuk melawan angin. Ukuran kapal cumi-cumi ini bervariasi
yaitu 2-3 gt untuk penagkapan di pantai dan 500 gt untuk laut bebas. Untuka kapal 100 gt
biasanya memiliki awak kapal sejumlah 16-20 orang dengan waktu perjalanan 2 minggu
hingga 2 bulan dan kecepatan 9-10 knots.

Di indonesia sendiri terdapat bermacam-macam pancing gandar dan beberapa


diantaranyayang penting adalah sebagai berikut

1. Huhate ( skipjack pole and line )

Alat ini banyak digunakan di wilayah indonesia bagian timuer. Penangkapan dengan
menggunakan pole and line tersebut dapat menggunakan kapal motor ( kapal motor khusus
cakalang, yuna clipper ), tetapi untuk nelayan-nelayan kecil biasanya menggunakan perahu
dayung ( rowing boat ) yang biasa disebut funai dan atau rurche. Alat pemancingnya sendiri
bentuknya umum sepeti pancing cakalang pada umumnya. Umpan hidup yang digunakan
terdiri dari sejenis ikan teri, sardin, selar, kembung, lolosi (caesio spp ). Ikan-ikan umpan
hidup ini biasanya diperoleh dari pengusaha penagkapan ikan umpan.

2. Pole and line dengan perahu dayung

Untuk nelayan skala kecil, penggunaan perahu motor memaang dirasa terlalu mahal
biayanya, kecuali untuk perikanan industri. Bagi nelayan kecil penangkapan dengan pole and
line dapat menggunakan perahu dayung ( rowing boat ). Di daerah kepulauan maluku bagian
utara perahu yang digunakan disebut bloto dengan panjang 7 m, lebar 1-1,25 m, dalam 0,5 m,
menggunakan tenaga 4 orang, sedang untuk ukuran lebih besar menggunakan tenaga 6-8
orang. Sebagian nelayan daerah ambon, ceram, banda juga ada yang menggunakan perrahu
dayung yang disebut arambai, yang berukuran panjang 10 m, lebar 1-1,25m, dalam 0,50 m.
Tenaga yang diperlukan sejumlah 14 orang yaitu 7 orang pemancing, 5 orang pendayung dan
2 orang pengumpan.

3. Beberapa tipe pancing gandar

pancing kakap

Suatu pancing yang dikhususkan memancing ikan kakap. Gandar berukuran panjang 4
m. Pancing ini menggunakan umpan hidup, biasanya lundu ( macrones gulio ) yang diperoleh
dari hasil menjala. Cara menggunakan umpan ini adalah dengan memasukkan ujung mata
pancing tepat dibawah kepala dibawah tulang punggung atau di atas irip dada. Lokasi
penagkapan yaitu i pantai, muara sungai, dan dekat pelabuhan. Hasil tangkapan terutama ikan
kakap. Daerah distribusi di merauke, kaimana, agat, muara sungai mapi dan digul.

pancing bobara

Pancing bobara mempunyai panjang joran 3-3,5 m, berdiameter 2cm pada bagian
pangkalnya dan 0,75 m pada ujungnya. Tali pancing sepanjang m dibuat dari bahan
nilon atau senar (plastik ). Pada ujung tali pancing diikat dengan kawat tembaga ( panjang 25
cm )kemudian disambung lagi dengan kawat no 1 yang panjangnya 10 cm dan baru pada
ujung kawat ini dikaitkan mata pncing ( no 6 ). Pada waktu penangkapan pancing ini
menggunakan umpan hidupdari jenis tembang atau japuh yang diperoleh dari hasil menjala.
Lokasi penagkapan dilakukan di pantai-pantai dimana banyak terdapat karang-karang. Hasil
tangkapan kecuali bobara (carank spp ), juga ikan – ikan besar lainnya seperti kerapu (
ephinephelus, spp ), dan lain=lainnya. Penangkapan dengan menggunakan bobara banyak
ditemukan di daerah perikanan sekitar gorontalo.

pancing tandipang

Mata pancing yang digunakan untuk mata pancing tandipang, berukuran yang paling
kecil dan idak berkait balik, dan dalam pengoperasiannya menggunakan umpan yang terdiri
dari udang halus atau udang rebon. Penangkapan dilakukan dengan bedramai-ramai.
Biasanya terdiri dari 15-20 perahu yang berukuran panjang 5m, lebar 0,5 m, dalam 0,45 m
dan dilengkapai dengan katir / sema bila telah ditemukan kawanan ikan tembang, kemudian
sebelum melakukan pemancingan ditaburi dulu dengan udang halus. Sementara pancing yang
telah diberi umpan dilemparkan ke dalam airdan umumnya segera disambar. Umpan yang
telah disambar ini dengan cepat diangkat ke atas perahu. Cara pemancingan ini sama dengan
pole and line tapi khusus untuk ikan kecil. Distibusi dari pancing ini adalah di daerah
perikanan sekitar gorontalo.

