PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Melihat perkembangan zaman yang semakin pesat dengan
didukung oleh kemajuan teknologi mau tidak mau menstimulus
pendidikan untuk dapat beradaptasi sesuai dengan tuntutan zaman.
Perubahan cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek
dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak banyak ditemukannya
berbagai pendekatan pembelajaran inovatif. Ivor K. Davis (2000)
mengemukakan bahwa salah satu kecenderungan yang sering dilupakan
adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa
dan ukan mengajarnya guru.
Guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat
memacu semangat siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman
belajarnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan
dikembangkannya keterampilan berpikir siswa ( penalaran, komunikasi,
dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah pembelajaran berbasis
masalah.
Menurut Tan (2003) pembelajaran berbasis masalah merupakan
inovatif dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berfikir
siswa betul- betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau
tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah,
menguji, dan mengembangkan kemampuan berfikirnya secara
berkesinambungan.
Namun pada kenyataannya tidak semua guru dapat memahami konsep
model pembelajaran berbasis masalah tersebut, baik disebabkan oleh
kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas keilmuan
maupun karena kurangnya dukungan sistem untuk meningkatkan kualitas
keilmuan tenaga pendidik.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu kiranya ada sebuah kajian
yang mendalam tentang apa dan bagaimana Pembelajaran Berbasis
Masalah ini untuk selanjutnya diterapkan dalam sebuah proses
pembelajaran sehingga dapat memberi masukan khususnya kepada guru
tentang model ini. Yang menurut Tan dan Rusman merupakan pendekatan
pembelajaran yang relevan dengan tuntutan abad ke-21 dan umumnya
kepada para ahli dan praktisi yang memusatkan perhatiannya pada
pengembangan dan inovasi sistem pembelajaran.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah(
Problem Based Leraning)?
2. Teori- teori apa sajakan yang melandasi Model Pembelajaran berbasis
Masalah ( Problem Based Leraning)?
3. Bagaimana peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (
Problem Based Leraning)?
4. Apa kelebihan dan kekuranagn dari Pembelajaran Berbasis Masalah (
Problem Based Leraning)?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2. Untuk mengetahui teori- teori yang melandasi Model pembelajaran
Berbasis Masalah.
3. Untuk mengetahui peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rusman, Model- Model pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), 230.
2
Miftahul Huda, Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-Isu Metodis dan
Pragmatis (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014), 271.
3
Rusman, Model- Model pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru, 241.
3
pembelajaran berbasis masalah bagi siswa. Kegiatan – kegiatan tersebut
dibawah ini diperlukan untuk menunjang proses tersebut, yaitu sebagai
berikut :
4
Miftahul Huda, Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-Isu Metodis dan
Pragmatis, 149.
4
2. Teori Belajar Vigotsky
5
Rusman, Model- Model pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru, 244.
5
3. Bagaimana siswa memandang diri mereka sendiri sebagai pemecah
masalah yang aktif?
Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah juga memusatkan
perhatiannya pada :
1. Memfasilitasi proses Pembelajaran Berbasis Masala, mengubah cara
berpikir, mengembangkan keterampilan inquiry, menggunakan
pembelajaran kooperatif.
2. Melatih siswa tentang strategi pemecahan masalah, pemberian alasan
yang mendalam, metakognisi, berpikir kritis, dan berpikir secara
sistem.
3. Menjadi perantara proses penguasaan informasi, meneliti lingkungan
informasi, mengakses sumber informasi yang beragam, dan
mengadakan koneksi.6
Menurut Rusman beberapa peran guru dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan perangkat berpikir siswa
Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk menyiapakan siswa
dalam Pembelajaran Berbasis Masalah adalah : 1) membantu siswa
mengubah cara berfikir; 2) menjelaskan apakah Pembelajaran
Berbasis Masalah itu? Pola apa yang akan dialami oleh siswa?; 3)
memberi siswa ikhtisar siklus Pembelajaran Berbasis Masalah,
struktur, dan batasan waktu; 4) mengkomunikasikan tujuan, hasil, dan
harapan; 5) menyiapkan siswa untuk pembaruan dan kesulitan yang
akan menghadang; 6) membantu siswa merasa memiliki masalah.
6
Rusman, 234.
6
kooperatif untuk menggabungkan kelompok- kelompok tersebut dalam
langkah-langkah yang beragam dalam siklus Pembelajaran Berbasis
Masalah untuk menyatukan ide, berbagai hasill belajar, dan penyajian
ide.
7
Rusman, 235.
8
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran:
Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya,
2010), 180.
7
5. Mengakomodasikan kegaiatan presentasi oleh siswa.
6. Melakukan penilaian proses ( penialain otentik) maupun penilaian
terhadap produk laporan. 9
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat dipahami bahwa peran guru
dalam Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu seorang guru harus
menjelaskan kepada siswa tujuan di lakukannya metode pembelajaran
Berbasis Masalah, membantu siswa dalam memecahkan masalah, seorang
guru harus menguasai masalah agar dapat menjadi perantara evaluasi
siswa dalam memecahkan masalah.
9
Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2013), 150.
10
Warsono dan Hariyanto, 152.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10