Anda di halaman 1dari 13

Minyak bumi (Crude Oil) dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon.

Rantai
karbon yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam
dan tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan
karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya
bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.

Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak


dunia pada periode jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat
sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata
1,8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan
naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.

Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita
ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang
tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam
kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang
peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh
minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak
digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan
bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut
bahan bakar fosil.

Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan
bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan
bakar fosil ini, JikaTujuan Penulisan suatu saat nanti bahan bakar ini habis.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

A. Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak


bumi.

B. Dapat mengetahui Produk dari hasil pengolahan minyak bumi

C. Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak


bumi yang tidak sempurna
Manfaat

Produk hasil pengolahan minyak bumi bermanfaat untuk kebutuhan hidup


manusia misalnya bensin, solar, minyak, pelumas dan lain sebagainya. Dan
pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi akan mengakibatkan dampak
yang buruk bagi lingkungan dan tubuh manusia.

Minyak Bumi

Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul
yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun
bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti
aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing,
yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.

Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai
lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan
hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung
5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon
lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin,
sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling
menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau
lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih
besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai
atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan
berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin,
butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan
uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin.
Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara,
propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat
sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.

Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang
mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum
CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih
yang lebih tinggi.

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau
lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan
berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini
jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat
karsinogenik.

Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional
di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin,
dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana),
dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan
bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:[14]

2C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)

Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan
dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang
cocok.

Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya
akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen
yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan
tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh
mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan
asbut.

Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

1. Hidrokarbon Jenuh (alkana)

~ Dikenal dengan alkana atau parafin

~ Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak),


sedangkan rantai bercabang lebih sedikit

~ Senyawa penyusun diantaranya:

A. Metana CH4

B. etana CH3 CH3


C. propana CH3 CH2 CH3

D. butana CH3 (CH2)2 CH3

E. n-heptana CH3 (CH2)5 CH3

F. iso oktana CH3 - C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2

2. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

~ Dikenal dengan alkena

~ Keberadaannya hanya sedikit

~ Senyawa penyusunnya:

A. Etena, CH2 CH2

B. Propena, CH2 CH CH3

C. Butena, CH2 CH CH2 CH3

3. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

~ Dikenal dengan sikloalkana atau naftena

~ Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana

~ Senyawa penyusunnya :

Siklopropana Siklopentana

Siklobutana Siklopheksana

4. Hidrokarbon aromatik

~ Dikenal sebagai seri aromatik


~ Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit

~ Senyawa penyusunannya:

A. Naftalena C. Benzena

B. Antrasena D. Toluena

5. Senyawa Lain

~ Keberadaannya sangat sedikit sekali

~ Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen,
oksigen dan organo logam (kecil sekali)

Produk Hasil Pengolahan dan Manfaat Minyak Bumi

Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat
yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan
minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi
tersebut mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek
lainnya tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil
olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:

1. Bahan bakar gas

Bahan bakar gas terdiri dari :

LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas)

Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.

Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"),
adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam.
Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair.
Komponennya didominasi propana c3h8dan butana c4h10. Elpiji juga mengandung
hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana c2h6dan pentana
c5h12.

Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair
lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu
elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk
memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang
dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari
kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan
cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya
sekitar 250:1.

Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga


bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan
tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar
mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F).

Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji
propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam
keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990.
Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.

Sifat elpiji

Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:

Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar


Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah
yang rendah.

Penggunaan elpiji

Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur
(terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup
banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin
kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).

Bahaya elpiji

Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau
instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada
awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila
terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas
mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna
untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar
(tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas
secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.
Sumber: "http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji"

2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.

3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan
rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan
bensin melalui proses cracking.

Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon
yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi
fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai
C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi
sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal
Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai
RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene
diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ).
Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan
perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi
kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh
hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah
yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara
berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan
bahkan "debris".
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat,
terutama titik asap dan titik beku.

Kegunaan lain

Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan


mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan
pembasmi serangga seperti pada merk/ brand baygone.

5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk
mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor.
Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin
melalui proses cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.

7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :

Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol,


industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya

~ Dampak Pembakaran Bensin Yang Tidak Sempurna Terhadap Lingkungan

Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-


senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-
kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh
manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga
kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.

~ Dampak terhadap lingkungan

Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sistem transportasi yang tidak


"sustainable" dapat dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu dampak terhadap
lingkungan udara dan dampak terhadap lingkungan air.

Kualitas udara perkotaan sangat menurun akibat tingginya aktivitas transportasi.