4. . Gambar tehnis

A. Pancing ini digunakan untuk menangkap blue fin tuna di gulf of biscay, prancis

diameter pole 30 mm

panjang pole 1,35 m

yaps,d : 4 , spread : 20

tali mata pancing: pa mono, d : 0,6 – 0,8

B. Pancing untuk mackerel dari jepang

pole dari bambu 1,5 – 2 m

tali pancing : pa mono, d: 0,52 , panjang : 1.5 – 2 m

umpan : sayatan daging ikan 50 – 60 mm

shank : 41 – 47, spread : 14 – 18

C. Pancing untuk tuna digunakan di daerah kep fiji, samudera pasifik

pancing dengan 1 pole untuk ikan < 8 kg

pancing dengan 2 pole untuk ikan > 8 kg

pole dari bambu panjang 3,20 – 3,40 m, d : 45


tali pancing, pa mono, d : 1,65 ,panjang 2,60 m

a = gbr hubungan pole dg tali pancing

b = gbr hubungan tali pancing dg tali mata pancing

c = tempat memegang pole

d = mata pancing dengan umpan palsu

5.bahan dan spesifikasinya

gandar

Untuk nelayan jepang yang menggunakan pole and line sebagai alat tangkapnya merek
biasanya menggunakan gandar dari bambu,karena disamping ringan juga lentur. Selain itu
ada juga yang menggunakan fiberglass untuk dipakai joran/ gandar, namun harga fiberglass
ini lebih mahal dari bambu.

tali pancing

Tali pancing bisanya menggunakan pa atau polyamide dan ada juga yang menggunakan
benang / nylon monofilament dan senar plastik seperti nelayan di daerah ambon dan
kepulauan maluku lainnya.

tali mata pancing

Tali mata pancing yaitu tali yang menghubungkan pancing dengan tali pancing,
biasanya terbuat dari kawat ( wire ) baja.

umpan

Umpan yang digunakan untuk pole and line ini terdiri dari dua jenis yaitu umpan benar
( true bait ) dan umpan imitasi. Untuk umpan benar biasanya menggunakan ikan yang masih
hidup yaitu dari jenis ikan teri, sardin, selar, kembung, dan lolosi yang biasanya didapat dari
pengusaha penagkapan ikan umpan. Sedangkan umpan imitasi dapat digunakan bulu ayam
atau umpan palsu yang memang sudah dibuat secara komersil dan telah tersedia di pasaran.

kapal

Para nelayan tradisionl di indonesia dalam operasinya masih menggunakan kapal kayu,
karena disamping bahan lebih mudah didapat tapi juga harganya lebih murah.

Sedangkan untuk nelayan dari jepang dapt dibedakan menjadi dua yaitu untuk kapal
dengan ukuran kurang dari 60 gt dibuat dari fiberglass, sedangkan yang lebih dari 70 gt
dibuat dari baja.

Memancing dilakukan di haluan kapal, sedangkan semprotan air terletak di luar pagar kapal.
Untuk ruangan ikan dilapisi dengan kayu, namun karena terjadi kebocoran maka plat kayu
diganti dengan lapisan palt baja setebal 4,5 sampai 6 milimeter.
C. Hasil tangkapan

Pada penagkapan ikan dengan menggunakn pole and line ini, hasilnya antara lain :

skipjack / cakalang ( katsuwo pelamis )

albacore ( thunnus alalunga )

mackerel ( auxis tazard )

bullet mackerel ( auxis rochei )

bonito timur ( sarda orientalis )

kakap (lates calcarifer )

ikan-ikan pelagis kecil seperti euthynnus spp dan euthynnus affinis.

dll

D. Daerah penangkapan

Daerah penagkapan untuk tuna dipengaruhi oleh arus dan suhu perairan. Setaip jenis
tuna memiliki suhu optimum, diantaranya

1. Blue fin tuna dan albacore suhu optimum berkisar 15 – 21 c

2. Skipjack tuna ( cakalang , suhu optimum 19 -24 c

3. Little tuna ( tongkol ), suhu optimum 17 -24 c.

Di perairan indonesia, penangkapan dengan menggunakan pole and line banyak terdapat di
wilayah indonesia timur seperti minahasa, gorontalo, air tembaga, ambon, bacan, banda,
teratai dan sorong.

Sedangkan daerah penangkapan ikan dunia dengan menggunakan pole and line sebagai
berikut

1. Antara lintang 40 lu dan 40 ls yaitu daerah kep hawiai, chilli, north island , dan zona
ekuator lainnya.

2. Daerah kepulauan hokkaido dan filipina.

3. Samudera atlantic dan laut mediterania

E. Alat bantu penangkapan


Dalam pengoperasian pole and line, diperlukan alat bantu penengkapan yang berguna
unuk membantu mengumpulkan kawanan ikan atau untukk membantu dalam kelancaran
operasi penangkapan.

Alat bantu tersebut antara lain :

1.jaring tangguk / seser

Jaring tangguk berguna untuk memojokkan umpan ke suatu sudut agar mudah di tangguk
dengan churchill. Sedangkan seser yang besar berguna untuk memindahkan umpan hidup
ke ember dan seser kecil digunakan untuk menyebar umpan

2.penyemprot air

Penyemprot air yang erbuat dari pipa dan erletak di bagian tepi kapal yitu dibawah para-
para . Penyemprot air ini bergna untuik menyemprotkan air ke arah kawanan ikaan agar
kawanan ikan tersebut mengira air yang jatuh adalah umpan yang disebar sehingga
mudah untuk ditangkap/ dipancing.

4. Ember

Digunakan untuk menampung umpan hidup sebelum dipindah ke seser keciluntuk disebar

5. Mesin pemancing

Mesin pemncing ini teretak pada bagian pinggir lambung kapal. Ada sebagian pendapat
yang mengatakan bahwa penggunaan mesin ini lebih efektif dari tenaga manusia.

6. Rumpon

Rumpon ini berguna untuk mengumpulkan kawanan ikan dan harus dipasang jauh hari
sebelum operasi penangkapan, jadi tidak perlu menggunakan ikan hidup sebagai umpan
namun semprotan air masih harus terus digunakan.

F. Tehnik operasi

persiapan

Tahap persiapan ini dilakukan sebelum kapal berangkat untuk mencari gerombolan ikan /
fishing ground.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :

merangkai alat pancing

es / freon yang digunakan untuk menyimpan ikan hasil tangkapan agar lebih awet

umpan hidup, biasanya menggunakan ikan teri yang diperoleh dari hasil menjla
sendiri atau membeli dari pengusaha ikan umpan
ember, kaleng, jaring tangguk, seser yang berguna untuk membantu kelancaran
operasi penagkapan yaitu untuk menyebarkan umpan

joran / gandar yang telah dirangkai sesuai dengan sejumlah pemancing besreta
cadangannya.

bahan bakar untuk berangkat dan kembali dari fishing ground

bahan makanan untuk anak buah kapal

dan alat- alat lain yang dapat membantu kelancaran operasi penangkapan

mencari fishing ground

1. Mencari gerombolan ikan

Setelah semua alat yang diperlukan dalam operasi penangkapan disiapkan, dilakukan
pencarian gerombolan ikan. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
mencari secara langsung gerombolan ikan dengan berlayar kesana-kemari ( manouvere )
dan dengan memperhatikan kawanan burung laut atau ke tempat rumpon yang telah
disiapkan sebelumnya

pemancingan

Pemancingan dilakukan dengan melemparkaan ikan umpan hidup sebagai perangsang


agar cakalang lebih mendekat ke arah kapal sehingga lebih udah dijangkau oleh pancing.
Setelah ikan mendekat, agar umpan hidup tidak banyak terbuang, maka kran penyemprot air
laut dibuka dan setelah ikan terlihat meloncat-loncat kemudian dipancing.

Kegiatan pemncingan ini dilakukan begitu rupa yaitu dengan menjatuhkan pancing ke atas
permukaan air dan bila disambar oleh cakalang, dengan cepat diangkat melalui atas kepala
dan secara otomatis terlempar ke dalam dek kapal. Hal demikian dilakukan hingga berulang-
ulang. Pemancingan dengan cara seperti ini biasa disebut dengan cara banting. Disamping itu
ada yang disebut dengan cara gepe yaitu cara pemancingan dengan pole and line dimana
setelah ikan terkena pancing dan diangkat dari dalam air kemudian pengambilan dari mata
pancing dilakukan dengan cara menjepit ikan diantara tangan dan badan si pemancing.

G. Hal – hal yang mempengaruhi operasi penangkapan

Pada penangkapan ikan dengan menggunakan pole and line ini hasil tangkapan dipengaruhi
oleh

1. Kelengkapan alat bantu penangkapan

Apabila alat bantu penangkapan yang diperlukan tidak lengkap dapat menghambat operasi
penangkapan, sehingga mempengaruhi hasil tangkapan
2. Waktu penangkapan

Penangkapan dengan pole and line ini juga tergantung dari waktu penangkapan. Waktu
yang optimal yaitu pukul 09.00 dan 15.00.

3. Faktor politik

Yaitu mengenai kebijakan pemerintah yang menyangkut perikanan dan kelautan

4. Keahlian memancing

Keahlian memancing ini mempengaruhi hasil tangkapan yang diperoleh. Keahlian dibagi 3
yaitu :

kel 1 : 12-15 ekor / mnt

kel2 : 7-12 ekor / mnt

kel 3 0-7 ekor / mnt


Daftar pustaka

Arthur bowber, nedeelec. 1976.fisherman’s manual.england

Kanagawa, nomura.. Outline of fishing gear and method.international

Fisheries training centre. Japan

Kristjhonson, hilmar.1959. Modern fishing of the world. Roma,italy

Tsudani, toshito.1983. Illustration of japanese fishing boats. Tokyo,japan

Anda mungkin juga menyukai