Dampak yang timbul meliputi meningkatnya konsentrasi pencemar konservatif
yang meliputi: · Karbon monoksida (CO) · Oksida sulfur (SOx) · Oksida nitrogen
(NOx) · Hidrokarbon (HC) · Timbal (Pb) · Ozon perkotaan (O3) · Partikulat (debu)
Perubahan kualitas udara perkotaan telah diamati secara menerus di beberapa
kota baik oleh Bapedalda maupun oleh BMG.

Secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadap


lingkungan air terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang
dari jalan raya, terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran
bahan bakar dan juga larutan dari pencemar udara yang tercampur dengan air
tersebut.

~ Dampak terhadap kesehatan

Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak lanjutan dari dampak terhadap


lingkungan udara. Tingginya kadar timbal dalam udara perkotaan telah
mengakibatkan tingginya kadar timbal dalam darah.
~ Dampak terhadap ekonomi

Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan dampak turunan terutama


dari adanya dampak terhadap kesehatan. Dampak terhadap ekonomi akan
semakin bertambah dengan terjadinya kemacetan dan tingginya waktu yang
dihabiskan dalam perjalanan sehari-hari. Akibat dari tingginya kemacetan dan
waktu yang dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan
akibatnya produktivitas juga berkurang.

Polusi Udara Akibat Pembakaran Bahan Bakar Fosil

1. Sumber Bahan Pencemaran

A. Pembakaran Tidak Sempurna

B. Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel


karbon (jelaga), dan sisa bahan bakar (hidroksida).

C. Pengotor dalam Bahan Bakar

D. Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan


oksida belerang (SO2 atau SO3).

E. Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar

F. Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul


Pb(C2H5)4 akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.

2. Asap Buang Kendaraan Bermotor

A. Gas Karbon Dioksida (CO2)

Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida
tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di
udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi yang disebut
pemanasan global.

B. Gas Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak
diketahui. Gas karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit
pada mata, saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah
melalui pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin darah,
membentuk karboksihemoglobin (COHb).

CO + Hb → COHb

Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb)


dan dibawa ke sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.

O2 + Hb → O2Hb

Namun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali
lebih besar daripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen
dapat diserang oleh gas karbon monoksida.

CO + O2Hb → COHb + O2

Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk


membawa oksigen bagi tubuh.

Cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan


mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik
pada knalpot.

C. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)

Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam


saluran pernapasan, membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit. Bila SO3 terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat
(lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan
terjadi hujan asam.

D. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)

Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang
NOx. Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun
(secara langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan
pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut). Asbut
menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran
pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.

E. Partikel Timah Hitam

Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan
makanan terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan
gejala keracunan timbel, seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan
depresi. Keracunan yang lebih hebat menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan
hati.

3. Pengubah Katalitik

Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap
kendaraan bermotor adalah memasang pengubah katalitik pada knalpot
kendaraan. Pengubah katalitik berupa silinder dari baja tahan karat yang berisi
suatu struktur berbentuk sarang lebah yang dilapisi katalis (biasanya platina).
Pada separuh bagian pertama dari pengubah katalitik, karbon monoksida bereaksi
dengan nitrogen monoksida membentuk karbon dioksida dan gasnitrogen.

katalis
2CO(g) + 2NO(g) → 2CO2(g) + N2(g)

Gas-gas racun gas tak beracun Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon
monoksida (jika masih ada) dioksidasi membentuk karbon dioksida dan uap air.
Pengubah katalitik hanya dapat berfungsi jika kendaraan menggunakan bensin
tanpa timbel.

4.Efek Rumah Kaca

Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan
senyawa keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan
ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari
sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer
dan permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi
akan terperangkap karena diserap oleh gas-gas rumah kaca.

Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi
rata-rata 15˚C. Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata
permukaan bumi diperkirakan sekitar –25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah
kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi,
peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan
bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat mneyebabkan berbagai macam
kerugian.

5. Hujan Asam
Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air
hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara,
membentuk asam karbonat.

CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)

Asam Karbonat

Air hujan dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.

A. Penyebab Hujan Asam

SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq)

asam sulfit

SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)

asam sulfat

2NO2(g) + H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)

asam nitrit asam nitrat

B. Masalah yang Ditimbulkan Hujan Asam


~ Kerusakan Hutan

~ Kematian Biota Air

~ Kerusakan Bangunan

2.Bahan bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim karbonat. Kalsium


karbonat larut dalam asam, maka dapat bereaksi.

CaCO3(s) + 2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)

C. Cara Menangani Hujan Asam

~ Menetralkan asam

~ Mengurangi emisi SO2

~ Mengurangi emisi oksida nitrogen


Kesimpulan

Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2
(dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan
asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi.

Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting
dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.

Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline,
kerosin, minyak solar, minyak pelumas dan residu.

Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-
senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-
kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh
manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga
kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.

Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif
terhadap lingkungan alam sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai